02 Februari 2020

Kuma Kuma Kuma Bear - Bab 63

Bab 63 – Kuma-san Pergi ke Kastil

Pertama-tama, aku mesti membuat oven batu di halamanku yang terlalu luas ini.
Aku pernah menonton proses pembuatannya di TV, dan sekarang aku mencoba membuatnya berbekal ingatanku tersebut.
Di saat-saat seperti ini, sihir terasa amat praktis.
Kalaupun kau membuat kesalahan, kau bisa dengan mudah membuatnya kembali.
Setelah beberapa kali mencoba-coba, oven batu pertamaku akhirnya selesai.
Selagi aku membuat oven, kedua gadis menguleni adonan tepung.
Setelah adonan selesai, aku pun menyiapkan bahan-bahan yang akan ditabur di atas piza.
Kami akan menggunakan kentang, daging ayam, paprika, tomat, serta keju.
Semua bahan itu ditaburkan di atas adonan, lalu dimasukkan ke dalam oven batu, kemudian kami hanya perlu menunggu sampai matang.
Keju yang meleleh menghasilkan aroma yang menggugah selera.

「Apakah sudah matang?」

Setelah tampak matang, kukeluarkan piza dari oven, lalu memotongnya.

「Inikah yang bernama piza?」

「Masih panas, jangan sampai mulut kalian melepuh.」

Setelah meletakkan piza panas ke atas piring, aku memberikan mereka masing-masing sepotong.
Aku juga memotong bagianku dan langsung menyantapnya tanpa menunggu lama.
Panas-panas begini memang paling enak!
Rasa tempat asalku yang sudah lama kurindukan!
Aku rindu saat-saat memesannya lewat telepon dan sampai ke rumahku kurang dari 30 menit.
Setelah memperhatikanku yang terlihat sangat menikmatinya, mereka berdua dengan ragu mulai mencobanya.

「Panas! Tapi enak.」

「Sangat enak!」

「Enak, 'kan? Kenapa gak ada orang yang makan sesuatu seenak ini?」

「Yang melar ini keju ya? Ternyata jadi begini kalau meleleh.」

「Kentangnya juga lembut. Enak sekali!」

「Keju dan kentang memang cocok untuk dipadukan.」

Aku ingin membuat jenis piza lainnya, sayangnya aku tidak memiliki bahan-bahannya.
Misalnya piza seafood dengan taburan cumi-cumi, udang, atau kerang.
Sosis atau bacon sepertinya juga enak.
Yah, untuk sekarang aku harus puas dengan yang ini.
Terlebih lagi, kalau aku membuat bermacam piza, aku tidak akan sanggup menghabiskan semuanya.
Bahkan aku ragu kalau 2 gadis kecil dan 1 gadis remaja sanggup menghabiskan sepiring piza besar yang baru kami buat ini.

「Gak enak kalau dingin, jadi ayo cepat kita habiskan!」

Selagi kami bertiga menikmati piza, terdengar suara seseorang yang lari ke arah sini.

「Apa yang sedang kalian makan?」

Shia datang.

「Onee-sama kenapa ke sini?」

「Sekolah selesai lebih awal dan aku pulang lebih cepat, tapi Noa tidak ada di rumah. Kukira kamu ada di tempat Yuna-san. Jadi apa yang kalian makan?」

「Ini Piza.」

「Piza?」

「Hidangan di mana kita meletakkan bermacam bahan dan keju di atas adonan roti tipis lalu memanggangnya.」

「Ini sangat enak, lho!」

「Yuna-san, bolehkah aku mencoba piza ini juga?」

「Silakan. Bahan-bahanku masih banyak kok.」

Aku meletakkan potongan piza yang tersisa ke atas piring dan menyerahkan padanya.

「Kamu memakannya menggunakan tangan?」

「Iya, biasanya dimakan dengan tangan langsung. Kalau kau gak mau, aku sudah menyiapkan garpu.」

Setelah melihat adiknya asyik makan dengan tangan,

「Tidak apa-apa. Aku akan makan seperti ini.」

「Masih panas, hati-hati.」

Lelehan keju yang menggantung berhasil Shia masukkan ke dalam mulutnya, dan dia mulai melahapnya dengan satu gigitan.

「……… Enak.」

「Baguslah. Kalian masih mau lagi? Kalau mau, aku akan memanggang satu lagi.」

「Aku masih mau lagi.」

「Saya juga.」

「Aku juga dong.」

Demi memenuhi permintaan mereka, aku pun memanggang satu piza lagi.
Sayangnya tidak ada variasi pada bahan-bahannya.
Aku memanggang piza dengan bahan yang sama persis seperti yang tadi.

「Hati-hati, jangan sampai bibir kalian melepuh.」

Mereka bertiga menjawab 『Ya!』 dengan penuh semangat dan mulai menyantapnya.
Dua piza besar akhirnya lenyap ke dalam perut empat orang.
Pada akhirnya, perut kami serasa hampir meledak.
Lain kali aku akan membuat yang lebih kecil.



Keesokan paginya, Ellelaura-san datang ke Kuma House.

「Selamat pagi. Kenapa kau datang ke sini sepagi ini?」

「Aku datang untuk melihat rumah Yuna-chan serta mencoba piza yang diceritakan oleh kedua putriku.」

「Tapi itu bukan makanan yang biasa dimakan di pagi hari.」

「Begitukah?」

「Mungkin ada orang yang melakukannya, tapi biasanya bukan untuk sarapan.」

Kalau kau makan itu di pagi hari, perutmu tidak akan sanggup.

「Kalau begitu, bisakah untuk makan siang nanti?」

Sepertinya aku akan makan piza dua hari berturut-turut.

「Kau benar-benar ingin mencobanya?」

「Kemarin kedua putriku tidak makan malam. Setelah kutanyakan sebabnya, mereka menjawab bahwa mereka sudah memakan hidangan yang begitu enak bernama piza di tempat Yuna-chan. Dari yang mereka ceritakan, sepertinya sangat enak. Aku jadi iri karena cuma aku yang belum pernah mencobanya.」

「Haah. Baiklah. Aku akan membuatnya untuk makan siang nanti.」

「Benarkah? Terima kasih. Meskipun tidak seberapa, bagaimana kalau kuajak kalian melihat-lihat kastil sebagai ungkapan terima kasihku?」

「Kastil?」

「Iya. Waktu itu Fina-chan sempat bilang bahwa dia ingin melihat-lihat bagian dalam kastil. Pada dasarnya, hanya orang-orang berkepentingan yang boleh memasuki kastil. Tapi kalau ada aku, kalian boleh masuk. Oleh karena itu, kalau kalian kuajak mengunjungi kastil pagi ini, kita bisa makan piza saat makan siang nanti.」

Memang sih, tidak mungkin kami bisa seenaknya masuk ke dalam kastil.
Aku juga tahu bahwa Fina ingin melihatnya, jadi kuputuskan untuk menyetujui gagasan ini.

「Kalau begitu, ayo kita segera berangkat setelah selesai bersiap-siap.」



Tibalah kami di kastil.
Sebuah bangunan raksasa yang menjulang tinggi sudah terpampang di hadapanku.
Dua orang prajurit yang memegang tombak besar berdiri tegak di depan gerbang masuk.
Fina yang gugup langsung menggenggam tangan Kuma-ku.
Apa tidak masalah kalau aku masuk dengan pakaian seperti ini?
Ellelaura-san tidak mengatakan apa pun soal itu.
Kalau mereka menahanku di gerbang, aku terpaksa pulang sendirian.

「selamat pagi, Ellelaura-sama. Siapakah orang-orang ini?」

「Mereka adalah tamuku. Aku ingin mengajak mereka melihat-lihat bagian dalam kastil. Apakah ada masalah?」

Ellelaura-san bertanya pada prajurit dengan nada penuh intimidasi.

「Tidak, tidak masalah. Saya hanya bertanya untuk memastikan. Silakan masuk.」

Para penjaga gerbang memberi hormat dan mengizinkan kami masuk.
Apakah tidak apa-apa?

「Adakah hal tertentu yang ingin kalian lihat?」

「Gak ada.」

Soalnya aku tidak tahu apa saja yang ada di dalam kastil.

