01 Januari 2020

Kuma Kuma Kuma Bear - Bab 54

Bab 54 – Kuma-san Menangkap Perampok

Di tengah malam, Kumakyuu membangunkanku dengan mengguncang-guncangkan badanku.

「Kumakyuu?」

Aku menggosok-gosok mataku.
Di sebelahku, tidur Fina tampak terganggu.
Supaya tidak sampai membangunkannya, aku langsung menggunakan sihir deteksi.
Ada seseorang di lokasi yang cukup jauh dari sini?
Aku mengamatinya sebentar, tapi tidak ada tanda-tanda gerakan lebih lanjut.
Hmm, seingatku tidak ada tanda-tanda orang asing di sekitar saat aku hendak tidur tadi.
Apakah Kumakyuu bereaksi karena keberadaan orang itu?

「Kumakyuu, segera beri tahu aku kalau orang itu bergerak.」

Mungkin orang itu hanya sedang berkemah di lokasi itu, jadi aku meminta Kumakyuu untuk terus berjaga-jaga sementara aku melanjutkan tidurku.
Setelah itu tidak ada lagi reaksi dari Kumakyuu, dan aku bisa tidur tanpa gangguan sampai pagi menjelang.
Saat aku bangun pagi, aku langsung menggunakan sihir deteksi, tapi orang itu masih belum bergerak dari titik itu.
Aku menyantap sarapan tanpa beban dan kami pun berangkat saat matahari terbit.
Untuk kesekian kalinya, aku menggunakan sihir deteksi lagi.
Orang yang tadinya hanya diam di satu titik, kini mulai bergerak.
Tidak aneh kalau orang yang sedang melakukan perjalanan juga berangkat saat matahari terbit.
Aku terus melanjutkan perjalanan ke ibu kota tanpa mengkhawatirkan hal itu.
Orang itu terus berjalan mengikuti kami sambil menjaga jarak.
Saat kami berhenti untuk makan siang, orang itu juga berhenti.
Saat kami sedikit menambah kecepatan, orang itu juga ikut menambah kecepatan.
Apa yang harus kulakukan?
Terus dibuntuti dengan kecepatan yang sama dengan kami membuatku merasa tidak nyaman.
Ini artinya kami sedang diincar, 'kan?
Apakah mereka akan menyerang saat malam hari?
Orang itu terus menjaga jarak dari kami dan tak terasa matahari pun tenggelam.
Kami semua mulai bersiap-siap untuk berkemah.

「Marina, bisa kita bicara sebentar?」

Untuk sekarang, lebih baik aku melapor saja pada Marina yang merupakan ketua dari misi pengawalan ini.

「Ada apa?」

「Cuma masalah kecil. Kemungkinan kita akan diserang perampok malam ini, jadi harap berhati-hati.」

「…Tunggu, apa katamu?」

「Mereka sudah membuntuti kita sejak kemarin malam, jadi menurutku kemungkinan mereka akan beraksi malam ini.」

「Kalau kau sudah tahu sejak kemarin, kenapa tidak segera kau laporkan?!」

「Gak ada gunanya meskipun kulaporkan cepat-cepat. Toh kita gak bisa terus menambah kecepatan kita, apalagi jarak ke ibu kota masih lumayan jauh. Ditambah lagi, kita gak tahu kapan mereka akan menyerang, jadi menurutku gak mungkin kita terus-menerus waspada untuk jangka waktu yang lama.」

「Perkataanmu itu mungkin ada benarnya, tapi di saat-saat seperti ini seharusnya kita bergerak lebih cepat menuju ibu kota.」

「Kita pasti binasa kalau mereka menyerang saat kuda kita sudah terlalu lelah. Oleh karena itu, mungkin akan lebih aman kalau kita bergerak sesuai perkiraan mereka.」

「Kau punya rencana bagus soal ini?」

「Yah, kalau cuma perampok dan semacamnya, mudah-mudahan akan aman-aman saja. Hanya saja, akan merepotkan kalau ada orang yang bergerak semaunya. Sebisa mungkin, aku ingin semua orang tetap diam di tempat.」

「Dengan begitu, akan aman-aman saja?」

「Sepertinya sih begitu?」

「Hei!」

「Kalau begitu, selebihnya akan kuserahkan padamu.」

Setelah waktu makan malam selesai, malam pun semakin larut.
Apakah aku tidur saja sampai para perampok itu datang?
Saat aku tengah terlelap, Kumayuru membangunkanku.

