11 September 2019

Kuma Kuma Kuma Bear - Bab 33

Bab 33 – Kuma-san Membantu Pindahan Rumah


Terjemahan oleh Rena Translation, dengan suntingan seadanya oleh Cuma Translation.



Tampaknya rumah baru untuk Fina sekeluarga telah ditentukan.
Rumah itu berlokasi di dekat tempat kerja Gentz-san, Guild Petualang.
Tampaknya lokasi yang dekat dengan Guild merupakan kriteria yang Gentz-san inginkan.
Pada akhirnya, mereka bisa menemukan sebuah properti yang cocok dengan harga, lokasi, dan ukuran yang diinginkan.
Hari ini, aku datang ke rumah lama Fina untuk membantu mereka pindahan.

「Tolong kumpulkan semua barang yang ingin kau bawa ke sini. Untuk barang yang berukuran kecil, letakkan semuanya ke dalam satu kotak.」

Aku menaruh barang bawaan yang sudah dikemas ke dalam Box Kuma.

「Meja ini mau dibawa juga?」

「Kami tidak punya uang untuk membeli yang baru, jadi tolong sekalian.」

「Kalau begitu, kursi ini juga?」

「Iya.」

Satu demi satu, aku memasukkan barang bawaan ke Box Kuma.
Fina dan Shuri dengan cekatan mengemas barang-barang mereka yang berjumlah sedikit ke dalam sebuah kotak.
Tanpa butuh waktu yang lama, mereka telah selesai mengemas barang-barang yang perlu untuk dibawa.

「Yuna-oneechan, bisa tolong bawakan tempat tidur kami juga?」

「Oke.」

Aku masuk ke kamar Fina.
Barang-barangnya sudah dimasukkan ke dalam kotak, jadi hanya tempat tidur yang tersisa.

「Cuma ada satu tempat tidur?」

「Iya, karena saya dan Shuri tidur bersama.」

「Kalau begitu, ayah baru kalian harus membeli satu tempat tidur baru nanti.」

Aku memasukkan tempat tidur Fina ke dalam Box Kuma.
Lalu aku pergi ke kamar Tilmina-san dan memasukkan tempat tidurnya juga.

「Omong-omong, tas item Nona Kuma luar biasa ya. Biasanya, barang sebanyak ini mesti diangkut dengan kereta kuda.」

Yah, itu karena tas item ini adalah item yang kuterima dari administrator (Tuhan).
Setelah itu, aku memasuki setiap ruangan dan menyimpan perabot-perabot besar.

「Apakah sudah selesai memasukkan semua barang yang perlu dibawa?」

Ruangan itu benar-benar kosong.
Ruangan lain juga sama kosongnya.

「Ya. Terima kasih ya, Yuna-chan.」

Berhubung kami telah selesai mengemas barang-barang di rumah Fina, selanjutnya kami pergi ke rumah Gentz-san.


Kenapa ya?
Aku sering mendengar bahwa tempat tinggal lelaki yang hidup sendirian akan sangat berantakan.
Tampaknya Gentz-san termasuk dalam kategori itu.
Padahal dia sudah tahu sebelumnya kalau bakal pindahan, tapi kenapa dia tidak membereskannya terlebih dahulu?

「Ini mengerikan.」

Tilmina-san menggumam setelah dia melihat kondisi bagian dalam rumah.

「Maafkan aku.」

Gentz menunduk.

「Yuna-chan, maaf, tapi bisakah kau pergi ke rumah baru bersama kedua putriku?」

「Gak masalah.」

「Fina.」

「Ya?」

「Pertama-tama, tolong atur barang-barang pribadi di kamar kalian. Kemarin aku sudah menjelaskan tentang pembagian kamar, jadi kau sudah mengerti, 'kan? Dan juga, rumahnya sudah sedikit dibersihkan sebelumnya, tapi sudut-sudut terpencil belum tersentuh, jadi tolong bersihkan bagian itu. Prioritaskan pembersihan kamar tidur, oke? Setelah kamar tidur selesai dibersihkan, aku akan menyerahkan pengaturan barang-barang lainnya kepadamu, jadi tolong rapikan ruangan lain. Aku akan bergegas menyusul ke sana begitu aku selesai membereskan rumah ini.」

Kunci rumah diserahkan kepada Fina.
Selanjutnya, dia menatapku.

