09 Oktober 2019

Kuma Kuma Kuma Bear - Bab 41

Bab 41 – Kuma-san Bertindak Demi Panti Asuhan

Aku kembali ke Kuma House dan mulai berpikir tentang panti asuhan.
Apa saja yang mereka butuhkan untuk bertahan hidup.
Ada tiga kebutuhan pokok; sandang, pangan, dan papan.
Untuk sandang, sepertinya mereka belum terlalu membutuhkan pakaian baru.
Untuk pangan, sepertinya persediaan makanan akan habis dalam beberapa hari ke depan.
Untuk papan, aku sudah memperbaiki rumah mereka, jadi seharusnya tidak ada masalah.

Sudah kuduga, masalah paling mendesak adalah pangan.
Seperti yang dikatakan oleh paman di kios, aku tidak mungkin membawakan makanan setiap hari.
Aku sudah mengulurkan tanganku, jadi aku tidak ingin menariknya di tengah jalan.
Saat aku masih memikirkan tentang langkah selanjutnya, terdengar suara pintu yang diketuk bersamaan dengan suara Fina yang memanggilku.

「Fina, kalian sudah selesai?」

「Iya. Jadi Guildmaster memanggil Yuna-oneechan untuk datang ke sana.」

Aku masih belum mendapat solusi atas permasalahan panti asuhan, jadi lebih baik aku pergi saja ke Guild bersama Fina.

「Oh, sudah datang.」

Guildmaster sendiri yang datang menyambutku.

「Jadi, bagaimana dengan Black Viper-nya?」

「Ah, sudah disimpan di gudang berpendingin.」

Setelah memasuki gudang berpendingin, aku bisa melihat setumpuk besar kulit, daging, serta taring.

「Seberapa banyak yang Guild inginkan?」

「Semakin banyak, semakin bagus.」

「Setengahnya cukup?」

「Kalau bisa, tambahlah sedikit lagi.」

「Kalau begitu, bagianku sepertiga.」

「Hmm. Baiklah kalau begitu.」

Setelah menerima kesepakatan dari Guildmaster, aku menyimpan bagianku ke dalam Box Kuma.

「Dan ini adalah batu sihirnya. Sebenarnya aku sangat berharap kau mau menjualnya juga.」

Aku memerlukan batu sihir untuk membuat berbagai benda, jadi akhir-akhir ini aku enggan menjualnya.
Sebenarnya aku belum tahu ingin menggunakan batu sihir Black Viper itu untuk keperluan apa, tapi aku tidak berniat untuk menjualnya.

「Mohon sabar menunggu bayaranmu, kami masih membutuhkan waktu untuk mengumpulkan uang sebanyak itu.」

「Kapan pun gak masalah.」

Saat keluar dari Guild, matahari sudah terbenam.
Kali ini aku langsung kembali ke Kuma House.

Setelah makan malam dan mandi, aku berbaring di tempat tidur.
Aku memutar otak untuk mencari cara membantu panti asuhan dengan material dari Black Viper, tapi tidak ada satu pun ide yang terlintas.
Menjualnya akan menghasilkan uang, tapi hanya cukup sampai di situ.
Aku sudah mengalahkan Black Viper, mungkin level-ku juga sudah naik, jadi kucoba untuk membuka layar status.
Belakangan ini aku hanya mengalahkan monster rank rendah seperti Wolf dan Goblin, jadi level-ku belum naik.
Kali ini, level-ku naik berkat mengalahkan Black Viper yang ber-rank tinggi, dan aku juga mendapat skill baru.


Nama: Yuna
Usia: 15 tahun
Level: 20

Skill:
Bahasa Dunia Lain
Huruf Dunia Lain
Box Dimensional Kuma
Mata Pengamatan Kuma
Deteksi Kuma
Peta Kuma
Gerbang Perpindahan Kuma

Sihir:
Kuma Light
Penguatan Tubuh Kuma
Sihir Elemen Api Kuma
Sihir Elemen Air Kuma
Sihir Elemen Angin Kuma
Sihir Elemen Tanah Kuma

Perlengkapan:
Sarung Tangan Kuma Hitam (Tidak bisa ditransfer)
Sarung Tangan Kuma Putih (Tidak bisa ditransfer)
Sepatu Kuma Hitam (Tidak bisa ditransfer)
Sepatu Kuma Putih (Tidak bisa ditransfer)
Kostum Kuma Hitam dan Putih (Tidak bisa ditransfer)
Pakaian Dalam Kuma (Tidak bisa ditransfer)




Gerbang Perpindahan Kuma
Dengan memasang dua gerbang, dapat berpindah antara gerbang yang satu dan gerbang lainnya.
Ketika memasang tiga gerbang atau lebih, dapat berpindah ke gerbang yang diinginkan dengan membayangkan lokasi gerbang tujuan.
Gerbang tidak dapat dibuka tanpa mengenakan Sarung Tangan Kuma.


Oh, aku mendapat skill yang berguna.
Tapi sedikit merepotkan karena skill ini harus dipasang terlebih dahulu.
Aku ingin segera mencobanya, jadi aku bangkit dari tempat tidur dan memasang Gerbang Perpindahan Kuma di kamarku yang terletak di lantai dua.
Sebuah gerbang berpintu ganda dengan ukiran Kuma pun terpasang di dinding kamarku.
Kemudian aku pergi ke kamar di lantai dasar dan memasang Gerbang Perpindahan Kuma lain.
Aku membuka pintu gerbang, dan aku bisa melihat kamarku yang ada di lantai dua.
Ini lumayan praktis.
Tapi kalau aku memasangnya di luar, aku harus mempertimbangkan lokasinya.
Selain itu, berhubung skill ini mesti dipasang terlebih dahulu, gerbangnya tidak akan menghilang setelah digunakan, jadi pertimbangan lokasi memasangnya menjadi semakin penting.
Baik berjalan kaki maupun menunggangi Kuma, semuanya memiliki keterbatasan masing-masing.
Skill ini termasuk teleportasi, tapi sayangnya aku tidak bisa menggunakannya dalam pertarungan.
Tapi tak ada gunanya aku mengeluh.
Bagaimanapun, skill ini sudah cukup praktis.
Sebelum Fina datang ke sini dan tak sengaja melihatnya, lebih baik sekarang kusingkirkan saja Gerbang Perpindahan Kuma ini.
Hmm, nama "Gerbang Perpindahan Kuma" terlalu panjang.
Bagaimana kalau disingkat saja menjadi "Gerbang Kuma"?
Tiba-tiba aku jadi merinding.
Apa aku masuk angin? Namanya akan kupikirkan lain kali saja, sekarang mari tidur lebih awal.
(Penjelasan: Gerbang Kuma = クマ門, dibaca Kumamon. Di Jepang, nama "Kumamon" (くまモン) sudah dikenal sebagai nama maskot resmi Prefektur Kumamoto, maskot paling populer di seluruh Jepang. Selain Yuna, penulisnya juga ikut merinding gara-gara ini hahaha.)


Pagi ini aku sarapan dengan roti lapis berisi telur mata sapi dan sayuran.
Saat mulai menggigit roti lapis, tiba-tiba aku mendapat ilham.
Benar juga! 'Kan masih ada ini?!
Roti lapis itu pun kukunyah.
Telur!
Kalau aku bisa memproduksi dan menjual telur…
Sehabis sarapan, aku langsung beranjak menuju Guild Komersial.

Setibanya di Guild Komersial, sepertinya kali ini ada lebih banyak orang daripada saat aku datang tempo hari.
Tidak, bukan sepertinya, tapi memang lebih banyak.
Bahkan dari pintu masuk pun ada banyak orang yang meluap.
Apa aku harus masuk ke sana dalam keadaan seperti ini?
Aku memanfaatkan tubuhku yang kecil untuk menyelip di antara kerumunan sambil mencari Mylene-san, orang yang sudah membantu urusanku waktu itu.
Itu dia.
Tapi tampaknya dia sedang melayani seorang pelanggan.
Saat aku sedang memikirkan langkah selanjutnya, dia selesai melayani pelanggan tersebut dan kemudian memanggilku.

「Yuna-san!」

Masih ada orang yang mengantre di sana. Apakah tidak apa-apa menyerobot seperti ini?

「Ada apa?」

「Aku cuma ingin berkonsultasi sedikit dengan Mylene-san, tapi…」

Aku melirik orang-orang yang sedang mengantre.

「Kalau begitu, saya akan mendengarnya sekarang.」

「Gak apa-apa?」

「Tidak apa-apa, ada orang lain yang akan menggantikan saya di sini. Nah, Yuna-san, silakan ikuti saya untuk konsultasi.」

Tatapan dari orang-orang yang mengantre membuatku takut.
Aku pasrah menerimanya karena aku memang menyerobot antrean mereka, tapi itu bukan sepenuhnya salahku!
Mylene-san menggantikan posisinya dengan seorang staf lalu membawaku ke ruangan lain.

「Tempat ini penuh sesak. Apakah terjadi sesuatu?」

「Yuna-san, Anda serius menanyakan itu?」

Dia menatapku penuh heran.

「……?」

「Haa.」

Kenapa kau menghela nafasmu?
Mana mungkin aku tahu kenapa Guild Komersial bisa seramai ini.

「Sepertinya Anda memang tidak bercanda. Mereka semua datang untuk membeli material dari Black Viper yang Yuna-san kalahkan. Kami sudah kewalahan sejak kemarin. Meskipun jumlahnya terbatas, semua orang ingin mendapat sebanyak mungkin.」

「Begitukah?」

「Kulit dan taring Black Viper adalah yang paling banyak dicari. Beberapa pedagang bahkan berencana untuk menjualnya di ibu kota. Tapi tentu saja dagingnya tidak bisa didistribusikan ke sana.」

「Ternyata sepopuler itu.」

「Iya. Kali ini kami bisa mendapat banyak untung, semua ini berkat Yuna-san.」

Dia menundukkan kepalanya sedikit.

「Jadi, apa yang ingin Anda konsultasikan? Selama itu permintaan dari Yuna-san, saya akan menyanggupinya asal masih berada dalam batas tertentu.」

Aku menghargai itu.
Kalau begitu aku akan bertanya tanpa ragu.

「Jadi, di kota ini ada panti asuhan, 'kan?」

「Ya, ada sebuah panti asuhan di pinggiran kota.」

「Benar. Bisakah kau menjual lahan di sekitarnya?」

「Lahan di sekitar panti asuhan ya? Saya akan memeriksanya, mohon tunggu sebentar.」

Mylene-san keluar dari ruangan dan kembali sesaat kemudian dengan membawa beberapa dokumen.
Seperti biasa, dia bekerja begitu cepat.

Ilustrasi Novel Kuma Kuma Kuma Bear Arc 2 Bab 41

「Baiklah. Tidak ada masalah. Tidak ada yang menggunakan lahan tersebut karena lokasinya dekat dengan panti asuhan.」

「Memangnya kenapa kalau dekat dengan panti asuhan?」

「Kalau boleh saya mengatakannya, itu karena anak-anak di sana tidak berpendidikan. Kalau ada yang membangun sesuatu di lahan tersebut, ada risiko bangunan tersebut akan diganggu. Terlebih lagi, lahan tersebut kurang diminati karena lokasinya yang berada di pinggiran kota.」

「Berarti aku boleh membeli lahan itu, 'kan?」

「Ya, tidak ada masalah.」

「Kalau begitu, tolong jual seluruh lahan di area itu padaku.」

「Maaf kalau saya terlalu lancang, tapi apa yang akan Anda lakukan dengan lahan itu?」

「Hmm, rahasia.」

「Rahasia ya?」

「Aku masih belum tahu apakah aku bisa melakukannya.」

Aku membayar sesuai harga yang telah disepakati, kemudian sertifikat lahan tersebut pun kuterima.
Lahan di dekat panti asuhan telah sah menjadi milikku.
Sesampainya di Kuma House, aku langsung memasang Gerbang Perpindahan di gudang.
Setelah memasangnya, aku pergi keluar kota lalu memanggil Kumayuru.
Kalau aku berangkat sekarang, aku bisa tiba di sana sebelum matahari terbenam.
Aku bergegas menuju desa tempat aku mengalahkan Black Viper dengan menunggangi Kumayuru dan Kumakyuu.
Saat matahari mulai terbenam, aku bisa melihat desa tujuanku di kejauhan.
Hari sudah mulai menggelap.
Kalau saja aku menyadari soal skill Gerbang Perpindahan sesaat setelah mengalahkan Black Viper, aku tidak akan kerepotan datang ke sini dua kali.
Yah. Apa boleh buat, tak ada gunanya aku terus menyesalinya.
Kali ini aku tidak akan memasuki desa, tapi masuk sedikit jauh ke pedalaman gunung.
Kondisi saat ini sudah lumayan gelap, jadi aku mengeluarkan Cahaya Kuma dan terus mendaki gunung.

「Adakah lokasi yang cocok?」

Apakah di sini tidak apa-apa?
Hari sudah gelap, proses pencarian lokasi menjadi sulit. Aku sudah menemukan lokasi yang lumayan bagus di bawah tebing, jadi kuputuskan di sini saja.
Kalau di sini, mungkin tidak akan ada orang yang datang.
Aku menuruni tebing dan membuat gua di dasarnya.
Mulut guanya kubuat hanya cukup besar untuk dimasuki para Kuma, tapi bagian dalamnya kubuat jauh lebih besar dan luas.
Di luar sudah cukup gelap, tapi di dalam gua ini jauh lebih gelap lagi, jadi aku mengeluarkan dua Cahaya Kuma dan terus bekerja.
Bagian detailnya akan kukerjakan di lain hari, untuk sekarang aku menutup mulut gua dengan sihir tanah, memasang Gerbang Perpindahan, lalu memasukinya.

「Aku pulang.」

Hanya dalam sekejap, aku sudah tiba di gudang Kuma House.
Skill ini memang cukup praktis.




Sebelumnya aku menulis tanpa berpikir panjang.
Seharusnya aku sudah membuat Yuna memeriksa statusnya setelah mengalahkan Black Viper lalu di saat itu juga memasang Gerbang Perpindahan di sana.


Omong-omong, apakah Gerbang Kuma (Kumamon) termasuk pelanggaran?
Mungkin aman karena yang ini bukan untuk nama karakter.


<< Sebelumnya Daftar Isi Berikutnya >>

Tidak ada komentar:

Posting Komentar