04 September 2019

Kuma Kuma Kuma Bear - Bab 31

Bab 31 – Kuma-san Menjenguk Ibu Fina yang Sedang Sakit


Terjemahan oleh Nightfall Translation dan Rena Translation, dengan suntingan seadanya oleh Cuma Translation.



Hari ini adalah hari libur.
Sama seperti Fina, aku juga libur hari ini.
Banyak hal yang telah kutemukan selama sebulan ini.

Pertama, aku akan mendapat skill secara otomatis saat level-ku mencukupi.
Saat ini ada 6 skill yang telah kumiliki.

  • Bahasa Dunia Lain
    Bisa mengerti kata-kata dari dunia lain. (Kalau tak ada skill ini, pasti gawat)
  • Huruf Dunia Lain
    Bisa membaca dan menulis huruf dunia lain. (Aku bisa bekerja di Guild berkat skill ini)
  • Box Dimensional Kuma
    Bisa menyimpan benda apa pun kecuali makhluk yang masih hidup. (Hasil percobaan: kapasitasnya tak terhingga)
  • Mata Pengamatan Kuma
    Bisa melihat efek dari benda dan senjata. (Yah, di game sih sudah pasti ada fitur seperti ini)
  • Deteksi Kuma
    Bisa mengetahui lokasi monster dan penjahat yang berbahaya. (Bisa mengetahui di mana monster berada itu sangatlah berguna)
  • Peta Kuma
    Membuat peta dari lokasi yang pernah dikunjungi. (Sistem pemetaan otomatis yang biasa ada di game RPG)


Sihir dikategorikan terpisah dari skill.
Sepertinya ada aturan khusus untuk sihir di dunia ini.
Aku harus berusaha sendiri untuk mempelajari sihir.
Tapi dalam kasusku, aku bisa lebih mudah mempelajari sihir berkat pakaian Kuma ini.
Sebenarnya, saat aku mengalirkan kekuatan sihir pada pakaian Kuma, pakaian ini akan mengaktifkan sihir untukku.
Oleh sebab itu, aku tak akan bisa menggunakan sihir tanpa mengenakan pakaian Kuma.

Di dunia ini, kekuatan sihir tampaknya bergantung pada kekuatan gambaran yang dibayangkan.
Kuncinya adalah pengetahuan, imajinasi, seperti itulah kira-kira.
Misalnya, jika aku menggunakan gambaran tentang gas burner saat menggunakan sihir api, maka akan keluar api yang bisa melelehkan besi. (Gas burner: alat penyembur api yang berbahan bakar gas, biasanya digunakan untuk mengelas logam)
Meskipun aku menunjukkan sihir tersebut pada penghuni dunia ini, mereka tak akan bisa mengaktifkan sihir yang sama karena mereka tidak tahu tentang gas burner.
Kalau soal es, mereka mungkin tak bisa menggunakan gambaran menghentikan pergerakan molekul air.
Itulah sebabnya orang-orang di dunia ini bergantung pada batu sihir elemen es untuk membuat es.
Begitu pula saat insiden Fina yang terjatuh saat sakit.
Sihir penyembuh luka juga dipengaruhi oleh imajinasi.
Saat aku membayangkan luka yang menutup, aku berhasil menutup lukanya.
Aku belum memastikannya sih, tapi kalau soal menyembuhkan luka parah, aku mungkin bisa menyembuhkannya dengan membayangkan pembuluh darah yang kembali terhubung.
Terlebih lagi, sihir penurun demam.
Jika ini di dalam game, mungkin sihir tersebut akan dikategorikan ke dalam sihir penghilang status buruk.
Menghilangkan kuman, atau racun di dalam tubuh sepertinya bisa dilakukan.


Saat aku sedang memikirkan sistem skill dan sihir di dunia ini, terdengar keributan dari pintu masuk.
Ada sebuah penghalang yang menyelimuti Kuma House.
Penghalang itu aktif secara otomatis saat Kuma House ini dibangun.
Hanya orang yang telah kuizinkan yang bisa melewati penghalang.
Orang yang tidak diizinkan tak akan mungkin bisa masuk ke rumah ini.
Saat ini, hanya Fina yang kuberi izin untuk masuk.
Aku berencana untuk segera turun ke lantai dasar, tapi saat aku membuka pintu kamarku dan hendak keluar ke lorong, Fina menyergapku.

「Yuna-oneechan!」

Sepertinya ada yang aneh.
Tubuh Fina gemetar saat memelukku.

「Ada apa?」

Aku memisahkan diri dari Fina dan mengangkat kepalanya agar aku bisa melihat wajahnya.
Matanya merah karena menangis.

「Yu-Yuna-oneechan! I-Ibu saya…」

「Tenang dulu.」

「Ibu saya kesakitan… sudah diberi obat… tapi tetap tidak membaik… Saya sudah menemui Gentz-ojisan… dia bilang akan pergi mencari obat, tapi belum kembali… A-Apa yang harus saya lakukan?」

Sepertinya keadaan ibunya sedang gawat.

「Oke, aku mengerti, bisakah kau membawaku ke rumahmu?」

Ada kemungkinan bahwa sihir penghilang status buruk bisa digunakan untuk mengobatinya.
Aku pun pergi bersama Fina ke rumahnya.
Rumahnya kecil dan dihuni oleh tiga orang.
Setelah memasuki rumahnya, kami pun langsung menuju kamar tempat ibu Fina terbaring.
Seorang wanita yang terbaring di tempat tidur terlihat kesakitan.
Seorang gadis kecil menangis di sebelah tempat tidur, dan Gentz-san sedang berdiri di sebelahnya.

「Fina, Nona Kuma juga ke sini?」

「Gentz-ojisan, bagaimana dengan obatnya?」

「Maafkan aku.」

Gentz-san mengatakannya sambil menunduk penuh penyesalan.
Ibu Fina, sambil menahan sakit, mengulurkan tangannya sejauh mungkin dan mengelus kepala kedua putrinya dengan pelan.

「Gentz… jika… sesuatu terjadi… padaku… tolong… bantu… anak-anakku…」

「Kenapa kau mengatakan itu?!」

「Sepertinya aku… sudah… banyak… merepotkanmu… soal obat… dan Fina…」

Ibu Fina tampak menahan sakit setiap kali berbicara sepatah kata.

「Terima kasih ya…」

「Jangan khawatirkan itu! Kau pasti akan merasa baikan jika tidur, jadi jangan bicara lagi!」

「Shuri… Fina… kemarilah… aku ingin… melihat… wajah kalian… untuk terakhir kalinya…」

「「Ibu!」」

Kedua gadis itu bergegas menghampiri tempat tidur ibu mereka.

「Maafkan aku… karena tidak bisa… memberikan apa pun… pada kalian… dan… terima kasih… Shuri… Fina…」

Meskipun mereka berdua mencoba tersenyum, tapi tetap saja yang keluar adalah senyuman pahit.

「Gentz, mohon rawat… mereka berdua…」

「Aku mengerti, jadi jangan bicara lagi. Merawat mereka berdua akan merepotkan bagiku, jadi kau harus istirahat dan cepat sembuh.」

「Gentz… terima kasih…」

Dia pun menutup matanya sambil menahan sakit, sepertinya dia sudah mencapai batasnya.

*pof pof*
Aku bermaksud untuk menepuk tanganku agar mereka semua tenang, tapi meskipun kedua tangan Kuma-ku saling menepuk, tak ada suara tepukan yang keluar.

「Untuk sekarang, tenangkan diri kalian bertiga.」

「Yuna-oneechan?」

「Aku gak tahu apa aku bisa melakukannya, tapi akan kucoba. Jadi, izinkan aku memeriksanya.」

Fina menarik tangan adiknya dan menjauh dari tempat tidur.
Adiknya menangis sambil memeluk Fina.
Sementara itu, aku berdiri di sebelah tempat tidur dan memeriksa keadaan ibunya Fina.
Dia masih muda dan sepertinya berada di akhir usia 20-an.
Meski begitu, tubuhnya tampak begitu kurus.
Sepertinya dia tidak cukup makan.

「Bertahanlah sedikit lagi.」

Aku menaruh kedua tanganku di atas tubuhnya yang sekarat.
Lalu kualirkan kekuatan sihir ke kedua sarung tangan Kuma.
Kucoba membayangkan pemusnahan virus ganas dari seluruh tubuhnya.

「Cure!」

Cahaya menyelimuti tubuhya.
Ekspresinya yang tadi menahan sakit, perlahan menghilang dari wajahnya.
Nafasnya juga mulai tenang.
Apakah aku berhasil?
Yah, meski begitu, kekuatan fisiknya masih tampak belum pulih.

「Heal.」

Aku mengeluarkan sihir yang berbeda.
Kekuatan fisiknya pun mulai memulih.
Ibu Fina perlahan membuka kedua matanya.
Lalu dia bangkit dari tempat tidur seakan tidak ada yang terjadi.

「…Tidak sakit lagi.」

「「Ibu!」」

Kedua gadis itu pun bergegas menghampiri ibu mereka.

「Sepertinya aku berhasil.」

「Nona, apa yang kau lakukan tadi? Kau tampak seperti seorang pendeta suci. Ah, tidak, sekarang itu bukan hal yang penting. Nona, terima kasih.」

Gentz-san menitikkan air mata saat dia menggenggam kedua tangan Kuma-ku sambil berterima kasih padaku.

「Yuna-oneechan, terima kasih.」

「Anu, terima kasih banyak, kau adalah orang yang telah menyembuhkan penyakitku, 'kan?」

「Aku melakukannya karena Fina menangis. Tapi, kau harus beristirahat lebih lama. Aku masih belum tahu apakah kau telah benar-benar sembuh, lagi pula kekuatan fisikmu mungkin sudah menurun karena telah lama terbaring.」

「Bagaimana caraku membalas budi karena telah menyelamatkan nyawaku? Seperti yang kau lihat, aku tak punya benda berharga untuk membayarmu.」

「Tunggu! Aku yang akan membayarnya. Nona, aku tak bisa langsung melakukannya, tapi aku pasti akan membayar semua kebaikanmu ini. Jadi tolong jangan lakukan apa pun pada ibu dan anak ini!」

Entah kenapa aku merasa seperti penjahat.
"Aku menyembuhkan penyakitmu, jadi bayarlah dengan uang! Jika tidak sanggup membayar, aku akan mengambil putrimu!" … dan dengan begitu, aku pun menculik kedua anaknya… begitulah yang kurasakan saat ini.

Jika aku seorang protagonis lolicon, mungkin aku akan mengatakan,
"Hehehe, jika kau tak sanggup membayarnya, bukankah kau masih punya dua putri yang sangat manis?"
Oleh sebab itu, aku harus segera meluruskan kesalahpahaman ini.

「Aku gak butuh uang atau apa pun, aku hanya ingin melindungi senyum Fina.」

Aku mengatakan hal itu sambil mengelus kepala Fina.
Oh, sepertinya aku telah mengatakan sesuatu yang sangat bagus.
Fina tersentuh dengan perkataanku kemudian memelukku.
Entah kenapa aku merasa sedikit bersalah…

「Tapi kalau begitu-」

「Ya, sebutkanlah, apa pun itu pasti akan kulakukan!」

「Setelah aku sembuh, aku pasti akan melakukan apa pun!」

Apa pun!
Mereka telah mengatakan "apa pun".

「Kalau begitu, aku punya permintaan. Permintaan yang hanya bisa dipenuhi oleh kalian berdua.」

「…」

「…」

Suasana canggung menyelimuti seisi ruangan.

Mereka pun melirik pada Fina dan adiknya.

「Fina, pergilah bersama adikmu untuk membeli makanan yang enak, dan juga sesuatu yang bernutrisi untuk ibumu.」

Aku pun mengeluarkan uang dari Box Kuma dan memberikannya pada Fina.

「Tapi…」

「Tenang saja, ibu sudah baikan, jadi pergilah.」

「Ya, baiklah. Shuri, ayo pergi.」

Fina memegang tangan adiknya lalu pergi meninggalkan rumah.
Setelah melihat mereka pergi, aku pun kembali melihat ke arah Gentz-san dan ibu Fina.

「Apa yang kau ingin kami lakukan?」

「Mudah saja. Kalian berdua, menikahlah.」

「…Hah?」

「…Eh?」

Mereka berdua mematung dengan mulut menganga lebar.

「Aku tahu kalau Gentz-san mencintai ibu Fina.」

「K-kau…」

「Gak ada gunanya menyangkal, bahkan Fina juga tahu soal itu. Lagi pula, ibu Fina mempercayai Gentz-san sampai ingin menitipkan kedua anaknya padamu, dia mungkin juga gak membencimu.」

「…Soal itu-」

「Dan juga, gak baik menambah beban penderitaan anak-anak, 'kan? Gentz-san adalah anggota staf Guild, jadi pendapatanmu pasti stabil, sementara itu kehidupan ketiga perempuan ini gak menentu.」

「Tapi…」

「Gentz-san, apa kau gak menyukai ibu Fina? Apa masa lalunya dengan ayah dari anak-anaknya membuatmu enggan?」

「Kalau itu…」

Gentz-san menelan ludahnya.
Lalu dia menatap ibu Fina.

「Tilmina, me-menikahlah denganku! Aku sudah mencintaimu sejak dulu! Mungkin ini tidak sopan bagi Roy, tapi, aku benar-benar mencintaimu!」

「…Terima kasih.」

Aku mencoba keluar dari kamar secara diam-diam dan keluar dari rumah.
Mari serahkan masalah ini pada mereka berdua.

「Mau kemana kau?」

Tapi, ada seorang pria yang mengkhianati perasaanku ini.

「Aku mau pulang, soalnya situasi ini merupakan urusan keluarga.」

「Begitu… anu… terima kasih.」

「Tolong jaga Fina dan yang lainnya.」

「Ah, serahkan saja padaku.」

「Kalau kondisi ibunya memburuk, segera panggil aku.」

Aku pun meninggalkan rumah Fina dan kembali ke Kuma House.


<< Sebelumnya Daftar Isi Berikutnya >>

Tidak ada komentar:

Posting Komentar