「Yuna-chan, maaf, tapi begitu kau selesai mengeluarkan semua barang, bisakah kau kembali ke sini lagi?」

「Oke.」

「Baiklah, aku mengandalkan kalian bertiga.」

Ibu rumah tangga yang sudah memiliki dua anak memang hebat. Dia dengan cepat memberikan instruksi yang efisien.
Kami pun pergi ke rumah baru tempat keluarga Fina akan tinggal.
Rumah itu berada di titik tengah antara Guild Petualang dan penginapan tempat dulu aku menginap.

「Ini dia.」

Rumah ini lebih besar dari rumah mereka sebelumnya.
Kami membuka pintu menggunakan kunci dari Tilmina-san.
Rumah ini tidak berdebu karena sudah dibersihkan terlebih dahulu.

「Yuna-oneechan, bisa minta alat pembersih?」

Aku pun mengeluarkan alat pembersih.
Kemudian Fina pergi ke dapur sambil membawa ember.
Lalu dia menampung air yang dikeluarkannya dari batu sihir air.

「Yuna-oneechan, bisa tolong naik ke lantai dua?」

Kami bertiga naik ke lantai dua.
Di lantai dua terdapat dua kamar.
Fina memasuki kamar di sebelah kanan.
Luas kamar ini kira-kira 6 tikar tatami. (6 tikar tatami = sekitar 3 meter x 3 meter)
Menurut standar orang Jepang, kamar ini termasuk cukup luas.
Fina membuka jendela agar udara segar masuk.

「Shuri, bisakah kamu membuka jendela di kamar ibu juga? Setelah itu, tolong mulai bersih-bersih.」

Shuri mengangguk dan meninggalkan ruangan.
Fina menggunakan lap untuk membersihkan area yang kotor.

「Yuna-oneechan, bisa tolong keluarkan barang bawaannya?」

Aku meletakkan perabotan dan tempat tidur sesuai instruksi Fina.
Kalaupun posisinya melenceng, aku bisa dengan mudah memindahkannya menggunakan kekuatan dari perlengkapan Kuma.
Kemudian aku meletakkan kotak berisi barang-barang Fina dan Shuri di lantai.

Selanjutnya, aku beralih ke kamar yang akan digunakan orang tua mereka untuk meletakkan tempat tidur dan perabotan.
Aku juga meletakkan barang-barang Tilmina-san di lantai.
Aku menunda mengeluarkan barang-barang yang berukuran kecil, jadi untuk sekarang aku akan kembali ke lantai dasar.
Sesampainya di lantai dasar, kulihat Shuri sedang berusaha keras bersih-bersih dengan tubuh mungilnya itu.
Aku mengeluarkan meja, kursi, alat makan, serta barang-barang lain di dapur.
Barang-barang yang tidak kuketahui tempatnya akan kuletakkan di ruangan kosong di lantai dasar.

「Fina, semua barang bawaan sudah kukeluarkan. Aku akan kembali ke rumah Gentz-san, oke?」

「Terima kasih banyak.」

「Terima kasih.」

Fina dan Shuri mengucapkan terima kasih.

「Kalian berdua, semangat ya!」

「Sekarang, ayo kita membersihkan kamar tidur.」

Ketika aku tiba di rumah Gentz-san, aku disambut oleh segunung kotak.
Kelihatannya barang-barangnya telah dikemas ke dalam kotak.

「Yuna-chan, tolong simpan barang bawaan di sana ya.」

Aku mengikuti instruksi Tilmina-san dan memasukkan barang-barang tersebut ke dalam Box Kuma.
Ketika aku melihat Gentz-san di dalam kamarnya, dia tampak lelah.
Meski begitu, dia patuh membereskan barang sesuai dengan instruksi Tilmina-san.
Sepertinya Gentz-san sudah berada di bawah kendali istrinya.
Aku memasukkan barang bawaan satu demi satu, tanpa terasa aku pun hampir selesai memasukkan semuanya.
Setelah memasukkan barang bawaan terakhir, akhirnya pekerjaan kami selesai dan rumah Gentz-san menjadi kosong melompong.

Meski terlambat dari waktu yang diharapkan, tetapi kami akhirnya pergi menuju rumah baru.
Pada saat kami memasuki rumah, lebih dari setengah tumpukan barang bawaan telah ditata.
Fina dan Shuri langsung datang menghampiri ketika mereka melihat kami.

「Sudah lumayan beres.」

「Ya, tapi kami belum selesai.」

「Tidak mungkin menyelesaikan semuanya dalam satu hari. Untuk hari ini, mari kita fokus membersihkan tempat untuk kita tidur. Yuna-chan, untuk barang-barang non-perabotan yang mudah diangkat, tolong diletakkan di ruang belakang di lantai pertama. Kemudian, tolong letakkan barang-barang lainnya di tempat yang telah ditentukan.」

Untuk saat ini, aku meletakkan barang bawaan besar yang dibawa dari rumah Gentz-san ke berbagai ruangan.
Aku menempatkannya di sudut ruangan, untuk ditata di kemudian hari.
Untuk barang-barang yang tidak kuketahui tempatnya, aku menempatkannya di lantai dasar, di ruang belakang yang telah disebutkan sebelumnya.

「Berhubung kita sudah selesai membereskan kamar tidur kita, mari berhenti di sini untuk hari ini.」

Tilmina-san turun dari lantai dua ke lantai dasar.

「Fina, apakah kau sudah membereskan dapur dan menyiapkan bahan untuk makan malam?」

「Maaf, saya belum membereskan dapur.」

「Hmm, kalau dimulai dari sekarang, akan membutuhkan waktu yang lama.」

「Bagaimana kalau kita makan di luar?」

Gentz-san memberikan saran.

「Tidak bisa. Masih ada yang perlu kita beli agar 4 orang yang tinggal di sini bisa hidup dengan layak. Aku dan putri-putriku tidak memiliki banyak uang, jadi seharusnya kita tidak menghabiskan uang yang sudah kau tabung dengan susah payah untuk pemborosan seperti itu.」

Mereka berdua saling menatap.

「Aaah, aku mengerti. Aku yang akan traktir, jadi ayo kita pergi ke suatu tempat untuk makan. Kalau begini tak masalah, 'kan?」

「Kami tidak mungkin merepotkan Yuna-chan lebih dari ini. Aku sudah sangat bersyukur karena kau membantu kami memindahkan barang bawaan. Kalau kami mempekerjakan seseorang, pasti akan menghabiskan banyak uang. Tapi kalau hanya kami berempat, memindahkan tempat tidur dan barang-barang besar pasti akan memakan waktu beberapa hari. Aku sangat berhutang budi padamu atas semua jasa-jasamu. Aku tidak mungkin sanggup melakukan perbuatan yang tidak tahu malu seperti memintamu untuk mentraktir kami makan.」

Aku tidak keberatan, sih.
Yah, tetap saja, orang dengan akal sehat mungkin akan berpikir seperti itu.
Aku sudah menyembuhkan penyakitnya tanpa memungut biaya, lalu datang untuk membantu mereka pindahan tanpa meminta bayaran.
Sekarang, aku bahkan menawarkan untuk mentraktir mereka makan.
Kalau aku jadi dirinya, mungkin aku juga akan menolak.

「Tilmina-san, bagaimana kalau kalian memasak di rumahku saja?」

「Di rumah Yuna-chan?」

「Kalian bebas menggunakan semua bahan makanan yang ada di rumahku, tapi sebagai gantinya kalian harus memasak makanan yang enak untukku.」

「Kalau begitu, tidak apa-apa kah? Baiklah, aku akan memasakkan sesuatu yang lezat untukmu.」

Akhirnya, kami mencapai kesepakatan dan kami berlima pun berangkat menuju Kuma House.


<< Sebelumnya Daftar Isi Berikutnya >>

Tidak ada komentar:

Posting Komentar