「Saya juga tidak ada. Saya sudah puas.」

Fina seperti ingin langsung pulang setelah baru saja melewati gerbang.
Mungkin keinginannya untuk melihat-lihat dan perasaan tidak cocok berada di tempat ini sedang berkecamuk di dalam hatinya.

「Kalau begitu, mari kita berjalan-jalan santai.」

「Tapi, gak apa-apa datang ke sini tanpa mengabari Noa?」

「Tidak apa-apa. Salahnya sendiri yang terlalu banyak tidur. Apakah Cliff sudah mendidiknya dengan benar? Aku akan menanyainya saat bertemu dengannya nanti.」

Dan kami bertiga pun berjalan-jalan mengelilingi kastil.
Kalau mesti dideskripsikan dengan kata-kata, aku akan mengatakan: besar, indah, dan banyak orangnya.
Semua orang yang berpapasan dengan kami pasti menunduk pada Ellelaura-san. Kemudian mereka melihatku, memiringkan kepala mereka karena bingung, lalu pergi.
Omong-omong, apa pekerjaan Ellelaura-san?
Awalnya kukira Ellelaura-san sebagai istri hanya membantu Cliff sang suami dalam mengelola wilayahnya.

「Ellelaura-san, apa pekerjaanmu di kastil ini?」

「Pekerjaanku? Aku bertanggung jawab pada bermacam pekerjaan.」

「Bermacam pekerjaan?」

「Mengelola para ksatria, memproses dokumen, memberikan masukan pada raja, dan masih banyak lagi. Sebenarnya aku ingin berhenti dari pekerjaan ini dan kembali ke sisi Cliff, tapi raja, perdana menteri, serta para ksatria tidak bersedia melepasku. Awalnya aku hanya berencana untuk bekerja di kastil ini selagi Shia bersekolah di sini. Tapi saat tiba giliran Noa bersekolah, sepertinya aku masih akan bekerja di kastil lagi.」

Apakah Ellelaura-san orang yang begitu penting?
Mungkin itu sebabnya semua orang menunduk padanya.
Yah, aku tidak terlalu paham dengan jabatannya.
Kalau aku bertanya lebih lanjut, mungkin jawabannya akan menakutkan, jadi aku berhenti bertanya sampai di situ.

「Kalau begitu, mari kita pergi melihat kegiatan para ksatria. Kalian ingin melihat ksatria yang berlatih dengan serius, 'kan?」

Saat kami meninggalkan bagian dalam kastil, kami tiba di tempat latihan yang cukup luas.
Ada banyak prajurit yang memakai baju zirah.
Saat Ellelaura-san muncul di tempat latihan, seorang ksatria datang menghampiri.

「Ellelaura-sama, ada apa gerangan? Apakah Anda datang ke sini untuk melihat sesi latihan?」

「Aku hanya datang untuk memastikan kalau kalian tidak bolos latihan. Silakan lanjutkan latihanmu.」

Ksatria tersebut dengan sigap kembali melanjutkan latihannya.

「Yuna-chan, bagaimana menurutmu setelah melihat langsung?」

「Bagaimana apanya?」

「Bisakah kamu mengalahkan para ksatria itu?」

Kenapa kau malah menanyakan itu di hadapan para ksatria?

「Aku gak bisa menang.」

Untuk sekarang aku akan menjawab seperti itu.
Tatapan para ksatria tampak menakutkan.
Mari kita hentikan percakapan berbahaya ini.

「Kita bisa mengganggu para ksatria, ayo kita pergi dari sini.」

「Padahal aku ingin melihat Yuna-chan bertarung.」

「Aku akan menolak tawaran itu.」

「Sayang sekali.」

Saat berbalik dan hendak kembali ke dalam kastil, kulihat seorang gadis kecil yang berlari ke arah kami.

「Ada Kuma-san~」

*bof*
Anak itu memeluk pinggangku.
Siapa ini?
Gadis kecil berusia 4 atau 5 tahun.
Gaunnya begitu indah.
Jangan-jangan dia………

Ilustrasi Novel Kuma Kuma Kuma Bear Bahasa Indonesia Arc 3 Bab 63

「Ini adalah Putri Flora.」

Sudah kuduga.

