12 Juni 2019

Kuma Kuma Kuma Bear - Bab 6

Bab 6 – Kuma-san Membuat Kartu Guild. Profesinya adalah Kuma

Aku pun langsung mengurus pembuatan kartu Guild sekembalinya dari area latihan.

「Silakan daftar dengan menuliskan nama, tanggal lahir, dan profesi kamu di formulir ini.」

Helen, yang telah selesai membantu perawatan medis para petualang, kembali untuk mengurus pendaftaranku.
Sedikit raut kelelahan terlihat di wajahnya.
Mari kita sama-sama nyatakan bahwa itu bukanlah salahku.

「Tanggal lahir?」

「Ya, kami memerlukannya untuk memastikan usiamu.」

「Gak boleh langsung menulis usiaku saja?」

「Usia yang tercantum di kartu Guild tidak akan bisa diperbaharui kalau tidak menggunakan tanggal lahir.」

Oh begitu, kalau seseorang hanya menuliskan usianya, bisa saja di kartu Guild-nya akan selamanya tertera 18 tahun.
Namun, bagaimana dengan tanggal lahirku?
Berhubung aku memiliki skill Huruf Dunia Lain, apa bisa aku langsung menuliskannya seperti biasa?
Untuk sekarang, kucoba menuliskan "Yuna" dengan tulisan Jepang.
Kemudian aku menuliskan tanggal lahirku dengan format kalender Masehi.
Helen melihatnya dan berkata,

「Jadi Yuna-san berusia 15 tahun, ya?」

Sepertinya tulisanku diterjemahkan dengan tepat.
Dunia fantasi memang hebat.
Berikutnya adalah isian kolom profesi.

「Profesi?」

「Informasi itu akan sangat membantu saat merekrut rekan atau permintaan terhadap profesi tertentu. Kamu bisa menggunakan profesi tersebut sebagai referensi.」

「Rekan?」

Aku bereaksi saat mendengar kata "rekan", tapi bukan karena aku ini seorang hikikomori.
Aku serius, itu benar-benar bukan karena aku tidak memiliki teman sama sekali.
Aku punya sedikit teman.
Bukan nol.

Dulu aku merupakan Ksatria Sihir di game.
Karena aku lebih sering bermain sendirian, aku memilih menjadi Ksatria Sihir supaya bisa mengalahkan monster yang hanya bisa diserang dengan serangan fisik dan yang hanya bisa diserang dengan serangan sihir.
Tetapi profesi tersebut tidak terlalu populer untuk party karena tidak benar-benar kuat di dua bidang yang dilakoninya sekaligus. (party di sini bukan berarti pesta, tapi berarti "grup")
Kalau butuh serangan fisik, Ksatria jauh lebih baik, sebaliknya kalau butuh serangan sihir, Penyihir jauh lebih baik.
Oleh sebab itu, sebagai seorang Ksatria Sihir, aku tidak ingin merepotkan orang lain kalau aku bergabung dengan party mereka.
Sungguh bukan karena tidak ada orang yang mengajakku.

「Aku gak butuh rekan. Boleh kukosongkan saja?」

「Kami akan merasa sangat tertolong kalau kamu bersedia menuliskannya.」

「Hmm.」

Yah, tidak terlalu penting juga aku menulis apa karena sekarang aku bukanlah Ksatria Sihir, tapi sebenarnya apa profesiku sekarang?
Aku tidak bisa menggunakan sihir dan tidak memiliki pedang. Petarung?
Bukannya aku tidak mau menuliskannya, aku hanya tidak tahu harus menulis apa.
Aku merasa seperti mendengar wahyu turun dari langit yang berkata bahwa profesiku adalah "Kuma", meskipun sebenarnya aku tidak ingin mendengarnya.


Nama: Yuna
Tanggal Lahir: Tanggal XX Bulan XX Tahun 20XX
Profesi: Kuma


Akhirnya aku menuliskannya.
Helen menatapku curiga.
Tapi dia mungkin ingin segera menyelesaikan semua urusan ini, jadi dia tidak berkomentar sedikitpun.

「Sekarang, tolong letakkan tanganmu di atas pelat kristal ini.」

Benda itu sama persis dengan pelat kristal yang ada di gerbang kota.
Sepertinya benda ini dipakai untuk mengonfirmasi kekuatan sihir, tapi apa memang kekuatan sihir setiap orang berbeda-beda?
Apa panjang gelombang kekuatan sihir berbeda untuk tiap individu seperti halnya sidik jari?
Helen mengoperasikan pelat kristal selagi aku memikirkan hal tersebut.

「Proses pendaftaran masih akan memakan cukup waktu, jadi untuk saat ini saya akan memberikan penjelasan. Kartu Guild akan memperbaharui informasimu secara otomatis. Rank petualangmu, jumlah pekerjaan yang telah diterima, sukses atau tidaknya pekerjaan tersebut, serta informasi pekerjaan yang sedang dikerjakan, semua informasi itu dapat dilihat di Guild manapun.」

Oh, jadi jumlah kegagalan juga dicatat. Bagaimanapun, orang lain tidak akan memberikan pekerjaan kepada petualang yang sering gagal.

「Jumlah monster yang berhasil dikalahkan gak dicatat juga?」

「Tidak dicatat. Informasi itu tidak ada gunanya.」

「…?」

「Kalau kamu membawa sebuah batu sihir, kami tidak bisa memastikan apakah monster itu dikalahkan olehmu sendiri atau oleh 100 orang. Oleh karena itu, kami tidak bisa mengukur kemampuan seseorang dengan informasi tersebut.」

Oh, tidak ada cara untuk mencatat jumlah monster yang telah dikalahkan secara otomatis seperti di game.
Seandainya perburuan naga yang dilakukan dengan 10.000 orang dicatat secara otomatis, dan hanya satu orang yang memberikan serangan terakhir yang mendapatkannya, maka perselisihan tidak akan bisa dielakkan.
Di sisi lain, tidak ada gunanya kalau semua 10.000 orang tersebut dicatat sebagai pembunuh naga.
Dan tampaknya kesuksesan atau kegagalan suatu pekerjaan harus kau sampaikan ke Guild secara manual.

「Selanjutnya saya akan menjelaskan tentang rank Guild. Rank dimulai dari F dan naik ke E, D, C, B, A sampai S. Rank akan berubah berdasarkan jumlah kesuksesan dan kegagalan pekerjaanmu. Rank-mu tidak akan naik kalau pekerjaanmu sering gagal, jadi mohon ambil pekerjaan yang sesuai dengan batas kemampuanmu. Selain itu, rank-mu juga tidak akan naik kalau kamu selalu mengambil pekerjaan yang rank-nya sama dengan rank-mu.」

「Maksudnya?」

「Kamu bisa mengambil pekerjaan satu rank di atas rank-mu. Oleh sebab itu, kalau kamu yang rank F mengambil ratusan pekerjaan rank F, rank-mu tidak akan naik.」

「Berarti aku harus sukses menyelesaikan pekerjaan yang rank-nya lebih tinggi supaya rank-ku bisa naik?」

「Setidaknya 10 pekerjaan dengan rank yang lebih tinggi. Setelah itu Guild yang akan memutuskan.」

「Bagaimana kalau aku bekerjasama dengan seseorang yang rank-nya lebih tinggi untuk menyelesaikan pekerjaanku?」

「Hal itu sebenarnya butuh penjelasan yang lebih terperinci. Singkatnya, semua orang yang akan ikut mengerjakan pekerjaan itu harus menyerahkan kartu Guild mereka terlebih dahulu. Kalau di antara mereka ada orang yang memiliki rank lebih tinggi, kami akan menaikkan batas kriteria.」

「Yang artinya?」

「Jumlah pekerjaan yang dibutuhkan sebagai syarat untuk naik rank akan bertambah. Misalnya kalau petualang rank D melakukan pekerjaan rank C dengan bantuan seorang petualang rank C, maka dibutuhkan 20 pekerjaan supaya bisa naik rank. Tapi kalau yang membantunya adalah seorang petualang rank S, maka sebanyak apapun pekerjaan yang diselesaikannya, rank-nya tidak akan naik.」

「Bagaimana kalau dilakukan secara sembunyi-sembunyi?」

「Itu sudah di luar wewenang kami. Itu hanya akan menjadi permasalahan moral orang tersebut. Meskipun tidak bisa dipungkiri ada sebagian bangsawan yang menggunakan metode seperti itu.」

Dengan kata lain, petualang dengan rank tinggi bisa dipekerjakan untuk menaikkan rank seseorang.
Mungkin cara itu tidak bisa dilakukan oleh orang biasa, karena mempekerjakan petualang dengan rank tinggi membutuhkan biaya yang besar.

「Terakhir, kartu ini hanya dapat digunakan oleh Yuna-san. Kalau kamu kehilangan kartu ini, kamu harus membayar 10 koin perak untuk membuatnya lagi.」

Dia pun menyerahkan sebuah kartu perak yang telah selesai kepadaku.
Saat aku melihat kartu tersebut,


Nama: Yuna
Usia: 15 tahun
Profesi: Kuma
Rank Petualang: F


Hanya inilah informasi yang tertera.
Resepsionis ini benar-benar mengisi "Kuma" sebagai profesiku.
Aku memelototi Helen, tapi dia malah tersenyum lebar.

「Formulir permintaan pekerjaan ada di papan sebelah sana. Kalau ada permintaan yang ingin kamu kerjakan, silakan bawa formulir permintaan tersebut ke meja resepsionis.」

Kulihat ada kerumunan di sekitar salah satu papan permintaan, tapi tidak ada satupun orang yang berada di dekat papan satunya.

「Kalau papan yang itu?」

「Papan yang itu untuk permintaan pekerjaan dengan rank tinggi.」

Oh begitu.

「Ada lagi yang ingin kamu tanyakan?」

「Untuk sekarang, gak ada. Kalau ada yang ingin kutanyakan, aku akan kembali ke sini.」

「Jadi, apa hari ini kamu akan menerima permintaan?」

「Aku ingin menjelajahi kota untuk sementara waktu. Soalnya baru kemarin aku tiba di kota ini.」

Setelah berpisah dengan Helen, kuhampiri Fina yang menungguku di luar bangunan Guild.

「Ada apa, Fina?」

「Saya khawatir dengan Yuna-oneechan.」

「Ah! Maaf karena sudah membuatmu khawatir. Aku sudah berhasil mendaftar dengan lancar, jadi semuanya baik-baik saja. Jadi bagaimana Fina, ada pekerjaan untukmu?」

「Tidak ada. Sebagian besar petualang mampu menguliti. Kalau dikuliti sendiri, akan dapat lebih banyak uang, jadi monster yang belum dikuliti jumlahnya tidak terlalu banyak.」

「Begitukah?」

Aku sendiri tidak mau berurusan dengan kulit-menguliti.
Aku akan tetap membawanya begitu saja tanpa dikuliti, aku tidak peduli kalau pendapatanku berkurang.
Untung ada Box Kuma. Saat aku membunuh seekor monster, aku bisa langsung memasukkannya ke box.
Menguliti binatang dan monster adalah hal yang mustahil dilakukan seorang anak hikikomori yang hidup di zaman modern sepertiku.
Aku mengelus kepala Fina dan bermaksud akan berpisah dengannya, tapi aku berubah pikiran.

「Ah, iya. Sekarang waktu Fina kosong, 'kan?」

「Iya, tidak ada lagi yang bisa saya kerjakan untuk hari ini.」

「Aku gak tahu berapa penghasilan Fina per hari. Tapi, maukah kau memanduku berkeliling kota hari ini? Bagaimana kalau kubayar dengan satu koin perak ditambah makan siang?」

「Itu terlalu banyak. Kemarin juga terlalu banyak. Anak 10 tahun seharusnya tidak bisa mendapatkan satu koin perak dalam sehari.」

「Hari ini spesial. Kalau aku sudah mengetahui seluk-beluk kota ini, tawaran pekerjaan ini juga akan hilang.」

Aku mengelus kepalanya dengan lemah lembut.
Aku tidak memiliki adik perempuan, tapi apa bakal begini rasanya kalau aku punya adik perempuan?

「Terima kasih, Yuna-oneechan.」

「Kalau begitu, ayo berangkat. Pertama-tama, ada rekomendasi toko senjata yang bagus?」

Aku pun memintanya untuk memanduku ke salah satu tempat tujuanku; toko senjata.


<< Sebelumnya Daftar Isi Berikutnya >>

7 komentar:

  1. Umu, kurasa kata "kamu" lebih enak kalo ditulis "kau" :3
    Semangat min, apdet terus sampe nyusul manganya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ini saran valid pertama yg kudapatkan sepanjang bbrp minggu ini nerjemahin Kuma. Terima kasih banyak!! :D

      Soal pemilihan kata "kamu", itu murni kusengaja, karena karakter si resepsionis ini gak se-formal anak pemilik Hotel yg nyebut "Anda", tapi juga gak se-kasual pemimpin guild/petualang yg nyebut "kau", jadi sebagai jalan tengahnya kupilih "kamu".

      Contoh lain gaya bicara tiap karakter:
      - Yuna paling kasual, kata "tidak" kuganti jadi bentuk gak baku "gak".
      - Fina paling formal, nyebut diri sendiri pake kata "saya".

      Hapus
    2. aku juga sepemikiran dengan nya :3 tapi aku tetap menikmati nya hahaha

      Hapus
    3. Maksudnya sepemikiran lebih memilih "kau" kah?

      Eh kok banyak yg gak sreg dengan kata "kamu" ya?
      Boleh tau alasannya?

      Hapus
    4. yaaa karna setiap orang menikmati cerita itu berbeda beda hahaha, alesannya? hhmm apa ya, sebenernya tak ngaruh apa apa, karna bacanya kan dalam hati.

      misalkan :

      "Hei Yuna, kamu sedang apa?"

      tapi aku baca dalam hati nya :

      "Hei Yuna, kau sedang apa?"

      mungkin karna reflek bacanya begitu kah? atau karna kebiasaan baca cerita yang menggunakan kata "kau", yang bikin otak ngerespon kata "kamu menjadi "kau".

      Diatas itu adalah argumen kosong pribadi ku :'

      tetap lanjutkan sesuai hatimu saja min :3

      Hapus
    5. Oke, terima kasih banyak, masukannya akan kupertimbangkan~ ^_^

      Hapus