30 Juni 2019

Kuma Kuma Kuma Bear - Bab 12

Bab 12 – Kuma-san Lagi-Lagi Terlibat Masalah di Guild

Pada esok harinya, aku pergi ke Guild pagi-pagi sekali demi mencari pekerjaan.
Aku berangkat sepagi ini karena ingin mendapat pekerjaan yang bagus.
Kalau bisa, aku ingin pekerjaan berburu monster supaya aku bisa sekalian berlatih sihir.
Akan lebih bagus lagi kalau harus berburu monster selain Wolf.
Aku bergegas menuju Guild sepagi ini dengan harapan bisa mendapat pekerjaan semacam itu.
Saat aku sedang berjalan santai sambil melihat-lihat pemandangan kota, ada yang memanggilku dari belakang.

「Yuna-oneechan, selamat pagi.」

「Selamat pagi, Fina. Hari ini mau pergi ke Guild lagi ya?」

「Ya, betul. Yuna-oneechan mau ke Guild juga?」

「Ya, aku ingin melakukan pekerjaan kecil-kecilan.」

「Oh begitu, hati-hati ya, supaya tidak terluka.」

「Fina juga, semoga hari ini kau bisa mendapat pekerjaan.」

「Iya.」

Fina memegang tangan Kuma-ku sambil tersenyum.
Tanpa ragu aku menggenggam tangannya erat.
Senyum Fina semakin merekah.
Aku memang tidak memiliki adik perempuan, tapi rasanya aku ingin punya adik seperti dirinya.
Sambil berjalan dengan Fina yang terus tersenyum, tak terasa kami pun tiba di Guild.

「Kalau begitu, saya pamit.」

「Hati-hati di jalan.」

Aku melepas kepergian Fina, kemudian langsung memasuki Guild.
Kulihat sudah ada kerumunan di depan papan permintaan.
Apa aku terlambat?
Satu orang menoleh ke arahku, lalu dua orang, dan terus menyebar sampai banyak orang yang menoleh ke arahku.
Tapi tidak ada satu pun dari mereka yang menyapaku.
Saat aku berpikir seperti itu, ada seseorang yang memanggilku.

「Kau perempuan yang mengalahkan Deborane-san?」

Seorang petualang laki-laki bertanya padaku.
Dia terlihat seperti 3 atau 4 tahun lebih tua dariku.

「…Deborane?」

Aku memiringkan kepalaku.
Aku tidak mengenal nama itu.

「Siapa?」

Aku bertanya karena aku sama sekali tidak mengingatnya.

「Pasti kau, 'kan? Orang yang memakai pakaian Kuma, sarung tangan Kuma, dan sepatu Kuma. Perempuan yang berpakaian konyol.」

Memang sih, kalau kau mencari ke seluruh penjuru dunia ini, mungkin cuma aku yang berpakaian seperti ini.
Kalau ada orang lain yang berpakaian seperti ini, aku juga ingin melihatnya.

「Deborane, ya? Aku gak mengenalnya, tapi perempuan berpakaian Kuma yang kau maksud itu mungkin memang aku.」

「Semua salahmu. Gara-gara kau, Deborane-san terluka dan tidak bisa bekerja.」

「Apa mungkin dia itu salah satu petualang yang bertarung denganku tempo hari?」

Hanya itu yang terlintas di pikiranku.

「Betul.」

Ah, aku ingat.
Kalau tidak salah, orang pertama yang mencari masalah denganku memiliki nama seperti itu.
Tapi itu bukan berarti dia berhak protes kepadaku.
Haruskah aku memanggil Guildmaster?
Dia sudah berjanji bahwa dia akan mengurus hal-hal merepotkan semacam ini.

「Si Deborane itu menantangku. Aku menang, dan dia terluka. Aku gak salah. Toh dia cuma seekor Goblin. Gak perlu seheboh itu karena ada seekor Goblin yang terluka.」

「Kau, jangan samakan Deborane-san dengan seekor Goblin!」

「Dia gak sopan, sok kuat di depan lawan yang terlihat lemah, banyak omong, dan gak bisa melakukan apa pun tanpa sokongan dari gerombolannya. Mau dilihat bagaimana pun, dia itu Goblin.」

「Kurang ajar kau!」

Berisik sekali.
Aku bisa mendengarmu tanpa harus berteriak sekencang itu.

「Apa kau juga seekor Goblin yang gak mengerti bahasa manusia? Masalah itu seharusnya sudah selesai, semua itu salahnya sendiri.」

「Mana mungkin Deborane-san bisa kalah dari perempuan aneh sepertimu!」

「Lanz, cukup. Guildmaster sudah menjelaskannya. Dia tidak bersalah.」

Seorang wanita berambut pirang yang terlihat berusia sekitar dua puluhan datang menengahi kami.
Wanita itu memiliki wajah yang cantik dan tubuh yang langsing.

「Tapi kita tidak bisa menyelesaikan pekerjaan kita karena orang ini!」

「Aku mengerti maksudmu, tapi itu bukan salahnya.」

「Gil, kau juga jangan diam saja.」

Dia mulai berbicara kepada seorang pria bertubuh besar yang berdiri di samping wanita itu.
Pria itu sama kekarnya dengan Guildmaster.

「Deborane yang salah.」

「Apa? Kau juga membela perempuan aneh ini?」

「Setelah aku mendengar ceritanya, sudah jelas bahwa Deborane yang salah.」

「Meskipun begitu, apa kita harus menyerah karena masalah ini?」

Apakah kondisinya separah itu?
Memang sih, waktu itu aku menghadiahinya banyak pukulan Kuma sampai wajahnya berubah bentuk.

「Deborane yang salah, jadi mau bagaimana lagi?」

「Bahkan dia sampai hampir kehilangan kartu Guild-nya.」

「Itu semua gara-gara orang ini!」

「Jadi, berhubung kalian bertiga sedang asyik berbincang, boleh aku pergi sekarang?」

「Ah, maafkan aku. Lanz sedang emosi karena Deborane tidak bisa bekerja akibat cederanya.」

「Meskipun begitu, dia tidak berhak mengomeliku.」

「Aku tahu itu, tapi…」

「Siapa tadi namanya? Deborane? Kenapa kalian gak mencari pekerjaan yang bisa dilakukan oleh 3 orang selagi menunggu dia pulih?」

「Tapi, kami sudah terlanjur menerima pekerjaan.」

「Kalau kami membatalkannya, itu akan dianggap sebagai pekerjaan yang gagal!」

Kegagalan akan selamanya tercatat di kartu Guild.
Mereka berusaha sekeras mungkin untuk menghindari kegagalan tersebut.
Meskipun begitu, aku jadi terganggu kalau kalian mendatangiku karena masalah itu.
Si Goblin (Deborane) yang mencari gara-gara, jadi bukan salahku.

「Apa kita menyerah saja?」

「Tapi rank kita akan cepat naik kalau menyelesaikan pekerjaan itu!」

「Kudengar ada petualang yang terlibat masalah dengan si Yuna, ternyata kalian orangnya.」

「Guildmaster!」

Si Daruma Berotot menghampiri kami. (Daruma: boneka khas Jepang yang berbentuk bulat dan berwarna merah)
Sepertinya seseorang di meja resepsi telah memanggilnya.

「Sudah kubilang bahwa kasus Deborane itu bukan salah si Yuna.」

「Tapi kami tidak bisa menyelesaikan pekerjaan kami karena ulah orang ini.」

「Itu tanggung jawab kalian sendiri. Deborane menantang orang ini, kemudian kalah. Kalian tidak mengawasi Deborane dan malah meninggalkannya sendirian, jadi kalian juga bersalah. Kalian tahu sendiri kalau Deborane itu suka memancing keributan.」

「Memang benar, tapi-」

「Kalau begitu, aku punya solusi yang bagus.」

「Apa? Membatalkan pekerjaan tanpa dianggap sebagai kegagalan?」

「Kalau itu tidak mungkin. Selama suatu pekerjaan sudah diambil, kami tidak bisa membuatnya seolah-olah belum pernah diambil. Membatalkan pekerjaan yang sudah kalian ambil akan dianggap sebagai sebuah kegagalan.」

「Kalau begitu, solusi bagus apa yang kau maksud?」

「Bawa saja si Yuna bersama kalian. Aku menjamin kalau dia jauh lebih kuat dari Deborane.」

「Tunggu dulu, kenapa kau memutuskan seenaknya begitu?」

「Sederhana, 'kan? Yang mesti kalian lakukan hanyalah memasukkan Yuna ke party kalian daripada harus mengandalkan Deborane.」

「Gak mau. Kenapa aku harus menerima pekerjaan yang sama sekali gak kuketahui?」

「Karena itu adalah solusi termudah untuk masalah ini.」

「Anu, namamu Yuna-chan, 'kan? Bisakah kau mendengarkan ceritaku sebentar saja?」

Seorang wanita yang berpakaian seperti penyihir berbicara padaku.
Apa yang harus kulakukan?
Aku tidak terlalu berpengalaman bekerja sama dalam party di game, tapi itu karena aku enggan masuk ke dalam party.
Tentu saja, aku bukan penyendiri, jadi aku punya pengalaman ber-party.
Meskipun pengalamanku hanya sedikit.

Aku tidak bisa menemukan alasan untuk menolak si penyihir yang menatapku penuh harap, jadi kuputuskan untuk mendengar ceritanya.
Kami meminjam sebuah ruangan di Guild. Yang bersamaku sekarang hanyalah 3 orang anggota party Deborane.
Omong-omong, si Guildmaster sudah melarikan diri. Bukankah harusnya dia membantuku kalau aku terlibat masalah? Dasar Daruma Berotot.
Ini semua juga salah si Deborane.

「Jadi, pertama-tama aku akan memperkenalkan diri. Namaku Rulina. Yang protes kepadamu bernama Lanz dan yang pendiam bernama Gil.」

「Aku Yuna.」

Setidaknya aku juga harus memperkenalkan diriku.

「Kalau begitu, mari kita langsung ke inti pembicaraan. Pekerjaan yang sudah terlanjur kami ambil adalah perburuan Goblin.」

Perburuan Goblin?
Goblin adalah monster berbentuk mirip seperti manusia yang memiliki kecerdasan rendah.
Bukankah itu monster untuk pemula?
Mereka membutuhkan party hanya untuk ini? Atau party ini yang terlalu lemah?

「Bukan hanya seekor Goblin. Tapi perburuan segerombolan Goblin yang terdiri dari 50 ekor Goblin. Akan sulit bagi kami untuk mengerjakannya tanpa Deborane yang bertindak sebagai garda terdepan.」

Kalau di game, 50 ekor Goblin masih kuanggap musuh kelas teri.
Apakah diriku yang sekarang masih bisa beranggapan seperti itu?
Perburuan sekawanan Wolf terasa gampang.
Di game, Goblin dan Wolf memiliki level yang sama, jadi kekuatan mereka juga setara.
Kalau memang begitu adanya, meskipun ada segerombolan Goblin dengan jumlah sebanyak itu, seharusnya aku tidak akan kewalahan.

「Aku cuma ingin memastikan, tapi mana yang lebih mudah, mengalahkan sekawanan Wolf atau segerombolan Goblin?」

「Kalau dilihat dari rank pekerjaannya, keduanya setara. Tapi semuanya bergantung dengan komposisi tiap party. Party kami lebih cocok untuk melawan Goblin.」

「Kenapa begitu?」

「Pergerakan Wolf sangat lincah. Penyihir sepertiku akan kesulitan untuk membantu party saat melawan Wolf. Kalau melawan Goblin, kami bisa mengalahkannya dalam pertarungan jarak dekat.」

Tetap saja, Goblin.
Monster berbentuk manusia.
Cepat atau lambat aku pasti akan melawan Goblin.
Kalau di game, tidak akan ada masalah, tapi…

「Ini semua salahmu. Bantu kami!」

「Lanz, tutup mulutmu!」

Aku bisa saja membantu mereka, tapi aku tidak ingin menjadi pengganti Deborane. Ditambah lagi, tingkah laku si Lanz itu terlalu buruk. Si Gil hanya diam seribu bahasa, cuma Rulina yang terlihat lumayan.
Aku ini seorang hikikomori tulen, jadi kalau boleh bicara jujur, aku tidak ingin membantu mereka karena pasti akan merepotkan.
Tapi, aku tidak bisa menyangkal kalau akulah yang menyebabkan dia terluka.
Meskipun bukan aku yang memulai pertarungan.
Hmmmm… apa yang harus kulakukan?

「Oke. Boleh aku menetapkan beberapa syarat?」

「Tidak masalah, selama masih dalam batas kemampuan kami.」

「Kau mau semua imbalannya? Dasar perempuan busuk.」

Aku mengabaikannya.

「Izinkan aku mengerjakannya sendirian. Kesuksesan pekerjaan dan semua imbalannya akan menjadi atas nama kalian. Sebagai gantinya, kuharap kalian bisa memastikan bahwa Deborane gak akan mencari gara-gara denganku lagi.」

「Yuna-chan, menyerahkan pekerjaan itu untuk kau kerjakan sendirian…」

「Kau mau kami hanya duduk diam dan menjadi penonton?」

「Kenapa gak? Kesuksesan pekerjaan dan imbalannya akan menjadi milik kalian, jadi gak ada ruginya bagi kalian.」

「Kalau kau gagal, artinya kami juga akan gagal. Tidak mungkin kami bisa menyanggupi syarat seperti itu.」

「Kami juga tidak bisa melakukan hal memalukan seperti itu, membiarkan orang lain yang mengerjakan pekerjaan kami kemudian menganggap kalau itu merupakan hasil kerja kami.」

Ah, benar juga.
Kalau aku gagal, itu akan dianggap sebagai kegagalan mereka.
Selain itu, aku juga bisa mengerti maksud Rulina.
Hal itu akan menjadi tindakan yang memalukan bagi seorang petualang.
Bagaimana ya baiknya?

「Kalau begitu, aku minta hanya Rulina-san seorang untuk membantuku.」

「Kenapa cuma Rulina?」

「Karena di antara kalian bertiga, cuma dia yang paling serius, paling berakal sehat, paling banyak berbicara denganku, serta wanita satu-satunya. Dan yang paling penting, karena aku gak ingin bekerja bersamamu?」

「Bajingan!」

「Lanz, cukup.」

Rulina-san menghentikannya.

「Yuna-chan, kau bisa mengalahkan segerombolan Goblin sendirian?」

「Mungkin bisa. Sekawanan Wolf masih mudah bagiku. Sebenarnya, aku akan terganggu saat mengeluarkan sihir kalau kalian semua ikut bersamaku.」

「Yuna-chan, kau bisa menggunakan sihir? Menurut cerita yang beredar, kau tidak menggunakan sihir saat melawan Deborane.」

「Saat itu aku memang gak menggunakan sihir.」

Lebih tepatnya, saat itu aku masih belum tahu cara menggunakan sihir.

「Soalnya aku gak membutuhkan sihir untuk melawan musuh selemah itu. Rulina-san, kau sendiri gak akan menggunakan sihir untuk membasmi serangga kecil, 'kan?」

Saat aku menganggap Deborane seperti serangga, mulut mereka semua menganga.

「Apa kau yakin sanggup?」

「Toh cuma 50 Deborane (Goblin).」

「Goblin.」

「Aku mengerti. Aku akan ikut bersamamu.」

「Rulina?」

「Kau setuju, Gil?」

「Aku tidak keberatan.」

「Kalau begitu, Yuna-chan, mohon bantuannya.」

「Jadi, kapan kita berangkat?」

「Kalau kau tidak keberatan, kita bisa berangkat sekarang juga.」

「Aku gak keberatan, tapi aku belum menyiapkan apa-apa.」

「Tidak masalah. Kami sudah berencana untuk berangkat hari ini, jadi kami sudah melakukan persiapan untuk empat orang.」

Lanz hanya diam menatapku, tapi aku mengabaikannya.
Gil tidak mengatakan apa pun.

Aku keluar dari Guild bersama Rulina. Ada perburuan Goblin yang harus segera kami kerjakan.


<< Sebelumnya Daftar Isi Berikutnya >>

Tidak ada komentar:

Posting Komentar