15 Desember 2019

Kuma Kuma Kuma Bear - Bab 51

Bab 51 – Kuma-san Berangkat ke Ibu Kota Kerajaan

Tibalah hari keberangkatan, dan pertama-tama aku mampir ke rumah Tilmina-san untuk menjemput Fina.
Setelah itu kami berdua pergi ke kediaman Lord untuk menemui Noa.

「Yuna-oneechan, apakah permintaan pengawalan hari ini berhubungan dengan Foschuroze-sama?」

Fina bertanya dengan raut wajah cemas.

「Iya. Belum kuberi tahu ya?」

「Saya benar-benar belum diberi tahu. Saya tidak menyangka harus bertemu dengan Foschuroze-sama.」

Wajah Fina langsung memucat.
Bagaimanapun, di dunia ini terdapat jurang begitu lebar yang memisahkan antara bangsawan dan rakyat jelata.

「Jangan khawatir, mereka gak akan memakanmu. Lagi pula, yang harus kukawal adalah putrinya, Noa.」

「Noire-sama, ya? Tapi tetap saja, bagi orang seperti saya…」

Eh? Meskipun aku menyebut nama panggilannya, tapi Fina membalas dengan menyebut nama "Noire".
Apakah Fina sudah mengenalnya?

「Bagaimanapun, kita tetap harus pergi. Kalau mereka gak setuju, haruskah aku menolak pekerjaan ini?」

「Sa-saya mengerti.」

Fina mengikutiku dengan berat hati.
Saat kami tiba di kediaman Lord, Noa sudah berdiri di depan gerbang, kedua tangannya bertumpu di pinggang.

「Kamu telat, Yuna-san.」

「Kalau menurutmu begitu, kenapa gak menunggu di dalam rumah saja?」

「So-soalnya, begitu berpikir bahwa aku akan bepergian bersama para Kuma-san, aku menjadi tidak sabar.」

Dia malu-malu mengatakannya.

「Aku mengerti perasaanmu, tapi boleh aku minta satu hal?」

「Apa itu?」

「Aku ingin membawa anak ini ikut serta. Apakah gak masalah?」

Aku menunjuk Fina di sebelahku yang tampak gugup.

「Siapa anak itu?」

「Penyelamat hidupku…」

「Bu-bukan. Justru Yuna-oneechan yang sudah menyelamatkan hidup saya.」

「Jadi, kamu ingin membawa anak ini ikut serta?」

「Iya, aku ingin mendapat izin darimu.」

「Tidak masalah. Hanya saja, aku tidak akan menyerahkan Kuma-san!」

Begitu katanya sambil mengacungkan telunjuknya pada Fina.

「Kalian berdua mesti menunggangi Kuma bersama-sama.」

「Apa boleh buat. Tapi aku tidak akan menyerahkan tempat duduk depan!」

「Haruskah kami menemui Cliff terlebih dahulu?」

「Tidak apa-apa. Ayahanda sudah memberiku izin untuk langsung berangkat begitu Yuna-san tiba ke sini.」

「Berhubung sudah mendapat izin, ayo kita berangkat ke ibu kota.」

Kami bertiga pergi ke gerbang kota lalu keluar dari kota.
Kemudian aku memanggil Kumayuru dan Kumakyuu.
Hari ini aku akan menunggangi Kumakyuu.
Mereka berdua menunggangi Kumayuru.

「Seperti yang kukatakan tadi, aku ingin duduk di depan.」

「Ya, Noire-sama.」

「Omong-omong, siapa namamu?」

「Nama saya Fina.」

「Kalau begitu, mohon kerja samanya sampai kita tiba di ibu kota ya, Fina.」

「Ya, mohon kerja samanya, Noire-sama.」

Noa menaiki Kumayuru, kemudian Fina duduk di belakangnya.
Aku pun menaiki Kumakyuu.

「Kalau begitu, saatnya berangkat ke ibu kota!」

Perjalanan kali ini tidak perlu terburu-buru, jadi kami berjalan menuju ibu kota dengan santai.

「Ufufu, Kumayuru~ Mohon bantuannya selama perjalanan ke ibu kota, ya.」

Noa mengelus kepala Kumayuru dengan lemah-lembut.

「Noire-sama sudah mengenal Kumayuru dan Kumakyuu?」

「Ya, aku sudah pernah menunggangi mereka satu kali, setelah itu kami tidur siang bersama. Duh, sejak kemarin aku sudah tidak sabar menanti saat ini tiba.」

Mereka berdua tampak akrab berbincang.

「Tadi aku sudah menanyakan ini, tapi sebenarnya apa hubungan antara kalian berdua?」

「Saat aku pertama kali datang ke kota, Fina menolongku yang tengah tersesat di hutan.」

「Itu memang benar, tapi Yuna-chan yang sudah menyelamatkan saya saat diserang Wolf di hutan. Saya hanya memandunya ke kota.」

「Kemudian aku menjadi petualang, tapi aku tetap meminta bantuan Fina karena aku gak bisa menguliti monster.」

「Ya, saya bersyukur karena bisa mendapat uang.」

「Fina, kamu bisa menguliti monster?」

「Ya. Sudah lama saya mengerjakannya di Guild.」

「"Sudah lama"? Berapa umurmu sekarang?」

「Sepuluh tahun.」

「Bukankah kita seumuran? Menguliti monster di usia seperti ini…」

Noa tampak terkejut.
Bahkan di dunia ini pun, anak berusia 10 tahun yang mahir menguliti monster ternyata adalah hal yang tidak biasa.
Setelah itu mereka terus berbincang tentang diri masing-masing sambil duduk di atas Kumayuru .
Baguslah kalau mereka bisa menjadi teman dekat.
Perbincangan mereka terdengar begitu hidup.
Berhubung mereka seumuran, aku ingin mereka bisa bergaul tanpa harus memedulikan kasta bangsawan atau rakyat jelata.
Sementara itu, dengan santai para Kuma terus melanjutkan perjalanan menuju ibu kota.
Kami tidak menemui satu pun monster ataupun perampok, dan tak terasa hari sudah sore.
Jalan ke ibu kota masih panjang.
Aku memeriksa area sekeliling dan mencari tempat terbaik untuk menginap.
Lalu aku membimbing mereka sedikit menjauh dari jalan utama.

「Cocok gak ya di sekitar sini?」

Aku menghentikan para Kuma untuk mempersiapkan tempat menginap di area ini.

「Yuna-san, apakah kita akan tidur di sini?」

「Iya. Apa jangan-jangan kau berpikir kita akan tidur di penginapan?」

「Bukan itu maksudku, biasanya aku tidur di dalam kereta kuda.」

Begitu ya. Karena biasanya dia bepergian dengan kereta kuda, jadi tidur di dalam kereta kuda merupakan hal yang biasa.

「Ini pertama kalinya aku tidur di tempat terbuka.」

「Tenang saja, ada kok tempat untuk kita tidur.」

「…?」

Aku meminta mereka mundur sedikit, lalu kukeluarkan Kuma House dari Box Kuma.
Seperti biasa, rumah ini berbentuk Kuma-san.
Tapi yang ini berukuran praktis.
Kira-kira setengah dari ukuran Kuma House di kota.
Kukira akan mencolok bila ukurannya terlalu besar, tapi dengan ukuran yang sekecil ini pun ternyata masih mencolok bila ditempatkan di dataran kosong.

Ilustrasi Novel Kuma Kuma Kuma Bear Arc 3 Bab 51 Bahasa Indonesia

「Yuna-san, apa ini?!」

「Ini Kuma House. Tapi agak kecil karena untuk dibawa bepergian.」

「Aku bukan menanyakan namanya, tapi dari mana asalnya! Iya sih, aku tahu asalnya dari mana, tapi memangnya rumah seperti ini bisa dimasukkan ke dalam tas item?」

「Aku bisa memasukkannya, tapi aku sendiri gak tahu ukuran maksimal benda yang bisa kumasukkan.」

「Begitukah? Tapi, Fina tidak terkejut ya?」

「Saya sudah pernah melihat Kuma House muncul begitu saja. Selain itu, saya juga pernah melihat Black Viper dikeluarkan.」

「Ini rahasia, jadi jangan beri tahu siapa pun ya?」

Aku memperingatkan Noa.

「Kalau begitu, ayo kita masuk. Kalian sudah lelah karena berjalan seharian, 'kan?」

Aku menghentikan pemanggilan Kumayuru dan Kumakyuu lalu memasuki rumah.

「Ah, Noa, maaf, tapi tolong letakkan sepatumu di sini, ya?」

Sepertinya bagi keluarga kelas menengah ke atas di dunia ini, melepas sepatu di pintu masuk adalah hal yang biasa.
Bahkan di kediaman Noa pun, kau harus membuka sepatumu dan harus memakai sendal sebagai gantinya.
Akan tetapi, rumah keluarga kelas bawah memiliki lantai yang kotor, jadi mereka terbiasa memakai sepatu di dalam rumah.
Penginapan yang sempat kutinggali juga menyarankan pelanggannya untuk memakai sepatu di dalam kamar.

Saat memasuki rumah, Noa yang terkejut pun berteriak.

「Rumah apa ini?!」

Setelah melepas sepatu dan masuk ke dalam, ruangan pertama yang akan dijumpai adalah ruang tamu sekaligus ruang makan.
Ruangan ini mendapat pencahayaan dari batu-batu sihir cahaya.
Ruang makan kurancang untuk bisa menampung hingga 10 orang sekaligus.

「Yah, untuk sekarang, silakan duduk di kursi dan beristirahat selagi aku menyiapkan makan malam.」

Aku beranjak ke dapur, menuang minyak goreng ke atas wajan, lalu menyiapkan daging cincang dan telur untuk membuat bistik hamburg.
Di saat yang bersamaan, aku juga menyiapkan salad, berhubung sayuran itu juga penting.
Setelah bistik hamburg matang, aku langsung menghidangkan sup yang kubeli dari penginapan ke dalam mangkuk kami serta meletakkan roti hangat ke atas piring.
Terakhir, aku menuang jus buah ke gelas kami, dan persiapan makan malam kali ini pun selesai.
Aku pun meletakkan semua hidangan tersebut ke atas meja. Sekarang kami hanya perlu menikmatinya.

「Yuna-san, ini…?」

「Makan malam. Tapi jangan kau harapkan makanan ini seperti di kediaman bangsawan.」

「Tidak, aku sama sekali tidak berpikiran seperti itu. Sebaliknya, aroma hidangan ini lebih sedap dari hidangan yang biasa disajikan di rumahku.」

「Oh, baguslah kalau begitu. Mari makan selagi hangat.」

Noa dan Fina pun mulai menyantap makan malam mereka.

「Makanan apa ini? Ini lezat sekali!」

「Cuma bistik hamburg kok.」

「Bistik hambagu?」

「Iya. Memangnya di negeri ini gak ada makanan seperti ini?」

「Setahuku tidak ada. Ini pertama kalinya aku menyantap makanan seperti ini.」

「Begitukah? Padahal makanan ini hanya terbuat dari daging Wolf dan Orc yang dicincang.」

「Yuna-oneechan, bisakah keluarga saya membuatnya juga?」

「Tentu saja kalian bisa membuatnya, tapi membuat sausnya cukup sulit, dan akan lebih enak lagi kalau ditemani lobak parut.」

「Kalau begitu, mohon lain kali ajari saya cara membuatnya. Saya ingin keluarga saya juga bisa mencobanya.」

「Gak masalah.」

「Aku juga!」

「Memangnya Noa perlu belajar hal seperti itu? Kau 'kan bangsawan?」

「Memang sih, tapi aku tidak suka kalau tidak ikut karena rasanya seperti dikucilkan.」

「Kalau begitu, aku akan mengajari kalian setelah kita pulang ke kota ya?」

「Sup ini juga enak.」

「Sup itu dari penginapan, lho.」

「Kalau roti ini?」

「Aku menemukan toko yang menjual roti yang enak, jadi aku langsung memborongnya.」

Sambil berbincang seperti ini, makan malam kami pun berakhir.

「Setelah makan, silakan istirahat sebentar sebelum masuk ke pemandian. Besok kita langsung berangkat saat matahari terbit, jadi cepatlah tidur.」

「Ya, saya mengerti.」

「Kita berangkat sepagi itu?」

Fina terbiasa bangun pagi karena pekerjaannya.
Noa terbiasa menyambut hari dengan santai karena statusnya yang seorang bangsawan.
Reaksi mereka berdua begitu kontras satu sama lain.

「Sebisa mungkin, aku gak ingin orang lain melihat rumah ini. Orang-orang akan tidur di malam hari. Saat mereka melanjutkan perjalanan di pagi hari, bukankah ada kemungkinan mereka bisa melihat rumah ini kalau kita gak cepat-cepat berangkat?」

「Aku mengerti. Selain itu, kalau tidak salah dengar, kamu ada menyebut pemandian?」

「Kau gak salah dengar, di sini memang ada pemandian. Meskipun kau menunggangi Kumayuru, kau pasti tetap berkeringat, 'kan? Silakan bersihkan dan hangatkan tubuhmu sebelum tidur. Soal cara menggunakan pemandiannya, Fina, tolong ajari dia ya.」

「Ugh, akal sehatku mulai runtuh.」

Fina pun membawa Noa yang masih bengong menuju pemandian.
Sementara itu aku membereskan meja makan.
Yah, meskipun hanya mencuci peralatan makan.
Setelah mereka berdua keluar dari pemandian, aku meminjamkan pengering rambut pada mereka dan menyuruh mereka untuk segera mengeringkan rambut masing-masing.
Aku juga akan berendam di pemandian.
Saat aku keluar dari pemandian, mereka berdua masih menungguku.

「Gak tidur?」

「Di mana?」

Ah, aku lupa menunjukkan kamar untuk mereka.
Di lantai dasar ada ruang tamu sekaligus ruang makan, dapur, toilet, serta pemandian.
Di lantai dua ada tiga kamar kecil.
Salah satunya adalah kamarku.
Dua kamar sisanya merupakan kamar tamu.
Di tiap kamar tamu ada dua tempat tidur bertingkat.
Jadi setiap kamar tamu bisa menampung 4 orang sekaligus.
Setelah menunjukkan kamar tersebut pada mereka,

「Apa yang akan kalian lakukan?」

Kucoba menanyakan pendapat mereka.

「Saya tidak masalah, jadi terserah Noire-sama.」

「Aku ingin berbincang denganmu sebelum tidur, kita tidur bersama yuk?」

「Baiklah.」

「Yang penting jangan tidur terlalu larut ya.」

Setelah memberi mereka peringatan tersebut, aku pun beranjak menuju kamarku.


<< Sebelumnya Daftar Isi Berikutnya >>

Tidak ada komentar:

Posting Komentar