20 Oktober 2019

Kuma Kuma Kuma Bear - Bab 44

Bab 44 – Sudut Pandang Cliff (Lord)

Aku membuat cerita melalui sudut pandang Cliff karena aku tidak memiliki kemampuan menulis yang cukup.
Aku tidak bisa menyusun cerita kali ini melalui sudut pandang Yuna.




Jumlah produksi telur perlahan-lahan semakin meningkat.
Aku berulang kali ke desa untuk menangkap ayam.
Tempatku menangkapnya adalah hutan yang jauh dari desa karena kalau terlalu dekat dengan desa pasti akan mengganggu penduduk sekitar.
Berkat usahaku itu, jumlah Pepetok yang diternakkan telah bertambah menjadi sekitar 300 ekor, belum termasuk anaknya yang juga kami tetaskan dan besarkan sendiri.

Pada suatu hari, Lord Cliff mendatangi rumahku.

「Selamat datang, Cliff-sama. Ada perlu apa?」

Berhubung dia merupakan seorang bangsawan, kali ini aku menyambutnya dengan hormat.

「Yuna, ada yang ingin kutanyakan padamu.」

「Apa itu?」

「Kenapa kau tidak mau menjual telur kepada keluarga Foschuroze?」




Sudut Pandang Cliff

Aku beristirahat sejenak setelah menyelesaikan pekerjaan untuk pagi ini.
Meskipun hanya membaca dan menanda tangani dokumen, tapi ada begitu banyak dokumen yang harus kuproses, jadi sungguh melelahkan.
Di tengah istirahat, Rondo si kepala pelayan masuk ke ruang kerjaku.

「Maafkan saya karena mengganggu istirahat Tuan.」

「Ada apa, masalah darurat?」

「Tidak, sebenarnya bukan masalah yang serius, tapi saya rasa Anda perlu mendengarnya.」

Kalau Rondo sudah berkata seperti itu, mungkin masalahnya memang tidak serius, tapi sepertinya ada sesuatu yang perlu dikhawatirkan.

「Akhir-akhir ini mulai ada pasokan telur Pepetok dalam jumlah yang besar di kota ini, tapi ada sesuatu yang janggal.」

「Apa yang janggal?」

「Pertama, saya tidak bisa melacak sumber pemasoknya. Kedua, jika saya hendak membeli atas nama keluarga Foschuroze, mereka tidak akan bersedia menjual telur kepada saya.」

「Hah? Apa maksudnya itu?」

「Saya selalu mendapat jawaban yang tidak jelas setiap kali saya menanyakan hal tersebut pada orang yang bertugas menyetok bahan makanan, dan tetap tidak ada jawaban yang memuaskan meskipun saya sudah menghabiskan waktu yang lama. Saya bisa mendapatkan telur bila membelinya secara normal, tapi bila saya membelinya atas nama keluarga Foschuroze, mereka akan beralasan telurnya sudah habis, atau tidak bisa membelinya tanpa dipesan terlebih dahulu, bahkan ada yang menolak mentah-mentah.」

「Apa katamu?!」

「Saya hanya bisa menyimpulkan bahwa mereka tidak ingin menjual telur kepada keluarga Foschuroze. Saat saya menanyakan hal tersebut pada Guild Komersial, mereka juga tidak tahu-menahu soal itu. Usaha saya untuk mencari jawaban sama sekali tidak membuahkan hasil.」

Sebenarnya tidak masalah kalau aku tidak bisa memakan telur, tapi tetap saja perasaanku tidak enak.

「Tidak ada pekerjaan mendesak untuk sore hari, 'kan? Haruskah aku pergi ke Guild Komersial?」

Aku mengakhiri istirahat singkatku dan langsung bergegas ke Guild Komersial.
Aku memang belum membuat janji untuk bertemu, tapi aku bisa segera menemui Guildmaster.

「Eh, ada Cliff-sama. Ada perlu apa hari ini?」

Guildmaster dari Guild Komersial, Mylene, melemparkan senyum tengiknya padaku.

「Kali ini aku datang bukan untuk membahas pekerjaan. Ada hal pribadi yang ingin kutanyakan.」

「Hal pribadi?」

「Tentang telur Pepetok.」

「Tentang telur Pepetok ya?」

Mylene mengulangi pertanyaanku tanpa merubah raut wajahnya sedikit pun.

「Ya. Kabarnya tidak ada orang yang bersedia menjual telur kepadaku.」

「Mana mungkin.」

「Jangan bohong. Aku sudah mendapat informasinya.」

「Telur Pepetok sangat populer, jadi mungkin Anda tidak bisa membelinya karena sudah habis terjual atau terlalu banyak orang yang sudah memesan.」

「Hal yang sama juga dikatakan oleh para penjual telur.」

「Berarti memang begitulah adanya.」

「Kau pikir aku akan mempercayainya begitu saja?」

「Bukankah tidak masalah kalau Anda tidak menikmati telur?」

「Aku tersinggung karena diperlakukan seperti itu oleh orang yang tidak kukenal. Aku ingin putriku juga bisa menikmati telur.」

「Kalau begitu, haruskah saya siapkan jatah untuk putri Anda sekarang supaya bisa Anda bawa pulang?」

「Tidak ada jatah untukku?」

「Tidak ada.」

Mylene terus tersenyum lebar.
Wanita yang menyebalkan.
Satu dari sedikit orang yang berani melawanku.

「Kau benar-benar tidak mau memberikan jawaban?」

「Saya tidak bisa menjual telur pada Cliff-sama karena sebuah perjanjian.」

「Apakah perjanjian itu begitu penting sampai kau rela memutuskan relasi denganku?」

「Ya. Kalau Anda tidak bersalah dalam kasus ini, saya mungkin akan berada di pihak Anda. Tapi, kali ini saya berada di pihak anak itu karena saya lebih tertarik padanya.」

「Aku bersalah?」

「Ya, ada banyak anak yang menderita karena ulah Anda. Anak itulah yang telah menyelamatkan mereka. Sebagai seorang Lord, mungkin keputusan Anda sudah tepat. Tapi sebagai seorang manusia, menurut saya itu adalah kesalahan besar.」

「Banyak anak yang menderita?」

「Sebagai seorang pedagang, saya memahami pola pikir Anda, tapi kali ini saya lebih memilih untuk berpihak pada anak itu.」

「Tumben kau berpihak seperti ini.」

「Soalnya anak itu sangat menarik. Saya sudah bertemu dengan berbagai macam orang, tapi ini pertama kalinya saya menemui anak yang tidak bisa ditebak, baik itu kekuatannya, tingkah lakunya, maupun pola pikirnya.」

「Bahkan orang sepertimu sampai memujinya seperti itu. Terlepas dari masalah telur ini, aku jadi ingin berjumpa langsung dengannya.」

「Tapi saya tidak akan membiarkan Anda menjumpainya.」

「Setidaknya, bisakah kau memberitahuku kesalahan apa yang sudah kuperbuat?」

「Saya tidak bisa. Kalau saya memberitahu Anda, mungkin Anda bisa mendapat petunjuk tentang anak itu.」

「Kalau begitu, bisakah kau membayar hutangmu padaku sekarang?」

「Hutang?」

「Tempo hari kau tidak bisa menyiapkan hadiah persembahan untuk raja, 'kan?」

「Haruskah Anda mengungkitnya sekarang?」

「Bukankah itu tanggung jawab Guild Komersial?」

「Tapi, apakah hadiah persembahan untuk raja sudah diputuskan?」

「Ah, aku menerima Pedang Goblin King dari seorang petualang.」

「Pedang Goblin King?」

「Ya, seorang gadis berpenampilan Kuma mendapatkan pedang itu setelah ia mengalahkan Goblin King.」

「Yuna-chan?」

「Kau mengenalnya?」

「Seorang pemula yang membasmi 100 Goblin, memburu Wolf tanpa pandang bulu, mengalahkan Tiger Wolf, dan baru-baru ini mengalahkan Black Viper. Gadis imut yang berpakaian seperti Kuma.」

「Tak kusangka kau tahu sampai serinci itu.」

「Itu karena dia merupakan pendatang baru yang menjanjikan. Dia sudah menarik perhatian kami yang berada di Guild Komersial, tapi saya tidak menyangka dia juga mendapat Pedang Goblin King saat membasmi segerombolan Goblin.」

「Itulah mengapa aku berhasil mendapat hadiah untuk raja. Berhubung kau tidak bisa menyiapkan hadiah persembahan untuk raja, bisakah kau membayar hutangmu padaku?」

「Curang. Tapi, saya baru tahu bahwa Yuna-chan juga sudah mengenal Cliff.」

「Yah, sedikit banyak. Aku dan putriku cukup menyukainya. Ini pertama kalinya aku berjumpa dengan petualang yang begitu menarik.」

「Tapi, si petualang Yuna-chan itu sampai membenci Anda seperti ini.」

「…Apa katamu?」

「Orang yang menyediakan pasokan telur untuk Guild adalah Yuna-chan. Dan Guild diberi izin memperjualbelikan telur-telur tersebut dengan syarat tidak boleh menjualnya pada keluarga Foschuroze.」

「Ternyata Yuna orangnya.」

Nona Kuma itu membenciku.
Saat aku berpikir begitu, perasaanku langsung menjadi tidak enak.
Saat pertama kali bertemu dengannya, kupikir dia adalah gadis yang menarik.
Bahkan dia mengizinkanku untuk menunggangi salah satu makhluk panggilannya.
Dia juga memberikan Pedang Goblin King padaku.
Aku pernah pergi melihat-lihat Kuma House yang sering diperbincangkan.
Aku juga sudah mendengar desas-desus bahwa dia mengalahkan Black Viper.
Dia sudah menyelamatkan sebuah desa.
Kali ini, sebenarnya aku sudah berencana untuk mengundangnya datang serta memberikan penghargaan untuknya.
Menurutku kepribadiannya sudah cukup baik.
Tapi sekarang aku dibenci oleh Yuna yang seperti itu.

「Boleh aku menanyakan alasannya?」

「Silakan tanyakan langsung padanya. Saya sendiri tidak bisa memastikan siapa yang salah.」

Kalau aku menanyainya lebih dari ini, dia pasti tidak akan menjawab.
Wanita ini memang orang yang seperti itu.

「Aku mengerti. Aku akan menemui Yuna.」

Aku keluar dari Guild Komersial dan langsung bergegas menuju Kuma House untuk menemui Yuna.
Yang terpampang di depan mataku sekarang adalah sebuah rumah berbentuk Kuma.
Ini adalah bangunan yang mulai menjadi pusat perhatian di kota ini.
Aku berdiri di depan Kuma House dan mulai memanggil Yuna.

「Selamat datang, Cliff-sama. Ada perlu apa?」

「Yuna, ada yang ingin kutanyakan padamu.」

「Apa itu?」

「Kenapa kau tidak mau menjual telur kepada keluarga Foschuroze?」

Aku langsung bertanya ke inti permasalahan.

「Apa maksudmu?」

「Aku memaksa Mylene untuk membuka mulutnya, jadi jangan marah padanya.」

「Aku gak marah sama sekali. Kalau posisi Guild menjadi terancam, dia boleh-boleh saja bercerita tentangku.」

「Jadi, kenapa kau meminta mereka untuk tidak menjual telur padaku?」

「Karena telur-telur itu diproduksi di panti asuhan.」

「…?」

「Itulah kenapa aku memutuskan untuk gak menjual telur padamu, aku ingin sedikit membalas dendam.」

「Apa hubungan antara panti asuhan yang memproduksi telur dan larangan menjual telur padaku?」

「Kau benar-benar gak mengerti? Kau mengurangi dana bantuan untuk panti asuhan secara bertahap, dan akhirnya menghentikannya total. Panti asuhan memang gak memberikan kontribusi bagi kota ini, tapi meski begitu, menurutku gak sepantasnya kita memojokkan anak-anak yang masih memiliki masa depan ke situasi antara hidup dan mati. Aku menyukai anak-anak, terlebih lagi mereka gak memiliki orang tua. Aku gak setuju dengan caramu yang seenaknya saja menelantarkan mereka hanya karena kau gak membutuhkan mereka.」

Aku sama sekali tidak mengerti dengan apa yang Yuna katakan.
Yuna terus menceramahiku tanpa memberikanku waktu untuk berpikir.

「Anak-anak itu begitu lapar sampai terpaksa mengais sisa makanan orang lain. Para pengasuh selalu menundukkan kepala mereka di toko dan penginapan demi mendapatkan makanan sisa. Anak-anak memakai pakaian yang sama setiap hari. Tempat tinggal mereka penuh lubang di sana-sini, dan di tempat tidur mereka gak ada selimut untuk menghangatkan diri. Kenapa pula anak-anak yang sudah bekerja keras mengurus burung-burung itu diharuskan untuk menjual telur padamu?」

「……」

「Sebagai seorang Lord, seharusnya kau masih bisa menikmati hidup meskipun tanpa telur, 'kan?」

Aku masih tidak bisa memahami apa yang Yuna katakan.
Menghentikan dana bantuan untuk panti asuhan?
Anak-anak mengais sisa makanan?
Bertahan hidup dengan mengandalkan makanan sisa?
Rumah penuh lubang?
Tidak ada pakaian?
Tidak ada selimut hangat?

「Saat aku baru mendengar situasinya, sebenarnya aku ingin langsung memberimu sedikit pelajaran. Tapi Bu Ketua panti asuhan menahanku, dia sudah sangat bersyukur karena kau sudah memberi mereka tempat tinggal.」

Dengan kata lain, Yuna marah saat melihat anak-anak panti asuhan yang susah mendapat makanan karena mengira aku sudah menghentikan dana bantuan untuk panti asuhan.
Lalu Yuna mengumpulkan anak-anak panti asuhan, memberi mereka pekerjaan mengurus Pepetok, dan menjual telurnya ke Guild Komersial.
Sebagai pembalasan dendam, meskipun hanya dengan cara sepele, dia menolak untuk menjual telur padaku.
Mylene berkata bahwa sebagai seorang Lord, keputusan itu sudah tepat, tapi sebagai seorang manusia, itu adalah kesalahan besar.
Dengan kata lain, apakah dia bermaksud bahwa berhenti menghamburkan anggaran untuk panti asuhan yang tidak menghasilkan uang adalah langkah yang tepat bagi seorang Lord, tapi menelantarkan anak-anak yang membutuhkan adalah kesalahan bagi seorang manusia?
Tapi yang menjadi masalah sekarang adalah anggapan bahwa aku sudah menghentikan dana bantuan untuk panti asuhan.
Aku tidak menghentikan dana bantuan untuk panti asuhan.
Kenapa bisa begini?

「Yuna, kau mungkin tidak mempercayaiku, tapi aku tidak pernah merasa menghentikan dana bantuan untuk panti asuhan. Sekarang aku akan pulang dan memeriksanya. Aku akan segera kembali ke sini setelah memahami akar permasalahannya.」

Aku bergegas kembali ke kediamanku.
Aku bukan berjalan, tapi berlari.
Kenapa dana bantuan tidak sampai ke panti asuhan?
Aku kembali ke ruang kerjaku dan langsung memanggil Rondo si kepala pelayan.

「Selamat datang kembali, Cliff-sama.」

「Rondo! Segera cari tahu apa yang terjadi dengan dana bantuan untuk panti asuhan!」

「Dana bantuan untuk panti asuhan ya?」

「Ya. Cari orang yang sudah membuatku seolah-olah menjadi seorang Lord berdarah dingin!」

「Saya mengerti.」

Rondo menundukkan kepalanya, kemudian keluar dari ruang kerjaku.
Pekerjaan sore itu membuatku frustasi hingga aku tak bisa meneruskan pekerjaan.
Pada malam harinya, Rondo datang ke kamarku.