「Kumayuru?」

Setelah kesadaranku mulai utuh, aku pun teringat pada gerombolan perampok.
Saat aku menggunakan sihir deteksi,
Oh, ini dia, mereka datang!
Empat, eh bukan, lima puluh orang?
Pelan tapi pasti, mereka berkumpul di satu titik.
Supaya tidak membangunkan Fina, aku meliuk-liukkan badanku untuk keluar dari pelukan Kumayuru.
Kalau para perampok itu memang datang, aku akan menyuruh mereka untuk menjaga semua orang.
Yah, meskipun akan lebih baik lagi kalau mereka tidak jadi datang.

「Jadi, mereka datang?」

Marina menghampiriku.

「Kau gak tidur?」

「Mana mungkin aku bisa tidur kalau tahu ada perampok yang akan datang.」

「Ada sekitar 50 orang perampok yang berkumpul di arah situ.」

「Lima puluh orang…」

「Kalau begitu, aku akan pergi ke sana. Kemungkinan sih gak akan terjadi apa-apa, tapi tolong jaga semua orang ya.」

「Kau benar-benar ingin pergi sendirian?」

「Soalnya aku gak ingin tidur anak-anak itu terganggu karena hal ini.」

Pandanganku beralih ke Fina, Noa, dan Misa yang sedang terlelap dalam pelukan para Kuma.
Mereka bertiga tidur begitu nyenyak ditemani para Kuma.

Di dalam gelapnya malam, aku yang mengenakan kostum Kuma hitam berlari menuju para perampok.
Para perampok itu baru saja berkumpul, tampaknya belum akan beraksi.
Apakah masih ada rekan perampok yang mereka tunggu? Aku tidak begitu mengerti bahkan setelah beberapa saat mengamati mereka, tapi sepertinya sekarang adalah kesempatan yang bagus.
Aku datang mengendap-endap.
Sepatu Kuma membuatku bisa mendekati para perampok itu tanpa suara.

「Apa?!」

Saat mereka menyadari keberadaanku, semuanya sudah terlambat.
Aku sudah menembakkan sihirku.

「Shotgun!」

Gumpalan udara menghantam para perampok itu.
Orang-orang yang sedang menunggangi kuda, kini terjatuh dari kuda mereka dan terpental ke belakang.
Orang-orang yang berdiri di dekat kuda juga terpental ke belakang, alhasil tidak ada satu pun kuda yang terluka.
Soalnya kuda-kuda itu tidak bersalah.
Gumpalan udara yang kutembakkan sukses mengumpulkan para perampok di satu titik.
Kemudian tanpa membuang waktu, aku langsung mengeluarkan sihir tanah.
Tiang-tiang tanah yang tak terhitung banyaknya mencuat dari tanah dan mengelilingi para perampok yang masih tumbang.
Para perampok itu kemudian bangkit dan mencoba melarikan diri, tapi usaha mereka gagal karena terhalang tiang-tiang tanah.
Mau dari depan, belakang, kanan, kiri, tidak ada celah untuk kabur.
Satu-satunya celah hanyalah dari atas.
Tapi aku juga segera menggunakan sihir tanah untuk menutup bagian atas.

「Sialan! Bahkan pedang pun tidak bisa merusaknya! Seseorang, gunakan sihir!」

Beberapa perampok mencoba mengeluarkan sihir, tapi sihir mereka terpental akibat penghalang di kerangkeng itu. Situasi di dalam kerangkeng menjadi berbahaya karena sihir yang terpental.

「Hentikan sihir kalian! Kita bisa mati!」

「Sialan! Apa yang sebenarnya terjadi?!」

「Siapapun, gunakan sihir cahaya!」

Dengan cahaya tersebut, yang bisa mereka lihat adalah kerangkeng besar yang mengurung mereka.

「Selamat malam, para perampok yang terhormat.」

Akhirnya mereka menyadari keberadaanku setelah aku menyapa mereka.

「Apa-apaan ini, bajingan?!」

「Keluarkan kami dari sini!」

「Kau kira nyawamu akan selamat setelah melakukan ini pada kami?!」

Apa orang-orang ini bodoh? Atau mungkin idiot? Sepertinya mereka tidak mampu memahami situasi.
Tidak ada alasan bagiku untuk mengeluarkan para perampok ini dari kerangkeng.
Untuk sekarang, lebih baik kusiram saja mereka dengan sihir air untuk membungkam mulut mereka.

「Kalau kalian masih berisik juga, selanjutnya aku akan memasukkan sihir api.」

「Diam kau! Kami ini Gerombolan Perampok Zamon-」

「Fire.」

Aku memasukkan bola api raksasa ke dalam kerangkeng.

「Panas! Panas! Berani-beraninya kau melakukan itu?!」

Penyihir yang ada di dalam segera mengeluarkan air untuk memadamkan api.

「'Kan tadi sudah kubilang. Kalau masih berisik, aku akan memasukkan sihir api. Apa kalian bodoh? Atau idiot?」

「Bajingannn…」

Tampaknya dia masih ingin mengatakan sesuatu, tapi kemudian menutup mulutnya.
Selanjutnya aku menambahkan pilar penyangga di empat sudut kerangkeng sehingga menaikkan tingginya sekitar 30 cm.
Kemudian kutempelkan roda di setiap sudut.
Tak ada suspensi atau semacamnya untuk meredam getaran.
Aku sama sekali tidak memikirkan tentang kualitas kendaraan mereka, jadi aku tidak peduli seandainya kerangkeng mereka banyak bergetar karena jalan yang tidak rata.
Sekarang kerangkeng berjalan telah selesai.
Masalahnya adalah sumber tenaga yang diperlukan untuk menarik kerangkeng.
Sempat terlintas di benakku untuk menggunakan kuda, tapi semua kuda sudah melarikan diri karena sihir shotgun-ku.
Seharusnya mereka bisa tetap bertahan hidup karena aku tidak melukai mereka.
Aku masih berpikir tentang sumber tenaga untuk menarik kerangkeng.
Kemudian aku mendapat sebuah ide.
Tapi ide ini pasti akan sangat mencolok.

「Datanglah, Kuma!」

Aku menggunakan sihir tanah dan memanggil Kuma raksasa yang terbuat dari tanah.
Ini adalah golem Kuma setinggi 3 meter.

Saat aku menaklukkan Tiger Wolf, aku bisa membuat Kuma api dan Kuma air.
Aku teringat bahwa saat itu aku bisa menggerakkan mereka sesuai dengan yang kuinginkan, jadi sejak saat itu aku berhasil membuat golem untuk setiap tipe Kuma.
Aku bisa membuat golem Kuma yang terbuat dari api, air, tanah, es, serta angin.

「Apa-apaan itu?!」

Para perampok itu tiba-tiba berteriak.

「Berisik. Sekali lagi kalian membuka mulut, aku akan menyuruh Kuma ini untuk menyerang kalian.」

Setelah aku mengatakan itu, semua perampok langsung terdiam.
Berhubung mereka sudah tenang, aku meminta golem Kuma tanah untuk mulai menarik kerangkeng.
Saat aku kembali ke lokasi kereta kuda, semua orang sudah bangun.


<< Sebelumnya Daftar Isi Berikutnya >>

2 komentar: