19 Februari 2020

Kuma Kuma Kuma Bear - Bab 68

Bab 68 – Kuma-san Bernegosiasi

Saat aku terbangun, ternyata matahari sudah meninggi.
Sepertinya tidurku agak terlalu lama, tapi aku tidak perlu terburu-buru pulang sih.
Aku menikmati sarapan dengan santai, dan saat keluar rumah, aku melihat wajah yang tidak asing lagi.

「Cliff?」

「Sudah kuduga, rumah Kuma ini memang milik Yuna.」

「Kenapa kau ada di sini?」

「Seharusnya aku yang menanyakan itu. Tentu saja aku di sini karena aku sedang dalam perjalanan menuju ibu kota.」

Kulihat ada 6 orang pengawal Cliff.
Mereka adalah penjaga yang pernah kulihat di kediaman Cliff.
Semua rombongan ini menunggangi kuda masing-masing tanpa menggunakan kereta kuda.
Kurasa menempuh perjalanan dengan cara ini mungkin akan terlalu berat bagi Noa. Mungkin itu sebabnya Cliff menitipkan Noa padaku.

「Aku ke sini untuk menjemputmu, Cliff. Tapi sekarang sudah gak perlu lagi, jadi aku akan segera pulang ke ibu kota.」

「Menjemputku?」

「Tadinya di sekitar sini ada gerombolan monster, Noa jadi cemas.」

「Tapi kalau sudah tidak perlu lagi, artinya kau sudah membasmi semuanya, 'kan?」

「………」

Saat ini aku tidak bisa langsung mengangguk.
Kalau hal seperti ini sampai menyebar, pastilah akan sangat menyusahkan.
Hidupku yang damai dan tenteram ini bisa terganggu.
Bagaimanapun, aku sudah membunuh lebih dari 10.000 ekor monster, bahkan ada Wyvern dan seekor Worm juga.
Hmm, apa yang mesti kulakukan?

「Yah, bagi orang sepertimu yang sanggup mengalahkan Black Viper, segerombolan monster pasti bukan masalah yang besar, 'kan? Bahkan kau juga pernah membasmi segerombolan Goblin dan mendapat Pedang Goblin King karenanya.」

Sepertinya Cliff sudah menganggap bahwa akulah yang sudah menangani gerombolan monster tersebut.
Bagaimana ekspresinya kalau dia tahu seberapa banyak jumlah monster yang kubasmi kali ini?
Tapi kalau anggapannya tidak kubantah sekarang, pasti akan merepotkan sesampainya di ibu kota nanti.
Mungkin seharusnya tadi aku cepat-cepat pergi dari sini.
Andai saja bisa kukatakan itu pada diriku di masa lalu.
Tapi tidak ada gunanya lagi menyesali itu sekarang.

「Cliff, soal hutang budimu padaku, bisa kugunakan sekarang?」

「Kenapa ekspresimu tiba-tiba serius begitu? Aku memang berhutang budi padamu, tapi aku tidak bisa langsung menyetujui permintaanmu sebelum mendengarkannya terlebih dahulu. Katakan dulu permintaanmu, setelah itu akan kupertimbangkan.」

「Bagaimana kalau kita mengobrol di dalam saja?」

Kukatakan itu setelah melirik para pengawal.

「Baiklah. Kalian semua, silakan istirahat.」

Cliff memberi perintah pada para pengawalnya lalu memasuki Kuma House.
Setelah memasuki Kuma House, kupersilakan Cliff untuk duduk lalu mulai mulai bercerita.
Tentang 10.000 ekor Goblin dan Wolf, 500 ekor Orc, dan 50 ekor Wyvern yang ada di hutan serta tentang ibu kota yang bersiap untuk mengatasinya.
Tentang Noa yang hampir menangis karena khawatir dengan Cliff yang sedang melakukan perjalanan menuju ibu kota.
Yang kemudian membuatku datang ke sini untuk menjemput Cliff.
Tapi belum sempat bertemu dengan Cliff, aku malah menemukan lokasi gerombolan monster tersebut.
Dan aku pun membasmi semua monster tersebut.
Aku juga tidak lupa menceritakan tentang Worm raksasa yang tidak terdapat dalam laporan dari Guild.

「Saat ini aku benar-benar menyesal kenapa aku harus mendengar hal ini, tapi aku juga sangat bersyukur. Aku sangat berterima kasih padamu.」

Cliff sedikit menundukkan kepalanya.
Dalam novel atau komik, jarang sekali ada seorang bangsawan yang mau menundukkan kepalanya pada seorang rakyat jelata.

