19 Juni 2019

Kuma Kuma Kuma Bear - Bab 9

Bab 9 – Sudut Pandang Fina 1

Obat ibu saya sudah habis.
Uang untuk membeli obat juga tidak ada lagi.
Saya tinggal dengan ibu dan adik perempuan saya.
Saya tidak memiliki ayah.
Sepertinya ayah meninggal saat ibu sedang mengandung adik saya.
Saya tidak terlalu mengingatnya.
Ibu tidak bisa bekerja karena penyakitnya.
Sebagai gantinya, saya bekerja keras.
Akan tetapi, tidak banyak yang bisa dikerjakan seorang anak 10 tahun seperti saya.
Kadang Gentz-ojisan mengizinkan saya untuk membantu menguliti di Guild.
Gentz-ojisan adalah kenalan ibu saya.
Dia selalu bersikap baik kepada saya.
Terakhir kali, dia memberi saya obat secara cuma-cuma.
Bahkan sebelum itu juga pernah.
Saya tidak ingin merepotkan dia lagi.
Satu-satunya pilihan yang saya punya adalah keluar dari kota untuk mencari tanaman obat.
Saya sudah berkali-kali melihat tanaman obat tersebut di Guild, jadi saya bisa mengenali bentuknya.

Saya keluar dari kota dan langsung pergi menuju hutan.
Monster berada jauh di dalam hutan, jadi saya hanya akan mencari tanaman obat di tepi hutan.
Tapi sulit menemukannya.
Saya akan masuk lebih dalam.
Itu dia!
Akhirnya saya bisa memberikan obat untuk ibu saya.
Saya terlalu sibuk dengan tanaman obat sampai tidak menyadari bahwa saya sudah dikepung oleh tiga ekor Wolf.
Saya tidak mungkin bisa mengalahkan ketiga Wolf itu, jadi saya ingin melarikan diri.
Tapi saya terjatuh karena kaki saya gemetaran.
Ugh, sudah tidak ada harapan lagi.

「Siapapun, tolong saya…」

Ketiga Wolf itu terus mendekati saya.
Saat saya berpikir kalau semuanya akan berakhir, seekor Wolf menjerit dan kemudian tumbang.
Dalam sekejap, ketiga Wolf sudah tumbang.
Mengapa?
Makhluk berwarna hitam? memunculkan dirinya.
Wujudnya terlihat imut.

「Kau baik-baik saja?」

Makhluk itu berbicara.

「Te-terima kasih banyak?」

「Kenapa jadi pertanyaan?」

「Apakah kamu akan memakan saya?」

「Gak akan.」

「Apakah kamu Kuma-san?」

Senyum saya merekah, mungkin karena merasa sangat lega.
Orang yang berpakaian seperti seekor beruang adalah seorang wanita bernama Yuna-san.
Saat dia membuka hoodie-nya, yang terlihat adalah seorang wanita cantik berambut hitam.
Dia begitu cantik sampai membuat saya takjub.
Saya tidak pernah melihat orang secantik dia.
Sepertinya Yuna-oneechan berasal dari luar negeri dan tersesat di hutan.
Terima kasih karena sudah tersesat.
Tampaknya saya bisa menunjukkan rasa terima kasih dengan membimbingnya ke kota.
Kalau dia meminta imbalan uang, saya tidak akan sanggup membayarnya.
Saya bersyukur karena dia adalah orang yang baik.
Yuna-oneechan mengabaikan bangkai Wolf dan meninggalkannya begitu saja.
Tunggu dulu.
Daging dan bulu Wolf bisa dijual.
Dagingnya juga sa–––––ngat lezat.
Setelah saya jelaskan, dia bilang bahwa dia tidak bisa mengulitinya.
Mungkin dia seorang anak bangsawan.
Kalau dilihat dari wajah cantik yang tersembunyi di balik hoodie itu, saya menjadi yakin kalau perkiraan saya benar.
Yuna-oneechan mengizinkan saya untuk menguliti Wolf.
Terlebih lagi, sepertinya saya akan mendapat setengah bagian dari hasil penjualan Wolf tersebut.
Uang itu akan cukup untuk membeli makanan selama beberapa hari.
Saya merasa sangat senang.

Setelah selesai menguliti Wolf, kami pun kembali ke kota.
Sepertinya banyak hal yang tidak diketahui oleh Yuna-oneechan.
Dia menanyakan tentang banyak hal.
Mungkin dia memang anak bangsawan.

Kami memasuki kota dan pergi menuju Guild untuk menjual bahan-bahan Wolf.
Gentz-ojisan memarahi saya.
Saya sudah membuatnya khawatir, jadi saya hanya bisa pasrah.
Saya menjual daging dan bulu Wolf, namun sebelum itu saya sudah mengambil sebagian kecil daging yang kualitasnya tidak terlalu bagus.
Tentu saja, sebelumnya saya sudah mendapat izin dari Yuna-oneechan untuk membawa pulang sebagian daging Wolf.
Akhirnya kami bisa makan daging lagi setelah sekian lama.
Saya sangat bersyukur kepada Yuna-oneechan.

Saya hendak menyerahkan setengah bagian uang hasil penjualan kepada Yuna-oneechan, tetapi dia tidak mau menerimanya dan sebagai gantinya meminta saya untuk memandunya ke penginapan.
Saya menyampaikan rasa terima kasih saya kepada Yuna-oneechan dan kemudian membawanya ke sebuah penginapan.
Penginapan itu terletak di antara rumah saya dan bangunan Guild.
Aroma yang enak selalu keluar dari penginapan itu setiap waktu makan tiba.
Reputasi penginapan itu juga bagus, jadi saya putuskan untuk membawanya ke sana.
Setibanya di penginapan, semua orang memperhatikan kami.
Mungkin karena pakaian Yuna-oneechan yang tidak biasa.
Kalau saya melihat Yuna-oneechan berjalan di tengah kota, saya juga pasti akan berhenti dan memandanginya.
Rasanya memang sedikit memalukan, tetapi ini adalah permintaan dari penyelamat saya.
Menarik perhatian sebanyak ini tidak masalah.

Setelah membawanya ke penginapan, saya mengucapkan terima kasih dan langsung pulang.
Saya meramu obat dari tanaman yang tadi saya ambil.
Saya bukanlah seorang ahli, jadi saya tidak bisa membuat obat dengan kualitas tinggi, tetapi obat saya bisa sedikit meredakan penyakit ibu saya.
Kami bisa makan hidangan daging untuk menambah asupan nutrisi ibu saya.
Saya juga mendapat banyak uang.
Mulai besok saya bisa membeli makanan yang lebih bergizi.
Saya sangat bersyukur kepada Yuna-oneechan.

Keesokan harinya, saya bangun pagi-pagi.
Ini adalah rutinitas saya sehari-hari.
Saya akan pergi ke Guild dan menanyakan adakah pekerjaan menguliti yang bisa saya kerjakan.
Di tengah perjalanan, saya singgah ke tempat Yuna-oneechan menginap.
Saya ingin sekali lagi berterima kasih kepadanya.
Tetapi, saya mungkin akan merepotkan orang lain kalau masuk ke penginapan.
Saat memikirkan hal seperti itu, seekor beruang hitam keluar dari penginapan.
Ternyata itu Yuna-oneechan.
Kemudian saya menyampaikan rasa terima kasih saya kepadanya.
Dia membalasnya dengan berterima kasih karena sudah membawanya ke penginapan yang bagus.
Sepertinya Yuna-oneechan berencana pergi ke Guild untuk membuat kartu Guild. Berhubung saya juga akan ke sana, kami pergi bersama-sama.
Saya ingin menggenggam tangannya, tapi saya menahan diri.
Boneka Kuma-san itu terlihat lembut. Saya ingin dapat memegangnya suatu saat nanti.
Setelah kami tiba di Guild, saya berpisah dengan Yuna-oneechan karena saya hendak menemui Gentz-ojisan.
Sayangnya, hari ini tidak ada pekerjaan untuk saya.
Saya ingin menyerah untuk hari ini dan langsung pulang, tapi tiba-tiba Guild menjadi berisik.
Saya mencoba mendengar hal apa yang sedang mereka ributkan, sepertinya Yuna-oneechan dan seorang petualang akan segera bertarung.
Apa yang terjadi?
Saya langsung bergegas menuju area latihan.
Saat saya tiba di sana, Yuna-oneechan berlari menghampiri saya dengan senyum di wajahnya.
Dia ingin meminjam pisau saya, jadi saya langsung memberikannya.
Tidak ada alasan untuk menolaknya.

Pertarungan sudah selesai.
Hasilnya adalah kemenangan telak bagi Yuna-oneechan.
Pukulan Kuma memang luar biasa.
Pisau saya sama sekali tidak dibutuhkan.
Setelah pertarungan selesai, pisau saya dikembalikan.
Kemudian Yuna-oneechan kembali ke dalam Guild untuk membuat kartu Guild.
Saya masih merasa khawatir, jadi saya menunggunya di luar Guild.
Kali ini dia keluar dari Guild tanpa masalah.
Syukurlah.

Begitu saya memberi tahu Yuna-oneechan bahwa saya tidak mendapatkan pekerjaan untuk hari ini, dia meminta saya untuk memandunya berkeliling kota.
Sepertinya saya akan diberi upah.
Duh, saya merasa sangat berterima kasih kepada Yuna-oneechan, sampai-sampai saya segan untuk mengarahkan kaki saya ke arah Yuna-oneechan saat saya tidur.
Setelah pulang nanti, saya harus benar-benar memeriksa arah tempat tidur saya.

Pertama, kami pergi ke toko senjata.
Yuna-oneechan membeli sebuah pedang, 100 buah pisau lempar, dan sebuah pisau untuk menguliti.
Sepertinya dia orang kaya.
Selain itu, Kuma-san di tangannya merupakan tas item.
Saya terkejut.
Setelah itu kami pergi ke toko pakaian.
Apakah Yuna-oneechan tidak memiliki selera fashion?
Saya diminta untuk memilihkan pakaian untuknya.
Menurut saya pakaian Kuma-san terlihat sangat imut dan bagus. Apa mungkin dia tidak akan memakainya lagi?

Berikutnya adalah makan siang.
Dia meminta saya untuk memilih tempat makan, jadi saya merekomendasikan penginapan tempat dia menginap.
Makanannya sangat enak.
Dia bahkan memesan makan malam untuk keluarga saya.

Sehabis makan siang, kami pergi ke toko buku.
Setelah membeli beberapa buku, tugas saya untuk hari ini pun berakhir.
Tidak disangka, semuanya berakhir dengan cepat.
Yuna-oneechan ingin membaca buku di penginapan.
Saya tidak memiliki kegiatan lain lagi untuk sore ini.
Saya putuskan untuk mengambil makan malam dari penginapan dan cepat pulang.
Ibu dan adik saya terlihat sangat senang.
Saya harap akan ada hal-hal baik lainnya di esok hari.


<< Sebelumnya Daftar Isi Berikutnya >>

Tidak ada komentar:

Posting Komentar