tag:blogger.com,1999:blog-21180912595727662852024-03-13T07:08:24.060+07:00Cuma TranslationSudah PENSIUNCuma Translationhttp://www.blogger.com/profile/16685445147165032901noreply@blogger.comBlogger104125tag:blogger.com,1999:blog-2118091259572766285.post-55519591619993571432020-09-13T20:00:00.002+07:002020-09-20T19:57:09.113+07:00Kuma Kuma Kuma Bear - Bab 103<div class="hidecontent">
<br/>
<table style="width:100%">
<tr>
<th colspan="2" style="width:100%;text-align:center"><a href="https://cumatl.blogspot.com/p/kuma-kuma-kuma-bear-bahasa-indonesia.html">Daftar Isi</a></th>
</tr>
<tr>
<th style="width:50%;text-align:left"><a href="https://cumatl.blogspot.com/2020/09/kuma-kuma-kuma-bear-bab-102.html"><< Sebelumnya</a></th>
<th style="width:50%;text-align:right"></th>
</tr>
</table>
<br/>
<br/>
</div>
<h2>Bab 103 – Kuma-san Kembali ke Crimonia</h2>
<a name='more'></a>
<p>Masalah Anzu ditunda sampai persiapan terowongan selesai.<br />Deiga-san bilang bahwa kemungkinan besar Anzu akan menerima tawaranku, jadi aku sangat menantikannya.<br />Tiba saatnya aku berpamitan pada Anzu dan Deiga-san, lalu meninggalkan penginapan. Atla-san, Jeremo-san, dan para kakek juga datang untuk mengantar kepergian kami.</p>
<p>「Atla-san, terima kasih untuk segalanya.」</p>
<p>「Apa yang kau bicarakan? Akulah yang sangat berterima kasih padamu. Kuharap kau bisa tinggal di sini lebih lama lagi, tapi itu tidak mungkin, 'kan? Kami akan selalu menyambutmu di sini, Yuna, jadi sering-seringlah berkunjung ya.」</p>
<p>「Aku sudah membangun rumah di sini, jadi aku akan kembali. Dan tolong sampaikan salamku pada Blitz dan yang lainnya.」</p>
<p>Tadinya kupikir mereka akan kembali selagi aku masih di sini, tapi ternyata mereka belum kembali sampai detik ini.<br />Yah, setidaknya kami sempat berpamitan saat mereka akan berangkat.</p>
<p>「Ya, aku akan menyampaikan salammu. Mereka pasti akan terkejut saat mereka kembali nanti.」</p>
<p>Yah, aku tidak tahu apakah mereka akan percaya atau tidak.<br />Kemudian aku mencari Jeremo-san dan tampaknya dia sedang berbicara dengan Mylene-san. Dia menyadari tatapanku dan kemudian menghampiriku.</p>
<p>「Jeremo-san, soal itu akan kuserahkan padamu ya.」</p>
<p>「Ya, itu adalah permintaan dari Nona. Aku akan memasoknya sebanyak mungkin.」</p>
<p>Aku meminta Jeremo-san untuk membeli beras, kecap, dan lainnya saat ada kapal yang tiba dari negeri Wa. Selain itu, aku juga memintanya untuk membeli produk langka yang yang tidak tersedia di negeri ini. Mungkin saja aku akan berkesempatan mendapatkan sesuatu yang luar biasa.<br />Tentu saja aku sudah memberinya sejumlah uang.<br />Aku ingin sekali pergi mengunjungi negeri Wa suatu hari nanti.</p>
<p>「Tapi jangan marah kalau aku membeli sesuatu yang tidak berguna, ya?」</p>
<p>「Aku gak akan marah kok. Tapi kau harus berkonsultasi terlebih dahulu sebelum membayarnya.」</p>
<p>「Aku ini adalah staf Guild Komersial lho.」</p>
<p>「Dan kau juga sudah menjadi Guildmaster, ya 'kan?」</p>
<p>「Jangan katakan itu. Menjadi seorang Guildmaster benar-benar membuatku merasa sangat tidak nyaman.」</p>
<p>「Tapi kami yang akan kerepotan kalau kau tidak segera mengemban tugasmu dengan baik.」</p>
<p>Mylene-san yang mendengarkan percakapan kami, ikut menimpali.</p>
<p>「Ya, saya akan melakukan yang terbaik.」</p>
<p>Jeremo-san menundukkan kepalanya.<br />Sepertinya Jeremo-san sangat menyukai Mylene-san. Tapi targetnya itu seorang Mylene-san lho.<br />Yah, aku tidak terlalu paham soal cinta, jadi aku tidak akan ikut campur.</p>
<p>「Selain itu, kalau mereka gak keberatan, tolong tanyakan pada mereka di mana lokasi negeri Wa berada.」</p>
<p>Ya, tak ada satu pun penduduk kota ini yang tahu persis lokasi negeri Wa berada.<br />Tentu saja, tidak ada kompas maupun peta laut di kota ini. Sepertinya hubungan mereka hanya sebatas perniagaan dengan kapal negeri Wa yang sesekali datang.<br />Kalau aku tahu kapan kapal itu akan datang, aku pasti akan bernegosiasi dengan mereka secara langsung. Tapi jadwal kedatangan kapal tersebut tidak menentu, jadi apa boleh buat. Apalagi sempat ada masalah Kraken. Jeremo-san bilang ada kemungkinan mereka tidak akan datang lagi.<br />Kalau memang begitu, aku terpaksa harus mencarinya sendiri.<br />Apakah aku bisa mengetahui lokasinya bila kutanyakan pada Raja?<br />Mungkin mantan Guildmaster Komersial mengetahuinya, tapi aku tidak ingin mengunjungi seseorang yang akan segera dieksekusi.<br />Soal ini lebih baik kutunda untuk sementara waktu, dan kami pun pergi setelah berpamitan pada para kakek.</p>
<p><br />Saat kami keluar dari kota, aku memanggil Kumayuru dan Kumakyuu, lalu kami menuju terowongan.<br />Saat dalam perjalanan menuju terowongan, kami bisa melihat pagar yang mengelilingi Kuma House ala penginapan.</p>
<p>「Saat kami pergi meninjau terowongan kemarin, aku sempat terkejut karena kau membuat sesuatu yang sebesar ini.」</p>
<p>Kemarin dia mengumumkan perihal terowongan dan tak sengaja melihatnya saat dia pergi menuju terowongan bersama sejumlah penduduk kota.<br />Saat itu para penduduk langsung kaget, dan Cliff pun juga sama kagetnya.</p>
<p>「Aku sudah bilang kalau aku akan membangunnya, 'kan?」</p>
<p>「Aku tidak menyangka akan sebesar ini!」</p>
<p>「Aku ingin membawa anak-anak dari panti asuhan datang berkunjung ke sini, jadi sudah pasti harus kubuat besar.」</p>
<p>「Yuna-chan, izinkan aku tinggal di tempatmu saat aku datang ke sini lain waktu, ya?」</p>
<p>Mylene-san yang menunggangi Kumayuru bersamaku, ikut berbicara. Tentu saja aku memberinya izin.<br />Rombongan penunggang Kuma pun tiba di terowongan. Di ujung terowongan, terdapat patung batu Kumayuru dan Kumakyuu. Mungkin sudah terlambat bagiku untuk mengungkit hal ini, tapi orang yang tidak mengetahuinya akan menganggap patung ini sebagai patung beruang biasa, 'kan? Tidak akan ada orang yang menghubungkan patung Kuma ini dengan diriku, 'kan? Sambil berharap demikian, aku mengeluarkan Kuma Light dan memasuki terowongan.<br />Kuma Light menerangi bagian dalam terowongan, dan Kumayuru serta Kumakyuu mulai berlari menuju ujung terowongan satunya.<br />Kami sempat bertemu Goblin di tengah perjalanan, tapi aku langsung mengalahkan mereka dan akhirnya kami tiba di sisi lain terowongan.</p>
<p>「Kalau tidak cepat-cepat, monster akan menetap di sini ya.」</p>
<p>「Gua seperti ini memang merupakan tempat yang bagus untuk para monster bersarang.」</p>
<p>「Aku harus mengirim para petualang terlebih dahulu untuk membunuh monster di sekitar sini. Jika tidak, para pekerja akan berada dalam bahaya.」</p>
<p>「Tapi mungkin kita perlu menyelidiki jenis monster yang ada di sekitar sini sebelum mengirim para petualang.」</p>
<p>「Hal seperti itu bisa kita ketahui di Guild Petualang.」</p>
<p>Memang sih, Guild Petualang seharusnya sudah memiliki informasi tentang jenis monster yang ada di suatu area.<br />Aku membakar dan memusnahkan mayat Goblin supaya tidak memancing monster lain. Kemudian, saat aku hendak melanjutkan perjalanan menuju Crimonia, Cliff menghentikanku.</p>
<p>「Tunggu. Yuna, kau tidak lupa, 'kan?」</p>
<p>Senyumnya tampak tidak enak dipandang.<br />Justru aku ingin cepat-cepat melanjutkan perjalanan karena aku masih mengingat hal yang dia maksud.</p>
<p>「Buatlah patung Kuma sebelum kita kembali ke Crimonia.」</p>
<p>「Bagaimana kalau lain kali saja?」</p>
<p>「Lain kali kapan? Pasti kau tidak akan membuatnya, 'kan?」</p>
<p>「Soal itu…」</p>
<p>Kukira dia sudah melupakannya, ternyata dia masih mengingatnya.</p>
<p>「Pandanganmu ke mana-mana lho. Terowongan ini akan diresmikan sebagai Terowongan Kuma, jadi perlu diletakkan patung batu Kuma di sini. Kalau kau tidak mau membuat patung batu Kuma, aku akan membuat patung batumu di sini.」</p>
<p>「Yuna-chan, menyerah saja. Cliff ini keras kepala. Tapi aku juga ingin melihat patung batu Yuna-chan sih.」</p>
<p>「Mylene-san…」</p>
<p>Aku tidak bisa kabur lagi kalau mereka berkata begitu.<br />Aku tidak punya pilihan selain turun dari Kumayuru, lalu membuat patung batu Kumayuru dan Kumakyuu di sisi kiri dan kanan ujung terowongan. Satu-satunya hal yang bisa kusyukuri hanyalah patung ini bukanlah patungku. Kalau Cliff membuat patung batu berbentuk diriku, aku tidak akan pernah bisa lagi menggunakan terowongan ini untuk pergi ke kota Mireera.<br />Kumayuru dan Kumakyuu tampak bahagia saat melihatku membuat patung Kuma. Apakah mereka senang dengan patung batu buatanku ini?</p>
<p>Setelah aku menyelesaikan pembuatan patung secepat mungkin, kami kembali melanjutkan perjalanan menuju Crimonia.<br />Setibanya kami di kota, mereka berdua segera kembali ke tempat kerja masing-masing.<br />Cliff bergegas menuju kediaman Lord dan Mylene-san pergi ke Guild Komersial.<br />Aku pergi menemui Morin-san untuk meminta makan.<br />Aku satu-satunya yang tidak memiliki pekerjaan, jadi aku bisa santai. Yah, masih ada hal yang harus kulakukan, tapi itu tidak mendesak, jadi aku bisa mulai melakukannya besok.<br />Aku melontarkan kata-kata mutiara yang sering diucapkan oleh setiap manusia yang tidak termotivasi.<br />Aku akan melakukannya besok. Aku akan berusaha keras besok.<br />Benar-benar kata mutiara yang indah.<br />Kalau bisa kulakukan besok, maka akan kulakukan besok.<br />Aku tidak perlu memaksakan diri untuk melakukannya hari ini.<br />Sambil memikirkan semua alasan itu di dalam hati, aku pun berjalan menuju tempat Morin-san berada.</p>
<p><br/><br/>Keesokan harinya, aku pergi ke Guild Komersial.<br />Aku mencari Mylene-san, tapi aku tidak bisa menemukannya.</p>
<p>「Anu, Kuma-san.」</p>
<p>「"Kuma-san"?」</p>
<p>Saat aku berbalik setelah mendengar panggilan tak lazim itu, aku melihat seorang staf Guild wanita.</p>
<p>「Tidak, Yuna-san. Apakah Anda mencari Guildmaster, Mylene-san?」</p>
<p>Barusan dia memanggilku Kuma-san, ya 'kan? Tapi aku juga tidak berhak protes sih, soalnya aku juga merasa terpanggil saat mendengarnya.</p>
<p>「Iya, dia ada?」</p>
<p>「Sepertinya saat ini suasana hatinya sedang tidak enak. Dia terus bekerja di ruangannya tanpa tidur sejak kemarin.」</p>
<p>Berarti dia langsung bekerja sejak dia kembali kemarin.<br />Betapa malangnya dia. Aku sendiri merasa segar bugar berkat tidur nyenyak tadi malam.</p>
<p>「Tapi aku ingin berbicara dengannya soal lahan.」</p>
<p>「Soal lahan, ya? Kalau Anda tidak keberatan, Anda bisa membicarakannya dengan saya.」</p>
<p>Hmm, apa yang harus kulakukan?<br />Sebenarnya tidak apa-apa sih kalau kubicarakan dengan staf lain, tapi…</p>
<p>「Yuna-chan, ada apa?」</p>
<p>「Guildmaster?!」</p>
<p>Kulihat sosok Mylene-san berjalan ke arah kami.</p>
<p>「Aku punya sedikit permintaan untuk Mylene-san.」</p>
<p>「Untuk saya?」</p>
<p>「Saat ini aku sudah membuka sebuah toko, 'kan?」</p>
<p>「Ya, Kedai Kuma-san, 'kan?」</p>
<p>「Aku bermaksud untuk membeli lahan yang berlokasi di sekitar situ.」</p>
<p>「Ah, untuk toko ikan, ya?」</p>
<p>「Gak seperti itu sih…」</p>
<p>「Memang ada beberapa lahan dan rumah kosong di sekitar situ, tapi apakah Anda benar-benar akan membuat toko baru?」</p>
<p>「Meskipun Anzu batal datang, Deiga-san sudah berjanji akan mengenalkanku pada beberapa orang lain.」</p>
<p>「Hmm, tidak apa-apa sih kalau memang bersikeras ingin membelinya. Tapi, Yuna-chan, kali ini benar-benar berbeda lho. Mana ada orang yang bersedia melakukan semua hal ini tanpa pamrih meskipun mereka memiliki uang yang cukup untuk mendanainya.」</p>
<p>Aku melakukan semua ini bukannya tanpa pamrih kok.<br />Terowongan itu kubuat supaya makanan laut bisa dikirim ke Crimonia, dan toko itu kubuat supaya aku bisa menikmati makanan laut kapan pun aku mau. Semuanya demi kepentingan pribadiku.</p>
<p>「Liana, tolong jual sebidang lahan di dekat 『Kedai Santai Kuma-san』 pada Yuna-chan dengan setengah harga.」</p>
<p>Kata-kata yang tak terduga terlontar dari mulut Mylene-san.</p>
<p>「Guildmaster! Anda yakin?」</p>
<p>「Yakin?」</p>
<p>Aku dan staf itu menanyakan pertanyaan yang sama.</p>
<p>「Itu tidak seberapa nilainya bila dibandingkan dengan keuntungan yang dibawa Yuna-chan untuk masa depan Crimonia. Yuna-chan hanya tertarik pada makanan laut, tapi saya dan Cliff berpikiran lain. Kami rasa, komoditas yang akan paling menguntungkan adalah garam.」</p>
<p>「Garam?」</p>
<p>「Selama ini kami selalu membeli garam batu, tapi kalau sekarang sudah bisa pergi ke laut terdekat, kami bisa membeli garam dalam jumlah besar dengan harga murah. Kami juga bisa menjualnya ke kota dan desa lain. Terowongan ini jauh lebih menakjubkan dari yang Yuna-chan bayangkan, jadi tidak perlu khawatir soal sebidang lahan yang sepele ini. Tapi kami juga tidak bisa memberikannya secara gratis demi menjaga citra kami.」</p>
<p>Mylene-san tampak lelah, tapi dia tetap tersenyum.<br />Memang sih, garam merupakan sumber daya yang penting di dunia mana pun. Bahkan lebih berharga daripada gula.<br />Aku membeli garam secara normal, jadi aku tidak menyadari soal ini. Guildmaster Guild Komersial dan sang Lord memang hebat. Sudut pandang mereka jauh berbeda denganku.<br />Aku hanya berpikir dan bertindak sesuai kepentingan pribadiku, tapi mereka berdua bertindak sambil mempertimbangkan kepentingan kota ini.</p>
<p>「Kalau begitu, Liana, tolong urus untuk selanjutnya.」</p>
<p>「Bagaimana dengan Guildmaster?」</p>
<p>「Perut saya lapar, jadi saya akan makan di Kedai Kuma-san.」</p>
<p>Dia melambaikan tangannya tanpa semangat dan meninggalkan Guild.</p>
<p>「Kalau begitu, Yuna-san, silakan ke sini.」</p>
<p>Seorang staf bernama Liana menunjukkan setiap bidang lahan yang tersedia di sekitar 『Kedai Santai Kuma-san』 padaku, jadi kuputuskan untuk membeli semuanya. Apakah tidak apa-apa membelinya dengan harga semurah ini?<br />Kalau tidak, aku akan mengembalikannya.</p>
<p>「Semuanya?!」</p>
<p>「Ya, membeli satu per satu akan merepotkan, apalagi kalau nanti ada orang lain yang telanjur membelinya. Oh iya, bolehkah aku menjual lahan yang sekarang kutempati?」</p>
<p>「Anda ingin pindah?」</p>
<p>「Aku berencana membangun rumahku di dekat toko, jadi aku bisa lebih mudah pergi ke sana.」</p>
<p>「Saya mengerti. Kalau begitu, saya akan membeli lahan yang saat ini Yuna-san tempati. Mohon Anda pindah sebelum akhir bulan ini.」</p>
<p>「Oke.」</p>
<p>Aku pun meninggalkan Guild setelah selesai membeli lahan.<br />Kemudian aku tiba di lokasi dekat Kedai Santai Kuma-san.<br />Aku bisa melihat sebuah rumah kosong yang berukuran agak besar. Ukurannya sedikit lebih kecil dari kediaman bangsawan yang sekarang sudah berubah menjadi toko roti.<br />Haruskah aku merombak ulang tempat ini?<br />Di lantai dasar, aku melepas dinding sekat bagian dalam, dan menjadikan seluruh lantai sebagai satu ruangan. Dapurnya agak kecil, jadi aku sedikit memperbesarnya. Di sebelah dapur terdapat gudang untuk menyimpan makanan. Apakah sebesar ini sudah cukup? Kalau tidak cukup, aku bisa memperbesarnya di lain waktu.<br />Soal meja dan desain interiornya akan kubahas dengan Anzu setelah dia datang. Pada saat itu, seharusnya situasi sudah lebih kondusif bagi Mylene-san, jadi ada baiknya aku berkonsultasi dengannya juga.<br />Aku membiarkan lantai dua apa adanya.<br />Meskipun Anzu tidak tinggal di sini, setidaknya mereka bisa menggunakannya sebagai ruang istirahat.<br />Kemudian aku pun keluar.<br />Tanaman tumbuh liar di mana-mana karena tempat ini tidak berpenghuni.<br />Seperti waktu itu, aku membersihkannya menggunakan sihir, lalu membuat ulang dinding yang retak sehingga menjadi bagus dan bersih. Penampilan sebuah toko adalah yang paling penting.<br />Apakah begini sudah cukup?<br />Tapi kenapa aku merasa ada yang kurang?<br />Aku melihat Kedai Santai Kuma-san dari jauh. Ada Kuma di sana-sini.<br />Aku melihat sekitarku. Tidak ada Kuma di sini.<br />Ada kemungkinan Anzu membenci Kuma.<br />Aku harus mempertimbangkan keinginannya, jadi kuputuskan untuk tidak membuatnya di sini.</p>
<br />
<br />
<hr style="border-top: double;" />
<font color="red"><p><br/>Catatan penerjemah:</p>
<p>Apakah para pembaca sekalian sadar bahwa tidak ada tombol "Selanjutnya >>" di bab ini?<br />Atas beberapa alasan, bab ini akan menjadi terjemahan terakhir kami.<br />Dengan kata lain, <b>CumaTL pensiun</b>.<br />Terima kasih banyak atas semua dukungan dari para pembaca dan semua pihak yang pernah membantu proses penerjemahan di CumaTL. Kalian luar biasa!<br />Kami mohon maaf karena mengecewakan para pembaca yang ingin menikmati kelanjutan kisah Yuna dkk, apalagi anime-nya sudah hampir tayang.<br />Semoga ada penerjemah lain yang bakal melanjutkan terjemahan Kuma dengan kualitas yang sama bagusnya atau lebih bagus dari CumaTL.</p>
<p>Sampai jumpa di lain kesempatan.</p>
<p>Januari 2019 - September 2020</p>
<p><br />Cuma Translation</p></font>
<br/>
<table style="width:100%">
<tr>
<th style="width:50%;text-align:left"><a href="https://cumatl.blogspot.com/2020/09/kuma-kuma-kuma-bear-bab-102.html"><< Sebelumnya</a></th>
<th style="width:50%;text-align:right"></th>
</tr>
<tr>
<th colspan="2" style="width:100%;text-align:center"><a href="https://cumatl.blogspot.com/p/kuma-kuma-kuma-bear-bahasa-indonesia.html">Daftar Isi</a></th>
</tr>
</table>Cuma Translationhttp://www.blogger.com/profile/16685445147165032901noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-2118091259572766285.post-82814644231275703292020-09-06T20:00:00.001+07:002020-09-06T20:00:04.094+07:00Kuma Kuma Kuma Bear - Bab 102<div class="hidecontent">
<br/>
<table style="width:100%">
<tr>
<th colspan="2" style="width:100%;text-align:center"><a href="https://cumatl.blogspot.com/p/kuma-kuma-kuma-bear-bahasa-indonesia.html">Daftar Isi</a></th>
</tr>
<tr>
<th style="width:50%;text-align:left"><a href="https://cumatl.blogspot.com/2020/08/kuma-kuma-kuma-bear-bab-101.html"><< Sebelumnya</a></th>
<th style="width:50%;text-align:right"><a href="https://cumatl.blogspot.com/2020/09/kuma-kuma-kuma-bear-bab-103.html">Berikutnya >></a></th>
</tr>
</table>
<br/>
<br/>
</div>
<h2>Bab 102 – Kuma-san Melakukan Berbagai Hal Sebelum Kembali</h2>
<a name='more'></a>
<p>Kami berencana untuk kembali ke Crimonia esok hari, jadi pagi ini aku memutuskan untuk berjalan-jalan di luar.<br />Aku pergi menuju pelabuhan untuk mencari Lanya-san dan Damon-san.<br />Aku sudah sampai di pelabuhan, tapi belum ada kapal yang kembali dari melaut.<br />Apa aku datang terlalu cepat?<br />Ada beberapa hal yang ingin kutanyakan soal makanan laut. Sebenarnya aku sempat ingin menanyakannya pada para kakek, tapi aku menahan diri karena mereka tampak begitu sibuk berbincang dengan Cliff.<br />Saat aku berjalan-jalan di pelabuhan sambil melihat laut, dari kejauhan kulihat satu demi satu kapal kembali menuju pelabuhan.<br />Sepertinya aku datang di waktu yang tepat.<br />Kapal-kapal besar dan kecil berlabuh satu demi satu.<br />Saat aku sedang memperhatikan para nelayan yang kembali, seseorang memanggilku.</p>
<p>「Nona Kuma, ada apa kok datang ke pelabuhan pagi-pagi begini?」</p>
<p>「Besok aku akan kembali ke Crimonia, jadi aku ingin berpamitan dengan Lanya-san dan Damon-san, dan juga membeli makanan laut.」</p>
<p>「Lho, sudah mau kembali ya?」</p>
<p>Nelayan itu tampak sedih.</p>
<p>「Tujuan kedatanganku ke kota ini sebenarnya cuma demi membeli ikan kok.」</p>
<p>「Begitu ya. Kalau begitu, sebagai rasa terima kasihku, silakan ambil ikan sebanyak yang Nona inginkan dari tangkapanku hari ini.」</p>
<p>Nelayan itu mulai mengatakan sesuatu di luar dugaan. Para nelayan lain di sekitarnya lalu mulai ikut bersikeras mengatakan bahwa aku harus mengambil ikan yang mereka tangkap.<br />Aku memang senang sih, tapi apakah tidak apa-apa seperti ini?</p>
<p>「Yuna-chan, ada apa?」</p>
<p>Lanya-san dan Damon-san pun muncul dari belakang para nelayan.</p>
<p>「Aku akan kembali ke Crimonia besok pagi, jadi aku datang untuk berpamitan dengan Lanya-san dan yang lainnya. Aku juga ke sini untuk membeli makanan laut segar.」</p>
<p>「Kalau begitu, ambil saja semua ikan yang kutangkap. Tentu saja, tidak usah dibayar. Yuna sudah berkali-kali menolong kami.」</p>
<p>Saat Damon-san mengatakan itu, suasana seketika menjadi heboh.</p>
<p>「Oi, Damon! Enak saja kau mengatakan itu padahal kau datang terlambat! Kami juga ingin Nona Kuma menerima ikan dari kami! Kau bukan satu-satunya orang yang dia selamatkan! Kami semua bersyukur karena bisa melaut lagi, dan ini adalah kesempatan bagi kami untuk membalas jasanya meskipun tidak seberapa.」</p>
<p>「Betul! Biasanya kami tidak bisa mendekatinya, karena para tetua bilang itu akan mengganggunya.」</p>
<p>Ternyata para kakek itu memberi perintah semacam itu ya.</p>
<p>「Tapi dia sudah menyelamatkan kami di gunung bersalju.」</p>
<p>「Itu tidak ada hubungannya!」</p>
<p>「Betul! Kau bukan satu-satunya orang yang berhutang budi!」</p>
<p>Entah mengapa, situasi ini menjadi tak terkendali.<br />Haruskah aku mengatakan sesuatu seperti 『Cukup! Jangan bertengkar karena diriku!』 dalam situasi semacam ini?</p>
<p>「Hmm~, kalian semua harap tenang. Kalau kalian punya ikan, aku akan membelinya dengan harga yang layak.」</p>
<p>「Kami tidak mungkin menerima uang dari Nona Kuma.」</p>
<p>「Betul! Kalau kami menerimanya, itu namanya bukan balas budi lagi.」</p>
<p>「Gak boleh begitu. Soal ini kalian harus tegas. Kalau gak begitu, aku akan merasa gak enak untuk datang membeli ikan di sini di masa mendatang.」</p>
<p>「Untuk Nona Kuma, aku tidak keberatan meskipun Nona tidak membayar selamanya.」</p>
<p>「Aku memiliki kedai makanan di Crimonia, jadi kalian jangan begini terus karena aku ingin membelinya secara teratur.」</p>
<p>「…Baiklah. Untuk berikutnya Nona bisa membayar, tapi untuk kali ini mohon terimalah.」</p>
<p>「Hmm~ oke. Kalau begitu, aku akan menerimanya untuk kali ini saja ya.」</p>
<p>Mereka pun akhirnya puas dengan jalan tengah yang kami ambil.</p>
<p>「Dan kalau ada terjadi sesuatu, silakan beri tahu kami. Kami para nelayan akan dengan senang hati mendengarkan permintaan apa pun dari Nona Kuma.」</p>
<p>Para nelayan di sekitarnya mengangguk.</p>
<p>「Kalau begitu, boleh aku minta satu hal?」</p>
<p>「Apa itu?」</p>
<p>「Saat ini Lord dari Crimonia sedang mendiskusikan masa depan kota dengan para kakek. Kuharap kalian gak membuat keributan atas keputusan yang mereka ambil nanti.」</p>
<p>「Sejak awal kami tidak ada niat menentang keputusan dari para tetua, apalagi kalau Nona penyelamat kota sudah meminta langsung. Kami pasti menuruti permintaan Nona itu.」</p>
<p>Para nelayan di sekitarku ikut mengangguk.<br />Dengan ini, meskipun seandainya akan ada diskusi lebih lanjut soal hubungan yang akan mereka jalin dengan kota Crimonia, semuanya akan berjalan lebih lancar.<br />Aku pun meninggalkan pelabuhan setelah menerima makanan laut segar dari mereka.<br />Tentu saja, aku meminta mereka untuk mematikan dan menguras darah ikan-ikan itu sebelum aku menyimpannya. Kalau tidak begitu, aku tidak akan bisa memasukkannya ke dalam Box Kuma.<br />Di saat seperti inilah aku merasa kurang puas karena aku tidak bisa menyimpan ikan yang masih hidup.<br />Paling tidak, ikan atau cumi-cumi masih bisa dibekukan, tapi aku belum pernah mendengar tentang kerang yang dibekukan. Kalau aku ingin menyimpannya ke dalam Box Kuma, semua kerang itu mesti dibuka supaya isinya bisa dimasukkan ke dalam Box Kuma.<br />Yah, kalau aku bisa memasukkan makhluk hidup ke dalam Box Kuma, aku akan memiliki kemampuan untuk melakukan hal-hal berbahaya, jadi apa boleh buat.<br />Kalau seandainya aku bisa memasukkan manusia ke dalam, itu mungkin seperti membuat mereka tidur dalam keadaan beku. Dan aku juga akan bisa mengalahkan monster tanpa harus membunuhnya. Kalau aku ingin membunuh monster tersebut, aku hanya perlu menjatuhkannya ke atas kumpulan pedang atau tombak yang terhunus. Kalau aku tidak membutuhkan materialnya, aku bisa menjatuhkannya ke kawah gunung berapi.<br />Kalau memasukkan makhluk hidup ke dalam Box Kuma membuat detak jantung mereka berhenti, maka Box Kuma akan menjadi senjata terkuat untuk menaklukkan monster.<br />Dengan pertimbangan seperti itu, sudah seharusnya aku memaklumi spesifikasi Box Kuma yang seperti ini.</p>
<p><br />Setelah meninggalkan pelabuhan, selanjutnya aku pergi menuju Kuma House ala penginapan.<br />Aku ingin melanjutkan pekerjaan yang kutinggalkan kemarin.<br />Sebelum memasuki Kuma House, aku memutuskan untuk membuat taman terlebih dahulu.<br />Pertama-tama, aku membuat area parkir untuk beberapa kereta kuda. Selanjutnya, aku membuat gudang dan kandang di sebelah Kuma House.<br />Setelah aku menentukan luas taman yang ingin kubuat, kubuat pagar setinggi 2 meter untuk mengelilinginya. Pintu gerbang masuknya kubuat dengan kayu yang kuproses dengan sihir angin. Sebagai sentuhan terakhir, kuletakkan patung anak beruang di bagian atas pintu gerbang sebagai ganti patung Shisa khas Okinawa. <font color="red">(Patung Shisa: Patung berbentuk singa khas Okinawa yang biasanya diletakkan di kedua sisi pintu gerbang sebagai simbol penjaga)</font><br />Kurasa ini sudah cukup untuk bagian luarnya.<br />Aku pun memasuki Kuma House dan melanjutkan sisa pekerjaan kemarin. Aku mulai dari lantai pertama. Aku menggunakan sihir angin untuk memproses kayu menjadi meja dan kursi yang cukup untuk sekitar 40 orang.<br />Di dapur, aku meletakkan piring dan cangkir yang telah kubuat menggunakan sihir tanah dan api ke rak piring. Jangan lupa garpu dan sendoknya juga.<br />Lantai pertama sudah selesai, sekarang saatnya naik ke lantai dua. Kalau masih ada peralatan yang terlewat, aku bisa berbelanja di lain kesempatan.<br />Lantai dua hanya memiliki kamar tidur. Di lantai ini tidak ada keperluan yang mendesak, jadi aku langsung naik ke lantai tiga. Kamar pribadiku ada di lantai tiga. Sebuah tempat tidur sudah lebih dari cukup untuk kamar ini. Tapi berhubung Kumayuru dan Kumakyuu juga akan tidur di sini, tempat tidurnya kubuat lebih besar. Untuk kamar tamu lainnya, aku menambahkan beberapa hal lain seperti meja dan kursi.<br />Kemudian aku naik ke lantai empat. Di lantai empat terdapat pemandian. Aku pun membuat sejumlah bangku dan ember. Kemudian aku membuat beberapa rak untuk tempat meletakkan pakaian di ruang ganti.<br />Ini mulai tampak seperti pemandian umum sederhana.<br />Haruskah aku melukis Gunung Fuji di dindingnya?</p>
<p>Akhirnya aku selesai membuat kebutuhan minimum untuk Kuma House ala penginapan ini. Bentuknya kubuat agak memanjang, jadi tampak seperti Kuma yang sedang berbaring. Pintu masuknya berada di bagian samping Kuma. <font color="red">(Kuma House ini dibuat berbaring di versi WN, tapi diganti menjadi berdiri di versi LN sesuai ilustrasi di bab sebelumnya)</font><br />Wajahnya menghadap lautan, jadi kau bisa tahu jelas bahwa ini adalah Kuma bila kau melihatnya dari depan.<br />Kuma House kelima akhirnya selesai kubangun.<br />Rumah pertama ada di Crimonia, rumah kedua ada di dalam gua dekat desa Pepetok, rumah ketiga untuk bepergian, dan rumah keempat ada di ibu kota. Jadi, inilah dia rumah kelima.<br />Aku membuat rumah tampak seperti Kuma karena itu akan memperkuat rumah tersebut. Ditambah lagi, berhubung aku membuatnya dengan kekuatan sihirku sendiri, rumah tersebut akan dilengkapi dengan sistem pencegahan kejahatan. Hanya orang-orang yang sudah kuberi izin yang bisa masuk ke Kuma House.<br />Jadi meskipun aku sedang pergi, tidak akan ada yang bisa menyusup ke Kuma House. Tapi sekalipun mereka berhasil menyusup, tidak ada benda berharga yang layak dicuri.</p>
<p>Kuma House sudah selesai, jadi aku memutuskan untuk kembali ke penginapan. Sekarang sudah saatnya makan siang.<br />Saat aku memasuki penginapan, Deiga-san menghampiriku.</p>
<p>「Deiga-san, aku minta makan!」</p>
<p>Aku meminta makanan, dan duduk di meja yang biasa kutempati.</p>
<p>「Nona, benarkah itu?」</p>
<p>Deiga-san menepuk meja dengan kuat.</p>
<p>「Apanya?」</p>
<p>Aku memiringkan kepalaku karena bingung.<br />Aku tidak mengerti apa yang dia bicarakan.</p>
<p>「Soal semuanya. Kudengar Nona pergi ke Crimonia dan membawa kembali Lord dan Guildmaster dari Guild Komersial. Terlebih lagi, sepertinya mereka adalah 2 orang yang sedang menginap di sini, 'kan?!」</p>
<p>「Soal itu toh. Cliff adalah Lord dan Mylene-san adalah Guildmaster Guild Komersial.」</p>
<p>「Kenapa aku tidak diberi tahu?! Kalau aku tahu bahwa mereka adalah Lord dan Guildmaster, aku akan menyajikan makanan yang lebih enak.」</p>
<p>「Cliff dan Mylene-san bilang masakanmu enak kok.」</p>
<p>「Tapi mereka berdua sudah repot-repot datang ke kota ini. Kalau gara-gara masakanku…」</p>
<p>「Gak usah khawatir. Masakanmu sudah cukup enak.」</p>
<p>Aku berusaha meyakinkannya.</p>
<p>「Benarkah begitu?」</p>
<p>「Kalau rasanya gak enak, kami gak akan memakannya.」</p>
<p>「Baguslah kalau begitu. Baiklah, sekarang aku akan membuatkan makanan yang enak untuk Nona.」</p>
<p>Deiga-san lalu pergi ke dapur dengan wajah ceria.<br />Dari ruang belakang, aku bisa mencium aroma yang sedap.<br />Tidak lama kemudian, hidangan hangat dengan uap yang masih mengepul berjejer di atas meja. Kelihatannya enak.</p>
<p>「Oh iya, benarkah Nona juga membuat terowongan?」</p>
<p>「Kau sudah mendengarnya?」</p>
<p>「Ya, sesaat sebelum Nona kembali.」</p>
<p>Aku tidak tahu kenapa bisa menyebar secepat ini, tapi memang cepat atau lambat mereka pasti akan mengetahui bahwa aku yang membuatnya.</p>
<p>「Kalau Nona sanggup mengalahkan Kraken, berarti juga sanggup membuat terowongan ya?」</p>
<p>「Sebenarnya cukup merepotkan, tapi aku membuatnya demi Anzu.」</p>
<p>「Demi Anzu?」</p>
<p>「Beberapa hari lalu, aku bertanya pada Anzu apakah dia berminat datang ke Crimonia. Aku memintanya untuk bekerja di tokoku di Crimonia.」</p>
<p>「Di Crimonia…」</p>
<p>「Dia menolak karena jaraknya terlalu jauh. Tapi kalau aku membuat terowongan, jaraknya menjadi lebih dekat, 'kan? Sekarang dia bersedia datang ke Crimonia atau enggak ya?」</p>
<p>「Berarti Nona membuat terowongan karena ingin membawa Anzu ke Crimonia?」</p>
<p>「Awalnya, aku hanya ingin rute untuk pendistribusian makanan laut ke Crimonia, jadi sempat terlintas ide untuk membuat terowongan. Kemudian perkataan Anzu membuatku semakin yakin untuk membuat terowongan. Dan kebetulan juga ada wacana soal Mireera yang ingin bergabung dengan Crimonia.」</p>
<p>「Nona bilang ingin mempekerjakannya di Crimonia, tapi di toko macam apa?」</p>
<p>「Aku akan membuatnya terlebih dahulu. Aku sudah memiliki toko roti dan camilan, jadi aku akan membuat toko Anzu di sebelahnya.」</p>
<p>「Semudah itu mengatakan akan membuatnya… Tahukah Nona seberapa besar biaya yang diperlukan untuk membuatnya?」</p>
<p>「Tenang saja, semua biayanya akan kutanggung. Anzu cuma perlu memasak saja. Tentu saja aku akan menggajinya, dan aku juga akan memberinya hari libur supaya dia bisa pulang ke kota Mireera kapan pun dia mau.」</p>
<p>「Apa keuntungan yang bisa Nona dapat dengan memberikan persyaratan sebaik itu?」</p>
<p>「Aku bisa menikmati hidangan laut yang Anzu pelajari dari Deiga-san. Itu saja sudah lebih dari cukup, 'kan? Sejujurnya aku ingin Deiga-san yang datang, tapi gak mungkin, 'kan?」</p>
<p>「Nona tidak bercanda, 'kan?」</p>
<p>Dia bertanya dengan serius, jadi aku juga menjawab dengan serius.</p>
<p>「Aku gak bercanda, tapi tetap saja aku gak akan membawanya secara paksa. Kalau dia gak berminat, aku gak akan memaksa.」</p>
<p>Kalau dia memasak dengan rasa enggan, hasilnya pasti tidak akan enak. Aku ingin dia memasak dengan hati yang senang.</p>
<p>「…Anzu! Ke sini sebentar!」</p>
<p>Dia berteriak ke arah ruang belakang.</p>
<p>「Ada apa, pak?」</p>
<p>Anzu menonjolkan kepalanya dari ruang belakang.</p>
<p>「Kau ingin pergi ke Crimonia?」</p>
<p>「Meskipun aku ingin ke sana, tempat itu bukanlah tempat yang mudah untuk didatangi. Aku juga akan sedih kalau meninggalkan bapak dan ibu.」</p>
<p>「Bagaimana kalau Crimonia menjadi lebih dekat? Bisa ditempuh dalam beberapa hari?」</p>
<p>「Kalau begitu, aku ingin pergi.」</p>
<p>Aku senang mendengar jawabannya.</p>
<p>「Jadi, sepertinya Nona ini sudah membuat terowongan menuju Crimonia.」</p>
<p>「Apa yang bapak bicarakan? Mana mungkin terowongan dibuat hanya dalam beberapa hari.」</p>
<p>Anzu tertawa sambil menepuk punggung Deiga-san.</p>
<p>「Tadinya aku juga berpikir begitu, tapi para tetua sudah membuat pengumuman resmi tentang terowongan itu, serta tentang Nona yang membuatnya.」</p>
<p>「Serius?」</p>
<p>「Ya, dan alasan dia membuatnya karena dia ingin membawamu ke Crimonia.」</p>
<p>「Bapak bercanda, 'kan?」</p>
<p>「Memang bukan hanya itu saja. Alasan pertama adalah dia ingin pendistribusian makanan laut ke Crimonia. Alasan kedua adalah karena Atla-san dan para tetua ingin bergabung dengan Crimonia. Alasan ketiga adalah kalau dia membuat terowongan, dia berharap kau bersedia datang ke Crimonia karena jaraknya menjadi lebih dekat.」</p>
<p>「Aku termasuk di antara alasan yang sangat penting itu?」</p>
<p>「Itu sudah termasuk penting, 'kan?」</p>
<p>「…Bapak.」</p>
<p>Anzu memandangi wajah Deiga-san.</p>
<p>「Apakah Nona sudah cukup puas dengan putriku? Kalau berminat, aku juga bisa memperkenalkan koki lain pada Nona.」</p>
<p>「Kalau Anzu gak bersedia, aku ingin kau memperkenalkannya padaku. Tapi aku suka masakan Deiga-san, jadi akan jauh lebih baik kalau yang mempelajarinya langsung darimu, yaitu Anzu, bersedia datang.」</p>
<p>「…Anzu, putuskan ini sendiri. Ini adalah hidupmu. Aku tahu kau ingin punya toko sendiri.」</p>
<p>「Ba-bapak…」</p>
<p>「Kau gak perlu terburu-buru memutuskannya. Saat ini terowongan itu belum dibuka untuk umum, jadi gak ada artinya kau datang ke sana sekarang, sementara ikan belum bisa didistribusikan.」</p>
<p>「Baiklah, aku mengerti. Aku akan memikirkannya lagi.」</p>
<p>Anzu lalu kembali ke ruang belakang.</p>
<p>「Ah~, aku tak menyangka kalau dia akan pergi sebelum menikah.」</p>
<p>「Dia belum memutuskan untuk pergi ke Crimonia, 'kan?」</p>
<p>「Dia pasti akan pergi. Dia memang menyembunyikannya, tapi aku tahu kalau dia sangat kegirangan. Meskipun hanya sebagai salah satu alasannya, aku senang sekali saat diberi tahu bahwa Nona membuat terowongan demi masakanku. Kalau aku mendapat ajakan seperti itu, aku pasti akan dengan senang hati pergi ke sana. Jadi aku yakin putriku juga akan melakukan hal yang sama.」</p>
<p>「Bagaimana kalau seluruh keluarga kalian ikut pergi juga? Aku bisa membuat sebuah penginapan, dan kalian sekeluarga bisa menjalankannya.」</p>
<p>Ya, kurasa itu ide yang bagus.</p>
<p>「Aku senang atas tawaran tersebut, tapi aku harus menolaknya. Aku lahir dan besar di sini. Aku berencana untuk tinggal di sini sampai ajalku tiba.」</p>
<p>「Kalau Anzu pergi ke Crimonia, datanglah untuk bersenang-senang, oke? Aku akan menyambut kalian dengan hangat.」</p>
<p>「Ya, kami akan mengandalkan Nona saat kami datang nanti.」</p>
<p>Sekarang aku hanya berharap agar Anzu bersedia datang.</p>
<br/>
<table style="width:100%">
<tr>
<th style="width:50%;text-align:left"><a href="https://cumatl.blogspot.com/2020/08/kuma-kuma-kuma-bear-bab-101.html"><< Sebelumnya</a></th>
<th style="width:50%;text-align:right"><a href="https://cumatl.blogspot.com/2020/09/kuma-kuma-kuma-bear-bab-103.html">Berikutnya >></a></th>
</tr>
<tr>
<th colspan="2" style="width:100%;text-align:center"><a href="https://cumatl.blogspot.com/p/kuma-kuma-kuma-bear-bahasa-indonesia.html">Daftar Isi</a></th>
</tr>
</table>Cuma Translationhttp://www.blogger.com/profile/16685445147165032901noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-2118091259572766285.post-37823813762319482872020-08-30T20:00:00.023+07:002020-08-30T20:00:11.897+07:00Kuma Kuma Kuma Bear - Bab 101<div class="hidecontent">
<br/>
<table style="width:100%">
<tr>
<th colspan="2" style="width:100%;text-align:center"><a href="https://cumatl.blogspot.com/p/kuma-kuma-kuma-bear-bahasa-indonesia.html">Daftar Isi</a></th>
</tr>
<tr>
<th style="width:50%;text-align:left"><a href="https://cumatl.blogspot.com/2020/08/kuma-kuma-kuma-bear-bab-100.html"><< Sebelumnya</a></th>
<th style="width:50%;text-align:right"><a href="https://cumatl.blogspot.com/2020/09/kuma-kuma-kuma-bear-bab-101.html">Berikutnya >></a></th>
</tr>
</table>
<br/>
<br/>
</div>
<h2>Bab 101 – Kuma-san Membangun Kuma House di Kota Pesisir</h2>
<a name='more'></a>
<p>Sambil menahan rasa malu, akhirnya aku selesai membuat patung batu Kumayuru dan Kumakyuu, kemudian kami memutuskan kembali ke kota.</p>
<p>「Atla-san, bagaimana dengan lahan yang kita bicarakan?」</p>
<p>「Aku sudah mendapat beberapa pilihan, jadi kurasa kau hanya perlu memilih lahan yang paling kau sukai.」</p>
<p>「Itu dia masalahnya. Aku ingin membangun rumah di lokasi antara terowongan dan kota seperti yang tadi dikatakan Cliff, gak apa-apa?」</p>
<p>「Tidak masalah kok. Tapi kau ingin membangunnya sendiri? Kalau Yuna… mungkin kau memang bisa melakukannya?」</p>
<p>Atla-san, yang telah melihatku membuat patung Kuma, tampak percaya tak percaya.</p>
<p>「Otakmu tidak akan sanggup bila terlalu serius memikirkan semua kegilaan yang dia lakukan. Sebuah rumah berbentuk Kuma dibangun di kotaku hanya dalam sehari, seketika seluruh kota menjadi heboh dibuatnya.」</p>
<p>「Rumah berbentuk Kuma?」</p>
<p>「Semua rumah yang dibangunnya berbentuk Kuma. Omong-omong, rumahnya di ibu kota juga berbentuk Kuma.」</p>
<p>「Dia bahkan memiliki rumah di ibu kota?! Dan berbentuk Kuma juga?! 」</p>
<p>Yah, aku membuat banyak rumah hanya demi Gerbang Perpindahan sih.</p>
<p>「Cliff.」</p>
<p>「Apa?」</p>
<p>「Boleh aku membangun rumahku di mana pun? Kalau kau punya masukan, akan kudengar.」</p>
<p>「Tidak ada. Yang tadi kujabarkan hanyalah contoh. Aku belum memutuskan di lokasi mana suatu bangunan akan dibangun, jadi kau bebas membangun rumahmu di mana pun yang kau inginkan.」</p>
<p>Atas izin dari Cliff dan Atla-san, sekarang aku bisa membangun Kuma House.<br />Aku memutuskan untuk tidak naik kereta kuda dan melepas kepergian mereka.<br />Pada akhinya, aku menggumam, 『Apa gunanya aku ikut bersama mereka?』<br />Kedua belah pihak berkata bahwa mereka membutuhkan kehadiranku.<br />Sepertinya mereka membutuhkanku karena masing-masing pihak tidak mengetahui kepribadian pihak lain.<br />Bahkan Cliff berkata,</p>
<p>「Hanya dengan kehadiranmu di sini, pihak lain akan mudah memercayai kami.」</p>
<p>Para kakek juga berkata,</p>
<p>「Sepertinya Nona memercayainya, jadi kami rasa kami juga bisa memercayai Cliff-sama.」</p>
<p>Sebenarnya aku kurang puas dengan jawaban mereka itu.</p>
<p>Cliff sekarang akan pergi ke Guild Petualang bersama para kakek untuk membahas terowongan lebih lanjut. Mylene-san dan Jeremo-san akan pergi ke Guild Komersial untuk membahas urusan Guild Komersial.<br />Aku ditinggalkan di sini sendirian, karena aku akan membangun rumah di lokasi yang telah kutargetkan sebelumnya.<br />Aku ingin membangun Kuma House di lokasi pantai berpasir yang sekarang berada di hadapanku ini.<br />Pemandangan di lokasi ini begitu indah.<br />Lokasi ini cocok untuk tidur siang santai di bawah payung yang terpasang di balkon atau atap.<br />Kurasa kau juga bisa menikmati pemandangan langit penuh bintang dari sini.<br />Saat aku masih di Jepang, tidak pernah terbayangkan olehku bahwa suatu hari nanti aku akan membangun rumah di tepi pantai seperti ini.<br />Demi membangun Kuma House dambaanku itu, pertama-tama aku harus menyiapkan lahannya. Selain itu, aku juga ingin membuatnya di lokasi yang agak tinggi. Tapi aku tidak tahu seberapa banyak kekuatan sihir yang kuperlukan. Oleh karena itu, aku sudah memutuskan langkah pertama yang harus kulakukan. Aku membuat ruang ganti sederhana menggunakan sihir tanah, lalu berganti pakaian menjadi Kuma Putih. Aku tidak berencana untuk menggunakan sihir besar-besaran, tapi berhubung aku hanya akan menggunakan sihir, lebih baik aku mengenakan Kuma Putih agar tidak terlalu lelah. Hal ini sudah terbukti ampuh saat aku membuat terowongan.<br />Setelah berganti menjadi Kuma Putih, aku mulai menebang pepohonan yang ada di depanku dan menyiapkan lahannya.<br />Aku menebang pohon menggunakan sihir angin dan mencabut akarnya menggunakan sihir tanah. Kayunya kupotong dan kusimpan ke dalam Box Kuma.<br />Akhirnya lahan dengan panjang 100 meter dan lebar 100 meter telah bersih dan rata.</p>
<p>「Ini terlalu luas gak ya?」</p>
<p>Aku sedikit terlalu bersemangat dalam meratakan lahan, alhasil lahan ini menjadi seluas halaman sekolah.<br />Yah, tidak perlu terlalu dipikirkan. Meskipun aku tidak memanfaatkan semua lahan ini, itu tidak akan menjadi masalah.<br />Kemudian aku menimbun lebih banyak tanah di atas lahan itu untuk membuat semacam bukit. Aku ingin Kuma House yang ini dibangun di atas bukit. Ukurannya akan jauh lebih besar dibanding Kuma House di Crimonia.<br />Alasanku membuatnya lebih besar adalah karena aku berencana mengajak Morin-san, Karin-san, anak-anak yang bekerja di toko, anak-anak yang merawat Pepetok, serta bu ketua panti asuhan berlibur ke sini pada musim panas. Atas alasan tersebut, akan lebih baik jika mereka menginap di Kuma House daripada di penginapan. Dengan begitu, kami tidak akan mengganggu tamu-tamu lain di penginapan.</p>
<p>Pada saat itulah aku menyadari sesuatu.<br />Berapa banyak anak yang diasuh di panti asuhan?<br />Kurasa akhir-akhir ini jumlahnya bertambah.<br />Seingatku, awalnya ada sekitar 30 anak. Aku ingat waktu itu aku memberikan sekitar 30 helai bulu Wolf, tapi aku tidak ingat jumlah pastinya. Sejak saat itu, jumlah anak berangsur-angsur bertambah secara misterius, dan sekarang aku sudah tidak tahu lagi berapa jumlahnya.<br />Tapi seharusnya tidak bertambah dua kali lipat, 'kan?<br />Pada saat-saat seperti inilah Kumaphone berperan penting.<br />Aku pun menghubungi Fina menggunakan Kumaphone.</p>
<p>『Yuna-oneechan?』</p>
<p>「Fina, aku ingin menanyakan sesuatu padamu. Gak apa-apa kutanya sekarang?」</p>
<p>『Ya, tidak masalah.』</p>
<p>「Berapa jumlah anak yang ada di panti asuhan?」</p>
<p>『Jumlah anak? Kalau tidak salah, seharusnya ada sekitar 60 anak.』</p>
<p>Apa?! Tanpa kusadari, ternyata jumlahnya sudah bertambah menjadi dua kali lipat.<br />Yah, memang bu ketua dan Liz yang merawat mereka, tapi apakah mereka tidak kewalahan?<br />Apalagi aku juga meminta Liz untuk mengelola peternakan Pepetok.<br />Hmm~, sepertinya aku harus membahas soal penambahan personel dengan mereka. Kalau mereka berdua sampai jatuh sakit, panti asuhan akan berada dalam masalah besar.</p>
<p>「Terima kasih, Fina.」</p>
<p>Aku menutup Kumaphone.<br />Enam puluh anak ya. Lebih banyak dari perkiraanku.<br />Meskipun kubagi 2, jumlahnya masih 30. Sempat terlintas di benakku untuk tidak membawa mereka ke laut, tapi aku tidak tega begitu mengingat betapa kerasnya anak-anak itu bekerja.</p>
<p>Aku memutuskan untuk membangun rumah besar, jadi aku memanggil Kumayuru dan Kumakyuu.<br />Fondasinya kubuat dengan sihir tanah, dan kayu yang kudapat saat meratakan tanah kuproses lebih lanjut dengan sihir angin. Kayu yang selesai kuproses kemudian diangkut oleh Kumayuru dan Kumakyuu, lalu ditegakkan menjadi pilar. Aku menancapkan pilar-pilar itu menggunakan sihir tanah.<br />Aku sama sekali tidak memiliki keterampilan sebagai tukang kayu.<br />Metodeku dalam membangun rumah ini hanyalah memproses kayu dengan sihir angin, meminta Kumayuru dan Kumakyuu mengangkut kayu tersebut, lalu menancapkannya dengan sihir tanah.<br />Setelah fondasinya selesai, kemudian aku hanya perlu membuatnya sesuai imajinasiku dengan menggunakan sihir tanah.<br />Bentuknya kubuat berdasarkan Kuma demi meningkatkan kekuatan bangunan.<br />Setelah itu aku membuat setiap ruangan dengan bantuan dari Kumayuru dan Kumakyuu.</p>
<div class="separator" style="clear: both;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh853IgrXhU_vc0wRujo68VDPfJHBo4B3b6dKuKTd-cN76JmLiwmi01xSzjLNUOoXhcRB6CwwmeuG5AfD1ozuUk7z6Yv63WKpfsw05qRWUKkHUXG4cqjF1qyaHTzVefdVwbndjnZlzENMEF/s991/5.jpg" style="display: block; padding: 1em 0; text-align: center;"><img alt="" border="0" height="640" width="433" data-original-height="991" data-original-width="661" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh853IgrXhU_vc0wRujo68VDPfJHBo4B3b6dKuKTd-cN76JmLiwmi01xSzjLNUOoXhcRB6CwwmeuG5AfD1ozuUk7z6Yv63WKpfsw05qRWUKkHUXG4cqjF1qyaHTzVefdVwbndjnZlzENMEF/s640/5.jpg" alt="Ilustrasi Novel Kuma Kuma Kuma Bear Arc 4 Bab 101 Bahasa Indonesia"/></a></div>
<p>Lantai dasar akan berisi ruang makan besar, dapur, serta ruang santai. Lantai dua kujadikan tempat kamar tidur. Aku membuat 6 kamar tidur yang masing-masing bisa menampung 6 orang sekaligus. Tempat tidurnya kubuat bertingkat tiga agar kamar memiliki lebih banyak ruang. Dengan begitu, lantai ini bisa menampung 36 orang. Seharusnya tidak akan masalah meskipun anak-anak dibagi menjadi dua kelompok.<br />Hal ini tidak akan menjadi masalah bila jumlah anak tidak akan bertambah di masa depan, tapi dengan karakter bu ketua yang seperti itu, dia pasti akan langsung menampung anak yatim piatu yang baru dia temukan. Soal itu lebih baik kupikirkan nanti saja saat jumlahnya benar-benar bertambah.<br />Aku membuat kamar pribadiku dan kamar tamu di lantai tiga. Kamar pribadiku kubuat besar dan kutambahkan balkon. Pemandangan laut yang bisa terlihat dari balkon benar-benar indah. Aku juga tak lupa memasang Gerbang Perpindahan Kuma di dalam kamar pribadiku.<br />Pemandian Kuma kubuat di lantai empat. Aku membuatnya sedemikian rupa sehingga pemandangan laut bisa dinikmati dari pemandian ini. Aku juga tak lupa memisahkan pemandian laki-laki dan perempuan. Setelah membuat sejauh ini, aku menyadari sesuatu. Ini sih bukan rumah, tapi penginapan, 'kan?<br />Aku terlambat menyadarinya.</p>
<p>Setelah tata letak tiap ruangan selesai, kulanjutkan dengan memasang batu-batu sihir.<br />Aku memasang batu sihir cahaya di langit-langit disertai dengan sambungan sihirnya. Pemasangan batu sihir merupakan pekerjaan manual, jadi cukup memakan waktu. Setelah itu aku beranjak ke pemandian dan memasang batu sihir air serta batu sihir api untuk menyesuaikan suhu air.<br />Setelah batu sihir selesai kupasang di setiap ruangan, matahari sudah terbenam di lautan. Meski pembangunan rumah ini belum selesai sepenuhnya, aku memutuskan untuk kembali ke penginapan.</p>
<p>Saat aku kembali ke kota, seorang lelaki di gerbang masuk kota memandangiku dengan tatapan yang aneh. Aku tetap menunjukkan kartu Guild-ku lalu masuk ke dalam kota.<br />Dia bukanlah penjaga yang biasa kujumpai, jadi mungkin ini pertama kalinya dia melihatku?<br />Saat aku berjalan menuju penginapan, para penduduk juga memandangiku dengan tatapan yang aneh. Tapi tidak ada satu pun orang yang memanggilku.<br />Suasana kota ini terasa janggal.<br />Biasanya mereka akan memanggilku.<br />Apa yang terjadi?<br />Aku bergegas kembali ke penginapan.<br />Setibanya aku di penginapan, Cliff sedang makan.</p>
<p>「Cliff, suasana kota ini terasa aneh. Ada sesuatu yang terjadi?!」</p>
<p>「Ya, ada.」</p>
<p>Sudah kuduga, sepertinya memang ada sesuatu yang terjadi.</p>
<p>「Apa yang terjadi?!」</p>
<p>「Kuma hitam telah berubah menjadi Kuma putih.」</p>
<p>Begitu katanya dengan tatapan serius.<br />Di saat itulah aku baru menyadari pakaianku.</p>
<p>「Ternyata kau juga memiliki Kuma putih ya.」</p>
<p>Aku langsung berlari ke kamarku di lantai dua dan mengganti pakaianku menjadi Kuma Hitam.<br />Padahal hanya warnanya saja yang berubah, tapi aku merasa sangat malu.<br />Mungkin karena aku tidak terbiasa mengenakannya di depan umum, jadi entah kenapa aku merasa malu.<br />Selain itu, reaksi tatapan para penduduk yang jauh berbeda juga merupakan salah satu faktor. Bagi penduduk kota ini, 『Aku = Kuma Hitam』. Jadi mereka tampak kaget saat melihatku mengenakan Kuma Putih.</p>
<p>Aku pun kembali sambil bersikap seolah tidak terjadi apa-apa, lalu bertanya pada Cliff.</p>
<p>「Cuma Cliff? Mylene-san mana?」</p>
<p>「Dia belum kembali. Bagaimana dengan rumahmu?」</p>
<p>「Lumayan. Mungkin besok sudah selesai.」</p>
<p>「Aku mesti memberitahumu, sebuah rumah bukanlah sesuatu yang bisa diselesaikan dalam satu atau dua hari lho.」</p>
<p>Begitulah katanya. Aku mengabaikan perkataannya dan memesan makanan pada Deiga-san.</p>
<p>「Jadi, bagaimana dengan urusanmu, Cliff?」</p>
<p>「Perihal terowongan akan diumumkan besok. Pada saat yang sama, kami akan mulai merekrut pekerja untuk membersihkan lahan. Kami juga akan menentukan upahnya di saat yang sama. Soalnya jika terlalu rendah, tidak akan ada orang yang berminat mengerjakannya, tapi jika terlalu tinggi, keuangan kota ini akan terbebani.」</p>
<p>Tentu saja aku tidak memahami apa pun soal itu. Aku bahkan tidak tahu berapa upah pasarannya, jadi apa boleh buat.</p>
<p>「Tapi kota ini memiliki material dari Kraken, jadi soal itu seharusnya tidak akan menjadi masalah.」</p>
<p>「Kraken?」</p>
<p>「Kau sudah menyumbangkan semua material Kraken untuk kota ini, 'kan?」</p>
<p>「Soalnya aku gak butuh.」</p>
<p>「Kau… Memangnya kau kira seberapa besar nilai semua material itu?」</p>
<p>Dia sedikit tercengang, tapi mana mungkin aku mengetahui hal semacam itu.</p>
<p>「Kulit Kraken populer karena tahan air, dan giginya juga bernilai tinggi. Hanya itu saja sudah bisa membuatmu kaya raya lho.」</p>
<p>「Gak apa-apa, yang penting bisa membantu kebangkitan kota ini.」</p>
<p>「Kau benar-benar aneh.」</p>
<p>Dia menghela nafasnya, tapi tetap tersenyum.<br />Selagi aku menyantap hidangan dari Deiga-san, Mylene-san pun kembali.</p>
<p>「Ah, Yuna-chan, sedang makan toh. Cliff-sama mau mulai makan?」</p>
<p>「Aku sudah selesai.」</p>
<p>「Begitukah? Berarti saya yang terakhir?」</p>
<p>Mylene-san lalu memesan makanan pada Deiga-san yang ada di belakang.</p>
<p>「Jadi, bagaimana dengan urusanmu?」</p>
<p>「Sejak awal, Guild Komersial ini memiliki sedikit staf, tapi sekarang 4 orang termasuk Guildmaster-nya telah ditangkap. Jumlah stafnya benar-benar tidak cukup. Kalau mempertimbangkan masa depan, sumber daya manusianya benar-benar minim.」</p>
<p>「Kami juga menghadapi masalah yang sama. Walikota belum diputuskan, dan kami juga masih harus mengumpulkan orang-orang untuk membantunya.」</p>
<p>「Bagaimana dengan asisten walikota yang melarikan diri?」</p>
<p>「Sepertinya mereka semua memiliki hubungan keluarga dengan walikota.」</p>
<p>Ah, masalah klasik dalam urusan keluarga.<br />Generasi pertama mungkin sangat kompeten, tapi generasi kedua atau ketiga malah menjadi tidak kompeten.</p>
<p>「Ditambah lagi, mereka melarikan diri sambil membawa semua harta benda mereka.」</p>
<p>「Setidaknya kau masih memiliki sejumlah orang yang tersisa, sedangkan aku terjebak dalam situasi yang mengharuskanku untuk meminta bantuan pada ketiga tetua.」</p>
<p>「Susah ya.」</p>
<p>「Bagiku pribadi, akan sangat membantu bila Atla-san yang menjadi walikota. Tapi jika itu terjadi, Guild Petualang akan kehilangan pemimpinnya. Aku harus membicarakan hal ini dengan Guild Petualang di Crimonia.」</p>
<p>「Bagaimanapun, kita harus secepat mungkin mengirim beberapa orang dari Crimonia ke sini.」</p>
<p>「Pada saat yang sama, kita juga harus melatih sumber daya manusia di sini.」</p>
<p>Mereka berdua tampak benar-benar kewalahan.<br />Aku terus menyantap makananku sambil mendengarkan percakapan mereka, seolah-olah itu adalah urusan orang lain.</p>
