14 Juli 2019

Kuma Kuma Kuma Bear - Bab 16

Bab 16 – Kuma-san Libur di Hari Hujan (Bagian 2)

Aku menyerah melatih ototku dan turun ke lantai dasar untuk mengisi waktu luang karena waktu makan siang sudah berlalu.
Di lantai dasar penginapan ini terdapat ruang makan dan meja resepsionis.
Keadaannya masih penuh sesak, seperti waktu makan siang tadi.
Bedanya, saat ini tidak ada orang yang sedang makan.
Elena duduk di konter dengan wajah yang terlihat kelelahan.

「Ah, Yuna-san, mohon maaf soal masalah tadi.」

「Gak apa-apa kok.」

「Jadi, ada lagi yang bisa kami bantu?」

「Gak, aku cuma ingin menghabiskan waktuku.」

Aku pun duduk di kursi depan konter.

「Menghabiskan waktu ya? Tapi tidak ada yang bisa dilakukan di sini.」

「Untuk sekarang, boleh aku minta minum?」

「Ya, tentu saja.」

Elena pergi ke belakang dan mengambilkan segelas minuman.

「Nah, silakan. Ini jus Mira.」

Dia duduk di depanku dan mulai meminum jus yang sama yang sudah dia sediakan untuknya sendiri.

「Kau gak sibuk?」

「Sekarang waktu istirahat. Tadi sudah sibuk minta ampun, jadi sekarang saatnya istirahat. Tapi saya masih tetap berjaga-jaga di sini, jadi bukannya bermalas-malasan.」

Aku berterima kasih padanya saat menerima jus darinya.
Jus ini terasa asam dan manis.
Sayangnya tidak disajikan dalam keadaan dingin.
Eh?
Kalau tidak dingin, kenapa tidak kudinginkan sendiri saja?
Aku meletakkan tangan Kuma hitam di atas gelasku.
Aku mengalirkan kekuatan sihir sambil membayangkan es.
Dengan suara *plung*, terlihat es mengambang di permukaan jus.

「Eh, apa itu?」

「Cuma memasukkan es ke dalam jus. Menurutku rasanya bakal lebih segar kalau dingin.」

Setelah menjawab pertanyaannya, aku pun meminum jus tersebut.
Kesegarannya terasa meningkat pesat.

「Bo-boleh saya minta es juga?」

Elena menyodorkan gelasnya saat aku sedang menikmati jusku.
Aku tidak mungkin menolaknya, jadi aku juga memberikan es ke dalam gelas Elena.

「Terima kasih banyak.」

Elena mengaduk isi gelasnya sampai seluruh jus di dalam gelas sudah terasa dingin, kemudian mencoba meminumnya.

「Oh, mantap! Hanya didinginkan saja, tapi bisa seenak ini. Mungkin akan lebih cocok kalau diminum saat hari panas, tapi sayangnya tidak ada ruang yang cukup di kulkas untuk mendinginkan jus.」

Di dunia ini juga terdapat kulkas.
Kulkas di dunia ini menggunakan batu sihir es.
Batu sihir es sulit didapat di kota ini, jadi harganya cukup mahal.
Menurut buku ilustrasi monster, batu sihir es mudah didapat dari monster yang ada di utara.
Yah, sederhananya, batu sihir es hanya bisa didapat dari monster es, jadi tidak mungkin mendapatkannya dari sekitar sini.
Akan tetapi, batu sihir es tersebut hanya dibutuhkan untuk membuat kulkas yang ada freezer-nya.
Untuk membuat kulkas tanpa freezer, cukup dengan menambahkan sihir elemen es ke batu sihir biasa yang berasal dari Wolf dan semacamnya.
Oleh karena itu, kulkas ber-freezer merupakan barang mewah.
Kebanyakan orang biasanya memiliki kulkas tanpa freezer.

「Andai saja kulkas kami sedikit lebih besar.」

Begitulah harapnya sambil menyeruput jus dingin di gelasnya.

「Elena gak bisa menggunakan sihir?」

「Tidak bisa. Kalau saya bisa menggunakan sihir, saya tidak akan menjadi sekedar putri pengurus penginapan. Saya iri pada Yuna-san.」

Walaupun kau bilang kalau kau iri padaku, toh aku juga tidak bisa menggunakan sihir tanpa Kuma.
Pada dasarnya, semua orang penghuni dunia ini memiliki kekuatan sihir (menurut Elena).
Dia mengajariku tentang hal ini saat pertama kali menggunakan kamar mandi.
Kamar mandi di sini menggunakan batu sihir air dan batu sihir api.
Saat mengalirkan kekuatan sihir ke batu sihir tersebut, kita bisa mengeluarkan air dingin ataupun air panas.
Berhubung aku telanjang saat di kamar mandi, aku sempat khawatir seandainya aku tidak bisa menggunakan batu sihir tersebut, tapi untunglah aku bisa menggunakannya tanpa masalah.
Bahkan instruksi penggunaan sihir Kuma ada menyebutkan tentang mengalirkan atau mengumpulkan kekuatan sihir, jadi bisa disimpulkan kalau di dalam diriku terdapat kekuatan sihir.
Meskipun tetap saja aku tidak bisa menggunakan sihir tanpa kostum Kuma.
Elena juga mengatakan bahwa dia memiliki kekuatan sihir tapi tidak bisa menggunakan sihir.
Aku masih tidak bisa memahami hubungan antara sihir dan kekuatan sihir di dunia ini.
Mungkin Elena sama denganku saat tidak memakai kostum Kuma.
Kalau aku terus menyelediki tentang hal ini, bisakah aku menggunakan sihir tanpa kostum Kuma?
Tapi, aku sudah merasa nyaman karena bisa menggunakan sihir hanya dengan membayangkannya selama tetap memakai kostum Kuma, jadi aku tidak mau memikirkan tentang hal-hal rumit seperti itu.

Pada akhirnya, aku mengobrol dengan Elena sampai tiba waktu makan malam.
Aku cukup senang karena ada teman mengobrol untuk menghabiskan waktu luang, tapi Elena malah dimarahi ibunya karena dianggap bermalas-malasan.


<< Sebelumnya Daftar Isi Berikutnya >>

Tidak ada komentar:

Posting Komentar