01 September 2019

Kuma Kuma Kuma Bear - Bab 30

Bab 30 – Sudut Pandang Fina 4


Terjemahan oleh Nightfall Translation dan Rena Translation, dengan suntingan seadanya oleh Cuma Translation.



Berkat Kumakyuu, saya dapat kembali ke rumah Kuma-san dengan selamat.
Tanaman obat untuk ibu saya juga telah berhasil dikumpulkan tanpa masalah.
Selanjutnya, saya harus menguliti monster.
Itu adalah pekerjaan saya.
Kumakyuu menunggu di luar saat saya pergi menuju gudang.

Saya membawa keluar Wolf dari ruang pendingin di gudang.
Wolf termasuk monster yang berukuran kecil, tapi bagi saya tetap saja besar.
Saya berusaha sekuat tenaga untuk menggotong dan meletakkan Wolf itu ke atas meja.
Yuna-oneechan sudah mempersiapkan tempat pijakan untuk saya, jadi saya bisa menguliti Wolf ini di atas meja.
Saya menguliti kulitnya dengan pisau.
Kemudian saya membagi dagingnya menjadi beberapa bagian.
Saya juga mengeluarkan batu sihirnya dan menaruhnya di tempat yang berbeda.
Bagian yang tidak diperlukan akan dibuang ke tempat sampah.
Yuna-oneechan mengatakan bahwa tempat sampah ini adalah lubang yang dalam, jadi jangan sampai terjatuh ke dalam sana.
Saya takut mendengarnya, jadi saya harus lebih berhati-hati.

Setelah selesai menguliti beberapa Wolf, pintu gudang pun terbuka.
Yuna-oneechan telah kembali.
Eh, apa dia telah mengalahkan Tiger Wolf?
Saya bahkan belum selesai melakukan pekerjaan saya.
Yuna-oneechan meminta saya untuk mengeluarkan batu sihir dari Tiger Wolf.
Tentu saja saya menyanggupinya, soalnya itu adalah pekerjaan saya.
Tiger Wolf yang dikeluarkan oleh Yuna-oneechan sangat besar sampai membuat saya terkejut.
Yuna-oneechan memang hebat karena bisa mengalahkan Tiger Wolf sebesar itu.
Saya pun segera memulai pekerjaan saya untuk mengambil batu sihirnya.
Saya menyayat bagian perutnya.
Tiger Wolf merupakan monster yang mirip Wolf, jadi seharusnya batu sihirnya terletak di posisi yang sama.
Sebongkah batu sihir berhasil dikeluarkan dari tengah perutnya.
Batu sihir Tiger Wolf hampir dua kali lebih besar dari batu sihir Wolf.
Saya membilasnya dengan air lalu menyerahkannya pada Yuna-oneechan.


Setelah itu, saya makan siang kemudian melanjutkan pekerjaan saya.
Yuna-oneechan sepertinya mengantuk.
Dia pasti lelah karena pertarungannya dengan Tiger Wolf.
Saya juga akan bekerja sebaik mungkin.
Saya pun bekerja keras dan akhirnya menyelesaikan pekerjaan menguliti.
Kemudian saya pergi membangunkan Yuna-oneechan.
Saya menaiki tangga ke lantai dua.
Yuna-oneechan tidur di kamar yang mana ya?
Pertama-tama, saya akan memeriksa setiap kamar di sini satu persatu dimulai dari satu sisi.
Saya mengetuk pintu kamar pertama lalu masuk ke dalam.
Yuna-oneechan ada di sini.
Dia tidur di atas tempat tidur.
Saya menggoyang tubuh Yuna-oneechan untuk membangunkannya.

「Yuna-oneechan, Yuna-oneechan!」

Yuna-oneechan pun bangun.
Yuna-oneechan yang turun dari tempat tidur berwarna putih.
Warnanya putih seperti Kumakyuu.
Kostum Kuma hitam memang imut, tapi Kuma putih juga imut.

Rupanya, kostum Kuma hitam akan berubah menjadi Kuma putih saat dibalikkan.
Saat saya mengatakan bahwa pekerjaan saya telah selesai, kami pun memutuskan untuk kembali pulang.
Yuna-oneechan membuat rumah Kuma-san menghilang.
Sihir memang luar biasa.
Saya menunggangi Kumayuru dalam perjalanan pulang.
Sepertinya, jika onee-chan hanya memberi perhatian pada satu Kuma, maka suasana hati Kuma lainnya akan memburuk.
Rasanya saya mengerti perasaan itu.
Saya kembali ke kota sambil berada di atas Kumayuru.
Prajurit yang berada di gerbang terlihat terkejut.
Siapa saja pasti akan terkejut saat mereka melihat dua Kuma ini.
Padahal, para Kuma ini sangat imut.


Keesokan harinya, saya pergi ke tempat Yuna-oneechan menginap.
Tapi sepertinya tidak ada tempat yang bisa digunakan untuk pekerjaan menguliti.
Yah, keluar kota setiap ingin melakukannya memang merepotkan.
Yuna-oneechan pergi menuju Guild, sepertinya dia ingin menyewa lahan.
Apa tak masalah melakukan semua itu hanya agar saya bisa melakukan pekerjaan menguliti?
Kami pun pergi ke Guild Komersial atas saran dari Guild Petualang.
Saat berada di Guild Komersial, Yuna-oneechan langsung mengambil keputusan di tempat.
Kami pun dibawa ke sebuah lahan.
Kemudian rumah Kuma-san dibangun di atas lahan tersebut.
Tak peduli berapa kali pun saya melihatnya, hal ini sungguh menakjubkan.

Saya masuk ke gudang dan mulai menguliti Tiger Wolf untuk hari ini.
Prosesnya sama dengan saat menguliti Wolf, tapi saya menjadi gugup.
Bahkan saya tahu kalau ini adalah bulu yang mahal.
Meski begitu, saya tetap berusaha sebaik mungkin.

Saya menyelesaikan tugas menguliti hari ini tanpa masalah.
Selama beberapa hari berikutnya, saya datang ke rumah Yuna-oneechan setiap hari.
Pada suatu saat, saya merasa pusing saat sedang bekerja.
Saat berpikir kalau kondisi saya ini sepertinya benar-benar buruk, saya terjatuh.
Sialnya, Yuna-oneechan melihat peristiwa itu.
Yuna-oneechan langsung berlari menghampiri saya.
Saya terkejut saat melihat tangan saya.
Darah mengalir keluar dari tangan saya.
Sepertinya tangan saya tersayat oleh pisau saat terjatuh tadi.
Rasanya sedikit sakit.
Yuna-oneechan menyentuh bagian yang berdarah.
Apakah dia akan menggunakan sihir?
Saat saya memikirkan itu, tangan saya terasa hangat, rasa sakitnya menghilang, kemudian lukanya juga menghilang.
Luar biasa.
Yuna-oneechan melepas sarung tangan Kuma-nya dan menyentuh dahi saya dengan tangannya.
Ternyata saya sedang demam.
Untuk sementara, saya disuruh tidur di atas tempat tidur di kamar yang berada di lantai dua.
Saat saya mulai berbaring di atas tempat tidur, dahi saya kembali disentuh.
Kali ini menggunakan sarung tangan Kuma.
Rasanya sangat lembut dan nyaman.
Saya merasa lebih baik dan perlahan tertidur.


Saat saya bangun, matahari sudah tenggelam.
Karena makanan telah disiapkan untuk saya, saya disuruh untuk membawanya pulang dan menyantapnya bersama keluarga saya.
Selain itu saya disuruh beristirahat penuh untuk esok hari.
Dua hari setelah saya jatuh sakit, saya pun datang lagi ke rumah Yuna-oneechan.
Saya diberi tahu bahwa mulai sekarang, akan ada satu hari libur setelah tiga hari bekerja.
Saya juga diberi tahu jika saya melakukan pekerjaan lain saat hari libur saya, maka saya tak akan diizinkan untuk menguliti lagi.
Yuna-oneechan memutuskan hal ini karena mengkhawatirkan kesehatan saya, jadi saya menurutinya.


<< Sebelumnya Daftar Isi Berikutnya >>

Tidak ada komentar:

Posting Komentar