<p>「Jadi, Cliff, aku ingin secepatnya kembali ke Crimonia, tapi kapan kau bisa kembali?」</p>
<p>「Besok masih ada hal yang perlu kulakukan, jadi aku akan kembali lusa.」</p>
<p>「Kalau begitu, saya juga. Kalau tidak segera kembali ke Crimonia, pekerjaan saya akan terhambat.」</p>
<p>「Aku juga begitu.」</p>
<p>Akhirnya diputuskan bahwa kami akan kembali lusa pada pagi hari.</p>
<br/>
<table style="width:100%">
<tr>
<th style="width:50%;text-align:left"><a href="https://cumatl.blogspot.com/2020/08/kuma-kuma-kuma-bear-bab-100.html"><< Sebelumnya</a></th>
<th style="width:50%;text-align:right"><a href="https://cumatl.blogspot.com/2020/09/kuma-kuma-kuma-bear-bab-101.html">Berikutnya >></a></th>
</tr>
<tr>
<th colspan="2" style="width:100%;text-align:center"><a href="https://cumatl.blogspot.com/p/kuma-kuma-kuma-bear-bahasa-indonesia.html">Daftar Isi</a></th>
</tr>
</table>Cuma Translationhttp://www.blogger.com/profile/16685445147165032901noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-2118091259572766285.post-35939311312725123182020-08-23T20:00:00.016+07:002020-08-23T20:00:10.432+07:00Kuma Kuma Kuma Bear - Bab 100<div class="hidecontent">
<br/>
<table style="width:100%">
<tr>
<th colspan="2" style="width:100%;text-align:center"><a href="https://cumatl.blogspot.com/p/kuma-kuma-kuma-bear-bahasa-indonesia.html">Daftar Isi</a></th>
</tr>
<tr>
<th style="width:50%;text-align:left"><a href="https://cumatl.blogspot.com/2020/*/kuma-kuma-kuma-bear-bab-*.html"><< Sebelumnya</a></th>
<th style="width:50%;text-align:right"><a href="https://cumatl.blogspot.com/2020/*/kuma-kuma-kuma-bear-bab-*.html">Berikutnya >></a></th>
</tr>
</table>
<br/>
<br/>
</div>
<h2>Bab 100 – Kuma-san Membuat Patung Batu</h2>
<a name='more'></a>
<p>Kami melahap makan siang yang telah disiapkan oleh Atla-san.<br />Hanya hidangan ikan sederhana, tapi Cliff menyantapnya tanpa mengeluh. Lucu sekali melihat wajah cemas Atla-san yang memperhatikan reaksi Cliff saat menyantap hidangan tersebut.</p>
<p>「Saya sudah menyiapkan kereta kuda di luar, jadi mari kita berangkat menuju terowongan.」</p>
<p>Begitu katanya setelah kami semua selesai makan siang.<br />Sepertinya Atla-san telah sibuk bersiap-siap saat kami sedang makan.<br />Saat kami keluar, sebuah kereta kuda beratap sudah tersedia.</p>
<p>「Cliff-sama, Mylene-san, mungkin ukurannya terlalu kecil bagi Anda, tapi silakan naik.」</p>
<p>Memang sih, ukurannya lebih kecil bila dibandingkan dengan kereta kuda bangsawan milik Gran-san yang kulihat di ibu kota.<br />Tapi tidak ada bangsawan di Mireera, jadi mungkin inilah kereta kuda terbaik yang bisa mereka persiapkan.<br />Cliff memaklumi hal itu dan tidak mengeluh sedikit pun.</p>
<p>「Aku tidak keberatan. Tidak usah khawatir.」</p>
<p>Kereta kuda itu dapat menampung 6 orang, 3 orang di satu sisi akan duduk berhadapan dengan 3 orang di sisi lainnya.<br />Ada Cliff, Mylene-san, Atla-san, serta tiga kakek-kakek.<br />Jeremo-san beranjak mengambil tempat duduk di kursi juru kemudi.<br />Jadi aku mesti duduk di mana?<br />Jangan-jangan, di atap?!<br />Ternyata perkiraanku salah, sepertinya Jeremo-san dan Atla-san akan duduk di kursi juru kemudi.<br />Dengan Jeremo-san yang memegang kemudi, kereta kuda pun mulai melaju.</p>
<p>「Nona, terima kasih ya.」</p>
<p>Kakek Kuro, yang duduk di hadapanku, mengucapkan terima kasih padaku.</p>
<p>「Sudah repot-repot membawakan Lord Crimonia dari jauh.」</p>
<p>「Kami tidak tahu harus bagaimana lagi supaya bisa membalas semua jasa Nona.」</p>
<p>「Ditambah lagi, sampai membuat terowongan demi kami.」</p>
<p>Ketiga kakek-kakek berterima kasih padaku.<br />Aku merasa agak risi kalau mereka mengatakannya langsung di hadapanku seperti ini.</p>
<p>「Terowongan itu kubuat cuma karena iseng, jadi kalian gak perlu terlalu memikirkannya.」</p>
<p>「Kau membuatnya cuma karena iseng? Kau… Para tukang yang ahli membuat terowongan pasti akan murka kalau mendengar perkataanmu.」</p>
<p>Cliff yang duduk di sampingku merespon perkataanku.<br />Aku memang berkata seperti itu, tapi kurasa aku membuatnya dengan teliti. Tapi memang benar bahwa aku sempat muak di tengah jalan karena pekerjaan yang terlalu monoton, jadi aku membuatnya sambil bersenandung.<br />Hal yang paling kuperhatikan saat membuatnya adalah perbedaan ketinggian, kekuatan dinding, serta aliran air tanah di sekitar terowongan. Tentu saja tujuan awalku adalah membuat ruang yang cukup untuk dilewati dua kereta kuda secara bersamaan, tapi sialnya aku lupa bahwa ada kereta kuda yang berukuran besar.</p>
<p>Kereta kuda melaju perlahan, dan akhirnya kami tiba di dekat ujung terowongan.<br />Cliff meminta supaya kereta kuda berhenti, lalu kami semua turun dari kereta kuda.</p>
<p>「Kita akan berjalan kaki mulai dari sini.」</p>
<p>Entah kenapa, Cliff memimpin di depan.<br />Meskipun cuma kami bertiga yang tahu lokasinya, tapi tidak seharusnya seorang bangsawan berjalan memimpin rombongan di dalam hutan, 'kan?<br />Untuk berjaga-jaga, aku menggunakan sihir deteksi untuk memeriksa area tersebut dan memastikan tidak ada monster maupun manusia lain di sepanjang jalan.<br />Tapi terowongan tujuan kami tidak terlalu jauh sih dari lokasi berhentinya kereta kuda.<br />Saat kami tiba di terowongan, Atla-san dan yang lainnya menarik napas dalam-dalam.</p>
<p>「Apakah terowongan ini terhubung dengan kota Crimonia?」</p>
<p>Atla-san bertanya sambil melihat ke dalam terowongan.</p>
<p>「Lebih tepatnya, terowongan ini mengarah ke jalan menuju kota Crimonia.」</p>
<p>「Gelap gulita ya.」</p>
<p>「Kami berencana untuk memasang batu sihir cahaya dan angin di dalamnya. Tentu saja kami yang akan membayar semua biayanya, jadi kalian tidak perlu khawatir.」</p>
<p>Saat Cliff mulai mengungkit tentang batu sihir, raut wajah kelima perwakilan dari Mireera tampak mengeruh. Cliff menyadari hal itu lalu mencoba meyakinkan mereka.</p>
<p>「Apakah tidak apa-apa? Yah, meskipun seandainya Anda meminta kami untuk membayarnya, saat ini kota kami tidak memiliki dana sebanyak itu.」</p>
<p>「Tenang saja, lagi pula kami akan memungut biaya untuk penggunaan terowongan.」</p>
<p>「Biaya tarif ya?」</p>
<p>「Dengan terowongan ini, kalian bisa menjual hasil laut dari kota ini ke Crimonia, dan orang dari Crimonia akan datang membelinya ke sini. Selain itu, orang-orang juga akan mengunjungi kota ini untuk melihat pemandangan lautan. Dengan begitu, pendapatan kita akan semakin meningkat.」</p>
<p>「Melihat pemandangan laut?」</p>
<p>Sepertinya para penduduk Mireera tidak terlalu memahami perasaan orang yang khusus datang hanya demi melihat laut.<br />Yah, para penduduk lokal yang tinggal di tempat wisata biasanya tidak akan memahami perasaan orang yang datang dari jauh untuk melihat tempat tersebut.</p>
<p>「Orang-orang yang lahir dan besar di kota ini mungkin tidak memahaminya, tapi bagi orang-orang yang belum pernah melihat laut, hanya melihatnya saja merupakan pengalaman yang berharga.」</p>
<p>「Begitukah?」</p>
<p>Para kakek memiringkan kepala mereka, tampaknya masih belum yakin.</p>
<p>「Apakah kalian ingin melihat Crimonia?」</p>
<p>「Saya ingin.」</p>
<p>「Itu…」</p>
<p>「Saya ingin pergi ke sana.」</p>
<p>「Begitulah rasanya. Jadi kalian harus mempersiapkan mental, karena banyak orang yang akan datang mengunjungi kota ini. Saat itu terjadi, kota yang tenang ini mungkin akan menjadi bising. Beberapa berandalan mungkin juga akan datang. Kalian mungkin akan mendapatkan banyak hal, tapi jangan lupa bahwa kalian juga harus bersiap untuk kehilangan hal lainnya. Oleh sebab itu, aku akan berusaha sebaik mungkin supaya kalian tidak menyesal memilihku, tapi kalian juga harus berusaha sekeras mungkin demi kota ini.」</p>
<p>「Cliff-sama…」</p>
<p>「Setelah terowongan ini selesai, orang akan berdatangan. Sebelum itu terjadi, kalian mesti menambah jumlah prajurit penjaga dan menyewa para petualang untuk memperkuat keamanan. Tentu saja, aku juga akan meminjamkan sejumlah orang. Kurasa uang yang didapat dari tarif terowongan sanggup menutup sebagian pengeluaran tersebut.」</p>
<p>「Apakah benar-benar akan ada sebanyak itu orang yang datang ke sini?」</p>
<p>「Kujamin! Aku akan mempromosikannya. Aku juga akan berada dalam masalah bila tidak ada yang menggunakan terowongan ini.」</p>
<p>Wajah para kakek tampak seolah masih tidak percaya.<br />Aku sendiri juga setuju dengan pemikiran Cliff.<br />Meskipun terowongan ini kubuat tanpa berpikir panjang, tapi sekarang aku baru menyadari bahwa ada kemungkinan hal itu dapat menimbulkan masalah bagi kota ini.</p>
<p>「Untuk sekarang, aku akan memberi tahu kalian apa yang kupikirkan kemarin. Soal bisa atau tidaknya rencana itu kita lakukan, kita akan mendiskusikannya terlebih dahulu sebelum memutuskannya.」</p>
<p>「Siap.」</p>
<p>Para kakek mengangguk.<br />Apakah tidak apa-apa mengiyakannya secepat itu?<br />Aku menjadi khawatir saat melihat para kakek bersikap seperti ini.</p>
<p>「Pertama, kita akan memperluas kota hingga mencapai lokasi terowongan ini.」</p>
<p>「Memperluas kota?」</p>
<p>「Gerbang masuk kota tidak jauh dari sini. Kita hanya perlu menebang pepohonan di sekitar sini dan membuat pangkalan militer. Dengan begitu, kita dapat menjaga terowongan sekaligus memeriksa orang-orang yang datang dari jalan pesisir pada saat bersamaan. Tidak ada gunanya membuat dua pos penjagaan di dua lokasi yang berdekatan.」</p>
<p>「Apa yang akan kita lakukan setelah kita menebang semua pohon dan memperluas kota? Toh saat ini kami tidak memiliki masalah kekurangan lahan.」</p>
<p>「Berapa banyak penginapan yang ada di kota ini? Jika ada puluhan atau bahkan ratusan kereta kuda yang datang, adakah tempat untuk memarkirkannya? Adakah tempat untuk mereka makan? Adakah lahan bagi mereka yang ingin membelinya? Lahan kosong itu bisa dimanfaatkan dengan berbagai cara. Bahkan itu pun mungkin tidak akan cukup.」</p>
<p>「Apakah orang yang datang benar-benar akan sebanyak itu?」</p>
<p>Kakek, harus berapa kali kau menanyakan pertanyaan itu?</p>
<p>「Sudah pasti! Aku yakin kota ini tidak akan setenang ini lagi. Jika kalian ingin protes, proteslah pada si Kuma yang telah membuat terowongan ini.」</p>
<p>Kenapa kau malah mengalihkannya padaku?</p>
<p>「Tapi jika kita mempertimbangkan masa depan, menurutku hal ini bukanlah hal yang buruk.」</p>
<p>Sepertinya di dalam benak Cliff sudah tergambar masa depan bagi Crimonia dan Mireera. Kurasa visi yang dia bayangkan merupakan masa depan yang akan membawa kedua kota menuju arah yang gemilang.</p>
<p>「Begitu ya.」</p>
<p>Atla-san mengangguk setelah mendengar perkataan Cliff.</p>
<p>「Anda benar. Semua orang harus terus bergerak maju. Tidak boleh berpikiran kolot seperti kami yang sudah tua ini.」</p>
<p>「Bagaimanapun, pasti akan ada baik dan buruknya. Kami harus bersyukur bahwa setidaknya kami masih diberi pilihan.」</p>
<p>Saat itu juga, mereka semua menatapku.</p>
<p>「Berikutnya, soal lalu lintas terowongan. Lebarnya cukup untuk dilewati dua kereta kuda sekaligus, tapi untuk sekarang kita harus membuatnya hanya satu arah, bergantian setiap hari. Aku berencana untuk mengatur arahnya sesuai tanggal ganjil dan genap. Soalnya jika dibuat dua arah dan ada sebuah kereta kuda berukuran besar yang lewat, lalu lintas terowongan akan terhambat. Pengelolaan hal tersebut akan menjadi tanggung jawab kalian juga.」</p>
<p>Atla-san dan semua perwakilan lainnya mengangguk.</p>
<p>「Yah, itu masih jauh di masa depan. Pertama-tama, kita mesti memasang batu sihir sebelum hal lain bisa dikerjakan.」</p>
<p>Pembicaraan terus berlanjut.<br />Cliff menyatakan proposalnya satu demi satu. Kemudian pembicaraan, atau lebih tepatnya penjelasan sepihak oleh Cliff, akhirnya selesai.<br />Lalu kakek Kuro mendatangiku, diikuti oleh dua kakek lainnya.</p>
<p>「Nona, terima kasih ya. Nona sudah membuat terowongan yang begitu indah, kami tidak tahu bagaimana lagi kami bisa membalasnya.」</p>
<p>「Nona sudah mengalahkan para perampok serta menaklukkan Kraken, hal itu sudah sangat membuatku bersyukur. Dan sekarang Nona bahkan membuat terowongan seindah ini untuk kota kami.」</p>
<p>「Kami tidak mungkin bisa membalas semua jasa Nona.」</p>
<p>Waduh, padahal aku membuat terowongan ini hanya agar makanan laut bisa dikirim ke tempat tinggalku di Crimonia.<br />Yah, aku senang, para kakek juga senang. Berarti tidak ada yang perlu dipermasalahkan.</p>
<p>「Oleh karena itu, aku punya satu permintaan lagi untuk Nona. Bisakah Nona membuat sebuah patung Kuma di ujung terowongan ini?」</p>
<p>「Patung Kuma?」</p>
<p>「Tidak apa-apa jika sama persis dengan patung Kuma di tempat Nona menaklukkan Kraken. Itu akan menjadi tanda penghargaan pada orang yang telah membuat terowongan ini. Aku tidak akan hidup selamanya. Tapi, para penduduk kota di masa depan tidak boleh melupakannya. Jadi bisakah Nona membuatnya untuk kami?」</p>
<p>Eh, maksudnya aku harus membuat patung diriku (Kuma) sendiri?<br />Tingkah memalukan macam apa ini?</p>
<p>「Benar juga, ide yang bagus.」</p>
<p>Cliff yang mendengarkan pembicaraan kami, ikut menimpali.<br />Terlebih lagi, dia mengatakan itu sambil tersenyum lebar, pasti dia menganggap ini adalah hal yang lucu.</p>
<p>「Aku ingin kau membuat patung Yuna (Kuma) di ujung yang satunya juga. Ah, bukan. Patung Kuma (Yuna), tolong ya.」</p>
<p>Kedengarannya sama saja, tapi itu cuma imajinasiku saja, 'kan?</p>
<p>「Kalian bercanda, 'kan?」</p>
<p>Para kakek tampak serius. Suasana seperti ini membuatku tidak bisa menolaknya.</p>
<p>「Dan terowongan ini juga membutuhkan nama. Kau yang membuatnya, jadi aku akan memberi nama yang cocok.」</p>
<p>Cliff menyeringai lebar.<br />Perasaanku jadi tidak enak.</p>
<p>「Bagaimana kalau Terowongan Kuma?」</p>
<p>「…………」</p>
<p>Aku hanya bisa menganga, kehabisan kata-kata.</p>
<p>「Nama yang bagus.」</p>
<p>「Indah.」</p>
<p>「Dengan nama ini, kami tidak akan melupakan rasa terima kasih kami pada Nona.」</p>
<p>「Nama ini akan tetap lestari dari generasi ke generasi.」</p>
<p>「Dengan begitu, para penduduk kota di masa depan tidak akan melupakan hal ini.」</p>
<p>Mereka semua setuju dengan nama Terowongan Kuma.</p>
<p>「Hentikan––––––!」</p>
<p>Aku berteriak, tapi tak ada yang menghiraukan.</p>
<p>Pada akhirnya aku memutuskan untuk membuat patung dua belahan jiwaku, yaitu Kumayuru dan Kumakyuu.<br />Penghinaan macam apa ini?<br />Aku merasa sangat malu sampai tidak berani menikah. Tapi aku tidak ada rencana menikah sih.</p>
<br />
<br />
<hr style="border-top: double;" />
<em><p><br/>Terima kasih, berkat kalian semua, kita berhasil mencapai bab 100.<br />Terima kasih untuk semua orang yang sudah membaca dari awal, serta yang baru saja mulai membaca.<br />Kumohon bantuan dari kalian semua untuk seterusnya.</p></em>
<br/>
<table style="width:100%">
<tr>
<th style="width:50%;text-align:left"><a href="https://cumatl.blogspot.com/2020/*/kuma-kuma-kuma-bear-bab-*.html"><< Sebelumnya</a></th>
<th style="width:50%;text-align:right"><a href="https://cumatl.blogspot.com/2020/*/kuma-kuma-kuma-bear-bab-*.html">Berikutnya >></a></th>
</tr>
<tr>
<th colspan="2" style="width:100%;text-align:center"><a href="https://cumatl.blogspot.com/p/kuma-kuma-kuma-bear-bahasa-indonesia.html">Daftar Isi</a></th>
</tr>
</table>Cuma Translationhttp://www.blogger.com/profile/16685445147165032901noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-2118091259572766285.post-20450811055919316762020-08-16T20:00:00.018+07:002020-08-18T03:43:28.457+07:00Kuma Kuma Kuma Bear - Bab 99<div class="hidecontent">
<br/>
<table style="width:100%">
<tr>
<th colspan="2" style="width:100%;text-align:center"><a href="https://cumatl.blogspot.com/p/kuma-kuma-kuma-bear-bahasa-indonesia.html">Daftar Isi</a></th>
</tr>
<tr>
<th style="width:50%;text-align:left"><a href="https://cumatl.blogspot.com/2020/08/kuma-kuma-kuma-bear-bab-98.html"><< Sebelumnya</a></th>
<th style="width:50%;text-align:right"><a href="https://cumatl.blogspot.com/2020/08/kuma-kuma-kuma-bear-bab-100.html">Berikutnya >></a></th>
</tr>
</table>
<br/>
<br/>
</div>
<h2>Bab 99 – Kuma-san adalah Anak yang Tak Diinginkan?</h2>
<a name='more'></a>
<p>Sehabis sarapan keesokan paginya, masih di ruang makan lantai dasar, Cliff dan Mylene-san mendiskusikan langkah-langkah yang selanjutnya akan mereka tempuh.</p>
<p>「Oleh sebab itu, sebagian pendapatan dari tarif terowongan dapat ditransfer ke kartu Yuna melalui Guild.」</p>
<p>「Yang menjadi masalah adalah penyediaan batu sihir.」</p>
<p>「Batu sihir cahaya serta batu sihir angin ya. Bisakah Guild Komersial mengatur penyediaannya?」</p>
<p>「Kami bisa menyediakannya, tapi saya khawatir harga pasaran akan runtuh sebagai imbasnya.」</p>
<p>「Berarti aku memang perlu membelinya langsung di ibu kota ya?」</p>
<p>「Saya rasa itu akan lebih baik.」</p>
<p>「Dan berhubung ini adalah urusan yang sangat penting, tidak elok rasanya bila melaporkan hal ini hanya melalui surat.」</p>
<p>「Bukankah hal ini bagus karena Anda bisa berjumpa dengan istri Anda?」</p>
<p>「Memang akan bagus jika aku tidak memiliki pekerjaan lain. Tapi saat ini pekerjaanku sudah menumpuk. Sekarang ditambah lagi dengan terowongan dan kota yang ingin bergabung ke wilayahku, pekerjaanku akan semakin bertambah. Dalam situasi yang sesibuk ini, aku semakin depresi karena juga mesti pergi ke ibu kota.」</p>
<p>Aku pura-pura tidak mendengarnya dan terus menikmati jus Oren-ku.<br />Betapa enaknya menjadi petualang. Bebas makan dan tidur kapan pun kami mau. Benar-benar profesi yang istimewa.<br />Saat membaca komik dan novel fantasi, aku menganggap pengelolaan wilayah sebagai sesuatu yang sangat merepotkan. Aku tidak sanggup melakukannya. Kurasa tokoh utama yang bisa melakukannya benar-benar hebat.<br />Yah, aku memang bukan seperti tokoh utama yang gemar berperan aktif, jadi untunglah aku bisa hidup sesantai ini.<br />Kebahagiaan terbesarku saat ini adalah bisa duduk dan menikmati jus Oren tanpa beban, di sebelah orang-orang yang tampak begitu sibuk.<br />Ah, betapa bahagianya aku menjadi petualang.<br />Selagi aku memikirkan hal seperti itu, perbincangan mereka terus berlanjut.</p>
<p>「Selain itu, soal lalu lintas terowongan, kita tidak harus menjadikannya satu arah sepanjang waktu, 'kan? Lebarnya cukup untuk dilewati dua kereta kuda sekaligus. Bukankah sebaiknya jalur kosong itu bisa kita alokasikan untuk pejalan kaki, kuda, atau semacamnya?」</p>
<p>「Tapi masih ada kemungkinan orang tolol yang ugal-ugalan di terowongan. Itu akan berbahaya.」</p>
<p>「Bagaimana kalau kita pasang pagar?」</p>
<p>「Sepertinya untuk saat ini aku tidak sanggup berbuat sejauh itu.」</p>
<p>「Anda benar. Untuk sementara ini, kita mesti menjadikannya satu arah sambil terus mengamati situasi di lapangan.」</p>
<p>「Lebih baik begitu untuk saat ini. Tidak akan terlambat bagi kita untuk mengaturnya kembali setelah kita lebih memahami lalu lintasnya.」</p>
<p>Mereka berdua saling berdiskusi dengan begitu antusias. Itu tak ada hubungannya dengan diriku yang rakyat jelata ini, jadi aku hanya melamun sambil mendengarkan sekadarnya.<br />Ya, baik Lord maupun Guildmaster merupakan profesi yang sangat sulit.<br />Sei pun tiba saat mereka berdua sedang berbincang.</p>
<p>「Selamat pagi. Apakah Anda sekalian bersedia datang ke Guild Petualang bersama saya sekarang?」</p>
<p>Mereka berdua sama sekali tidak keberatan, jadi mereka langsung mengiyakannya.<br />Nah, apa yang harus kulakukan selagi mereka berbincang di sana?<br />Cliff memanggilku begitu dia menyadari bahwa aku tidak ikut berdiri.</p>
<p>「Yuna, apa yang kau lakukan? Ayo kita pergi.」</p>
<p>「Aku juga ikut pergi?」</p>
<p>「Kenapa kau menanyakan sesuatu yang tidak perlu lagi ditanyakan?」</p>
<p>Begitu katanya sambil tercengang.</p>
<p>「Itu adalah diskusi antar para orang penting di kota, 'kan?」</p>
<p>「Ya, benar.」</p>
<p>「Berarti kalian gak membutuhkanku, 'kan?」</p>
<p>「Apa yang kau bicarakan? Kau adalah tokoh sentral. Mana mungkin kau tidak ikut serta.」</p>
<p>Eh?<br />Sejak kapan aku menjadi tokoh sentral?</p>
<p>「Mylene-san?」</p>
<p>Aku menatap Mylene-san demi meminta bantuan.</p>
<p>「Yuna-chan adalah satu-satunya di antara kita bertiga yang tahu tentang kota ini, jadi kami membutuhkanmu. Kurasa mereka tidak akan berbohong, tapi setidaknya kami membutuhkan pengetahuan Yuna-chan tentang kota ini, jadi kamu harus ikut.」</p>
<p>「Dalam negosiasi, orang akan selalu menyampaikan hal-hal yang akan menguntungkan mereka, sambil menyembunyikan hal-hal yang akan merugikan mereka. Tapi kalau dirimu ada di sana, akan sulit bagi mereka untuk melakukan hal itu.」</p>
<p>Benarkah begitu?<br />Sepertinya mereka bukanlah orang yang akan melakukan hal semacam itu. Yah, Cliff dan Mylene-san belum terlalu mengenal kepribadian para penghuni kota ini, jadi apa boleh buat.<br />Aku tidak dapat menemukan alasan untuk menolaknya, jadi terpaksa aku ikut bersama mereka.</p>
<p>Setibanya kami di Guild Petualang, kami langsung dipandu menuju ruangan yang sama seperti sebelumnya.<br />Saat kami memasuki ruangan, Atla-san dan tiga kakek-kakek sudah duduk menunggu.<br />Selain itu ada juga seorang lelaki yang wajahnya sudah kukenal. Dia adalah seorang staf Guild Komersial berhati baik yang pernah diperkenalkan oleh Damon-san padaku.<br />Atla-san segera mempersilakan kami untuk duduk.</p>
<p>「Terima kasih banyak atas kesediaan Anda sekalian untuk datang berkunjung ke Mireera kali ini.」</p>
<p>Atla-san bangkit dari tempat duduknya lalu mengucapkan terima kasih.</p>
<p>「Kami benar-benar tidak menyangka bahwa Lord Crimonia akan datang langsung ke sini.」</p>
<p>「Itu karena permintaan dari orang ini.」</p>
<p>Cliff melirik ke arahku.<br />Aku tak ingat pernah membuat permintaan semacam itu. Yang kulakukan cuma menyerahkan surat dan memberi sedikit penjelasan.</p>
<p>「Orang ini sudah bertindak tanpa pikir panjang, ditambah lagi dia sudah membuat sesuatu yang di luar nalar. Setelah mempertimbangkan dampaknya untuk masa mendatang, sepertinya aku tidak bisa menyerahkan masalah ini pada bawahanku.」</p>
<p>「Begitu ya. Gadis ini telah banyak membantu kami.」</p>
<p>「Aku juga sudah banyak dibantu olehnya.」</p>
<p>Kenapa dia tampak berat hati mengatakannya?</p>
<p>「Kalau begitu, sebelum kita mulai perbincangan kali ini, mari kita saling memperkenalkan diri. Saya Atla, Guildmaster dari Guild Petualang. Saat ini saya juga bertugas membantu pengelolaan kota ini.」</p>
<p>Selanjutnya, ketiga kakek-kakek bergantian memperkenalkan diri.<br />Lalu diakhiri dengan pengenalan diri Jeremo-san dari Guild Komersial.</p>
<p>「Aku… Saya Jeremo, bekerja sebagai staf di Guild Komersial. Tapi saya tidak tahu kenapa saya dipanggil ke sini.」</p>
<p>「Kau datang ke sini sebagai perwakilan Guild Komersial.」</p>
<p>「Perwakilan?」</p>
<p>「Benar. Mulai sekarang, kami ingin dirimu bekerja di bawah arahan Guildmaster dari Guild Komersial Crimonia.」</p>
<p>Begitulah kata salah satu kakek.</p>
<p>「Kenapa harus saya?」</p>
<p>「Meskipun kau kurang serius bekerja, tapi hatimu mulia.」</p>
<p>「Kau yang mencuri ikan dan membagikannya ke keluarga yang membutuhkannya, 'kan?」</p>
<p>「Sudah ketahuan ya?」</p>
<p>「Tentu saja, mudah menyimpulkannya bila aroma ikan panggang bisa tercium dari rumah yang seharusnya tidak mampu membelinya.」</p>
<p>「Tapi tetap saja bukan berarti aku yang melakukannya, 'kan?」</p>
<p>「Jangan remehkan jaringan informasi kami. Informasi semacam itu mudah kami dapatkan.」</p>
<p>「Berarti kalian sengaja membiarkannya?」</p>
<p>「Kami juga merasa tidak tega bila hanya orang kaya saja yang bisa mendapatkan makanan.」</p>
<p>「Itulah mengapa kami melindungimu dari balik layar.」</p>
<p>「Begitukah?」</p>
<p>「Atas alasan itulah kami meminta dirimu yang begitu peduli dengan para penduduk untuk datang menjadi perwakilan Guild Komersial.」</p>
<p>「Oleh sebab itu, mohon berilah arahan pada pemuda ini demi keberlangsungan Guild Komersial kota ini.」</p>
<p>Para kakek itu menundukkan kepala mereka dan memohon pada Cliff dan Mylene-san.</p>
<p>「Saya mengerti. Saya akan membuatnya bekerja sekeras mungkin.」</p>
<p>Jeremo-san tampak pasrah setelah mendengar kata-kata itu.<br />Setelah pihak mereka selesai memperkenalkan diri, Mylene-san mulai memperkenalkan dirinya.</p>
<p>「Saya Mylene, Guildmaster di Guild Komersial Crimonia. Saya yakin akan ada bermacam permintaan yang akan saya ajukan di masa mendatang, jadi saya mohon bantuan dari Anda sekalian.」</p>
<p>「Siap.」</p>
<p>Jawab Jeremo-san.</p>
<p>「Kalau begitu, aku yang terakhir, ya?」</p>
<p>Setelah mengatakan itu, Cliff bersiap untuk memperkenalkan diri.<br />Eh? Terakhir?<br />Bagaimana dengan perkenalan diriku?<br />Apa jangan-jangan aku adalah anak yang tidak diinginkan?<br />Yah, kurasa mereka semua memang sudah mengenalku.<br />Tapi aku merasa terkucilkan karena cuma aku satu-satunya yang tidak memperkenalkan diri, padahal mereka semua melakukannya.</p>
<p>「Aku Cliff Foschuroze, Lord Crimonia. Tapi tidak usah terlalu mengkhawatirkan cara bicara kalian padaku. Sekarang aku sudah tidak terlalu memedulikan hal semacam itu.」</p>
<p>Saat itu juga, Cliff melirik ke arahku.<br />Kenapa?</p>
<p>「Berhubung waktu kita terbatas, mari kita bahas masalah yang mendesak.」</p>
<p>「Aku sudah membaca surat dari kalian, apakah kalian yakin ingin menjadi bagian dari wilayahku?」</p>
<p>「Iya. Sebagai gantinya, kami ingin berada di bawah naungan Anda. Kami harap Anda sudi membantu kami seandainya sesuatu terjadi pada kota ini.」</p>
<p>「Seperti insiden Kraken ya.」</p>
<p>「Iya.」</p>
<p>「Saat ini aku harus mengatakannya jelas-jelas. Kraken bukanlah monster yang bisa dikalahkan semudah itu. Kuma ini saja yang terlalu absurd.」</p>
<p>Cliff menunjuk ke arahku.<br />Tidak adakah orang yang pernah mengajarinya bahwa menunjuk-nunjuk orang lain itu tidak sopan?</p>
<p>「Ya, kami sudah tahu itu. Kami rasa tidak akan ada lagi Kraken yang muncul di sini. Seandainya monster sekuat itu memang muncul lagi, kami harap Anda bersedia berkomitmen untuk membantu kami, baik soal makanan maupun bantuan lainnya.」</p>
<p>「Makanan ya. Apakah kalian tahu seberapa jauhnya jarak antara Crimonia dan kota ini?」</p>
<p>「Itu…」</p>
<p>「…」</p>
<p>Mereka semua terdiam.<br />Mereka memikirkan jarak antara Crimonia dan Mireera, dan tahu betapa jauh jaraknya.<br />Mengirim makanan dengan jarak sejauh itu akan menghabiskan banyak waktu dan tenaga.</p>
<p>「Aku hanya bercanda.」</p>
<p>Cliff tiba-tiba tertawa. Mylene-san juga ikut tertawa.<br />Atla-san dan ketiga kakek-kakek pun kebingungan saat melihat mereka tertawa.</p>
<p>「Cliff-sama?」</p>
<p>「Soal makanan, aku mengerti. Jika kota ini mengalami kekurangan pangan, kami akan membantu. Tapi jika di saat yang sama kotaku juga mengalami kekurangan pangan, aku tidak bisa menjamin akan membantu kalian. Apakah begitu tidak apa-apa?」</p>
<p>「Ya, tentu saja. Kota ini akan mengalami kekurangan pangan hanya pada saat kami tidak bisa melaut. Kami rasa hal itu tidak akan terjadi pada saat yang sama dengan Crimonia.」</p>
<p>「Kau benar. Menurutku juga begitu. Oleh sebab itu, jika Crimonia mengalami kekurangan pangan, aku akan memerintahkan kalian untuk membantu kami sebagai gantinya.」</p>
<p>「Siap.」</p>
<p>「Tapi sekarang masalahnya adalah bagaimana kita bisa mendistribusikannya.」</p>
<p>「Soal itu, tidak ada masalah. Semuanya berkat Kuma ini.」</p>
<p>Begitulah kata Cliff sambil menatapku.<br />Semua orang, kecuali aku dan Mylene-san, tampak kebingungan.</p>
<p>「Demi kota ini, si Yuna ini sudah membuat terowongan yang mengarah ke Crimonia.」</p>
<p>「Tunggu…」</p>
<p>Aku mencoba memotong pembicaraan.</p>
<p>「Benarkah itu?!」</p>
<p>「Ya, kami datang ke sini menggunakan terowongan tersebut.」</p>
<p>「Anda tidak sedang bercanda, 'kan?」</p>
<p>「Mungkin hal ini memang terdengar seperti lelucon, tapi hal ini memang benar adanya. Dengan kuda kencang, kalian bisa menempuhnya dalam satu atau dua hari. Aku tidak tahu berapa hari yang dibutuhkan bila menaiki kereta kuda, tapi seharusnya kalian bisa menempuhnya dalam beberapa hari.」</p>
<p>「……」</p>
<p>「Demi membahas tentang penggunaan terowongan tersebut, aku ingin kita segera pergi ke lokasi terowongan itu berada. Apakah kalian setuju?」</p>
<p>「Ya, tentu saja. Kami juga ingin melihat terowongan tersebut.」</p>
<p>Setelah itu, mereka menandatangani surat kontrak.<br />Hmm~, apakah aku benar-benar dibutuhkan di sini?</p>
<p>「Untuk selanjutnya, aku ingin kalian memilih satu orang sebagai perwakilan kota ini. Aku ingin membahas berbagai hal dengan siapa pun yang nanti terpilih. Tentu saja, aku tidak keberatan bila kalian memilih salah seorang dari yang hadir di sini sebagai perwakilan.」</p>
<p>「Maksud Anda sebagai walikota?」</p>
<p>「Benar. Tanpa seorang pemimpin, akan sulit mengambil keputusan penting.」</p>
<p>「Kami mengerti. Kami akan segera melakukan pemilihan walikota.」</p>
<p>「Untuk saat ini hanya itu saja yang perlu kusampaikan.」</p>
<p>Setelah Cliff selesai mengatakan semua yang ingin dia katakan, tibalah giliran Mylene-san.</p>
<p>「Selanjutnya saya akan membahas perihal Guild Komersial. Saya mohon maaf atas segala ketidaknyamanan yang telah disebabkan oleh orang-orang kami pada insiden kali ini. Saya sudah membaca laporan dari Atla-san. Hal seburuk ini seharusnya tidak boleh dibiarkan terjadi. Kami sebagai Guild Komersial tidak akan memberikan toleransi sedikit pun pada para pelaku. Kami akan menerapkan hukuman yang sama seperti di kota Crimonia.」</p>
<p>「Anu, apa hukumannya?」</p>
<p>「Tentu saja hukuman mati. Berdasarkan kontrak yang sudah ditandatangani, kota ini sekarang menjadi bagian dari wilayahku. Jika hukumannya memang belum diputuskan, maka wajar baginya untuk mendapat hukuman sesuai hukum kota Crimonia. Dia telah bertindak sesuka hati di kotaku. Rakyatku tercinta telah tewas terbunuh. Orang seperti itu mesti dihukum mati. Yang terpenting, tidak ada gunanya membiarkan dia tetap hidup. Jika kita mengeksekusinya, akan banyak kesedihan yang tersembuhkan. Oleh sebab itu, dia harus mati.」</p>
<p>Kesedihan yang dikatakan Cliff adalah tentang orang-orang yang telah kehilangan orang yang mereka sayangi.<br />Suami, istri, putra, putri, kerabat, sahabat, kakek, nenek, mungkin masih banyak orang yang menyimpan dendam.</p>
<p>「Aku akan mengeksekusinya dengan menenggak racun di alun-alun pusat kota ini. Panggil semua orang yang ingin menyaksikannya, supaya mereka bisa cepat merelakan insiden ini.」</p>
<p>「Lalu, bagaimana dengan para perampok?」</p>
<p>「Hmm. Kita akan menghukum mereka sesuai informasi yang terkumpul. Mereka yang telah melakukan pembunuhan atau memerkosa para wanita akan dihukum mati. Sisanya akan kerja paksa di tambang.」</p>
<p>Dalang di balik insiden ini telah dijatuhi hukuman mati hanya dengan sepatah kata dari Cliff.<br />Tidak ada satu pun orang yang berusaha memprotes keputusannya.<br />Para kakek itu adalah orang biasa. Sejahat apa pun perbuatan para penjahat itu, para kakek itu tidak ingin mengotori tangan mereka.<br />Cliff yang tanpa ragu mengambil keputusan seperti itu benar-benar menunjukkan bahwa dia adalah orang yang pantas memimpin orang lain.<br />Di tengah pertarungan, mungkin saja aku bisa membunuh mereka. Tapi kalau aku diminta untuk mengeksekusi penjahat yang sudah tidak bisa melawan, aku tidak akan bisa langsung mengiyakannya saat itu juga.<br />Kurasa Cliff benar-benar hebat karena dia bisa melakukannya.</p>
<p>「Jika ada kerabat mereka yang mengeluh, sebutkan saja namaku!」</p>
<p>「Kami mengerti. Terima kasih banyak atas segalanya, Cliff-sama.」</p>
<p>「Aku tidak butuh terima kasih. Aku melakukannya karena itu adalah tugasku.」</p>
<p>「Kalau begitu, selanjutnya adalah membahas masa depan Guild Komersial.」</p>
<p>Kata-kata itu seketika membuat Jeremo gugup.</p>
<p>「Saya ingin mendengar masukan dari Anda semua. Apakah Jeremo-san itu adalah seseorang yang serius dengan pekerjaannya? Bagaimana performa kerjanya? Dan bisakah beri tahu saya tentang kepribadiannya?」</p>
<p>Para kakek sempat kebingungan saat mendengar semua pertanyaan itu, tapi mereka segera memberikan jawaban.</p>
<p>「Jeremo mungkin tidak terlalu serius bekerja, tapi dia dia selalu menyelesaikan pekerjaannya.」</p>
<p>「Kadang aku melihatnya bolos kerja, tapi para penduduk menyukainya.」</p>
<p>「Selama insiden kali ini, dia mencuri ikan dan membagikannya pada para keluarga miskin.」</p>
<p>「Begitu ya. Berarti dia merupakan tipe orang yang akan melakukan pekerjaannya dengan baik, meskipun dia selalu mengeluh ya.」</p>
<p>Setelah Mylene-san memahami garis besar kepribadian Jeremo-san,</p>
<p>「Kalau begitu, saya ingin menunjuk Anda sebagai Guildmaster Guild Komersial di kota ini.」</p>
<p>「Aku… Saya sebagai Guildmaster?」</p>
<p>「Ya, di saat Guild tidak stabil seperti sekarang ini, Guild mesti dipimpin oleh seseorang yang dipercaya oleh para penduduk lokal. Para penduduk akan dengan senang hati membantu Anda. Jika orang asing seperti saya yang menjadi Guildmaster, hal itu malah akan berdampak buruk pada citra Guild.」</p>
<p>「Tapi, aku sebagai Guildmaster…」</p>
<p>「Tidak akan ada masalah. Saya akan mengirim seseorang untuk membantu Anda. Anda bisa perlahan-lahan belajar untuk menjadi seorang Guildmaster.」</p>
<p>「Jeremo, kami juga memohon padamu. Kau tidak tahu seberapa besar pengaruh tindakanmu yang telah membantu kami selama insiden ini.」</p>
<p>「Dan kalau kau ingin bolos kerja, kau bisa memaksa bawahanmu untuk mengerjakan pekerjaanmu, 'kan?」</p>
<p>「Jeremo, kami mohon.」</p>
<p>Para kakek memohon dan menundukkan kepala mereka.<br />Tapi kau tidak boleh bolos kerja lho!</p>
<p>「Aku mengerti. Tolong angkat kepala kalian. Kalau kalian merasa diriku ini memang pantas, aku akan menerimanya.」</p>
<p>Jeremo-san menerima jabatan Guildmaster sambil membusungkan dadanya.<br />Mylene-san tersenyum saat mendengar responnya.<br />Wajah Jeremo-san merona merah saat melihat senyuman itu, dan kemungkinan besar itu bukanlah imajinasiku belaka.</p>
<p>「Kalau begitu, yang terakhir adalah perihal terowongan ya.」</p>
<p>「Sebelum itu, bagaimana kalau kita makan siang terlebih dahulu?」</p>
<p>Atla-san sudah mengecek waktu.<br />Memang sudah waktunya makan siang.</p>
<p>「Kau benar. Aku ingin kita pergi ke terowongan sehabis makan. Apakah begitu tidak apa-apa?」</p>
<p>Tidak ada yang menolak tawaran dari Cliff.</p>
<br/>
<table style="width:100%">
<tr>
<th style="width:50%;text-align:left"><a href="https://cumatl.blogspot.com/2020/08/kuma-kuma-kuma-bear-bab-98.html"><< Sebelumnya</a></th>
<th style="width:50%;text-align:right"><a href="https://cumatl.blogspot.com/2020/08/kuma-kuma-kuma-bear-bab-100.html">Berikutnya >></a></th>
</tr>
<tr>
<th colspan="2" style="width:100%;text-align:center"><a href="https://cumatl.blogspot.com/p/kuma-kuma-kuma-bear-bahasa-indonesia.html">Daftar Isi</a></th>
</tr>
</table>Cuma Translationhttp://www.blogger.com/profile/16685445147165032901noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-2118091259572766285.post-60427675819640422532020-08-09T20:00:00.013+07:002020-08-09T20:00:01.803+07:00Kuma Kuma Kuma Bear - Bab 98<div class="hidecontent">
<br/>
<table style="width:100%">
<tr>
<th colspan="2" style="width:100%;text-align:center"><a href="https://cumatl.blogspot.com/p/kuma-kuma-kuma-bear-bahasa-indonesia.html">Daftar Isi</a></th>
</tr>
<tr>
<th style="width:50%;text-align:left"><a href="https://cumatl.blogspot.com/2020/08/kuma-kuma-kuma-bear-bab-97.html"><< Sebelumnya</a></th>
<th style="width:50%;text-align:right"><a href="https://cumatl.blogspot.com/2020/08/kuma-kuma-kuma-bear-bab-99.html">Berikutnya >></a></th>
</tr>
</table>
<br/>
<br/>
</div>
<h2>Bab 98 – Kuma-san Kembali ke Kota Mireera</h2>
<a name='more'></a>
<p>Saat kami keluar dari terowongan, matahari mulai terbenam dan laut memantulkan warna kemerahan.<br />Angin dari laut berembus ke arah kami, dan udara segar terasa memasuki paru-paruku.</p>
<p>「Cantiknya.」</p>
<p>「Benar.」</p>
<p>「Berkat terowongan ini, jarak ke Crimonia sekarang sudah lebih dekat, jadi saya rasa akan menyenangkan kalau kita bisa menikmati liburan di kota ini.」</p>
<p>「Aku setuju. Haruskah aku mengajak putriku di lain waktu?」</p>
<p>「Tapi saya benar-benar tidak menyangka kita bisa mencapai sisi lain gunung hanya dalam satu hari.」</p>
<p>「Entah berapa hari yang perlu kita habiskan bila harus mengitari pegunungan.」</p>
<p>Kami terus berjalan menuju kota sambil berbincang dan menikmati pemandangan matahari terbenam di lautan.<br />Setibanya kami di kota, aku melihat seorang lelaki yang pernah menyambutku saat pertama kali aku tiba di kota ini.</p>
<p>「Nona Kuma! Sudah kembali ya.」</p>
<p>Lelaki itu bergegas menghampiriku dengan gembira.</p>
<p>「Aku sedang tidak bertugas saat kau pergi, jadi aku sedikit kecewa karena merasa masih belum cukup berterima kasih padamu.」</p>
<p>Oh iya, saat aku pergi meninggalkan kota, bukan dia yang menjaga gerbang.</p>
<p>「Izinkan aku berterima kasih sekali lagi. Terima kasih karena sudah menyelamatkan kota ini.」</p>
<p>Lelaki itu mengucapkan terima kasihnya. Entah mengapa, aku merasa malu mendengarnya.</p>
<p>「Sudah terlalu banyak orang yang berterima kasih padaku, jadi kau gak perlu mengatakannya lagi. Lagi pula aku sudah menerima beras dari kalian semua.」</p>
<p>Aku merasa sangat bahagia atas beras yang telah mereka berikan.<br />Meskipun aku sebenarnya merasa agak kurang enak karena lebih menyukai sesuatu yang berupa materi daripada sekadar kata-kata.</p>
<p>「Begitu ya. Waktu itu aku juga membawakan beras dari rumahku. Meskipun jumlahnya tidak seberapa.」</p>
<p>「Begitukah? Terima kasih ya. Aku akan menikmatinya sebaik mungkin.」</p>
<p>Saat aku mengatakan itu, lelaki itu tampak sangat bahagia.</p>
<p>「Maaf mengganggu pembicaraan kalian, tapi bolehkah kami memasuki kota sekarang?」</p>
<p>Cliff memotong pembicaraan kami.</p>
<p>「Maaf. Apakah kalian berdua kenalan Nona?」</p>
<p>「Ya, benar.」</p>
<p>「Untuk pemeriksaan, bisa tolong serahkan kartu identitas?」</p>
<p>Lelaki itu kembali melanjutkan pekerjaannya dan meminta mereka untuk menyerahkan kartu identitas masing-masing.<br />Cliff dan Mylene-san lalu menyerahkan kartu mereka.<br />Lelaki itu kemudian memeriksa kartu-kartu itu, dan ekspresinya berangsur-angsur berubah.</p>
<p>「……Count dan Guildmaster.」</p>
<p>Lelaki itu perlahan mengembalikan kartu mereka lalu menundukkan kepalanya.</p>
<p>「Mohon maaf atas kelancangan saya. Silakan masuk.」</p>
<p>「Tidak usah khawatir. Kau tidak perlu seformal itu.」</p>
<p>「Benar. Kau tidak perlu menundukkan kepalamu pada orang sepertinya.」</p>
<p>Mylene-san mengatakan itu seolah-olah hal itu tidak ada hubungan dengannya sama sekali, padahal penjaga itu juga terkejut karena ada seorang Guildmaster yang datang ke sini.<br />Kami memasuki kota, dan hari semakin menggelap karena matahari sudah terbenam.<br />Sepertinya memang tidak mungkin melanjutkan pembicaraan di hari ini.</p>
<p>「Ini sudah malam, jadi apa rencana kalian? Kalau ingin ke penginapan, aku bisa mengantarkan kalian ke sana.」</p>
<p>「Tidak, aku ingin bertemu dengan Guildmaster Guild Petualang terlebih dahulu.」</p>
<p>「Benar. Tanpa adanya walikota, setidaknya kami harus menyampaikan salam pada ketiga tetua yang mengelola kota. Tapi sekarang sudah terlalu gelap, jadi lebih baik kami berbincang dengan Guildmaster yang cukup memahami situasi.」</p>
<p>Mereka berdua sepemikiran, jadi selanjutnya kami pergi menuju Guild Petualang.<br />Dalam perjalanan menuju Guild, semua orang yang kami jumpai menyambut kehadiranku.<br />Kebanyakan orang mengucapkan terima kasih padaku.<br />Tapi ada juga beberapa orang yang protes karena aku keluar kota diam-diam.</p>
<p>「Kamu populer ya.」</p>
<p>「Yah, dia sudah mengalahkan Kraken, sudah pasti dia akan sepopuler ini.」</p>
<p>「Bukan hanya itu saja, 'kan? Mungkin Yuna-chan populer juga berkat pakaiannya yang imut.」</p>
<p>Pakaianku, maksudnya kostum Kuma?<br />Aku merasa keberatan kalau terkenal karena kostum ini.<br />Layaknya orang yang bisa berkata, "Pita itu adalah wujud aslinya", atau, "Kacamata itu adalah wujud aslinya", aku khawatir kalau di suatu masa nanti mereka mulai berkata, "Kostum itu adalah wujud aslinya."<br />Andai di masa depan nanti aku jalan-jalan berkeliling kota tanpa mengenakan kostum Kuma dan ternyata para penduduk malah mengabaikanku, aku bisa membayangkan betapa sedihnya diriku saat itu terjadi.<br />Tanpa kusadari senyum tersungging di wajahku setelah memikirkan hal semacam itu.<br />Selama ini aku selalu menganggap bahwa orang asing yang mengajakku berbincang adalah hal yang merepotkan, tapi sekarang kurasa aku akan sedih bila mereka tidak berbicara padaku. Apakah mungkin ini akibat diriku yang dulu terlalu lama menyendiri?<br />Setidaknya aku berharap agar mereka tidak menganggap Aku = Kostum Kuma. Kuyakin mereka tidak seperti itu.</p>
<p><br />Saat kami tiba di Guild Petualang, kami melihat banyak staf yang sedang bersih-bersih. Tidak terlihat satu pun petualang. Sebagian petualang sedang ditahan akibat skandal Guild Komersial, dan banyak juga yang meninggalkan kota karena merasa bersalah.<br />Saat kami memasuki Guild, salah satu staf menyadari kedatanganku.</p>
<p>「Yuna-san.」</p>
<p>Setelah dia mengatakan itu, semua orang di Guild bereaksi.</p>
<p>「Ada Atla-san?」</p>
<p>「Ada, aku akan segera memanggilnya.」</p>
<p>Staf itu lalu bergegas ke ruang belakang.<br />Terdengar suara pintu yang terbuka dengan begitu kerasnya dari ruang belakang, lalu muncullah Atla-san.<br />Seperti biasa, dia mengenakan pakaian yang memamerkan dadanya.</p>
<p>「Yuna! Kau sudah kembali?」</p>
<p>「Atla-san, aku sudah balik.」</p>
<p>「Jadi bagaimana? Apa yang dikatakan oleh Lord dari Crimonia?」</p>
<p>Sepertinya dia menanyakan itu tanpa menyadari keberadaan Cliff dan Mylene-san.</p>
<p>「Atla-san, tenang dulu. Aku akan menjelaskannya.」</p>
<p>「Ah, maafkan aku. Hm, dua orang ini siapa?」</p>
<p>Akhirnya dia menyadari keberadaan mereka berdua.</p>
<p>「Pria ini adalah Lord dari Crimonia, Cliff... Fo.. Fo.. pokoknya nama keluarga bangsawan.」</p>
<p>「Kau bahkan tidak bisa mengingat nama orang? Kalau bangsawan lain kau perkenalkan seperti itu, kau pasti akan celaka. Tapi aku tidak akan mempermasalahkannya.」</p>
<p>「Berarti gak masalah, 'kan?」</p>
<p>Siapa suruh namanya sepanjang itu. Aku jadi tidak bisa mengingat nama lengkapnya.<br />Terlebih lagi, aku belum pernah mengucapkan namanya.</p>
<p>「Kau…」</p>
<p>Cliff menyerah dan hanya bisa menghela napasnya.<br />Kemudian, Cliff menghadap Atla-san.</p>
<p>「Aku adalah Lord Crimonia, Cliff Foschuroze. Kami baru saja tiba, tapi meskipun sudah terlalu malam, kami memutuskan untuk datang ke sini demi menyampaikan salam.」</p>
<p>Cliff memperkenalkan dirinya dengan sopan.</p>
<p>「Lord Crimonia…」</p>
<p>Atla-san tertegun menatap Cliff.</p>
<p>「Dan wanita ini adalah Guildmaster Guild Komersial di Crimonia, Mylene-san.」</p>
<p>「Guildmaster Guild Komersial…」</p>
<p>Kemudian dia menatap Mylene-san.</p>
<p>「Saya bertugas sebagai Guildmaster untuk Guild Komersial di Crimonia. Kali ini salah satu orang kami sudah membuat masalah besar di kota ini, jadi mohon maafkan kami ya.」</p>
<p>Setelah mendengar salam dari Mylene-san, akhirnya Atla-san kembali sadar.</p>
<p>「Sa-saya adalah Guildmaster Guid Petualang kota ini, nama saya Atla. Terima kasih banyak atas kesediaan Anda sekalian untuk datang ke sini dari jauh.」</p>
<p>「Jauh?」</p>
<p>「Dari jauh?」</p>
<p>Mereka berdua sepertinya ingin mengatakan sesuatu. Atla-san tampak bingung saat melihat tingkah mereka berdua.</p>
<p>「Seperti yang telah Cliff-sama katakan, hari ini sudah terlalu malam, jadi bisakah kita lanjutkan pembicaraan ini di esok hari?」</p>
<p>「Ya, tentu saja.」</p>
<p>「Jadi, Anda sekalian hendak bermalam di mana?」</p>
<p>Atla-san tampak sulit menanyakan itu.</p>
<p>「Biasanya, saya akan mengatur supaya Anda sekalian bisa tinggal di tempat terbaik di kota ini, yaitu kediaman walikota. Tapi saat ini kami tidak memiliki walikota… dan tempat itu sedang tidak layak huni…」</p>
<p>「Tidak usah khawatir. Ini salah kami yang datang tanpa mengabari kalian terlebih dahulu. Penginapan saja sudah cukup.」</p>
<p>「Ya, Anda tidak perlu khawatir.」</p>
<p>Atla-san menundukkan kepalanya lagi setelah mendengar mereka berdua mengatakan itu.</p>
<p>「Terima kasih banyak. Besok pagi saya akan mengirim staf untuk menjemput Anda sekalian di penginapan, jadi silakan nikmati istirahat Anda malam ini. Tentu saja, biaya penginapan akan kami tanggung sepenuhnya.」</p>
<p>Atla-san lalu memanggil Sei dan memintanya untuk mengantar kami ke penginapan.</p>
<p>「Aku sudah tahu di mana penginapan itu, jadi aku gak butuh pemandu.」</p>
<p>「Ini untuk memberi penjelasan pada Deiga-san. Mereka berdua adalah tamu penting. Dia harus memperlakukan mereka dengan sopan, tapi kami juga tidak ingin membuat kehebohan, jadi kami akan merahasiakan kebangsawanan Anda. Apakah tidak apa-apa seperti itu, Cliff-sama?」</p>
<p>「Ya, aku tidak keberatan. Anggap saja aku teman Yuna.」</p>
<p>「Terima kasih banyak. Kalau begitu, saya akan mengaturnya sesuai dengan yang Anda kehendaki.」</p>
<p>Sei yang berdiri di sebelah Atla-san juga menundukkan kepalanya.</p>
<p>「Omong-omong, Atla-san, gaya bicaramu kok jadi aneh?」</p>
<p>「Yuna! Kau kira orang ini siapa?」</p>
<p>「Lord Crimonia?」</p>
<p>「Kalau begitu seharusnya kau mengerti, 'kan?」</p>
<p>「Kau gak perlu sesopan itu dengan Cliff.」</p>
<p>「Kau… Itu adalah sikap yang wajar terhadap bangsawan. Justru kaulah yang aneh. Yah, aku juga tidak ingin kau terlalu kaku padaku. Aku mungkin akan keberatan kalau semua orang sampai meniru Yuna, tapi silakan bicara dengan santai padaku.」</p>
<p>「Ya, saya akan mengusahakannya. Lalu, berapa banyak orang yang datang bersama Anda?」</p>
<p>「Tidak ada.」</p>
<p>「……」</p>
<p>Mata Atla-san terbelalak.<br />Sekarang sudah terlambat untuk mengungkitnya, tapi biasanya seorang bangsawan akan membawa pengawal, ya 'kan?</p>
<p>「Ada Yuna, jadi aku tidak perlu membawa pengawal.」</p>
<p>Apakah dia seyakin itu padaku?</p>
<p>「Benarkah?」</p>
<p>「Ya, dan kami ke sini dengan menaiki Kuma milik Yuna. Sejauh yang kupahami dari surat itu, kurasa lebih cepat lebih baik, jadi aku berusaha datang ke sini secepat mungkin.」</p>
<p>「Te-terima kasih banyak.」</p>
<p>Atla-san tampak sangat tersentuh. Apakah dia memang memiliki sifat seperti ini?<br />Sejak tadi aku merasa risi karena Atla-san menggunakan bahasa yang tidak seperti biasanya.</p>
<p>「Kalau begitu, untuk berjaga-jaga, saya akan menunjuk staf Guild sebagai pengawal.」</p>
<p>「Atla-san, tenang saja. Soalnya ada aku (dan para Kuma).」</p>
<p>「…Tapi…」</p>
<p>「Bagaimana kalau mengatur soal pengawal mulai besok dan seterusnya saja, saat aku gak bersama mereka?」</p>
<p>「……Aku mengerti. Aku akan mengandalkanmu untuk malam ini.」</p>
<p>「Selama mereka berada di penginapan, aku (dan para Kuma) akan menjamin keselamatan mereka.」</p>
<p>Meskipun aku tidur nyenyak, masih ada para Kuma, jadi akan tetap aman.<br />Malam sudah semakin larut, jadi kami mengakhiri pembicaraan dan meninggalkan Guild Petualang.</p>
<p>「Nona! Sudah kembali?」</p>
<p>「Aku kembali. Mulai hari ini, aku akan merepotkanmu lagi untuk sementara waktu.」</p>
<p>「Oh, kau bisa tinggal selama yang kau mau.」</p>
<p>Sei-san kemudian memotong pembicaraan kami lalu memberi sejumlah penjelasan.</p>
<p>「Sejak awal aku tidak berencana meminta biaya penginapan. Kenalan Nona akan selalu disambut di sini! Banyak kamar kosong yang tersedia. Silakan menginap di sini selama yang kalian mau.」</p>
<p>「Wah, tidak apa-apa memercayai kami sejauh itu? Kalau kami orang jahat, kami pasti akan tinggal di sini selamanya.」</p>
<p>Mylene-san menanyakan itu untuk menggodanya.</p>
<p>「Tidak mungkin kenalan Nona akan melakukan hal seperti itu. Kalau ada orang seperti itu, pastilah dia penipu yang menggunakan nama Nona tanpa izin.」</p>
<p>「Yuna-chan, kamu sangat dipercaya, ya.」</p>
<p>「Aku tidak semudah itu memercayai orang asing, tapi Nona adalah pengecualian. Semua penduduk kota ini sepakat soal ini.」</p>
<p>Apa-apaan ini, kepercayaan yang tak tergoyahkan ini?<br />Aku jadi takut. Apakah aku sudah melakukan sesuatu yang sepenting itu?<br />Aku memikirkannya sesaat. Ya, aku sudah melakukannya.<br />Memberi mereka makanan. Mengalahkan perampok. Membebaskan para tawanan. Mengungkap kejahatan Guild Komersial secara tidak langsung. Menaklukkan Kraken. Selain itu, juga memberikan material Kraken pada mereka. Setelah memikirkan itu, sepertinya wajar kalau mereka begitu memercayaiku.<br />Sekarang aku juga mesti menambahkan terowongan ke daftar itu. Tidak mungkin hal itu bisa dirahasiakan, 'kan?</p>
<p>「Oleh sebab itu, kalau Nona berkata bahwa kalian adalah kenalannya, maka kalian layak dipercaya.」</p>
<p>Kenapa dia seolah menganggapku sebagai semacam pemimpin aliran kepercayaan?<br />Aku tidak ingin menjadi orang semacam itu.</p>
<p>「Aku sendiri yang ingin melakukannya, jadi gak perlu khawatir. Kumohon, jangan terlalu dipikirkan.」</p>
<p>Kataku dengan penuh tekanan.<br />Aku benar-benar harus menghentikannya sekarang.</p>
<p>「Tapi…」</p>
<p>「Kalau kau ingin membalas budi, bisa kau dengar sedikit permintaanku?」</p>
<p>「Apa itu? Sedikit permintaan?」</p>
<p>「Nanti akan kuberi tahu, jadi harap sabar.」</p>
<p>「Baiklah. Selama itu bisa kulakukan, aku akan menyanggupinya.」</p>
<p>Yakin? Semudah itu kau menyanggupinya.<br />Aku akan mengambil putrimu lho.<br />Aku sudah mendapat persetujuan dari orangnya langsung, sekarang hanya perlu membujuk orang tuanya, yaitu Deiga-san.</p>
<p>「Kalau begitu, teman-teman Nona, aku akan memasak banyak hidangan, jadi makanlah sampai kenyang.」</p>
<p>Kemudian Deiga-san menyajikan hidangan laut di atas meja, dan mereka berdua makan sepuasnya.<br />Setelah itu kami semua pergi ke kamar masing-masing untuk menghilangkan penat hari ini dan bersiap-siap untuk hari esok.<br />Aku tak lupa memanggil Kumayuru dan Kumakyuu sebagai penjaga.</p>
<p>「Beri tahu aku ya kalau ada orang mencurigakan yang mendekati kamar Cliff atau Mylene-san.」</p>
<p>Aku meminta tolong pada Kumayuru dan Kumakyuu sambil mengelus kepala mereka.<br />Mereka menjawab dengan suara 『Kuun』 pelan.</p>
<br/>
<table style="width:100%">
<tr>
<th style="width:50%;text-align:left"><a href="https://cumatl.blogspot.com/2020/08/kuma-kuma-kuma-bear-bab-97.html"><< Sebelumnya</a></th>
<th style="width:50%;text-align:right"><a href="https://cumatl.blogspot.com/2020/08/kuma-kuma-kuma-bear-bab-99.html">Berikutnya >></a></th>
</tr>
<tr>
<th colspan="2" style="width:100%;text-align:center"><a href="https://cumatl.blogspot.com/p/kuma-kuma-kuma-bear-bahasa-indonesia.html">Daftar Isi</a></th>
</tr>
</table>Cuma Translationhttp://www.blogger.com/profile/16685445147165032901noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2118091259572766285.post-71606712449192209062020-08-02T20:00:00.012+07:002020-08-02T20:00:03.319+07:00Kuma Kuma Kuma Bear - Bab 97<div class="hidecontent">
<br/>
<table style="width:100%">
<tr>
<th colspan="2" style="width:100%;text-align:center"><a href="https://cumatl.blogspot.com/p/kuma-kuma-kuma-bear-bahasa-indonesia.html">Daftar Isi</a></th>
</tr>
<tr>
<th style="width:50%;text-align:left"><a href="https://cumatl.blogspot.com/2020/07/kuma-kuma-kuma-bear-bab-96.html"><< Sebelumnya</a></th>
<th style="width:50%;text-align:right"><a href="https://cumatl.blogspot.com/2020/08/kuma-kuma-kuma-bear-bab-98.html">Berikutnya >></a></th>
</tr>
</table>
<br/>
<br/>
</div>
<h2>Bab 97 – Kuma-san Menyusuri Terowongan</h2>
<a name='more'></a>
<p>Pada hari keberangkatan, Cliff dan Mylene-san datang ke Kuma House, tempatku menunggu mereka.</p>
<p>「Maaf sudah menunggu lama.」</p>
<p>「Aku gak menunggu terlalu lama. Tapi kenapa Mylene-san ada di sini?」</p>
<p>Ini adalah kombinasi yang di luar perkiraanku. Mungkin karena aku belum pernah melihat mereka bersama.</p>
<p>「"Kenapa", katamu? Mylene adalah Guildmaster Guild Komersial di kota ini. Kalau tidak salah, kalian berdua sudah saling kenal, 'kan?」</p>
<p>Begitulah kata Cliff dengan ekspresi yang tampak heran.<br />Ini adalah pertama kalinya aku mendengar hal ini. Kalau dipikir-pikir lagi, aku belum pernah bertemu dengan orang yang mengaku sebagai Guildmaster Guild Komersial di Crimonia.</p>
<p>「Kami memang saling kenal, tapi Mylene-san memang benar-benar Guildmaster?」</p>
<p>「Eh, aku belum memberitahumu ya?」</p>
<p>Begitu katanya sambil berpura-pura bodoh.<br />Sepertinya dia sengaja tidak memberitahuku.</p>
<p>「Aku cuma bercanda. Aku hanya belum mendapat momen yang tepat untuk memberitahumu. Entah itu sebagai Guildmaster atau hanya staf biasa, hubungan kita tidak akan berubah, 'kan?」</p>
<p>「Mylene-san, jangan-jangan kau sebenarnya lebih tua dari penampilanmu?」</p>
<p>Mylene-san selalu kujumpai duduk di balik konter, dan aku tidak pernah menduga ada Guildmaster semuda ini. Mungkin penampilannya menipu, layaknya Ellelaura-san.</p>
<p>「Tidak sopan. Usiaku 20-an tahun, sesuai dengan penampilanku.」</p>
<p>Bukankah rentang usia itu masih terlalu lebar?<br />Bagiku, usia 20 tahun dan 29 tahun memiliki perbedaan yang cukup besar. Yah, berhubung dia enggan memperjelasnya, mungkin rentang usianya berada di 20-an akhir. Meski begitu, menjadi Guildmaster di usia semuda itu tetap saja merupakan suatu pencapaian yang luar biasa.<br />Tapi, kalau Mylene-san memang Guildmaster, semuanya menjadi masuk akal. Saat aku berencana untuk menjual telur, ada banyak hal yang diputuskan langsung oleh Mylene-san.<br />Selain itu, tidak mungkin seorang staf biasa bisa memiliki wewenang untuk melarang penjualan telur pada seorang Lord hanya karena permintaanku semata. Setelah kupikir-pikir lagi, kemungkinan besar dia memang Guildmaster.</p>
<p>「Aku tidak peduli usiamu 20-an, 30-an, atau 40-an. Kita tidak perlu berlama-lama di sini. Kita mesti cepat berangkat.」</p>
<p>「Tu-tunggu! Perbedaan usia 20-an dan 30-an itu seperti langit dan bumi! Dan apa maksud Anda sampai menyebut 40-an?! Para wanita akan membenci Anda kalau Anda mengatakan hal seperti itu lho.」</p>
<p>「Tidak masalah. Tidak sepertimu, aku sudah menikah dan memiliki anak.」</p>
<p>Dia memiliki istri cantik dan putri-putri yang manis, sudah tentu dialah yang menjadi pemenangnya. Satu-satunya kekurangan hanyalah tidak ada anak laki-laki yang bisa menjadi penerusnya. Atau mungkin saja aku yang tidak tahu soal itu. Toh aku juga tidak tahu soal Shia sebelum aku pergi ke ibu kota.</p>
<p>「Anda ingin mencari gara-gara dengan saya?」</p>
<p>「Aku hanya menyampaikan fakta.」</p>
<p>Suasana pun mulai memanas.<br />Mungkin hubungan mereka seperti anjing dan kucing?<br />Siapa yang anjing, siapa yang kucing? Entahlah.<br />Yang lebih penting,</p>
<p>「Mylene-san ingin ikut ke Mireera juga?」</p>
<p>「Tentu saja. Ada skandal Guild Komersial di sana, dan aku juga ingin melihat apakah cerita tentang terowongan memang benar adanya. Kalau terowongan memang sudah ada, kita bisa memulai hubungan dagang dengan kota Mireera. Oleh sebab itu, akan ada banyak hal yang tidak bisa ditangani jika Guildmaster, yaitu diriku, tidak datang langsung ke sana. Dan yang tidak kalah penting, demi kesempatan menunggangi para Kuma tersohor milik Yuna-chan, aku tetap akan berusaha pergi meskipun harus bolos kerja.」</p>
<p>Kulihat dia selalu sibuk bekerja di Guild Komersial, tapi apakah dia benar-benar melaksanakan tugasnya sebagai seorang Guildmaster?</p>
<p>「Kau harus mengerjakan tugasmu!」</p>
<p>「Justru pergi ke Mireera itu termasuk tugas saya, 'kan?」</p>
<p>Cliff pun terdiam setelah mendengar jawaban tersebut.</p>
<p>「Nah, Yuna-chan, mari kita bertemu dengan para Kuma yang tersohor itu.」</p>
<p>Mylene-san memegang pundakku dan mulai berjalan.<br />Cliff mengikuti kami sambil geleng-geleng kepala.<br />Saat hendak keluar dari kota, para penjaga gerbang sempat tercengang saat melihat komposisi grup yang tidak lazim ini. Kalau dipikir-pikir, melihat Lord dan Guildmaster pergi bersama-sama pasti akan mengejutkan siapa pun. Semoga saja aku tidak termasuk dalam penyebab yang membuat mereka tercengang.<br />Setelah kami meninggalkan kota, aku pun memanggil Kumayuru dan Kumakyuu.</p>
<p>「Jadi ini para Kuma yang tersohor itu.」</p>
<p>Aku meminta Cliff untuk menunggangi Kumayuru, sementara Mylene-san menunggangi Kumakyuu bersamaku.<br />Mylene-san pun mendekati Kumakyuu.</p>
<p>「Kumakyuu yang putih ini ya?」</p>
<p>Dia mengelus leher Kumakyuu, dan Kumakyuu tampak menikmatinya.</p>
<p>「Ya, yang putih Kumakyuu. Yang hitam Kumayuru.」</p>
<p>「Fufu, nama-nama itu memang khas Yuna-chan.」</p>
<p>「Apa maksudmu?」</p>
<p>「Maksudku, nama-nama itu sangat imut.」</p>
<p>Mylene-san mulai tersenyum, seolah menyembunyikan sesuatu dariku.<br />Aku tidak tahu apakah nama "Kumayuru" dan "Kumakyuu" itu termasuk imut atau tidak, tapi aku sudah terbiasa dengan nama-nama itu. Mungkin aku bisa mendapat nama yang lebih bagus jika aku memiliki selera penamaan yang lebih baik, tapi sekarang aku sudah cukup puas dengan nama Kumayuru dan Kumakyuu.<br />Kedua orang itu pun mencoba menaiki masing-masing Kuma.</p>
<p>「Yuna-chan, bagaimana cara menaiki mereka?」</p>
<p>Tidak seperti kuda, para Kuma tidak memiliki pelana.<br />Kumakyuu pun membungkuk demi memudahkan kami untuk menaikinya. Aku naik duluan, lalu Mylene-san naik di belakangku.</p>
<p>「Tidak ada pelana, tapi aku merasa nyaman.」</p>
<p>「Tetap nyaman kok, meski kita menunggangi mereka untuk waktu yang lama.」</p>
<p>Awalnya kupikir itu berkat kostum Kuma, tapi saat aku pergi ke ibu kota bersama Fina dan Noa, mereka berdua berkata bahwa mereka tidak merasa sakit sama sekali. Setelah mendengar hal itu, akhirnya aku menyimpulkan bahwa itu adalah berkat para Kuma.</p>
<p>Setelah kami bertiga naik, para Kuma pun berangkat membawa kami menuju terowongan di pegunungan Erezent.<br />Mereka memulai perjalanan dengan berlari santai.</p>
<p>「Mereka berlari dengan mulus ya.」</p>
<p>Kumayuru dan Kumakyuu berlari berdampingan.</p>
<p>「Larinya juga kencang, apalagi kalau dibandingkan dengan kereta kuda yang lambat.」</p>
<p>「Anak-anak ini akan tersinggung lho kalau kau membandingkan mereka dengan kereta kuda.」</p>
<p>Para Kuma lalu mempercepat laju mereka, dan kami pun tiba di kaki pegunungan Erezent pada tengah hari.</p>
<p>「Seingatku ada di sekitar sini.」</p>
<p>Kami sudah tiba di sekitar lokasi terowongan yang kubuat.<br />Berdasarkan peta, seharusnya ada di sekitar sini.</p>
<p>「Kau tersesat?」</p>
<p>Cliff bertanya.<br />Selagi aku melihat sekeliling, Kumakyuu mulai berjalan tanpa komando dariku.</p>
<p>「Kumakyuu?」</p>
<p>Kumakyuu seolah berkata, "Serahkan padaku!", lalu berjalan memandu kami.<br />Beberapa menit kemudian, tibalah kami di terowongan yang tersembunyi di balik pepohonan.</p>
<p>「Pepohonan di sekitar sini begitu padat, tapi di lokasi ini tidak ada pohon sebatang pun ya.」</p>
<p>「Soalnya lokasi ini sudah kubersihkan saat perjalanan pulang tempo hari, karena terlalu semak.」</p>
<p>Kami pun memutuskan untuk beristirahat sejenak di lokasi yang sudah kubersihkan.</p>
<p>「Omong-omong, berkat para Kuma, kita bisa tiba secepat ini ya.」</p>
<p>「Kalau ada pedagang yang melihatnya, pasti mereka sangat ingin memilikinya.」</p>
<p>「Aku yakin para petualang juga menginginkannya.」</p>
<p>Mereka berdua menyampaikan kesan terhadap para Kuma sambil menikmati jus Oren.<br />Setelah itu, mereka berdiri di depan terowongan.</p>
<p>「Jadi inikah terowongan yang Yuna buat?」</p>
<p>Di hadapan mereka terpampang sebuah terowongan besar.</p>
<p>「Besar juga ya. Mungkin bisa muat untuk dilewati dua kereta kuda sekaligus?」</p>
<p>「Tidak akan muat kalau ada kereta kuda berukuran besar yang lewat.」</p>
<p>「Berarti lebih baik bila dipisah menurut hari ganjil dan genap. Dengan begitu, mungkin akan mencegah tabrakan di dalam terowongan.」</p>
<p>「Benar. Bagaimanapun, kita butuh seseorang untuk mengelolanya.」</p>
<p>「Dan kita juga mesti menetapkan tarifnya.」</p>
<p>「Berapa besar tarif yang pantas?」</p>
<p>「Biasanya, besar tarif bergantung pada biaya konstruksi terowongan, tapi…」</p>
<p>Mereka berdua lalu menatapku.</p>
<p>「Kalian ingin mengutip biaya?」</p>
<p>「Tentu saja. Orang dungu mana yang bersedia memberikan layanan semacam ini secara gratis? Perawatannya membutuhkan biaya yang tidak sedikit, dan kami juga harus mengupah tentara atau petualang untuk berjaga di sini.」</p>
<p>「Kalau tidak menyewa jasa mereka, orang-orang bisa terperangkap bila perampok atau monster terlanjur memasuki terowongan.」</p>
<p>Mereka benar. Kalau terus dibiarkan tanpa pengawasan, monster bisa masuk. Demi mencegah hal itu sampai terjadi, mereka perlu membuat pos jaga di tiap ujung terowongan. Dengan demikian, mereka perlu mengutip biaya.</p>
<p>「Dan batu sihir juga diperlukan untuk menerangi terowongan.」</p>
<p>「Benar. Batu sihir cahaya dan sambungan sihir mesti dipasang di sini. Itu saja akan membutuhkan banyak uang.」</p>
<p>Sambungan sihir, seperti namanya, adalah sambungan yang mengalirkan kekuatan sihir. Mirip dengan kabel yang mengalirkan listrik di Bumi. Kuma House juga menggunakan sambungan sihir. Saat kau menyentuh batu sihir di dinding, sambungan sihir akan mengalirkan kekuatan sihir supaya batu sihir cahaya di langit-langit bisa menyala.</p>
<p>「Kita juga perlu memasang batu sihir angin.」</p>
<p>「Perlu dipasang karena ukuran terowongan ini yang panjang ya. Tapi seberapa panjang terowongan ini sebenarnya? Jika terlalu panjang, mungkin kita juga perlu area istirahat.」</p>
<p>Mereka berdua mulai membahas masa depan terowongan tanpa mengikutsertakan diriku.<br />Aku tidak keberatan sih, asalkan makanan laut bisa dikirim ke Crimonia. Tapi kenyataannya tidak sesederhana itu. Masalah ini lebih baik kuserahkan saja pada ahlinya. Itu sebabnya aku tetap menutup mulutku.</p>
<p>Setelah beristirahat sejenak, kami pun melanjutkan perjalanan.<br />Aku membuat Kuma Light dan mengaturnya supaya berada tepat di depan kami. Saat kami maju, Light juga ikut maju bersama kami.</p>
<p>「Yuna, maaf, tapi bisakah kau memperlambat laju kita? Aku ingin memeriksa kondisi dan panjang terowongan.」</p>
<p>Para Kuma pun berjalan lambat di terowongan.</p>
<p>「Sulit dipercaya kau membuat ini sendirian.」</p>
<p>「Jika ada negeri lain yang ingin membuat terowongan, kamu pasti akan sangat populer.」</p>
<p>「Asalkan ada orang yang mahir menggunakan sihir tanah, orang lain juga bisa membuatnya, 'kan?」</p>
<p>「Kau benar-benar tidak menyadari seberapa luar biasanya dirimu ya? Mungkin memang ada orang lain yang bisa membuat terowongan seperti ini, tapi mustahil menyelesaikannya hanya dalam beberapa hari. Aku sudah tahu bahwa sihirmu sangat kuat, tapi ternyata kapasitas kekuatan sihirmu juga luar biasa banyaknya.」</p>
<p>Aku tidak bisa mengatakan pada mereka bahwa aku membuatnya sambil mengenakan kostum Kuma Putih yang bisa memulihkan kekuatan sihirku.</p>
<p>「Tapi, kita mesti melaporkan perihal terowongan ini ke ibu kota jika kita ingin menjadikan Mireera sebagai wilayah kita.」</p>
<p>「Di saat itu, kita juga mesti menceritakan tentang bagaimana terowongan itu dibuat.」</p>
<p>「Kalau kalian gak menceritakannya, mereka gak akan tahu.」</p>
<p>「Mereka pasti tahu!」</p>
<p>Cliff berteriak.<br />Kuharap dia bisa lebih menahan diri untuk tidak berteriak di dalam terowongan.</p>
<p>「Kurasa tidak perlu khawatir. Kalau tidak salah, negeri kita belum pernah membangun terowongan.」</p>
<p>「Tetap saja aku tidak tahu apa yang akan terjadi bila mereka mengetahui kekuatan Yuna. Tapi, jangan khawatir, aku akan menjelaskannya sebaik mungkin pada mereka.」</p>
<p>Dia bilang aku tidak perlu khawatir, tapi keluarga kerajaan memiliki posisi yang lebih tinggi daripada bangsawan, 'kan? Bagaimana mungkin aku tidak khawatir?</p>
<p>「Ada Ellelaura yang siap membantu, jadi seharusnya tidak akan ada masalah.」</p>
<p>Kalau Ellelaura-san, mungkin Raja memang akan mendengarkan perkataannya.<br />Tapi siapa Ellelaura-san sebenarnya? Dia adalah orang paling misterius yang pernah kutemui sejak kedatanganku ke dunia ini.</p>
<p>「Sepertinya tidak ada air yang merembes.」</p>
<p>Cliff menatap langit-langit.</p>
<p>「Aku menggunakan sihir agar air mengalir ke luar, jadi gak akan ada air yang merembes.」</p>
<p>Soalnya aku tidak ingin terowongan ini berubah menjadi gua batu kapur.</p>
<p>「Berarti akan lebih mudah mengelolanya.」</p>
<p>Kami telah melaju cukup lama, tapi kami masih belum bisa melihat ujung terowongan.<br />Sepertinya kami masih di sepertiga terowongan.</p>
<p>「Akan sangat menyeramkan jika di sini tidak ada cahaya.」</p>
<p>「Yuna, cahayamu itu masih aman?」</p>
<p>「Gak ada masalah, masih aman untuk beberapa jam lagi.」</p>
<p>Kalaupun cahayanya padam, aku cukup membuat yang baru.</p>
<p>「Memasang batu sihir cahaya di langit-langit sepertinya akan sulit, jadi kita harus memasangnya di sisi kiri dan kanan.」</p>
<p>「Itu akan lebih baik. Meskipun satu sisi padam, sisi lain akan tetap memiliki sumber cahaya.」</p>
<p>Kami terus melaju sambil berbincang seperti itu, tapi ujung terowongan masih belum terlihat.</p>
<p>「Panjang ya.」</p>
<p>「Yah, meskipun kita langsung menembus pegunungan, tetap saja jaraknya cukup jauh.」</p>
<p>「Apakah kita butuh area istirahat?」</p>
<p>「Kurasa itu akan lebih baik daripada tidak memilikinya.」</p>
<p>Aku bisa merasakan tatapan mereka mengarah padaku.</p>
<p>「Kalian ingin aku membuatnya?」</p>
<p>「Kau sudah membuat sejauh ini. Tidak apa-apa kalau sekalian membuat area istirahat, 'kan? Akan lebih baik kalau dibuat di titik tengah terowongan, tapi kita mesti melakukan pengukuran yang akurat untuk itu, jadi apa boleh buat.」</p>
<p>「Aku gak tahu panjang persisnya, tapi aku tahu di mana titik tengahnya.」</p>
<p>Kalau melihat peta, aku bisa mengetahui di mana kira-kira titik tengahnya berada.</p>
<p>「Benarkah?」</p>
<p>「Kita hampir sampai di titik tengah.」</p>
<p>Aku meminta para Kuma melaju lebih kencang sambil terus memperhatikan peta. Omong-omong, meski aku sedang membuka petaku, orang-orang di dunia ini tidak dapat melihatnya. Aku sudah memastikannya dengan Fina.</p>
<p>「Titik tengahnya kira-kira di sini.」</p>
<p>「Kau bahkan bisa mengetahui hal semacam ini?」</p>
<p>「Yah, itu cuma perkiraan, jadi jangan terlalu menganggapnya sebagai patokan.」</p>
<p>「Tidak apa-apa meskipun ada sedikit kesalahan pengukuran. Bisakah kau membuat lokasi ini sedikit lebih terbuka?」</p>
<p>Aku pun menggunakan sihir tanah untuk menggali dinding sesuai instruksi Cliff.</p>
<p>「Luar biasa. Lubang seperti ini dibuat dengan begitu mudahnya.」</p>
<p>Setelah beberapa saat, area parkir untuk beberapa kereta kuda pun selesai dibuat.</p>
<p>「Kalau kita sudah berada di pertengahan, kita tidak perlu berjalan lambat lagi. Yuna, maaf, tapi bisakah kau mempercepat lajunya?」</p>
<p>Aku pun mempercepat laju para Kuma, dan kami melewati paruh kedua terowongan dengan sangat cepat.</p>
<br/>
<table style="width:100%">
<tr>
<th style="width:50%;text-align:left"><a href="https://cumatl.blogspot.com/2020/07/kuma-kuma-kuma-bear-bab-96.html"><< Sebelumnya</a></th>
<th style="width:50%;text-align:right"><a href="https://cumatl.blogspot.com/2020/08/kuma-kuma-kuma-bear-bab-98.html">Berikutnya >></a></th>
</tr>
<tr>
<th colspan="2" style="width:100%;text-align:center"><a href="https://cumatl.blogspot.com/p/kuma-kuma-kuma-bear-bahasa-indonesia.html">Daftar Isi</a></th>
</tr>
</table>Cuma Translationhttp://www.blogger.com/profile/16685445147165032901noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-2118091259572766285.post-67856292549845231632020-07-22T20:00:00.017+07:002020-08-02T13:28:49.805+07:00Kuma Kuma Kuma Bear - Bab 96<div class="hidecontent">
<br />
<table style="width: 100%;">
<tbody><tr>
<th colspan="2" style="text-align: center; width: 100%;"><a href="https://cumatl.blogspot.com/p/kuma-kuma-kuma-bear-bahasa-indonesia.html">Daftar Isi</a></th>
</tr>
<tr>
<th style="text-align: left; width: 50%;"><a href="https://cumatl.blogspot.com/2020/07/kuma-kuma-kuma-bear-bab-95.html"><< Sebelumnya</a></th>
<th style="text-align: right; width: 50%;"><a href="https://cumatl.blogspot.com/2020/08/kuma-kuma-kuma-bear-bab-97.html">Berikutnya >></a></th>
</tr>
</tbody></table>
<br />
<br />
</div>
<h2>Bab 96 – Kuma-san Pergi Menemui Cliff</h2>
<a name='more'></a>
<p>Setibanya di kediaman Lord, aku berkata pada penjaga gerbang yang kini sudah tidak asing lagi denganku bahwa aku ingin menemui Cliff.<br />Aku langsung dipersilakan masuk dan bertemu dengan Cliff.<br />Apakah dia sedang lowong?</p>
<p>「Jarang-jarang kau mencariku, bukan Noa.」</p>
<p>「Soalnya ini permintaan dari orang lain.」</p>
<p>Aku pun menyerahkan sepucuk surat yang kuterima dari si kakek.<br />Cliff menerima surat tersebut dan langsung membacanya.<br />Begitu dia selesai membaca surat itu, dia menghela napasnya.</p>
<p>「Sebenarnya apa yang kali ini sudah kau perbuat? Tidak mungkin kau mengalahkan Kraken seorang diri, 'kan?」</p>
<p>「Memangnya di situ ada tertulis bahwa aku yang sudah mengalahkannya?」</p>
<p>Padahal aku sudah meminta Atla-san untuk merahasiakannya.</p>
<p>「Tidak ada menyebutkan dirimu, tapi kalau tertulis bahwa seorang petualang mengalahkannya sendirian, siapa pun yang mengetahui sepak terjangmu pasti tahu bahwa kau orangnya!」</p>
<p>Dia berkata dengan jengkel.<br />Memang sih, Cliff yang tahu bahwa aku pernah membasmi 10.000 ekor monster dan seekor Worm pasti akan segera menyadarinya.<br />Tapi, kenapa si kakek tidak menuliskannya dengan lebih rancu lagi?</p>
<p>「Aku mengalahkannya karena terpaksa lho. Ada Kraken yang menghalangi jalanku, jadi terpaksa kusingkirkan.」</p>
<p>Jalanku = Jalan mendapatkan beras.</p>
<p>「Menghalangi jalanmu? Sebenarnya kau ini Maharaja dari daerah mana? Kau sedang berusaha menaklukkan dunia?」</p>
<p>「Aku gak akan melakukan hal merepotkan semacam itu.」</p>
<p>「Tapi kau tidak bilang tidak bisa melakukannya ya.」</p>
<p>「Aku gak bisa.」</p>
<p>Aku tidak sedikit pun berniat melakukannya.<br />Apa asyiknya menaklukkan dunia?<br />Daripada mencari masalah semacam itu, mending aku tidur siang.</p>
<p>「Yah, daripada masalah Yuna, ada yang lebih penting lagi dari isi surat ini.」</p>
<p>「Apa yang tertulis di surat itu?」</p>
<p>Kurang lebihnya aku sudah diberi tahu, tapi aku belum tahu apa isi surat itu sepenuhnya.</p>
<p>「Singkatnya, surat ini berisi tentang kejadian selama sebulan ini, dan kesediaan mereka membayar pajak karena ingin bergabung ke wilayah ini. Aku tidak bisa membayangkan apa yang sudah kau lakukan untuk kota itu.」</p>
<p>Dia mengatakan itu sambil memandangi kejauhan.</p>
<p>「Ada sebanyak itu yang tertulis tentangku?」</p>
<p>「Mereka terselamatkan berkat seorang petualang yang menyumbangkan makanan, lalu ada seorang petualang yang mengalahkan perampok dan menyelamatkan tawanan dengan bantuan empat petualang lainnya. Ada juga seorang petualang yang mengalahkan Kraken sehingga mereka terbebas dari krisis pangan. Namamu tidak tercantum, jadi tidak apa-apa.」</p>
<p>Apanya yang tidak apa-apa?<br />Mungkin orang yang tidak mengenalku tidak akan tahu bahwa dirikulah yang dimaksud saat membaca surat tersebut. Tapi kalau orang itu mengenalku, contohnya seperti Cliff, orang itu pasti akan langsung menyadarinya, 'kan?</p>
<p>「Yah, terlepas dari masalah menyangkut dirimu, yang lebih penting sekarang adalah bagaimana aku harus membahas ini dengan mereka. Kami harus membahasnya dengan bertatap muka, 'kan? Namun kota itu tidak memiliki walikota. Saat ini kota itu dikelola oleh 3 orang sepuh serta dibantu oleh Guildmaster Guild Petualang. Tidak elok rasanya kalau aku memanggil para sepuh itu datang ke sini.」</p>
<p>「Cliff, sekarang waktumu kosong, 'kan? Kenapa gak kau saja yang pergi ke kota itu?」</p>
<p>「Kau ini… Begini-begini aku masih seorang Lord lho. Masih banyak yang perlu kukerjakan. Aku tidak bisa meninggalkan kota selama berhari-hari.」</p>
<p>「Kita bisa mencapai kota itu dalam setengah hari kok.」</p>
<p>Setelah mendengar perkataanku, Cliff membalas,</p>
<p>「…Sepertinya aku mesti memanggil seorang dokter untuk memeriksamu.」</p>
<p>Katanya dengan raut wajah serius.</p>
<p>「Aku gak demam kok.」</p>
<p>「Mustahil bagiku untuk pergi. Bagaimana mungkin aku bisa mencapai kota di balik gunung hanya dalam setengah hari? Apa aku mesti terbang di langit?」</p>
<p>Cliff meledekku dengan mengepakkan tangannya seperti burung.</p>
<p>「Aku gak bisa terbang di langit, tapi aku sudah membuat terowongan.」</p>
<p>「……………………Hah?」</p>
<p>Cliff berhenti mengepakkan tangannya.</p>
<p>「Maaf, bisa kau ulangi sekali lagi?」</p>
<p>「Aku sudah membuat terowongan, jadi kita bisa tiba di sana dalam setengah hari dengan menunggangi Kuma.」</p>
<p>Cliff lalu memegang dahinya.</p>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEitk4VtizAka6sWgdaAdsIg6MYIHAJuSSVFrInUooMCs_mT4H8FYSh25hNRoHrVORV0BPbNVYn06qyNmKsdpwhy39uVNudt-1MUI-lIZi0w4tUsr2hRfCqGcUbMSYY33T4ksXqW9P3xoru6/s991/4.jpg" imageanchor="1"><img border="0" data-original-height="991" data-original-width="665" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEitk4VtizAka6sWgdaAdsIg6MYIHAJuSSVFrInUooMCs_mT4H8FYSh25hNRoHrVORV0BPbNVYn06qyNmKsdpwhy39uVNudt-1MUI-lIZi0w4tUsr2hRfCqGcUbMSYY33T4ksXqW9P3xoru6/s640/4.jpg" width="433" alt="Ilustrasi Novel Kuma Kuma Kuma Bear Arc 4 Bab 96"/></a></div>
<p>「Kau tidak bohong, 'kan? …Kalau kau, berarti itu tidak mustahil, ya? Kau sudah membuat terowongan yang menembus pegunungan, terlebih lagi hanya dalam beberapa hari…」</p>
<p>Lebih tepatnya dalam satu hari.</p>
<p>「Kau benar-benar sudah membuatnya?」</p>
<p>「Iya. Aku ingin makanan laut bisa disalurkan ke sini.」</p>
<p>「Aku sudah merasa kalau kau tidak masuk akal, tapi aku tidak menyangka akan separah ini.」</p>
<p>「Jadi, kau bisa mencapai kota itu dalam setengah hari dengan menunggangi Kuma. Tapi kalau kau ingin memanggil para kakek itu ke sini, mereka mesti menaiki kereta kuda, jadi akan memakan waktu lebih lama.」</p>
<p>「Tidak, aku ingin melihat langsung kondisi kota itu, jadi aku yang akan pergi ke sana.」</p>
<p>Dia mengambil keputusan dengan cepat.<br />Memang lebih baik begitu sih daripada plin-plan.</p>
<p>「Aku juga mesti memeriksa terowongan yang sudah kau buat.」</p>
<p>Memeriksa ya? Aku tidak terlalu menyukainya karena terasa seperti memeriksa nilai ujianku.</p>
<p>「Kalau begitu, kapan kita berangkat?」</p>
<p>「Ada pekerjaan penting yang harus kuselesaikan besok. Selain itu, aku juga mesti menghubungi Guild Komersial. Jadi kita berangkat lusa saja.」</p>
<p>「Guild Komersial?」</p>
<p>「Di surat ini tertulis bahwa Guildmaster Guild Komersial kota itu telah melakukan kejahatan berat. Aku harus melaporkan soal itu. Kalau bisa, aku ingin mengajak Guildmaster ikut serta, tapi berapa banyak orang yang bisa diangkut para Kuma milikmu?」</p>
<p>「Kurasa maksimal 2 orang dewasa normal. Tapi kalau orangnya seperti Guildmaster Guild Petualang, cuma bisa 1 orang saja.」</p>
<p>Meski sebenarnya aku juga tidak tega bila 1 orang sekekar itu menaiki para Kuma.</p>
<p>「Kalau begitu, tidak masalah. Soalnya Guildmaster Guild Komersial kota ini adalah seorang wanita. Maaf merepotkan, tapi bila Guildmaster itu ingin ikut serta, bersediakah kau mengizinkan?」</p>
<p>「Gak masalah.」</p>
<p>Guild Komersial kota itu tidak bisa berlarut-larut dibiarkan dalam kondisi seperti itu. Hukuman untuk Guildmaster juga belum diputuskan. Mengingat hal-hal tersebut, kedatangan wanita tersebut akan sangat penting bagi kota Mireera.</p>
<p>「Kalau begitu, lusa kami akan pergi ke rumahmu.」</p>
<p>Setelah membuat janji dengan Cliff, aku pun keluar menuju lorong, dan seketika Noa berlari menghampiriku.</p>
<p>「Yuna-san. Kalau kamu datang, tolong beri tahu aku.」</p>
<p>「Hari ini aku punya keperluan dengan Cliff.」</p>
<p>「Sudah selesai?」</p>
<p>「Untuk hari ini sudah selesai.」</p>
<p>「Berarti ada waktu kosong, 'kan?」</p>
<p>Dia mengajakku dengan senyuman yang manis, tapi seseorang di belakang Noa juga tersenyum sambil menatapku. Entah kenapa, aku merasa takut saat melihat senyum itu.</p>
<p>「Gak apa-apa? Dari tadi ada butler-san yang menatapku sambil tersenyum.」</p>
<p>Noa berbalik, dan seketika wajahnya memucat.<br />Sudah kuduga, Noa pun memahami makna di balik senyum itu.</p>
<p>「Noire-sama, saat ini masih waktunya belajar lho.」</p>
<p>「Aku capek. Aku ingin istirahat. Aku ingin mendapat dosis Kuma.」</p>
<p>Apa-apaan itu, dosis Kuma? Ini pertama kalinya aku mendengar obat semacam itu.<br />Kalau obat semacam itu memang ada, aku bisa mendapat Penghargaan Nobel bila kuumumkan di konferensi akademik di Bumi.<br />Butler-san memandangi Noa yang sedang merengek, lalu dia pun menghela napasnya.</p>
<p>「Baiklah. Sebentar saja. Yuna-sama, bisakah saya menyerahkan Noire-sama pada Anda untuk sejenak?」</p>
<p>「Gak masalah kok.」</p>
<p>「Kalau begitu, tolong ya. Saya akan menyiapkan minuman.」</p>
<p>Si butler-san menundukkan kepalanya lalu beranjak pergi.</p>
<p>「Kalau begitu, ayo kita ke kamarku, Yuna-san.」</p>
<p>Dia pun menarik sarung tangan boneka Kuma-san.</p>
<p>「Jadi belakangan ini Yuna-san pergi ke mana?」</p>
<p>「Ke laut di balik pegunungan Erezent.」</p>
<p>「Kamu melintasi gunung itu?」</p>
<p>「Ada Kumayuru dan Kumakyuu yang membantu.」</p>
<p>「Para Kuma-san memang hebat. Tapi, laut ya? Enaknya. Aku juga ingin pergi ke sana.」</p>
<p>「Kalau begitu, bagaimana kalau kita pergi saat cuaca menghangat?」</p>
<p>「Aku ingin pergi, tapi Ayahanda tidak akan mengizinkanku pergi sejauh itu.」</p>
<p>「Tenang saja. Sekarang sudah dekat.」</p>
<p>「…………?」</p>
<p>Noa sedikit memiringkan kepalanya.<br />Aku belum bisa memberitahukan soal terowongan padanya, jadi aku hanya mengatakan secara samar-samar.</p>
<p>「Aku akan membujuknya saat waktunya tiba nanti.」</p>
<p>「Benarkah? Janji ya. Jadi, Yuna-san, aku punya permintaan.」</p>
<p>Dia menatapku malu-malu dengan pandangan yang mengarah ke atas.<br />Ekspresinya begitu imut, bahkan bagi seorang perempuan sepertiku.<br />Kalau aku adalah lelaki lolicon, sudah pasti aku akan memenuhi apa pun permintaannya.<br />Yah, aku juga akan memenuhi permintaanya sih, soalnya aku bisa memprediksi apa yang akan dia minta.</p>
<p>「Boleh aku minta bertemu dengan para Kuma-san?」</p>
<p>Sudah kuduga permintaannya akan seperti ini. Soalnya tadi dia sempat berkata soal dosis Kuma.<br />Berhubung sekarang merupakan saat yang tepat, kuputuskan untuk memperlihatkan Kumayuru dan Kumakyuu dalam wujud anak beruang.</p>
<p>「A-a-a-apa itu?! Kuma-san apa itu?!」</p>
<p>「Ini Kumayuru dan Kumakyuu. Dengan ukuran seperti ini, gak akan ada masalah untuk kamarmu, 'kan?」</p>
<p>Noa mendekati para Kuma secara perlahan.<br />Mereka tidak akan melarikan diri lho.<br />Lalu dia memeluk erat kedua Kuma itu.</p>
<p>「Yuna-san, mohon berikan anak-anak ini padaku!」</p>
<p>「Aku gak mau memberikannya.」</p>
<p>Setelah itu, sudah tentu Noa tidak rela melepaskan para Kuma bahkan setelah istirahatnya selesai dan akhirnya malah memancing amarah si butler-san.</p>
<br />
<table style="width: 100%;">
<tbody><tr>
<th style="text-align: left; width: 50%;"><a href="https://cumatl.blogspot.com/2020/07/kuma-kuma-kuma-bear-bab-95.html"><< Sebelumnya</a></th>
<th style="text-align: right; width: 50%;"><a href="https://cumatl.blogspot.com/2020/08/kuma-kuma-kuma-bear-bab-97.html">Berikutnya >></a></th>
</tr>
<tr>
<th colspan="2" style="text-align: center; width: 100%;"><a href="https://cumatl.blogspot.com/p/kuma-kuma-kuma-bear-bahasa-indonesia.html">Daftar Isi</a></th>
</tr>
</tbody></table>Cuma Translationhttp://www.blogger.com/profile/16685445147165032901noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2118091259572766285.post-38431037857980965402020-07-19T20:00:00.021+07:002020-07-19T20:00:05.024+07:00Kuma Kuma Kuma Bear - Bab 95<div class="hidecontent">
<br/>
<table style="width:100%">
<tr>
<th colspan="2" style="width:100%;text-align:center"><a href="https://cumatl.blogspot.com/p/kuma-kuma-kuma-bear-bahasa-indonesia.html">Daftar Isi</a></th>
</tr>
<tr>
<th style="width:50%;text-align:left"><a href="https://cumatl.blogspot.com/2020/07/kuma-kuma-kuma-bear-bab-94.html"><< Sebelumnya</a></th>
<th style="width:50%;text-align:right"><a href="https://cumatl.blogspot.com/2020/07/kuma-kuma-kuma-bear-bab-96.html">Berikutnya >></a></th>
</tr>
</table>
<br/>
<br/>
</div>
<h2>Bab 95 – Kuma-san Membuat Terowongan</h2>
<a name='more'></a>
<p>Keesokan harinya, sehabis sarapan, aku kembali ke kamarku dan mengingat-ingat perkataan Anzu.<br />Kalau jaraknya dekat, dia bersedia pergi ke Crimonia. Tapi untuk saat ini, kau harus pergi melalui jalur pinggir pantai bila ingin ke Crimonia. Alternatif lainnya adalah dengan melintasi pegunungan. Kedua cara tersebut memakan banyak waktu dan juga tidak aman.</p>
<p>Aku juga ingin mendapat pasokan rutin makanan laut.<br />Kalau seperti itu, pilihan terbaik adalah dengan membuat terowongan.<br />Dengan adanya terowongan, jarak ke Crimonia bisa dipersingkat, Anzu akan bersedia datang ke Crimonia, serta makanan laut bisa terdistribusi.<br />Tapi membuat terowongan memiliki sejumlah kesulitan.<br />Meski aku bisa menggali, bukan berarti aku bisa membuat terowongan.<br />Ada yang namanya perbedaan ketinggian.<br />Kalau aku hanya menggali secara horizontal dari sini, bisa saja lubang galianku akan berujung di tengah gunung. Atau jika dataran di sisi ini lebih rendah, bisa-bisa aku akan terus menggali entah sampai mana.<br />Aku tidak akan bisa membuat terowongan bila aku tidak tahu perbedaan ketinggian di kedua sisi.<br />Aku pun membuka petaku untuk mengira-ngira jaraknya.</p>
<p>「Hm?」</p>
<p>Tampilan petaku telah berubah.<br />Tampilan peta yang tadinya 2D, kini telah menjadi 3D.<br />Saat aku mencoba mengoperasikannya, perbedaan ketinggiannya bisa terlihat.<br />Apakah versi petaku sudah meningkat karena mengalahkan Kraken?<br />Aku memeriksa apakah ada skill baru yang kudapatkan, tapi sepertinya tidak ada.<br />Aku melihat peta itu lagi.<br />Aku bisa dengan mudah memahami betapa tingginya pegunungan itu.<br />Lanya-san benar-benar gegabah karena berpikiran untuk mendaki gunung setinggi itu.<br />Aku tak akan sudi mendaki gunung itu tanpa ditemani para Kuma-ku.<br />Peta 3D ini benar-benar berguna untuk membuat terowongan.</p>
<p>Aku mengamati peta demi mencari lokasi yang cocok untuk membuat terowongan.<br />Lokasinya harus dekat dengan jalan lintas, serta ujung terowongan juga harus dekat dengan Crimonia.<br />Saat aku baru saja menentukan 2 titik yang cocok sebagai kedua ujung terowongan, seseorang mengetuk pintu kamarku.</p>
<p>「Siapa?」</p>
<p>「Ini Sei. Yuna-san, boleh kuganggu sebentar?」</p>
<p>Saat aku membuka pintu, ada Sei di sana.</p>
<p>「Ada apa?」</p>
<p>「Maaf sudah mengganggu waktu istirahatmu. Guildmaster ada perlu denganmu, jadi bisakah kau datang ke Guild Petualang?」</p>
<p>「Apa yang dia perlukan?」</p>
<p>Aku akan menolaknya kalau merepotkan.</p>
<p>「Mungkin dia ingin membahas tentang kondisi kota.」</p>
<p>Tentang kondisi kota?<br />Rinciannya akan dijelaskan langsung oleh Atla-san, jadi sulit bagiku untuk menolaknya, oleh karena itu aku pun pergi ke Guild Petualang.<br />Setibanya di Guild, aku langsung dipandu menuju ruang belakang.<br />Saat aku memasuki ruangan tersebut, ada Atla-san, kakek Kuro, serta 2 orang kakek lain yang tidak kukenal.</p>
<p>「Yuna, silakan duduk.」</p>
<p>「Anu, ada perlu apa denganku?」</p>
<p>Aku bertanya sambil duduk di kursi terdekat.</p>
<p>「Kami ingin meminta bantuanmu.」</p>
<p>「Bantuanku?」</p>
<p>Aku bertanya lagi untuk memastikan.</p>
<p>「Kurasa tidak perlu sampai ke tingkat Raja, tapi bisakah kau menjadi perantara kota ini dan Lord kota Crimonia?」</p>
<p>「Perantara?」</p>
<p>「Akhir-akhir ini sudah begitu banyak hal yang terjadi, 'kan? Walikota melarikan diri, skandal Guild Komersial, serta kemunculan Kraken. Kalau situasi terus begini, akan ada berbagai masalah yang muncul di masa depan. Jadi, bisakah kau membicarakan soal ini dengan Lord Crimonia?」</p>
<p>「Dengan kata lain, kalian ingin bergabung dengan negeri itu?」</p>
<p>「Ya, benar.」</p>
<p>「Penduduk lain sudah tahu tentang hal sepenting ini?」</p>
<p>「Mereka belum tahu. Tapi mereka sudah menyerahkan masa depan kota ini pada kami.」</p>
<p>Jawab kakek Kuro.</p>
<p>「Kami bertiga adalah perwakilan kota ini. Sebenarnya ada lima orang, tapi dua orang sudah melarikan diri.」</p>
<p>「Jadi, setelah melalui diskusi, kami memutuskan untuk bergabung dengan negeri itu. Setelah mempertimbangkan masa depan anak-anak di kota ini, kami rasa kondisi saat ini tidak kondusif.」</p>
<p>「Lalu, saat kami membahas ingin bergabung ke daerah mana, kami pikir Crimonia yang merupakan kota asal Yuna mungkin pilihan yang tepat.」</p>
<p>「Tapi masih ada kota-kota lain yang memiliki hubungan dagang dengan kalian, 'kan? Bukankah itu lebih dekat?」</p>
<p>「Aku tidak tahu tentang kondisi keseluruhan negeri mereka, tapi Lord di kota-kota itu mengecewakan. Mereka hanya memikirkan kepentingan mereka sendiri. Sebelum para perampok muncul, kami sempat meminta bantuan mereka untuk mengalahkan Kraken, tapi mereka meminta imbalan dengan jumlah yang begitu besar.」</p>
<p>「Hal itu kemudian menimbulkan masalah baru. Seharusnya kami bisa segera mencegah masalah muncul di Guild Komersial, tapi karena mereka beralasan bahwa mereka mengumpulkan uang untuk biaya penaklukan Kraken, kami pun tidak bisa berbuat apa-apa. Kalau para Lord tidak meminta imbalan sebesar itu, mungkin bajingan di Guild Komersial itu tidak akan melakukan hal seperti itu.」</p>
<p>「Mungkin semua itu salah kami juga.」</p>
<p>Ketiga kakek itu tampak lesu.</p>
<p>Aku penasaran kenapa kakek Kuro bersedia mengikuti instruksi dari Guild Komersial, ternyata itu toh alasannya.<br />Kalau mereka diberi tahu bahwa uang yang terkumpul akan digunakan untuk penaklukan Kraken, mau tak mau mereka terpaksa mematuhinya ya?</p>
<p>「Jadi kami harap Yuna bisa menyampaikan hal ini pada Lord Crimonia.」</p>
<p>「Tentu saja kami akan membayar pajak. Jadi kami harap kota ini bisa mendapat bantuan saat darurat.」</p>
<p>Para kakek itu menundukkan kepala mereka.</p>
<p>「Aku memahami keinginan kalian, tapi aku gak bisa menjamin.」</p>
<p>「Tidak apa-apa. Jadi, bersediakah kau melakukannya?」</p>
<p>「Baiklah. Kalau cuma menyampaikannya, aku bisa.」</p>
<p>「Itu sudah lebih dari cukup. Tolong berikan ini pada Lord di Crimonia, semua rinciannya sudah tertulis di sini.」</p>
<p>Kuterima surat tersebut, lalu bangkit dari kursiku.<br />Lebih cepat aku berangkat, lebih baik.</p>
<p>「Kau mau berangkat saat ini juga?」</p>
<p>「Ada sesuatu yang harus segera kukerjakan. Ah, jangan lupa soal lahan pesananku ya.」</p>
<p>「Aku akan menyiapkannya saat Yuna kembali.」</p>
<p>Sebuah vila (Kuma House) di lahan yang agak membukit.<br />Sepertinya bagus juga.</p>
<p>Aku meninggalkan Guild Petualang dan kembali menuju penginapan, lalu melapor keluar penginapan pada Deiga-san.</p>
<p>「Mendadak ya.」</p>
<p>「Ada sedikit urusan, jadi aku mesti segera kembali ke Crimonia.」</p>
<p>「Begitu ya. Berhubung kami sudah bebas menangkap ikan, kupikir aku bisa memasakkan hidangan lezat untukmu.」</p>
<p>Dia tampak sedih, tapi aku justru lebih sedih karena tidak bisa menikmati masakannya.</p>
<p>「Bagaimana dengan berasmu? Perlu kusimpan di sini?」</p>
<p>「Gak, aku akan menyimpannya sendiri.」</p>
<p>Dia membawaku ke gudang penginapan.<br />Di sana ada sebuah tong kayu yang berisi beras.</p>
<p>「Gak apa-apa kuambil semuanya?」</p>
<p>「Ya, semua ini pemberian para penduduk untuk Nona.」</p>
<p>Aku pun memasukkan seluruh tong ke Box Kuma.<br />Dengan ini, persediaan pribadiku akan aman untuk sementara waktu.<br />Saat meninggalkan penginapan, aku sempat berpikir untuk berpamitan dengan Lanya-san dan yang lainnya, tapi kuputuskan untuk pergi diam-diam karena aku akan segera kembali ke sini.</p>
<p>Aku keluar dari kota, lalu memanggil Kumayuru.<br />Kemudian aku menunggangi Kumayuru sambil memperhatikan peta.<br />Aku pergi menuju titik yang sudah kutentukan sebelumnya saat di penginapan tadi.<br />Kami berlari menyusuri jalan lintas, lalu memasuki hutan di pertengahan jalan.<br />Pohon-pohon di sekitar sini akan kuproses lain waktu saja, untuk sekarang aku cepat-cepat menuju titik awal penggalian terowongan.<br />Ada titik lain yang bisa kupilih, tapi kuputuskan memilih titik ini saja.</p>
<p>Selanjutnya, aku membuat ruang ganti instan dan mengganti pakaianku menjadi kostum Kuma putih.<br />Aku tidak berani memperlihatkan pakaian dalamku di alam terbuka, meskipun aku tahu tidak ada orang di sekitar sini.<br />Alasanku berganti pakaian menjadi Kuma putih adalah karena aku akan banyak menggunakan sihir.<br />Jadi kali ini aku tidak boleh lupa untuk mengganti pakaianku.<br />Aku tidak ingin tumbang lagi akibat penggunaan kekuatan sihir yang berlebihan.</p>
<p>Aku memastikan lokasinya dengan melihat peta.<br />Akan ada perbedaan ketinggian di kedua ujungnya, jadi aku mesti membuat terowongan dengan sudut kemiringan yang cukup landai agar mudah dilewati kereta kuda.<br />Sulit bagiku untuk melakukan pekerjaan mendetail sambil menunggangi Kumayuru, jadi aku turun dari kumayuru dan menggali terowongan dengan berjalan kaki.<br />Kalau mempertimbangkan ukuran kereta kuda, mungkin sebesar ini sudah cukup. Pertama-tama, aku menentukan ukuran terowongan. Setelah ukurannya ditentukan, selanjutnya tinggal menggali saja. Saat memasuki terowongan lebih dalam, aku membuat Kuma Light untuk menerangi bagian dalam terowongan yang mulai menggelap.<br />Aku terus berjalan sambil menggali. Dindingnya kubuat kokoh agar tidak mudah runtuh, dan jalan yang bergelombang kubuat menjadi mulus. Ternyata pekerjaan ini sangat merepotkan. Menggalinya memang mudah, tapi proses memperkuat dinding dan memuluskan jalan sangat memakan waktu dan usaha.<br />Yah, memang merepotkan, tapi kekuatan sihirku hampir tidak berkurang, jadi aku terus menggali terowongan dengan kecepatan berjalan kaki.<br />Aku terus menggali sambil terkadang memeriksa arah dan perbedaan ketinggian.<br />Saat memeriksa peta setelah menggali beberapa kilometer, sepertinya aku sudah hampir tiba di sisi lain pegunungan.<br />Beberapa menit kemudian, terowongan pun selesai.<br />Akhirnya aku keluar.</p>
<p>Matahari mulai terbenam saat aku keluar, hari sudah menggelap.<br />Sepertinya aku terpaksa bermalam di sini.<br />Aku membuat area datar di daerah sekitar ujung terowongan, lalu aku mengeluarkan Kuma House untuk bepergian.<br />Meski aku baru membuat terowongan yang menembus pegunungan, kostum Kuma-ku masih tampak putih bersih.<br />Kostum Kuma memang luar biasa.<br />Aku pun memasuki Kuma House dan segera menyiapkan makan malam. Hidangan makan malam kali ini adalah ikan dan nasi.<br />Sebelum mandi dan tidur, aku menghubungi Fina.<br />Aku memberi tahu bahwa aku akan kembali besok dan akan ada oleh-oleh, jadi aku membuat janji untuk makan siang bersama di panti asuhan.</p>
<p>Kemudian aku mandi, lalu tidur cepat demi mengistirahatkan tubuh (mental) yang lelah karena membuat terowongan.<br />Keesokan paginya, aku segera berangkat menuju kota Crimonia.<br />Aku menyapa para prajurit yang berjaga di gerbang, lalu masuk ke dalam kota.</p>
<p>Aku tiba tepat waktu sesuai janjiku dengan Fina.<br />Setibanya di panti asuhan, anak-anak yang sedang bermain di luar langsung mengerumuniku.<br />Sepertinya anak yang tidak kukenal semakin bertambah, tapi kuputuskan untuk tidak memikirkannya.<br />Selama mereka semua saling berhubungan baik, tidak ada yang perlu kukomentari.<br />Saat aku beranjak memasuki panti asuhan, bu ketua dan Fina menyambutku.</p>
<p>「Yuna-oneechan, sudah pulang.」</p>
<p>「Aku pulang. Ada sesuatu yang terjadi?」</p>
<p>Yah, kalau memang ada sesuatu yang terjadi, dia mungkin akan menghubungiku melalui Kumaphone. Tapi dia tidak mengungkit apa pun tadi malam. Dan suasana yang tenang ini juga menandakan bahwa tidak ada masalah yang terjadi.</p>
<p>「Tidak ada masalah. Toko baik-baik saja, hubungan ayah dan ibu saya juga baik-baik saja.」</p>
<p>Baguslah kalau begitu.<br />Mungkin Fina bisa mendapat adik baru dalam waktu dekat.</p>
<p>「Bu Ketua, ini ada oleh-oleh. Untuk makan siang bersama anak-anak.」</p>
<p>Dari Box Kuma, kukeluarkan sejumlah besar hidangan laut yang kuterima saat pesta tempo hari.</p>
<p>「Ini ikan? Kamu membawa makanan yang tidak biasa. Sekarang masih agak pagi, tapi mari kita panggil anak-anak untuk makan siang.」</p>
<p>「Saya akan memanggil mereka.」</p>
<p>Fina lalu keluar dari ruangan.</p>
<p>「Bu Ketua bisa mengolah ikan?」</p>
<p>「Saya hanya pernah mengolah beberapa jenis ikan sungai.」</p>
<p>Yah, ikan sungai adalah bahan makanan mahal, jadi biasanya panti asuhan tidak akan berkesempatan memakannya.<br />Kalau begini, aku mesti berhasil mengajak Anzu datang ke Crimonia, bagaimanapun caranya.<br />Setelah makan siang bersama anak-anak di panti asuhan, aku pun berangkat menuju kediaman Lord untuk menemui Cliff.</p>
<br />
<br />
<hr style="border-top: double;" />
<em><p><br />Skill baru kali ini kuakui terlalu oportunistis.<br />Aku pribadi sebenarnya tidak suka kalau suatu skill yang dibutuhkan tiba-tiba muncul begini, tapi kali ini aku membutuhkan peta 3D untuk membuat terowongan, jadi aku terpaksa meningkatkan versi peta.</p>
<p>Aku sudah memikirkan cara lain untuk membuat terowongan dengan skill yang ada, sambil tetap mempertimbangkan perbedaan ketinggian di kedua ujungnya.</p>
<ol>
<li>Menggali asal-asalan. (terobos paksa)</li>
<li>Sihir tanah Kuma juga memiliki kemampuan mengukur perbedaan ketinggian.</li>
<li>Menyuruh masing-masing Kuma untuk mengambil posisi di kedua titik ujung terowongan, lalu menggali dengan berpedoman dari posisi mereka.</li>
<li>Menggunakan Worm yang terbuat dari sihir tanah. (aku sudah kehabisan ide)</li>
</ol>
<p><br />Akhirnya, kurasa cara paling efisien adalah dengan menggunakan peta 3D.<br />Skill ini memang terlalu mendadak datangnya, tapi tolong abaikan untuk kali ini.</p></em>
<br/>
<table style="width:100%">
<tr>
<th style="width:50%;text-align:left"><a href="https://cumatl.blogspot.com/2020/07/kuma-kuma-kuma-bear-bab-94.html"><< Sebelumnya</a></th>
<th style="width:50%;text-align:right"><a href="https://cumatl.blogspot.com/2020/07/kuma-kuma-kuma-bear-bab-96.html">Berikutnya >></a></th>
</tr>
<tr>
<th colspan="2" style="width:100%;text-align:center"><a href="https://cumatl.blogspot.com/p/kuma-kuma-kuma-bear-bahasa-indonesia.html">Daftar Isi</a></th>
</tr>
</table>Cuma Translationhttp://www.blogger.com/profile/16685445147165032901noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2118091259572766285.post-12021532154517399722020-07-15T20:00:00.026+07:002020-07-15T20:00:04.895+07:00Kuma Kuma Kuma Bear - Bab 94<div class="hidecontent">
<br />
<table style="width: 100%;">
<tbody><tr>
<th colspan="2" style="text-align: center; width: 100%;"><a href="https://cumatl.blogspot.com/p/kuma-kuma-kuma-bear-bahasa-indonesia.html">Daftar Isi</a></th>
</tr>
<tr>
<th style="text-align: left; width: 50%;"><a href="https://cumatl.blogspot.com/2020/07/kuma-kuma-kuma-bear-bab-93.html"><< Sebelumnya</a></th>
<th style="text-align: right; width: 50%;"><a href="https://cumatl.blogspot.com/2020/07/kuma-kuma-kuma-bear-bab-95.html">Berikutnya >></a></th>
</tr>
</tbody></table>
<br />
<br />
</div>
<h2>Bab 94 – Kuma-san Berpartisipasi di Pesta</h2>
<a name='more'></a>
<p>Kuputuskan untuk kembali ke lokasi Kraken sendirian.<br />Kraken itu kini teronggok di pantai berpasir.<br />Mau dilihat dari mana pun, ini memanglah cumi-cumi raksasa.<br />Aku ragu apakah ini benar-benar aman dikonsumsi atau tidak.<br />Yah, ekosistem dunia ini berbeda dengan di Bumi, jadi mungkin memang aman dikonsumsi.<br />Tapi Worm di sebelahnya benar-benar mustahil.<br />Aku tidak memiliki kebiasaan menyantap cacing atau ulat. Meski orang lain protes karena aku membencinya padahal belum pernah mencobanya, aku tetap tidak akan mencobanya.</p>
<p>Selagi aku menunggu seorang diri, datanglah 3 kereta kuda.<br />Tentu saja kereta kuda tidak bisa leluasa berjalan di pantai berpasir, jadi mereka berhenti di tengah jalan.<br />Sejumlah lelaki turun dari kereta kuda tersebut bersama dengan kakek Kuro.</p>
<p>「Nona sudah di sini toh.」</p>
<p>Kakek Kuro menghampiriku.</p>
<p>「Banyak juga orang yang kau bawa ya.」</p>
<p>「Aku ingin cepat-cepat memprosesnya supaya kami bisa segera pergi ke pesta makanan laut.」</p>
<p>Kakek Kuro memanggil para lelaki itu lalu memerintahkan mereka untuk mulai bersiap memprosesnya.<br />Para lelaki merespon dengan semangat dan bergegas mendekati Kraken.<br />Saat mereka berpapasan denganku di tengah jalan menuju Kraken,</p>
<p>「Terima kasih.」</p>
<p>Mereka mengucapkan terima kasih padaku.<br />Aku jadi sedikit malu.<br />Karena ukuran Kraken yang begitu besar, para lelaki dibagi menjadi 3 kelompok dan mulai membagi tugas.<br />Si kakek memberikan instruksi dengan akurat. Para lelaki memprosesnya sesuai instruksi. Kakek, ternyata kau hebat juga ya.<br />Selagi aku menonton pemrosesan Kraken, ada lagi kereta kuda yang datang.<br />Atla-san dan para staf Guild Petualang turun dari kereta kuda tersebut.</p>
<p>「Kereta kuda ini terlalu lambat bila dibandingkan dengan Kuma milik Yuna.」</p>
<p>Atla-san datang sambil menggerutu.<br />Tolong jangan bandingkan Kuma milikku dengan kuda.<br />Mau bagaimanapun, Kuma-ku pasti lebih cepat.<br />Itu fakta lho.</p>
<p>「Yuna, kau yakin ingin memberikan material dari Worm itu untuk kami?」</p>
<p>「Terserah kalian ingin menjualnya atau memakannya. Yang penting jangan kalian selipkan ke makananku. Meskipun itu cuma bercanda, aku bisa mengamuk lho.」</p>
<p>「Waduh, tidak mungkin aku bercanda dengan mempertaruhkan nyawaku.」</p>
<p>「Tapi apakah makhluk aneh itu benar-benar enak?」</p>
<p>「Entah, aku cuma mendengarnya dari orang-orang.」</p>
<p>「Memangnya Atla-san gak jijik untuk memasukkan makhluk itu ke dalam mulutmu?」</p>
<p>「Tidak juga. Aku justru tidak mengerti kenapa Yuna bisa sebenci itu.」</p>
<p>Inikah yang disebut perbedaan budaya kuliner?<br />Setelah kupikir-pikir lagi, aku penasaran Fina berada di pihak yang mana.<br />Sebisa mungkin, kuharap dia ada di pihak yang sama denganku.</p>
<p>Atla-san dan staf Guild mulai memproses Worm.<br />Apakah mereka sudah terbiasa melakukannya? Mereka menusuknya dengan pisau dan mulai memotong-motongnya.<br />Selagi aku mengamati mereka yang sedang memproses kedua monster itu dari jarak yang tidak terlalu jauh, Lanya-san tiba dengan membawa para wanita.</p>
<p>「Kemarin aku sudah melihatnya, tapi tetap saja aku merasa ukurannya begitu besar setelah melihatnya lagi.」</p>
<p>「Lanya-san juga akan ikut memprosesnya?」</p>
<p>「Aku memang tidak selihai para ahli, tapi kalau cuma Kraken, berarti itu cumi-cumi yang berukuran besar, 'kan? Siapa pun yang tumbuh besar di kota ini pasti bisa memprosesnya. Tapi, aku tidak bisa memproses yang itu karena kurang pengalaman.」</p>
<p>Dia menjawab sambil melirik ke arah Worm.<br />Meski begitu, para wanita tetap ikut membantu pemrosesan Kraken dan Worm.<br />Dengan begitu, pemrosesan akan lebih cepat selesai.</p>
<p>「Nona, boleh kuganggu sebentar?」</p>
<p>Kakek Kuro memanggilku.</p>
<p>「Kami tidak bisa menerima ini, jadi ambillah.」</p>
<p>Dia menyerahkan sebongkah batu sihir berwarna biru padaku. Ini adalah batu sihir dari Kraken.<br />Ukurannya berkali lipat lebih besar dibandingkan batu sihir dari Wolf.</p>
<p>「Sudah begitu lama aku hidup, tapi ini pertama kalinya aku melihat batu sihir sebesar ini. Inilah bukti betapa besarnya monster itu.」</p>
<p>「Boleh aku menerimanya?」</p>
<p>「Memiliki batu sihir sebesar ini tidak akan ada manfaatnya bagi kota ini. Daripada kami menjualnya, akan lebih bermanfaat bila diserahkan pada petualang seperti Nona.」</p>
<p>Aku pun menerimanya dengan senang hati.</p>
<p>「Kalau begitu, Yuna, aku juga akan memberikan ini padamu.」</p>
<p>Aku juga menerima batu sihir dari Worm.<br />Warnanya cokelat muda?<br />Ini adalah batu sihir berelemen tanah.<br />Apakah karena monster tersebut beraktivitas di dalam tanah?<br />Batu sihir ini juga beberapa kali lipat lebih besar dari batu sihir Wolf.</p>
<p>Setelah aku menerima batu-batu sihir tersebut, pemrosesan pun terus berlanjut.<br />Material-material yang telah diproses kemudian dimuat ke dalam kereta kuda untuk selanjutnya diangkut ke kota.</p>
<p>「Nona, pemrosesan ini serahkan pada kami saja. Silakan Nona kembali ke kota duluan dan menikmati pesta. Seharusnya sekarang sudah tiba saatnya mereka memasak ikan yang ditangkap pagi ini. Kami ingin Nona bisa menjadi orang yang paling menikmati pesta kali ini.」</p>
<p>「Pesta itu tidak akan berkesan tanpa kehadiranmu, sang tokoh utama. Aku juga akan kembali ke kota, jadi aku akan pergi bersamamu. Daging Kraken dan Worm yang tadi diangkut seharusnya sudah dimasak di alun-alun kota.」</p>
<p>Saat aku kembali ke kota bersama Atla-san, di mana-mana terlihat makanan laut yang sedang dipanggang.<br />Itu kerang hamaguri? Kerang-kerangan juga mantap. Ada udang atau kepiting juga tidak ya? <font color="red">(Hamaguri: Kerang yang lazim dikonsumsi di Jepang)</font><br />Selagi aku berjalan sambil melihat-lihat makanan laut yang dimasak di kota ini, aku menyadari bahwa semua orang menatapku.</p>
<p>「Ini Nona Kuma yang mengalahkan Kraken ya? Silakan ambil ini. Enak lho.」</p>
<p>Seorang bibi memberikan makanan yang dihidangkan di piring kecil.<br />Hidangan ini berbahan kerang dan udang.<br />Kucoba sesuap, enaknya. Aku jadi ingin memakannya dengan nasi putih.</p>
<p>「Nona, yang ini juga enak lho.」</p>
<p>Kali ini aku menerima ikan bakar.<br />Di atasnya dilumuri kecap.<br />Yang namanya ikan bakar sudah pasti harus ditemani kecap, ya 'kan?<br />Sebenarnya akan lebih bagus lagi bila ada saus ponzu, tapi tidak mungkin aku mengharapkannya di dunia lain. <font color="red">(Ponzu: saus berbahan jeruk asam yang dicampur dengan kecap)</font></p>
<p>「Terima kasih.」</p>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhT5NMLT2FUmtupXJPB-ZhQa96a0KTTXv5Yvq2EP-frYmZONIKjpi1dtk9xBzu3pXTuVeZbzM3kBIKrc8QLI3HXPE18lfEh2pBjcdVM2m2lHEIN0mNLpd9JtlV8gB5axC2ZEaw_sB-Ygudi/s991/9.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" width="433" height="640" data-original-height="991" data-original-width="670" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhT5NMLT2FUmtupXJPB-ZhQa96a0KTTXv5Yvq2EP-frYmZONIKjpi1dtk9xBzu3pXTuVeZbzM3kBIKrc8QLI3HXPE18lfEh2pBjcdVM2m2lHEIN0mNLpd9JtlV8gB5axC2ZEaw_sB-Ygudi/s640/9.jpg" alt="Ilustrasi Novel Kuma Kuma Kuma Bear Arc 4 Bab 94 Bahasa Indonesia" /></a></div><p></p>
<p>Setelah itu, para penduduk bergantian mengucapkan terima kasih dan memberikan makanan untukku.<br />Aku tidak akan sanggup menghabiskan makanan sebanyak ini.<br />Kalau tidak habis, Atla-san bisa membantuku menghabiskannya.</p>
<p>「Kalian semua, kalau kalian memberikan terlalu banyak, Yuna akan kerepotan.」</p>
<p>Atla-san lalu menghentikan para penduduk.<br />Yah, kalaupun tidak sanggup menghabiskannya sekarang, tidak akan masalah karena masih bisa kusimpan di Box Kuma.<br />Untuk sekarang, aku memasukkan semua makanan yang mereka berikan ke dalam Box Kuma.</p>
<p>「Nanti aku pasti akan memakannya. Terima kasih ya, semuanya.」</p>
<p>Aku mengucapkan terima kasih pada mereka semua, lalu beranjak pergi.</p>
<p>「Kau sepopuler itu ya.」</p>
<p>「Aku senang karena mendapat makanan, tapi situasi seheboh itu terlalu merepotkan.」</p>
<p>「Kenapa tidak kau lepaskan saja kostum Kuma itu? Dengan begitu, mereka semua tidak akan mengenalimu.」</p>
<p>Sarannya memang bagus.<br />Tapi aku tidak berani melepasnya karena takut berada dalam situasi yang berbahaya.</p>
<p>「Ini adalah barang terkutuk, jadi aku gak bisa melepasnya.」</p>
<p>「Begitukah? Berarti bau badan Yuna tidak sedap?」</p>
<p>「Kenapa begitu?」</p>
<p>Toh aku mandi dengan rutin.</p>
<p>「Soalnya kau tidak bisa mandi kalau terus memakainya, 'kan?」</p>
<p>「Itu cuma bohongan lho.」</p>
<p><br />Kami menyantap makanan sambil berjalan menuju pusat alun-alun.<br />Banyak orang yang memadati pusat alun-alun, dan Kraken dipanggang di sana.<br />Salah satu tentakel Kraken terpajang sebagai dekorasi, apakah demi menunjukkan ukurannya pada seluruh penduduk?<br />Tentakelnya benar-benar panjang.</p>
<p><br />Aroma sedap dari kecap begitu semerbak.<br />Semua orang sibuk menikmati makanan masing-masing.<br />Tiap kali sang juru masak selesai memasak, akan langsung disajikan pada orang yang mengantre.<br />Baik anak-anak maupun orang dewasa, semuanya makan berpiring-piring.<br />Mungkin ini juga karena sudah lama mereka tidak makan sampai kenyang.<br />Saat kami mengamati suasana alun-alun, para penduduk menyadari kehadiranku.<br />Tapi mereka hanya memandangiku, tidak ada satu pun yang mendatangiku.</p>
<p>「Tadinya mereka pasti akan mengerumunimu, jadi aku sudah menyuruh orang untuk menyebarkan pesan agar tidak ada yang mendekati Yuna.」</p>
<p>Itu sangat membantu, tapi situasi ini malah membuatku merasa seperti seekor Kuma di kebun binatang yang ditonton orang banyak.<br />Dari sela-sela kerumunan itu, muncullah anak laki-laki dan perempuan yang menghampiriku.</p>
<p>「Kuma-san, terima kasih karena telah mengalahkan monster itu.」</p>
<p>Anak laki-laki itu menundukkan kepalanya.</p>
<p>「Ibuku bilang, kami bisa makan berkat Kuma-san.」</p>
<p>「Kuma-san, terima kasih.」</p>
<p>Aku pun menekukkan lututku agar pandangan mataku sejajar dengan mata anak-anak itu.</p>
<p>「Kalian sudah makan yang banyak?」</p>
<p>「Ya!」</p>
<p>Mereka berdua mengangguk sambil tersenyum riang.<br />Kemudian aku mengelus kepala mereka.</p>
<p>「Makan yang banyak, lalu rajin-rajin bantu ibu kalian ya.」</p>
<p>Anak-anak itu mengangguk lalu beranjak pergi.</p>
<p>「Kau sangat ramah pada anak-anak ya.」</p>
<p>「Soalnya mereka gak mencari gara-gara denganku. Aku gak akan memberi ampun pada siapapun yang mencari gara-gara denganku, meski itu anak-anak sekalipun.」</p>
<p>Kalau kau membenciku, aku pun akan membencimu. Aku tak sudi mengasihi orang yang membenciku.</p>
<p>「Guildmaster!」</p>
<p>Staf Guild Petualang bernama Sei mendatangi kami.</p>
<p>「Aku membawakan makanan.」</p>
<p>Ada bermacam hidangan yang tersaji di atas piring yang Sei pegang.</p>
<p>「Ini Kraken?」</p>
<p>「Ya, benar.」</p>
<p>「Gak ada Worm di piring ini, 'kan?」</p>
<p>「Tidak ada. Aku tidak ingin kota ini hancur.」</p>
<p>Makanan yang dibawanya berupa cumi-cumi yang dibakar, ditumis, dan sebagainya.<br />Sambil duduk di meja ala kadarnya, kami bertiga mulai menyantap hidangan yang hanya berbahan utama cumi-cumi.<br />Di sebelahku, mereka berdua tampak sedang menikmati hidangan Worm.</p>
<p>「Enak sekali.」</p>
<p>「Seharusnya kita tidak mungkin berkesempatan memakan ini.」</p>
<p>Worm itu sudah direbus, dimasak menjadi hidangan yang lezat, lalu dibagikan pada penduduk.<br />Kalau mengingat makhluk aslinya, aku tidak akan sudi memasukkan hidangan itu ke dalam mulutku.<br />Orang-orang di dunia ini memang hebat.<br />Pesta makanan laut terus berlangsung, dan kakek Kuro menghampiriku di tengah pesta.<br />Kemudian aku terpaksa mendengarkan si kakek yang mabuk itu berceloteh panjang lebar tentang keindahan laut.<br />Atla-san juga minum sampai mabuk, sehingga suasana menjadi semakin ribut.<br />Apakah ini artinya aku menjadi pecundang karena akulah satu-satunya yang tidak minum alkohol?<br />Saat matahari mulai terbenam, aku langsung kabur menuju penginapan.<br />Tapi di sini ada juga sejumlah lelaki yang sedang mabuk-mabukan, sehingga bagian dalam penginapan berbau alkohol.</p>
<p>「Yuna-san, selamat datang kembali.」</p>
<p>Anzu, putri si kekar, menyambutku.<br />Dia merupakan gadis yang tampak energik dengan kulit yang sedikit kecokelatan.<br />Sangat berbanding terbalik dengan kulitku yang pucat karena selalu mengurung diri di rumah.</p>
<p>「Hari ini benar-benar meriah ya.」</p>
<p>「Yah, soalnya semua orang bahagia karena akhirnya bisa melaut lagi. Abangku juga sangat senang.」</p>
<p>「Jadi, di mana Deiga-san?」</p>
<p>「Bapakku mabuk berat, jadi dia tidur di belakang.」</p>
<p>「Jadi itu sebabnya Anzu yang ada di sini ya.」</p>
<p>「Iya. Jadi Yuna-san ingin makan apa?」</p>
<p>「Aku sudah makan banyak di luar, jadi gak usah.」</p>
<p>「Oh iya ya. Ada banyak makanan di mana-mana.」</p>
<p>「Anzu sedang apa?」</p>
<p>「Sekarang aku cuma menjaga penginapan sambil menyiapkan makananku.」</p>
<p>「Kau belum makan?」</p>
<p>「Bapakku mabuk sejak tadi, jadi akulah yang mesti memasak untuk semua pelanggan.」</p>
<p>「Jadi, makanan apa yang kau buat?」</p>
<p>「Sashimi. Aku mengiris ikan mentah, lalu di atasnya kutuangkan kecap dari negeri Wa. Enak lho.」</p>
<p>「Sashimi-nya masih ada?」</p>
<p>「Mau?」</p>
<p>「Dan bisa sekalian kau masakkan nasi putih juga?」</p>
<p>「Sebenarnya, aku sudah memasak nasi milik Yuna-san. Aku benar-benar ingin menikmatinya dengan nasi. Maafkan aku.」</p>
<p>「Gak apa-apa kok. Aku mengerti perasaanmu. Tapi aku akan marah kalau gak ada jatah untukku.」</p>
<p>「Tentu saja ada jatah untukmu.」</p>
<p>Setelah permintaan maafnya kuterima, Anzu mulai mempersiapkan ikan dengan ciamik. Di dalam hidangan itu ada juga gurita dan cumi-cumi.</p>
<p>「Penangananmu benar-benar cekatan.」</p>
<p>「Bapakku sudah melatihku dengan keras. Impianku di masa depan adalah ingin membuka tokoku sendiri.」</p>
<p>Wop, aku baru saja mendapat informasi yang berharga.<br />Aku ingin membeli ikan untuk persediaan di Crimonia, tapi ada kemungkinan di sana tidak ada orang yang mahir menangani ikan. Dengan asumsi tersebut, keterampilan Anzu akan sangat kubutuhkan.</p>
<p>「Kalau misalnya aku mengajakmu bekerja di toko yang kubuka di Crimonia, kau berminat?」</p>
<p>「Yuna-san punya toko?」</p>
<p>「Ya, kira-kira begitu. Tapi aku gak bekerja di sana. Aku ingin menyantap hidangan laut seperti ini di Crimonia, jadi kuharap Anzu bersedia ke sana.」</p>
<p>「Kalau memungkinkan, aku juga ingin ke sana. Tapi jaraknya terlalu jauh, jadi aku akan sangat merindukan keluargaku.」</p>
<p>Dengan kata lain, tidak akan ada masalah kalau jaraknya dekat ya?<br />Senyum tersungging di wajahku.<br />Anzu terus menyantap Kaisen donburi miliknya tanpa menyadari alasan di balik senyumku itu. <font color="red">(Kaisen donburi: hidangan semangkuk nasi yang ditutupi irisan sashimi)</font></p>
<br />
<table style="width: 100%;">
<tbody><tr>
<th style="text-align: left; width: 50%;"><a href="https://cumatl.blogspot.com/2020/07/kuma-kuma-kuma-bear-bab-93.html"><< Sebelumnya</a></th>
<th style="text-align: right; width: 50%;"><a href="https://cumatl.blogspot.com/2020/07/kuma-kuma-kuma-bear-bab-95.html">Berikutnya >></a></th>
</tr>
<tr>
<th colspan="2" style="text-align: center; width: 100%;"><a href="https://cumatl.blogspot.com/p/kuma-kuma-kuma-bear-bahasa-indonesia.html">Daftar Isi</a></th>
</tr>
</tbody></table>Cuma Translationhttp://www.blogger.com/profile/16685445147165032901noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-2118091259572766285.post-69071978676658020172020-07-12T20:00:00.007+07:002020-07-12T20:00:06.949+07:00Kuma Kuma Kuma Bear - Bab 93<div class="hidecontent">
<br/>
<table style="width:100%">
<tr>
<th colspan="2" style="width:100%;text-align:center"><a href="https://cumatl.blogspot.com/p/kuma-kuma-kuma-bear-bahasa-indonesia.html">Daftar Isi</a></th>
</tr>
<tr>
<th style="width:50%;text-align:left"><a href="https://cumatl.blogspot.com/2020/07/kuma-kuma-kuma-bear-bab-92.html"><< Sebelumnya</a></th>
<th style="width:50%;text-align:right"><a href="https://cumatl.blogspot.com/2020/07/kuma-kuma-kuma-bear-bab-94.html">Berikutnya >></a></th>
</tr>
</table>
<br/>
<br/>
</div>
<h2>Bab 93 – Kuma-san Bangun Tidur</h2>
<a name='more'></a>
<p>Saat aku terbangun, para Kuma sedang terlelap di sebelahku.<br />Sekarang jam berapa?<br />Aku bangkit dari tempat tidur, lalu kubuka gorden dan jendela.<br />Tampak matahari terbit dari arah laut.<br />Aku mulai tidur di siang hari, lalu bangun di pagi hari, jadi berapa jam yang sudah kuhabiskan untuk tidur?<br />Mungkin kira-kira 16 jam.<br />Tapi berkat tidur nyenyak sepanjang itu, aku tidak merasa lelah lagi, dan kekuatan fisik serta sihirku sudah kembali pulih. Meski masih agak terlalu pagi, aku berganti pakaian menjadi Kuma hitam dan menghentikan pemanggilan para Kuma yang telah menjagaku.<br />Saat aku keluar kamar dan beranjak ke lantai dasar, Deiga-san muncul dari ruang belakang.</p>
<p>「Nona, sudah bangun ya! Bagaimana kondisimu sekarang?!」</p>
<p>「Pagi. Aku baik-baik saja kok. Aku cuma kelelahan karena terlalu banyak menggunakan sihir.」</p>
<p>「Begitu ya. Baguslah kalau begitu.」</p>
<p>Ekspresinya tampak lega. Mungkin dia khawatir padaku.</p>
<p>「Nona ternyata merupakan petualang yang hebat ya. Padahal imut-imut begini.」</p>
<p>「Kau sudah tahu soal Kraken?」</p>
<p>「Setelah Nona kembali ke penginapan, aku menanyakannya pada Atla.」</p>
<p>Yah, kalau aku kembali dalam kondisi seperti itu, wajar saja kalau dia penasaran.</p>
<p>「Jadi, lapar tidak? Kurasa kau belum makan apa pun sejak kemarin pagi, 'kan?」</p>
<p>Aku menyentuh perutku.<br />Rata.<br />Bukan dadaku lho. Perutku yang rata.</p>
<p>「Sepertinya aku memang lapar.」</p>
<p>「Kalau begitu aku akan segera menyiapkannya, sabar ya.」</p>
<p>Deiga-san pun beranjak ke dapur di belakang.</p>
<p>「Gak usah buru-buru.」</p>
<p>Selagi aku melamun sambil menunggu sarapan dari Deiga-san, Atla-san memasuki penginapan.</p>
<p>「Yuna, sudah bangun?!」</p>
<p>「Aku baru saja bangun.」</p>
<p>「Ada yang aneh dengan kondisi tubuhmu?」</p>
<p>「Aku baik-baik saja. Aku cepat-cepat tidur dan kekuatan sihirku sudah pulih, jadi kondisiku sudah kembali normal.」</p>
<p>「Aku sempat khawatir karena kau tidak bangun sejak tadi malam.」</p>
<p>Dia tampak benar-benar khawatir.<br />Sepertinya aku sudah membuat dirinya dan Deiga-san menjadi cemas.</p>
<p>「Tapi baguslah kalau kau baik-baik saja.」</p>
<p>Selagi berbincang dengan Atla-san, Deiga-san pun datang menghidangkan sarapan. Dan aku terkejut melihat sarapan kali ini.</p>
<p>「Nasi? Kukira persediaanmu sudah habis.」</p>
<p>「Para penduduk kota yang memberikan ini.」</p>
<p>「Kok bisa?」</p>
<p>「Kemarin benar-benar menghebohkan lho. Banyak penduduk yang datang ke penginapan untuk berterima kasih pada Nona.」</p>
<p>「Benar-benar heboh, ya 'kan?」</p>
<p>Atla-san mengangguk saat mendengar perkataan Deiga-san.</p>
<p>「Saat kita kembali ke kota, kabar tentang penaklukan Kraken segera tersebar luas ke seluruh penjuru kota. Dan setelah mereka mengetahui bahwa yang mengalahkannya adalah Yuna yang tinggal di penginapan ini, semua orang berduyun-duyun datang ke sini.」</p>
<p>Aku jadi penasaran seberapa banyak orang yang datang.<br />Tapi aku juga tidak ingin membayangkannya.</p>
<p>「Tapi kau kelelahan dan sedang tidur. Kami tidak tega membangunkanmu. Jadi kami berusaha meyakinkan mereka untuk tidak membuat keributan dan meminta mereka untuk pulang saja. Meski begitu, para penduduk terus-menerus datang dari segala penjuru untuk berterima kasih padamu. Jadi kami benar-benar kewalahan.」</p>
<p>Ternyata ada begitu banyak masalah yang mereka hadapi selagi aku terlelap.</p>
<p>「Setelah itu, mereka semua mulai bersikeras ingin berterima kasih bagaimana pun caranya. Jadi setelah aku memberi tahu bahwa Nona menyukai nasi, para penduduk berinisiatif mengumpulkan beras yang mereka miliki di rumah masing-masing untuk dibawakan ke sini. Yah, setiap orang memang hanya bisa memberikan sedikit, tapi karena dikumpulkan dari seluruh penduduk kota, akhirnya jumlah yang terkumpul menjadi cukup banyak.」</p>
<p>Hal ini membuatku cukup tersentuh.<br />Meskipun aku sudah mengalahkan Kraken, aku tidak tahu di mana lokasi negeri asal beras itu. Aku juga tidak tahu kapan kapal berikutnya akan datang ke sini. Jadi aku sempat berpikir bahwa aku tidak akan bisa mendapatkan beras untuk sementara waktu.</p>
<p>「Aku sangat senang menerimanya, tapi yakin gak apa-apa? Itu adalah makanan yang berharga bagi kalian, 'kan?」</p>
<p>「Apa yang kau bicarakan? Masalah makanan sudah terpecahkan karena kau sudah mengalahkan Kraken. Di lautan ada banyak makanan yang melimpah.」</p>
<p>Kalau begitu, akan kuterima dengan senang hati.<br />Hmm, omong-omong, apakah ini berarti aku sudah merepotkan Blitz dan lainnya yang tempo hari terpaksa pergi berbelanja ke kota terdekat?<br />Yah, kurasa mereka akan membeli makanan selain ikan, jadi seharusnya tidak masalah.</p>
<p>「Berhubung para penduduk datang ke sini untuk berterima kasih padaku, berarti informasi tentang siapa yang telah mengalahkan Kraken sudah tersebar luas ya?」</p>
<p>「Ada beberapa orang yang menyaksikan pertarungan antara Kraken dan Yuna, jadi informasi itu cepat menyebar.」</p>
<p>Saat itu ada orang lain di situ?<br />Aku tidak menyadarinya.<br />Hampir saja aku berganti pakaian di depan orang-orang itu.<br />Itu memang bukan masalah utamanya, tapi tetap saja itu penting bagiku.<br />Yang paling penting adalah aku sebenarnya tidak ingin membesar-besarkan tentang hal ini layaknya kejadian di ibu kota, tapi untuk kali ini tidak ada lagi yang bisa kuperbuat.<br />Sudah tidak mungkin lagi aku mengatakan bahwa yang telah mengalahkannya adalah petualang rank S misterius.</p>
<p>「Aku sudah meminta semua orang untuk tidak mengganggu Yuna, jadi apa lagi yang perlu kau khawatirkan?」</p>
<p>「Aku cuma berpikir betapa merepotkannya kalau informasi bahwa aku yang mengalahkan Kraken semakin menyebar.」</p>
<p>「Kalau soal itu, jangan khawatir. Informasi itu tidak akan menyebar ke luar kota ini. Pada dasarnya, kota ini jarang berinteraksi dengan kota-kota lain, dan andaipun orang mendengar bahwa yang mengalahkan Kraken hanyalah seorang gadis berusia 15 tahun, mereka tidak akan mempercayainya. Bahkan kalau aku sendiri mendengar rumor semacam itu, aku juga tidak akan mempercayainya.」</p>
<p>Memang sih, tidak akan ada orang yang percaya bahwa Kraken bisa dikalahkan sendirian.<br />Tapi, apakah memang tidak ada orang lain yang bisa mengalahkan Kraken sendirian?<br />Aku penasaran karena aku belum pernah bertemu orang kuat di dunia ini.<br />Semoga saja suatu hari nanti aku bisa bertemu dengan petualang rank S.</p>
<p>「Untuk sekarang, aku akan berusaha untuk mengurangi penyebarannya, tapi jangan terlalu berharap ya.」</p>
<p>Apa boleh buat.<br />Aku hanya bisa berdoa semoga rumor ini tidak terlalu menyebar.<br />Mari kita syukuri bahwa Kraken sudah dikalahkan dan artinya aku bisa mendapatkan nasi dan kecap.</p>
<p><br />Setelah puas menyantap nasi pemberian para penduduk, kami meninggalkan penginapan untuk jalan-jalan pagi. Meskipun masih sepagi ini, tapi di luar sudah ramai.<br />Senyum merekah di wajah semua orang, dan di mana-mana orang berbincang dengan riang.<br />Ada beberapa wanita paruh baya yang menghampiriku saat kami keluar dari penginapan.</p>
<p>「Ini Nona yang mengalahkan Kraken ya?」</p>
<p>「Ternyata monster itu dikalahkan oleh gadis seimut ini ya.」</p>
<p>「Terima kasih banyak ya. Suamiku berangkat melaut dengan gembira sejak pagi buta. Semua ini berkat Nona.」</p>
<p>「Suamiku juga sama. Tadinya dia selalu murung, tapi setelah melihat mayat Kraken, dia pulang sambil menangis bahagia.」</p>
<p>「Oleh karena itu, sebagai ungkapan rasa terima kasih kami, harap datang ya ke pesta makanan laut yang akan kami adakan hari ini. 」</p>
<p>「Sepertinya kemarin para lelaki terlalu heboh ya? Mereka bilang bahwa Nona penyelamat kota sedang tertidur 」</p>
<p>「Atla bilang seharusnya esok hari sudah tidak apa-apa. Oleh sebab itu, mereka memutuskan untuk berangkat melaut sejak pagi buta supaya kami bisa membuat hidangan lezat menggunakan ikan segar.」</p>
<p>「Kami akan memasak hidangan yang enak, jadi harap datang ya.」</p>
<p>Para bibi itu pun bubar meninggalkanku setelah puas menyampaikan apa yang ingin mereka katakan.<br />Bahkan setelah itu pun, ucapan terima kasih masih terus-menerus mengalir seiring kami berjalan berkeliling kota.</p>
<p>Kalau seperti ini terus, mungkin aku akan tertahan di sini, jadi kami segera pergi meninggalkan kota menuju tebing tempat aku bertarung melawan Kraken.<br />Saat aku bertanya pada Atla-san tentang situasinya, dia menjawab bahwa kemarin laut masih mendidih sehingga tidak ada yang bisa mendekati Kraken.<br />Sesampainya kami di dekat tebing, bisa terlihat pemandangan uap yang naik seperti di pemandian air panas.</p>
<p>「Sekarang sudah jauh lebih mendingan.」</p>
<p>Saat tiba di atas tebing, ternyata ada seorang kakek-kakek yang sedang memandangi lautan.</p>
<p>「Kuro-san.」</p>
<p>「Ada Nona Atla ya.」</p>
<p>「Kenapa Kuro-san ada di sini?」</p>
<p>「Kupikir aku bisa bertemu dengan orang yang mengalahkan monster itu jika aku ke sini.」</p>
<p>「Bagaimana dengan pekerjaanmu menangkap ikan?」</p>
<p>「Biar para pemuda saja yang melakukannya. Aku harus berterima kasih pada orang yang telah mengalahkan monster itu. Jadi, apakah Nona berpakaian Kuma itu orangnya?」</p>
<p>「Ya, dia orangnya.」</p>
<p>Si kakek bernama Kuro-san itu lalu menghampiriku.</p>
<p>「Aku sudah mendengar ceritanya, tapi tak kusangka orangnya adalah gadis semuda ini. Aku adalah orang yang bertanggung jawab mengelola perikanan di kota ini. Terima kasih karena telah menyelamatkan kota dan lautan ini.」</p>
<p>Kakek itu menundukkan kepalanya.<br />『Kakek ini sampai berterima kasih setulus ini, padahal alasanku mengalahkannya hanya demi nasi,』</p>
<p>「Semua kapal itu bisa melaut dengan aman juga berkat Nona.」</p>
<p>Kakek itu menghadap laut dan memandangi kapal yang mengapung di kejauhan.<br />『demi kecap,』</p>
<p>「Awalnya kukira tidak akan ada orang yang sanggup mengalahkan monster semacam itu. Bahkan pasukan militer belum tentu bisa mengalahkannya. Penduduk kota ini tidak memahami betapa luar biasanya hal yang telah Nona lakukan.」</p>
<p>「……」</p>
<p>『tidak mungkin di saat-saat seperti ini aku bisa membeberkan alasan yang membuatku berusaha sekeras mungkin.』</p>
<p>「Gak usah dipikirkan. Aku cuma kebetulan memiliki cara untuk mengalahkannya.」</p>
<p>Hanya itulah yang bisa kuucapkan untuk saat ini.</p>
<p>「Begitu ya. Kalau kau mendapat masalah di kota ini, silakan beri tahu aku. Demi Nona, aku pasti akan membantu sebisa mungkin.」</p>
<p>「Jadi, Yuna, apa yang akan kau lakukan dengan Kraken itu?」</p>
<p>Atla-san bertanya padaku sambil memandangi Kraken yang mengambang di laut.</p>
<p>「Kraken bisa dimakan?」</p>
<p>「Bisa kok.」</p>
<p>「Bagaimana dengan Worm?」</p>
<p>「Kudengar itu dianggap sebagai makanan mewah.」</p>
<p>Makhluk unik itu dianggap makanan mewah?<br />Aku tidak akan sudi meskipun aku dibayar untuk memakannya.</p>
<p>「Kalau begitu, aku akan memberikannya untuk kota ini.」</p>
<p>「Yakin? Nilainya benar-benar tinggi lho.」</p>
<p>「Kuharap itu bisa sedikit membantu kota ini. Ada beberapa orang yang kapalnya sudah dihancurkan Kraken, 'kan?」</p>
<p>「Benar-benar yakin? Tentu itu akan sangat membantu, tapi…」</p>
<p>「Kalau kau masih merasa sungkan, bagaimana kalau carikan aku lahan dengan pemandangan indah di kota ini?」</p>
<p>「Yuna, kau berencana tinggal di kota ini?」</p>
<p>Aku menggelengkan kepalaku.</p>
<p>「Aku cuma ingin membangun vila. Saat cuaca menghangat nanti, aku ingin mengajak para kenalanku ke sini.」</p>
<p>「Kalau kau ingin berenang, aku merekomendasikan laut di pinggiran kota.」</p>
<p>Omong-omong, pakaian macam apa yang dikenakan penghuni dunia ini untuk berenang?<br />Apakah mereka mengenakan baju renang?<br />Kurasa mereka tidak berenang dalam keadaan telanjang bulat, jadi kuharap di dunia ini ada baju renang.</p>
<p>「Tapi kalau Kraken itu butuh diproses, kami tidak akan bisa mengangkutnya dari laut karena ukurannya yang begitu besar, dan tidak mungkin juga kami memprosesnya di laut.」</p>
<p>「Tunggu sebentar.」</p>
<p>Aku menggunakan sihir tanah untuk membuat tangga dari puncak tebing menuju lokasi mayat Kraken berada.<br />Aku menuruni tangga lalu menggunakan sihir air untuk menguras air laut yang berada di dalam cakupan dinding Kuma.<br />Setelah air laut kering, tinggallah Kraken dan Worm rebus di dasar laut.<br />Setelah aku turun ke dasar laut, aku pun memasukkan Kraken dan Worm ke dalam Box Kuma, lalu kembali ke atas tebing.</p>
<p>「Aku gak ingin orang lain tahu soal tas item ini, jadi tolong rahasiakan ini ya.」</p>
<p>「Soal itu, tentu saja. Setelah air lautnya terkuras, pemandangannya jadi menakjubkan ya.」</p>
<p>Dengan lenyapnya air laut di dalamnya, kami bisa melihat dengan jelas barisan patung Kuma berbahan tanah yang berdiri kokoh.</p>
<p>「Sekarang aku akan menyingkirkannya.」</p>
<p>「Tunggu dulu.」</p>
<p>Kakek Kuro menghentikanku.</p>
<p>「Bisakah kau biarkan begini saja?」</p>
<p>「Kenapa?」</p>
<p>「Supaya kami tidak melupakan kejadian ini. Seiring waktu berjalan, ingatan orang-orang akan memudar dan akhirnya mereka akan melupakannya. Lupa dengan bantuan yang Nona berikan, dengan kemunculan Kraken, dan dengan mereka yang tewas di lautan.」</p>
<p>Sebenarnya aku benar-benar tidak ingin meninggalkan jejak, jadi aku ingin sekali menyingkirkannya, tapi aku tidak tega menyingkirkannya kalau kakek ini sudah berkata demikian.<br />Aku pun menyetujui permintaan kakek itu.</p>
<p>「Jadi, di mana kau ingin memproses Kraken ini?」</p>
<p>「Hmm. Bagaimana kalau di pantai berpasir di dekat sini?」</p>
<p>「Aku setuju. Kalau ada yang bertanya bagaimana kita mengangkutnya ke sana, kurasa orang akan puas kalau kita menjawab berkat sihir Yuna.」</p>
<p>Oleh sebab itu, aku pun memindahkan Kraken dan Worm dari tebing ke pantai berpasir terdekat.<br />Kedua monster ini sudah direbus dengan mantap.</p>
<p>「Di sini ada air laut, jadi akan lebih mudah membersihkannya. Aku akan memanggil semua orang, saat ini seharusnya mereka sudah selesai menangkap ikan.」</p>
<p>「Aku juga akan memanggil staf Guild yang bisa memproses monster.」</p>
<p>Kami pun kembali ke kota bersama si kakek yang gugup karena menunggangi Kumayuru.<br />Aku tidak tahu akan memakan waktu seberapa lama bila si kakek itu kubiarkan berjalan kaki.</p>
<p>「Nona, pengalaman ini benar-benar berharga. Aku tidak pernah mengira bisa berkesempatan menunggangi Kuma di usiaku yang sudah setua ini. Kalau begitu, aku akan langsung pergi ke pelabuhan.」</p>
<p>「Aku akan pergi Guild Petualang.」</p>
<p>Mereka berdua pun pergi menuju tujuan masing-masing.<br />Sekarang tinggal aku seorang diri, dan aku bingung ingin melakukan apa, tapi kemudian Lanya-san datang menghampiri.</p>
<p>「Lanya-san, selamat pagi.」</p>
<p>「Pagi, Yuna-chan. Terima kasih ya.」</p>
<p>「Aku melakukannya cuma demi diriku sendiri kok.」</p>
<p>「Yuna-chan sudah berkali-kali membantu kami. Di gunung bersalju, bahan makanan, perampok, hingga Kraken. Oh iya, apa yang akan kau lakukan dengan Kraken itu? Kemarin aku sudah pergi melihatnya, tapi kau tidak akan membiarkannya seperti itu terus, 'kan?」</p>
<p>「Sekarang kakek nelayan Kuro-san pergi ke pelabuhan untuk mengajak orang-orang memproses Kraken. Atla-san juga pergi ke Guild Petualang untuk mengumpulkan lebih banyak orang.」</p>
<p>「Kau akan memprosesnya?」</p>
<p>「Aku sudah memindahkannya ke pantai berpasir, jadi setelah selesai diproses nanti, aku akan memberikannya pada penduduk kota untuk dimakan.」</p>
<p>Dengan Worm sebagai pelengkapnya.<br />Sudah tentu aku tidak akan memakannya.</p>
<p>「Kalau begitu, aku juga harus pergi. Kuro-san pergi ke pelabuhan, jadi aku akan mengumpulkan para wanita. Sampai jumpa di sana ya, Yuna-chan.」</p>
<p>Lanya-san pun beranjak pergi.</p>
<br/>
<table style="width:100%">
<tr>
<th style="width:50%;text-align:left"><a href="https://cumatl.blogspot.com/2020/07/kuma-kuma-kuma-bear-bab-92.html"><< Sebelumnya</a></th>
<th style="width:50%;text-align:right"><a href="https://cumatl.blogspot.com/2020/07/kuma-kuma-kuma-bear-bab-94.html">Berikutnya >></a></th>
</tr>
<tr>
<th colspan="2" style="width:100%;text-align:center"><a href="https://cumatl.blogspot.com/p/kuma-kuma-kuma-bear-bahasa-indonesia.html">Daftar Isi</a></th>
</tr>
</table>Cuma Translationhttp://www.blogger.com/profile/16685445147165032901noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-2118091259572766285.post-78489544669824482182020-07-08T20:00:00.025+07:002020-07-09T14:51:17.186+07:00Kuma Kuma Kuma Bear - Bab 92<div class="hidecontent">
<br />
<table style="width: 100%;">
<tbody><tr>
<th colspan="2" style="text-align: center; width: 100%;"><a href="https://cumatl.blogspot.com/p/kuma-kuma-kuma-bear-bahasa-indonesia.html">Daftar Isi</a></th>
</tr>
<tr>
<th style="text-align: left; width: 50%;"><a href="https://cumatl.blogspot.com/2020/07/kuma-kuma-kuma-bear-bab-91.html"><< Sebelumnya</a></th>
<th style="text-align: right; width: 50%;"><a href="https://cumatl.blogspot.com/2020/07/kuma-kuma-kuma-bear-bab-93.html">Berikutnya >></a></th>
</tr>
</tbody></table>
<br />
<br />
</div>
<h2>Bab 92 – Kuma-san Pergi Menaklukkan Kraken</h2>
<a name='more'></a>
<p>Keesokan harinya, setelah memikirkan cara bertarung yang cocok, aku pun pergi ke Guild Petualang untuk meminta izin.<br />Sama seperti kemarin, para staf Guild Petualang masih tampak sibuk bergerak ke sana ke mari.<br />Padahal separuh dari seluruh kesibukan ini seharusnya merupakan tanggung jawab dari Guild Komersial.<br />Tapi meski orang yang sekarang memberi arahan adalah Atla-san, para staf Guild Komersial juga tampak bekerja dengan rajin.<br />Aku mencari Atla-san dan mencoba berbicara dengannya meskipun dia tampak begitu sibuk.</p>
<p>「Yuna, ada apa?」</p>
<p>「Aku ingin sedikit berkonsultasi. Ada sesuatu yang ingin kuminta darimu.」</p>
<p>「Apa itu? Kalau Yuna yang meminta, apa pun akan kulakukan.」</p>
<p>Kalau aku seorang lelaki, aku pasti akan bereaksi saat mendengar kata "apa pun".<br />Selagi aku memikirkan hal seperti itu, Atla-san menghampiriku.<br />Dada besar datang mendekati wajahku.<br />Tolong jangan mempertontonkan dada sebesar itu di depan mataku.<br />Tidak, aku tidak iri sama sekali.</p>
<p>「Bisa kita pergi ke tempat yang gak ada orang lain?」</p>
<p>Aku melihat sekeliling dan menanyakan hal itu, lalu dia membimbingku menuju sebuah ruangan di belakang.</p>
<p>「Memang agak berantakan, tapi silakan duduk.」</p>
<p>Ada banyak tumpukan dokumen di mana-mana.<br />Apakah semua dokumen itu terkait dengan pekerjaannya?<br />Situasi ini dimulai sejak kemarin, 'kan? Mungkinkah Atla-san sampai tak sempat tidur karenanya?</p>
<p>「Jadi, apa permintaanmu?」</p>
<p>「Aku berencana untuk melawan Kraken, jadi aku ingin meminta sedikit bantuanmu.」</p>
<p>「…………」</p>
<p>Mulut Atla-san menganga lebar.</p>
<p>「Serius?」</p>
<p>「Yah, sekarang aku memiliki alasan untuk mengalahkan Kraken.」</p>
<p>「Apa alasannya? Apakah begitu pentingnya sampai harus mempertaruhkan nyawamu?」</p>
<p>「Bukan alasan yang sepenting itu kok. Cuma masalah pribadi.」</p>
<p>Aku tidak berani mengatakan bahwa motifku hanyalah demi nasi dan kecap.</p>
<p>「Haa, kalau begitu, sebagai permintaanmu, kau ingin aku membantumu bertarung melawan Kraken?」</p>
<p>「Tenang saja, aku akan melawan Kraken sendirian.」</p>
<p>Atla-san menghampiriku lalu meletakkan telapak tangannya ke dahiku.</p>
<p>「Sepertinya tidak demam. Kraken itu bukanlah monster yang bisa dikalahkan sendirian lho. Sekuat apa pun dirimu, itu tetaplah mustahil. Jangan pikir kau bisa mengalahkan Kraken hanya karena kau berhasil mengalahkan perampok.」</p>
<p>Yah, bahkan di dalam game pun Kraken bukanlah monster yang bisa dikalahkan seorang diri.</p>
<p>「Apakah cukup kalau kubilang "percayalah padaku"?」</p>
<p>「Setidaknya aku mesti tahu, berapa besar kemungkinan keberhasilanmu?」</p>
<p>「Kalau Kraken itu muncul di lokasi yang kutentukan, aku akan mengalahkannya.」</p>
<p>Atla-san menatap mataku dalam-dalam.<br />Lalu dia sedikit menghela napasnya.</p>
<p>「……Aku mengerti. Jadi apa yang bisa kubantu?」</p>
<p>「Di jalan sekitar lokasi kemunculan perampok, ada tebing besar yang menghadap laut, 'kan?」</p>
<p>「Iya.」</p>
<p>「Aku ingin bertarung di sekitar lokasi itu, jadi aku gak ingin ada orang lain yang mendekat. Selain itu, aku gak ingin orang menangkap ikan di hari itu karena situasi akan berbahaya.」</p>
<p>「Kau akan bertarung di tebing itu?」</p>
<p>「Aku gak tahu seberapa besar ukuran Kraken itu, tapi kupikir gak akan masalah kalau aku ada di puncak tebing setinggi itu.」</p>
<p>「Dan bagaimana caramu memanggil Kraken ke lokasi itu?」</p>
<p>Aku pun menjelaskan tentang sesuatu yang akan kugunakan sebagai umpan.</p>
<p>「Tapi aku gak tahu apakah akan berhasil atau enggak.」</p>
<p>「Fufufu, benar juga. Belum pernah ada orang yang berpikir untuk memancing Kraken, apalagi sampai mencoba melakukannya. Tapi meskipun kau berhasil memancingnya, masih ada kemungkinan dia melarikan diri, 'kan?」</p>
<p>「Aku gak akan membiarkannya lepas.」</p>
<p>Kalau aku berhasil memancingnya ke tebing, maka itu sudah menjadi daerah kekuasaanku.<br />Aku akan menanamkan pada Kraken itu bagaimana rasanya menjadi mangsa.</p>
<p>「Hmm, aku mengerti. Beri aku waktu sekitar 3 hari. Selain itu, bisakah aku meminta daging Wolf lagi?」</p>
<p>Atla-san berpikir sejenak dan akhirnya menerima permintaanku.<br />Proses meyakinkan para nelayan untuk tidak melaut mungkin akan memakan waktu 3 hari. Dan sepertinya mereka juga kehabisan stok Wolf.</p>
<p>Soal mengurus penduduk biar kuserahkan pada Atla-san saja, lebih baik aku pergi ke tebing untuk pemeriksaan awal.<br />Seperti yang sudah kupikirkan kemarin, kalau Kraken memang muncul, aku tidak boleh berbuat kesalahan. Kalau Kraken tidak muncul, maka tidak masalah. Tapi kalau dia muncul di lokasi ini dan aku gagal mengalahkannya, maka aku tidak akan bisa memancingnya lagi dengan cara yang sama.<br />Seingatku, Kraken memiliki panjang total lebih dari 20 meter hingga beberapa ratus meter.<br />Selisih antara Kedalaman laut dan ketinggian tebing sepertinya sudah cukup bagiku untuk melawannya.<br />Yang bisa kulakukan sekarang hanyalah berdoa untuk kesuksesan rencanaku.</p>
<p><br />Keesokan harinya, Atla-san datang ke penginapan.</p>
<p>「Yuna, sudah diputuskan bahwa 2 hari lagi semua kapal tidak akan melaut. Aku juga sudah melarang semua orang untuk meninggalkan kota.」</p>
<p>「Hmm, seharusnya aku gak menanyakan ini karena memang aku yang meminta, tapi bukankah ini terlalu cepat?」</p>
<p>Baru kemarin aku meminta, tapi hari ini sudah diputuskan. Dia harus menjelaskan semuanya pada penduduk, dan membujuk mereka seharusnya akan memakan waktu.</p>
<p>「Soal melaut, aku hanya perlu meyakinkan seorang nelayan sepuh yang dianggap sebagai pemimpin para nelayan. Soal keamanan tebing akan ditangani oleh Guild Petualang.」</p>
<p>「Tapi si kakek ini benar-benar setuju untuk gak melaut di hari itu?」</p>
<p>Kebanyakan orang setua itu akan keras kepala dalam situasi seperti ini.</p>
<p>「Yah, tidak ada seorang pun di kota ini yang mau menolak permintaan dari Yuna.」</p>
<p>「Itu…」</p>
<p>「Kau sudah mendonasikan makanan, menangkap perampok, menghentikan tirani Guild Komersial, dan sekarang kau mencoba melawan Kraken demi kota ini.」</p>
<p>「Soal Guild Komersial, aku gak…」</p>
<p>「Kami bisa mengungkap semuanya karena kau sudah mendonasikan makanan dan menangkap perampok, jadi tidak salah kalau menyebut itu berkat jasa Yuna, 'kan? Itulah sebabnya si kakek itu dengan senang hati melarang semua kapal untuk melaut. Kakek itu juga berpesan, "Jangan terlalu memaksakan diri. Kami sudah banyak berhutang budi pada Nona Kuma. Aku tidak tahu bagaimana caramu mengalahkan monster itu, tapi segera katakan padaku kalau butuh bantuanku." Hebat sekali lho kalau bisa membuat si kakek itu mengatakan hal seperti itu.」</p>
<p>Semakin sulit bagiku untuk mengungkapkan bahwa alasanku berjuang hanya demi mendapatkan beras.</p>
<p><br />Hari pertarungan pun tiba.<br />Saat aku bangun di pagi hari, aku melihat situasi dari balik jendela.<br />Tampaknya hari yang baik untuk bertarung.<br />Cuaca yang cerah memang lebih baik dibanding hujan.<br />Atla-san sudah bekerja keras untuk mengurus pertarungan kali ini. Tidak mungkin aku sanggup mengatakan, "Sekarang hujan, jadi aku batal bertarung hari ini.", jadi aku senang begitu mengetahui bahwa cuaca hari ini sungguh cerah.</p>
<p>「Nona hendak pergi ke mana hari ini?」</p>
<p>「Aku akan berjalan-jalan sebentar. Memangnya kenapa?」</p>
<p>Saat Deiga-san menanyakan itu padaku, tidak mungkin aku menjawab bahwa aku akan menaklukkan Kraken, jadi jawaban seperti itulah yang kuberikan.</p>
<p>「Jalan-jalan ya~ Kalau begitu, kali ini aku akan membuatkan sarapan yang lezat, jadi makanlah yang banyak.」</p>
<p>「Semua masakan Deiga-san selalu lezat kok.」</p>
<p>Aku mengatakan yang sejujurnya.</p>
<p>「Jangan membuatku menangis!」</p>
<p>Samar-samar bisa kulihat matanya berkaca-kaca.</p>
<p>「Aku akan menyiapkan hidangan untukmu saat kau kembali, jadi kau harus kembali ke sini ya.」</p>
<p>「Tentu saja. Aku masih akan menginap di sini untuk sementara waktu.」</p>
<p>Berulang kali dia berkata bahwa aku harus kembali, sebelum akhirnya aku pergi meninggalkan penginapan.<br />Apakah dia khawatir kalau aku tidak membayar biaya penginapan?<br />Setibanya aku di pintu masuk kota, kulihat ada beberapa staf Guild Petualang di sana, termasuk Atla-san.</p>
<p>「Pagi.」</p>
<p>Aku menyapa mereka semua.</p>
<p>「Pagi.」</p>
<p>Setelah Atla-san membalas sapaanku, semua staf juga ikut membalas.</p>
<p>「Kalau begitu, aku akan berangkat. Mulai sekarang jangan biarkan siapa pun lewat apa pun yang terjadi.」</p>
<p>Atla-san memberikan arahan pada para stafnya.<br />Tapi, dia ingin pergi juga?</p>
<p>「Jangan-jangan Atla-san ingin ikut bersamaku?」</p>
<p>「Ya, tentu saja. Toh kau akan menang, 'kan?」</p>
<p>「Kalau aku bisa bertarung melawannya, mungkin aku akan menang.」</p>
<p>「Kalau begitu, tidak ada masalah.」</p>
<p>Kami pun beranjak ke luar kota, lalu aku memanggil Kumayuru dan Kumakyuu.</p>
<p>「Ternyata ini ya makhluk panggilanmu.」</p>
<p>Aku sudah menceritakan soal makhluk panggilanku saat aku diserang di penginapan. Dan pada kasus penangkapan perampok, aku juga sudah menjelaskan bagaimana caraku bisa menemukan mereka.</p>
<p>「Silakan naiki Kumayuru yang berwarna hitam.」</p>
<p>「Wah, tidak apa-apa?」</p>
<p>「Aku ingin secepatnya mengalahkan Kraken supaya bisa segera bersantai-santai.」</p>
<p>Aku pun menaiki Kumakyuu, lalu kedua Kuma berlari menuju tebing.</p>
<p>「Kau akan bertarung di sini ya?」</p>
<p>「Kalau dia gak datang ke sini, aku gak akan bisa melakukan apa-apa.」</p>
<p>Dari Box Kuma, kukeluarkan umpan yang akan kugunakan untuk memancing Kraken.<br />Yang keluar adalah Worm sepanjang puluhan meter. Terlebih lagi, berhubung waktu sudah terhenti, yang muncul adalah Worm segar yang tampak seperti baru saja mati.</p>
<p>「Kau benar-benar memiliki sesuatu seperti ini ya.」</p>
<p>「Ini kuperoleh sewaktu mendapat gelar Pahlawan.」</p>
<p>「Akhirnya aku paham sekarang. Aku memang bukan Raja, tapi aku sudah pasti tidak ingin berselisih denganmu. Jadilah temanku juga ya.」</p>
<p>「Aku gak akan menjadi musuhmu selama kau gak merampas hal-hal yang kusayangi.」</p>
<p>「Baiklah. Aku akan berhati-hati.」</p>
<p>Aku terus bekerja sambil berbincang dengannya.<br />Dengan menggunakan sihir es, aku menutupi separuh tubuh Worm dengan es dan menggantungkannya dari atas tebing mengarah ke laut. Kelihatan seperti sebuah es besar di ujung tebing yang di bawahnya menggantung seekor Worm.<br />Aku mengaturnya supaya setengah tubuh Worm tersebut terbenam di laut.<br />Dulu aku pernah menonton orang menggunakan ulat untuk memancing ikan di TV. Worm mirip dengan ulat, 'kan? Jadi kupikir, kenapa tidak gunakan Worm saja sebagai umpan untuk Kraken~?<br />Pada dasarnya, Kraken adalah karnivora yang tidak segan memangsa manusia.<br />Berarti seharusnya dia berminat memangsa Worm juga, 'kan?</p>
<p>Worm ini berukuran besar. Oleh sebab itu, aromanya lebih mudah menyebar ke seluruh penjuru lautan. Kalau semua berjalan lancar, kemungkinan besar Kraken akan mendatangi tebing ini.<br />Kalau dia tidak datang ke sini, aku tidak punya pilihan selain bertarung di laut dengan menunggangi Kuma. Aku tidak ingin bertarung seperti itu, jadi kuharap Kraken akan datang ke sini.</p>
<p>Sudah sekitar 1 jam sejak Worm tergantung di laut.<br />Kalau tidak salah lihat, kurasa ombak mulai meninggi.<br />Aku memang tidak salah lihat, ombaknya benar-benar meninggi.<br />Saat aku memeriksanya dengan sihir deteksi, aku bisa mengetahui bahwa ada Kraken yang mendekat.<br />Kemudian tentakel pipih dan panjang mencelat keluar dari bawah permukaan laut dan melilit Worm tersebut.<br />Es yang menutupinya pecah dan Worm tersebut diseret ke dalam laut.</p>
<p>「Yuna!」</p>
<p>「Atla-san, mundur!」</p>
<p>Aku menggunakan sihir tanah dan membayangkan sesuatu.<br />Kuma raksasa setinggi puluhan meter.<br />Sejumlah patung Kuma yang terbuat dari tanah muncul dari dasar laut dan membentuk setengah lingkaran di sekitar tebing. Dinding Kuma yang tak bercelah pun selesai kubuat.<br />Sudah lama sejak terakhir kali aku menggunakan kekuatan sihir sebanyak ini sekaligus, hingga tubuhku merasakan sensasi energi yang tiba-tiba terkuras.<br />Bukan hanya ukurannya saja yang besar, tapi aku juga membuatnya sangat kokoh agar tidak bisa dihancurkan oleh si Kraken. Itulah sebabnya kali ini aku banyak menghabiskan kekuatan sihir.<br />Berkat itu, aku berhasil mengurung Kraken di dalam dinding Kuma.<br />Tapi Kraken tersebut malah asyik memakan Worm sampai tidak menyadari bahwa dia sudah terperangkap di dalam dinding Kuma.<br />Cumi-cumi yang berukuran raksasa.<br />Kraken adalah monster yang berupa gurita atau cumi-cumi raksasa.<br />Bentuk Kraken yang ini sepertinya lebih mirip cumi-cumi.</p>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiVjfruoHX61H0eEMml6qXpOU_F2IGXKcog7iDSQ3gl2lzJDvIhilunn6d1KAZdv3N1IJdlrly8m8dVOIzQPJMZxyQSXDP3txg4KEHdF77Bf82q8I6WJage4hPxwsHncc3inDj6UjsQcG6q/s991/8.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="991" data-original-width="670" height="640" width="433" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiVjfruoHX61H0eEMml6qXpOU_F2IGXKcog7iDSQ3gl2lzJDvIhilunn6d1KAZdv3N1IJdlrly8m8dVOIzQPJMZxyQSXDP3txg4KEHdF77Bf82q8I6WJage4hPxwsHncc3inDj6UjsQcG6q/s640/8.jpg" alt="Ilustrasi Novel Kuma Kuma Kuma Bear Arc 4 Bab 92 Bahasa Indonesia"/></a></div>
<p>Aku membuat banyak Kuma api besar dan menembakkannya ke arah Kraken.<br />Kuma api mengenai Kraken dan membakar tubuhnya.<br />Aroma daging yang terbakar sampai ke hidungku. Lalu Kraken menyelam ke laut untuk memadamkan api yang membakarnya.<br />Kraken itu menyadari keberadaanku, lalu mengulurkan tentakelnya. Apakah dia bisa meraihku?<br />Aku tidak tahu pasti seberapa besar Kraken ini, tapi ukurannya cukup besar untuk mengulurkan tentakelnya sampai ke puncak tebing.<br />Aku menghindari tentakelnya dan menembakkan Kuma api ke tentakel tersebut. Tentakelnya terbakar, tapi dia segera menarik tentakelnya ke dalam laut untuk memadamkan api.<br />Aku terus membuat Kuma api satu demi satu.<br />Kraken itu mencoba melarikan diri ke laut lepas, tapi dinding Kuma menghalanginya sehingga dia tidak bisa kabur lagi.<br />Kalau dia naik ke atas permukaan laut, aku akan menyerangnya.<br />Meskipun dia menyelam ke dalam laut, aku tetap menyerangnya.<br />Suhu air laut berangsur-angsur naik berkat panas dari Kuma api.<br />Kraken itu terus meronta. Berkali-kali dia menabrakkan dirinya ke dinding Kuma.<br />Dinding Kuma itu kubuat dengan memakan kekuatan sihirku yang begitu banyak. Akan sangat menyebalkan bagiku bila dia bisa menghancurkannya dengan mudah.<br />Air laut mulai mendidih dan mengeluarkan banyak gelembung.<br />Kraken itu merentangkan tentakelnya dan mencoba untuk memanjat dinding Kuma, tapi aku tidak akan membiarkannya.<br />Kupotong ujung tentakelnya menggunakan Bear Cutter. Tapi tentakel itu langsung tumbuh kembali dan dia pun merentangkannya lagi.<br />Bukankah ini artinya aku bisa mendapatkan bahan makanan tidak terbatas?<br />Tapi hanya tentakelnya saja sih.<br />Kraken itu terus berusaha merentangkan tentakelnya ke dinding Kuma tanpa henti.</p>
<p>Pertarungan ini hanya akan berakhir bila Kraken kalah sebelum kekuatan sihirku habis, atau bila Kraken berhasil melarikan diri setelah kekuatan sihirku habis.<br />Seharusnya tadi aku membuat dinding Kuma lebih tinggi lagi. Aku tidak menyangka bahwa ukuran Kraken itu akan sebesar ini.<br />Pertarunganku kali ini tidak menggunakan serangan fisik, jadi aku sempat berpikir bahwa sekarang adalah saat yang tepat untuk bertarung menggunakan kostum Kuma putih. Dengan cara itu, aku bisa bertarung sambil memulihkan kekuatan sihirku.<br />Kalau kekuatan sihirku benar-benar akan habis, mungkin aku terpaksa harus membuat pertunjukan striptis di sini dan mengganti kostumku menjadi Kuma putih.<br />Aku tak ingin hal itu sampai terjadi~<br />Meskipun di sekitar sini hanya ada 1 orang lain, tetap saja berganti pakaian di depan umum merupakan hal yang memalukan.<br />Tapi kalau hal itu memang diperlukan demi mengalahkan Kraken, aku tidak memiliki pilihan selain melakukannya.</p>
<p>Berkat Kuma api, kini laut sudah mendidih, uap air naik ke udara, dan laut tampak seperti bak mandi yang berisi air panas. Suhu di sekitar juga ikut meningkat karenanya. Mungkin suhu di sekitarku terasa panas, tapi bagiku tidak terasa terlalu panas berkat kostum Kuma.<br />Kraken mengamuk sejadi-jadinya karena laut yang begitu panas.<br />Sebagian dinding tebing sudah mulai runtuh dan bentuk tebing mulai berubah dibandingkan bentuknya semula.<br />Aku terus menyerang Kraken dan mencoba untuk menahannya agar dia tidak bisa kabur.<br />Sementara itu, aku baru menyadari bahwa tadi seharusnya aku juga sekalian membuat penutup untuk kurungan Kraken.<br />Tapi kalau sekarang aku membuat penutup yang cukup kuat dan tidak mudah hancur, aku khawatir sisa kekuatan sihirku tidak mencukupi.<br />Hmm~, setelah pertarungan berlangsung, barulah aku menyadari banyaknya kelemahan pada rencana yang kususun tempo hari.<br />Aku mesti lebih teliti lagi untuk pertarungan di lain kesempatan.<br />Proses penyerangan dan pertahanan(?) ini, atau lebih tepatnya penembakan Kuma api yang kulakukan secara sepihak, terus berlangsung.</p>
<p>Kraken itu terus merentangkan tentakelnya dan berusaha keras untuk melarikan diri, tapi aku tidak membiarkannya kabur.<br />Kuharap pertarungan ini bisa segera berakhir.<br />Rasa lelahku semakin bertambah.<br />Aku bisa merasakan kekuatan sihirku hampir habis.<br />Mungkinkah sudah tiba saatnya aku harus cepat-cepat membuat pertunjukan striptis demi mengganti kostumku?<br />Tapi begitu aku mulai memikirkan hal itu, gerakan Kraken tersebut tiba-tiba melambat.<br />Dia tidak lagi mengangkat tentakelnya ataupun menabrakkan dirinya ke dinding Kuma.<br />Aku menghentikan seranganku dan mulai mengamati situasi.</p>
<p>Kraken itu sudah berhenti bergerak.<br />Aku menggunakan sihir deteksi untuk memastikan reaksi Kraken itu sudah menghilang atau belum.<br />Sudah berakhir…<br />Aku duduk di tanah dan langsung berbaring.<br />Capeknya.<br />Tubuhku terasa berat karena terlalu banyak menggunakan sihir.</p>
<p>「Yuna!」</p>
<p>Atla-san bergegas menghampiriku.<br />Keringat bercucuran dari wajahnya.<br />Ternyata suhu di sini sepanas itu ya.</p>
<p>「Atla-san, sudah berakhir.」</p>
<p>「Benar-benar sudah mati?」</p>
<p>Atla-san memperhatikan Kraken yang mengambang di laut yang mendidih.<br />Kraken itu tidak bergerak.<br />Aku sudah memastikannya dengan sihir deteksi, jadi sudah tidak diragukan lagi.</p>
<p>「Tenang saja, sudah mati kok. Atla-san, untuk selanjutnya bisa kuserahkan padamu? Aku terlalu banyak menggunakan sihir, jadi aku gak bisa bergerak lagi. Aku merasa sangat lelah dan ingin tidur saja.」</p>
<p>Aku bahkan tidak sanggup lagi untuk berjalan.</p>
<p>「Ya, tentu saja. Dan, terima kasih ya.」</p>
<p>Aku tidak berani mengatakan bahwa ini semua kulakukan karena nasi dan kecap, jadi aku hanya membalasnya dengan senyuman.<br />Kemudian aku memanggil Kumayuru dan Kumakyuu.<br />Kumakyuu menghampiriku dan membungkukkan badannya supaya aku lebih mudah menaikinya.</p>
<p>「Terima kasih.」</p>
<p>Aku yang menunggangi Kumakyuu dan Atla-san yang menunggangi Kumayuru lalu kembali ke kota.<br />Banyak orang yang berkumpul saat kami tiba di pintu masuk kota.</p>
<p>「Guildmaster!」</p>
<p>Staf Guild menghampiri kami.</p>
<p>「Ada apa ini?」</p>
<p>「Ada seseorang yang melapor bahwa dia melihat kemunculan Kraken di arah Guildmaster pergi, kemudian para penduduk menjadi heboh.」</p>
<p>Setelah berpikir sejenak, Atla-san lalu membuka mulutnya.</p>
<p>「Kalau soal Kraken, gadis ini sudah mengalahkannya.」</p>
<p>Dia menunjuk ke arahku yang sedang berbaring di atas Kumakyuu.<br />Ah, aku lupa untuk memintanya supaya tidak membesar-besarkan masalah ini.<br />Tapi saat ini aku tidak memiliki energi lagi untuk memintanya.<br />Saat ini aku hanya ingin segera kembali ke penginapan untuk tidur.</p>
<p>「Guildmaster, benarkah?」</p>
<p>「Ya, benar. Kalau tidak percaya, kau bisa pergi melihatnya langsung. Ada mayat Kraken di sana.」</p>
<p>「Tidak bahaya?」</p>
<p>Tanya seorang staf.<br />Atla-san pun menjawab.</p>
<p>「Apanya? Tak ada perampok, tak ada Kraken. Apanya yang berbahaya?」</p>
<p>「Itu…」</p>
<p>「Yang lebih penting, bisakah kalian memberikan jalan? Aku ingin supaya pahlawan yang telah menyelamatkan kota ini bisa segera tidur di penginapan.」</p>
<p>「Tapi kalau mengizinkan kedua Kuma ini memasuki kota…」</p>
<p>Dia melirik Kumakyuu.</p>
<p>「Tidak berbahaya. Kujamin. Dan tidak mungkin aku tega menyuruh sang pahlawan yang kelelahan karena pertarungannya melawan Kraken untuk turun dari Kuma-nya. Kalau masih ada yang berani melarangnya masuk, silakan hadapi aku.」</p>
<p>Atla-san membungkam semua orang yang ada di sini hanya dengan tatapannya.<br />Para staf Guild dan penduduk pun mulai memberikan jalan.<br />Setelah kami bisa lewat, Kumakyuu terus menggendongku menuju penginapan.<br />Setibanya di penginapan, Deiga-san langsung berteriak.</p>
<p>「Nona!」</p>
<p>「Tenang saja. Aku hanya kelelahan, jadi aku akan tidur sebentar. Jangan bangunkan aku ya.」</p>
<p>Kumakyuu memasuki penginapan dengan tubuh besarnya lalu menaiki tangga sempit. Di belakangnya ada Kumayuru yang mengikuti. Setibanya di depan kamarku, aku turun dari Kumakyuu lalu membuka pintu kamar.</p>
<p>「Kumakyuu, terima kasih ya.」</p>
<p>Aku mengubah Kumakyuu dan Kumayuru menjadi anak beruang, kemudian kami memasuki kamar.</p>
<p>「Gak peduli siapa yang datang, entah itu presiden, perdana menteri, atau raja, tolong jangan bangunkan aku ya.」</p>
<p>Hari masih siang, tapi aku sudah sangat kelelahan.<br />Terlalu banyak kekuatan sihir yang kugunakan.<br />Kelelahan ini begitu terasa.<br />Aku berusaha keras untuk membuka kostumku, membalikkannya, lalu berganti menjadi Kuma putih.<br />Kemudian aku menjatuhkan tubuhku ke atas tempat tidur, lalu para Kuma mengambil tempat di sebelahku dan mulai meringkuk. Aku berterima kasih pada para Kuma, dan mulai terlelap.</p>
<br />
<br />
<hr style="border-top: double;" />
<em><p><br />Solusi cara penaklukannya adalah menggunakan Worm sebagai umpan, membuat panci tanah berbentuk Kuma, lalu merebusnya.</p>
<p>Selanjutnya adalah pesta cumi-cumi.</p></em>
<br />
<table style="width: 100%;">
<tbody><tr>
<th style="text-align: left; width: 50%;"><a href="https://cumatl.blogspot.com/2020/07/kuma-kuma-kuma-bear-bab-91.html"><< Sebelumnya</a></th>
<th style="text-align: right; width: 50%;"><a href="https://cumatl.blogspot.com/2020/07/kuma-kuma-kuma-bear-bab-93.html">Berikutnya >></a></th>
</tr>
<tr>
<th colspan="2" style="text-align: center; width: 100%;"><a href="https://cumatl.blogspot.com/p/kuma-kuma-kuma-bear-bahasa-indonesia.html">Daftar Isi</a></th>
</tr>
</tbody></table>Cuma Translationhttp://www.blogger.com/profile/16685445147165032901noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-2118091259572766285.post-38911400923155952442020-07-05T20:00:00.022+07:002020-07-05T20:00:03.792+07:00Kuma Kuma Kuma Bear - Bab 91<div class="hidecontent">
<br/>
<table style="width:100%">
<tr>
<th colspan="2" style="width:100%;text-align:center"><a href="https://cumatl.blogspot.com/p/kuma-kuma-kuma-bear-bahasa-indonesia.html">Daftar Isi</a></th>
</tr>
<tr>
<th style="width:50%;text-align:left"><a href="https://cumatl.blogspot.com/2020/07/kuma-kuma-kuma-bear-bab-90.html"><< Sebelumnya</a></th>
<th style="width:50%;text-align:right"><a href="https://cumatl.blogspot.com/2020/07/kuma-kuma-kuma-bear-bab-92.html">Berikutnya >></a></th>
</tr>
</table>
<br/>
<br/>
</div>
<h2>Bab 91 – Kuma-san Mendapat Alasan untuk Menaklukkan Kraken</h2>
<a name='more'></a>
<p>Kini Guildmaster Guild Komersial telah ditangkap, dan semua orang yang terlibat juga sudah diamankan.<br />Setelah semuanya berakhir, matahari telah terbenam dan tiba saatnya makan malam.</p>
<p>「Selamat datang kembali.」</p>
<p>Deiga-san menyambutku.</p>
<p>「Tak kusangka kau benar-benar sanggup menaklukkan para perampok itu. Dengan ini, akhirnya kami bisa pergi membeli kebutuhan di kota terdekat. Izinkan aku berterima kasih padamu sekali lagi. Terima kasih ya.」</p>
<p>「Bukan apa-apa kok. Tapi sebenarnya aku ingin sekali berbuat sesuatu soal Kraken itu.」</p>
<p>「Ahahaha! Kurasa itu memang mustahil. Bahkan anak kecil pun tahu betapa kuatnya Kraken itu. Yang bisa kita lakukan hanyalah berdoa agar Kraken segera meninggalkan wilayah perairan ini.」</p>
<p>「Maaf ya.」</p>
<p>「Kenapa Nona malah meminta maaf? Kami sudah sangat bersyukur atas penangkapan perampok. Selain itu, daging Wolf dan tepung yang akhir-akhir ini banyak beredar juga berasal dari Nona, 'kan? 」</p>
<p>Kukira hal ini merupakan rahasia antara aku dan Guild Petualang.</p>
<p>「Orang yang tahu sedikit pasti bisa langsung menyimpulkannya. Tapi Guildmaster Guild Petualang sudah memintaku untuk tutup mulut. Dia bilang dirimu pemalu dan tidak mengharap terima kasih.」</p>
<p>「Soalnya itu merepotkan.」</p>
<p>Aku mengungkapkan alasanku yang sebenarnya.<br />Saat aku hendak beranjak ke kamarku sehabis menyantap makan malam, Deiga-san menghentikan langkahku.</p>
<p>「Sesuai janjiku pagi ini, aku akan memasak hidangan terbaikku untukmu, jadi datanglah ke ruang makan besok siang. Aku akan mempersiapkan semuanya besok pagi.」</p>
<p>「Gak apa-apa? Bahan makanan kalian gak banyak, 'kan?」</p>
<p>「Tidak apa-apa. Hanya ini yang bisa kuberikan sebagai ungkapan terima kasihku untuk Nona.」</p>
<p>「Baiklah. Aku jadi gak sabar.」</p>
<p>Aku pun kembali ke kamarku, lalu berganti pakaian menjadi Kuma putih untuk menghilangkan penat hari ini, serta tak lupa memanggil Kumayuru dan Kumakyuu dalam bentuk anak beruang sebagai penjagaku.</p>
<p>Saat memanggil mereka, sepertinya ada yang janggal dengan Kumakyuu.<br />Dia tidak mau melihatku dan hanya membelakangiku.<br />Kalau belajar dari pengalaman sebelumnya, ini tandanya dia sedang merajuk.<br />Setelah kuingat-ingat lagi, sepanjang hari ini aku pergi, bertarung, dan kembali hanya dengan menunggangi Kumayuru.<br />Pantas saja suasana hatinya memburuk.<br />Aku tidak boleh membiarkannya terus begini.<br />Tapi sayangnya saat ini aku sudah kelelahan dan mengantuk berat.<br />Jadi kuputuskan untuk tidur sambil terus memeluk Kumakyuu sepanjang malam.<br />Tapi ada kemungkinan masalah lain yang bisa timbul kalau aku tidur sambil memeluk Kumakyuu, aku khawatir kalau nanti malah suasana hati Kumayuru yang memburuk.<br />Akhirnya aku memeluk paksa Kumakyuu dan menyelinap ke balik selimut.<br />Karena diriku yang memang lelah ditambah dengan sensasi kehangatan dari Kumakyuu, aku pun langsung terlelap.</p>
<p>Saat aku bangun keesokan paginya, suasana hati Kumakyuu tampak membaik dan Kumayuru tidak tampak cemberut. Sepertinya semua baik-baik saja.<br />Aku menghentikan pemanggilan para Kuma lalu mengganti pakaianku menjadi Kuma hitam.</p>
<p>Begitu turun ke lantai dasar, kulihat ada Blitz beserta party-nya.<br />Sepertinya mereka berempat sedang bersiap-siap untuk melakukan perjalanan.</p>
<p>「Kalian mau pergi keluar kota?」</p>
<p>「Kami akan segera kembali ke sini kok.」</p>
<p>「Para perampok sudah tidak ada lagi, jadi orang-orang pergi ke kota tetangga untuk membeli makanan, oleh karena itu kami akan ikut mengawal mereka.」</p>
<p>「Yah, pergi dan pulang akan memakan waktu sekitar 10 hari. Kalau semua berjalan lancar, kami bisa menghemat beberapa hari, jadi kami usahakan cepat-cepat kembali.」</p>
<p>「Begitu ya. Kurasa aku gak ada di sini lagi saat kalian kembali, jadi lebih baik kusampaikan sekarang saja. Terima kasih banyak atas semua bantuan kalian.」</p>
<p>「Tidak lho. Justru kami yang harus berterima kasih. Kalau tidak ada Yuna-chan, tidak mungkin para perampok itu bisa ditaklukkan.」</p>
<p>Bagiku, party ini sudah banyak membantuku secara mental.<br />Pengalaman hidupku masih sedikit, jadi aku tidak bisa mengucapkan sepatah kata pun demi menenangkan para wanita yang disekap, dan aku juga tidak bisa berbuat apa-apa. Aku memang mengalahkan para perampok, tapi selebihnya dikerjakan oleh party Blitz tanpa bantuanku sedikit pun.</p>
<p>「Kalau begitu, kami berangkat.」</p>
<p>「Jaga diri kalian ya.」</p>
<p>Blitz membalas dengan mengangkat tangannya, dan mereka pun pergi meninggalkan penginapan.<br />Sehabis menyantap sarapan, aku pergi keluar untuk mencari udara segar.</p>
<p>Sambil berjalan mengelilingi kota, kulihat ekspresi para penduduk tampak menjadi sedikit lebih cerah.<br />Para penduduk sedikit menundukkan kepala mereka saat melihatku lewat.<br />Anak-anak juga berlari menghampiriku.<br />Sepertinya informasi bahwa perampok berhasil ditaklukkan sudah tersebar ke seluruh penjuru kota.</p>
<p>Saat aku mampir di Guild Petualang, Atla-san dan para staf tampak begitu sibuk.<br />Menurut kabar yang kudengar, perikanan dan bahan-bahan makanan lain yang tadinya dimonopoli oleh Guild Komersial sekarang dikelola oleh Guild Petualang untuk sementara waktu.<br />Atla-san tampak kesusahan.<br />Aku jadi teringat dengan Atla-san yang beberapa hari lalu hanya seorang diri di Guild Petualang.<br />Aku memberikan puding padanya sebagai penyemangat.<br />Ketika energimu terkuras, paling cocok makan yang manis-manis.<br />Saat hendak meninggalkan Guild Petualang, aku berpapasan dengan Jeremo-san, staf Guild Komersial yang kutemui saat pertama kali tiba di kota ini.</p>
<p>「Eh ada Nona. Terima kasih untuk kali ini ya.」</p>
<p>「Kenapa kau ke sini?」</p>
<p>「Karena pekerjaan dari Guild Komersial. Selain Guildmaster, staf lain juga ada yang ditahan, akhirnya semua pekerjaan terpaksa dilimpahkan ke bawahan kelas teri sepertiku ini.」</p>
<p>「Begitu ya.」</p>
<p>「Yah, untungnya aku tidak terlibat dalam kejahatan Guildmaster karena statusku yang hanya bawahan kelas teri.」</p>
<p>Sepertinya Guildmaster Guild Komersial masih belum bersedia membuka mulut.<br />Sudah tak diragukan lagi bahwa dialah yang berperan sebagai dalang utama dan memberi perintah pada para perampok.<br />Para penduduk menuntut supaya dia segera dieksekusi, tapi hal itu masih ditunda untuk saat ini.<br />Para penduduk ingin dia segera dieksekusi karena mempertimbangkan perasaan para wanita yang telah disekap, tapi kota ini tidak berada di bawah naungan sebuah negara, ditambah lagi sang walikota sudah melarikan diri, alhasil tidak ada orang yang berwenang untuk memberi putusan.<br />Selain itu, pekerjaan Atla-san tidak terbatas hanya menginterogasi para penjahat, termasuk Zarad.<br />Ada banyak pekerjaan lain yang mesti dia prioritaskan.<br />Lenyapnya perampok menyebabkan bertambahnya lokasi penangkapan ikan, sehingga pasokan ikan yang bertambah mesti dibagikan secara merata. Selain itu, para keluarga korban yang dibunuh serta yang harta bendanya dirampas oleh perampok akan diberikan kompensasi. Para wanita yang menjadi korban penculikan tentu akan mendapat kompensasi, tapi tak jarang seluruh anggota keluarga habis dibantai. Biasanya semua harta milik perampok akan diberikan pada orang yang menangkapnya, tapi kami menolaknya.<br />Kami memutuskan untuk menyumbangkannya demi membantu masalah kekurangan makanan di kota ini.<br />Atla-san berkata bahwa aku dan party Blitz terlalu lugu, tapi dia tetap berterima kasih pada kami.<br />Blitz beralasan bahwa party-nya tidak pantas menerimanya karena mereka tidak melakukan apa-apa.<br />Aku kembali ke penginapan saat tengah hari, dan hidungku bisa langsung mencium aroma yang begitu sedap.</p>
<p>「Oh, sudah kembali ya. Aku hampir selesai, silakan duduk dan tunggu sebentar.」</p>
<p>Selagi aku duduk menunggu, dari dalam dapur tercium aroma yang menggugah selera.<br />Setelah menunggu beberapa menit, makanan pun disajikan di hadapanku.<br />Ini adalah pertama kalinya aku menemui makanan ini di dunia ini, tapi aku sudah tidak asing lagi dengan makanan ini.</p>
<p>「Nasi…」</p>
<p>「Lho, sudah tahu ya?」</p>
<p>Yang berada di hadapanku saat ini memang bukanlah nasi putih, tapi tetap saja ini nasi.<br />Hidangan ini digoreng bersama berbagai bahan dan tampak seperti nasi goreng.<br />Saat mencoba satu suap, rasa nostalgia tak bisa tertahankan.<br />Ini nasi.<br />Meski bukan nasi putih, tetap saja rasanya enak.<br />Di sebelah piring nasi goreng, ada ikan bakar hasil tangkapan laut.</p>
<p>「Ikan ini hasil tangkapan putraku pagi ini.」</p>
<p>Tapi aku lebih tertarik pada sebuah botol di sebelah ikan tersebut.<br />Apa mungkin aku mesti menuangkan isi botol ini ke atas ikan?<br />Isinya berupa semacam cairan hitam.<br />Aku pun mencoba menyantap ikan yang dilumuri cairan tersebut. Tidak salah lagi, ini kecap.<br />Aku bergantian menyantap nasi goreng dan ikan bakar kecap.<br />Sebenarnya aku lebih suka nasi putih, tapi tidak mungkin aku mengucapkan hal seegois itu sekarang.</p>
<p>「Nona, kau menangis?」</p>
<p>Tanpa kusadari, air mata jatuh di pipiku.</p>
<p>「Masakan Deiga-san begitu enak sampai membuatku menangis.」</p>
<p>Aku malu karena dia melihatku menangis, jadi aku segera menyeka air mataku dan menjawab sambil tersenyum.<br />Aku juga tidak bohong soal masakannya yang begitu enak.</p>
<p>「Benarkah?」</p>
<p>「Ya, ini benar-benar lezat.」</p>
<p>「Aku senang mendengarnya, tapi kau benar-benar tidak memaksakan dirimu, 'kan?」</p>
<p>Mungkin dia mengira aku memaksakan diriku untuk memakannya karena rasanya yang tidak enak?</p>
<p>「Ya, rasa makanan ini persis seperti makanan di kota asalku. Kukira aku gak akan bisa merasakannya lagi. Aku sangat bahagia.」</p>
<p>「Persis seperti makanan dari kota asalmu? Jangan-jangan kau berasal dari negeri Wa?」 <font color="red">(Catatan: "Wa" adalah nama tertua negara Jepang yang tercatat dalam sejarah. Nama ini berarti harmoni, kedamaian, dan keseimbangan.)</font></p>
<p>「Negeri Wa?」</p>
<p>「Bukan ya?」</p>
<p>「Iya. Kampung halamanku lebih jauh lagi jaraknya, begitu jauhnya sampai aku gak akan bisa kembali ke sana lagi.」</p>
<p>「Kau datang dari tempat yang begitu jauh? Kau tidak kesepian?」</p>
<p>「Kadang ada saatnya aku merindukan kota asalku, meskipun di sini sebenarnya juga cukup menyenangkan. Tapi mencicipi rasa dari kampung halamanku seperti ini tetap saja membuatku bahagia.」</p>
<p>「Begitu ya. Sebenarnya aku sangat ingin membuatkan lebih banyak untukmu, tapi aku sudah kehabisan bahan. Sebelum kemunculan Kraken, bahan makanan ini rutin dikirim dari negeri Wa sebulan sekali melalui kapal.」</p>
<p>「Kraken ya…」</p>
<p>Apakah tidak ada cara bagiku untuk mengalahkannya?<br />Aku berterima kasih pada Deiga-san, lalu meninggalkan penginapan.<br />Aku terus berjalan hingga tiba di pantai.<br />Lautan yang membentang luas.<br />Di ujung sana ada wilayah dengan nasi dan kecap. Mungkin ada miso juga.<br />Aku benar-benar menginginkan nasi.<br />Kraken ya?<br />Cara bertarungku sangat terbatas.<br />Aku bisa menggunakan kapal besar dan membunuhnya sebelum kapal sempat tenggelam. Masalahnya, di kota ini tidak ada kapal sebesar itu.<br />Atau terbang di langit dan menyerangnya dari udara. Masalahnya, aku tidak bisa terbang.<br />Kemudian aku beranjak ke pantai berpasir dan mencoba bereksperimen membekukan laut.<br />Memang membeku, tapi tak lama kemudian disapu ombak. Kalau aku bertarung melawannya, Kraken itu pasti akan meronta-ronta. Jika seperti itu, laut akan mengganas dan ombak bisa mencapai tinggi beberapa meter atau lebih. Kalau lapisan es pecah karenanya, aku tidak akan bisa melanjutkan pertarungan.<br />Oleh karena itu, aku perlu membuat lapisan es yang tebal, tapi aku juga tidak bisa bertarung bila harus terus-menerus memikirkan tempatku berpijak.<br />Kalau di danau, mungkin aku masih bisa melakukannya.</p>
<p>Atau aku harus masuk ke dalam bola udara dan menyelam ke laut?<br />Aku pun mencoba membuat bola udara.<br />Lalu kucoba menyelam ke laut.<br />Sepertinya aku berhasil menyelam.<br />Tapi kalau aku terkena serangan dari Kraken saat dalam kondisi seperti ini, semuanya akan berakhir, 'kan?<br />Lagipula, bisakah aku melancarkan serangan dari dalam bola ini?<br />Kalau bola ini pecah, berakhirlah sudah.<br />Selain itu, pasokan oksigen juga menjadi masalah.<br />Setelah mempertimbangkan dari berbagai sisi, sepertinya cara ini mustahil kugunakan.</p>
<p>Bagaimana kalau bertarung dengan para Kuma?<br />Aku pun memanggil Kumayuru dan Kumakyuu.</p>
<p>「Kalian berdua bisa berenang?」</p>
<p>Para Kuma lalu beranjak menuju laut dan mulai berenang.<br />Ternyata mereka bisa berenang.<br />Yah, beruang kutub memang bisa berenang, 'kan?<br />Masalahnya, aku belum pernah berenang di lautan. Yang paling penting, sudah berapa tahun sejak terakhir kali aku berenang?<br />Setelah kuingat-ingat, terakhir kali aku berenang adalah saat pelajaran di kolam renang sekolah dasar.<br />Kalau aku terjatuh dari Kuma, aku pasti akan mati.<br />Tapi saat menunggangi Kuma, seharusnya aku tidak akan jatuh meskipun aku tertidur pulas.<br />Namun tetap saja tubuh bagian bawahku akan basah bila menunggangi Kuma yang berenang. Saat bertarung, seluruh tubuhku akhirnya pasti akan basah kuyup.<br />Dan kalau Kraken itu menyelam ke dasar laut, tidak ada lagi hal yang bisa kulakukan.<br />Rencana ini lebih baik kita simpan saja dulu.</p>
<p>Hmm, aku belum bisa menemukan cara untuk mengalahkannya.<br />Adakah kisah yang menceritakan tentang pertarungan di laut?<br />Sebenarnya pilihan terbaik adalah bila aku bisa bernapas dalam air. Tapi tidak ada gunanya mengharapkan sesuatu yang tidak kumiliki.<br />Bagaimana kalau membelah lautan layaknya Nabi Musa? Tidak, mustahil. Kalau makhluk itu berhasil kabur, aku tidak akan bisa mengejarnya.<br />Terlebih lagi, aku juga tidak bisa membelah lautan.</p>
<p>……………Tidak.<br />…………Jangan.<br />………Ditolak.<br />……Ogah.<br />…Mustahil.</p>
<p>Akhirnya satu ide muncul di kepalaku.<br />Ya, aku bisa mencoba cara ini.<br />Meskipun aku gagal, aku tidak akan terluka.<br />Kalau berhasil, maka aku bisa bertarung.<br />Kalau tidak berhasil, apakah aku harus bertarung dengan menunggangi Kumayuru atau Kumakyuu?</p>
<br />
<br />
<hr style="border-top:double"/>
<em><p><br />Alasan pertarungan kali ini adalah nasi dan kecap hahaha<br />Akhirnya Yuna tergerak untuk serius memikirkan cara mengalahkan Kraken hahaha</p>
<p>Kurasa solusi cara mengalahkannya sudah lumayan mengerucut.<br />Kalau ada yang tahu solusinya, tolong simpan dalam hati masing-masing saja. Tolong ya.<br />Aku berencana supaya Yuna mengalahkannya dengan cheat Kuma-nya seperti biasa.</p>
<p>Kumohon dukungan dari kalian untuk seterusnya.</p></em>
<br/>
<table style="width:100%">
<tr>
<th style="width:50%;text-align:left"><a href="https://cumatl.blogspot.com/2020/07/kuma-kuma-kuma-bear-bab-90.html"><< Sebelumnya</a></th>
<th style="width:50%;text-align:right"><a href="https://cumatl.blogspot.com/2020/07/kuma-kuma-kuma-bear-bab-92.html">Berikutnya >></a></th>
</tr>
<tr>
<th colspan="2" style="width:100%;text-align:center"><a href="https://cumatl.blogspot.com/p/kuma-kuma-kuma-bear-bahasa-indonesia.html">Daftar Isi</a></th>
</tr>
</table>Cuma Translationhttp://www.blogger.com/profile/16685445147165032901noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2118091259572766285.post-3232683997600019942020-07-01T20:00:00.009+07:002020-07-01T20:00:06.874+07:00Kuma Kuma Kuma Bear - Bab 90<div class="hidecontent">
<br/>
<table style="width:100%">
<tr>
<th colspan="2" style="width:100%;text-align:center"><a href="https://cumatl.blogspot.com/p/kuma-kuma-kuma-bear-bahasa-indonesia.html">Daftar Isi</a></th>
</tr>
<tr>
<th style="width:50%;text-align:left"><a href="https://cumatl.blogspot.com/2020/06/kuma-kuma-kuma-bear-bab-89.html"><< Sebelumnya</a></th>
<th style="width:50%;text-align:right"><a href="https://cumatl.blogspot.com/2020/07/kuma-kuma-kuma-bear-bab-91.html">Berikutnya >></a></th>
</tr>
</table>
<br/>
<br/>
</div>
<h2>Bab 90 – Insiden yang Terjadi Tanpa Sepengetahuan Kuma-san, Bagian 2</h2>
<a name='more'></a>
<p>【Sudut pandang Guildmaster Guild Komersial】</p>
<p>Apa yang terjadi?<br />Para petualang yang pergi menyerang si bocah perempuan tidak ada yang kembali.<br />Aku sudah mengirim bawahan lain untuk mengamati penginapan, tapi dia bilang bahwa situasi terlihat tenang.<br />Jangan-jangan mereka tidak jadi melakukan penyerangan meskipun aku sudah membayar mereka?<br />Kurasa cuma itu kemungkinannya.<br />Keesokan paginya, salah satu bawahanku masuk ke ruanganku di Guild Komersial.</p>
<p>「Guildmaster.」</p>
<p>「Ada apa?」</p>
<p>「Para petualang yang kemarin Anda kirim untuk menyerang gadis Kuma di penginapan itu sudah ditahan pagi ini.」</p>
<p>Apa maksud perkataannya? Aku menyuruh mereka untuk melakukan penyerangan di tengah malam, 'kan? Kenapa malah ditahan pagi ini?</p>
<p>「Kau yakin mereka ditahan pagi ini?」</p>
<p>「Iya. Tadi pagi saya menyaksikan mereka digiring dari penginapan menuju Guild Petualang.」</p>
<p>「Jangan-jangan mereka baru memulai penyerangan di pagi hari?」</p>
<p>Kalau memang begitu ceritanya, pantaslah mereka tidak kembali sejak tadi malam.<br />Tapi tetap saja, orang macam apa yang melakukan penyerangan pagi-pagi begini?<br />Wajar saja mereka akan tertangkap. Dasar tolol.<br />Aku paling benci dengan orang tolol yang tidak bisa mengikuti instruksiku.<br />Gara-gara kejadian ini, orang-orang bisa mulai curiga padaku.</p>
<p>「Apa yang harus kita lakukan?」</p>
<p>「Biarkan saja.」</p>
<p>「Tapi…」</p>
<p>「Meski mereka membocorkan namaku, tetap saja mereka tidak memiliki bukti. Katakan saja bahwa mereka sudah menuduh orang yang tidak bersalah.」</p>
<p>Usahaku kali ini sudah gagal, jadi aku tidak bisa melakukan penyerangan lagi.<br />Benar-benar petualang yang tidak berguna.<br />Masalahnya sekarang hanyalah seberapa banyak makanan yang dimiliki oleh bocah perempuan itu.<br />Seharusnya persediaannya tidak banyak lagi, tapi tetap saja berpotensi untuk merugikanku.</p>
<p>*tok tok tok*<br />Seseorang mengetuk pintu.</p>
<p>「Ada apa?」</p>
<p>Masuklah seorang staf.</p>
<p>「Guildmaster Guild Petualang baru saja tiba di sini.」</p>
<p>Sudah kuduga dia akan datang.<br />Aku mengusir semua bawahanku dari ruanganku dan mengatakan pada salah seorang staf,</p>
<p>「Persilakan dia masuk ke ruangan.」</p>
<p>Seorang wanita yang mengenakan pakaian yang menonjolkan dadanya masuk ke ruangan.<br />Dia adalah Atla, Guildmaster di Guild Petualang.</p>
<p>「Sudah lama kita tidak bertemu ya.」</p>
<p>「Lalu, ada urusan apa kau ke sini?」</p>
<p>「Tadi malam, ada seorang petualang yang diserang di penginapan, kau tahu sesuatu soal itu?」</p>
<p>Tadi malam?<br />Barusan kudengar mereka tertangkap pagi ini.</p>
<p>「Aku tidak tahu.」</p>
<p>Untuk sekarang, aku pura-pura tidak tahu saja.</p>
<p>「Para pelaku adalah petualang yang diketahui sering keluar masuk Guild Komersial akhir-akhir ini.」</p>
<p>「Bukan berarti aku bisa tahu semua hal yang dilakukan oleh setiap petualang yang ada di sini.」</p>
<p>「Tapi para petualang yang tertangkap itu berkata bahwa mereka hanya mengikuti perintah darimu.」</p>
<p>「Aku tidak tahu-menahu soal itu. Untuk apa aku menyerang seorang petualang yang tidak kukenal?」</p>
<p>「Untuk merampas stok Wolf-nya, 'kan?」</p>
<p>「Jangan-jangan petualang itu yang memasok Wolf sebanyak itu ke Guild Petualangmu?」</p>
<p>Sebenarnya aku sudah tahu soal itu, tapi aku berpura-pura baru mengetahuinya sekarang.</p>
<p>「Ya, dia adalah petualang yang sangat imut. Begitu mengetahui bahwa gadis itu menjadi korban penyerangan, emosiku benar-benar meluap.」</p>
<p>「Kalau begitu, kenapa tidak kau eksekusi saja para petualang yang sudah tertangkap itu?」</p>
<p>「Kau masih tetap berkeras bahwa kau sama sekali tidak terlibat dengan kejadian ini?」</p>
<p>「Tentu saja. Aku juga tidak tahu kapan tiba saatnya aku akan diserang, jadi aku sangat menyarankan untuk segera menghukum petualang semacam itu.」</p>
<p>「Aku mengerti. Aku akan datang lagi.」</p>
<p>"Jangan datang lagi", gumamku dalam hati.<br />Atla sudah pulang, tapi kurasa masalah ini belum berakhir.<br />Aku tidak tahu apa yang ada dalam pikiran Guildmaster itu.<br />Mungkin sudah saatnya aku bertindak.<br />Semakin cepat aku meninggalkan kota ini, semakin baik.<br />Sebenarnya aku masih ingin meraup keuntungan untuk sebulan lagi, tapi apa boleh buat.<br />Ini semua karena seorang gadis berpakaian Kuma serta bawahanku yang tolol.<br />Aku memanggil 3 orang bawahanku yang tahu soal hubunganku dengan para perampok.<br />Cuma sedikit orang yang mengetahui apa yang kulakukan di balik layar.<br />Semakin sedikit orang yang tahu, semakin kecil kemungkinan informasi bocor, serta lebih mudah bagiku untuk membungkam mereka.<br />Kusampaikan pada mereka bertiga bahwa aku akan segera meninggalkan kota ini meskipun sedikit lebih cepat dari rencana awal.<br />Aku memerintahkan mereka bertiga untuk meninggalkan kota malam ini juga dan segera bergabung dengan Borg.<br />Di saat mereka bertiga meninggalkan kota, pada saat yang sama aku akan mencuri semua uang yang terkumpul di Guild Komersial dan mengaturnya agar terlihat seperti pencurian yang dilakukan oleh mereka bertiga.<br />Lalu mereka bertiga yang seharusnya bergabung dengan Borg justru akan dibunuh oleh para perampok.<br />Kalau mayat mereka bertiga dibiarkan tergeletak di tengah jalan, orang-orang akan mengira bahwa semua uang curian mereka telah dirampok oleh perampok.<br />Setelah itu, semua uang yang terkumpul di Guild Komersial akan menjadi milikku sepenuhnya.</p>
<p>「Aku akan pulang dulu. Aku akan segera kembali ke sini, jadi kalian juga bersiap-siaplah.」</p>
<p>Aku pulang ke rumahku dan langsung memasukkan semua barang berhargaku ke dalam tas item.<br />Sebagian barang tersebut merupakan harta benda yang dirampas dari para penduduk yang hendak meninggalkan kota.<br />Semua harta benda di kota ini adalah milikku, jadi tidak ada yang perlu dipermasalahkan.<br />Borg hanya menginginkan uang dan wanita, orang sebodoh itu mudah dikendalikan asal kau bisa memberikan apa yang dia inginkan.<br />Yah, mungkin dia juga tidak tahu cara menjual barang-barang berharga tersebut. Kurasa aku tak perlu menjabarkan harga semua perhiasan itu padanya.</p>
<p>Setelah memasukkan semua barang berhargaku beserta makanan ke dalam tas item, aku pun kembali ke Guild Komersial.<br />Entah mengapa, situasi di Guild Komersial agak riuh.<br />Ada apa ini?<br />Apa yang terjadi selagi aku tidak ada di sini?<br />Saat kulihat wajah para staf, mereka semua tersenyum sumringah.</p>
<p>「Ada apa?」</p>
<p>Aku bertanya pada staf yang tampak bahagia di dekatku.</p>
<p>「Sepertinya para perampok sudah ditaklukkan.」</p>
<p>Apa?!</p>
<p>「Dengan begini, artinya jalan sudah bisa dilewati lagi. Lalu kita bisa mendapat pasokan makanan. Akhirnya kita bisa terlepas dari penderitaan ini.」</p>
<p>Staf itu berbicara dengan begitu gembira.<br />Jangan bercanda!<br />Para perampok sudah ditaklukkan?<br />Kalau itu memang benar, berarti tidak ada yang akan menghabisi ketiga bawahanku.<br />Tapi, masalah yang terpenting adalah,</p>
<p>「Semua perampok itu sudah mati?」</p>
<p>Kalau mereka semua sudah mati, berarti tidak masalah.<br />Soalnya orang mati tidak bisa berbicara.</p>
<p>「Sepertinya para perampok itu ditangkap hidup-hidup. Dan ternyata sebagian besar perampok itu adalah petualang dari kota ini. Saat ini Guildmaster Guild Petualang sedang menginterogasi mereka.」</p>
<p>Mereka masih hidup!<br />Ini benar-benar gawat.<br />Kalau mereka semua berkata bahwa akulah yang meminta mereka, akan sulit bagiku untuk membantahnya.<br />Adakah solusi yang bagus untuk lepas dari masalah ini?</p>
<p>「Selain itu, sepertinya orang yang menangkap mereka adalah seorang gadis berpakaian seperti Kuma, dan kudengar dia merupakan gadis yang imut.」</p>
<p>Si beruang itu lagi?<br />Siapa dia sebenarnya?<br />Dia menyerahkan daging Wolf berjumlah besar, memiliki tas item yang sanggup menampung sebanyak itu, menangkap para petualang yang menyerangnya di pagi buta, lalu menaklukkan para perampok. Beruang macam apa dia?</p>
<p>「Guildmaster. Dengan ini, artinya kita bisa mulai menjalankan ide dari Guildmaster. Meski selama ini kita terpaksa melakukannya dengan berat hati, tapi sekarang sudah tidak ada yang perlu kita khawatirkan lagi.」</p>
<p>Selama sebulan belakangan, aku sudah menyampaikan kebohongan demi kebohongan supaya para staf Guild bisa tetap mematuhi perintahku.<br />Pertama-tama, aku menyampaikan bahwa mereka perlu menjual bahan makanan dengan harga tinggi supaya kami bisa mengimpor bahan makanan dalam jumlah besar setelah perampok tidak ada lagi. Atau uangnya bisa dipakai sebagai imbalan untuk penaklukan Kraken.<br />Setengah staf yang tolol dengan mudahnya memercayaiku.<br />Para staf itu mengikuti perintahku untuk memprioritaskan menjual bahan makanan pada orang kaya, alhasil aku bisa meraup keuntungan berlipat.<br />Tapi kalau terus seperti itu, aku bisa mendapat reaksi negatif dari staf lain dan penduduk sekitar.<br />Orang-orang miskin akan tidak kebagian bahan makanan.<br />Aku sendiri sebenarnya tidak peduli seberapa banyak orang miskin yang mati karenanya, tapi daripada menimbulkan kericuhan, akhirnya aku memberikan ikan-ikan busuk serta bagian-bagian hewan dan Wolf yang tidak laku dijual kepada penduduk miskin yang tidak bisa membayar.</p>
<p>「Guildmaster?」</p>
<p>「Oh, ya. Mari kita tunggu laporan dari Guild Petualang. Mungkin saja masih ada perampok yang tersisa.」</p>
<p>Kurasa si bajingan itu (Borg) seharusnya tidak tertangkap.</p>
<p>「Benar juga ya. Kalau kita mengirim orang keluar kota dan ternyata masih ada perampok di luar sana, kita akan celaka.」</p>
<p>Staf itu puas mendengar penjelasan dariku, lalu dia pun undur diri.<br />Aku beranjak ke ruanganku di Guild Komersial.<br />Tidak ada ide bagus yang bisa kupikirkan.<br />Setidaknya Borg pasti belum tertangkap dan masih berada di lokasi yang kami sepakati.<br />Kalau tidak, apakah aku sendiri yang harus menghabisi ketiga bawahanku?<br />Terlalu sedikit informasi yang kumiliki saat ini untuk mengambil tindakan.<br />Tapi kalau aku menghabiskan waktu terlalu lama, aku bisa kehilangan kesempatan untuk melarikan diri.<br />Bahkan hanya memikirkan hal ini pun sudah menghabiskan waktuku yang berharga.<br />Saat aku sedang berpikir keras, terdengar suara ketukan di pintu.</p>
<p>「Ada apa?」</p>
<p>「Guildmaster Guild Petualang sudah datang.」</p>
<p>Dia sudah datang?<br />Seperti tidak ada kesibukan lain saja.</p>
<p>「Kalau begitu, persilakan dia masuk.」</p>
<p>「Anu, dia ingin Anda menjumpainya di luar.」</p>
<p>「Kenapa?」</p>
<p>「Anu…」</p>
<p>「Baiklah. Aku cuma perlu datang ke sana, 'kan?」</p>
<p>Saat aku keluar, di sana sudah berjejer rapi para perampok bayaranku.<br />Mereka semua diikat dan mulut mereka disumpal.<br />Dia memanggilku keluar untuk mempertunjukkan ini padaku?<br />Saat memperhatikan para perampok, tampak sosok Borg… Borg?<br />Perawakan badannya menandakan bahwa dia adalah Borg, tapi wajahnya tampak babak belur.<br />Selain itu, si Borg ini hanya terduduk diam di atas lantai.<br />Borg yang kukenal pasti akan memberontak dalam situasi seperti ini. Penampakan ini benar-benar di luar nalarku.<br />Atla berdiri tegak di hadapan mereka.<br />Hm? Aku bisa melihat sesuatu yang hitam mungil berdiri di belakang Atla.<br />Beruang?<br />Di situ ada seorang gadis kecil yang berpakaian seperti beruang.<br />Jangan-jangan ini beruang yang dimaksud? Para perampok itu dikalahkan oleh bocah seperti ini?<br />Aku hanya bisa tertawa. Semua rencanaku hancur hanya karena gadis berpakaian aneh ini?<br />Aku menahan tawaku lalu bertanya seolah tidak tahu apa-apa.</p>
<p>「Ini perampoknya?」</p>
<p>「Benar. Mereka semua bilang bahwa mereka dipekerjakan olehmu.」</p>
<p>「Aku tidak tahu-menahu soal itu.」</p>
<p>「Kau masih sanggup membantahnya?」</p>
<p>「Kalau aku tidak tahu, ya aku tidak tahu.」</p>
<p>Semua perampok itu memelototiku.<br />Akan lebih baik bagiku kalau mereka semua tewas saat proses penangkapan.</p>
<p>「Jadi, kau ingin pergi ke mana dengan tas item sebesar itu?」</p>
<p>Kenapa dia tiba-tiba mengalihkan pembicaraan?<br />Apa jangan-jangan aku sudah diawasi? Apakah dia mengetahui apa yang kulakukan di rumahku?<br />Saat kutatap mata Atla, dia tampak penuh percaya diri.</p>
<p>「Aku hanya menggunakannya untuk pekerjaanku. Sama sekali bukan urusanmu.」</p>
<p>「Hoo, begitu ya. Kalau begitu, bisakah kau memperlihatkan isinya padaku?」</p>
<p>「Tidak bisa. Untuk apa aku memperlihatkannya padamu?」</p>
<p>Sudah kuduga, dia sudah tahu.<br />Kalau mereka melihat isinya, maka tidak ada lagi jalan keluar bagiku.<br />Di dalam tas ini terdapat banyak barang curian.</p>
<p>「Aku akan bertanggung jawab penuh! Tangkap Zarad!」</p>
<p>Aku mencoba melarikan diri, tapi aku tidak bisa kabur dari kejaran para staf Guild Petualang yang merupakan mantan petualang.</p>
<p>「Jangan!」</p>
<p>Mereka mengambil tas item-ku dan menahanku.</p>
<p>「Kalau begitu, mari kita lihat apa isinya.」</p>
<p>Atla menusukkan pedangnya ke tas item-ku.<br />Saat itu juga, semua barang yang ada di dalam tas item berhamburan keluar.<br />Para penduduk yang menyaksikannya menjadi ricuh seketika.</p>
<p><br /><br /><br />【Sudut pandang Yuna】</p>
<p>Atla-san memaksaku ikut ke Guild Komersial.<br />Padahal kurasa mereka tidak membutuhkan kehadiranku.<br />Dia bilang bahwa dia ingin membawa semua perampok yang ditangkap ke Guild Komersial, dan mereka semua akan jinak kalau aku ikut serta. Memangnya aku ini pawang binatang?<br />Dia mengungkapkan alasannya membawa mereka semua adalah untuk melihat reaksi dari si dalang utama.<br />Memang sih, saat si dalang utama melihat wajah si pemimpin perampok, ekspresinya berubah seketika.<br />Mungkin karena aku terlalu banyak memukulinya?</p>
<p>Untuk sesaat, sepertinya dia melihatku dan tertawa. Tapi itu hanya berlangsung sekilas, karena dia langsung beralih ke Atla-san dan mulai berdebat.</p>
<p>「Aku akan bertanggung jawab penuh! Tangkap Zarad!」</p>
<p>Para staf Guild Petualang sontak bergerak, sementara Atla-san mengeluarkan pedangnya dan menusuk tas item milik pria berperut buncit itu.<br />Tas item tersebut pun koyak dan semua isinya berhamburan di lantai.<br />Ternyata kalau tas item koyak, isinya akan keluar ya.<br />Yah, kalau tas item rusak dan isinya tersangkut di dalam, pemiliknya pasti akan kesulitan.</p>
<p>「Oi, kenapa bisa ada sebanyak ini?」</p>
<p>Banyak barang berharga yang bernilai tinggi berserakan di lantai.</p>
<p>「Lho, aku pernah melihat benda itu di rumah Domon-san!」</p>
<p>「Itu 'kan milik Doju-san!」</p>
<p>Para penduduk mulai ricuh.<br />Di antara barang yang berhamburan, sebuah cincin bertahta delima teronggok di lantai.<br />Seorang wanita yang melihatnya menggumam lirih.</p>
<p>「Itu… Itu adalah cincinku yang dirampas saat aku ditangkap perampok…」</p>
<p>Wanita itu adalah salah satu wanita yang disekap oleh para perampok.<br />Dia berlari dan langsung meraih cincin itu lalu menggenggamnya erat.<br />Air mata perlahan mengalir di pipinya.</p>
<p>「Sai…」</p>
<p>Dia menyebut sebuah nama.<br />Lalu dia berdiri dan berteriak keras.</p>
<p>「Kembalikan Sai!」</p>
<p>Dia menghampiri Zarad dan memukul wajahnya.</p>
<p>「Kau yang memerintahkan para perampok itu untuk membunuhnya, kembalikan Sai…」</p>
<p>Wanita itu lalu menangis tersedu-sedu.<br />Emosi para penduduk yang menyaksikan kejadian itu seketika meledak.<br />Batu-batu beterbangan ke arah Zarad.<br />Wajah dan tubuhnya terkena lemparan batu. Ada juga lemparan batu yang menyasar mengenai staf Guild Petualang yang sedang menahannya.<br />Namun batu-batu itu tidak berhenti beterbangan.<br />Darah mulai mengalir dari wajah Zarad.<br />Meski begitu, para penduduk tetap tidak berhenti melemparinya.<br />Staf Guild Komersial hanya bisa berdiri kebingungan.</p>
<p>「Cukup!」</p>
<p>Atla-san berteriak.<br />Teriakannya membuat lemparan terhenti dan para penduduk menjadi sedikit lebih tenang.</p>
<p>「Aku akan bertanggung jawab untuk mengeksekusi Zarad. Aku bersumpah atas namaku sebagai Guildmaster Guild Petualang.」</p>
<br/>
<table style="width:100%">
<tr>
<th style="width:50%;text-align:left"><a href="https://cumatl.blogspot.com/2020/06/kuma-kuma-kuma-bear-bab-89.html"><< Sebelumnya</a></th>
<th style="width:50%;text-align:right"><a href="https://cumatl.blogspot.com/2020/07/kuma-kuma-kuma-bear-bab-91.html">Berikutnya >></a></th>
</tr>
<tr>
<th colspan="2" style="width:100%;text-align:center"><a href="https://cumatl.blogspot.com/p/kuma-kuma-kuma-bear-bahasa-indonesia.html">Daftar Isi</a></th>
</tr>
</table>Cuma Translationhttp://www.blogger.com/profile/16685445147165032901noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2118091259572766285.post-50287835844895629382020-06-28T20:00:00.021+07:002020-06-28T20:00:07.161+07:00Kuma Kuma Kuma Bear - Bab 89<div class="hidecontent">
<br/>
<table style="width:100%">
<tr>
<th colspan="2" style="width:100%;text-align:center"><a href="https://cumatl.blogspot.com/p/kuma-kuma-kuma-bear-bahasa-indonesia.html">Daftar Isi</a></th>
</tr>
<tr>
<th style="width:50%;text-align:left"><a href="https://cumatl.blogspot.com/2020/05/kuma-kuma-kuma-bear-bab-88.html"><< Sebelumnya</a></th>
<th style="width:50%;text-align:right"><a href="https://cumatl.blogspot.com/2020/07/kuma-kuma-kuma-bear-bab-90.html">Berikutnya >></a></th>
</tr>
</table>
<br/>
<br/>
</div>
<h2>Bab 89 – Kuma-san Pergi Menangkap Perampok</h2>
<a name='more'></a>
<p>Soal Guild Komersial akan kuserahkan pada Atla-san, sementara aku melakukan persiapan untuk menangkap perampok.<br />Meski kusebut persiapan, sebenarnya aku hanya mengisi perutku.</p>
<p>「Nona, kau benar-benar akan menaklukkan para perampok itu?」</p>
<p>Si paman kekar bertanya padaku dengan wajah yang tampak cemas.<br />Mungkin tadi dia mendengar percakapanku dengan Guildmaster.</p>
<p>「Iya. Tapi sebelum itu, aku mesti menikmati sarapan Deiga-san yang enak.」</p>
<p>「Aku senang mendengarnya, tapi hal itu sungguh berbahaya bagi seorang gadis seperti Nona…」</p>
<p>「Gak masalah. Aku adalah seorang petualang, dan kau sudah melihat makhluk panggilanku ,'kan? Kalau bersama mereka, seharusnya gak akan butuh waktu lama.」</p>
<p>「Hmm. Kalau begitu, saat kau kembali nanti, aku akan membuatkan hidangan terbaik untukmu dengan bahan yang kumiliki saat ini.」</p>
<p>「Berarti aku harus cepat-cepat menyelesaikan urusanku dan segera kembali ke sini.」</p>
<p>Setelah keluar dari kota, aku memanggil Kumayuru.<br />Sekarang waktunya untuk mengalahkan perampok!<br />Aku bergegas menuju lokasi yang dianggap sebagai titik kemunculan perampok.<br />Aku menyusuri jalan sepanjang pesisir secepat laju kuda yang berlari.<br />Semilir angin dari laut terasa menyejukkan.<br />Kalau temperatur di sini lebih hangat, apakah cocok untuk berenang?<br />Mungkin Fina belum pernah melihat laut, jadi mungkin akan menyenangkan kalau kami semua bisa mengunjungi tempat ini bersama-sama di musim panas. Tapi sebenarnya aku juga belum pernah berenang lagi semenjak aku SD.<br />Yang tak kalah penting, apakah di antara para kenalanku ada yang bisa berenang?<br />Wajah orang-orang dari Crimonia terlintas di benakku, tapi kurasa tidak ada yang bisa berenang.<br />Yah, bermain di pantai saja sebenarnya sudah cukup menyenangkan. Soal masa depan biarlah menjadi urusan di masa depan, sekarang mari kita fokus untuk menyingkirkan para perampok.</p>
<p>Aku tidak tahu kapan para perampok itu akan muncul, jadi aku mesti mengaktifkan sihir deteksi.<br />Peta di daerah ini belum terisi, jadi yang bisa kulihat hanyalah peta berwarna hitam.<br />Setelah terus menyusuri jalan, akhirnya aku melihat reaksi 4 orang dari peta hitamku.<br />Perampok?<br />Ingin menyergap?<br />Apakah mereka akan mencoba menyerang seseorang yang sedang menunggangi Kuma?<br />Yah, kalau mereka adalah perampok, aku hanya perlu menangkap mereka dan mencari tahu lokasi tempat persembunyian mereka. Kalau bukan perampok, aku akan mengacuhkan mereka.</p>
<p>Selagi aku menyusuri jalan tanpa terlalu mengkhawatirkan tentang hal tersebut, aku bisa melihat beberapa orang di kejauhan.<br />Empat orang yang bergaya seperti petualang pun terlihat dari kejauhan.<br />Satu laki-laki dan tiga perempuan, sebuah party yang pasti membuat semua lelaki merasa iri.<br />Inikah party harem yang didambakan banyak orang?<br />Saat salah seorang dari mereka menyadari keberadaanku yang sedang menunggangi Kuma, mereka semua segera menghunuskan pedang dan tongkat masing-masing sembari memasang kuda-kuda.<br />Jangan-jangan mereka ingin menyerangku?<br />Saat aku pelan-pelan mendekati mereka, si lelaki yang berada di depan menghalangi jalanku.</p>
<p>「Bisa minggir sedikit?」</p>
<p>Aku bisa saja mengambil jalan di sebelah mereka, tapi tidak ada salahnya meminta mereka minggir terlebih dahulu.<br />Para petualang itu terus memperhatikan kami.</p>
<p>「Kuma apa itu?」</p>
<p>「Kuma milikku.」</p>
<p>「Tidak bahaya?」</p>
<p>「Selama kalian gak melancarkan serangan dengan tiba-tiba, gak akan masalah.」</p>
<p>「Kalau kau tidak berniat menyerang kami, kami juga tidak akan menyerangmu.」</p>
<p>Lelaki itu menurunkan pedangnya.<br />Anggota party lain yang melihatnya juga menurunkan senjata masing-masing.</p>
<p>「Tapi aku mesti memberikan peringatan untukmu, di depan jalan ini akan berbahaya karena ada perampok yang sering muncul.」</p>
<p>「Aku tahu kok. Aku memang berencana untuk menghabisi para perampok itu.」</p>
<p>「Kau serius?」</p>
<p>Dari belakang si lelaki, seorang perempuan berambut panjang yang memegang tongkat menanyaiku dengan ekspresi penuh keheranan.<br />Melihat dari pakaian dan senjatanya, sepertinya dia adalah seorang penyihir.</p>
<p>「Mereka bukanlah musuh yang bisa dikalahkan oleh seorang gadis sepertimu lho.」</p>
<p>「Gak apa-apa. Begini-begini aku juga seorang petualang, dan aku juga memiliki anak ini.」</p>
<p>Aku mengelus kepala Kumayuru.</p>
<p>「Tapi kalau kau memang ingin menangkap para perampok itu, lebih baik urungkan saja niatmu itu. Kami sudah mencari mereka selama beberapa hari ini, tapi kami tidak bisa menemukan mereka. Mungkin mereka sudah tidak ada di sini lagi.」</p>
<p>「Kalau memang benar begitu, baguslah. Tapi kalau ternyata mereka masih ada di sini, anak ini bisa menemukan mereka, jadi kami akan terus melanjutkan pencarian.」</p>
<p>Aku tidak perlu memberitahukan soal sihir deteksiku, jadi aku tidak mengatakannya pada mereka.</p>
<p>「Jadi, bisa kalian minggir sekarang?」</p>
<p>「Kuma ini benar-benar bisa menemukan para perampok itu?」</p>
<p>Penyihir perempuan itu bertanya padaku.</p>
<p>「Kalau perkiraan kalian tadi memang benar, mustahil kami bisa menemukan mereka. Tapi kalau mereka masih ada di sekitar sini, kami bisa menemukan mereka.」</p>
<p>Wanita itu berpikir sejenak setelah mendengar jawaban dariku.</p>
<p>「Boleh kami ikut denganmu?」</p>
<p>「Kalian mau ikut?」</p>
<p>「Ya. Kami berangkat untuk menangkap perampok, tapi sampai saat ini kami tidak mendapat petunjuk sedikit pun, jadi kami merasa berat hati untuk pulang sekarang.」</p>
<p>「Tomea?」</p>
<p>Tiba-tiba lelaki itu memanggil nama wanita tersebut.</p>
<p>「Tapi aku tidak salah, 'kan? Kita memang tidak bisa menemukan para perampok itu. Tapi mungkin kita bisa menemukan mereka kalau ada Kuma ini. Kalau begitu, sudah seharusnya kita menawarkan bantuan, 'kan?」</p>
<p>「Belum tentu kita bisa benar-benar menemukan mereka, 'kan? Apalagi kita tidak bisa menemukan mereka setelah mencari dengan susah payah.」</p>
<p>「Tidak apa-apa kalau sebentar saja, 'kan? Cuma untuk memastikan saja.」</p>
<p>「Tapi…」</p>
<p>「Bagaimana menurut kalian berdua?」</p>
<p>Wanita bernama Tomea itu bertanya pada 2 orang di belakangnya.</p>
<p>「Hmm. Makanan kita masih cukup, jadi aku bisa ikut bersamamu.」</p>
<p>Jawab si pendekar pedang wanita.</p>
<p>「Kalau kak Tomea bilang begitu, aku juga setuju.」</p>
<p>「Mereka berdua sudah setuju, bagaimana menurutmu, Blitz?」</p>
<p>「Baiklah. Aku juga ikut. Tidak mungkin aku sebagai lelaki satu-satunya sanggup menolak untuk pergi sementara 4 orang perempuan sudah bersedia pergi.」</p>
<p>Begitulah katanya dengan pasrah.</p>
<p>「Nah, kalau begitu, boleh kami ikut denganmu?」</p>
<p>「Kalian cuma akan menjadi beban, jadi aku gak mau.」</p>
<p>「Perkataanmu menusuk juga ya. Begini-begini, aku adalah petualang rank C lho, jadi kujamin tidak akan membebanimu.」</p>
<p>「Kalian semua rank C?」</p>
<p>「Aku dan lelaki ini rank C, tapi dua orang yang di belakang itu rank D. Omong-omong, boleh aku tahu rank-mu?」</p>
<p>「Aku rank D sih.」</p>
<p>「Kalau begitu, kurasa aku tidak akan membebanimu karena rank-ku lebih tinggi darimu.」</p>
<p>Malah jadi merepotkan begini.<br />Aku benar-benar tidak ingin orang lain melihat pertarunganku.<br />Saat aku memikirkan langkah selanjutnya, sebuah ide muncul di benakku.</p>
<p>「Aku gak masalah kalau kalian bersedia mengurus tindak lanjutnya.」</p>
<p>「Mengurus tindak lanjutnya?」</p>
<p>「Mungkin bakal ada sejumlah wanita yang disekap di sana, jadi kurasa lebih baik orang dewasa seperti kalian yang mengurus mereka.」</p>
<p>Kalau di sana ada wanita yang disekap, mungkin mereka berada dalam situasi yang memprihatinkan.<br />Aku tidak tahu harus mengatakan apa pada para wanita tersebut, dan aku tidak tahu bagaimana cara menanganinya.</p>
<p>「Aku mengerti. Aku akan bertanggung jawab untuk mengurus para wanita tersebut.」</p>
<p>Setelah mereka setuju, kami mulai memperkenalkan diri masing-masing.<br />Si lelaki bernama Blitz, dan sepertinya dia adalah ketua party ini, tapi tampaknya semua keputusan akhir berada di tangan si penyihir wanita bernama Tomea.<br />Selain itu ada penyihir lain bernama Ran. Dia adalah seorang gadis yang lebih muda dari Tomea, usianya sekitar 20 tahun.<br />Si pendekar pedang wanita bernama Grimos, dan tingginya setara dengan si pendekar pedang lelaki. Warna kulitnya agak gelap serta memiliki pedang yang lumayan besar.</p>
<p>「Kalau begitu, boleh aku menanyakan sesuatu?」</p>
<p>「Apa?」</p>
<p>「Ada apa dengan pakaian Yuna-chan?」</p>
<p>Sudah kuduga mereka akan menanyakan itu.</p>
<p>「Aku menerima berkah dari Kuma.」</p>
<p>「Berkah dari Kuma?」</p>
<p>「Jadi aku bisa bertambah kuat kalau memakai pakaian ini.」</p>
<p>Itu adalah alasan yang baru kupikirkan.<br />Toh aku tidak berbohong.<br />Aku memang mendapat berkah Kuma, meskipun mungkin kau juga bisa menganggapnya sebagai kutukan.</p>
<p>「Memangnya ada berkah semacam itu?」</p>
<p>「Buktinya anak ini bisa menuruti perintahku.」</p>
<p>Aku menunjuk pada Kumayuru yang sedang kutunggangi.<br />Entah mereka percaya atau tidak, aku tidak bisa mengetahuinya dari raut wajah mereka.<br />Sebenarnya ini juga pertama kalinya aku mendengar istilah berkah dari Kuma.<br />Dari begitu banyak komik, anime, novel, game, dan film yang pernah kunikmati, belum pernah sekali pun kudengar hal semacam ini.</p>
<p>「Yuna-chan datang ke kota ini sendirian? Ada anggota party-mu yang lain?」</p>
<p>「Cuma aku sendiri.」</p>
<p>「Untunglah kau tidak diserang perampok.」</p>
<p>「Soalnya aku berangkat dari kota Crimonia dengan melintasi pegunungan.」</p>
<p>「Pegunungan itu?」</p>
<p>Mereka melirik pegunungan yang dapat terlihat dari sini.<br />Kami bisa melihat puncaknya yang putih tertutupi salju.<br />Rasanya seperti melihat Gunung Fuji. Aku tidak tahu seberapa persis tingginya, tapi area pegunungan ini begitu lebar sampai mencapai posisi tempat kami berada sekarang. Hal ini disebabkan banyaknya gunung yang saling terhubung.</p>
<p>「Omong-omong, anak ini kalem juga ya. Siapa namanya?」</p>
<p>Dia bertanya sambil menatap Kumayuru.</p>
<p>「Kumayuru.」</p>
<p>「Boleh aku menyentuhnya?」</p>
<p>「Boleh kok.」</p>
<p>Setelah kuberi izin, dia mulai mengelus lembut tubuh Kumayuru sambil terus berjalan.</p>
<p>「Aku juga boleh?」</p>
<p>Penyihir lainnya, Ran, juga meminta izin dariku, jadi aku juga mengizinkannya.</p>
<p>「Lembutnya. Bulu macam apa ini? Rasanya seperti menyentuh bulu hewan berkualitas tinggi.」</p>
<p>「Benar-benar tidak berbahaya?」</p>
<p>Blitz cemas melihat kedua wanita itu.</p>
<p>「Selama kalian gak menyakiti anak ini atau diriku, gak akan ada masalah.」</p>
<p>Kedua penyihir itu terus menikmati sensasi bulu Kumayuru.</p>
<p><br />Setelah beberapa saat berjalan sambil terus menggunakan sihir deteksi, aku mendapat reaksi keberadaan 2 orang di lereng gunung.<br />Tidak ada reaksi selain itu.<br />Apakah mereka pengintai?<br />Andai saja jangkauan sihir deteksiku bisa sedikit lebih luas.<br />Tapi seharusnya aku tidak boleh mengeluh karena ini sudah cukup berguna.</p>
<p>Nah, langkah apa yang harus kuambil sekarang?<br />Akan merepotkan kalau mereka kabur karena kami menyerang dengan gegabah, jadi aku ingin segera menangkap mereka sebelum mereka sempat melarikan diri.<br />Tapi masih ada kemungkinan bahwa mereka bukanlah perampok.<br />Haruskah aku segera membasmi mereka dengan sihir, atau menangkap mereka hidup-hidup untuk diinterogasi, atau berasumsi dari awal bahwa mereka bukanlah perampok?</p>
<p>「Ada masalah?」</p>
<p>Tomea memanggilku saat aku sedang berpikir.</p>
<p>「Aku menemukan beberapa pengintai. Aku masih belum tahu apakah mesti menghabisi mereka, atau menangkap mereka, atau menganggap bahwa mereka adalah rakyat biasa.」</p>
<p>「Di mana?」</p>
<p>「Jangan menghadap ke sana ya. Mereka ada di lereng gunung di sebelah kanan.」</p>
<p>Mereka semua melihat ke arah tersebut tanpa memalingkan wajah mereka.</p>
<p>「Aku tidak bisa melihatnya.」</p>
<p>「Benar-benar ada di sana?」</p>
<p>「Ayo kita putuskan setelah mendekat sedikit lagi.」</p>
<p>Kami melanjutkan perjalanan sambil terus berpura-pura tidak menyadari keberadaan mereka.<br />Mereka tidak bergerak sedikit pun.<br />Apakah mereka sudah memantau kami sejak awal?<br />Kami terus mendekat sedikit demi sedikit.<br />Kalau kami memasuki hutan, apakah mereka masih bisa memantau kami?</p>
<p>「Saat kita melewati pohon itu, aku akan langsung bergerak menangkap perampok yang bersembunyi di pepohonan, jadi bisakah kalian terus berjalan seperti biasa?」</p>
<p>「Tunggu…」</p>
<p>「Kalau kalian terus berjalan sekitar 100 meter, kalian akan tiba di lereng gunung yang tadi sudah kubicarakan.」</p>
<p>「Maksudmu kami menjadi umpan?」</p>
<p>「Bukan umpan lho. Hanya orang yang tepat untuk posisi yang tepat. Kalian gak tahu posisi persisnya, tapi aku tahu. Alasan itu sudah cukup, 'kan? Bagaimana kalau seandainya kuserahkan pada kalian dan kalian malah membiarkan mereka kabur?」</p>
<p>「Yuna-chan yakin bisa menangkap mereka?」</p>
<p>「Kalau ada orang yang bisa lepas dari kejaran Kumayuru, aku ingin berjumpa dengan orang tersebut.」</p>
<p>「Aku mengerti. Seratus meter sudah cukup, 'kan?」</p>
<p>「Sebenarnya 50 meter sudah cukup, tapi untuk berjaga-jaga saja.」</p>
<p>Kami terus mendekati pohon yang sudah kutentukan barusan.<br />Begitu kami tiba di pohon tersebut, Kumayuru dan aku yang duduk di atasnya langsung berlari di antara pepohonan dan terus mendaki.<br />Kecepatan Kumayuru mendaki gunung sekencang larinya di tanah yang datar.<br />Belum sempat para petualang berjalan sejauh 50 meter, aku sudah berhasil mencapai lereng gunung.</p>
<p>「Apa?!」</p>
<p>Orang-orang yang ada di lereng gunung itu langsung berteriak.<br />Aku tidak perlu merespon mereka.<br />Mereka mencoba menghunuskan pedang mereka, tapi semuanya sudah terlambat.<br />Kumayuru menabrakkan tubuhnya pada mereka, dan mereka pun langsung terkapar.</p>
<p>「Kalian berdua ada hubungannya dengan para perampok, 'kan?」</p>
<p>「Apa yang kau bicarakan?」</p>
<p>Lelaki itu sepertinya pura-pura bodoh.</p>
<p>「Mau pura-pura bodoh ya? Yah, mendapat informasi dari 1 orang saja sudah cukup bagiku. Kumayuru, silakan kau makan yang menurutmu paling enak di antara mereka berdua.」</p>
<p>Kumayuru membuka mulutnya lebar-lebar.</p>
<p>「Cukup! Hentikan!」</p>
<p>「Atau kalian lebih memilih dia memakan kalian berdua sedikit demi sedikit?」</p>
<p>Kumayuru yang tahu kalau aku hanya mengancam mereka juga ikut berakting.<br />Dia membuka mulutnya lebar-lebar dan membiarkan air liurnya mengalir.</p>
<p>「Bagaimana kalau dimulai dengan menyantap tangan kalian? Kalau kepala kalian sudah pasti untuk yang terakhir.」</p>
<p>「Kumohon! Hentikan!」</p>
<p>「Nah, aku akan bertanya sekali lagi. Kalian ada hubungannya dengan para perampok yang menyerang penduduk kota di sekitar sini, 'kan?」</p>
<p>「…Ya, benar.」</p>
<p>Lelaki itu mengangguk seolah sudah kehilangan semua harapan.</p>
<p>「Kalau begitu, bisa kalian memberitahukan lokasi tempat persembunyian kalian padaku? Memberi tahu arahnya saja juga gak apa-apa.」</p>
<p>「Kalau kami memberitahumu, kau bersedia melepaskan kami?」</p>
<p>「Mana mungkin. Kalau kalian memberitahuku, kalian cuma gak akan berakhir menjadi santapan Kuma-ku. Aku akan tetap menyerahkan kalian pada Guild Petualang.」</p>
<p>Mereka berdua hanya diam dan berpikir sejenak.</p>
<p>「Baiklah. Aku akan memberitahumu.」</p>
<p>Baru saja aku selesai mendengarkan soal lokasi tempat persembunyian perampok dari mereka berdua, kulihat Blitz dan yang lainnya sedang mendaki gunung.<br />Sepertinya pendakian ini agak berat bagi mereka.<br />Terutama bagi kedua pendekar pedang yang kesusahan karena membawa pedang dan baju zirah yang berat.</p>
<p>「Kalian baik-baik saja?」</p>
<p>「Ya, kami baik-baik saja. Jadi, bagaimana situasinya?」</p>
<p>「Ternyata mereka memang anggota gerombolan perampok. Aku sudah mendapat informasi soal lokasi tempat persembunyian mereka, jadi aku akan berangkat sekarang.」</p>
<p>「Begitu ya.」</p>
<p>「Maaf kalau merepotkan, tapi bisakah salah seorang dari kalian tetap tinggal di sini untuk menjaga 2 orang ini?」</p>
<p>Kalau tidak ada yang bersedia, aku bisa membuat lubang dan menahan para perampok ini di lubang tersebut.</p>
<p>「Aku akan tinggal di sini.」</p>
<p>Kata Grimos.</p>
<p>「Grimos, kau yakin?」</p>
<p>「Aku tidak bisa bergerak cepat di pegunungan, jadi aku hanya akan menjadi beban.」</p>
<p>Grimos mengeluarkan seutas tali dari tas item-nya dan mengikat kedua perampok tersebut.</p>
<p>「Aku akan membawa mereka turun gunung. Kalau kalian tidak kembali dalam sehari, aku akan membawa mereka ke kota.」</p>
<p>「Oke, itu sudah cocok.」</p>
<p>Grimos mengikuti instruksi Tomea dengan patuh.<br />Ketua mereka sebenarnya siapa?<br />Di saat-saat seperti ini, aku jadi bingung siapa sebenarnya ketua mereka.<br />Kuputuskan untuk bergerak menuju tempat persembunyian perampok, dengan diikuti oleh 3 orang di belakangku.</p>
<p>「Omong-omong, aku tidak menyangka kalau benar-benar ada pengintai di situ.」</p>
<p>「Semuanya berkat anak ini.」</p>
<p>「Aku juga ingin peliharaan seperti ini…」</p>
<p>Ran memandangi Kumayuru dengan tatapan iri.<br />Aku tak sudi memberikan Kumayuru padanya.<br />Setelah berjalan beberapa saat, aku merasakan reaksi puluhan orang melalui sihir deteksi.</p>
<p>「Kau terus berjalan tanpa ragu, apakah tidak apa-apa?」</p>
<p>「Kalau perampok yang tadi kau tangkap berbohong padamu, bisa saja kita berjalan menuju arah yang berlawanan.」</p>
<p>「Tenang saja. Anak ini sudah menemukan mereka.」</p>
<p>「Serius?」</p>
<p>「Kita akan segera tiba di lokasi, perlu kita istirahat sejenak?」</p>
<p>Aku cuma duduk di atas Kumayuru, jadi sebenarnya aku tidak merasa lelah.</p>
<p>「Tidak perlu.」</p>
<p>「Aku juga tidak apa-apa.」</p>
<p>「Aku juga masih bisa berusaha sekuat tenaga.」</p>
<p>Setelah mendengar respon dari mereka bertiga, kuputuskan untuk terus melanjutkan perjalanan.<br />Kumayuru meratakan semak belukar yang dia lewati, dan mereka bertiga cukup mengikuti di belakangnya.<br />Aku memperhatikan peta yang dibuat secara otomatis.<br />Sepertinya jalan yang kami ambil bukanlah jalan yang biasa dilewati.<br />Oleh karena itu kami bisa bergerak menuju tempat persembunyian tanpa ada yang mengetahui.</p>
<p>「Kita sudah dekat, jadi jangan bersuara.」</p>
<p>Kami sudah hampir tiba di lokasi sumber reaksi puluhan orang, jadi aku memperingatkan mereka supaya lebih berhati-hati.<br />Mereka bertiga mengangguk.<br />Aku melihat sebuah gua yang dikelilingi pepohonan. Di luar gua ada sekitar 15 orang lelaki yang mabuk-mabukan di siang bolong dengan dilayani oleh beberapa wanita.<br />Para wanita itu mungkin adalah wanita korban penculikan.<br />Aku juga mendeteksi sejumlah reaksi dari dalam gua.</p>
<p>「Ternyata di tempat seperti ini ya.」</p>
<p>「Sialan, beberapa wanita yang mereka tangkap juga ada di sini.」</p>
<p>「Apa yang harus kita lakukan?」</p>
<p>「Serahkan mereka semua padaku.」</p>
<p>Situasi mulai merepotkan, jadi kukatakan saja seperti itu.</p>
<p>「Apa yang kau katakan?!」</p>
<p>「Kurasa lebih baik kita kembali dan memanggil bala bantuan.」</p>
<p>「Ini mustahil bagi kita.」</p>
<p>Apakah jumlah sebanyak ini mustahil bagi petualang rank C?</p>
<p>「Kalau begitu, aku akan ke sana, jadi tunggu di sini ya.」</p>
<p>「Tunggu!」</p>
<p>Aku tidak ingin terus berdebat dengan mereka, jadi aku memulai penyergapan dengan menunggangi Kumayuru.</p>
<p>「Apa?!」</p>
<p>「Kuma?!」</p>
<p>「Beruang?!」</p>
<p>Para lelaki langsung berteriak.<br />Aku melompat dari Kumayuru.<br />Begitu aku mendarat, aku langsung membuat lubang berdiameter sekitar 10 meter untuk para perampok yang berada jauh dari para wanita.<br />Kalau kurang beruntung, mungkin mereka bisa tewas, tapi aku tidak begitu peduli.<br />Seharusnya mereka bersyukur karena mereka masih memiliki kemungkinan untuk tidak tewas.</p>
<p>「Kumayuru! Kalau ada yang mencoba kabur, tolong urus ya!」</p>
<p>Bagi para lelaki yang berada dekat dengan para wanita, aku menembakkan peluru udara untuk menjauhkan mereka dari para wanita.<br />Setelah jarak mereka cukup jauh, aku juga menjatuhkan mereka ke dalam lubang.</p>
<p>「Yuna-chan, di belakangmu!」</p>
<p>Begitu aku berbalik, bola api beterbangan ke arahku.<br />Aku menangkis bola api menggunakan sarung tangan Kuma putih, dan nyala api pun menghilang.<br />Kulihat 3 orang penyihir yang masing-masing memegang tongkat sihir.<br />Aku menembakkan peluru udara ke wajah mereka. Berkat koreksi bidikan, semua tembakanku 100% mengenai target.<br />Para penyihir itu tidak bisa menangkisnya dan langsung tumbang.<br />Semua perampok kutaklukkan menggunakan lubang perangkap dan peluru udara.</p>
<p>Setelah memperhatikan sekeliling, tampaknya hanya aku yang tersisa.<br />Padahal belum sampai semenit sejak pertarungan dimulai.</p>
<p>「Yuna-chan, kau terluka?!」</p>
<p>Tomea bergegas menghampiriku.</p>
<p>「Gak kok.」</p>
<p>「Benarkah? Tadi kau terkena serangan sihir, 'kan?」</p>
<p>「Kalau cuma sebatas itu, gak akan masalah. Yang paling penting, para wanita itu akan kuserahkan pada kalian.」</p>
<p>Para wanita yang belum bisa memahami apa yang telah terjadi, akhirnya terduduk lemas.<br />Saat ketiga rekanku bergegas menolong para wanita, beberapa lelaki keluar dari gua.<br />Lelaki yang ada di tengah memiliki aura yang berbeda dibanding lelaki lainnya.</p>
<p>「Apa-apaan ini?!」</p>
<p>Lelaki itu meraung setelah menyadari kondisi di sekelilingnya.</p>
<p>「Kalian yang melakukan ini?」</p>
<p>Tatapan lelaki itu bukan mengarah padaku, melainkan pada party Blitz.</p>
<p>「Kau Blitz, 'kan?」</p>
<p>Lelaki itu menatap Blitz dan memanggil namanya.<br />Apakah mereka saling kenal?</p>
<p>「Kau Borg…」</p>
<p>「Lah, jadi kalian jauh-jauh datang ke sini untuk mengalahkan perampok?」</p>
<p>「Sialan, kenapa kau ada di sini?」</p>
<p>「Sudah jelas, 'kan? Pekerjaan lho, pekerjaan.」</p>
<p>「Pekerjaan, katamu?」</p>
<p>「Ya, menyerang orang yang melewati jalan ini, merampas harta mereka, dan menculik para wanita. Pekerjaan yang gampang.」</p>
<p>Aku bertanya pada Tomea yang berada di dekatku.</p>
<p>「Siapa dia?」</p>
<p>「Dia seorang petualang yang kami jumpai saat berada di kota sebelum ini. Kemampuannya memang tidak perlu diragukan lagi, tapi dia sombong, egois, dan menganggap bahwa wanita yang ada di party-nya sebagai objek yang dia miliki. Itu sebabnya orang-orang mulai enggan untuk membentuk party bersamanya dan akhirnya dia pun menghilang dari kota tersebut. Tapi aku tidak menyangka kalau dia sudah menjadi perampok di sini.」</p>
<p>「Oi oi, aku bukan perampok. Aku hanya menjalankan tugasku sebagai petualang. Ini adalah pekerjaan resmi yang kuterima dari Guildmaster Guild Komersial.」</p>
<p>「Guild Komersial?」</p>
<p>Wah, sepertinya informasi yang menghebohkan baru saja keluar dari mulutnya.</p>
<p>「Kau tidak takut memberi tahu kami tentang hal itu?」</p>
<p>Blitz mengambil posisi dan berdiri di hadapan lelaki itu.</p>
<p>「Toh itu tidak penting, 'kan? Kau sebentar lagi akan mati, dan semua wanita milikmu akan menjadi milikku.」</p>
<p>「Bajingan!」</p>
<p>「Aku ingin sekali merabamu sejak pertama kali aku melihatmu.」</p>
<p>Lelaki itu menatap Tomea sambil tersenyum cabul.<br />Begitu Blitz menghunuskan pedangnya, lelaki yang bernama Borg itu pun terpental.<br />Tentu saja karena aku baru saja memukulnya.<br />Wajahnya tampak enak untuk dipukul, dia juga berbicara dengan santainya tanpa perlindungan, dan yang paling penting tingkahnya membuat emosiku terpicu. Semua alasan itu sudah cukup bagiku.<br />Berhubung aku ingin segera menghabisinya, aku langsung mengejarnya, menduduki badannya, dan terus menghantamnya.<br />Tentu saja aku tidak meninjunya terlalu kuat supaya dia tidak pingsan begitu saja.</p>
<p>「Bajingan!」</p>
<p>Kuma Punch, Bear Punch, Tinju Beruang.</p>
<p>「Awas kau!」</p>
<p>Tangannya ingin menyingkirkanku, tapi…<br />Kuma Punch, Bear Punch, Tinju Beruang.</p>
<p>「Hentikan…」</p>
<p>Mana mungkin aku berhenti.<br />Kuma Punch, Bear Punch, Tinju Beruang.<br />Wajahnya mulai berubah bentuk.<br />Tangan yang tadinya mencoba menyingkirkanku, kini lemas tak berdaya dan hanya bisa tergeletak di atas tanah.</p>
<p>「Ah, puasnya.」</p>
<p>Aku pun menyingkir dari lelaki itu.<br />Saat aku melihat sekelilingku, mulai dari party Blitz, perampok lain yang baru keluar dari gua, sampai para wanita korban penculikan, semuanya sedang menatapku.</p>
<p>「Ada apa?」</p>
<p>「Kau malah bertanya…」</p>
<p>「Kau ingin memukulinya juga? Kalau kau mau menghabisinya, lakukan nanti saja ya? Soalnya dia baru saja mengatakan sesuatu yang menarik, jadi aku terpaksa menahan diri.」</p>
<p>「"Menahan diri" apanya…」</p>
<p>Dia sempat berkata bahwa dia diminta oleh Guildmaster Guild Komersial.<br />Para petualang yang menyerangku di penginapan juga berkata bahwa mereka diminta oleh Guildmaster Guild Komersial.<br />Apa jangan-jangan kemunculan Kraken juga ada hubungannya dengan Guildmaster itu?</p>
<p>「Nah, para perampok yang ada di sana bersedia ditangkap dengan baik-baik atau ingin berakhir seperti orang ini?」</p>
<p>Setelah mendengar kata-kataku, para perampok itu memperhatikan kondisi wajah Borg. Kemudian mereka serentak menggeleng dan membuang senjata masing-masing.</p>
<p>「Masih ada rekan kalian di dalam?」</p>
<p>「Tidak ada. Hanya ada para wanita yang disekap.」</p>
<p>Para perampok menjawab dengan patuh.<br />Setelah itu kami menyelamatkan para wanita yang disekap di dalam gua dan mengamankan harta benda hasil rampasan para perampok.<br />Dan sepertinya ada kuda dan kereta kuda di kaki gunung, jadi kami akan memanfaatkannya dengan senang hati.<br />Semua perampok diikat lalu dicampakkan ke kereta kuda, dan kami semua pun kembali menuju kota.</p>
<p>「Pada akhirnya kita tidak melakukan apa-apa ya.」</p>
<p>「Ya, ditambah lagi dia mengalahkan Borg dengan semudah itu.」</p>
<p>Borg masih sadarkan diri, tapi dia tidak bisa bergerak.<br />Saat kesadaran Borg pulih total dan mulai berisik, aku membuatnya merasakan pengalaman bungee jumping tanpa tali.<br />Aku menerbangkan Borg ke langit menggunakan sihir angin dan membiarkannya terjun bebas berkali-kali.<br />Tentu saja aku membuat bantalan udara di atas tanah supaya dia tidak tewas.<br />Kalau dia pingsan, aku akan membangunkannya dengan menyiramkan air ke wajahnya.<br />Setelah melakukan hal ini berulang-ulang kali,</p>
<p>「Kumohon, hentikan… Lebih baik bunuh saja aku…」</p>
<p>Dia mengatakan hal seperti itu, tapi tetap saja kulanjutkan bungee jumping tanpa tali untuknya.<br />Enak saja dia memilih jalan pintas dengan mengakhiri hidupnya.<br />Dia juga berkata bahwa dia ingin menebus dosa-dosanya, tapi bukan aku yang berhak memutuskan hal seperti itu.<br />Biarlah hal itu diputuskan oleh para wanita yang saat ini berada di kereta kuda serta para penduduk di kota.</p>
<p>Kereta kuda terus berjalan, dan kami bergabung dengan Grimos di tengah perjalanan.<br />Saat kami tiba di kota, seorang penjaga gerbang berlari menghampiri kami.</p>
<p>「Kalian semua, ada apa ini?」</p>
<p>「Kami sudah menangkap semua perampok. Bisa tolong laporkan hal ini pada Guildmaster Guild Petualang?」</p>
<p>Blitz berbicara sebagai perwakilan rombongan kami.</p>
<p>「Benarkah?」</p>
<p>Dia melihat para perampok yang ditahan di kereta kuda.</p>
<p>「Aku akan segera melapor!」</p>
<p>Penjaga itu bergegas menuju Guild Petualang.<br />Kami membantu para korban wanita turun dari kereta kuda.<br />Para wanita itu menangis sambil saling berpelukan.<br />Aku hanya bisa membayangkan perlakuan apa yang mereka alami selama disekap oleh para perampok, tapi tidak ada satu kata pun yang bisa kuucapkan pada mereka.<br />Dan bukan hanya itu. Awalnya pasti ada orang-orang lain yang pergi bersama mereka untuk meninggalkan kota.<br />Entah itu suami, orang tua, atau mungkin anak mereka.<br />Jadi tidak ada kata yang bisa terucap karena aku tidak mungkin bisa memahami rasa sakit yang mereka rasakan.<br />Para wanita itu berkali-kali berterima kasih pada kami.<br />Ini bukan Jepang, dan ini juga bukan dunia game, sekali lagi aku dihadapkan pada kenyataan bahwa ini adalah dunia yang berbeda.</p>
<p>Setelah beberapa saat, Guildmaster pun datang.</p>
<p>「Yuna! Kau benar-benar berhasil menangkap mereka?!」</p>
<p>「Berkat bantuan dari para petualang ini.」</p>
<p>「Meski kau bilang begitu, tapi kami tidak melakukan apa-apa.」</p>
<p>「Jelas-jelas kalian sudah mengikat para perampok, mengurus para korban wanita, dan mengendarai kereta kuda.」</p>
<p>Aku tidak bisa mengurus para wanita itu, dan aku juga tidak bisa mengendarai kereta kuda.<br />Kalau aku hanya sendirian, aku benar-benar tidak tahu mesti berbuat apa.</p>
<p>「Jadi, ini para perampok yang kalian tangkap?」</p>
<p>Atla-san memperhatikan para perampok yang ada di kereta kuda.</p>
<p>「Kalian…」</p>
<p>「Kau mengenal mereka?」</p>
<p>「Ya, mereka adalah petualang di kota ini. Mereka adalah orang yang meninggalkan kota sebagai pengawal atau menghilang tanpa kabar. Kukira mereka melarikan diri karena takut dengan Kraken. Aku tidak menyangka kalau mereka menjadi perampok.」</p>
<p>Para mantan petualang itu tidak berani menatap wajah Guildmaster dan hanya menunduk ke bawah.</p>
<p>「Jadi, aku juga mendengar informasi menarik dari perampok yang kami tangkap.」</p>
<p>「Informasi menarik?」</p>
<p>Aku pun memberi tahu informasi soal Guildmaster Guild Komersial.</p>
<p>「Hoo, benar-benar informasi yang menarik. Kebetulan aku juga sudah mendapat banyak informasi lain selagi kau pergi.」</p>
<p>Dari wajah Atla-san terpancar senyum yang penuh amarah.</p>
<br/>
<table style="width:100%">
<tr>
<th style="width:50%;text-align:left"><a href="https://cumatl.blogspot.com/2020/05/kuma-kuma-kuma-bear-bab-88.html"><< Sebelumnya</a></th>
<th style="width:50%;text-align:right"><a href="https://cumatl.blogspot.com/2020/07/kuma-kuma-kuma-bear-bab-90.html">Berikutnya >></a></th>
</tr>
<tr>
<th colspan="2" style="width:100%;text-align:center"><a href="https://cumatl.blogspot.com/p/kuma-kuma-kuma-bear-bahasa-indonesia.html">Daftar Isi</a></th>
</tr>
</table>Cuma Translationhttp://www.blogger.com/profile/16685445147165032901noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2118091259572766285.post-8489457415596212782020-05-20T20:00:00.001+07:002020-06-22T23:18:13.707+07:00Kuma Kuma Kuma Bear - Bab 88<div class="hidecontent">
<br/>
<table style="width:100%">
<tr>
<th colspan="2" style="width:100%;text-align:center"><a href="https://cumatl.blogspot.com/p/kuma-kuma-kuma-bear-bahasa-indonesia.html">Daftar Isi</a></th>
</tr>
<tr>
<th style="width:50%;text-align:left"><a href="https://cumatl.blogspot.com/2020/05/kuma-kuma-kuma-bear-bab-87.html"><< Sebelumnya</a></th>
<th style="width:50%;text-align:right"><a href="https://cumatl.blogspot.com/2020/06/kuma-kuma-kuma-bear-bab-89.html">Berikutnya >></a></th>
</tr>
</table>
<br/>
<br/>
</div>
<h2>Bab 88 – Kuma-san Diserang di Penginapan</h2>
<a name='more'></a>
<p>Setelah selesai menyerahkan Wolf, aku pun kembali ke penginapan.<br />Makan malam hari ini juga masakan si kekar, alhasil perutku semakin membuncit.<br />Aku berencana untuk menghabisi perampok besok, jadi aku mesti cepat-cepat tidur malam ini.<br />Setelah menaiki tempat tidur, aku memanggil dua Kuma sebagai penjaga keamanan.</p>
<p>「Kumayuru, Kumakyuu, aku mengandalkan kalian.」</p>
<p>Mereka berdua mengambil tempat di sebelahku lalu mulai membulat.<br />Aku pun tertidur sambil diapit oleh kedua makhluk itu.</p>
<p>*pechi pechi*, *pechi pechi*,<br />Sesuatu yang lembut mengenai pipiku.<br />*pechi pechi*, *pechi pechi*,<br />Aku menyingkirkannya.<br />Rasanya seperti bulu yang lembut.<br />Selimut?<br />Kuraih selimut itu dan langsung kupeluk.<br />Hangat.<br />Kemudian sesuatu menutupi wajahku.<br />Aku tidak bisa menyingkirkannya.<br />Lama-kelamaan aku semakin sulit bernafas, dan aku pun terbangun.</p>
<p>「Apa?!」</p>
<p>Saat aku bangun, dua Kuma menempel di wajahku.</p>
<p>「Apa? Kalian gak bisa tidur dengan tenang?」</p>
<p>Saat kutanyakan begitu, para Kuma hanya menjawab 「Kuu–n」.</p>
<p>「Jangan-jangan, ada yang datang?」</p>
<p>Para Kuma menjawab 「Kuu~n」 lagi.<br />Saat aku menggunakan sihir deteksi, tampak reaksi beberapa orang yang sedang bergerak dalam penginapan.<br />Jumlahnya ada 4 orang.<br />Mereka bukan 4 orang anggota keluarga si kekar yang tidak bergerak sedikit pun dari kamar mereka.<br />Setahuku tidak ada orang lain yang menginap di penginapan ini selain diriku.<br />Reaksi dari sihir deteksi menunjukkan bahwa mereka perlahan menaiki tangga.<br />Mungkin mereka adalah party rank C yang waktu itu sempat kudengar dan mereka baru saja kembali ke kota?<br />Tapi reaksi menunjukkan bahwa mereka berhenti tepat di depan kamarku.<br />Aku tak mengerti kenapa ada yang ingin menyerangku.<br />Bukankah lebih masuk akal kalau mereka menyerang si Guildmaster yang bertubuh bombastis itu?<br />Untuk saat ini, aku mencoba menghadapi masalah ini dengan berdiri di tengah kamarku dan terus mengawasi pintu kamar.<br />Sekarang pintu kamarku dalam kondisi terkunci, apa yang akan mereka lakukan selanjutnya?<br />*klik*<br />Pintuku terbuka dengan mudahnya.<br />Apakah karena kunci cadangan?<br />Atau karena sihir?<br />Pintu kamarku terbuka perlahan.<br />Mereka menyelusup ke kamar gadis 15 tahun, jadi aku tidak perlu menahan kekuatanku, 'kan?<br />Begitu pintu terbuka, aku melesat ke depan pintu hanya dengan 1 langkah dan menghadiahkan Kuma Punch ke wajah orang yang membuka pintu.<br />Lelaki yang kutinju itu menabrak dinding lorong dan pingsan seketika.<br />Dengan momentum itu aku pun memasuki lorong, di sana kulihat ada 3 orang yang berdiri di lorong yang gelap.<br />Kupancarkan sihir cahaya untuk melihat wajah mereka.<br />Mereka semua bertopeng.<br />Sudah dipastikan bahwa mereka semua adalah perampok.</p>
<p>「Ada apa malam-malam begini?」</p>
<p>「Orang ini benar-benar berpenampilan seperti Kuma.」</p>
<p>Salah satu dari mereka mulai tertawa.<br />Mereka tidak tampak terguncang meski satu rekan mereka sudah pingsan.</p>
<p>「Bisakah kalian menjawab pertanyaanku?」</p>
<p>「Aku akan menjawabnya. Seseorang menginginkan Wolf yang kau miliki.」</p>
<p>Ternyata target mereka bukan aku, melainkan Wolf milikku ya?<br />Hmm, meski sudah meminta staf Guild untuk tutup mulut, ternyata informasi tersebut tetap bocor juga ya?<br />Tapi, diriku ternyata kalah penting dibanding Wolf.<br />Apakah daya tarikku sebagai gadis memang serendah itu?<br />Apa karena dadaku?<br />Tapi untuk sekarang,</p>
<p>「Aku gak punya.」</p>
<p>Aku berbohong.</p>
<p>「Kami tak peduli apakah kau memilikinya atau tidak. Tugas kami adalah menculikmu. Kalau kau bersedia ikut dengan kami secara sukarela, kujamin kau tidak akan kami sakiti.」</p>
<p>Aku memutar otak sejenak, kupikir ada baiknya kalau aku pura-pura bersedia ikut dengan mereka dan bertemu dengan sang dalang utama, tapi saat ini aku masih mengantuk.<br />Manusia memang paling tidak senang kalau diganggu saat sedang tidur, makan, atau bermain game. Jadi kuputuskan untuk menyingkirkan mereka dan segera melanjutkan tidurku.</p>
<p>「Aku ingin cepat-cepat tidur, jadi aku akan mengalahkan kalian semua ya.」</p>
<p>「Sepertinya kau mesti diajari dengan sedikit kekerasan.」</p>
<p>Para lelaki itu menghunuskan belati mereka dan menyerangku.<br />Kuma Punch, Tinju Beruang, Kuma Punch.<br />Jurus rahasiaku, Kuma Punch, terus meledak. (Sebenarnya cuma tinju biasa menggunakan sarung tangan boneka Kuma-san)<br />Para lelaki membuat suara gaduh dan bertumbangan di lorong.<br />Kurasa aksiku ini terlalu berisik. Keluarga si kekar mungkin terbangun karenanya.<br />Sebelum itu terjadi, aku menanyai para lelaki itu.</p>
<p>「Siapa yang meminta kalian untuk menyerangku? Ke mana kalian akan membawaku?」</p>
<p>「Kau kira kami akan menjawabnya?」</p>
<p>Sudah pasti ini ulah Guild Komersial.<br />Tapi aku tidak bisa membuktikannya, jadi aku ingin mendengar langsung dari mulut para lelaki ini.<br />Saat aku berharap seperti itu di dalam hati, Kumayuru dan Kumakyuu keluar dari kamar.</p>
<p>「Kuma?」</p>
<p>Seorang lelaki melihat Kumayuru.<br />Aku mengamati keadaan lorong.<br />Kurasa masih muat untuk mereka.<br />Aku mengembalikan Kumayuru dan Kumakyuu ke ukuran asli mereka.</p>
<p>「Sepertinya mereka gak mau bicara, jadi makan saja mereka.」</p>
<p>Kumayuru dan Kumakyuu perlahan mendekati para pria yang tumbang.</p>
<p>「Tunggu!」</p>
<p>「Aku gak mau menunggu.」</p>
<p>Kumayuru menindih seorang lelaki, lalu menjilatinya.</p>
<p>「Aku akan bicara! Aku akan bicara, jadi jangan makan aku!」</p>
<p>「Kalian ada 4 orang, jadi gak masalah kok kalau berkurang satu.」</p>
<p>Kumakyuu juga menindih 2 lelaki lainnya supaya mereka tidak bisa melarikan diri.<br />Satu-satunya lelaki yang beruntung hanyalah lelaki yang pertama kali kuhantam hingga tak sadarkan diri.</p>
<p>「Kumohon!」</p>
<p>「Kalau kau bisa menjawab pertanyaanku, aku akan menghentikan mereka.」</p>
<p>Lelaki itu mulai berbicara sambil terus ditahan oleh Kumayuru.</p>
<p>「Orang yang memerintahkan kami adalah Guildmaster dari Guild Komersial. Hari ini kau sudah memberikan banyak Wolf pada Guild Petualang, 'kan?」</p>
<p>Sudah kuduga, memang Guild Komersial.</p>
<p>「Kenapa kalian bisa tahu aku orangnya?」</p>
<p>「Orang asing yang datang ke kota akhir-akhir ini hanyalah kau dan party petualang yang datang beberapa hari yang lalu. Party itu sedang berusaha menangkap perampok dan tidak berada di kota ini.」</p>
<p>Kalau seperti itu, diriku memang mencurigakan.</p>
<p>「Dan banyak penduduk yang melihatmu berkeliling kota. Tentu saja, ada yang melihatmu memasuki Guild Petualang. Segera setelahnya, Guild Petualang membagi-bagikan Wolf dalam jumlah besar, jadi kami bisa mengasumsikan kalau kau berkaitan dengan hal itu. Setelah itu kami hanya perlu menangkap dan membawamu ke Guild Komersial. Meskipun seandainya kau tidak memiliki Wolf lagi, kami diperintahkan untuk merampas tas item yang bisa menampung begitu banyak Wolf.」</p>
<p>Target mereka adalah Wolf dan tas item ya?</p>
<p>「Sudah cukup, 'kan? Aku sudah buka mulut. Lepaskan aku.」</p>
<p>「Apa yang kau omongkan? Kau memohon 『Jangan makan aku!』, 'kan? Mana mungkin aku melepaskan kalian dan membiarkan kalian kabur begitu saja, 'kan? Memanggil penjaga di saat sekarang ini sepertinya bakal merepotkan, jadi kita lanjutkan di pagi hari saja. Kumayuru, Kumakyuu, kalau mereka mencoba kabur, makan saja mereka, oke?」</p>
<p>Setelah memberi perintah tersebut, aku pun beranjak kembali ke kamarku.<br />Keluarga si kekar sepertinya tidak terbangun, jadi sepertinya tidak apa-apa kalau aku bangun pagi-pagi sekali.</p>
<p>「Tunggu! Kami tetap seperti ini sampai pagi?」</p>
<p>「Dan kalau tampaknya mereka akan mengganggu tidurku, kalian boleh langsung memakan mereka.」</p>
<p>Kedua Kuma yang masing-masing sedang menahan 2 lelaki menjawab pelan dengan suara 『Kuuーn』.</p>
<p>「Kalau kalian gak berisik, aku akan menyerahkan kalian hidup-hidup pada penjaga tanpa harus menjadi mangsa peliharaanku.」</p>
<p>Aku mewanti-wanti para lelaki itu.<br />Mereka langsung menutup mulut dan tidak bersuara lagi.<br />Aku pun kembali ke kamarku dan melanjutkan tidurku.</p>
<p><br /><br />Keesokan paginya,</p>
<p>「Uwaaaaaa! Kenapa ada Kuma di sini?!」</p>
<p>Lorong menjadi berisik.</p>
<p>「Nona baik-baik saja? Nona Kuma!」</p>
<p>Aku bisa mendengar seseorang yang berteriak memanggilku.<br />Aku perlahan mengingat kejadian semalam.<br />Oh iya, para Kuma ada di lorong.<br />Aku pun keluar dari kamar sambil menggosok mataku yang masih mengantuk.</p>
<p>「Nona, ternyata kau baik-baik saja! Kenapa bisa ada Kuma di penginapanku?」</p>
<p>Si kekar mengepalkan tinjunya dan mulai memasang kuda-kuda.<br />Apakah dia ingin melawan para Kuma-ku?<br />Kurasa dia terlalu gegabah.</p>
<p>「Para Kuma itu adalah makhluk panggilanku, jadi gak apa-apa.」</p>
<p>「Makhluk panggilan? Kau bisa melakukan hal semacam itu? Lalu siapa orang-orang yang berada di bawah Kuma?」</p>
<p>Wajah para lelaki itu sudah basah karena air liur para Kuma.</p>
<p>「Mereka menyerangku di tengah malam.」</p>
<p>「Menyerangmu?」</p>
<p>「Target mereka adalah makanan milikku, dan sepertinya mereka diperintahkan oleh Guildmaster dari Guild Komersial.」</p>
<p>「Guildmaster dari Guild Komersial?」</p>
<p>「Jadi aku ingin menyerahkan orang-orang ini pada para penjaga.」</p>
<p>「Menurutku sebaiknya tidak usah.」</p>
<p>「Kenapa?」</p>
<p>「Semenjak walikota melarikan diri, para penjaga dikelola oleh Guild Komersial. Kalau kau ingin menyerahkan mereka, lebih baik ke Guild Petualang saja.」</p>
<p>Aku meminta putra si kekar untuk melapor ke Guild Petualang.<br />Sementara itu, aku meminta si kekar untuk mengikat para lelaki yang berada di bawah Kuma.<br />Beberapa saat kemudian, putranya kembali bersama staf Guild Petualang.</p>
<p>「Kenapa Atla-san ke sini?」</p>
<p>Tidak seperti penampilannya kemarin yang banyak memperlihatkan kulitnya, kali ini dia mengenakan jaket tipis.<br />Bahkan orang sepertinya pun tidak akan keluar dengan pakaian yang terlalu terbuka.<br />Terlebih lagi, pakaiannya yang kemarin pasti akan membuatnya kedinginan.</p>
<p>「Tentu saja aku datang begitu mendengar bahwa kau diserang. Jadi, di mana mereka, orang-orang bodoh yang sudah menyerang Yuna?」</p>
<p>Aku menunjuk para lelaki yang sudah diikat dengan tali.</p>
<p>「Ini orangnya?」</p>
<p>Dia mendekati para lelaki itu.</p>
<p>「Bajingan, kalau tidak salah, namamu Droy, 'kan?」</p>
<p>Dia mengucapkan nama salah satu lelaki tersebut.</p>
<p>「Guildmaster…」</p>
<p>「Kau sudah menjadi serendah ini ya.」</p>
<p>「Aku…」</p>
<p>「Aku akan mendengar semuanya di Guild Petualang.」</p>
<p>Atla-san meminta staf yang datang bersamanya untuk membawa mereka pergi.</p>
<p>「Jadi, Yuna, apakah kau terluka?」</p>
<p>「Aku baik-baik saja, soalnya aku punya pengawal pribadi.」</p>
<p>「Pengawal pribadi?」</p>
<p>「Lain kali aku akan memperkenalkan mereka padamu.」</p>
<p>「Lalu kenapa kau diserang?」</p>
<p>「Sepertinya karena Wolf yang kumiliki. Mereka sempat berkata bahwa mereka diminta oleh Guild Komersial.」</p>
<p>「Sepertinya pembagian daging Wolf membuat mereka tidak senang. Tapi tak kusangka mereka akan menyerang secepat ini.」</p>
<p>「Jadi Guildmaster Guild Komersial bisa ditangkap karena insiden ini?」</p>
<p>「Aku bisa menangkapnya kalau dia mau mengaku, tapi mustahil menangkapnya kalau dia bilang bahwa dia tidak tahu-menahu soal ini.」</p>
<p>「Begitukah?」</p>
<p>「Dia bisa saja menyebut bahwa kita sudah menuduh orang yang tidak bersalah.」</p>
<p>「Di dunia mana pun, bukti itu penting ya.」</p>
<p>「Untuk sekarang, aku akan terus menanyai para petualang yang baru saja ditangkap. Apa yang akan kau lakukan sekarang, Yuna?」</p>
<p>「Aku akan pergi menangkap para perampok.」</p>
<p>「Hati-hati ya. Jangan memaksakan diri.」</p>
<p>Dia tampak mencemaskanku.</p>
<p>「Dan Kuma putih juga terlihat cocok untukmu.」</p>
<p>Begitu katanya.<br />Aku lupa kalau aku terbangun karena teriakan si kekar dan masih tetap berpakaian seperti ini.<br />Entah kenapa, aku merasa malu kalau orang lain melihat diriku yang sedang mengenakan Kuma putih.<br />Mungkin karena kostum Kuma putih sudah kuanggap sebagai piyama?<br />Padahal yang berbeda dari tampilan Kuma putih dan Kuma hitam yang biasa kupakai hanya warnanya saja.</p>
<p>「Kalau begitu, aku akan kembali ke Guild. Jangan sampai terlalu memaksakan diri ya?」</p>
<p>Atla-san pun meninggalkan penginapan.<br />Lalu aku meminta si kekar untuk membuatkan sarapan sebagai sumber energi untuk aktivitasku hari ini.</p>
<br/>
<table style="width:100%">
<tr>
<th style="width:50%;text-align:left"><a href="https://cumatl.blogspot.com/2020/05/kuma-kuma-kuma-bear-bab-87.html"><< Sebelumnya</a></th>
<th style="width:50%;text-align:right"><a href="https://cumatl.blogspot.com/2020/06/kuma-kuma-kuma-bear-bab-89.html">Berikutnya >></a></th>
</tr>
<tr>
<th colspan="2" style="width:100%;text-align:center"><a href="https://cumatl.blogspot.com/p/kuma-kuma-kuma-bear-bahasa-indonesia.html">Daftar Isi</a></th>
</tr>
</table>Cuma Translationhttp://www.blogger.com/profile/16685445147165032901noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-2118091259572766285.post-90210764259329972842020-05-17T20:00:00.000+07:002020-05-17T20:00:12.608+07:00Kuma Kuma Kuma Bear - Bab 87<div class="hidecontent">
<br/>
<table style="width:100%">
<tr>
<th colspan="2" style="width:100%;text-align:center"><a href="https://cumatl.blogspot.com/p/kuma-kuma-kuma-bear-bahasa-indonesia.html">Daftar Isi</a></th>
</tr>
<tr>
<th style="width:50%;text-align:left"><a href="https://cumatl.blogspot.com/2020/05/kuma-kuma-kuma-bear-bab-86.html"><< Sebelumnya</a></th>
<th style="width:50%;text-align:right"><a href="https://cumatl.blogspot.com/2020/05/kuma-kuma-kuma-bear-bab-88.html">Berikutnya >></a></th>
</tr>
</table>
<br/>
<br/>
</div>
<h2>Bab 87 – Kuma-san Memproses Persediaan Wolf</h2>
<a name='more'></a>
<p>Aku mendengar informasi soal perampok dari Atla-san.<br />Ada lebih dari 20 orang perampok.<br />Tidak ada identitas yang diketahui karena mereka menutupi wajah mereka.<br />Mereka tidak akan menyerang jika ada pengawalan.<br />Mereka hanya menyerang orang yang tidak memiliki pengawalan.<br />Tidak ada informasi tentang seberapa kuat mereka karena tidak ada orang yang pernah melawan mereka.<br />Para perampok mengintai dari pegunungan.<br />Tempat persembunyian mereka hanya dapat diakses dari suatu tempat di gunung. Yah, berarti aku harus menggunakan sihir deteksi.</p>
<p>「Ada orang yang mereka sekap?」</p>
<p>「Mungkin ada beberapa wanita yang disekap. Yang tersisa hanya mayat para lelaki.」</p>
<p>Itu berarti mereka tidak segan-segan membunuh orang.<br />Aku mungkin bisa memaafkan mereka cukup dengan menghajar setengah mati bila mereka hanya merampok uang, tapi mereka membunuh para lelaki dan menculik para wanita.<br />Itu sudah cukup untuk membuat mereka masuk ke dalam daftar amukanku.</p>
<p>「Tapi kau benar-benar ingin pergi sendirian? Yah, setelah melihat kartu Guild-mu, kurasa tidak akan apa-apa.」</p>
<p>Sepertinya dia peduli padaku.<br />Aku bertubuh pendek, berjenis kelamin perempuan, dan mengenakan kostum Kuma yang imut.<br />Yah, kelihatan seperti gadis yang lemah.</p>
<p>「Aku sudah kembali.」</p>
<p>Selagi aku berbicara dengan Atla-san, seorang staf laki-laki kembali ke Guild.</p>
<p>「Selamat datang kembali. Bagaimana hasilnya?」</p>
<p>Atla-san menanyakan hasil pekerjaan staf tersebut.<br />Staf Guild itu menggelengkan kepalanya.</p>
<p>「Cuma ada satu ekor Wolf.」</p>
<p>「Itu tidak cukup. Bagaimana dengan staf lain?」</p>
<p>「Kurasa tidak akan ada kabar baik.」</p>
<p>「Begitu ya.」</p>
<p>Sepertinya staf ini adalah orang yang berburu di gunung seperti yang Atla-san ceritakan tadi.<br />Saat aku memperhatikan staf tersebut, pandangan mata kami bertemu.</p>
<p>「Guildmaster, siapa gadis berpakaian imut ini?」</p>
<p>「Ini Yuna, seorang petualang. Dia tiba di kota ini kemarin.」</p>
<p>「Petualang ya? Aku Sei, aku bekerja di Guild Petualang ini. Senang berjumpa denganmu.」</p>
<p>Staf ini menyapaku dengan sopan, meskipun penampilanku seperti ini.</p>
<p>「Kalian mau Wolf?」</p>
<p>「Ya, seperti yang kukatakan tadi, kota ini kekurangan makanan.」</p>
<p>「Kalau kalian mau Wolf, aku bisa menyediakannya.」</p>
<p>「Benarkah? Itu akan sangat membantu, tapi kau juga butuh makanan untuk dirimu sendiri, 'kan?」</p>
<p>Sangat sulit mendapatkan makanan di kota ini.<br />Dia khawatir soal itu.</p>
<p>「Gak masalah, tapi aku ingin kalian tutup mulut soal diriku yang menyediakan makanan.」</p>
<p>「Tenang saja. Aku tidak akan memberitahu siapa pun. Sei, kau juga harus menutup mulutmu.」</p>
<p>「Ya, aku mengerti.」</p>
<p>Aku akan menawarkan Wolf demi menutup mulut mereka, sekaligus menyingkirkan persediaanku.<br />Ternyata persediaan 5000 Wolf-ku tidak bisa dikurangi begitu saja.<br />Aku tidak bisa menjualnya dengan sembrono. Kalau aku menjualnya dalam jumlah besar, harga pasaran di kota bisa anjlok.<br />Kalau aku membagikan secara gratis, malah akan menjadi masalah bagi petualang rank rendah yang mendapat penghasilan utama dari Wolf.<br />Mau tidak mau, terpaksa kubiarkan mengendap di Box Kuma.</p>
<p>「Kalau begitu, aku bisa menyediakan sekitar 1.000 Wolf, tapi kalian punya tempat untuk meletakkannya?」</p>
<p>Aku tidak tahu seberapa banyak penduduk di kota ini, tapi menurutku sebanyak ini seharusnya sudah cukup.</p>
<p>「…Hah? Tadi kau bilang apa?」</p>
<p>Entah mengapa, mulut mereka berdua menganga seperti orang bodoh.</p>
<p>「Ada tempat untuk meletakkannya?」</p>
<p>「Bukan itu! Tadi kau menyebut 1.000, 'kan?!」</p>
<p>「Iya.」</p>
<p>Apakah 1.000 masih belum cukup bagi seluruh penduduk kota yang kekurangan makanan?</p>
<p>「Kalau gak cukup, kalian mau 2.000?」</p>
<p>「Bukan itu! Kenapa kau punya sebanyak itu?! Yang paling penting, di mana kau menyimpannya?!」</p>
<p>「Aku cuma menyimpan monster yang sudah kukalahkan. Aku memiliki tas item dengan daya tampung yang besar.」</p>
<p>「Oh iya ya. Kau 'kan seorang pahlawan.」</p>
<p>「Pahlawan?」</p>
<p>Tanya Sei-san.</p>
<p>「Bukan apa-apa kok.」</p>
<p>Atla-san memotong pembicaraan dengan Sei-san supaya dia tidak membahas lebih lanjut.</p>
<p>「Yuna, kalau kau memang punya sebanyak itu, 100 Wolf saja sudah cukup. Kami tidak sanggup mengulitinya kalau kau memberikan 1.000 sekaligus.」</p>
<p>Perkataannya memang benar.<br />Aku tidak tahu ada berapa jumlah staf di sini, tapi menguliti 100 ekor pasti akan memakan waktu.</p>
<p>「Itu sudah cukup?」</p>
<p>「Lebih dari cukup kok. Kalau kami kehabisan, aku akan memintamu lagi.」</p>
<p>Kalau begini, aku tidak bisa menyingkirkan persediaan Wolf-ku.</p>
<p>「Sei, bawa gadis ini ke gudang. Setelah itu, tolong kuliti Wolf bersama semua staf yang telah kembali dan segera bagikan pada penduduk. Dan juga, jaga rahasia soal gadis ini.」</p>
<p>「Aku mengerti. Yuna-san, silakan ikuti aku.」</p>
<p>Sei-san mengiyakan dan mulai memanduku menuju gudang.<br />Aku pun mengeluarkan 100 Wolf di gudang tersebut.</p>
<p>「Terima kasih banyak. Kami benar-benar tertolong.」</p>
<p>「Kalau gak cukup, bilang padaku ya.」</p>
<p>Di dalam hati aku juga menambahkan, "Soalnya aku ingin cepat-cepat menyingkirkan persediaan ini".</p>
<p><br /><br /><br /><br />【Sudut Pandang Guildmaster Guild Komersial】</p>
<p>「Apa yang terjadi?!」</p>
<p>Aku membentak para bawahan yang ada di ruanganku.</p>
<p>「Kenapa Guild Petualang memiliki Wolf sebanyak itu?!」</p>
<p>「Mungkin karena mereka sudah mengalahkannya?」</p>
<p>Jawab salah satu bawahanku.</p>
<p>「Kau bodoh ya? Mana mungkin mengalahkan Wolf sebanyak itu dalam satu atau dua hari.」</p>
<p>「Guildmaster, mungkin ini ulah para petualang yang baru datang beberapa hari yang lalu.」</p>
<p>Bawahanku tersebut merujuk pada para petualang yang datang 3 hari yang lalu.<br />Party yang beranggotakan 4 orang.<br />Party ideal yang terdiri dari 2 pendekar pedang dan 2 penyihir.<br />Rank mereka juga tinggi. Aku sudah mengundang mereka untuk bergabung denganku, tapi mereka menolaknya.</p>
<p>「Orang-orang yang sudah menolak tawaranku itu ya? Tapi sepertinya tidak mungkin. Mereka sedang tidak berada di kota ini demi menangkap perampok.」</p>
<p>「Kalau begitu, bagaimana bisa?」</p>
<p>「Mencari informasi soal itu adalah tugas kalian, 'kan? Cepat cari tahu kenapa mereka bisa mendapatkan daging Wolf sebanyak itu!」</p>
<p>Para bawahanku sontak melompat keluar ruangan.<br />Memiliki bawahan yang tak berguna seperti mereka memang sangat menyusahkan.</p>
<p>「Sialan, seharusnya aku bisa mendapat untung sebulan lagi. Lalu aku akan segera meninggalkan kota terpencil ini.」</p>
<p>Lima tahun yang lalu, aku diangkat menjadi Guildmaster Guild Komersial di kota ini.<br />Awalnya aku hanyalah seorang karyawan di Guild Komersial suatu kota besar. Setelah mendengar bahwa aku berkesempatan menjadi seorang Guildmaster dan langsung menerima jabatan tersebut, ternyata lokasinya berada di sebuah kota terpencil.<br />Meski begitu, aku tetap bekerja keras selama 5 tahun ini.<br />Aku terus menabung uangku untuk kembali ke kota besar.<br />Tapi harapanku itu musnah karena kemunculan Kraken.<br />Si walikota bodoh sudah melarikan diri, dan penduduk lain juga ikut melarikan diri.<br />Semua harta di kota ini adalah milikku.<br />Aku tidak bisa membiarkan hartaku kabur dari kota ini.<br />Oleh sebab itu, kuputuskan untuk mengambil harta dari orang-orang yang melarikan diri keluar kota.<br />Aku menyewa para petualang berandalan dan memerintahkan mereka untuk berperan sebagai perampok.<br />Setelah menunjukkan sejumlah uang dan mengatakan bahwa mereka boleh melakukan apa pun yang mereka inginkan pada wanita yang mereka tangkap, mereka tanpa ragu menerima tawaranku.<br />Sepertinya para petualang itu berencana untuk meninggalkan kota tempat kemunculan Kraken. Pasti mereka ingin menghasilkan uang sebelum pergi.<br />Itulah sebabnya mereka dengan mudah menuruti kata-kataku.<br />Seluruh kota menjadi terisolasi akibat para petualang yang menjadi perampok.<br />Di laut ada Kraken, dan di jalan menuju luar kota ada perampok. Jalan yang tersisa hanyalah melalui gunung yang berbahaya. Para penduduk tidak punya pilihan selain tetap tinggal di kota ini.</p>
<p>Para penduduk yang mencoba melarikan diri akan diserang oleh perampok dan semua harta benda mereka akan dirampas.<br />Para penduduk yang tetap tinggal di sini akan membeli makanan dengan harga yang tinggi.<br />Aku berencana untuk keluar dari kota ini setelah memeras habis semua uang dari penduduk kota. Namun, di saat-saat seperti ini, Guild Petualang malah membagi-bagikan daging Wolf secara gratis.<br />Berkat hal itu, banyak pelanggan tolol yang mulai meminta kami untuk menjual dengan harga murah atau bahkan memberikan secara gratis.<br />Akhir-akhir ini seharusnya jumlah buruan sangat terbatas, jadi kenapa tiba-tiba mereka bisa mendapatkan banyak Wolf?<br />Kalau aku tidak segera berbuat sesuatu, sumber penghasilanku akan lenyap.</p>
<p>Informasi yang kutunggu-tunggu akhirnya datang malam itu juga.</p>
<p>「Sepertinya si Kuma mencurigakan.」</p>
<p>Bawahan yang melaporkan hal itu tampak begitu bodoh.<br />Dia memang sangat tolol, jadi apa boleh buat.</p>
<p>「Kau mau membodohiku?」</p>
<p>「Tidak, sama sekali tidak. Ada seorang gadis yang berpenampilan seperti Kuma.」</p>
<p>「Berpenampilan seperti Kuma?」</p>
<p>Ada orang yang berpenampilan seaneh itu?</p>
<p>「Ya, berdasarkan hasil investigasi, sepertinya dia tiba di kota ini kemarin.」</p>
<p>「Dia datang ke sini tanpa diserang perampok?」</p>
<p>Apakah ada orang lain selain gadis Kuma aneh itu?</p>
<p>「Berdasarkan cerita yang kudengar, dia datang melintasi pegunungan sendirian.」</p>
<p>「Kau bodoh ya? Melintasi gunung itu katamu?!」</p>
<p>「Cerita itu kudengar dari penjaga gerbang, jadi tidak mungkin salah lagi. Kudengar gadis itu juga menolong penduduk yang mencoba melintasi gunung. Keesokan harinya, beberapa penduduk melihat Kuma itu di pantai. Dan ada juga yang melihatnya memasuki Guild Petualang.」</p>
<p>「Setelah itu, muncullah Wolf berjumlah besar.」</p>
<p>「Ya, benar.」</p>
<p>Siapa Kuma ini sebenarnya?<br />Kalau dia bisa memasok Wolf sebanyak itu, artinya dia memiliki tas item yang berkualitas tinggi.<br />Terlepas dari penampilannya, kalau dia bisa melintasi gunung dan memiliki tas item yang bisa menampung sebanyak itu, kemungkinan besar dia adalah petualang veteran.</p>
<p>「Berapa usia gadis Kuma itu?」</p>
<p>「Dia pendek, mungkin sekitar 12 atau 13 tahun.」</p>
<p>Kukira dia adalah wanita yang berusia di akhir 20-an tahun atau di awal 30-an tahun, ternyata cuma bocah ingusan.</p>
<p>「Kau lagi-lagi mau membodohiku? Kau mau bilang bahwa bocah sepertinya melintasi pegunungan sendirian dan membawa Wolf sebanyak itu?」</p>
<p><br />Gadis kecil berusia 12 tahun? Dasar konyol.<br />Bagaimana mungkin bocah sepertinya sanggup melintasi gunung? Pikir dulu matang-matang sebelum melapor padaku. Inilah sebabnya aku tidak menyukai orang-orang tolol.<br />Namun, seiring waktu berjalan, semua informasi yang terkumpul selalu berkaitan dengan si Kuma.</p>
<p>「Orang yang mengawasi Guild Petualang mengatakan bahwa masih banyak Wolf yang tersedia. Oleh sebab itu, besok mereka tidak akan berburu dan hanya berfokus untuk menguliti Wolf.」</p>
<p>Kalau mereka terus mendapat bahan makanan, keuntunganku akan terus berkurang.<br />Tidak akan ada lagi orang yang membeli dari Guild Komersial.<br />Yang paling mencurigakan hanyalah seorang gadis berpenampilan seperti Kuma.</p>
<p>「Kau sudah mencari tahu di mana gadis Kuma itu berada?」</p>
<p>「Ya, dia tinggal di penginapan.」</p>
<p>「Penginapan si kekar itu?」</p>
<p>「Ya.」</p>
<p>「Kalau begitu, kita serang malam ini. Kumpulkan 4 atau 5 petualang.」</p>
<p>Kuputuskan untuk menyerang penginapan tempat gadis Kuma itu menetap pada tengah malam ini.<br />Kalau dia masih memiliki pasokan Wolf, aku akan merampasnya.<br />Kalau dia tidak memilikinya, tidak masalah.<br />Aku hanya cukup menyerahkan gadis itu pada para perampok untuk diproses. Dengan jumlah perampok sebanyak itu, pasti ada beberapa orang yang menyukai bocah sepertinya.<br />Lagi pula, kalau aku tidak segera mengambil tindakan, masa depanku tidak akan bisa kuraih.</p>
<p>Akan tetapi, semua petualang yang pergi ke penginapan itu tidak ada yang kembali.</p>
<br/>
<table style="width:100%">
<tr>
<th style="width:50%;text-align:left"><a href="https://cumatl.blogspot.com/2020/05/kuma-kuma-kuma-bear-bab-86.html"><< Sebelumnya</a></th>
<th style="width:50%;text-align:right"><a href="https://cumatl.blogspot.com/2020/05/kuma-kuma-kuma-bear-bab-88.html">Berikutnya >></a></th>
</tr>
<tr>
<th colspan="2" style="width:100%;text-align:center"><a href="https://cumatl.blogspot.com/p/kuma-kuma-kuma-bear-bahasa-indonesia.html">Daftar Isi</a></th>
</tr>
</table>Cuma Translationhttp://www.blogger.com/profile/16685445147165032901noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2118091259572766285.post-36984944237553975802020-05-13T20:00:00.000+07:002020-05-13T20:00:00.858+07:00Kuma Kuma Kuma Bear - Bab 86<div class="hidecontent">
<br/>
<table style="width:100%">
<tr>
<th colspan="2" style="width:100%;text-align:center"><a href="https://cumatl.blogspot.com/p/kuma-kuma-kuma-bear-bahasa-indonesia.html">Daftar Isi</a></th>
</tr>
<tr>
<th style="width:50%;text-align:left"><a href="https://cumatl.blogspot.com/2020/05/kuma-kuma-kuma-bear-bab-85.html"><< Sebelumnya</a></th>
<th style="width:50%;text-align:right"><a href="https://cumatl.blogspot.com/2020/05/kuma-kuma-kuma-bear-bab-87.html">Berikutnya >></a></th>
</tr>
</table>
<br/>
<br/>
</div>
<h2>Bab 86 – Kuma-san Menjelajahi Kota</h2>
<a name='more'></a>
<p>Setelah perutku yang lapar diisi dengan hidangan yang lezat, aku meminta untuk diantarkan ke kamarku.<br />Berhubung ada banyak kamar kosong, aku bisa mendapat kamar single terbesar seharga kamar biasa.<br />Aku duduk di atas tempat tidur yang agak terlalu besar bagiku, lalu kugunakan Kumaphone untuk mengabari Fina di Crimonia bahwa aku sudah tiba di Mireera.<br />Fina merasa lega begitu tahu bahwa aku tiba di kota dengan selamat.<br />Aku tidak ingin membuat Fina khawatir, jadi aku tidak memberitahu tentang Kraken atau situasi kota padanya.<br />Tapi aku tetap mengatakan padanya bahwa aku tidak akan kembali ke Crimonia untuk sementara waktu.</p>
<p>Saat aku bangun tidur keesokan paginya, kulihat ada bakpao besar berwarna hitam dan putih di atas tempat tidurku.<br />Setelah mengamatinya jelas-jelas, ternyata itu adalah Kumayuru dan Kumakyuu yang sedang tidur dan membulat di atas tempat tidur.<br />Aku baru ingat kalau tadi malam aku memanggil mereka demi pencegahan tindak kejahatan.<br />Gadis berusia 15 tahun tidur sendirian. Langkah-langkah pengamanan seperti itu kurasa penting dilakukan.<br />Tapi para Kuma ini tidur begitu nyenyak, bisakah mereka membangunkanku jika ada seseorang yang datang?<br />Aku memercayai kalian.<br />Aku pun mengelus lembut para Kuma yang sedang tidur.<br />Mereka menguap kecil dan langsung kembali membulat.<br />Kukembalikan mereka ke sarung tanganku lalu aku beranjak dari tempat tidur.<br />Aku berganti pakaian dari Kuma putih menjadi Kuma hitam, kemudian pergi menuju ruang makan di lantai dasar.</p>
<p>「Cepat juga kau bangun. Sarapan sudah siap.」</p>
<p>Si kekar menghidangkan sarapan.<br />Makanannya begitu enak sampai aku tidak bisa menduga kalau ini dimasak oleh si kekar berotot.<br />Istri si kekar dan anak-anak yang mirip sang istri juga bekerja di penginapan ini.<br />Anak laki-lakinya yang lebih tua dariku, bekerja sebagai nelayan dan membantu di penginapan.<br />Sang anak laki-laki sepertinya bertugas menangkap ikan untuk disajikan di penginapan, tapi sekarang dia tidak bisa melaut dan akhirnya hanya membantu di penginapan.<br />Anak perempuannya kira-kira seusia denganku (tapi dia lebih tinggi dariku), dan dia membantu bersih-bersih, mencuci, serta menyiapkan makanan.<br />Saat melihat anak-anaknya, aku bersyukur karena mereka tidak mirip si kekar.<br />Terima kasih yang sebesar-besarnya pada gen sang istri.<br />Selagi aku menikmati sarapan lezat dengan santai, Lanya-san pun tiba.</p>
<p>「Pagi, Yuna-chan. Tidurmu nyenyak?」</p>
<p>「Selamat pagi. Aku bisa tidur nyenyak karena kau sudah merekomendasikan penginapan yang bagus.」</p>
<p>Aku pun keluar dari penginapan setelah menghabiskan sarapanku.</p>
<p>「Jadi, mau pergi ke mana dulu?」</p>
<p>「Bagaimana kalau ke laut dulu? Aku juga ingin melihat kalau ada tempat yang menjual ikan.」</p>
<p>Tapi sekarang tidak ada pasar yang buka.</p>
<p>「Yang mengurus soal jual beli ikan adalah Guild Komersial, jadi kau mesti pergi ke sana kalau ingin membeli ikan. Tapi harganya tidak masuk akal.」</p>
<p>Yah, tidak ada pilihan lain, soalnya ikan hanya bisa didapat di perairan dangkal.<br />Aku punya uang, jadi sebenarnya aku bisa saja membelinya, tapi rasanya aku tidak ingin membelinya di Guild Komersial setelah mendengar perkataan Lanya-san.</p>
<p>「Aku juga ingin pergi ke Guild Petualang.」</p>
<p>Aku tidak akan melawan Kraken, tapi aku menginginkan informasi tentang para perampok.<br />Kalau aku mengalahkan para perampok itu, maka jalan pesisir akan bisa dilewati lagi. Alhasil, logistik minimum bisa mengalir masuk ke kota, sehingga tidak akan ada lagi orang yang nekat mencoba melewati gunung seperti Lanya-san.</p>
<p>「Omong-omong, di mana Damon-san?」</p>
<p>「Damon pergi membagi-bagikan bahan makanan yang Yuna-chan berikan.」</p>
<p>「Gak ada masalah? Cukupkah untuk kalian?」</p>
<p>「Tidak akan ada masalah untuk sementara waktu. Soalnya kami juga saling bertukar bahan makanan meskipun hanya sedikit.」</p>
<p>「Kalau gak cukup, beri tahu aku ya.」</p>
<p>Setelah berjalan beberapa saat, aku bisa melihat pantai.<br />Lautan luas membentang di horizon.<br />Laut yang biru dan luas serta langit yang biru. Laut yang tenang dan tidak akan ada yang mengira kalau ada Kraken di sana.<br />Saat mengarahkan pandanganku ke arah kiri, kulihat banyak kapal nelayan yang berlabuh.<br />Kalau tidak ada Kraken, kurasa kebanyakan kapal nelayan tersebut akan berada di laut lepas saat ini.</p>
<p>「Kapal Lanya-san ada di sana juga?」</p>
<p>「Ya, tapi aku tidak bisa menggerakkannya sekarang tanpa izin dari Guild Komersial.」</p>
<p>「Di mana kira-kira posisi kemunculan Kraken?」</p>
<p>Aku menunjuk ke arah laut yang terlihat.<br />Sulit kupercaya bahwa di laut yang luas dan tenang ini ada Kraken yang menunggu.</p>
<p>「Aku tidak tahu posisi tepatnya. Semua kapal yang beranjak dari pantai selalu diserang. Kadang orang yang menangkap ikan di dekat pantai juga diserang, jadi aku tidak bisa memastikan posisi kemunculannya.」</p>
<p>Saat ini aku tidak memiliki metode untuk mengalahkan Kraken.<br />Aku tidak memiliki metode untuk bertarung di laut.<br />Aku tidak bisa terbang di udara maupun menyelam di lautan.<br />Di dalam game, ada item khusus event yang membuatmu bisa bernafas di dalam air. Jadi kau tidak akan mati meskipun jatuh dari kapal, dan kau juga bisa menyerang dengan leluasa.<br />Kalau saja dia bersedia naik ke daratan, aku bisa membakarnya dan menjadikannya cumi-cumi panggang raksasa.<br />Yah, tidak ada gunanya aku mengharapkan hal yang mustahil.<br />Bahkan Perlengkapan Kuma yang serba guna ini juga tidak bisa berperan aktif di lautan.<br />Aku hanya bisa berdoa semoga petualang rank S atau pasukan nasional akan mengatasinya.</p>
<p>「Dengan suasana yang setenang ini, gak kusangka ada Kraken di dekat sini.」</p>
<p>Kami berjalan di sepanjang pantai dan menjelajahi daerah tersebut.<br />Aku bisa melihat anak-anak yang ada di pantai berpasir.<br />Mungkin mereka sedang mencari kerang.<br />Aku jadi ingin menyantap sup miso dengan kerang.<br />Aku rindu dengan masakan Jepang.<br />Aku sangat-sangat berharap seseorang bisa mengalahkan Kraken itu.<br />Kalau aku menyediakan uang imbalan, akankah ada petualang rank S yang datang mengalahkannya?<br />Sambil memikirkan hal tersebut, kami terus berjalan.<br />Di ujung pantai berpasir, aku bisa melihat tebing.</p>
<p>「Perampok akan muncul di ujung tebing itu, jadi berhati-hatilah kalau kau pergi ke sana.」</p>
<p>Begitulah nasihat dari Lanya-san.<br />Apakah mereka akan menyerangku jika aku berjalan ke sana sendirian?<br />Kalau memang begitu, seharusnya akan lebih mudah karena aku tidak perlu repot-repot mencari mereka.</p>
<p>Setelah puas melihat-lihat laut, dia pun memanduku ke toko peralatan dan toko senjata.<br />Akhirnya, setelah diberi tahu tentang lokasi Guild Komersial dan Guild Petualang, aku pun berpisah dengan Lanya-san.<br />Aku memutuskan untuk pergi ke Guild Petualang sendirian.<br />Aku tidak pergi bersama Lanya-san karena aku sudah belajar dari pengalaman sebelumnya.<br />Selalu ada yang terjadi saat aku mendatangi Guild Petualang untuk pertama kalinya. (Terutama karena pakaianku)<br />Tak mungkin aku membawa Lanya-san ke tempat seperti itu.</p>
<p>Itulah sebabnya aku datang sendirian ke bangunan Guild Petualang yang tidak terlalu besar ini.<br />Tampaknya lebih kecil dari Guild Petualang di Crimonia.<br />Aku pun memasuki Guild sambil bersiap-siap untuk menerima tantangan dari petualang lain.<br />Saat aku masuk, pandangan para petualang… tidak ada yang mengarah padaku.</p>
<p>「Gak ada orang di sini…」</p>
<p>「Wah, tidak sopan. Aku di sini lho.」</p>
<p>Aku menoleh ke arah suara itu berasal, ternyata ada seseorang yang cabul di sana.<br />Dada besar yang dipamerkan. Pinggang yang tidak tertutupi sehingga kulitnya terlihat jelas, serta rok yang begitu pendek.<br />Seorang wanita sedang duduk di kursi sambil meminum alkohol.</p>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiI4VhSSpwkwfiomBAiuljUm5hyjnukeodWLfRgZ6zmdwFRhG6uVmaZ76uKkYbXoDJgfTEl4MHgL0qOfUNIMrcYV5wMOAfAqvmSDqujatctAP4EmoyhrKYQKoL63QxNpAUgTRiuhjqmpdLZ/s1600/7.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiI4VhSSpwkwfiomBAiuljUm5hyjnukeodWLfRgZ6zmdwFRhG6uVmaZ76uKkYbXoDJgfTEl4MHgL0qOfUNIMrcYV5wMOAfAqvmSDqujatctAP4EmoyhrKYQKoL63QxNpAUgTRiuhjqmpdLZ/s640/7.jpg" width="433" height="640" data-original-width="670" data-original-height="991" alt="Ilustrasi Novel Kuma Kuma Kuma Bear Arc 4 Bab 86 Bahasa Indonesia" /></a></div>
<p>「Wah, ada keperluan apa Kuma imut ini datang ke Guild Petualang?」</p>
<p>「Ini Guild Petualang, 'kan?」</p>
<p>Apakah aku tanpa sengaja memasuki tempat khusus untuk orang dewasa?</p>
<p>「Benar kok.」</p>
<p>Sepertinya ini memang Guild Petualang.</p>
<p>「Lalu kenapa ada orang cabul di Guild ini?」</p>
<p>「Wah, tidak sopan. Ini pakaian kasualku. Para lelaki senang melihatnya.」</p>
<p>Begitu katanya sambil memamerkan dadanya.<br />Itu adalah teknik yang tidak bisa dilakukan oleh diriku yang berdada rata ini.<br />Tapi aku pasti akan bisa melakukannya beberapa tahun lagi.</p>
<p>「Katamu lelaki senang melihatnya, tapi gak ada satu pun petualang di sini.」</p>
<p>「Tentu saja tidak ada. Apakah Kuma-san belum mendengar tentang permasalahan kota ini?」</p>
<p>「Aku tahu soal masalah Kraken dan perampok, dan petualang rank tinggi sudah melarikan diri bersama beberapa penduduk, tapi kudengar masih ada petualang rank rendah yang tersisa di kota ini.」</p>
<p>「Itu memang benar, tapi semua petualang yang tersisa ada di Guild Komersial.」</p>
<p>「Petualang ada di Guild Komersial?」</p>
<p>「Meskipun rank mereka rendah, mereka bisa berburu monster dan binatang dengan rank rendah. Mereka pindah ke sana karena Guild Komersial bersedia membeli buruan mereka dengan harga yang tinggi.」</p>
<p>Oh begitu, kalau mereka menjual langsung ke Guild Komersial tanpa harus melalui Guild Petualang, mereka akan mendapat lebih banyak uang.<br />Dengan kata lain, para petualang lebih memilih uang daripada dada besar.<br />Tapi aku tidak akan mengatakan itu padanya.</p>
<p>「Kenapa Guild Petualang gak membelinya dengan harga yang tinggi juga?」</p>
<p>「Wah, maksudmu aku harus melakukan hal yang sama seperti orang-orang itu?」</p>
<p>Wanita itu menatapku tajam.<br />Aku langsung merasa ciut karena tatapan tajamnya.</p>
<p>「Fufu, aku bercanda. Jangan gugup begitu. Jadi kenapa Kuma-san datang ke Guild Petualang?」</p>
<p>「Aku datang untuk mencari informasi tentang Kraken serta perampok yang muncul di sepanjang pesisir.」</p>
<p>「Wah, lalu apa yang akan kau lakukan setelah mendapat informasi soal itu? Apakah mungkin Nona Kuma ingin mengalahkannya?」</p>
<p>「Aku gak bisa mengalahkan Kraken, tapi mungkin aku bisa mengalahkan para perampok tergantung pada informasi yang kudapat.」</p>
<p>Setelah aku memberikan jawaban, wanita itu tiba-tiba tertawa.</p>
<p>「Fufu, ahahahahahaha… Sudah lama aku tidak tertawa seperti ini. Nona Kuma mengalahkan para perampok? Di antara para perampok itu ada beberapa yang menyukai gadis kecil sepertimu lho. Kau tahu apa yang akan terjadi kalau seandainya kau tertangkap?」</p>
<p>「Aku bisa kok kalau cuma sekadar mengalahkan perampok.」</p>
<p>「Wah, begitukah? Kalau begitu aku tidak akan mengatakan apa-apa lagi. Seandainya kau tertangkap, jangan harap ada bantuan yang datang.」</p>
<p>Wanita itu berkata dengan jengkel.</p>
<p>「Kalau begitu, keluarkan kartu Guild-mu.」</p>
<p>Wanita itu beranjak ke konter Guild.</p>
<p>「Kau siapa?」</p>
<p>「Ah, sepertinya aku belum memperkenalkan diri ya? Aku Atla, Guildmaster di Guild Petualang kota ini.」</p>
<p>Ternyata wanita cabul ini adalah Guildmaster.<br />Apakah mereka kekurangan orang yang kompeten?<br />Aku pun menyerahkan kartu Guild-ku pada Atla-san.</p>
<p>「Apakah gak ada staf yang lain?」</p>
<p>「Dengan situasi kota yang seperti sekarang ini, Guild Petualang menjadi sangat sibuk.」</p>
<p>Bukankah tadi kau minum alkohol dengan santainya?</p>
<p>「Orang-orang yang bisa bertarung mesti menangkap buruan di gunung, sementara orang-orang yang cukup kuat pergi ke kota terdekat untuk bernegosiasi soal pengerahan pasukan petualang. Yang lainnya menguliti monster dan binatang buruan, lalu mendistribusikan makanan.」</p>
<p>「Mendistribusikan makanan?」</p>
<p>「Ya, soalnya kami kekurangan makanan. Ada banyak penduduk yang membutuhkan makanan. Kami tidak bisa membiarkan mereka tewas kelaparan. Kami akan melakukan apa pun yang kami bisa.」</p>
<p>Meskipun penampilannya begini, ternyata dia adalah Guildmaster hebat yang bekerja keras demi penduduk kota ini.<br />Tapi kurasa seharusnya itu sudah menjadi tugas seorang walikota.</p>
<p>「Apa yang sedang dilakukan oleh walikota?」</p>
<p>「Dia tidak melakukan apa pun. Dia sudah melarikan diri dengan membawa semua hartanya. Jadi sekarang kota ini dikendalikan oleh Guild Komersial.」</p>
<p>Walikota, tidak boleh begitu.<br />Apakah dia tidak bisa dihukum karena tidak berada di bawah naungan suatu negara?<br />Tidak ada gunanya memikirkan hal itu lagi karena aku tidak mengerti soal politik dunia ini.<br />Atla-san meletakkan kartu Guild yang dia terima dariku ke atas pelat kristal lalu mulai mengoperasikannya.</p>
<p>「Petualang rank D…」</p>
<p>Atla-san membacakan rank petualangku.</p>
<p>「Ini…」</p>
<p>Sambil menyipitkan matanya, dia membaca huruf-huruf yang muncul di pelat kristal.</p>
<p>「…Pahlawan.」</p>
<p>Kata itu terlontar dari mulut Atla-san.</p>
<p>「Monster… Pembasmian… Tiger… Black… Persentase keberhasilan pekerjaan 100%…」</p>
<p>Dia menggumam dengan suara yang sulit terdengar. Berdasarkan potongan kata yang bisa kudengar, sepertinya dia sedang melihat daftar monster yang pernah kukalahkan.<br />Atla-san terus melihat huruf-huruf yang tertera di pelat kristal, lalu dia mematung.</p>
<p>「Ada apa?」</p>
<p>「Ah, maafkan aku. Otakku tidak sanggup memahami isi dari kartu Guild-mu.」</p>
<p>「Isi kartu Guild?」</p>
<p>「Pahlawan Elfanica, pembasmian Tiger Wolf, pembasmian Black Viper, persentase keberhasilan 100%, rekomendasi dari Guildmaster ibu kota Elfanica. Yang terakhir, ada juga stempel Yang Mulia Raja Elfanica yang dicap pada kartu Guild-mu.」</p>
<p>「Apa-apaan itu pahlawan Elfanica? Rekomendasi dari Guildmaster? Stempel Yang Mulia Raja? Ini pertama kalinya aku mendengar soal itu.」</p>
<p>「Pahlawan Elfanica… gelar yang diberikan pada seseorang yang pencapaiannya telah diakui oleh Guildmaster dan Yang Mulia Raja Kerajaan Elfanica. Apa yang sudah kau lakukan?」</p>
<p>Sepertinya mereka tidak menuliskan apa yang telah kuperbuat.</p>
<p>「Aku cuma membasmi sedikit monster.」</p>
<p>「Membasmi sedikit monster… Kau mengerti betapa hebatnya hal ini?」</p>
<p>Aku sama sekali tak mengerti. Aku berada di dunia ini baru beberapa bulan, jadi aku belum menguasai akal sehat di dunia ini.</p>
<p>「Dan stempel Raja. Apa yang sudah kau lakukan hingga mendapat stempel ini?」</p>
<p>「Apa itu stempel Raja?」</p>
<p>「Stempel yang diberikan Raja pada para petualang dan pengusaha yang memiliki tingkat kredibilitas paling tinggi. Stempel itu diberikan pada orang-orang yang bekerja keras demi negara dan telah membuat pencapaian yang luar biasa. Kau tidak salah menuliskan umurmu, 'kan?」</p>
<p>「Aku ini memang gadis 15 tahun lho.」</p>
<p>Aku tidak tahu bahwa mereka menulis dan memberikan stempel seperti itu pada kartu Guild-ku. Kuharap mereka tidak melakukan hal semacam itu tanpa sepengetahuanku.<br />Apakah ini akan membuat heboh setiap kali aku mengunjungi Guild baru?</p>
<p>「Itu bisa dihapus?」</p>
<p>「A-apa katamu?! Tidak mungkin aku bisa menghapusnya, 'kan? Itu adalah stempel Raja lho.」</p>
<p>「Tapi kalau membuat heboh seperti ini, rasanya malah merepotkan.」</p>
<p>「Kalau begitu, seharusnya tidak apa-apa. Gelar pahlawan Elfanica dan segel Raja hanya bisa dilihat oleh Guildmaster, jadi tidak akan ada yang bisa melihatnya kalau kau menggunakannya secara normal. Kalau kau mendapat masalah di Guild, kau pasti akan mendapat perlakuan khusus bila kau menunjukkan kartumu pada Guildmaster.」</p>
<p>Mungkin seperti sarung stempel spesial yang sering muncul dalam drama sejarah?</p>
<p>「Tapi gak ada gunanya kalau Guildmaster tersebut membocorkan informasiku, 'kan?」</p>
<p>「Tidak akan ada masalah karena di rekomendasi Guildmaster ibu kota kerajaan sudah tertulis larangan membocorkannya. Orang yang membocorkannya akan mendapat hukuman berat.」</p>
<p>Sepertinya mereka berusaha menutupinya dengan sebaik mungkin.<br />Kalau ini bisa membantuku saat mendapat masalah, aku akan menerimanya dengan senang hati dan menggunakannya sebagai pengganti sarung stempel spesial.</p>
<p>「Petualang kuat akan selalu diterima di sini. Sekali lagi, izinkan aku menyambutmu di sini.」</p>
<p>Dia mengulurkan tangannya, dan aku pun menjabat tangannya dengan sarung tangan boneka Kuma.</p>
<p>「Jadi, aku harus bertanya langsung pada sang Pahlawan, bisakah kau mengalahkan Kraken?」</p>
<p>「Gak bisa. Aku gak punya metode untuk mengalahkannya. Aku gak bisa menyerang di lautan.」</p>
<p>Aku mengatakan dengan jelas bahwa itu adalah hal yang mustahil.</p>
<p>「Ternyata memang mustahil ya?」</p>
<p>Dia tampak kecewa.<br />Kuharap dia tidak menganggap bahwa seorang gadis 15 tahun sepertiku ini bisa mengalahkan Kraken begitu saja.</p>
<p>「Tapi aku bisa berbuat sesuatu soal perampok.」</p>
<p>「Terima kasih. Itu saja pun akan sangat membantu.」</p>
<br/>
<table style="width:100%">
<tr>
<th style="width:50%;text-align:left"><a href="https://cumatl.blogspot.com/2020/05/kuma-kuma-kuma-bear-bab-85.html"><< Sebelumnya</a></th>
<th style="width:50%;text-align:right"><a href="https://cumatl.blogspot.com/2020/05/kuma-kuma-kuma-bear-bab-87.html">Berikutnya >></a></th>
</tr>
<tr>
<th colspan="2" style="width:100%;text-align:center"><a href="https://cumatl.blogspot.com/p/kuma-kuma-kuma-bear-bahasa-indonesia.html">Daftar Isi</a></th>
</tr>
</table>Cuma Translationhttp://www.blogger.com/profile/16685445147165032901noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2118091259572766285.post-13230019326013781702020-05-10T20:00:00.000+07:002020-05-10T20:00:03.591+07:00Kuma Kuma Kuma Bear - Bab 85<div class="hidecontent">
<br/>
<table style="width:100%">
<tr>
<th colspan="2" style="width:100%;text-align:center"><a href="https://cumatl.blogspot.com/p/kuma-kuma-kuma-bear-bahasa-indonesia.html">Daftar Isi</a></th>
</tr>
<tr>
<th style="width:50%;text-align:left"><a href="https://cumatl.blogspot.com/2020/05/kuma-kuma-kuma-bear-bab-84.html"><< Sebelumnya</a></th>
<th style="width:50%;text-align:right"><a href="https://cumatl.blogspot.com/2020/05/kuma-kuma-kuma-bear-bab-86.html">Berikutnya >></a></th>
</tr>
</table>
<br/>
<br/>
</div>
<h2>Bab 85 – Kuma-san Tiba di Mireera</h2>
<a name='more'></a>
<p>Saat salju di depan gua kutiup menggunakan sihir, tampaklah cuaca di luar yang cerah.<br />Rasanya badai salju kemarin seperti tidak pernah terjadi.<br />Cuaca ini malah terlalu cerah bagi seorang mantan hikikomori sepertiku ini.</p>
<p>Aku meminta mereka berdua untuk keluar gua terlebih dahulu supaya aku bisa menyimpan Kuma House.<br />Saat aku keluar gua, kulihat mereka kesulitan berjalan di atas tumpukan salju perawan.</p>
<p>「Yuna-chan, apa yang akan kau lakukan dengan rumahmu?」</p>
<p>Kami menjadi lebih akrab sejak waktu makan kemarin, dan panggilanku telah berubah dari 『-san』 menjadi 『-chan』.<br />Aku juga merasa lebih nyaman dengan panggilan seperti itu.</p>
<p>「Aku membuatnya menggunakan sihir, jadi aku bisa menyimpannya dengan sihir juga.」</p>
<p>「Yuna-chan benar-benar petualang yang hebat ya?」</p>
<p>「Aku hanya petualang normal rank D kok.」</p>
<p>Bahkan bagiku sendiri pun pernyataanku itu terlalu meragukan.<br />Aku sendiri ingin tahu apakah ada petualang lain yang berpakaian seperti Kuma, mendaki gunung bersalju sendirian, serta menggunakan sihir untuk memasukkan dan mengeluarkan rumah.</p>
<p>「Kalau begitu, aku akan memanggil makhluk seperti yang sudah kuceritakan tadi malam, jadi jangan kaget ya?」</p>
<p>Saat makan malam kemarin, aku berbicara tentang makhluk panggilan Kuma sekaligus memanggil Kumayuru dan Kumakyuu dalam ukuran kecil.<br />Tapi ukuran mereka hari ini berbeda dibanding kemarin.</p>
<p>「Besarnya…」</p>
<p>「Damon-san, Lanya-san, silakan naiki Kumayuru yang sudah kuperkenalkan kemarin.」</p>
<p>「Apakah ini benar-benar Kuma yang sama dengan yang kemarin?」</p>
<p>Damon-san mendekati Kumayuru dengan takut-takut.</p>
<p>「Yakin tidak apa-apa?」</p>
<p>「Selama kau gak melakukan atau mengatakan hal yang buruk, semua akan baik-baik saja.」</p>
<p>「Mengatakan hal buruk? Mereka mengerti bahasa manusia?」</p>
<p>「Mereka mengerti. Kumayuru, jongkoklah supaya mereka bisa naik.」</p>
<p>Kumayuru pun membungkukkan badannya setelah mendengar perkataanku.<br />Damon-san kehabisan kata-kata saat melihatnya.</p>
<p>「Itu… Kumayuru… Kumohon bantuanmu.」</p>
<p>Damon-san mengatakan itu lalu perlahan menaiki Kumayuru.<br />Kumayuru pun menganggukkan kepalanya ke arah Damon-san.</p>
<p>「Luar biasa, dia benar-benar mengerti bahasa manusia.」</p>
<p>「Lanya-san juga naiklah. Kita akan segera berangkat.」</p>
<p>Lanya-san mengangguk lalu naik di belakang Damon-san suaminya. Setelah mereka berdua naik, Kumayuru perlahan bangkit.<br />Kurasa batas maksimal yang bisa diangkutnya adalah 2 orang dewasa.</p>
<p>「Seharusnya kau gak akan jatuh, tapi berpeganganlah kuat-kuat.」</p>
<p>Aku pun menaiki Kumakyuu dan kami berangkat menuju Mireera.<br />Kecepatan kami agak lambat di awal, tapi perlahan-lahan kecepatan ditambah setelah mereka mulai terbiasa.<br />Berhubung ini adalah gunung bersalju, tentu saja kecepatan kami tidak sekencang saat melaju di tanah yang datar, tapi tetap saja lebih kencang daripada orang yang berjalan kaki.</p>
<p>「Cuaca di pegunungan bisa berubah sewaktu-waktu, jadi kita mesti lebih bergegas lagi.」</p>
<p>Kami pun sedikit mempercepat laju pendakian gunung.<br />Snow Daruma yang muncul di sepanjang jalan kukalahkan dengan sihir api.<br />Mungkin sebenarnya mereka akan aman-aman saja karena ada Kumayuru, tapi akan merepotkan kalau seandainya mereka diserang.</p>
<p>「Bisa semudah ini…」</p>
<p>「Luar biasa!」</p>
<p>Sebelum bertemu denganku, sepertinya mereka mesti bersembunyi dan mencari rute lain bila bertemu dengan monster.<br />Yah, Snow Daruma memang tidak bisa dikalahkan dengan serangan fisik, jadi mustahil dikalahkan oleh orang biasa.<br />Setelah mendaki beberapa saat, akhirnya aku bisa melihat sisi lain dari gunung ini.</p>
<p>Laut biru membentang di kejauhan.<br />Oh, inilah laut yang kuimpikan.<br />Laut telah menunggu bila aku menuruni gunung bersalju ini.<br />Tapi ada Kraken juga yang menungguku di sana.<br />Andai saja tidak ada Kraken di sana.<br />Tapi hanya karena aku bisa melihat laut dari sini, bukan berarti jaraknya sudah dekat.<br />Meski aku bisa melihatnya, tapi jaraknya masih jauh.<br />Mungkin rasanya seperti orang yang turun dari puncak Gunung Fuji ya?<br />Tentu saja diriku yang hikikomori ini tidak pernah mendaki Gunung Fuji. Dan meskipun aku ingin mendakinya, aku tidak akan bisa mendaki dengan staminaku yang begitu rendah ini.</p>
<p>Para Kuma terus berlari menuruni pegunungan bersalju.<br />Dua orang yang menunggangi Kumayuru menjadi berisik sejak beberapa saat yang lalu.<br />Mereka bilang "Berhenti!", "Terlalu kencang!", atau "Mau mati!".<br />Yah, kami berlari menuruni gunung, jadi mau bagaimana lagi.<br />Inikah rasanya menaiki roller coaster seperti yang kulihat di TV? Aku tidak tahu sih, soalnya aku belum pernah menaikinya.<br />Beberapa jam kemudian, kami pun tiba di kaki gunung.</p>
<p>「Kalian berdua baik-baik saja?」</p>
<p>「Ya, sepertinya begitu.」</p>
<p>「Ba-baik-baik saja.」</p>
<p>Pada awalnya mereka berteriak sangat keras, tapi kemudian mereka menjadi diam di tengah perjalanan dan berpelukan begitu erat sambil bertahan di atas Kumayuru.</p>
<p>「Tapi kalau memikirkan seberapa lama waktu yang kami habiskan untuk mendaki gunung ini, rasanya aku jadi sedih.」</p>
<p>Setelah menuruni gunung, kami pun turun dari Kuma dan berjalan kaki menuju kota.<br />Alasannya adalah aku tidak mau membuat kehebohan.<br />Sebelum senja, akhirnya kami tiba di kota.</p>
<p>「Kita benar-benar kembali hanya dalam sehari.」</p>
<p>Mereka berdua bergumam, "Apa artinya kesulitan yang waktu itu kami hadapi?".<br />Semilir angin laut berhembus saat kami mendekati kota.<br />Aku bisa merasakan bahwa aku sudah dekat dengan laut. Yah, meskipun sebenarnya aku sendiri belum pernah mengunjungi laut di Jepang.<br />Tapi ada lautan di dalam game.<br />Laut tersebut penuh dengan monster sih…</p>
<p>Kami terus berjalan menuju kota, kemudian kulihat seorang penjaga gerbang yang berdiri di dekat gerbang kota.</p>
<p>「Damon, kau sudah kembali?!」</p>
<p>「Ya, nona ini menyelamatkan kami saat kami hampir mati.」</p>
<p>Penjaga gerbang itu lalu menatapku.</p>
<p>「Hm? Kuma?」</p>
<p>「Aku Yuna, petualang.」</p>
<p>Aku menunjukkan kartu Guild-ku.</p>
<p>「Rank D…」</p>
<p>Dia tampak terkejut saat mengetahui seorang gadis kecil sepertiku memiliki rank D.<br />Mungkin menurutnya tampang sepertiku ini paling-paling hanya rank E.</p>
<p>「Damon, jadi kau berhasil mencapai Crimonia?」</p>
<p>Damon-san menggelengkan kepalanya.</p>
<p>「Kami kehabisan tenaga di tengah perjalanan.」</p>
<p>「Begitu ya. Untunglah kalian sempat terselamatkan. Terima kasih ya, Nona Kuma.」</p>
<p>「Gak usah sungkan, aku cuma kebetulan menemukan mereka di tengah jalan.」</p>
<p>「Begitu ya. Kurasa kau sudah mendengar dari Damon tentang kondisi kota ini, tapi bagaimanapun juga, selamat datang di kota ini.」</p>
<p>Dia mengatakan itu dan mengizinkan kami masuk ke kota.</p>
<p>「Selanjutnya apa yang akan Yuna-chan lakukan?」</p>
<p>「Hari sudah hampir menggelap, jadi aku akan segera tidur untuk persiapan esok hari. Kuharap kalian bisa merekomendasikan penginapan untukku.」</p>
<p>「Penginapan ya. Ada kemungkinan kau tidak bisa mendapat makanan di penginapan.」</p>
<p>「Gak apa-apa. Soalnya aku punya makanan.」</p>
<p>「Tapi, Yuna-chan, kau tidak mesti menginap di penginapan, kau bisa menginap di rumah kami.」</p>
<p>「Hmm, tenang saja. Sudah sekian lama kalian gak bertemu dengan keluarga kalian, 'kan? Kalian gak perlu mengkhawatirkan aku.」</p>
<p>「Tapi kau sudah memberi kami begitu banyak makanan.」</p>
<p>Kemarin, aku sudah memberikan tas item yang berisi 3 Wolf, tepung, dan sayuran pada mereka.<br />Mereka bahkan tidak memiliki tas item, tapi tetap pergi ke Crimonia untuk membeli makanan.<br />Mungkin mereka pergi bersama-sama karena tidak memiliki tas item.<br />Tapi, kalau memikirkan mereka yang mungkin pulang dan mendaki gunung dengan membawa banyak bahan makanan, bagiku itu terlalu gegabah.<br />Itu artinya mereka memang sudah di ujung tanduk dan terpaksa melakukannya.</p>
<p>「Kalau kau mau berterima kasih, kau bisa memanduku berkeliling kota.」</p>
<p>「Terima kasih. Silakan beri tahu aku kalau ada sesuatu yang ingin kau lihat. Aku akan memperlihatkannya besok.」</p>
<p><br />Kami berjalan di kota selama beberapa saat, tapi suasananya begitu lesu.<br />Hanya sedikit orang yang lalu-lalang.<br />Bahkan di alun-alun utama pun hanya ada beberapa orang.<br />Tapi sebenarnya suasana seperti ini cocok bagiku, karena hanya ada beberapa orang yang melihat penampilanku dengan tatapan yang aneh.</p>
<p>「Biasanya ada banyak kios di sini.」</p>
<p>Kata Lanya-san dengan raut wajah yang sedih.</p>
<p>「Karena Kraken, penangkapan ikan terhenti dan tidak ada orang yang bertransaksi.」</p>
<p>「Dan penangkapan ikan yang tersisa dimonopoli oleh Guild Komersial?」</p>
<p>「Ya, bahkan di situasi seperti ini pun mereka hanya berpikir soal menghasilkan uang.」</p>
<p>Yah, memang beginilah Guild Komersial yang ada di bayanganku.<br />Mereka akan berkata, "Apakah bakal menguntungkan?" sambil menggosok-gosokkan tangannya.</p>
<p>「Damon!」</p>
<p>Dari belakang terdengar suara yang memanggil Damon-san.<br />Saat berbalik, kulihat seorang lelaki seusia Damon-san yang datang menghampiri kami.</p>
<p>「Jeremo…」</p>
<p>「Kapan kau kembali?」</p>
<p>「Baru saja.」</p>
<p>「Begitu ya. Aku kaget saat mendengar kalian pergi mendaki gunung untuk ke Crimonia.」</p>
<p>「Soalnya tidak ada lagi makanan yang tersisa.」</p>
<p>「Maafkan aku soal itu.」</p>
<p>Lelaki itu meminta maaf setelah mendengar perkataan Damon-san.</p>
<p>「Itu bukan salahmu, Jeremo. Yuna, ini Jeremo, dia bekerja di Guild Komersial.」</p>
<p>「Guild Komersial yang jahat itu?」</p>
<p>「Dia termasuk orang baik-baik.」</p>
<p>「Kurasa aku tidak pantas untuk disebut sebagai orang baik-baik.」</p>
<p>「Tetap saja, kau lebih baik daripada rekan-rekanmu yang lain.」</p>
<p>「Mungkin begitu, tapi bisakah kau memperkenalkan gadis berpakaian unik ini padaku?」</p>
<p>「Ini Yuna si petualang. Dia adalah penyelamat kami. Dialah yang menolong saat kami pingsan di gunung bersalju.」</p>
<p>「Ternyata situasi sempat segenting itu ya? Terima kasih sudah menyelamatkan Damon.」</p>
<p>Dia berterima kasih padaku.</p>
<p>「Jadi, kau punya stok makanan?」</p>
<p>「Yuna memintaku untuk membagi-bagikan makanan yang dia berikan.」</p>
<p>「Begitu ya. Semoga saja para petualang yang baru datang tempo hari bisa mengalahkan para perampok.」</p>
<p>「Tidak mungkin. Ujung-ujungnya pasti mereka akan melarikan diri juga.」</p>
<p>「Mereka adalah party petualang rank C, jadi seharusnya tidak akan melarikan diri.」</p>
<p>「Kalau rank C, mungkin…」</p>
<p>「Satu-satunya masalah adalah kalau seandainya mereka menerima permintaan seseorang untuk pergi meninggalkan kota.」</p>
<p>Apakah petualang rank C memang sekuat itu?<br />Meskipun tidak bisa mengalahkan Kraken, semoga saja mereka bisa mengalahkan perampok.<br />Sesaat kemudian, kami pun berpisah dengan Jeremo di persimpangan jalan.</p>
<p>「Yuna-chan, inilah penginapannya.」</p>
<p>Ternyata penginapan ini lumayan besar.</p>
<p>「Banyak orang yang datang menggunakan kapal dari luar kota untuk membeli ikan di kota ini. Sekarang tidak ada orang yang datang, jadi kurasa penginapan ini sedang kosong.」</p>
<p>「Terima kasih. Kalau begitu, sampai jumpa besok ya.」</p>
<p>Kami berpisah di depan penginapan, lalu aku masuk ke penginapan.<br />Begitu masuk, kulihat seorang pria kekar berkulit kecokelatan yang duduk di balik meja.<br />Saat melangkah masuk, mataku bertemu dengan mata pria kekar itu.</p>
<p>「Otot?」</p>
<p>「Kuma?」</p>
<p>Kami berdua menyebut karakteristik masing-masing.</p>
<p>「Aku ingin menginap.」</p>
<p>「Oh, maaf. Aku tidak mengira ada pelanggan yang datang. Untuk berapa orang?」</p>
<p>「Cuma aku satu-satunya kok.」</p>
<p>「Nona Kuma, jangan bohong. Tidak mungkin kau datang ke sini sendirian. Di laut ada Kraken, di jalan sepanjang pesisir ada perampok. Tidak ada lagi jalan menuju kota ini yang aman dilewati seorang diri. Semua penduduk kota ini tahu soal itu.」</p>
<p>「Aku datang melewati gunung kok.」</p>
<p>「Sulit kupercaya. Apalagi melewati pegunungan securam itu.」</p>
<p>「Kau gak harus mempercayaiku, yang penting bisa aku menginap di sini?」</p>
<p>「Ada banyak kamar kosong. Tapi tidak ada yang bisa dimasak.」</p>
<p>「Gak masalah. Paman, ada makanan untukmu sendiri?」</p>
<p>「Ya, soalnya ini adalah penginapan. Aku punya sedikit makanan yang diawetkan. Tapi aku hanya bisa membaginya untuk orang-orang yang kukenal. Sebenarnya berat bagiku untuk mengatakan ini, tapi aku tidak mampu memberikan makanan untuk orang asing. Tapi kalau kau menyediakan bahan makanan, aku bisa memasakkannya untukmu.」</p>
<p>Sebenarnya aku masih punya roti dan makanan lain yang dibuat oleh Morin-san, tapi kuputuskan untuk memberikan bahan makanan padanya karena aku merasa tidak nyaman kalau dia terus memandangku penuh curiga.<br />Aku pun mengeluarkan Wolf, sayuran, dan tepung dari Box Kuma.</p>
<p>「Kalau begitu, tolong urus ini.」</p>
<p>「Sebanyak ini?!」</p>
<p>Si paman berotot terkejut melihat bahan makanan yang muncul di hadapannya.</p>
<p>「Yah, aku gak tahu akan tinggal di sini berapa lama, tapi yang pasti aku akan di sini untuk sementara waktu, jadi silakan katakan padaku kalau makanan ini gak cukup.」</p>
<p>「Oke, aku mengerti. Kalau begitu, aku akan segera menyiapkan makanan. Sayangnya aku tidak bisa menyajikan hidangan laut yang lezat untukmu. Namaku Deiga.」</p>
<p>「Aku Yuna.」</p>
<p>「Ah, senang berkenalan denganmu, Nona Kuma.」</p>
<p>Kenapa dia tidak menggunakan namaku meskipun aku sudah memperkenalkan diri?<br />Kalau seperti ini terus, persamaan 『Aku = Nona Kuma』 akan menyebar ke seluruh penjuru dunia.<br />Yah, meskipun sebenarnya persamaan 『Aku = Gadis Kuma』 sudah terlanjur lumrah di Crimonia.</p>
<br/>
<table style="width:100%">
<tr>
<th style="width:50%;text-align:left"><a href="https://cumatl.blogspot.com/2020/05/kuma-kuma-kuma-bear-bab-84.html"><< Sebelumnya</a></th>
<th style="width:50%;text-align:right"><a href="https://cumatl.blogspot.com/2020/05/kuma-kuma-kuma-bear-bab-86.html">Berikutnya >></a></th>
</tr>
<tr>
<th colspan="2" style="width:100%;text-align:center"><a href="https://cumatl.blogspot.com/p/kuma-kuma-kuma-bear-bahasa-indonesia.html">Daftar Isi</a></th>
</tr>
</table>Cuma Translationhttp://www.blogger.com/profile/16685445147165032901noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2118091259572766285.post-84975514254438845202020-05-06T20:00:00.000+07:002020-05-06T20:00:01.495+07:00Kuma Kuma Kuma Bear - Bab 84<div class="hidecontent">
<br/>
<table style="width:100%">
<tr>
<th colspan="2" style="width:100%;text-align:center"><a href="https://cumatl.blogspot.com/p/kuma-kuma-kuma-bear-bahasa-indonesia.html">Daftar Isi</a></th>
</tr>
<tr>
<th style="width:50%;text-align:left"><a href="https://cumatl.blogspot.com/2020/05/kuma-kuma-kuma-bear-bab-83.html"><< Sebelumnya</a></th>
<th style="width:50%;text-align:right"><a href="https://cumatl.blogspot.com/2020/05/kuma-kuma-kuma-bear-bab-85.html">Berikutnya >></a></th>
</tr>
</table>
<br/>
<br/>
</div>
<h2>Bab 84 – Kuma-san Menyelamatkan Orang</h2>
<a name='more'></a>
<p>Ada orang lain yang terjebak di badai salju ini.<br />Mungkin mereka adalah petualang sepertiku.<br />Apakah mereka ke lokasi ini untuk berburu monster?<br />Mungkin akan merepotkan kalau mereka tak sengaja menyerangku karena terkejut melihat Kumayuru, jadi awalnya kuputuskan untuk menjauhi mereka, tapi mereka sama sekali tidak bergerak saat kuperhatikan melalui sihir deteksi.<br />Apakah mereka sedang berkemah darurat di situ?<br />Memang tidak mungkin bergerak saat keadaan badai salju begini.<br />Mungkin di situ ada gua dan mereka sedang berlindung di dalamnya.<br />Apakah lebih baik aku melanjutkan perjalananku saja?<br />Setelah berpikir masak-masak, akhirnya kuputuskan untuk menghampiri mereka.</p>
<p>Badai salju semakin lama semakin menguat.<br />Sambil terus menggunakan sihir deteksi, aku pun tiba di titik reaksi mereka berada.<br />Aku tidak melihat ada gua, batu besar, atau apa pun yang bisa dijadikan tempat berlindung. Juga tidak ada penampakan orang lain di sini. Tapi sihir deteksi masih memperlihatkan reaksi.<br />Satu-satunya kemungkinan yang bisa kusimpulkan adalah mereka terkubur di bawah tumpukan salju.<br />Bukankah ini benar-benar gawat?<br />Aku memerhatikan tumpukan salju di sekitarku.<br />Kumayuru yang pertama bereaksi. Saat aku melihat ke arah dia memandang, aku bisa melihat tas yang terkubur sebagian di salju.<br />Aku segera bergegas dan menggali salju di titik tersebut. Aku pun menemukan seorang pria dan seorang wanita yang sedang tergeletak sambil berpelukan.</p>
<p>「Kalian gak apa-apa?!」</p>
<p>Aku meniup salju yang masih menutupi mereka menggunakan sihir angin, lalu kuguncang-guncangkan tubuh mereka.<br />Mereka berdua tidak sadarkan diri, tapi masih bernafas.<br />Aku mencari tempat untuk berlindung dari salju, untunglah aku menemukan sebuah gua kecil tidak jauh dari sini.<br />Tapi gua tersebut masih belum cukup besar untuk melindungi kami dari salju.<br />Ya sudah, tinggal kuperbesar saja.<br />Aku memanggil Kumakyuu dan meminta para Kuma untuk mengangkut dua orang yang tidak sadarkan diri.<br />Aku mendekati gua kecil tersebut dan memperbesar ukurannya menggunakan sihir dengan hati-hati demi mencegah longsoran salju.<br />Setelah gua tersebut cukup besar, aku mengeluarkan Kuma House versi praktis yang pernah kugunakan saat dalam perjalanan menuju ibu kota.<br />Aku membawa mereka masuk ke Kuma House dan membaringkan mereka di atas sofa.<br />Aku mengeluarkan selimut untuk menghangatkan tubuh mereka yang begitu dingin.<br />Tapi sepertinya masih terasa dingin, jadi aku juga menaikkan suhu ruangan Kuma House.<br />Bagian dalam Kuma House pada dasarnya tidak terasa dingin atau pun panas. Rumah ini dirancang untuk terus mempertahankan suhu yang stabil. Jadi aku menggunakan batu sihir api untuk menghangatkan tubuh dua orang yang sangat kedinginan tersebut.<br />Sekarang aku tinggal menunggu mereka siuman.<br />Selagi menunggu, lebih baik aku makan dulu.<br />Aku pun beranjak ke dapur dan menyiapkan makanan dan minuman hangat. Saat kembali ke ruangan semula, tubuh wanita tersebut mulai bergerak dan dia perlahan membuka matanya.</p>
<p>「I-ini di mana?」</p>
<p>「Sudah bangun?」</p>
<p>Wanita tersebut mengamati seisi ruangan dan akhirnya menatapku.</p>
<p>「…Kuma? …Kau siapa?」</p>
<p>「Aku Yuna, petualang. Aku menemukan kalian berdua tergeletak di pegunungan bersalju, kau bisa mengingatnya?」</p>
<p>Wanita itu berpikir sejenak, lalu tiba-tiba berteriak karena mengingat sesuatu.</p>
<p>「Damon!」</p>
<p>「Lelaki yang bersamamu sedang berbaring di sana.」</p>
<p>Aku menunjuk sofa yang ada di sebelahnya.<br />Wanita itu tampak lega setelah melihat lelaki itu masih bernafas.</p>
<p>「Syukurlah. Apakah kau yang menolong kami?」</p>
<p>「Cuma kebetulan. Aku menemukan kalian tergeletak di salju.」</p>
<p>「Terima kasih banyak. Namaku Lanya. Dan lelaki itu Damon, suamiku.」</p>
<p>Dia menundukkan kepalanya.<br />Mungkin usianya sekitar 25 tahun?<br />Aku tidak sepenuhnya yakin sih, soalnya ada orang yang seperti Ellelaura-san.<br />Aku pun memberikan susu hangat pada Lanya-san.</p>
<p>「Jadi kenapa kalian ada di lokasi itu?」</p>
<p>「Kami sedang dalam perjalanan dari Mireera menuju Crimonia.」</p>
<p>「Kalau gak salah, Mireera adalah kota yang ada di balik gunung ini, 'kan?」</p>
<p>Kota yang berbatasan dengan laut.<br />Kota itulah yang menjadi tujuan perjalananku.</p>
<p>「Iya, benar. Kami sedang dalam perjalanan untuk membeli makanan di Crimonia yang ada di balik gunung, tapi kami kehabisan tenaga di tengah perjalanan.」</p>
<p>「Makanan? Kenapa kalian mesti menyeberangi gunung bersalju hanya untuk mendapat makanan?」</p>
<p>「Sepertinya berita belum sampai ke Crimonia ya?」</p>
<p>Kata Lanya-san dengan raut wajah yang sedih.</p>
<p>「…?」</p>
<p>「Kira-kira sebulan yang lalu, seekor monster muncul di laut.」</p>
<p>「Monster?」</p>
<p>「Petualang bilang bahwa itu adalah Kraken. Kraken tersebut muncul di dekat pelabuhan dan menyerang kapal-kapal, jadi tidak ada yang bisa masuk atau pun keluar.」</p>
<p>Di game, Kraken adalah bos monster untuk event di laut.<br />Monster berwujud cumi-cumi.<br />Kelemahannya adalah elemen api dan listrik, tapi kekuatan elemen api berkurang menjadi setengahnya karena berada di laut, dan daya serang elemen listrik memang kuat, tapi bisa menjadi senjata makan tuan yang menyerang dirimu sendiri dan rekan-rekanmu bila seranganmu meleset.<br />Pada event ini petarung jarak dekat menjadi tak berguna sementara para penyihir sungguh berperan besar.<br />Aku juga ikut berpartisipasi, dan masih jelas di ingatanku bahwa melawan monster itu sangat merepotkan.</p>
<p>「Oleh karena itu, nelayan di kota kami tidak bisa lagi menangkap ikan. Tentu saja itu menjadi pukulan telak bagi kota yang sangat bergantung pada hasil tangkapan ikan. Ikan tidak bisa didapat. Bahan makanan dari luar kota tidak bisa masuk. Yang tersisa hanyalah ikan dari perairan dangkal, dan itu pun sudah dimonopoli oleh sebagian orang.」</p>
<p>「Dimonopoli… Memangnya gak ada yang protes?」</p>
<p>「Dalang utamanya adalah Guild Komersial, jadi tidak ada yang berani memberontak. Kalau berani melawan, kami tidak akan bisa membeli kebutuhan untuk seterusnya.」</p>
<p>「Apakah gak ada Guild Petualang di kotamu? Kenapa gak mengumpulkan orang untuk mengalahkan Kraken?」</p>
<p>Lanya-san menggelengkan kepalanya.</p>
<p>「Di kota kami ada Guild Petualang, tapi tidak ada petualang yang cukup kuat untuk mengalahkan Kraken.」</p>
<p>Bahkan di event pun Kraken merupakan monster boss-class.<br />Kalau di dunia ini, harus setinggi apa rank-mu untuk bisa mengalahkannya?<br />Selagi aku berpikir tentang Kraken, Damon yang berbaring di sofa mulai bergerak.</p>
<p>「Damon, kau baik-baik saja?」</p>
<p>Lanya-san menghampirinya, wajahnya tampak khawatir.</p>
<p>「Lanya? Kita…」</p>
<p>「Petualang Yuna-san sudah menolong kita.」</p>
<p>Damon mencoba bangun lalu menatapku.</p>
<p>「Kuma?」</p>
<p>Reaksi mereka sama persis.</p>
<p>「Damon, itu tidak sopan.」</p>
<p>「Ah, maafkan aku. Terima kasih sudah menolong kami. Jadi, di mana ini?」</p>
<p>「Di rumahku.」</p>
<p>「Kami benar-benar terselamatkan…」</p>
<p>Aku menghangatkan susu di dapur lalu memberikannya pada Damon.</p>
<p>「Terima kasih, aku sangat tertolong.」</p>
<p>Dia menerimanya dan langsung meneguknya.<br />Mereka berdua sudah mulai tenang, jadi kami melanjutkan perbincangan.</p>
<p>「Lalu kenapa kalian ada di pegunungan? Kudengar ada jalan di sepanjang pesisir, meskipun jarak tempuhnya menjadi lebih jauh.」</p>
<p>「Beberapa saat setelah kemunculan Kraken, para perampok juga mulai bermunculan di jalan sepanjang pesisir.」</p>
<p>「Meskipun mengalahkan Kraken sepertinya mustahil, bukankah para petualang seharusnya bisa mengatasi kemunculan perampok?」</p>
<p>Mereka berdua menggelengkan kepala.</p>
<p>「Para petualang rank tinggi sudah terlanjur disewa sebagai pengawal oleh orang-orang yang melarikan diri dari kota.」</p>
<p>「Yang tersisa di kota hanyalah petualang rank rendah…」</p>
<p>Kraken tidak bisa dikalahkan. Perampok juga tidak bisa diatasi.<br />Seharusnya petualang rank tinggi mesti melakukan sesuatu sebelum mereka meninggalkan kota.</p>
<p>Yang bisa kusimpulkan dari cerita mereka berdua adalah, akibat kemunculan Kraken, mereka tidak bisa menangkap ikan di laut dan pasokan dari kota-kota lain pun tidak bisa masuk. Satu-satunya jalan alternatif juga tidak bisa dilewati karena adanya perampok. Dan sayangnya para petualang yang tersisa tidak berguna.<br />Ditambah lagi, sebagian orang memonopoli hasil ikan di perairan dangkal.</p>
<p>「Bagaimana dengan gunung? Laut bukan satu-satunya sumber makanan, 'kan?」</p>
<p>Kalau ada Wolf di gunung, seharusnya ada binatang lain yang bisa ditemui, dan masih banyak lagi jenis makanan yang bisa dicari di gunung.</p>
<p>「Ya, kami bisa mendapat sedikit makanan dari gunung. Tapi jumlahnya terbatas, dan untuk mendapatkannya harus membayar dengan harga yang tinggi.」</p>
<p>「Pelabuhan lain seharusnya tahu soal lautan Mireera yang sedang diserang Kraken. Apakah negara gak melakukan apa pun?」</p>
<p>Meskipun bukan ibu kota kerajaan, kurasa sudah sewajarnya pasukan nasional dikerahkan untuk mengalahkan Kraken.</p>
<p>「Kota kami tidak termasuk dalam wilayah negara mana pun, jadi tidak ada pihak yang bersedia mengalahkan Kraken.」</p>
<p>「Begitukah?」</p>
<p>「Kudengar kota kami merupakan kota yang dibangun oleh orang-orang yang melarikan diri di masa peperangan.」</p>
<p>Tidak ada petualang, tidak ada bantuan dari negara, bukankah ini sudah sekakmat?<br />Hmm… Bagaimana ya?<br />Aku? Aku tidak akan melawan Kraken.<br />Bagaimanapun, Kuma tidak bisa bertarung di lautan.</p>
<p>「Apa rencana kalian selanjutnya?」</p>
<p>「Kalau memungkinkan, kami akan pergi ke Crimonia.」</p>
<p>「Setelah itu, kalian sanggup kembali ke Mireera?」</p>
<p>Mereka bahkan tidak mampu mencapai kota tujuan mereka.<br />Kemungkinan mereka sangat kecil untuk bisa kembali dengan melewati jalur yang sama.</p>
<p>「Itu…」</p>
<p>「Tapi kalau kami tidak pergi, ada anak-anak, ayah, dan ibuku yang menunggu dalam keadaan lapar.」</p>
<p>Mereka berdua menjawab dengan suara yang begitu pelan.<br />Mungkin mereka mengingat perjalanan yang telah mereka tempuh untuk sampai ke titik ini.<br />Meskipun mulut mereka berkata ingin melanjutkan perjalanan, tapi pikiran mereka masih mengingat bahwa mereka hampir kehilangan nyawa karena terkubur di bawah salju.<br />Aku tidak bisa membiarkan mereka pergi, karena aku pasti akan merasa tidak enak kalau mereka mati di tengah perjalanan.<br />Untuk makanan, aku memiliki sekitar 5.000 ekor Wolf dan banyak tepung untuk membuat roti dan piza.<br />Stok makanan yang kusimpan terlalu banyak sampai-sampai rawan membusuk. (Yah, meskipun tidak akan membusuk.)</p>
<p>「Anu, jadi sebenarnya ini di mana?」</p>
<p>「Di pegunungan bersalju.」</p>
<p>「「Eh?!」」</p>
<p>Mereka berdua terkejut.<br />Yah, wajar saja mereka terkejut kalau kukatakan ada sebuah rumah di pegunungan bersalju.</p>
<p>「Kita berada di dalam gua dekat lokasi kalian pingsan.」</p>
<p>「Benarkah?」</p>
<p>「Kalau kalian pikir aku bohong, periksa saja ke luar.」</p>
<p>Mereka berdua pun keluar dari Kuma House.<br />Lalu mereka masuk kembali sesaat kemudian.</p>
<p>「Kenapa bisa ada rumah di gua seperti ini?」</p>
<p>「Anggap saja karena sedikit sihir.」</p>
<p>「Hal semacam itu…」</p>
<p>「Aku berani datang ke gunung bersalju ini karena mampu melakukan hal semacam itu.」</p>
<p>Kalau tidak ada Perlengkapan Kuma, aku tidak akan mendaki gunung bersalju ini.<br />Sudah pasti aku tidak akan sanggup.<br />Kostum Kuma, makhluk panggilan Kuma, Kuma House, Box Kuma.<br />Perlengkapan Kuma yang sangat berguna.</p>
<p>「Omong-omong, kalau soal makanan, aku punya cukup banyak, jadi aku bisa memberikan sebagian untuk kalian.」</p>
<p>「Benarkah?! Kami akan sangat terbantu kalau kau bersedia memberikannya, tapi…」</p>
<p>「Yah, tapi aku punya beberapa permintaan untuk kalian.」</p>
<p>「Apakah soal uang? Tentu saja kami akan membayarnya. Seberapa banyak yang bisa kau jual dengan uang ini?」</p>
<p>Damon mengeluarkan sebuah tas kulit dan meletakkan uangnya di atas meja.<br />Koin-koin perak dan perunggu berserakan di atas meja.<br />Mungkin itu adalah semua uang yang bisa mereka kumpulkan dari rumah mereka.<br />Tapi bagiku uang sejumlah itu belum termasuk banyak.</p>
<p>「Mungkin jumlahnya sedikit, tapi hanya inilah uang kami yang tersisa. Kami akan sangat tertolong kalau kau bersedia menjual sebanyak mungkin pada kami.」</p>
<p>Damon menundukkan kepalanya.<br />Padahal dia tidak perlu menundukkan kepalanya serendah itu pada gadis muda sepertiku.<br />Yah, aku pasti akan menolak sih kalau dia meminta dengan angkuh.</p>
<p>「Aku gak butuh uang.」</p>
<p>Justru aku ingin mereka bisa mengurangi stok Wolf yang kupunya.</p>
<p>「Lalu apa permintaanmu?」</p>
<p>「Aku ingin kalian menjadi pemanduku di kota.」</p>
<p>「Cuma itu saja?」</p>
<p>「Untuk sekarang, cuma itu saja. Aku gak akan meminta yang aneh-aneh.」</p>
<p>Kalau tidak ada Kraken, sebenarnya aku ingin meminta mereka untuk merekomendasikan penjual ikan padaku.<br />Untuk sekarang, aku akan memikirkannya lagi setelah tiba di kota.</p>
<p>「Terima kasih.」</p>
<p>Wah, dia sampai berterima kasih setulus itu pada seorang anak yang berpakaian aneh.<br />Mungkin ini karena dia memang sudah sangat terdesak.</p>
<p>「Yang paling penting, kalian pasti sangat lelah, 'kan? Aku akan menyiapkan makanan, jadi beristirahatlah sehabis makan nanti. Kalau badai saljunya sudah berhenti, kita akan berangkat di pagi hari.」</p>
<p>Aku pun menyiapkan makanan hangat untuk mereka berdua.<br />Mereka berdua melahapnya sambil menitikkan sedikit air mata.<br />Mungkin mereka tidak cukup makan saat berada di kota.<br />Mendaki gunung dalam kondisi tubuh yang seperti ini sepertinya terlalu gegabah.<br />Sehabis makan, aku membimbing mereka ke kamar tidur di lantai dua.</p>
<p>Lalu aku pun beranjak ke kamar pribadiku dan terjun ke tempat tidur untuk menghilangkan penat hari ini.</p>
<br/>
<table style="width:100%">
<tr>
<th style="width:50%;text-align:left"><a href="https://cumatl.blogspot.com/2020/05/kuma-kuma-kuma-bear-bab-83.html"><< Sebelumnya</a></th>
<th style="width:50%;text-align:right"><a href="https://cumatl.blogspot.com/2020/05/kuma-kuma-kuma-bear-bab-85.html">Berikutnya >></a></th>
</tr>
<tr>
<th colspan="2" style="width:100%;text-align:center"><a href="https://cumatl.blogspot.com/p/kuma-kuma-kuma-bear-bahasa-indonesia.html">Daftar Isi</a></th>
</tr>
</table>Cuma Translationhttp://www.blogger.com/profile/16685445147165032901noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2118091259572766285.post-36603191437396888572020-05-03T20:00:00.001+07:002020-09-13T22:14:09.207+07:00Kuma Kuma Kuma Bear - Bab 83<div class="hidecontent">
<br/>
<table style="width:100%">
<tr>
<th colspan="2" style="width:100%;text-align:center"><a href="https://cumatl.blogspot.com/p/kuma-kuma-kuma-bear-bahasa-indonesia.html">Daftar Isi</a></th>
</tr>
<tr>
<th style="width:50%;text-align:left"><a href="https://cumatl.blogspot.com/2020/04/kuma-kuma-kuma-bear-bab-82.html"><< Sebelumnya</a></th>
<th style="width:50%;text-align:right"><a href="https://cumatl.blogspot.com/2020/05/kuma-kuma-kuma-bear-bab-84.html">Berikutnya >></a></th>
</tr>
</table>
<br/>
<br/>
</div>
<h2>Bab 83 – Kuma-san Mendaki Gunung</h2>
<a name='more'></a>
<p>「Kau benar-benar akan pergi?」</p>
<p>Tilmina-san tampak khawatir.<br />Aku memberi tahu Tilmina-san dan Fina di panti asuhan bahwa aku akan pergi ke laut dengan menyeberangi gunung.</p>
<p>「Iya, aku ingin melihat laut. Soal toko akan kuserahkan pada kalian ya.」</p>
<p>Tanpa harus kuminta pun, sebenarnya toko ini sudah diurus sepenuhnya oleh Tilmina-san dan Morin-san. Tidak akan ada masalah meskipun aku tidak ada di sini.<br />Untuk membuktikan hal tersebut, aku sudah berangsur-angsur mengurangi frekuensi kedatanganku ke toko.</p>
<p>「Serahkan pada kami. Tapi pegunungan Erezent itu curam lho.」</p>
<p>「Kalau tampaknya bakal berbahaya, aku akan kembali. Tapi seharusnya gak akan ada masalah selama ada Kumayuru dan Kumakyuu.」</p>
<p>「Yuna-oneechan…」</p>
<p>Fina juga tampak khawatir.</p>
<p>「Gak perlu khawatir. Aku akan meneleponmu begitu aku tiba di sana.」</p>
<p>Aku mengeluarkan 2 buah nendoroid Kuma seukuran telapak tangan dari Box Kuma dan memberikan salah satunya pada Fina.</p>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj6jEzQt9G8J3ZltsMaq6SyfSYMTI1-6IccC36rPkiU913poSKXlcNHWbXBJpgNe7GtqwUII9YQGqn0igTUPuITR_hqSFriKqEN-cyOoDOypSZqXIdBzovzJH9Lm9wuOWbxf_mIqfGMrNVC/s1600/6.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj6jEzQt9G8J3ZltsMaq6SyfSYMTI1-6IccC36rPkiU913poSKXlcNHWbXBJpgNe7GtqwUII9YQGqn0igTUPuITR_hqSFriKqEN-cyOoDOypSZqXIdBzovzJH9Lm9wuOWbxf_mIqfGMrNVC/s640/6.jpg" width="433" height="640" data-original-width="670" data-original-height="991" alt="Ilustrasi Novel Kuma Kuma Kuma Bear Arc 4 Bab 83 Bahasa Indonesia" /></a></div>
<p>「Apa ini?」</p>
<p>「Ini Kumaphone untuk menelepon ke mana saja. Ini adalah peralatan sihir yang bisa membuat kita saling berbicara meskipun terpisah jarak yang jauh.」</p>
<p>Setelah membasmi 10.000 ekor monster di ibu kota, levelku bertambah sehingga aku mendapatkan 2 skill baru.<br />Skill pertama adalah membuat Kumaphone untuk berkomunikasi di mana saja dengan hanya mengalirkan kekuatan sihir.<br />Ini adalah perangkat komunikasi yang bukan menggunakan gelombang radio melainkan kekuatan sihir.<br />Skill kedua berkaitan dengan makhluk panggilan Kuma.<br />Skill yang kudapat kali ini bisa mengubah ukuran makhluk panggilan Kuma-ku menjadi lebih kecil.<br />Bagaimana aku harus memanfaatkan Kumayuru dan Kumakyuu kecil? Apakah bisa kujadikan sebagai anjing penjaga saat aku menginap di penginapan? Atau sebagai bantal?<br />Kalau sebagai bantal, sepertinya lebih mantap dengan ukuran mereka yang besar.<br />Kadang-kadang aku menggunakan skill ini saat aku sedang bersantai di rumahku, tapi aku sama sekali belum menemukan kegunaannya.<br />Mungkin ini adalah skill yang bertujuan untuk menghilangkan penat dengan memandangi Kuma kecil?<br />Kuma kecil memang benar-benar imut sih.</p>
<p>「Kalau ada sesuatu dan kau ingin berbicara padaku, cukup alirkan saja kekuatan sihirmu pada benda itu, maka kita bisa saling berbicara melalui Kumaphone.」</p>
<p>Saat aku berusaha memberikan penjelasan dengan wajah yang serius,</p>
<p>「…Yuna-oneechan. Tidak mungkin bisa berbicara dengan orang lain yang jaraknya jauh. Tidak perlu berbohong seperti ini demi menghibur saya, saya bukan anak kecil lagi.」</p>
<p>Dia marah dan menggembungkan pipinya.<br />Hmm, apakah dia tidak mempercayaiku?<br />Lagi pula, 10 tahun masih terhitung anak kecil, 'kan?</p>
<p>「Yuna-chan, di ibu kota mungkin ada peralatan sihir semacam ini, tapi tetap saja rasanya terlalu mengada-ada.」</p>
<p>Apakah ini termasuk benda langka?<br />Padahal cuma seperti fungsi chatting kalau di dalam game.</p>
<p>「Kalau begitu, ayo kita tes saja supaya kalian mengerti. Aku akan menghubungi Kumaphone yang kau pegang, angkat ya.」</p>
<p>Meskipun aku mengatakan itu, sebenarnya ini juga pertama kalinya aku menggunakan alat ini.<br />Aku tidak memiliki siapa pun untuk mencobanya, dan aku juga tidak mungkin mencobanya sendirian.<br />Aku tidak tahu bagaimana kedua Kumaphone ini bisa saling terhubung.<br />Apakah akan berdering kalau memulai panggilan?<br />Hal tersebut akan diketahui setelah mencobanya, jadi aku mengalirkan kekuatan sihirku pada Kumaphone dan berharap di dalam hati supaya bisa terhubung dengan Kumaphone yang ada dalam genggaman Fina.<br />Sekejap kemudian, Kumaphone Fina mulai berdering.</p>
<p>「Kuun, kuun, kuun, kuun, kuun.」</p>
<p>Suara Kuma?<br />Nada deringnya seperti itu?<br />Bukankah itu terdengar aneh?<br />Bisakah aku mengubah nada deringnya layaknya mengubah nada dering ponsel?</p>
<p>「Yu-yuna-oneechan, apa yang harus saya lakukan dengan benda ini?!」</p>
<p>Fina panik sambil terus mengamati Kumaphone yang berdering di tangannya.</p>
<p>「Coba alirkan kekuatan sihirmu ke benda itu, seperti mengaktifkan sakelar.」</p>
<p>Saat Fina mengalirkan kekuatan sihirnya, suara Kumaphone pun berhenti.</p>
<p>「Kalau begitu, aku akan menjauh.」</p>
<p>Aku menjauh sekitar 10 meter dari Fina.</p>
<p>「Fina, kau bisa mendengarku?」</p>
<p>Aku mulai berbicara melalui Kumaphone.</p>
<p>『Yuna-oneechan?』</p>
<p>Aku bisa mendengar suara Fina keluar dari mulut Kumaphone.</p>
<p>「Kau bisa mendengar suaraku?」</p>
<p>『Ya, saya bisa mendengarnya.』</p>
<p>「Kalau begitu aku akan menjauh sedikit lagi.」</p>
<p>Aku semakin menjauh dari Fina.</p>
<p>「Fina, kau masih bisa mendengarku?」</p>
<p>『Saya bisa mendengarnya dengan jelas.』</p>
<p>『Yuna-chan, apakah peralatan sihir ini benar-benar bisa digunakan untuk komunikasi jarak jauh?』</p>
<p>「Aku gak tahu seberapa jauh jarak maksimalnya, tapi kurasa kita masih bisa berbicara meskipun terpisah jarak yang sangat jauh.」</p>
<p>Sepertinya sih begitu.<br />Aku belum pernah menggunakannya, jadi aku belum tahu jarak maksimalnya secara persis.</p>
<p>「Kalau begitu, sekarang aku akan memutuskan koneksi, selanjutnya coba Fina hubungi aku.」</p>
<p>『Ya, saya akan mencobanya.』</p>
<p>Kuputuskan koneksi Kumaphone, lalu kutunggu panggilan dari Fina. Sesaat kemudian Kumaphone-ku berdering.</p>
<p>「Kuun, kuun, kuun, kuun, kuun.」</p>
<p>Ugh, aku tidak menyukai nada deringnya.<br />Nada dering berupa bunyi sintesis atau musik normal pastilah akan dianggap aneh di dunia ini, tapi kalau aku bisa memasukkan suara, aku ingin memasukkan suara Fina sebagai nada deringnya.<br />「Onee-chan, ada panggilan. Onee-chan, ada panggilan.」 begitulah kira-kira.<br />Nanti akan kuperiksa lagi secara seksama apakah aku bisa mengubah nada deringnya atau tidak.<br />Saat aku mengalirkan kekuatan sihirku pada Kumaphone, suaranya pun berhenti.</p>
<p>『Anu, Yuna-oneechan, bisakah mendengar saya?』</p>
<p>「Ya, aku bisa mendengarmu.」</p>
<p>Dengan ini sudah dipastikan bahwa kedua belah pihak dapat terhubung dengan lancar.<br />Setelah ini, yang perlu dicari tahu hanyalah jarak jangkauannya, tapi aku tidak bisa memeriksanya sekarang.<br />Apakah aku harus pergi ke ibu kota untuk memeriksanya?</p>
<p>「Kalau begitu aku akan kembali ke sana.」</p>
<p>Aku memutuskan koneksi dan kembali ke lokasi Fina berada.</p>
<p>「Yuna-oneechan, Kuma-san ini luar biasa!」</p>
<p>Dia memegang alat komunikasi Kuma dengan begitu hati-hati.</p>
<p>「Dengan ini, kita bisa saling berbicara di mana pun kita berada, 'kan?」</p>
<p>「Ya.」</p>
<p>「Ini benar-benar luar biasa. Kita bisa berbicara dengan orang yang jaraknya jauh.」</p>
<p>「Tilmina-san juga silakan hubungi aku kalau ada sesuatu. Kalau memungkinkan, aku akan segera kembali ke sini.」</p>
<p>Aku memiliki Gerbang Perpindahan, jadi aku bisa kembali ke sini dalam sekejap.</p>
<p>「Baiklah. Tapi apakah tidak masalah kalau kami menerima peralatan sihir sehebat ini?」</p>
<p>「Gak masalah. Gak ada gunanya kalau aku menyimpan kedua alat ini untukku sendiri.」</p>
<p>Kalau kedua alat ini ada padaku, aku malah akan menjadi anak menyedihkan yang memainkan 2 alat komunikasi sendirian.</p>
<p>「Tapi kalau kau memiliki alat seperti ini, kenapa tidak kau berikan pada teman atau keluarga di kampung halamanmu?」</p>
<p>Kata-kata Tilmina-san menusuk hatiku.<br />Teman… Apakah rasanya enak?<br />Keluarga… Di mana mereka?</p>
<p>「Yuna-chan, ada apa?」</p>
<p>Dia khawatir melihatku yang tiba-tiba berpose orz.<br />Aku mencoba berdiri dengan mengerahkan seluruh kekuatanku.</p>
<p>「Gak apa-apa. Silakan kalian gunakan peralatan sihir itu sepuasnya. Aku gak bisa menggunakannya untuk menghubungi daerah asalku karena jaraknya terlalu jauh dari sini.」</p>
<p>「Begitukah? Maaf ya.」</p>
<p>Tilmina-san mungkin menyadari sesuatu soal masa laluku, jadi dia berhenti membahasnya.</p>
<p>「Jadi, Fina, gak usah terlalu dipikirkan dan terima saja, oke?」</p>
<p>「Ya. Tapi Yuna-oneechan harus jaga diri baik-baik ya.」</p>
<p><br /><br />Keesokan paginya, aku berangkat menuju pegunungan Erezent dengan menunggangi Kumayuru.<br />Ini pertama kalinya aku bepergian seorang diri setelah sekian lama.<br />Aku terus melaju menuju pegunungan.<br />Aku bisa melihat jelas pegunungan itu dari sini. Puncaknya berwarna putih tertutupi salju.<br />Kostum Kuma memiliki fungsi tahan dingin, jadi seharusnya aku tidak akan kedinginan.<br />Kumayuru meninggalkan kota dan terus berlari mengikuti jalan.<br />Petaku terus diperbaharui secara otomatis sepanjang perjalanan menuju pegunungan.</p>
<p>「Besarnya.」</p>
<p>Sambil terus berada di atas Kumayuru, aku tiba di jalur masuk pendakian gunung.<br />Saat melihat sekeliling, aku melihat jalan sempit.<br />Kudengar memang ada jalan di sini, tapi jalan ini terlalu sempit dan hanya sedikit lebih besar untuk dilewati Kumayuru.<br />Kalau begitu, haruskah kita mendaki sekarang?<br />Kumayuru pun mulai mendaki gunung.<br />Banyak terdapat pepohonan di kaki gunung, tapi semakin lama semakin berkurang seiring tingginya pendakian.<br />Kumayuru terus mendaki tanpa kendala.<br />Aku melihat reaksi monster melalui sihir deteksi, tapi jaraknya jauh dan tidak ada yang mau mendekat.<br />Setelah beberapa saat mendaki, aku mencapai lokasi turunnya salju, dan aku bisa melihat tumpukan salju di bawah kakiku.<br />Aku tidak merasakan dingin berkat kostum Kuma.<br />Tumpukan salju semakin meninggi, tapi Kumayuru terus berlari di atas salju tanpa masalah.<br />Selagi mendaki gunung bersalju, aku melihat seekor Wolf berwarna putih.<br />Snow Wolf.<br />Wolf dengan bulu putih yang menutupi tubuhnya.<br />Apakah bulu putih itu cocok dijadikan oleh-oleh untuk Fina?<br />Selagi aku memikirkan itu, Snow Wolf tersebut langsung melarikan diri saat melihatku.<br />Dia tidak menyerangku karena ada Kumayuru di sini.<br />Sebenarnya aku menginginkan bulunya, tapi aku juga tidak ingin repot-repot mengejarnya.<br />Di pegunungan ini ada 3 jenis monster yang bisa ditemui.<br />Snow Wolf, Yeti, dan Snow Daruma.<br />Yeti adalah monster berwujud manusia gua berbulu dan cenderung tidak agresif. Selama kau tidak menyerangnya duluan, situasi akan aman-aman saja.<br />Yang merepotkan adalah Snow Daruma. Makhluk yang terbuat dari salju yang berkumpul pada batu sihir es.<br />Bentuknya seperti manusia salju tanpa tangan dan kaki.<br />Metode menyerang yang mereka pakai juga monoton, hanya menabrakkan tubuhnya ke arah musuh atau meniupkan salju dari mulutnya.<br />Karakteristik spesial Snow Daruma adalah kebal terhadap serangan fisik.<br />Kalau Kumayuru atau aku menyerang mereka dengan serangan fisik, tubuh mereka hanya akan hancur, tapi salju di sekitarnya akan segera terkumpul sampai kondisi mereka kembali seperti sedia kala.<br />Cara mengalahkannya adalah mencairkan saljunya dengan sihir api.<br />Itulah sebabnya aku menembakkan bola api ke arah Snow Daruma.<br />Saat bola api dariku mengenainya, saljunya menguap dan hanya menyisakan sebuah batu sihir es.<br />Batu sihir es ini bisa digunakan untuk kulkas atau freezer.<br />Banyak kegunaan yang bisa didapat dari batu sihir es, jadi aku mengutipnya tanpa ragu.</p>
<p>Saat pendakian gunung sepertinya berjalan dengan lancar, tiba-tiba datanglah badai salju.<br />Haruskah aku beristirahat sampai badai salju ini berhenti?<br />Aku dan Kumayuru sebenarnya tidak masalah, tapi jarak pandang kami menjadi terlalu buruk.<br />Perjalanan kali ini bukanlah sesuatu yang membuatku harus terburu-buru, jadi aku mencari lokasi terdekat untuk beristirahat.</p>
<p>Selagi mendaki gunung untuk mencari tempat beristirahat, Kumayuru bereaksi terhadap sesuatu.<br />Mungkin ada monster, jadi aku menggunakan sihir deteksi.<br />Tidak ada reaksi monster dari sihir deteksi.<br />Di luar dugaan, yang terdeteksi adalah reaksi 2 manusia.</p>
<br/>
<table style="width:100%">
<tr>
<th style="width:50%;text-align:left"><a href="https://cumatl.blogspot.com/2020/04/kuma-kuma-kuma-bear-bab-82.html"><< Sebelumnya</a></th>
<th style="width:50%;text-align:right"><a href="https://cumatl.blogspot.com/2020/05/kuma-kuma-kuma-bear-bab-84.html">Berikutnya >></a></th>
</tr>
<tr>
<th colspan="2" style="width:100%;text-align:center"><a href="https://cumatl.blogspot.com/p/kuma-kuma-kuma-bear-bahasa-indonesia.html">Daftar Isi</a></th>
</tr>
</table>Cuma Translationhttp://www.blogger.com/profile/16685445147165032901noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2118091259572766285.post-14689442178456634062020-04-29T20:00:00.000+07:002020-04-29T20:00:01.635+07:00Kuma Kuma Kuma Bear - Bab 82<div class="hidecontent">
<br/>
<table style="width:100%">
<tr>
<th colspan="2" style="width:100%;text-align:center"><a href="https://cumatl.blogspot.com/p/kuma-kuma-kuma-bear-bahasa-indonesia.html">Daftar Isi</a></th>
</tr>
<tr>
<th style="width:50%;text-align:left"><a href="https://cumatl.blogspot.com/2020/04/kuma-kuma-kuma-bear-bab-81.html"><< Sebelumnya</a></th>
<th style="width:50%;text-align:right"><a href="https://cumatl.blogspot.com/2020/05/kuma-kuma-kuma-bear-bab-83.html">Berikutnya >></a></th>
</tr>
</table>
<br/>
<br/>
</div>
<h2>Bab 82 – Kuma-san Memiliki Waktu Luang</h2>
<a name='more'></a>
<p>Toko sudah bisa berjalan lancar tanpa kehadiranku, jadi akhir-akhir ini aku tidak perlu lagi datang ke sana.<br />Penjualan berjalan tanpa kendala, dan Morin-san bereksperimen dengan roti jenis baru. Dia sedang berfokus membuat roti lapis dan meriset bahan isian yang cocok untuk roti lapis. Sementara itu anak-anak sudah terbiasa dengan pekerjaan mereka dan mereka bisa bekerja dengan senang hati.<br />Jumlah hidangan baru juga semakin bertambah.</p>
<p>Rulina-san dan Gil sudah kembali pada karir petualang mereka.<br />Mereka berdua telah meninggalkan party Deborane dan menerima pekerjaan secara solo atau kadang bergabung dengan party sementara.<br />Mereka juga kadang berkunjung ke toko sebagai pelanggan.</p>
<p><br />Berhubung aku sedang tidak memiliki kesibukan, kuputuskan untuk pergi ke ibu kota menggunakan Gerbang Perpindahan.<br />Festival ulang tahun Raja sudah berakhir, tapi masih ada banyak orang di sini.<br />Hari ini aku berencana pergi ke kastil untuk membawakan puding bagi Putri Flora.<br />Sesampainya di dekat gerbang kastil, para prajurit penjaga tampaknya mengenaliku dan menyapaku dengan santai.</p>
<p>「Aku ingin masuk ke dalam, boleh?」</p>
<p>Aku menunjukkan kartu Guild-ku.<br />Kartu Guild-ku memiliki semacam surat izin untuk memasuki kastil, jadi aku bisa masuk tanpa masalah.<br />Saat ditanyai tentang alasan datang ke kastil, aku menjawab bahwa aku datang untuk menemui Putri Flora.<br />Tentu saja, aku tidak bisa menemui Putri sendirian, jadi aku harus menunggu selagi seorang prajurit memanggil Ellelaura-san.</p>
<p>「Yuna-chan, lama tidak bertemu.」</p>
<p>「Lama gak jumpa, Ellelaura-san.」</p>
<p>「Kamu ke sini untuk menemui Putri Flora?」</p>
<p>「Ya, sudah agak lama aku gak datang ke sini.」</p>
<p>「Kamu repot-repot datang dari Crimonia hanya untuk itu?」</p>
<p>「Soalnya nanti aku gak bisa datang ke sini untuk sementara waktu.」</p>
<p>「Yah, memang tidak mungkin kamu sering-sering datang ke sini dari Crimonia.」</p>
<p>Saat aku dan Ellelaura-san tiba di kamar Putri Flora, entah kenapa sang Raja juga ada di sini.</p>
<p>「Yang Mulia bolos lagi kah?」</p>
<p>「Ellelaura, jangan samakan aku dengan dirimu. Aku hanya sedang istirahat.」</p>
<p>「Jahat sekali. Saya hanya sedang memandu Yuna-chan.」</p>
<p>「Yang kumaksud itu tingkahmu yang biasa.」</p>
<p>「Tingkah biasa saya? Jelas-jelas saya adalah orang yang rajin. Lagi pula kenapa Yang Mulia ada di kamar Putri Flora?」</p>
<p>「Tentu saja karena aku mendengar bahwa Yuna sudah datang. Kalau Yuna datang ke kastil, aku tahu tujuannya adalah kamar Flora.」</p>
<p>Selagi mereka berdua berdebat, Putri Flora menghampiriku.</p>
<p>「Putri Flora, lama gak berjumpa.」</p>
<p>「Kuma-san datang ya?」</p>
<p>「Aku 'kan sudah janji.」</p>
<p>Lalu aku mengeluarkan puding dari Box Kuma.</p>
<p>「Aku membawa puding, ayo kita makan bersama-sama.」</p>
<p>「Ya.」</p>
<p>Aku meletakkan 4 porsi puding di atas meja.<br />Ellelaura-san dan Raja yang melihat hal tersebut pun langsung datang menghampiri.</p>
<p>「Terima kasih banyak soal waktu itu.」</p>
<p>Aku berterima kasih pada Raja atas perkataannya saat festival ulang tahun.</p>
<p>「Ada apa kok tiba-tiba?」</p>
<p>「Soal puding waktu itu. Sepertinya kau sudah melindungi tokoku.」</p>
<p>「Soal itu ya. Aku sudah memaksamu untuk membuatnya, jadi wajar kalau aku berbuat begitu. Kalau kau butuh bantuan, kau bisa meminta tolong padaku atau pada Cliff dari keluarga Foschuroze.」</p>
<p>「Benar, kamu bebas meminta bantuannya sepuas hatimu.」</p>
<p>「Selain itu, aku akan memberikan ini padamu.」</p>
<p>Aku menyerahkan selembar kertas pada Raja.</p>
<p>「Apa ini?」</p>
<p>「Resep puding. Silakan gunakan ini untuk Putri Flora.」</p>
<p>「Tidak apa-apa?」</p>
<p>「Aku gak tahu kapan aku bisa datang lagi ke sini.」</p>
<p>「Baiklah. Terima kasih. Aku akan memberikan resep ini pada koki pribadiku yang paling kupercaya.」</p>
<p>「Gak masalah kalau sampai bocor, jadi jangan hukum koki itu kalau seandainya bocor.」</p>
<p>Aku tidak ingin koki itu dieksekusi hanya karena resep puding.</p>
<p>「Jangan khawatir. Tidak ada koki keluarga kerajaan yang akan membocorkan informasi.」</p>
<p>「Tapi pasti ada sebagian orang yang ingin mencurinya, 'kan?」</p>
<p>「Kalau ada yang berani mencuri resep hidangan kerajaan, aku akan memberinya "hadiah".」</p>
<p>Senyum Raja membuatku takut.</p>
<p>「Dan aku juga maklum kalau kau tidak bisa datang untuk sementara waktu. Soalnya Crimonia memang jauh dari sini. Aku sudah bersyukur kalau kau bersedia berkunjung sesekali demi menyenangkan hati putriku.」</p>
<p>Aku tidak bisa bilang kalau sebenarnya aku bisa datang ke sini dalam sekejap berkat Gerbang Perpindahan Kuma.</p>
<p>「Sebenarnya bukan cuma karena itu. Aku ingin pergi melihat laut.」</p>
<p>「Laut?」</p>
<p>「Ada lautan di sebelah timur ibu kota, 'kan?」</p>
<p>Informasi ini kudapatkan saat mengumpulkan informasi tempo hari.</p>
<p>「Kau ingin pergi ke laut ya?」</p>
<p>「Aku menginginkan makanan dari laut.」</p>
<p>「Lagi-lagi soal makanan?」</p>
<p>「Melupakan kebahagiaan saat menikmati makanan akan membuat hidupmu hampa.」</p>
<p>「Kau memang benar.」</p>
<p>Raja pun melahap sesendok puding.</p>
<p>「Andai saja di dekat Crimonia ada laut.」</p>
<p>「Ada kok.」</p>
<p>「…Eh?」</p>
<p>Kata-kata yang keluar dari mulut Ellelaura-san membuatku syok.</p>
<p>「Maksudmu yang di situ ya?」</p>
<p>「Apa yang kalian bicarakan?」</p>
<p>「Kamu tahu ada gunung besar di timur laut Crimonia?」</p>
<p>Aku mengangguk.<br />Ada sebuah gunung besar yang dapat terlihat dari kota. Mungkin kau bisa menyebutnya sebagai pegunungan.</p>
<p>「Setelah menyeberangi gunung itu, kamu akan menjumpai lautan lho. Tapi cukup sulit untuk menyeberangi atau pun mengitari gunung itu.」</p>
<p>Ternyata di balik gunung itu ada laut toh?<br />Jaraknya bisa dibilang dekat, bisa dibilang jauh.</p>
<p>「Di sana ada kota juga lho. Akan sulit pergi ke sana tanpa menaiki kapal, tapi mungkin para Kuma milik Yuna-chan bisa mencapainya?」</p>
<p>「Kuma milik Yuna?」</p>
<p>Raja memiringkan kepalanya.</p>
<p>「Yuna-chan memiliki makhluk panggilan berupa Kuma lho.」</p>
<p>「Kau bisa melakukan hal semacam itu?」</p>
<p>Ellelaura-san mulai memberi penjelasan tentang makhluk panggilanku.<br />Dia berbicara dengan rinci, mengatakan bahwa ada dua ekor Kuma bernama Kumayuru dan Kumakyuu.<br />Mata Putri Flora berbinar-binar saat mendengarkan ceritanya.<br />Raja juga tampak tertarik, jadi aku diminta untuk memanggil Kuma yang baru saja diceritakan.<br />Apakah tidak apa-apa melakukannya di kamar seorang Putri?</p>
<p>「Gak apa-apa?」</p>
<p>「Aku tidak masalah.」</p>
<p>Berhubung aku sudah mendapat izin, aku pun memanggil Kumakyuu.</p>
<p>「Benar-benar Kuma.」</p>
<p>「Ada Kuma-san!」</p>
<p>Putri Flora langsung mendekati Kumakyuu.<br />Raja hanya menonton dan tidak berusaha menghentikannya.<br />Apakah dia tidak merasa bahaya?</p>
<p>「Siapa kau sebenarnya?」</p>
<p>「Aku cuma seorang petualang rank D.」</p>
<p>「Petualang rank D mana yang sanggup mengalahkan 10.000 ekor monster?」</p>
<p>「Omong-omong, Yuna-chan, kamu sudah mengalahkan 10.000 ekor monster, tapi rank-mu kok masih D?」</p>
<p>「Soalnya yang mengalahkan semua monster itu adalah party rank A misterius.」</p>
<p>「Andai saja kamu mau mengakuinya.」</p>
<p>「Gak mau.」</p>
<p>「Kau tidak ingin mencolok, tapi pakaianmu seperti itu.」</p>
<p>Raja mengatakan itu dengan raut wajah penuh keheranan.</p>
<p>Aku ingin cepat pulang setelah menyerahkan puding, tapi Putri Flora tidak ingin berpisah dari Kumakyuu, jadi kuputuskan untuk tetap di kastil sampai waktu makan malam.</p>
<br/>
<table style="width:100%">
<tr>
<th style="width:50%;text-align:left"><a href="https://cumatl.blogspot.com/2020/04/kuma-kuma-kuma-bear-bab-81.html"><< Sebelumnya</a></th>
<th style="width:50%;text-align:right"><a href="https://cumatl.blogspot.com/2020/05/kuma-kuma-kuma-bear-bab-83.html">Berikutnya >></a></th>
</tr>
<tr>
<th colspan="2" style="width:100%;text-align:center"><a href="https://cumatl.blogspot.com/p/kuma-kuma-kuma-bear-bahasa-indonesia.html">Daftar Isi</a></th>
</tr>
</table>Cuma Translationhttp://www.blogger.com/profile/16685445147165032901noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2118091259572766285.post-78079558040747532702020-04-26T20:00:00.000+07:002020-04-26T20:00:11.971+07:00Kuma Kuma Kuma Bear - Bab 81<div class="hidecontent">
<br/>
<table style="width:100%">
<tr>
<th colspan="2" style="width:100%;text-align:center"><a href="https://cumatl.blogspot.com/p/kuma-kuma-kuma-bear-bahasa-indonesia.html">Daftar Isi</a></th>
</tr>
<tr>
<th style="width:50%;text-align:left"><a href="https://cumatl.blogspot.com/2020/04/kuma-kuma-kuma-bear-bab-80.html"><< Sebelumnya</a></th>
<th style="width:50%;text-align:right"><a href="https://cumatl.blogspot.com/2020/04/kuma-kuma-kuma-bear-bab-82.html">Berikutnya >></a></th>
</tr>
</table>
<br/>
<br/>
</div>
<h2>Bab 81 – Kuma-san Menstok Bahan Makanan</h2>
<a name='more'></a>
<p>Beberapa hari berlalu sejak pembukaan toko.<br />Toko sudah berjalan lancar tanpa mengalami kendala.<br />Satu-satunya masalah hanyalah jumlah stok kentang dan keju.</p>
<p>Soal toko kuserahkan saja pada Morin-san dan Tilmina-san, lebih baik aku pergi ke desa penghasil keju dan kentang.<br />Di antara kedua desa tersebut, yang terdekat adalah desa penghasil kentang.<br />Aku menunggangi Kumayuru dan tiba di desa tersebut kurang dari 30 menit kemudian.<br />Kecepatan Kumayuru tampaknya memang sudah meningkat.<br />Sepertinya hal itu berhubungan erat dengan level-ku, jadi makhluk panggilanku juga ikut bertambah kuat saat diriku bertambah kuat.<br />Selagi memikirkan hal seperti itu, tanpa terasa aku sudah tiba di dekat gerbang desa, alhasil aku mendekati desa dengan kondisi masih menunggangi Kumayuru.</p>
<p>「Siapa kau?!」</p>
<p>Seorang lelaki yang berdiri di dekat gerbang desa meneriakiku.<br />Mungkin dia terkejut karena dari kejauhan tampak seekor Kuma yang menuju desa, tapi setelah mendekat ternyata ada seorang gadis berpakaian Kuma yang duduk di atas Kuma tersebut.<br />Bahkan aku sendiri pun akan terkejut kalau melihat hal seperti itu.</p>
<p>「Aku Yuna, petualang. Ada Zamor-san di sini?」</p>
<p>「Jangan-jangan kau gadis Kuma yang membeli kentang di ibu kota?」</p>
<p>Sepertinya dia sudah menceritakan tentang aku pada penduduk desa.</p>
<p>「Ya, aku orangnya.」</p>
<p>「Kalau begitu, masuklah. Aku sudah mendengar ceritanya.」</p>
<p>Lelaki itu menurunkan kewaspadaannya setelah mengetahui bahwa aku adalah orang yang membeli kentang waktu itu.<br />Yah, ada Kuma yang tiba-tiba muncul, wajar saja kalau tadi dia siaga penuh.<br />Lelaki itu pun membimbingku menuju sebuah rumah di dekat pusat desa.</p>
<p>「Zamor! Gadis berpakaian Kuma yang kau jumpai di ibu kota sudah datang!」</p>
<p>Zamor-san pun seketika keluar dari rumahnya.</p>
<p>「Lama gak jumpa.」</p>
<p>Aku menyapanya sebagai tanda persahabatan, tapi reaksi darinya sungguh berlawanan.</p>
<p>「Jangan-jangan kau datang untuk protes karena seseorang jatuh sakit?」</p>
<p>「Gak kok. Stok kentangku sudah habis, jadi aku datang ke sini untuk membelinya.」</p>
<p>「Kau pasti bercanda. Waktu itu kau membeli kentang sebanyak itu di ibu kota.」</p>
<p>「Saat ini kentang sudah menjadi menu populer di tokoku.」</p>
<p>「Aku tidak percaya.」</p>
<p>Apa boleh buat, aku pun mengeluarkan sejumlah camilan dari Box Kuma.<br />Yang kukeluarkan adalah keripik kentang dan kentang goreng.</p>
<p>「Ini adalah makanan yang terbuat dari kentang.」</p>
<p>Zamor-san pun mencoba kentang goreng dan keripik kentang satu per satu.</p>
<p>「Enak.」</p>
<p>「Sangat cocok untuk camilan, 'kan? Hanya perlu digoreng dan ditaburi sedikit garam.」</p>
<p>「Yang ini teksturnya lembut dan rasanya enak.」</p>
<p>「Yang ini hanya perlu digoreng.」</p>
<p>「Ini benar-benar kentang?」</p>
<p>「Aku juga menaburkannya di atas piza, jadi aku perlu banyak.」</p>
<p>「Piza?」</p>
<p>Kalau hanya sekadar menyebutkan namanya, dia tidak akan mengerti, jadi kukeluarkan piza dari Box Kuma.</p>
<p>「Ini piza. Meskipun kentang bukan bahan utamanya, tapi termasuk bahan yang penting untuk membuat piza.」</p>
<p>Zamor-san lalu menyantap piza tersebut.</p>
<p>「Enak. Apakah kentang yang kutanam benar-benar dinikmati oleh orang-orang di kota?」</p>
<p>Dia menitikkan sedikit air mata.</p>
<p>「Kau gak harus mempercayainya. Yang penting, ada stok kentangmu?」</p>
<p>「Oh, tentu saja ada.」</p>
<p>「Aku ingin kentang segar sebanyak mungkin, jadi bisakah kau mengirimkannya ke Crimonia dua kali sebulan?」</p>
<p>「Perjalanan ke sana memakan waktu 3 hari dengan kereta kuda. Aku perlu menginap 1 malam di Crimonia, jadi totalnya akan memakan waktu 7 hari untuk sekali perjalanan. Dua kali sebulan sepertinya agak mepet.」</p>
<p>「Bagaimana kalau kau hanya menunggangi kudanya saja tanpa harus mengangkut kentang?」</p>
<p>「Kalau seperti itu, aku tidak perlu memikirkan kereta dan barang bawaan, jadi aku bisa mempersingkat total perjalanan menjadi satu setengah hari. Tapi tidak ada gunanya aku melakukan perjalanan tanpa membawa kentang.」</p>
<p>「Kalau begitu, gunakan ini.」</p>
<p>Aku memberikan 5 tas item yang kudapat dari gerombolan perampok.</p>
<p>「Apa ini?」</p>
<p>「Tas item. Aku belum pernah menggunakannya, jadi aku gak tahu seberapa besar kapasitasnya, tapi silakan kau gunakan.」</p>
<p>「Tidak apa-apa memberiku benda seperti ini?」</p>
<p>「Ya, gak masalah. Kalau kau sedang gak menggunakannya, penduduk lain di desa ini boleh menggunakannya. Dengan ini kau bisa lebih mudah membawanya, 'kan?」</p>
<p>「Ini akan sangat membantu.」</p>
<p>「Sebagai gantinya, tolong kirimkan dua kali sebulan ya.」</p>
<p>「Baiklah, aku janji. Jadi, berapa banyak yang perlu kubawakan?」</p>
<p>「Untuk kiriman pertama, sebanyak yang kubeli waktu itu. Untuk kiriman berikutnya, tolong datangi 『Kedai Santai Kuma-san』 dan tanyakan soal itu pada Morin-san yang ada di sana.」</p>
<p>「Morin di Kedai Santai Kuma-san ya? Aku mengerti.」</p>
<p>「Kalau begitu, tolong ya.」</p>
<p>「Kau sudah mau pergi? Aku masih ingin berterima kasih padamu.」</p>
<p>「Aku harus pergi ke tempat lain.」</p>
<p><br />Kemudian aku memanggil Kumakyuu dan pergi menuju desa penghasil keju.<br />Kalau aku tidak memanggil mereka secara bergantian, mereka akan merajuk.</p>
<p>Desa penghasil keju ternyata cukup dekat dari sini.<br />Butuh sekitar 30 menit dengan menunggangi Kumakyuu.<br />Begitu mendekati desa, aku bisa mencium bau khas peternakan sapi yang melayang-layang di sekitar desa.<br />Setibanya aku di desa, seorang lelaki menghampiriku.<br />Lelaki itu memegang tombak dan tampak dalam keadaan siaga.<br />Apakah dia waspada karena Kumakyuu?<br />Aku pun turun dari Kumakyuu demi menunjukkan bahwa kami tidak berbahaya.</p>
<p>「Pakaian Kuma?」</p>
<p>Lelaki itu mendekat.</p>
<p>「Apakah mungkin kau adalah gadis yang membeli keju di ibu kota?」</p>
<p>Tanya lelaki itu.</p>
<p>「Benar. Kakek yang menjual keju padaku di ibu kota ada di sini? Aku ke sini untuk membeli keju.」</p>
<p>「Ya, aku sudah mendengar tentangmu. Silakan ikuti aku.」</p>
<p>Aku menghentikan pemanggilan Kumakyuu lalu mengikuti lelaki itu.</p>
<p>「Kau sudah mendengar tentangku?」</p>
<p>「Ya, kepala desa berpesan bahwa kalau ada seorang gadis berpakaian Kuma yang datang ke sini, kami harus mempersilakannya masuk ke desa. Gadis tersebut adalah penyelamat yang telah memborong semua keju, jadi penjaga yang bertugas harus memperlakukannya dengan sopan.」</p>
<p>「Sepertinya penjagaan di sini lumayan ketat, apakah ada sesuatu?」</p>
<p>「Akhir-akhir ini Goblin muncul dan menyerang hewan ternak. Itulah sebabnya kami lebih sering berpatroli.」</p>
<p>Goblin ya?<br />Ke mana pun aku pergi, selalu ada bahaya yang berkaitan dengan Goblin.<br />Ada banyak hewan ternak di desa ini.<br />Mulai dari sapi, babi, sampai kambing.<br />Lelaki itu lalu berhenti di depan satu rumah.</p>
<p>「Kepala desa! Gadis yang membeli keju di ibu kota sudah datang!」</p>
<p>Kakek yang menjual keju padaku lalu keluar dari rumahnya.<br />Ternyata dia adalah kepala desa toh.</p>
<p>「Oh, Nona Kuma yang waktu itu. Kau benar-benar datang ya.」</p>
<p>「Aku sudah bilang kalau aku akan datang, 'kan? Kuharap kau gak lupa dengan janjimu untuk menjual keju dengan harga murah saat aku datang ke sini.」</p>
<p>「Tentu saja. Tidak elok berbincang di luar begini, silakan masuk.」</p>
<p>「Kepala desa, kalau begitu aku akan kembali berpatroli.」</p>
<p>「Ya, terima kasih atas kerja kerasmu.」</p>
<p>Setelah memasuki rumahnya, kepala desa lalu memberikan semacam cairan putih padaku.</p>
<p>「Silakan. Ini susu sapi yang baru diperah.」</p>
<p>Saat meneguknya, rasanya sedikit manis dan benar-benar nikmat.<br />Aku harus membeli susu di sini sebelum pulang.</p>
<p>「Hari ini kau datang untuk membeli keju?」</p>
<p>「Ya. Apakah kejunya gak ada?」</p>
<p>「Ada, keju kami masih ada banyak. Tapi kalau situasi terus begini, sepertinya kami akan kesulitan membuat keju.」</p>
<p>Kata-katanya itu tidak bisa kuabaikan.</p>
<p>「Kenapa? Ada terjadi sesuatu?」</p>
<p>「Banyak Goblin yang mulai bersarang di hutan dekat desa ini. Mereka datang dan menyerang hewan ternak di sini.」</p>
<p>「Kau sudah membuat permintaan di Guild Petualang?」</p>
<p>「Sudah, kami membuat permintaan menggunakan uang penjualan keju darimu, tapi tidak ada yang bersedia datang.」</p>
<p>Aku sudah pernah mendengar bahwa permintaan pembasmian Goblin tidak populer, ternyata memang benar toh.</p>
<p>「Seluruh penduduk desa sudah bahu-membahu untuk melindungi desa, tapi semakin lama jumlah Goblin semakin bertambah, sampai akhirnya kami hanya bisa pasrah menyaksikan hewan ternak kami diserang.」</p>
<p>Kalau begini terus, dunia bisa mengalami kehilangan bila keju tidak bisa lagi didapat.<br />Aku sendiri juga pasti akan merasa sangat kehilangan.</p>
<p>「Aku akan membasmi semua Goblin itu.」</p>
<p>「Apa yang kau bicarakan? Seorang anak gadis sepertimu? Tapi, tunggu dulu, kau datang ke desa ini sendirian?」</p>
<p>「Aku datang sendirian. Aku petualang, jadi gak perlu khawatir.」</p>
<p>「Tapi…」</p>
<p>「Aku akan merasa kehilangan kalau keju lenyap dari dunia ini, jadi aku gak mungkin membiarkan desa ini begitu saja.」</p>
<p>Aku pun bangkit untuk pergi membasmi Goblin.</p>
<p>「Kau benar-benar akan pergi?」</p>
<p>「Ya, demi keju.」</p>
<p>Aku pun bergegas menuju sebuah lokasi di hutan sesuai arahan dari kepala desa.<br />Saat menggunakan sihir deteksi, aku bisa melihat ada sejumlah Goblin.<br />Kalau begitu, sekarang saatnya aku berburu seorang diri setelah sekian lama.</p>
<p>Aku mulai berlari menuju lokasi Goblin berada.<br />Semuanya berakhir tanpa butuh waktu lama dan aku pun kembali ke desa.</p>
<p>「Yuna-san sudah kembali? Kau sudah berubah pikiran ya?」</p>
<p>Saat aku kembali ke desa, kepala desa sedang menunggu di gerbang desa dengan ekspresi khawatir.</p>
<p>「Aku sudah membasmi mereka semua. Sudah gak ada lagi Goblin di hutan. Aku juga kebetulan mengalahkan beberapa Orc.」</p>
<p>「Yuna-san, tolong jangan bercan--」</p>
<p>Aku pun mengeluarkan semua mayat Goblin dan Orc yang baru saja kukalahkan.<br />Setelah memikirkan masa depan desa ini, kuputuskan untuk membasmi semua monster di sekitar sini.<br />Alhasil sudah tidak ada satu pun monster di sekitar desa ini.</p>
<p>「Yuna-san, apa ini?!」</p>
<p>「Seperti yang tadi kubilang, ini bukti bahwa aku sudah membasmi semua monster itu.」</p>
<p>「Ternyata kau benar-benar sudah membasmi semua Goblin itu.」</p>
<p>Mata kepala desa tampak berkaca-kaca.</p>
<p>「Aku tidak sanggup membalas jasamu ini.」</p>
<p>Para penduduk desa kemudian berkumpul untuk melihat tumpukan mayat Goblin di gerbang desa.</p>
<p>「Kepala desa, apa ini?」</p>
<p>「Semua ini sudah dikalahkan oleh Yuna-san. Sudah tidak ada lagi Goblin di hutan. Kita tidak perlu takut lagi dengan keberadaan Goblin. Kalian semua harus berterima kasih pada Yuna-san.」</p>
<p>Kepala desa mengatakan hal seperti itu, jadi semua orang mengucapkan terima kasih padaku.</p>
<p>「Kalau kau menginginkan batu sihirnya, aku bersedia memberikannya, tapi silakan kalian kuliti sendiri.」</p>
<p>「Tidak apa-apa?」</p>
<p>「Sebagai gantinya, aku punya permintaan.」</p>
<p>「Apa itu?」</p>
<p>Kepala desa bertanya dengan wajah yang gugup.</p>
<p>「Bisakah kau mengirimkan keju ke Crimonia secara teratur?」</p>
<p>「Tidak masalah, tapi apakah cukup hanya dengan begitu saja?」</p>
<p>「Itu sudah cukup. Kalau begitu aku akan memberikan ini padamu.」</p>
<p>Aku mengeluarkan 5 tas item dari Box Kuma.</p>
<p>「Apakah ini tas item?」</p>
<p>「Kau bisa lebih mudah mengangkutnya dengan ini, 'kan?」</p>
<p>「Memang benar, tapi bagaimana kami harus membayar semua hutang budi ini padamu?」</p>
<p>「Jangan khawatir. Semua ini gak seberapa dibanding kehilangan pasokan keju.」</p>
<p>「Sebegitu antusiasnya kau dengan keju kami…」</p>
<p>「Jadi, aku akan mengandalkanmu untuk terus menghasilkan keju yang lezat.」</p>
<p>「Ya, aku mengerti. Kami akan bekerja keras untuk memproduksinya.」</p>
<p>Setelah itu, kami berkeliling desa dan melihat berbagai hewan ternak.<br />Saat aku meminta mereka untuk menunjukkan proses pembuatan keju, mereka menyanggupinya tanpa ragu.<br />Bukankah itu seharusnya merupakan teknik rahasia desa ini?<br />Saat aku menanyakan hal tersebut,</p>
<p>「Kami tidak akan menyembunyikan apa pun dari Yuna-san, penyelamat desa kami.」</p>
<p>Begitulah jawaban mereka.<br />Aku hanya membasmi Goblin, jadi aku merasa sedikit bersalah karena mereka menganggapnya sebagai sesuatu yang luar biasa.<br />Yah, lagi pula aku juga tidak berencana untuk membuat keju di tempat lain meskipun aku tahu cara membuatnya.</p>
<p>Setelah itu mereka mengadakan pesta penyambutan untukku.<br />Sebagai rasa terima kasih, aku membuat oven batu, memasak piza menggunakan keju dari desa ini dan membagikannya pada seluruh penduduk desa agar mereka bisa tahu betapa nikmatnya keju dari desa ini.</p>
<br/>
<table style="width:100%">
<tr>
<th style="width:50%;text-align:left"><a href="https://cumatl.blogspot.com/2020/04/kuma-kuma-kuma-bear-bab-80.html"><< Sebelumnya</a></th>
<th style="width:50%;text-align:right"><a href="https://cumatl.blogspot.com/2020/04/kuma-kuma-kuma-bear-bab-82.html">Berikutnya >></a></th>
</tr>
<tr>
<th colspan="2" style="width:100%;text-align:center"><a href="https://cumatl.blogspot.com/p/kuma-kuma-kuma-bear-bahasa-indonesia.html">Daftar Isi</a></th>
</tr>
</table>Cuma Translationhttp://www.blogger.com/profile/16685445147165032901noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2118091259572766285.post-10473072547631199832020-04-22T20:00:00.000+07:002020-04-22T20:00:04.286+07:00Kuma Kuma Kuma Bear - Bab 80<div class="hidecontent">
<br/>
<table style="width:100%">
<tr>
<th colspan="2" style="width:100%;text-align:center"><a href="https://cumatl.blogspot.com/p/kuma-kuma-kuma-bear-bahasa-indonesia.html">Daftar Isi</a></th>
</tr>
<tr>
<th style="width:50%;text-align:left"><a href="https://cumatl.blogspot.com/2020/04/kuma-kuma-kuma-bear-bab-79.html"><< Sebelumnya</a></th>
<th style="width:50%;text-align:right"><a href="https://cumatl.blogspot.com/2020/04/kuma-kuma-kuma-bear-bab-81.html">Berikutnya >></a></th>
</tr>
</table>
<br/>
<br/>
</div>
<h2>Bab 80 – Kuma-san di Hari ke-2 Pembukaan Toko</h2>
<a name='more'></a>
<p>Selagi aku membantu di dapur, Rulina-san masuk ke dalam toko dengan ekspresi yang tampak kewalahan.</p>
<p>「Yuna-chan, boleh kuganggu sebentar?」</p>
<p>「Ada masalah?」</p>
<p>「Sedikit. Ada seorang anak kecil yang tidak bisa aku dan Gil tangani.」</p>
<p>「Siapa yang datang?」</p>
<p>「Seorang gadis bangsawan.」</p>
<p>Cuma ada satu gadis bangsawan yang muncul di benakku.<br />Tapi aku tidak tahu berapa banyak bangsawan yang ada di kota ini, jadi bisa saja anak ini bukanlah anak yang kukenal.</p>
<p>「Kalau hanya bangsawan biasa, mungkin aku bisa melakukan sesuatu.」</p>
<p>Setelah keluar dari dapur dan beranjak ke pintu masuk, dari jendela aku bisa melihat seorang gadis berambut pirang yang sedang mendorong Gil.<br />Tidak diragukan lagi, aku memang mengenal anak ini.</p>
<p>「Biarkan aku masuk! Aku punya urusan dengan Yuna-san!」</p>
<p>「Tunggu sebentar. Ada yang sedang memanggil Yuna ke sini.」</p>
<p>Gil terus menghalangi pintu masuk.<br />Sudah kuduga, gadis bangsawan itu adalah Noa.<br />Mereka berdua saling melotot satu sama lain.<br />Tidak mungkin kubiarkan mereka berdua terus begitu, jadi aku bergegas keluar untuk melerai mereka.</p>
<p>「Noa, apa yang sedang kau lakukan?」</p>
<p>「Yuna-san!」</p>
<p>「…」</p>
<p>「Mereka tidak mengizinkan aku masuk.」</p>
<p>「Yah, aku memang meminta mereka berdua untuk menjadi penjaga sampai waktu toko buka. Kalian berdua tahu kalau Noa adalah bangsawan ya?」</p>
<p>「Aku pernah beberapa kali melihatnya bersama dengan Lord.」</p>
<p>「Jadi, ada perlu apa, Noa?」</p>
<p>「"Ada perlu apa"? Kamu sudah lumayan lama tidak datang menemuiku, jadi hari ini aku yang datang menemuimu, tapi… toko apa ini?!」</p>
<p>Noa menunjuk patung Kuma chibi di pintu masuk.</p>
<p>「Aku tidak melihat ada benda ini waktu datang tempo hari.」</p>
<p>Dia cemberut sambil menggembungkan pipinya.</p>
<p>「Jadi, apa yang kau inginkan hari ini?」</p>
<p>「Tentu saja aku ke sini untuk menyantap puding.」</p>
<p>Sebenarnya ini belum waktunya toko buka, tapi tidak mungkin kuusir dia pulang, jadi kubawa Noa masuk ke dalam toko.<br />Noa berhenti bergerak begitu dia memasuki toko.</p>
<p>「A-a-apa ini?!!!」</p>
<p>Noa tiba-tiba berteriak.<br />Noa menghampiriku dan menggenggam sarung tangan Kuma-ku.</p>
<p>「Tolong buat yang seperti ini di rumahku juga!」</p>
<p>「Cliff bisa marah lho.」</p>
<p>「Aku akan membujuknya!」</p>
<p>「Jangan begitu. Nah, terima ini dan tenangkan dirimu.」</p>
<p>Aku melepaskan genggaman Noa lalu membuat sebuah nendoroid Kuma dan kuberikan padanya.</p>
<p>「Terima kasih banyak! Akan kujadikan sebagai harta warisan keluargaku!」</p>
<p>「Gak perlu sampai begitu.」</p>
<p>Bisa gawat kalau dia menjadikan boneka yang terbuat dari tanah itu sebagai harta warisan keluarganya.<br />Noa menjaga boneka yang ada di tangannya dengan sepenuh hati, dan berjalan-jalan mengitari toko sambil mengamati figurin Kuma lainnya lalu berkata,</p>
<p>「Aku ingin semuanya.」</p>
<p>Tentu saja aku mengabaikan perkataannya.</p>
<p>「Omong-omong, kamu sibuk apa akhir-akhir ini?」</p>
<p>「Kegiatan belajarku terhambat karena aku ke ibu kota, jadi ayahandaku memanggil seorang guru untuk mengajariku.」</p>
<p>Yah, kami memang selalu bermain-main sewaktu di ibu kota.<br />Tapi seorang putri bangsawan haruslah belajar.<br />Bangsawan yang pintar tentu lebih baik daripada bangsawan yang bodoh.</p>
<p>「Tapi ayahandaku keterlaluan. Dia sama sekali tidak mengizinkan aku keluar rumah.」</p>
<p>「Apa boleh buat, toh waktu di ibu kota kau sama sekali gak belajar.」</p>
<p>「Kuharap setidaknya sesekali aku boleh beristirahat.」</p>
<p>「Kalau begitu, aku akan memberikanmu puding supaya kau terus semangat belajar.」</p>
<p>Untuk sekarang, kuarahkan Noa menuju tempat duduknya.<br />Kalau dibiarkan begitu saja, mungkin dia akan terus berkeliaran di dalam toko, jadi aku meminta dia duduk.<br />Tapi meski dalam keadaan duduk, dia terus memutar-mutar kepalanya untuk mengamati seisi toko.</p>
<p>「Sebenarnya masih belum waktunya, tapi kau mau makan sesuatu selain puding?」</p>
<p>「Tidak apa-apa?」</p>
<p>「Ya. Hampir semua makanan di sini gampang dibuat, jadi kami bisa lumayan cepat menghidangkannya untukmu. Ah, tapi kau cuma boleh dapat satu porsi puding. Stok kami gak banyak.」</p>
<p>Noa pun meminta seporsi puding, piza ukuran kecil, dan jus Oren.</p>
<p>「Kenapa tokonya tidak dibuka saja?」</p>
<p>「Sebentar lagi.」</p>
<p>Aku pun memberi penjelasan singkat tentang situasi kemarin.</p>
<p>「Itu memang wajar. Setelah orang mencobanya, mereka pasti akan menyebarkannya pada orang lain.」</p>
<p>「Tapi jumlah pelanggan sebanyak itu benar-benar di luar perkiraan.」</p>
<p>「Yuna-san terlalu naif. Hanya orang naif yang meremehkan kekuatan puding ini. Andai saja kamu bisa melihat situasi ruang makan saat puding dihidangkan di festival ulang tahun Yang Mulia Raja.」</p>
<p>Dia menyendok pudingnya, menunjuk diriku dengan sendoknya, lalu memasukkan sendok itu ke mulutnya.</p>
<p>「Aku mendengar sedikit dari Raja, katanya banyak yang meminta dipertemukan dengan koki pembuatnya.」</p>
<p>「Sudah pasti begitu. Saat puding pertama dihidangkan, semua orang bingung pada makanan yang baru pertama kali mereka lihat. Tapi setelah Yang Mulia Raja merekomendasikannya, mereka semua pun mencobanya, lalu situasi menjadi heboh seketika.」</p>
<p>Waduh, sepertinya lebih mengerikan dari yang kudengar sebelumnya.</p>
<p>「Tidak ada yang pernah menyantap makanan seenak itu. Suasana menjadi sangat heboh. Tidak ada yang tahu cara membuatnya atau bahan yang digunakan. Tidak ada satu pun bangsawan yang bisa mengerti, meskipun mereka selalu menyantap hidangan berkelas.」</p>
<p>Bisa seheboh itu hanya karena puding.</p>
<p>「Tapi Yang Mulia Raja tidak bersedia memberitahu cara membuatnya atau siapa pembuatnya. Tentu saja aku mengetahuinya, jadi bagiku situasi saat itu terasa lucu.」</p>
<p>「Bukankah akan berbahaya?」</p>
<p>「Apanya?」</p>
<p>「Kalau mereka tahu puding dijual di sini, bisa saja mereka datang ke sini dan memaksa kami untuk memberitahu resepnya.」</p>
<p>Kalau seperti itu, anak-anak bisa berada dalam bahaya.</p>
<p>「Kurasa tidak akan terjadi apa-apa. Waktu itu Yang Mulia Raja berkata, "Yang membuat makanan ini adalah sahabat karibku. Makanan ini akan segera dijual di tempat tertentu. Kalau ada yang berani merusak toko atau menyakiti orang-orang yang terlibat di dalamnya, aku pasti akan menghukumnya. Dan jangan kira kalian bisa bebas meskipun kalian hanya menyuruh orang lain untuk melakukannya." Kira-kira begitu.」</p>
<p>Berarti Raja mengatakan pada semua bangsawan yang hadir bahwa aku adalah sahabat Raja?</p>
<p>「Dan ayahandaku diperintah langsung oleh Raja untuk melindungi Yuna-san, jadi kamu bisa langsung memberitahu ayahanda kalau terjadi sesuatu.」</p>
<p>Aku sudah disokong oleh Raja dan Lord ya?<br />Kalau memikirkan keselamatan anak-anak, ini merupakan perlindungan terbaik.<br />Aku akan menerima gelar sahabat karib Raja dengan senang hati.<br />Lagi pula gelar itu bukan sesuatu yang bisa kukembalikan meskipun aku tidak menginginkannya.</p>
<p>Setelah berbincang sebentar dengan Noa, sepertinya di luar mulai agak berisik.<br />Saat aku keluar untuk memeriksanya, di luar sudah ada beberapa orang yang berkumpul.</p>
<p>「Ada apa?」</p>
<p>Aku bertanya pada Rulina-san.</p>
<p>「Setelah aku memberitahu mereka bahwa toko akan buka di waktu makan siang, mereka bilang ingin menunggu di sini saja.」</p>
<p>Oh begitu.<br />Waktu buka toko masih sekitar 30 menit lagi.<br />Tidak aneh rasanya kalau ada beberapa pelanggan yang ingin mengantre.</p>
<p>「Rulina-san, tolong atur para pelanggan supaya mengantre dalam 2 barisan. Jangan sampai ada yang merusak barisan atau memotong antrean.」</p>
<p>「Tidak apa-apa?」</p>
<p>「Selama gak membuat masalah, gak apa-apa. Tapi akan merepotkan Rulina-san.」</p>
<p>「Tidak apa-apa. Cuma perlu mengatur mereka menjadi 2 barisan, 'kan?」</p>
<p>「Ya, terima kasih atas bantuanmu.」</p>
<p>Belajar dari situasi kemarin, kami makan siang bersama sebelum waktu buka.<br />Saat waktu buka toko tiba, ada sekitar 30 orang yang mengantre.<br />Berkat Rulina-san, tidak ada masalah yang muncul.<br />Jumlah puding yang telah dipersiapkan adalah 100 porsi, dan satu orang hanya boleh membeli satu porsi.<br />Setelah mendengarkan cerita Noa, kukira banyak orang yang akan memesan puding, tapi sebagian besar pelanggan yang mengantre lebih memilih memesan hamburger dan piza, mungkin karena sudah waktunya makan siang.</p>
<p>「Kerja yang bagus!」</p>
<p>Aku memberikan kata-kata penghargaan pada Rulina-san dan Gil.<br />Pekerjaan mereka untuk hari ini telah selesai dan mereka duduk di tempat yang telah kusediakan.</p>
<p>「Benar-benar ramai ya.」</p>
<p>Begitu waktu buka toko tiba, pelanggan yang tadi sempat pulang datang bersamaan dengan pelanggan yang sudah tahu sejak awal tentang perubahan waktu buka, jadi toko terasa penuh sesak.</p>
<p>「Piza dan hamburger ini memang benar-benar enak!」</p>
<p>「…」</p>
<p>Di depan Rulina-san, Gil sedang makan tanpa bersuara.<br />Setidaknya aku tahu kalau dia tidak membenci makanannya.</p>
<p>「Katakan padaku kalau kalian masih mau lagi. Semuanya boleh kalian pesan lagi kecuali puding.」</p>
<p>「Ternyata ini toh puding yang digosipkan itu. Kudengar dari Helen-san bahwa ini sangat enak.」</p>
<p>「Sebagian laki-laki mungkin gak menyukainya karena rasanya yang manis.」</p>
<p>「Tidak masalah. Ini enak.」</p>
<p>Gil memberi komentar setelah melahapnya.</p>
<p>「Ya, ini enak. Dan lebih enak lagi karena kami bisa menikmatinya selama seminggu.」</p>
<p>「Kalian boleh-boleh saja bekerja tetap di sini. Ada banyak pekerjaan yang kuingin bisa Rulina-san kerjakan.」</p>
<p>「Tawaranmu benar-benar menggoda. Tapi aku masih ingin melanjutkan karirku sebagai petualang.」</p>
<p>「Bicara soal petualang, bagaimana dengan Deborane?」</p>
<p>「Ah, dia ya. Aku berencana untuk lepas dari mereka. Toh aku cuma anggota sementara. Gil, apa yang akan kau lakukan?」</p>
<p>「Aku belum memutuskan.」</p>
<p>「Aku juga ingin mempekerjakanmu di toko, Gil.」</p>
<p>「Aku cuma bisa bertarung.」</p>
<p>「Itu sudah cukup kok. Kau bisa menjadi penjaga. Selain itu ada anak-anak yang ingin menjadi petualang, jadi kuingin kau bisa mengajari mereka berbagai teknik untuk menjadi petualang.」</p>
<p>Mungkin akulah penyebab kenapa beberapa anak ingin menjadi petualang.<br />Aku yang membantu anak-anak di panti asuhan merupakan seorang petualang, jadi sepertinya beberapa anak ingin menjadi sepertiku.<br />Mereka ingin menjadi lebih kuat demi melindungi panti asuhan.<br />Bu ketua sama sekali tidak merasa keberatan soal itu. Bu ketua bilang bahwa banyak anak-anak dari panti asuhan yang berakhir menjadi petualang karena mereka tidak memiliki tempat lain untuk mencari penghasilan saat mereka dewasa.<br />Tapi sekarang mereka memiliki pilihan tempat lain untuk mencari penghasilan. Jadi sebenarnya aku tidak ingin mereka melakukan sesuatu yang berbahaya.</p>
<p>「Aku juga berharap anak-anak bisa terlindungi meskipun aku sedang gak ada di sini, jadi aku punya banyak pekerjaan untukmu.」</p>
<p>「Aku akan memikirkannya.」</p>
<p>Kukira dia akan langsung menolak tawaranku, jadi aku cukup kaget saat dia menjawab begitu.<br />Kukira dia akan bilang, 『Aku lebih cocok menjadi petualang.』</p>
<p>「Pikirkan pelan-pelan saja. Gak perlu terburu-buru.」</p>
<p>Untuk saat ini mereka berdua masih belum menerima tawaran perekrutan dariku, tapi ini bukan masalah yang mendesak, jadi tidak masalah.</p>
<p>Hari ke-2 pembukaan toko berjalan dengan lancar, dan tibalah saatnya menutup toko.<br />Pelanggan yang datang terlambat tidak bisa membeli puding, dan aku bisa melihat mereka pulang dengan wajah kecewa.<br />Yang menjadi masalah adalah jumlah pasokan telur.<br />Kalau jumlah telur sudah lebih banyak, aku ingin menambah menu roti lapis. Kalau ada menu roti lapis, maka wajib ada roti lapis telur (Aku jadi ingin memakannya).</p>
<p>Omong-omong, Noa sudah diseret keluar oleh seorang butler.<br />Ternyata dia melarikan diri saat sedang belajar.<br />Noa menangis dan meminta bantuanku, tapi aku tidak bisa berbuat apa-apa.<br />Soalnya sang butler tampak menakutkan.</p>
<br/>
<table style="width:100%">
<tr>
<th style="width:50%;text-align:left"><a href="https://cumatl.blogspot.com/2020/04/kuma-kuma-kuma-bear-bab-79.html"><< Sebelumnya</a></th>
<th style="width:50%;text-align:right"><a href="https://cumatl.blogspot.com/2020/04/kuma-kuma-kuma-bear-bab-81.html">Berikutnya >></a></th>
</tr>
<tr>
<th colspan="2" style="width:100%;text-align:center"><a href="https://cumatl.blogspot.com/p/kuma-kuma-kuma-bear-bahasa-indonesia.html">Daftar Isi</a></th>
</tr>
</table>Cuma Translationhttp://www.blogger.com/profile/16685445147165032901noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2118091259572766285.post-55975509336140443492020-04-19T20:00:00.000+07:002020-04-19T20:00:10.373+07:00Kuma Kuma Kuma Bear - Bab 79<div class="hidecontent">
<br/>
<table style="width:100%">
<tr>
<th colspan="2" style="width:100%;text-align:center"><a href="https://cumatl.blogspot.com/p/kuma-kuma-kuma-bear-bahasa-indonesia.html">Daftar Isi</a></th>
</tr>
<tr>
<th style="width:50%;text-align:left"><a href="https://cumatl.blogspot.com/2020/04/kuma-kuma-kuma-bear-bab-78.html"><< Sebelumnya</a></th>
<th style="width:50%;text-align:right"><a href="https://cumatl.blogspot.com/2020/04/kuma-kuma-kuma-bear-bab-80.html">Berikutnya >></a></th>
</tr>
</table>
<br/>
<br/>
</div>
<h2>Bab 79 – Kuma-san Membuat Permintaan di Guild Petualang</h2>
<a name='more'></a>
<p>Aku sudah meminta Tilmina-san untuk mengoreksi poster di berbagai tempat demi mensosialisasikan perubahan waktu buka toko.<br />Meski begitu, pasti akan ada orang yang datang besok pagi karena belum mengetahuinya.<br />Demi mencegah masalah yang akan timbul, aku pergi ke Guild Petualang.</p>
<p>「Yuna-san, ada apa malam-malam ke sini?」</p>
<p>Aku berpapasan dengan Helen-san yang beranjak keluar dari Guild.</p>
<p>「Helen-san mau pulang?」</p>
<p>「Ya, sudah waktunya berganti sif. Ada apa, Yuna-san?」</p>
<p>「Aku ke sini untuk membuat permintaan.」</p>
<p>「Permintaan?」</p>
<p>「Ya, aku ingin mencegah masalah yang akan muncul.」</p>
<p>「Masalah?」</p>
<p>Aku pun memberikan penjelasan singkat tentang situasi hari ini.</p>
<p>「Oleh karena itu, aku akan mengganti waktu buka mulai besok. Pasti akan ada orang yang datang karena belum tahu. Alangkah baiknya kalau mereka langsung pulang setelah kami meminta maaf, tapi…」</p>
<p>「Jadi kamu ingin membuat permintaan soal itu?」</p>
<p>「Di toko kami hanya ada perempuan dan anak kecil, jadi aku ingin mempekerjakan petualang yang bisa sedikit mengintimidasi.」</p>
<p>「Oh iya, di toko Yuna-san ada banyak anak-anak, 'kan? Sepertinya permintaan semacam itu memang diperlukan.」</p>
<p>「Untuk sekarang, aku ingin penjaga selama seminggu. Adakah petualang yang mau menerima pekerjaan semacam ini?」</p>
<p>「Kurasa tergantung pada imbalannya. Soalnya petualang selalu berpatokan pada uang.」</p>
<p>「Uang, ya. Aku gak tahu harga pasarannya, berapa yang harus kubayarkan?」</p>
<p>Semahal apa pun harga imbalan tersebut, itu tetaplah harga yang murah demi menjaga keselamatan.<br />Bagaimana mungkin aku berani menghadap bu ketua panti asuhan kalau aku terlalu pelit soal ini dan anak-anak menjadi terluka karenanya?<br />Demi mencegah skenario terburuk, aku ingin menyewa beberapa penjaga.</p>
<p>「Hmm, itu tergantung pada rank petualang yang kamu inginkan. Isi permintaan adalah menjaga toko. Jika lawannya adalah rakyat biasa, petualang rank rendah mungkin sudah cukup. Tapi jika yang berbuat ulah adalah petualang rank tinggi, maka mustahil bagi petualang rank rendah untuk mengatasinya.」</p>
<p>Kurasa tidak mungkin akan ada berandalan separah itu, tapi setelah kupikir-pikir lagi, aku sudah pernah terlibat masalah dengan Deborane yang kutemui di Guild Petualang.</p>
<p>「Yuna-chan dan Helen-san, kalian sedang apa?」</p>
<p>Orang yang baru muncul adalah Rulina-san yang pernah menemaniku membasmi Goblin.<br />Aku sudah beberapa kali bertemu dengannya di Guild Petualang setelah pembasmian Goblin waktu itu.<br />Di belakang Rulina-san ada anggota party Deborane lainnya.<br />Ada Deborane yang pernah kupukuli, Lanz yang berisik, dan Gil yang pendiam.<br />Semua anggota party muncul.<br />Omong-omong, kenapa Rulina-san ada di party dengan anggota seperti ini?<br />Apa mungkin dia memiliki hobi mengumpulkan orang-orang rendahan?</p>
<p>「Yuna-chan, kamu sedang berpikir sembarangan?」</p>
<p>Jangan-jangan dia memiliki skill untuk membaca pikiran?</p>
<p>「Aku cuma penasaran kenapa wanita secantik Rulina-san bisa berada di party semacam ini.」</p>
<p>「Aku bukan anggota tetap kok. Cuma anggota sementara. Seperti yang bisa kamu lihat, di party ini hanya ada orang-orang berotot tapi tak berotak.」</p>
<p>Dia benar, mereka bertiga tampak seperti orang yang berpikir menggunakan ototnya.</p>
<p>「Awalnya aku berniat bergabung ke party ini hanya untuk sekali pekerjaan saja. Tapi tanpa terasa terus berlanjut sampai sekarang.」</p>
<p>「Oh, ayo kita resmikan party ini sekarang!」</p>
<p>「Aku tidak mau. Kalau aku harus menjadi anggota tetap sebuah party, setidaknya harus ada gadis imut seperti Yuna-chan.」</p>
<p>Begitu katanya sambil memelukku.<br />Sejak aku menggendongnya ala Putri waktu itu, Rulina-san mulai suka menyentuh-nyentuh kostum Kuma-ku.</p>
<p>「Jadi, ada apa, Yuna-chan?」</p>
<p>「Aku berencana membuat permintaan untuk menjaga toko.」</p>
<p>「Toko? Yang digosipkan itu?」</p>
<p>「Aku gak tahu gosipnya tentang apa, tapi mungkin memang toko itu yang dimaksud. Sepertinya besok kami akan mendapat masalah.」</p>
<p>「Masalah?」</p>
<p>「Tokonya sudah buka hari ini, tapi kami mendapat sedikit masalah, jadi kami putuskan untuk mengganti waktu buka toko mulai besok. Oleh karena itu, mungkin besok akan ada pelanggan yang datang sejak pagi dan merasa keberatan, jadi aku ingin menyewa petualang yang bisa meminta mereka untuk pulang tanpa harus melakukan kekerasan.」</p>
<p>「Begitu ya. Bagaimana kalau kami saja yang melakukannya?」</p>
<p>「Gak apa-apa? Aku akan sangat terbantu.」</p>
<p>「Tidak apa-apa.」</p>
<p>「Jangan kau putuskan sendiri, Rulina!」</p>
<p>Rulina-san yang hendak menerima permintaanku, tiba-tiba dihentikan oleh seseorang di sebelahnya.</p>
<p>「Deborane?」</p>
<p>「Aku tidak sudi!」</p>
<p>「Kalau Deborane-san bilang begitu, aku juga tidak mau.」</p>
<p>「…」</p>
<p>Setelah Deborane menolaknya, Lanz juga ikut menolaknya.<br />Seperti biasa, Gil tidak membuka mulutnya.</p>
<p>「Begitu ya. Kalau begitu party temporer ini kusudahi saja sampai di sini.」</p>
<p>「Tunggu, itu…」</p>
<p>「Mau bagaimana lagi? Tidak ada gunanya aku bergabung dalam party yang hanya memperalatku saat kalian butuh aku, tapi tidak mau membantuku saat aku butuh kalian.」</p>
<p>Setelah mengatakan itu, Rulina-san lalu menatapku.</p>
<p>「Yuna-chan, tidak apa-apa kalau aku sendiri?」</p>
<p>「Aku juga bersedia.」</p>
<p>「Gil?」</p>
<p>「Kudengar makanan di sana enak. Aku bersedia membantumu kalau kau mau memberikan makanan untukku.」</p>
<p>「Gil, kau mau mengkhianati kami?!」</p>
<p>「Waktu itu dia sudah menolong kita. Dan aku juga setuju dengan kata-kata Rulina.」</p>
<p>「Terima kasih, Gil.」</p>
<p>Rulina-san berterima kasih padanya.<br />Gil memang pendiam, tapi sepertinya dia orang yang lumayan.</p>
<p>「Terserah kalian! Ayo pergi, Lanz!」</p>
<p>「Ya, Deborane-san.」</p>
<p>Mereka berdua pun pergi dan meninggalkan Rulina-san dan Gil.</p>
<p>「Gak apa-apa?」</p>
<p>「Tidak apa-apa. Setelah insiden dengan Yuna-chan waktu itu, aku sudah ingin meninggalkan mereka, tapi mereka menahanku. Aku bertahan sampai hari ini, tapi sudah tiba saatnya untuk mengakhirinya.」</p>
<p>「Kalau kau berhenti menjadi petualang, tolong kabari aku ya. Aku membutuhkan banyak orang berbakat.」</p>
<p>「Aku akan mengabarimu saat hari itu tiba.」</p>
<p>Mungkin hanya terdengar seperti basa-basi.<br />Tapi kalau dia memang benar-benar berhenti menjadi petualang, ada banyak hal yang ingin kuminta bantuan darinya.<br />Kalau Rulina-san, aku tidak memiliki masalah dengan kepribadian maupun kemampuannya.</p>
<p>「Soal permintaan menjadi penjaga, aku ingin selama seminggu. Gak masalah?」</p>
<p>「Ya, tidak masalah. Selain uang imbalan, boleh aku meminta disediakan makanan juga?」</p>
<p>「Aku akan memberi makanan dan uang sepantasnya.」</p>
<p>「Maaf, tapi kalian berdua harus memproses permintaan melalui Guild sesuai aturan.」</p>
<p>Perkataan Helen-san memang sudah seharusnya.<br />Aku pun memasuki Guild, membuat permintaan, dan Rulina-san pun menerimanya.<br />Imbalannya adalah makanan dari 『Kedai Santai Kuma-san』 dan sejumlah koin perak.</p>
<p><br />Aku sudah berhasil mendapat penjaga, jadi aku pulang ke Kuma House.<br />Meskipun aku hanya berkerja di balik layar, tapi hari ini sungguh melelahkan bagi seorang hikikomori sepertiku.<br />Aku pun masuk ke pemandian Kuma demi membasuh jiwa dan ragaku.<br />Budaya berendam di bak mandi memang yang terbaik.<br />Aku pun keluar dari pemandian Kuma, berubah menjadi Kuma putih, dan menyelam ke tempat tidurku.</p>
<p><br /><br />Keesokan harinya, saat aku tiba di toko, sudah ada 2 orang yang menunggu di sana.</p>
<p>「Pagi.」</p>
<p>「Pagi, Yuna-chan.」</p>
<p>「…」</p>
<p>Rulina-san membalas sapaanku.<br />Gil hanya membisu seperti biasa.</p>
<p>「Ternyata ini toko yang digosipkan itu.」</p>
<p>「Gosip macam apa? Kemarin kau juga sempat mengatakannya.」</p>
<p>「Bukan yang aneh-aneh kok. Tentang petualang Kuma pendatang baru yang membuka toko, tentang toko yang seperti kediaman mewah, tentang aroma sedap yang berasal dari dalam toko, dan tentang anak-anak berpenampilan mirip Yuna-chan yang bekerja di toko. Gosip-gosip semacam itu.」</p>
<p>Memang tidak ada gosip yang aneh. Semuanya memang sesuai dengan kenyataan. Tapi entah kenapa ada suatu hal yang terasa berat untuk kuterima.</p>
<p>「Jadi apa yang harus kami lakukan?」</p>
<p>「Seperti yang kukatakan kemarin, kalau ada pelanggan yang datang terlalu cepat, kuingin kalian memberi tahu mereka bahwa toko akan buka di waktu makan siang. Setelah itu, alangkah baiknya kalau mereka bisa pulang tanpa protes, tapi…」</p>
<p>「Yah, ada Gil di sini, jadi tidak akan ada orang bodoh yang berani protes. Tenang saja.」</p>
<p>Dia lalu menepuk punggung Gil yang padat berisi.</p>
<p>「Mereka adalah pelanggan, jadi tolong jangan pakai kekerasan.」</p>
<p>「Tentu saja! Aku tidak akan menyakiti orang biasa. Paling-paling hanya kuancam saja.」</p>
<p>「Kalau masih gak mempan, silakan panggil aku. Aku akan menanganinya.」</p>
<p>Setelah meminta bantuan mereka berdua, aku pun memasuki toko.<br />Dari dalam, tercium aroma roti yang begitu sedap.<br />Di dunia mana pun, toko roti sudah memulai kegiatannya pada pagi hari.<br />Saat aku tiba di dapur, kulihat anak-anak dan Morin-san yang sibuk bergerak.<br />Morin-san dan putrinya sedang memanggang roti. Di sebelah mereka, beberapa anak sedang mengamati untuk mempelajari teknik tersebut.<br />Sepertinya membawa beberapa anak itu ke ibu kota beberapa tahun lagi merupakan ide yang bagus.<br />Anak-anak lain sedang bekerja keras membuat adonan dan puding.<br />Mereka sedang membuat persiapan untuk besok.<br />Persiapan untuk hari ini sudah dilakukan kemarin malam, dan sekarang mereka sedang melakukan persiapan untuk besok.</p>
<p>「Yuna-oneechan, selamat pagi.」</p>
<p>Setelah satu anak menyadari kedatanganku, anak-anak lain menyapaku dengan riang.<br />Tapi aku bisa melihat sedikit kelelahan terpancar dari wajah mereka.<br />Morin-san dan putrinya tampak baik-baik saja karena mereka berdua sudah terbiasa, tapi anak-anak ini sepertinya tampak lebih lelah karena mengerjakan pekerjaan yang asing bagi mereka.<br />Kemarin mereka sudah melakukan persiapan untuk hari ini sampai larut malam.<br />Setelah itu, hari ini mereka juga mulai bekerja sejak pagi buta.</p>
<p>Seharusnya mereka bisa beristirahat penuh malam ini, jadi untuk seterusnya akan lebih mudah asalkan mereka bisa bertahan untuk hari ini.<br />Tapi tetap saja akan berbahaya kalau mereka kelelahan, karena pekerjaan mereka menggunakan api dan minyak panas.<br />Aku berjalan di sekitar dapur, dan meletakkan sarung tangan Kuma di atas kepala anak-anak.</p>
<p>「Kuma-oneechan?」</p>
<p>Seorang gadis kecil memiringkan kepalanya karena aku tiba-tiba meletakkan tanganku di atas kepalanya.</p>
<p>『Heal.』</p>
<p>「Semangat terus ya. Nanti malam kau bisa istirahat.」</p>
<p>Aku menggunakan sihir pemulihan fisik untuk semua anak.<br />Dengan ini, mudah-mudahan akan baik-baik saja.<br />Anak-anak hanya memiringkan kepala mereka tanpa mengetahui apa yang telah terjadi.<br />Setelah itu aku memeriksa bagian dalam toko sekilas, lalu kembali ke tempat Rulina-san di luar.<br />Saat aku keluar, kulihat Rulina-san yang sedang memberi penjelasan pada seorang pelanggan.<br />Pelanggan tersebut segera pulang setelah mendengar penjelasan darinya.</p>
<p>「Bagaimana keadaan kalian?」</p>
<p>「Tidak ada masalah. Setelah kuberi penjelasan, mereka semua langsung pulang. Yah, mungkin berkat Gil juga.」</p>
<p>「Aku hanya berdiri diam.」</p>
<p>「Aku sangat terbantu karena Gil berdiri di belakangku, jadi semua pelanggan bersedia mendengarkanku.」</p>
<p>「…」</p>
<p>Sepertinya tidak ada rakyat biasa yang berani menentang petualang sepertinya.</p>
<p>「Bagaimana saat petualang lain datang?」</p>
<p>「Itu malah bukan masalah. Kamu kira toko ini punya siapa?」</p>
<p>「Hmm, punyaku?」</p>
<p>「Tepat sekali. Ini toko Yuna-chan. Petualang yang menghajar 10 orang petualang saat pertama kali mengunjungi Guild, mengalahkan Goblin King, dan bahkan mengalahkan Black Viper. Tidak ada lagi orang sebodoh itu yang berani menantang Yuna-chan. Kalau ada yang berani, mungkin hanya pemula dan petualang yang bukan dari kota ini. Kalau ada yang seperti itu, Gil bisa mengatasinya.」</p>
<p>「Serahkan padaku.」</p>
<p>「Terima kasih. Saat tokonya buka nanti, kalian boleh makan apa pun yang kalian inginkan.」</p>
<p>Setelah itu aku kembali ke dalam toko dan membantu pekerjaan mereka.</p>
<br/>
<table style="width:100%">
<tr>
<th style="width:50%;text-align:left"><a href="https://cumatl.blogspot.com/2020/04/kuma-kuma-kuma-bear-bab-78.html"><< Sebelumnya</a></th>
<th style="width:50%;text-align:right"><a href="https://cumatl.blogspot.com/2020/04/kuma-kuma-kuma-bear-bab-80.html">Berikutnya >></a></th>
</tr>
<tr>
<th colspan="2" style="width:100%;text-align:center"><a href="https://cumatl.blogspot.com/p/kuma-kuma-kuma-bear-bahasa-indonesia.html">Daftar Isi</a></th>
</tr>
</table>Cuma Translationhttp://www.blogger.com/profile/16685445147165032901noreply@blogger.com0