「Kenapa Kuma-san ada di kastil?」

「Kuma-san sedang berkeliling kastil.」

Begitulah jawaban Ellelaura-san.

「Benarkah?」

Aku pun mengangguk.

「Oh begitu. Nah, sekarang ayo pergi ke kamarku.」

Dia langsung menggenggam tanganku.
Aku tidak tahu apa yang harus kulakukan, jadi kulirik Ellelaura-san.

「Kalau begitu, mohon bimbing kami.」

Eeeeeeeeeh!?
Ini tuan putri lho!
Padahal aku ingin menolak ajakannya.
Tapi apa yang akan terjadi kalau kami menolaknya?
Yang paling penting, apakah tidak apa-apa bagi kami untuk pergi ke kamar seorang tuan putri?
Itu kamar anggota keluarga kerajaan, 'kan?
Meskipun pengetahuanku hanya berdasarkan komik dan novel, tapi seharusnya tempat itu bukanlah tempat yang boleh dimasuki petualang biasa, 'kan?

「Ellelaura-san, ini gak gawat? Orang ini adalah tuan putri! Aku cuma rakyat jelata lho!」

Di sebelahku, Fina hanya mematung dengan wajah yang pucat pasi.
Mungkin jiwanya lebih terguncang daripada aku, dan otaknya sudah berhenti berpikir.

「Kuma-san tidak mau ke kamarku?」

Dia menatapku dengan pandangan yang mengarah ke atas dan mata yang berkaca-kaca.
Aku sudah tidak bisa kabur lagi.

「Putri Flora kenapa bisa ada di sini?」

「Saat aku sedang berjalan-jalan, orang-orang bilang kalau mereka melihat Kuma-san, jadi aku langsung mencarinya.」

Jangan-jangan semua ini adalah salahku?

「Ellelaura-san, gak masalah kalau aku pergi ke kamarnya?」

「Kalau aku ikut bersamamu, tidak masalah. Aku akan bertanggung jawab penuh.」

Aku terpaksa menurutinya.
Aku juga tidak tega menyingkirkan tangan kecil yang sedang menggenggam sarung tangan Kuma-ku.

「Kalau begitu, bisakah Tuan Putri membimbing kami ke kamar?」

「Ya!」

Apakah yang akan terjadi?
Fina mengikuti kami, wajahnya masih pucat.




Tibalah kami di kamar sang tuan putri.
Kamarnya bisa dibilang mewah.
Meskipun kubilang mewah, bukan berarti kamar ini berlapis emas, dihiasi vas mahal atau lukisan berkelas tinggi.
Lantainya berlapiskan karpet indah.
Ada tempat tidur berkanopi.
Kasurnya tampak begitu empuk.
Ada juga sebuah meja dan kursi yang tampak berkualitas tinggi.
Kamar mewah yang semacam itu.

Jadi kami sudah berhasil sampai ke kamar ini, tapi apa yang mesti kami lakukan sekarang?

「Putri Flora, apa yang mesti kita lakukan? Bagaimana kalau membaca buku bergambar?」

「Buku bergambar membosankan!」

Buku bergambar yang Ellelaura-san keluarkan berkisah tentang sepasang putri dan pangeran.
Meskipun ini adalah buku bergambar, tapi gambarnya tidak imut.
Seharusnya pantas disebut buku bergambar hanya kalau gambarnya imut, 'kan?

「Tapi Putri Flora harus belajar membaca.」

「Membosankan!」

「Ellelaura-san, adakah beberapa lembar kertas dan sesuatu untuk menulis?」

「Yuna-chan?」

「Aku akan menggambar buku bergambar.」

Setiap orang pasti pernah ingin menjadi komikus.
Bukannya aku benar-benar ingin menjadi seorang komikus, tapi entah kenapa ada suatu masa di mana aku gemar menggambar.
Aku sudah lama menjadi seorang hikikomori.
Waktu luangku sangatlah banyak.
Di waktu luangku itulah aku sempat menggambar komik.

「Yuna-chan, ini cukup?」

Ellelaura-san membawa beberapa lembar kertas serta alat tulis.
Aku pun menerimanya dan mulai menggambar.


<< Sebelumnya Daftar Isi Berikutnya >>

1 komentar: