23 Juni 2019

Kuma Kuma Kuma Bear - Bab 10

Bab 10 – Kuma-san Berlatih Sihir

Aku bangun pagi-pagi sekali, makan sarapan, dan keluar dari kota.
Ini demi berlatih sihir yang tidak bisa kupraktekkan di dalam penginapan kemarin.

「Oh, ini 'kan si nona kecil berpakaian aneh yang waktu itu. Ingin pergi keluar?」

Si penjaga gerbang langsung menghampiriku begitu menyadari kehadiranku.
Aku masih ingat kalau dialah yang membantu semua urusanku saat memasuki kota tempo hari.

「Yap, ini kartu Guild-ku.」

Aku menunjukkan kartu Guild-ku dan meletakkannya di atas pelat kristal.
Semua orang yang hendak keluar dari kota harus melakukan hal tersebut, demi memeriksa apakah orang tersebut merupakan penjahat atau tidak.
Kalau ada orang yang melakukan tindak kriminal di dalam kota, Guild yang bersangkutan akan menandai orang tersebut sebagai seorang penjahat sehingga dia bisa ditangkap di gerbang kota kalau dia mencoba kabur.

「Ternyata kau sudah menjadi petualang. Mm, profesi apa ini? "Kuma"?」

Dia melihat kartuku dan menanyaiku.

「Abaikan saja.」

「Yah, tidak salah juga sih.」

Dia mengelus kepalaku sambil berkata demikian.

「Ooh, Kuma ini terasa sangat lembut.」

「Ugh, hentikan itu.」

Aku menyingkirkan tangannya.

「Ooh, maaf, maaf. Di luar berbahaya, jadi berhati-hatilah.」

「Aku hanya akan berlatih sihir di luar.」

「Oh begitu. Yah, selama kau tidak mendekati hutan, seharusnya kau tidak akan menjumpai monster. Tapi harus tetap hati-hati, karena kadang ada monster yang tersasar ke tepi hutan.」

「Ya, aku mengerti.」

Aku menerima kartu Guild-ku kembali dan kemudian pergi keluar dari kota.
Aku berjalan sebentar, kemudian kupastikan tidak ada orang di sekitarku.
Pertama, kucoba menggunakan sihir penguatan tubuh sesuai dengan yang tertulis di dalam buku.
Tidak begitu sulit.
Sepertinya cukup dengan mengalirkan kekuatan sihir ke seluruh tubuh.
Ini adalah skill yang biasa digunakan oleh warrior dan swordman di game.
Durasi skill-nya memang pendek, tapi ini adalah skill yang sering dipakai dalam pertarungan karena bisa menambah kekuatan serangan.
Aku pun mencoba mengalirkan kekuatan sihir ke seluruh tubuhku.
Sebagai percobaan, aku mulai berlari.
Ooh, kencang.
Kemudian kucoba melompat.

「Waaaaaaa!」

Dengan mudahnya aku melompat setinggi 10 meter.
Tidak ada rasa sakit saat mendarat.
Mungkin berkat penguatan tubuh.
Kemudian aku memeriksa kemampuanku dengan berbagai cara.
Aku mencoba berlari, melompat, pukulan Kuma, tendangan Kuma, semuanya dengan dan tanpa penguatan tubuh.
Setelah kubandingkan, memang kekuatanku jadi bertambah.

Setelah itu kuperiksa statusku.


Nama: Yuna
Usia: 15 tahun
Level: 8

Skill:
Bahasa Dunia Lain
Huruf Dunia Lain
Box Dimensional Kuma
Mata Pengamatan Kuma

Sihir:
Kuma Light
Penguatan Tubuh Kuma

Perlengkapan:
Sarung Tangan Kuma Hitam (Tidak bisa ditransfer)
Sarung Tangan Kuma Putih (Tidak bisa ditransfer)
Sepatu Kuma Hitam (Tidak bisa ditransfer)
Sepatu Kuma Putih (Tidak bisa ditransfer)
Kostum Kuma Hitam dan Putih (Tidak bisa ditransfer)
Pakaian Dalam Kuma (Tidak bisa ditransfer)


…Penguatan Tubuh Kuma?
Kuma?


Penguatan Tubuh Kuma
Memperkuat tubuh dengan mengalirkan kekuatan sihir ke seluruh perlengkapan Kuma.


Aku menutup layar status tanpa sepatah kata pun.
Aku pura-pura tidak melihat layar status itu dan memutuskan untuk berlatih sihir selanjutnya.
Hm, lokasi ini cocok atau tidak ya?
Aku mengabaikan masalah Kuma tadi dan mencari lokasi yang cocok untuk berlatih sihir serangan.
Akhirnya kupilih lokasi yang dekat dengan tepi hutan.

Cara menggunakan sihir di dunia ini adalah:

  1. Kumpulkan kekuatan sihir
  2. Visualisasikan sihir yang ingin digunakan
  3. Ucapkan mantra

Kalau di dalam game, caranya adalah:

  1. Kumpulkan kekuatan sihir
  2. Ucapkan mantra

Sistem di game lebih sederhana.
Cukup dengan mengumpulkan kekuatan sihir lalu mengucapkan mantranya.
Setelah mengumpulkan kekuatan sihir, mengucapkan "Fire" saja sudah cukup untuk mengeluarkan sihir tersebut.
Di dunia ini, dibutuhkan visualisasi dari sihir yang hendak digunakan.
Tapi hal itu bukanlah masalah bagiku yang sudah kenyang dengan game, komik, dan novel.

Aku mengumpulkan kekuatan sihir di tanganku dan membayangkan sebuah bola api yang membara.

「Fireball.」

Yap, gampang.
Sebuah bola api muncul di mulut boneka Kuma.
Bola api itu tidak terasa panas, boneka Kuma juga tidak terbakar.
Kurentangkan tanganku dan kubayangkan bola api yang terbang.
Targetku adalah sebongkah batu yang berjarak 10 meter dariku.
Bola api itu kemudian terpelesat dari mulut boneka Kuma, menghantam dan menghancurkan batu itu.
Sebagai percobaan, aku mengumpulkan kekuatan sihir dan mengeluarkan Fireball hanya dengan membayangkannya.
Ini memastikan bahwa aku bisa mengeluarkan sihir tanpa harus mengucapkan mantra.
Meskipun begitu, lebih mudah membayangkannya dengan meneriakkan "Fireball", serta sihirnya dapat lebih cepat diaktifkan.
Bahkan di dalam game pun pengucapan mantra merupakan suatu keharusan, jadi sepertinya memang lebih mudah untuk mengeluarkan sihir dengan mengucapkan mantranya.
Selanjutnya kucoba menggunakan sihir air.

「Waterball.」

Seperti halnya bola api tadi, kali ini bola air terbentuk di mulut Kuma.
Kutembakkan bola air itu ke batu lainnya.
Setelah menghantam batu itu, kelihatannya hanya sedikit hancur.
Sepertinya api masih lebih kuat.
Kalau begitu, ayo kita bekukan airnya.
Aku membayangkan es dengan ujung runcing dan menembakkannya ke batu.
Sebuah tombak es terpelesat dari mulut Kuma dan menghancurkan batu itu.
Es akan sangat berguna karena aku tidak bisa menggunakan api di hutan.

Aku sudah puas dengan api dan air, jadi selanjutnya adalah angin dan tanah.
Aku menggulung angin di sekeliling sarung tangan Kuma dan,

「Air Cutter.」

…melemparkan sebuah pisau angin. Batu itu terbelah dua.
Berikutnya adalah sihir tanah.
Apa mungkin sihir tanah merupakan sihir untuk pertahanan?
Dalam game, sihir tanah biasanya digunakan untuk mengontrol tanah di sekitar pengguna untuk membentuk dinding yang bisa menahan serangan musuh.
Aku mengumpulkan kekuatan sihir ke sarung tangan Kuma dan mengarahkan tanganku ke tanah, kemudian kubayangkan sebuah dinding.

「Wall Shield.」

Tanah melonjak ke atas dan kemudian membentuk sebuah dinding.
Aku tidak tahu seberapa kuat dinding itu, yang penting aku sudah berhasil membuat dinding.
Itu artinya aku sudah menguasai empat elemen; api, air, angin, dan tanah.

Aku pun memeriksa statusku.


Nama: Yuna
Usia: 15 tahun
Level: 8

Skill:
Bahasa Dunia Lain
Huruf Dunia Lain
Box Dimensional Kuma
Mata Pengamatan Kuma

Sihir:
Kuma Light
Penguatan Tubuh Kuma
Sihir Elemen Api Kuma
Sihir Elemen Air Kuma
Sihir Elemen Angin Kuma
Sihir Elemen Tanah Kuma

Perlengkapan:
Sarung Tangan Kuma Hitam (Tidak bisa ditransfer)
Sarung Tangan Kuma Putih (Tidak bisa ditransfer)
Sepatu Kuma Hitam (Tidak bisa ditransfer)
Sepatu Kuma Putih (Tidak bisa ditransfer)
Kostum Kuma Hitam dan Putih (Tidak bisa ditransfer)
Pakaian Dalam Kuma (Tidak bisa ditransfer)


Sudah kuduga, semuanya berhubungan dengan Kuma.


Sihir Elemen Api Kuma
Kekuatan sihir yang terkumpul di sarung tangan Kuma dapat digunakan untuk mengeluarkan sihir elemen api.
Kuatnya sihir bergantung dari seberapa banyak kekuatan sihir yang digunakan serta visualisasi yang dibayangkan.
Kekuatan akan semakin meningkat apabila membayangkan Kuma.



Sihir Elemen Air Kuma
Kekuatan sihir yang terkumpul di sarung tangan Kuma dapat digunakan untuk mengeluarkan sihir elemen air.
Kuatnya sihir bergantung dari seberapa banyak kekuatan sihir yang digunakan serta visualisasi yang dibayangkan.
Kekuatan akan semakin meningkat apabila membayangkan Kuma.



Sihir Elemen Angin Kuma
Kekuatan sihir yang terkumpul di sarung tangan Kuma dapat digunakan untuk mengeluarkan sihir elemen angin.
Kuatnya sihir bergantung dari seberapa banyak kekuatan sihir yang digunakan serta visualisasi yang dibayangkan.
Kekuatan akan semakin meningkat apabila membayangkan Kuma.



Sihir Elemen Tanah Kuma
Kekuatan sihir yang terkumpul di sarung tangan Kuma dapat digunakan untuk mengeluarkan sihir elemen tanah.
Kuatnya sihir bergantung dari seberapa banyak kekuatan sihir yang digunakan serta visualisasi yang dibayangkan.
Kekuatan akan semakin meningkat apabila membayangkan Kuma.


Kesimpulannya, aku tidak bisa menggunakan sihir tanpa perlengkapan Kuma.
Ugh, aku mengerti.
Aku sudah pasrah.
Tapi ada satu kalimat yang menarik perhatianku.
"Kekuatan akan semakin meningkat apabila membayangkan Kuma."
"Membayangkan Kuma", katanya.

Sebagai percobaan, aku membayangkan api berbentuk Kuma.
Aku melihat Kuma berwarna merah membara muncul di depan mataku.

「Hmm.」

Pertama-tama, kucoba menembakkan Kuma itu ke sebongkah batu besar.
Batu itu meleleh.
Berubah menjadi lava.
Ini terlalu berbahaya.
Mulai sekarang sihir ini disegel.

Sekarang waktunya menyiram dengan air.
Akan sangat merepotkan kalau sihirku menyebabkan kebakaran hutan, jadi aku akan memadamkannya dengan menggunakan air.
Berhubung air biasa tidak bisa memadamkannya, aku membuat Water Bear hingga akhirnya berhasil memadamkan lava.
Bahaya, bahaya.

Setelah beristirahat sebentar, aku mendengar suara gemerisik yang berasal dari semak-semak di hutan.
Kemudian muncullah seekor Wolf.
Partner untuk latihan sihirku akhirnya tiba.
Berhubung sihir api dapat membakar hutan, aku akan menggunakan sihir es.
Aku mengumpulkan kekuatan sihir dan membayangkan es tipis.

「Ice Arrow.」

Panah es itu menusuk kepala Wolf.
Wolf yang kepalanya sudah berlubang itu pun berhenti bergerak.
Sepertinya perlengkapan Kuma ini memang mengoreksi bidikanku.
Sama halnya dengan lemparan batu tempo hari, lemparanku bisa tepat mengenai sasaran yang sudah kutentukan.
Fitur ini memang sangat berguna sih, jadi aku tidak akan protes.
Kudekati Wolf itu dan memasukkan mayatnya ke Box Kuma.
Aku tidak sanggup mengulitinya, tapi sekarang aku memiliki Box Kuma.
Aku bisa menjualnya di lain waktu.

「Wolf, ya…」

Aku sedikit cemas, tapi kuputuskan untuk masuk lebih dalam ke hutan.
Wolf mungkin merupakan target yang cocok untuk berlatih sihir.
Bahkan di game pun, Wolf merupakan target latihan bagi para pemain pemula.
Aku mulai berlari di hutan menggunakan kekuatan sepatu Kuma.
Aku meningkatkan kecepatan lari dan kemampuan melompatku dengan mengalirkan kekuatan sihir ke sepatuku.
Bahkan aku tidak merasakan benturan saat kakiku mendarat di tanah berkat sepatu Kuma.
Perlengkapan Kuma ini terlalu berguna!
Aku berlari di tengah hutan dan sesekali melompat demi mencari Wolf.
Saat aku melompat tinggi dan melihat ke bawah, aku menemukan sekawanan Wolf.

「Tampaknya ada banyak.」

Aku bisa melarikan diri kalau situasinya tidak memungkinkan.
Aku pun mendarat di tengah kawanan Wolf itu.
Di saat yang sama, aku membuat tiga panah es sekaligus dan menembakkannya.
Ketiga panah es itu berhasil menusuk tiga kepala Wolf.
Sepertinya aku bisa menembak tiga target sekaligus.
Wolf lain mencoba menyerangku dari belakang.

「Wall Shield.」

Para Wolf itu bertabrakan dengan dinding tanah yang terbentuk dalam sekejap.
Pada saat itu juga, aku menyerang mereka dari kanan.

「Pukulan Kuma~.」

Seekor Wolf terpental.
Kemudian aku menyerang Wolf lainnya.

「Pukulan Kuma lagi.」

Wolf lain terpental.
Sekarang sudah ada cukup jarak di antara kami, jadi aku akan menggunakan sihir lagi.
Tapi tidak diragukan lagi, kekuatan pukulan Kuma juga sudah meningkat.

「Wind Cutter.」

Seekor Wolf terpotong menjadi dua bagian.
Darah memuncrat layaknya hujan darah.
Ya, ini benar-benar tidak mengenakkan.
Meskipun sebagian hal dari dunia ini masih terasa seperti game, tapi faktanya ini merupakan dunia nyata.
Aku tidak akan menggunakan Wind Cutter lagi.
Kuharap es sudah cukup untuk mengalahkan mereka.
Tetapi, mungkin aku akan terbiasa dengan perasaan ini suatu saat nanti.
Kuputuskan untuk memikirkan hal menjijikkan itu di lain waktu, dan fokus untuk berlatih sihir hari ini.
Sepertinya ada banyak Wolf yang mengepungku.
Aku pun melompat jauh ke atas.
Aku mencoba membuat panah es sebanyak yang bisa kubayangkan, kemudian terbentuklah puluhan panah es.
Aku membidik para Wolf yang melolong di tanah, kemudian menembakkan panah es ke arah kawanan Wolf tersebut.
Tembakanku memang tidak langsung mengenai kepala mereka, tapi setidaknya masih berhasil mengenai tubuh mereka.
Lusinan Wolf tumbang dalam sekejap.
Aku mendarat di tanah dan memberikan pukulan Kuma kepada Wolf terdekat.
Aku terus melancarkan serangan fisik dan serangan sihir berulang-ulang…

Pertarungan pun berakhir.
Mayat Wolf yang tidak terhitung jumlahnya terbaring di tanah.
Aku memasukkan mereka ke Box Kuma satu per satu.
Alangkah baiknya kalau mayat itu menghilang dan meninggalkan item seperti di game.
Aku tidak memiliki sedikit pun keraguan dalam mengalahkan monster.
Bagaimanapun, hal itulah yang biasa kulakukan di game.
Masalahnya adalah mayat yang berlumuran darah setelah mengalahkannya.
Hanya hal inilah yang berbeda dengan game.
Totalnya ada sekitar 40 mayat Wolf.
Karena sudah lelah secara mental, kuputuskan untuk mengakhiri latihan sihir hari ini dan kembali ke kota.


<< Sebelumnya Daftar Isi Berikutnya >>

2 komentar: