10 November 2019

Kuma Kuma Kuma Bear - Bab 50

Bab 50 – Sudut Pandang Fina 7

Hari ini ayah pulang dengan wajah muram.
Apa yang terjadi?
Dia bercerita bahwa seekor Black Viper telah muncul dan menyerang satu desa.
Guild sedang dalam keadaan gempar.
Sepertinya ayah yang bertugas menguliti dan membeli material dibolehkan pulang, tapi anggota staf lainnya tidak bisa pulang dan tetap tinggal di Guild.
Black Viper adalah ular yang berukuran besar.
Saya belum pernah melihatnya.
Katanya, butuh setidaknya party petualang rank C untuk mengalahkan monster tersebut.
Sepertinya hanya 2 orang, Yuna-oneechan dan Guildmaster, yang pergi untuk membasmi monster itu.
Ayah tampak khawatir.
Dia hanya menggumam, "Tidak mungkin mereka bisa mengalahkannya".
Keesokan harinya, party yang diminta untuk mengalahkan Black Viper ternyata sedang terluka sehingga tidak bisa memenuhi permintaan tersebut.
Ayah menjadi galau karena tidak bisa pergi untuk membantu Yuna-oneechan.
Dua hari kemudian, Yuna-oneechan dan Guildmaster kembali dengan selamat.
Black Viper juga sudah dikalahkan.
Sepulang kerja, Ayah memberitahu saya hal itu dengan penuh suka cita.
Keesokan harinya mereka akan menguliti Black Viper, jadi saya juga dipanggil untuk membantu.

Saya pergi ke Guild pagi-pagi sekali.
Namun sepertinya Yuna-oneechan belum datang.
Ternyata waktu pertemuan tidak ditentukan sebelumnya demi memberikan onee-chan waktu untuk mengistirahatkan tubuhnya.
Sampai waktunya tiba, saya akan membantu pekerjaan di Guild.
Tapi tidak disangka, Yuna-oneechan datang ke Guild pagi ini dengan penuh semangat.
Apakah dia benar-benar telah mengalahkan Black Viper dan melakukan perjalanan yang memakan waktu 3 hari?
Saya memerhatikannya, dan tampaknya dia tidak terluka sedikit pun.
Saya semakin tidak memahami seberapa kuat sebenarnya Black Viper itu.

Kami menunggu di gudang berpendingin supaya bisa segera menguliti Black Viper tersebut, tapi kemudian kami semua dipanggil keluar.
Sepertinya ukuran Black Viper terlalu besar sehingga tidak muat untuk diproses di gudang berpendingin.
Apakah sampai sebesar itu?
Tempat pemrosesan dialihkan ke luar kota.
Black Viper yang dikeluarkan Yuna-oneechan dari mulut Kuma-nya berukuran begitu besar.
Onee-chan mengalahkan monster ini sendirian?
Sulit dipercaya.
Atas arahan dari ayah dan staf Guild lainnya, proses menguliti pun dimulai.
Saya berpasangan dengan ayah.
Pertama, ayah mengupas kulitnya.
Kemudian, dari tempat yang kulitnya sudah dikupas, saya memotong-motong dagingnya menjadi bentuk balok lalu memasukkannya ke tas item.
Bisakah kami menyelesaikannya hari ini?
Bagaimanapun, saya akan berusaha sebaik mungkin.
Beberapa jam kemudian, akhirnya kami selesai.
Ternyata bisa selesai hari ini juga.
Syukurlah.

Masalah pengantaran material akan saya serahkan pada orang lain, soalnya saya perlu melakukan sesuatu yang diminta oleh Guildmaster.
Yaitu membawa Yuna-oneechan ke Guild.
Setelah itu, pekerjaan untuk hari ini pun berakhir.
Saya memutuskan untuk langsung pulang dan cepat tidur.
Memang cukup lelah, tapi saya senang bisa membantu ayah.

Akhir-akhir ini hanya hal menyenangkan yang terjadi dalam hidup saya.
Penyakit ibu sudah sembuh total.
Ayah mencoba untuk membuat kami tertawa saat makan.
Tapi, ibu hanya berkata "Garing!" sambil tertawa.
Sudah berapa tahun kami tidak merasakan duduk di meja makan yang penuh dengan canda tawa?
Bagi adik saya, Shuri, mungkin ini adalah pengalaman pertamanya.
Tapi suatu hari, ibu mengatakan sesuatu yang di luar dugaan.

「Boleh aku bekerja sebagai petualang?」

Kami semua menahannya.
Ayah melarang keras.

「Kau, ingin cari mati dan meninggalkan anak-anak?! Apa penghasilanku tidak cukup?!」

Membayangkan ibu bertarung melawan Black Viper saja sudah membuat saya takut.
Tapi, kalau membayangkan Yuna-oneechan yang bertarung, saya bisa membayangkan dia bertarung dengan wajah santai. Kenapa bisa begitu, ya?
Padahal saya hanya pernah sekali melihat langsung Yuna-oneechan bertarung, yaitu saat pertama kali kami bertemu.

Shuri juga memeluk ibu dengan erat, sambil terus menggeleng-gelengkan kepalanya.
Akhirnya, sebagai jalan tengah, ibu akan mencari pekerjaan di Guild Komersial.
…Lalu kenapa akhirnya ibu malah mendapat pekerjaan dari Yuna-oneechan?
Pekerjaan tersebut tampaknya berkaitan dengan mengurus telur burung.
Apa yang sedang Yuna-oneechan lakukan?
Apakah dia akan berhenti menjadi petualang dan berencana untuk menjadi pedagang?

Suatu hari, Yuna-oneechan meminta saya dan Shuri untuk datang ke rumahnya pada esok harinya.
Sepertinya kami akan mencicipi makanan.
Saya sedikit cemas, tapi saya juga penasaran.

Keesokan paginya, sehabis sarapan, saya dan Shuri pergi ke Kuma House, lalu Yuna-oneechan menyajikan makanan yang disebut "puding".
Makanan itu berwarna kuning.
Sepertinya ini adalah makanan manis yang terbuat dari telur.
Apakah tidak apa-apa kalau saya memakan hidangan yang terbuat dari bahan yang begitu mahal?
Namun, makanan ini dibuat oleh Yuna-oneechan.
Saya akan mencicipinya dengan senang hati.
Setelah satu suapan,
Apa ini, kok ada makanan seenak ini?
Rasanya begitu lembut dan manis, saya belum pernah memakan atau mendengar tentang makanan semacam ini sebelumnya.
Saya menghabiskannya hanya dalam sekejap mata.
Mangkuk Shuri juga sudah kosong.
Saat kami, dua bersaudari, hanya bisa menunjukkan wajah yang penuh kekecewaan, Yuna-oneechan memberikan kami masing-masing satu porsi lagi sambil tersenyum pasrah.
Kali ini, mari kita nikmati perlahan.

Di suatu sore, saat saya sedang mengajari Shuri baca tulis di rumah, Yuna-oneechan datang berkunjung.
Apakah dia akan meminta kami untuk mengerjakan sesuatu?
Ternyata dia akan pergi ke ibu kota untuk mengawal seseorang.
Oleh sebab itu, dia datang ke sini untuk meminta ibu menjaga panti asuhan.

「Ke ibu kota, enak ya.」

Setelah saya mengatakan itu, akhirnya diputuskan bahwa saya juga boleh ikut.
Apakah tidak apa-apa?
Tapi sepertinya masih tergantung dari persetujuan orang yang akan dikawalnya.
Saya masih belum tahu apakah saya bisa pergi atau tidak, tapi saya tidak sabar menunggu hari esok.


<< Sebelumnya Daftar Isi Berikutnya >>

Tidak ada komentar:

Posting Komentar