05 Januari 2020

Kuma Kuma Kuma Bear - Bab 55

Bab 55 – Kuma-san Tiba di Ibu Kota Kerajaan

Saat aku kembali dengan membawa kerangkeng yang ditarik golem Kuma, semua anggota rombonganku sudah terjaga.

「Lho, semuanya sudah bangun?」

「Bisa-bisanya kau bertanya, "semuanya sudah bangun?" Mana mungkin kami bisa tidur begitu mengetahui ada 50 orang perampok yang menuju kemari!」

「Benar. Tentu saja kami tidak bisa tidur di tengah kemungkinan serangan dari 50 perampok.」

Gran-san juga sudah bangun.
Padahal orang setua dia harus banyak-banyak tidur.

「Yuna-san, bahkan aku pun tidak bisa tinggal diam soal ini.」

「Yuna-oneechan, kali ini pun…」

「Kalian masih ingin terus memarahiku meskipun aku sudah menangkap para perampok itu?」

Begitu mendengar perkataanku, pandangan mereka semua beralih ke arah golem Kuma dan kerangkeng yang berisi perampok. Tapi mereka malah bingung harus memperhatikan yang mana.

「Emm, kalau begini, yang mana yang harus dibahas duluan?」

「Pertanyaan yang bagus. Untuk sekarang, mari kita dengar tentang apa yang telah terjadi pada para perampok itu.」

Pandangan mereka semua lalu berpusat padaku.

「Seperti yang bisa kalian lihat. Aku menangkap mereka semua, lalu mengurung mereka di kerangkeng.」

「Bagaimana kau bisa menangkap mereka semua sendirian?」

「Dengan menggunakan sedikit sihir.」

「Lalu bagaimana dengan kerangkeng itu?」

「Aku membuatnya dengan sedikit sihir.」

「Yang terakhir, bagaimana dengan Kuma itu?」

「Aku membuatnya dengan sedikit sihir untuk menarik kerangkeng.」

Orang-orang di sekitarku memiliki reaksi yang beragam; ada yang menghela napas, ada yang tertegun, dan ada yang bingung harus berkata apa.
Kenapa begitu?

「Semakin bertanya, hal yang ingin kutanggapi malah semakin banyak.」

Marina hanya menatapku dengan wajah heran.

「Jadi, apa yang akan kau lakukan dengan para perampok itu?」

「Hmm, bagaimana baiknya? Bawa mereka ke ibu kota? Atau habisi mereka di sini?」

Para perampok bereaksi begitu mendengar perkataanku yang ingin menghabisi mereka.

「Bukankah mereka itu gerombolan perampok Zamon?」

Elle yang sedari tadi berdiri di belakang Marina dan terus memperhatikan para perampok itu pun kemudian membuka mulutnya.

「Gerombolan perampok Zamon?」

Kalau tidak salah ingat, sepertinya mereka sempat menyebut nama itu.

「Mereka adalah gerombolan perampok yang kerap beraksi di sekitar sini.」

「Kau bercanda, 'kan? Gerombolan perampok Zamon yang seperti itu bisa ditangkap sendirian?」

「Memangnya mereka sekuat itu?」

「Mereka merampok uang dan tidak segan melakukan penyiksaan demi memeras semua isi tas item korbannya. Kabarnya mereka juga memerkosa wanita manapun yang mereka jumpai. Benar-benar gerombolan perampok yang tidak berperikemanusiaan.」

「Kalau begitu, bagaimana kalau kuhabisi saja mereka sekarang?」

Tentu saja aku akan bereaksi seperti itu setelah mendengar apa yang mereka lakukan pada wanita.

「Meski merepotkan, akan lebih baik kalau kita membawa mereka ke ibu kota demi mengorek informasi mengenai tempat persembunyian mereka. Mungkin masih ada beberapa wanita yang disekap di tempat persembunyian itu. Sebenarnya akan lebih baik lagi kalau kita segera datang menolong, tapi kita tidak tahu ada berapa orang lagi perampok yang berada di tempat persembunyian tersebut. Kalaupun kita menginterogasi mereka sekarang, mungkin akan memakan waktu dan informasi yang mereka berikan belum tentu benar. Ditambah lagi, kau sedang bertugas mengawal, tapi kau juga sedang menahan perampok, jadi kurasa lebih baik sekarang kita teruskan saja perjalanan ke ibu kota.」

Tidak ada hal yang bisa kubantah dari penjelasan Marina.
Meski merepotkan, aku akan membawa gerombolan perampok ini ke ibu kota.

「Kalau begitu, berhubung kita sudah membuat keputusan, mari kita tidur. Hari masih gelap.」

Sekarang masih larut malam. Di waktu-waktu seperti ini biasanya orang masih berada di alam mimpi.

「Kau masih sanggup tidur dalam situasi seperti ini?」

「Aku tidak sanggup tidur karena ada perampok sebanyak ini.」

「Aku juga.」

「Yuna-san, aku juga tidak bisa tidur.」

「Yuna-oneechan…」

「Tentu saja, saya juga tidak bisa tidur.」

Tidak ada seorang pun yang setuju dengan ajakanku untuk tidur.
Padahal meskipun mereka tidak bisa tidur sekarang, toh akhirnya mereka juga terpaksa tidur di dekat para perampok ini besok malam.
Terlebih lagi, mereka bilang tidak bisa tidur, tapi masih ada beberapa jam lagi sebelum matahari terbit.

「Kalau begitu, mari kita berangkat sekarang.」

「Gran-sama?」

「Saya tidak yakin kita bisa melanjutkan tidur dalam situasi seperti ini. Saya merasa bersalah pada para kuda, tapi saya harap mereka bisa berusaha sebaik mungkin. Kalau para kuda kelelahan di tengah perjalanan, di saat itu juga kita berhenti untuk beristirahat.」

Karena perkataan tersebut, semua orang mulai membereskan barang-barang mereka.
Yang benar saja?

Pada akhirnya, kami berangkat melanjutkan perjalanan ke ibu kota di tengah malam gelap gulita.
Yah, setidaknya aku masih bisa tidur di atas punggung Kuma.

Setelah berjalan beberapa jam, matahari pun terbit, dan kami pun berhenti untuk sarapan sekaligus mengistirahatkan kuda.
Di saat itu para perampok mulai berisik.

「Kalian juga harus memberi kami makan!」

「Benar! Benar!」

「Kalian gak akan mati meskipun gak makan selama beberapa hari.」

「Jangan main-main kau!」

Aku menyiramkan air pada para perampok yang berisik itu untuk membungkam mereka.
Omong-omong, aku sudah menyita semua tas item milik para perampok.
Kalaupun di dalamnya ada makanan, mereka tidak akan bisa memakannya.
Mereka hanya bisa meminum air dari para penyihir.
Lama-kelamaan para perampok mulai melemah.
Tetap saja ini tidak ada apa-apanya kalau dibandingkan dengan kejahatan yang telah gerombolan perampok Zamon lakukan.

Pada siang di hari ketiga setelah insiden perampokan, akhirnya tembok yang mengelilingi ibu kota dapat terlihat.
Kereta kuda yang berasal dari berbagai penjuru berkumpul menjadi satu di jalan menuju ibu kota.
Saat ini golem Kuma, makhluk panggilan Kuma, serta para perampok terlihat begitu mencolok.
Begitu kami mendekati gerbang ibu kota, beberapa prajurit penjaga tergesa-gesa mendatangi kami.

「Hei, apa ini?」

Seorang penjaga menanyai kami.
Orang yang akan meladeni penjaga tersebut adalah Gran.
Kupikir penjelasan dari bangsawan akan lebih mudah diterima daripada penjelasan dari petualang, jadi aku meminta Gran untuk meladeninya.

「Saya Count Gran Fahrengram. Yang kami bawa ini adalah gerombolan perampok Zamon. Kami menangkap mereka saat mereka hendak menyerang kami. Kuma yang ada di situ adalah sihir dari nona muda yang ada di sana.」

Gran memberikan penjelasan mengenai perampok dan golem Kuma.

「Fahrengram-sama, ya? Maafkan kami atas insiden ini. Saya Ranzel, wakil komandan legiun ke-15 di ibu kota.」

Si prajurit memberi hormat dan memperkenalkan dirinya.
Wah, Gran memang hebat.

「Apakah tidak masalah kalau kami menyerahkan para perampok itu di sini?」

「Tentu saja. Inikah gerombolan perampok Zamon? Benar-benar tangkapan yang bagus.」

「Ya. Lalu apa yang harus kami lakukan sekarang?」

「Silakan ikuti saya. Kami akan memasukkan para perampok itu ke dalam tahanan.」

Kami mengikuti Ranzel dan mengabaikan antrian menuju ibu kota yang berlapis-lapis.
Pandangan semua orang yang sedang mengantri untuk masuk ke ibu kota tertuju pada kami.
Lebih tepatnya, pandangan mereka tertuju pada kerangkeng berisi perampok, golem Kuma, makhluk panggilan Kuma, serta diriku yang berpakaian Kuma.

「Kuma apa itu?」

「Ada Kuma.」

「Ada Kuma raksasa.」

「Ada Kuma ya.」

「Itu Kuma-san ya?」

「Kuma~」

Kereta kuda kami berhenti di dekat gerbang.
Ada banyak prajurit yang berkumpul di sini.
Meskipun para perampok dalam keadaan lemas karena kurang makan, mereka tetaplah 50 orang perampok. Bisa gawat kalau mereka melarikan diri atau mengamuk.

「Kalau begitu, bisakah kau membuka kerangkeng ini?」

Aku melepaskan beberapa tiang tanah dari kerangkeng tersebut.
Para perampok tampak pasrah, mereka keluar dari kerangkeng satu per satu dan langsung dibawa oleh prajurit.
Mungkin mereka tidak melawan sama sekali karena lemas akibat kurang makan.
Setelah semua perampok keluar dari kerangkeng, aku mengembalikan kerangkeng beserta golem Kuma ke tanah.
Selain itu, aku juga menyerahkan semua tas item milik para perampok, meskipun aku sendiri juga tidak tahu apakah itu bisa menjadi barang bukti atau tidak.

「Terima kasih atas kerja sama Anda. Jadi, kepada siapa kami harus melapor terkait urusan para perampok ini?」

「Silakan laporkan pada nona ini, karena dialah yang telah menangkap para perampok itu seorang diri.」

「Be-benarkah?」

「Ya. Nona ini adalah pengawal dari keluarga Foschuroze, jadi saya minta supaya Anda bisa melaporkan langsung padanya.」

「Keluarga Foschuroze, ya?」

「Kalau masih ada yang belum dimengerti, silakan datangi saya.」

「Baiklah, saya mengerti. Terima kasih atas kerja sama Anda.」

「Jadi, sudah bisakah kami masuk ke ibu kota? Tampaknya perjalanan jauh kali ini sudah membuat orang setua saya ini cukup lelah.」

「Ya, silakan masuk. Tapi Kuma itu…」

Dia melirik Kumakyuu dan Kumayuru.
Sudah kuduga, mereka tidak diizinkan berkeliaran di dalam ibu kota.
Setelah meminta Fina dan Noa untuk turun dari Kuma, aku pun menghentikan pemanggilan.
Kemudian kami berjalan menuju meja resepsionis dan menunjukkan kartu Guild masing-masing, lalu keluar melewati gerbang.

「Noa, rumahmu di mana?」

「Rumahku ada di distrik kalangan atas, lumayan jauh dari sini.」

「Bagaimana kalau kita jalan ke sana dengan santai sambil menikmati pemandangan di sepanjang jalan?」

「Kalau begitu, nona-nona sekalian silakan menumpang di kereta kuda saya.」

「Tapi gak ada tempat duduk untuk kami.」

「Tenang saja, kami akan turun di sini. Aku perlu melapor tentang kesuksesan tugas pengawalan kali ini.」

「Marina, maaf merepotkan.」

「Tidak, sama sekali tidak merepotkan. Kalau tidak ada Yuna, tidak mungkin kita bisa dua kali menghindari maut.」

「Kali ini situasinya seperti itu, jadi jangan berkecil hati. Saat pulang nanti, saya akan tetap mengandalkan kalian.」

「Ya, terima kasih banyak. Kami akan bekerja di sini sambil menikmati festival ulang tahun.」

Setelah menundukkan kepala, party Marina pun beranjak pergi.

「Nah, sekarang silakan naik, toh tujuan kita sama.」

Kami tidak punya pilihan selain menerima tumpangan kereta kudanya.
Suasana ibu kota kerajaan yang kami lihat dari kereta kuda tampak begitu hiruk-pikuk.

「Orang-orang datang dari berbagai tempat karena ada festival ulang tahun.」

Memang sih, saat kami memasuki ibu kota, antriannya sangat panjang.

「Yuna-san, itu dia! Itu rumah kakendaku, ibundaku tinggal di situ.」

Rumah itu lebih besar dari kediaman Lord di kota.
Berapa banyak orang yang tinggal di rumah sebesar itu?

「Nah, Noire. Kalau kamu ada waktu selagi di ibu kota, silakan datang berkunjung untuk menemani Misa.」

「Ya, saya pasti akan datang untuk bermain.」

「Noa-oneesama, datang dan main bersamaku ya. Jangan lupa.」

Setelah kami turun, kereta kuda itu pun melanjutkan perjalanannya.


<< Sebelumnya Daftar Isi Berikutnya >>

Tidak ada komentar:

Posting Komentar