「Aku melakukannya demi Noa, jadi gak usah dipikirkan. Kalau kau bukan ayah Noa, mungkin aku gak akan peduli.」

「Oh, kalau begitu aku juga harus berterima kasih pada Noa. Berarti permintaanmu kali ini adalah aku harus menutup mulut soal dirimu yang membasmi mereka semua, 'kan?」

「Iya, soalnya aku gak ingin terlalu mencolok.」

「Kenapa? Kau bisa dianggap sebagai seorang pahlawan. Kau bisa mendapat harta dan kehormatan.」

「Gak tertarik. Akan sangat merepotkan kalau aku selalu mendapat panggilan karena kejadian ini. Aku cuma ingin menjalani hidupku dengan bahagia dan damai. Jadi aku ingin masalah ini cukup berhenti sampai di sini saja.」

「Tapi ada 10.000 ekor monster, 500 ekor Orc, Wyvern, dan seekor Worm raksasa ya? Sulit dipercaya.」

「Kau mau melihatnya langsung?」

「Ya, karena saat ini aku hanya bermodal kata-kata darimu. Untuk sekarang aku akan memerintahkan para pengawalku untuk memeriksa isi hutan.」

Cliff keluar dari rumah dan memerintahkan para pengawalnya untuk memeriksa isi hutan. Meskipun dilanda kebingungan, para pengawal tetap pergi ke hutan sesuai perintah Cliff.

「Sekarang tidak ada yang akan melihat, 'kan?」

Mungkin dia meminta semua pengawalnya untuk pergi dari sini karena mempertimbangkan perasaanku.
Setelah semua pengawalnya tidak terlihat lagi, aku pun mengeluarkan semua mayat Wyvern.
Tak lupa aku juga mengeluarkan mayat Worm.
Setelah kulihat-lihat lagi, wujudnya memang menjijikkan.
Aku tidak suka dengan serangga.
Terakhir kalinya diriku yang hikikomori ini menyentuh serangga adalah saat aku masih TK.
Bagi orang sepertiku, menyukai makhluk semacam itu adalah hal yang mustahil.
Cliff memandangi Worm itu seolah-olah tidak percaya pada apa yang dilihatnya.

「Haruskah kukeluarkan Orc juga?」

「Tidak, tidak perlu. Silakan kau simpan lagi semua ini.」

Cliff memegang kepalanya dan mulai berpikir keras.

「Andai saja semua ini hanyalah lelucon.」

「Kuharap kau bisa menjaga rahasia ini.」

「Berdasarkan ceritamu, para petualang dan prajurit dari ibu kota sedang menuju ke sini, 'kan? Pasti akan menjadi masalah kalau mereka tidak tahu siapa yang sudah membasmi semua monster itu.」

「Kalau mereka bisa gak tahu soal keberadaan Worm, mereka juga gak akan tahu soal kejadian ini kalau kita tutup mulut.」

「Kau ini memang…」

Dia kehabisan kata-kata.

「Untuk saat ini, setidaknya kau harus melaporkannya pada Guildmaster sebelum masalah ini makin runyam. Dengan begitu Guildmaster bisa lebih menangani situasi dan menghentikan pengerahan petualang dan prajurit dari ibu kota.」

Akhirnya diputuskan bahwa kami harus mendiskusikan masalah ini dengan Guildmaster.
Sekarang kami hanya perlu menemuinya.
Aku dan Cliff memutuskan untuk berangkat menuju ibu kota segera setelah para pengawalnya kembali dari hutan.
Aku harus menyesuaikan kecepatanku dengan kuda, jadi lajuku lebih lambat dibanding saat aku berangkat kemarin.
Dua hari kemudian, kami bisa melihat sekelompok petualang.
Pas sekali mereka sedang beristirahat.
Supaya tidak mengejutkan para petualang, aku menghentikan pemanggilan Kumayuru dan membonceng di kuda Cliff.

「Wah, bukankah ini Yuna-chan yang kabur?」

Saat kami berhasil menemui Sanya-san sang Guildmaster, dia langsung mengatakan itu.
Sepertinya gelar tukang kabur sudah melekat padaku.
Yah, waktu itu aku ada di Guild memakai kostum Kuma.
Banyak orang yang melihatku, dan sesaat kemudian aku sudah keluar dari ibu kota, jadi wajar saja kalau mereka menganggapku kabur.