「Cliff-sama, apakah sekarang waktu yang tepat?」

「Apakah kau mendapatkan sesuatu, apapun itu?!」

「Ya. Orang yang mengelola dana bantuan untuk panti asuhan adalah Enzo Roland-sama.」

「Enzo, katamu?」

Ternyata dia yang bertanggung jawab?
Rasanya ingin sekali aku memukul diriku sendiri karena tidak mengetahui hal itu meskipun aku seorang Lord.

「Sepertinya Enzo-sama sudah menggelapkan dana bantuan untuk panti asuhan.」

「Dia menggelapkannya?!」

Pada dasarnya, tugasku adalah menugaskan pekerjaan kepada orang lain serta mengawasinya.
Jika ada proposal yang meminta dana bantuan untuk panti asuhan, aku akan menandatangani dan mengalirkan dana bantuan tersebut.
Berhubung proposal itu datang secara rutin setiap bulan, aku langsung menandatanganinya tanpa berpikir panjang.
Kalau seperti itu, pantaslah Yuna menjadi semarah itu.

「Saya belum memeriksa secara rinci, tapi sepertinya aliran dana fiktif hanya dijumpai pada pekerjaan yang melibatkan Enzo-sama. Sebagian besar uang yang beliau kelola sudah digelapkan. Ditambah lagi, sepertinya beliau sedang terlilit hutang.」

「Kenapa dia bisa terlilit hutang kalau dia sudah menggelapkan uang?」

「Sepertinya beliau menghamburkan terlalu banyak uang untuk bermain wanita. Selain itu, istri beliau juga banyak membeli dan mengoleksi perhiasan dan benda-benda berharga lainnya. Dan anak beliau juga menghabiskan uang untuk bermain wanita, persis seperti sang ayah.」

「Kurang ajar!」

Semua uang itu adalah anggaran kota!

「Berani-beraninya dia membodohiku! Rondo! Sekarang kumpulkan pasukan dan segera pergi ke rumah Enzo! Jangan biarkan mereka kabur! Tapi jangan bunuh mereka! Pastikan kau bawa mereka hidup-hidup ke hadapanku!」

「Ya, saya mengerti.」

Kemudian Rondo meninggalkan kamarku.
Satu jam kemudian, tibalah Enzo yang sudah begitu gemuk di hadapanku, beserta seluruh keluarganya.
Seluruh anggota keluarganya begitu kelebihan berat badan, sampai membuatku mual.

「Anu, Cliff-sama, sampai mengutus pasukan untuk menjemputku, sebenarnya ada urusan apa di malam selarut ini?」

「Saat ini rasanya aku ingin sekali menghabisi kalian sekeluarga, jadi sebaiknya kau jawab pertanyaanku dengan jujur.」

「……」

「Apa kau menggelapkan dana bantuan untuk panti asuhan?!」

「Tidak, saya tidak melakukan hal seperti itu.」

「Lalu kenapa panti asuhan mengatakan bahwa mereka tidak menerima uang sepeser pun?!」

「Itu perkataan dari panti asuhan, 'kan? Mereka mungkin mengira bisa mendapat tambahan uang bila mengatakan bahwa mereka tidak menerima sepeser pun. Dasar sampah masyarakat.」

Yang sampah masyarakat itu kau!

「Sebagian besar pekerjaan yang kutugaskan padamu seperti tidak tersentuh. Kau tidak tampak bekerja sedikit pun.」

「Saya akan mengerjakannya nanti. Saya hanya sedikit terlambat.」

「Kau juga sepertinya sedang terlilit hutang.」

「Itu hanya masalah kecil. Saya bisa segera melunasinya. Jadi Cliff-sama tidak perlu merisaukan persoalan itu.」

Tampaknya dia benar-benar tidak berniat untuk mengatakan yang sebenarnya.

「kalau begitu, tidak ada masalah kalau aku memeriksa rumahmu, 'kan?」

「Itu…」

「Yah, meskipun sebenarnya aku sudah selesai memeriksa rumahmu.」

「Anda pikir Anda bisa berbuat seenaknya begitu? Saya akan melaporkan hal ini pada kakak saya di ibu kota.」

「Ini adalah kotaku. Aku akan langsung mengeksekusimu setelah memeriksa bukti yang telah dikumpulkan. Masukkan tiga orang ini ke dalam penjara!」

「Tunggu! Izinkan saya menghubungi kakak saya di ibu kota!」

「Sumpal mulutnya. Mereka membuatku mual.」

Para prajurit kemudian menyumpal mulut ketiga orang itu dengan kain lalu membawa mereka ke penjara.
Sesaat kemudian, Rondo yang sedari tadi menyelidiki kediaman Roland pun kembali.

「Ada yang berhasil kau temukan?」

「Ya. Saya sudah mendapatkan semua bukti penggelapan.」

Raut wajah Rondo terlihat tidak baik-baik saja.

「Ada apa?」

「Perbuatan Enzo-sama ternyata sudah sangat melewati batas.」

「Separah itu?」

「Penggelapan uang, penyalahgunaan anggaran, penganiayaan, pembunuhan, transaksi ilegal, dan masih banyak lagi.」

「Pembunuhan?!」

「Ya, terdapat banyak mayat di penjara bawah tanah. Penyebab kematian tiap korban tampaknya sungguh mengerikan, benar-benar tidak berperikemanusiaan.」

Cerita berikutnya yang kudengar dari Rondo membuat darahku mendidih.
Mereka mempekerjakan banyak wanita muda yang berasal dari pelosok desa untuk menjadi pelayan.
Para wanita itu disiksa sampai tewas, kemudian mayatnya dibuang ke bawah tanah.
Berhubung para wanita itu berasal dari pelosok desa, tidak akan ada penduduk kota yang akan menyadari jika mereka hilang.
Kalau ada keluarga atau kekasih dari desa yang datang mencari keberadaan para wanita di kota, mereka akan diundang ke kediaman, kemudian dikurung, dan akhirnya dibunuh.
Sepertinya hal itu sudah berulang kali terjadi.

Sang istri gemar membeli dan mengoleksi perhiasan menggunakan uang dari Enzo. Kalau uangnya sedang tidak ada, dia akan berhutang.
Enzo menggelapkan dan menyalahgunakan anggaran demi membayar hutang-hutang tersebut.

Putranya kerap memerkosa wanita di kota, dan membungkam mulut mereka menggunakan uang dan kekuasaannya.
Makan dan minum tanpa membayar sudah biasa dilakukannya. Kalau ada toko yang menentangnya, dia akan mengamuk dan menghancurkan toko tersebut.

Begitu banyak hal buruk yang terjadi, tapi kenapa selama ini tidak ada informasi yang sampai ke telingaku?
Alasannya jelas, mungkin Enzo sudah membungkam mereka semua.
Meskipun dia sebenarnya tidak termasuk dalam keluarga inti, mungkin semua ini karena dia memiliki kakak laki-laki yang berpengaruh kuat di ibu kota.
Tapi, kota ini adalah kotaku.
Aku tidak akan membiarkan dia berbuat seenaknya.

「Eksekusi dia.」

Perbuatannya sudah tidak bisa ditolerir lagi.

「Apakah Tuan yakin? Bagaimana dengan kakak Enzo-sama di ibu kota?」

「Aku tak peduli. Katakan saja bahwa ada perampok yang membobol kediaman lalu membunuh mereka.」

Aku pun mengeksekusi keluarga Roland.
Semua bukti perbuatan ilegalnya sudah diamankan.
Semua asetnya sudah disita.
Para korban yang masih terkurung di penjara bawah tanah juga sudah diselamatkan.
Bila mereka tidak memiliki tempat untuk kembali, kami sudah menyiapkan tempat yang bisa mereka tempati setelah menjalani perawatan.
Setelah menyelesaikan semuanya, aku pergi ke tempat Yuna lagi.

「Maafkan aku.」

Aku menundukkan kepalaku, kemudian menceritakan penyebab terhentinya dana bantuan untuk panti asuhan.
Biasanya aku tidak akan menceritakan hal seperti ini kepada rakyat biasa.
Tapi aku merasa harus membicarakannya dengan gadis ini.

「Bawahanku sudah menggelapkan uang tanpa sepengetahuanku. Aku akan segera mengalirkan kembali dana bantuan untuk panti asuhan.」

「Gak perlu.」

「……」

「Mereka semua sedang bekerja keras, jadi mereka gak memerlukan dana bantuan.」

「Tapi kalau begitu-」

「Kalau anggarannya masih ada, bagaimana kalau digunakan secara efektif saja?」

「Secara efektif?」

「Contohnya untuk membuat departemen pengawasan supaya kejadian itu gak terulang lagi.」

「Pengawasan?」

「Departemen yang bertugas memeriksa apakah suatu anggaran sudah digunakan sesuai dengan perintahmu. Misalnya dalam kasus panti asuhan kali ini, kau bisa menyuruh seseorang untuk mendatangi dan memeriksa panti asuhan sebulan sekali. Apakah anggarannya digunakan dengan benar? Kalau anggaran tersebut dipakai untuk membeli sesuatu, apakah harganya sudah wajar? Kalau ada orang yang bertugas memeriksa hal-hal seperti itu, penggelapan dan penyalahgunaan anggaran gak akan mudah terjadi. Tapi kalau sang pengawas ternyata juga seorang penjahat, ya tetap saja sia-sia.」

「Jadi apa yang harus kulakukan?」

「Kau sendiri sudah tahu jawabannya 'kan? Cari orang yang bukan hanya kau percayai, tapi yang juga rela mengorbankan nyawanya demi mempertahankan kepercayaan yang kau berikan. Di sekitarmu pasti ada orang seperti itu, 'kan?」

「…Ya, ada.」

Rondo cocok dengan kriteria itu.

「Baguslah kalau begitu.」

Yuna hanya mengatakan itu lalu berhenti berbicara.

「Jadi, kau yakin kalau panti asuhan akan baik-baik saja?」

「Yakin.」

「Kali ini kau sudah banyak menolongku. Anak-anak itu tidak mati terlantar. Aku pasti akan membalas budimu suatu hari nanti.」

Aku meninggalkan rumah Yuna dan kembali ke kediamanku.
Masih ada banyak pekerjaan yang menumpuk.
Untuk sementara ini aku akan meminta Rondo untuk menjadi tangan kananku sekaligus kepala pelayan.




Akhirnya kisah tentang panti asuhan yang kutulis karena iseng pun berakhir.
Aku hanya iseng menulisnya, jadi aku sempat bingung karena tidak bisa menentukan alasan kenapa panti asuhan kekurangan uang.
Cliff adalah Lord yang baik hati, jadi dia pasti akan memberikan uang kepada panti asuhan.
Kalau begitu, apa yang terjadi dengan dana bantuan tersebut?
Aku tidak merancang Cliff sebagai karakter jahat sejak awal,
jadi pilihan tersangkanya adalah bu ketua atau bawahan Lord, dan aku memilih bawahan Lord.
Kalau kau menulis tanpa memikirkan bagian akhir, beginilah jadinya. Ini adalah contoh yang tidak patut ditiru.


Aku menulis hanya berdasarkan ide dadakan, jadi mungkin tulisanku terkesan terburu-buru, tapi terima kasih banyak atas semua dukungan yang kalian berikan selama ini dan masa mendatang.


<< Sebelumnya Daftar Isi Berikutnya >>

Tidak ada komentar:

Posting Komentar