16 Juni 2019

Kuma Kuma Kuma Bear - Bab 7

Bab 7 – Kuma-san Pergi ke Toko Senjata

Aku memeriksa statusku sebelum berangkat.
Aku merasa kalau levelku bertambah karena pertarungan dengan para petualang tadi.
Soalnya kekuatan Pukulan Kuma terasa sudah meningkat.


Nama: Yuna
Usia: 15 tahun
Level: 8

Skill:
Bahasa Dunia Lain
Huruf Dunia Lain
Box Dimensional Kuma
Mata Pengamatan Kuma

Perlengkapan:
Sarung Tangan Kuma Hitam (Tidak bisa ditransfer)
Sarung Tangan Kuma Putih (Tidak bisa ditransfer)
Sepatu Kuma Hitam (Tidak bisa ditransfer)
Sepatu Kuma Putih (Tidak bisa ditransfer)
Kostum Kuma Hitam dan Putih (Tidak bisa ditransfer)
Pakaian Dalam Kuma (Tidak bisa ditransfer)


Sudah kuduga, levelku memang bertambah.
Selain itu, ada skill aneh lagi yang muncul.


Mata Pengamatan Kuma
Dapat melihat efek suatu alat atau senjata melalui hoodie Kostum Kuma.
Skill ini tidak dapat diaktifkan jika tidak memakai hoodie Kostum Kuma.


Ini skill yang sa~~~~ngat berguna, tapi…
Kenapa si Kuma yang mendapat skill, padahal aku yang naik level?!
Ugh, kalau aku ingin terus hidup di dunia ini, mungkin aku harus memakai si Kuma ini seumur hidupku.

「Yuna-oneechan?」

「Ah, maaf. Gak ada apa-apa. Kalau begitu, ayo berangkat.」

Aku pun berjalan menuju toko senjata, dipandu oleh Fina.

「Yuna-oneechan ingin membeli senjata macam apa?」

「Hmm, aku belum memutuskannya, tapi untuk sekarang aku ingin pedang dan pisau.」

「Omong-omong, Yuna-oneechan tidak memiliki senjata?」

「Ada. (tongkat kayu)」

「Pasti ada, ya. Soalnya tidak mungkin orang berjalan-jalan di dalam hutan tanpa senjata. Kalau begitu, kenapa onee-chan ingin ke toko senjata?」

「Mu-mungkin sedang ada diskon. Atau mungkin ada senjata yang lebih cocok untukku. Jadi, bisa ceritakan tentang tempat yang akan kita datangi?」

Jurus rahasia! Kalau terdesak, alihkan pembicaraan!

「Toko itu milik Gold-san.」

「Gold-san?」

「Dia adalah orang yang mengelola senjata yang disimpan di Guild. Pisau yang sekarang saya miliki adalah pemberian dari Gold-san.」

「Pemberian? Sungguh orang yang baik.」

「Dia bilang, "Pisau ini akan kubuang. Ambillah.", kemudian memberikan pisau itu kepada saya.」

Tsundere? (Tsundere: Luarnya kelihatan dingin, tapi aslinya baik dan perhatian.)

「Saat saya pergi melihat senjata yang disimpan di Guild, dia bilang, "Sekalian." dan kemudian mengasah pisau saya.」

Sudah jelas tsundere.

「Ini tempatnya.」

Fina berdiri di depan sebuah bangunan yang memiliki papan nama bergambar pedang.
Apa mereka tidak menjual armor?
Saat mendekati toko, aku bisa mendengar suara *klang klang klang*.
Apa mungkin sedang menempa senjata?
Aku mengikuti Fina masuk ke toko tersebut.
Seorang perempuan pendek menyambut kami di dalam toko.
Kalau membahas toko senjata, pasti tidak lepas dengan yang namanya dwarf.
(Dwarf: Makhluk mitologi berbentuk manusia bertubuh pendek yang erat dengan urusan menempa senjata.)
Apakah dia seorang dwarf ataukah anak kecil biasa?
Aku tidak tahu mana yang benar.

「Eh, ada Fina-chan. Apa kau datang karena ingin pisaumu diasah?」

「Tidak, hari ini saya betindak sebagai pemandu Yuna-oneechan. Dia ingin mencari senjata, jadi saya mengantarkannya ke toko Gold-san.」

「Wah, kau membawa pembeli. Terima kasih.」

「Yuna-oneechan, ini Nelt-san, istrinya Gold-san.」

Yak, ini pasti dwarf!
Kalau bukan dwarf, berarti Gold-san merupakan penjahat lolicon.

「Hei kau, kenapa menatapku seperti itu?」

「Gak, aku cuma penasaran, apa kau seorang dwarf?」

「Ya, aku memang dwarf. Apa mungkin kau belum pernah melihat dwarf?」

「Ya, ini pertama kalinya aku melihat dwarf.」

Loli legal. (Loli legal: wanita dewasa yang memiliki tubuh pendek dan wajah imut.)
Para lolicon pasti akan bersorak gembira.
Aku perempuan, jadi tidak ada pengaruhnya bagiku, tapi kalau orang yang datang ke dunia ini bukanlah diriku melainkan seorang lolicon, para dwarf mungkin akan berada dalam bahaya.

「Begitu ya, nona yang berpakaian tidak biasa.」

「Namaku Yuna. Senang bertemu denganmu.」

「Jadi, senjata macam apa yang kau cari?」

「Aku belum memutuskannya. Boleh aku lihat-lihat dulu?」

「Kau masih pemula ya? Tentu saja boleh. Suamiku sekarang sedang sibuk jadi kau tidak bisa menemuinya, tapi silakan lihat-lihat dengan santai.」

Bunyi *klang klang* dapat terdengar dari bagian belakang toko.
Mungkin dia sedang bekerja.
Yah, aku ke sini cuma untuk membeli pedang, jadi aku tidak perlu menemuinya.
Fina terlihat kecewa.
Mungkin Fina ingin bertemu dengannya.
Berhubung aku sudah mendapat izin, aku mulai melihat-lihat senjata di toko ini.
Kucoba mengambil sebuah pedang di dekatku.
Ini berat… eh, ringan?
Apa ini karena Kuma?
Sebagai percobaan, kulepaskan sarung tangan Kuma, kemudian kuambil pedang itu lagi.
Yak! Aku tidak sanggup!
Aku bisa mengangkat pedang tersebut, tapi hanya sebatas itu.
Aku tidak sanggup mengayunkannya.
Kupakai kembali sarung tangan Kuma dan kucoba mengangkat pedang itu lagi.
Ringan…
Ugh, aku tidak bisa hidup tanpa Kuma.
Kemudian aku mencoba menggunakan Mata Pengamatan Kuma.


Pedang Besi

Skill: Tidak Ada


Aku memeriksa pedang lain dengan cara yang sama.


Pedang Perunggu

Skill: Tidak Ada



Pedang Besi

Skill: Tidak Ada


Apa Pedang Besi merupakan produksi utama toko ini?
Tidak ada barang yang terlihat buruk, jadi tidak ada yang bisa kubeli murah.
Kalau di game atau novel, biasanya ada pedang berkarat yang ternyata merupakan pedang legendaris.
Untuk saat ini, aku memilih sebuah pedang yang mudah dipegang dengan satu tangan.


Pedang Besi

Skill: Tidak Ada


Aku tidak tahu pedang mana yang paling bagus, jadi aku memilih yang ini saja.

「Aku juga ingin melihat pisau.」

「Untuk menguliti?」

「Untuk menguliti iya, tapi bisakah aku melihat pisau lempar juga?」

Aku ingin melempar pisau daripada batu.
Nelt-san kemudian memperlihatkan sebuah pisau kecil kepadaku.

「Apa kau punya stok 100 buah untuk yang semacam ini?」

「Sebanyak itu?」

「Kalau gak, tolong jual sebanyak yang kau punya.」

「Stok kami cukup, jadi silakan tunggu sebentar. Aku akan mengambilnya dari belakang. Tapi, apa kau akan menggunakan keseluruhan 100 buah pisau lempar?」

「Bukannya pisau lempar berguna untuk mengalahkan monster?」

「Tak peduli seberapa murahnya pisau lempar, kalau kau membeli sebanyak itu tetap saja total harganya mahal.」

「Murah?」

「Pada dasarnya pisau lempar hanya untuk sekali pakai. Pisau itu terbuat dari potongan besi tua. Coba bayangkan, kau bertarung dengan monster di hutan sambil terus bergerak. Saat kau menggunakan pisau lempar, kau tidak akan tahu di mana jatuhnya pisau itu kalau lemparanmu meleset. Kalaupun kena sasaran, pisau itu bisa terjatuh entah di mana saat monster sasaranmu berlari. Oleh karena itu, pisau lempar merupakan senjata sekali pakai. Itu kenapa aku menanyakan apakah kau ingin pisau yang untuk menguliti atau bukan. Tentu saja, kami juga menjual pisau tempur.」

Dia tahu kalau aku adalah petualang pemula, jadi dia menjelaskan hal tersebut dengan begitu rinci.
Aku merasa sangat berterima kasih padanya.

「Kalau begitu, aku juga mau membeli sebuah pisau untuk menguliti.」

Aku sendiri tidak tahu kalau aku akan menggunakannya atau tidak.

「Oke.」

Dia pun memperlihatkan sebuah pisau yang lebih besar dan lebih tajam daripada pisau lempar.
Mungkin aku tidak memerlukannya, tapi tidak ada salahnya kubeli sekarang, siapa tahu aku akan memerlukannya di masa depan.

「Hmm, totalnya…」

Aku mengeluarkan sejumlah uang dari Box Kuma.
Tidak akan ada yang berkomentar kalau orang berpikir bahwa Sarung Tangan Kuma Putih ini adalah semacam dompet.
Setelah Nelt-san menerima pembayaran, dia beberapa kali mondar-mandir ke ruang belakang untuk mengambil pisau.

「Jadi, kapan kau mau membawa pulang barang belanjaanmu?」

「Aku bisa membawanya sekarang.」

Aku memasukkan 100 pisau ke dalam mulut Kuma putih.
Kemudian aku memasukkan pedang dan pisau untuk menguliti.

「Apa boneka beruang itu merupakan tas item?」

Dia melihat boneka Kuma dengan rasa takjub.

「Tas item?」

Aku memiringkan kepalaku karena mendengar istilah yang asing itu.
Di dunia game, kau bisa membawa item tanpa dibatasi oleh jumlah atau berat item tersebut.

「Tas item adalah tas yang bisa menyimpan item. Meskipun tiap tas item memiliki kapasitas yang berbeda, tapi sangat berguna karena bisa menyimpan banyak barang. Sangat membantu bagi para pedagang dan orang-orang yang menangani barang berat seperti para pandai besi.」

「Apa tas item termasuk barang yang langka?」

「Bahkan hal itu pun kau tidak tahu?」

「Ini adalah hadiah dari seorang kenalan (Sang Tuhan), jadi aku cuma tahu sedikit.」

「Kau bertemu dengan orang yang sangat dermawan. Tas item sebenarnya tidak terlalu langka. Nilai sebuah tas item tergantung dari kapasitas yang dapat disimpannya. Ini pertama kalinya aku melihat sebuah tas item berbentuk beruang, jadi aku merasa takjub.」

Aku jadi penasaran dengan kapasitas Box Kuma.
Yah, kalau nanti terisi penuh, aku cukup membeli tas item lain.

「Tapi Yuna-oneechan, kalau ada benda berguna seperti itu, kenapa kemarin tidak digunakan untuk menyimpan bahan-bahan Wolf?」

Saat itu, aku tidak mengetahui keberadaan Box Kuma, jadi bahan-bahan Wolf itu terpaksa dibawa dengan tangan.

「Saat itu aku sedang tersesat dan kebingungan, jadi aku lupa.」

Untunglah aku bisa menghasilkan alasan yang masuk akal.
Tapi memang faktanya waktu itu aku memang kebingungan karena baru saja tiba di dunia lain.

Setelah kami membeli sebuah pedang, banyak pisau lempar, dan sebuah pisau untuk menguliti, kami pun keluar dari toko senjata.
Tujuan selanjutnya adalah membeli pakaian (terutama pakaian dalam).


<< Sebelumnya Daftar Isi Berikutnya >>

Tidak ada komentar:

Posting Komentar