「Dan orang ini…」

「Lama tidak bertemu, Sanya. Mungkin sudah setahun ya?」

「…Cliff, lama tidak berjumpa. Istrimu sudah banyak membantuku.」

「Begitu ya. Baguslah kalau dia baik-baik saja.」

「Jadi, kenapa kamu di sini bersama Yuna-chan?」

「Ah, ini atas permintaan dari putriku. Dia meminta Yuna untuk mengawalku.」

「Tetap saja itu tidak mengubah fakta bahwa dia sudah kabur dari misi kali ini. Semua pekerjaan lain seharusnya ditunda.」

「Tapi itu hanya berlaku setelah para penjaga gerbang diberi tahu. Sepertinya dia keluar kota sebelum itu.」

「Itu…」

「Pembawa pesanmu yang terlalu lamban, jadi Yuna tidak perlu mendapat hukuman.」

「Baiklah. Tapi mulai sekarang, kuminta Yuna-chan untuk ikut berpartisipasi di perburuan monster ini. Tidak mungkin kubiarkan gadis yang bisa mengalahkan Tiger Wolf dan Black Viper untuk pulang ke ibu kota begitu saja.」

「Soal itu, bisakah kita bicara sebentar?」

「Ada apa, kok tiba-tiba begini?」

Cliff memastikan tidak ada orang lain di sekitarnya.

「Soal kasus kali ini, ada hal merepotkan yang terjadi. Kami butuh bantuanmu sebagai seorang Guildmaster.」

「Apa?」

「Sekitar 10.000 ekor monster, termasuk Wyvern, sudah Yuna kalahkan seorang diri.」

「……Hah?」

「Terlebih lagi, ada juga seekor Worm raksasa.」

「…Seekor Worm raksasa?」

「Ya, dia sudah menunjukkan mayatnya padaku. Aku sendiri tidak masuk ke hutan untuk membuktikannya, tapi kurasa kita bisa memercayainya. Soalnya dia tidak memiliki alasan untuk berbohong soal ini.」

「Ketenaran? Kekayaan?」

「Yuna bilang dia tidak menginginkan semua itu. Sebaliknya, dia ingin kita menutup mulut soal dirinya yang membasmi semua monster itu. Meskipun pakaiannya seperti itu, dia bilang dia ingin hidup dengan damai.」

「Hmm, ini lelucon?」

「Apanya? Tentang dia yang membasmi semua monster, atau tentang dia yang ingin hidup damai dengan pakaian semacam itu?」

「Keduanya.」

「Sepertinya keduanya memang benar adanya.」

Mereka berdua malah mengataiku seenaknya selagi aku mendengarkan dengan serius!

「Oleh sebab itulah kami datang untuk berdiskusi denganmu.」

「…Yuna-chan, tolong jelaskan secara rinci.」

Sanya-san lalu menghadapku.
Aku pun menceritakan tentang apa yang terjadi di hutan itu.

「Dengan kata lain, di hutan itu saat ini ada 5.000 mayat Goblin dan 500 kepala Orc?」

「Aku gak menghitungnya sih. Aku cuma mengasumsikan jumlahnya sama dengan yang kau laporkan di Guild.」

「Aku juga tidak tahu persis jumlahnya, tapi pengawalku sudah memastikan ada banyak mayat Goblin di dalam hutan.」

Sanya-san pun memegang kepalanya.

「Apakah aku harus senang? Atau harus gelisah? Aku jadi bingung.」

「Kau harusnya senang.」

「Yuna-chan, kamu yakin? Kamu bisa menjadi pahlawan dan mendapat ketenaran, kehormatan, dan kekayaan lho.」

「Gak butuh.」

Kalau hal tersebut malah membuatku kehilangan kebebasan, maka aku tidak membutuhkannya.

「Baiklah. Mari kita pikirkan sisi positifnya. Perburuan selesai tanpa memakan korban jiwa satu pun. Masalahnya sekarang, siapa yang melakukannya? Mari kita atur ceritanya sebaik mungkin.」

「Bagaimana kira-kira?」

「Sebuah party petualang rank A datang dan membasmi semua monster. Setelah itu mereka segera mengembara lagi setelah mengumpulkan semua material selain Goblin.」

「Dan party rank A mana yang akan kau pilih?」

「Yang mana pun tidak masalah. Anggap saja party rank A misterius.」

「Bagaimana dengan Worm-nya?」

「Kita tidak perlu mengungkitnya.」

Cerita karangan kami telah selesai dibuat.
Sanya-san pun mengumpulkan semua petualang dan mulai menjelaskan situasi.

「Kalian semua, dengarkan aku! Seluruh 10.000 monster dan Wyvern sudah dibasmi oleh sebuah party petualang rank A!」

「Party petualang rank A?」

「Benar. Yang tersisa hanyalah mayat Goblin dengan batu sihir di dalamnya serta kepala Orc yang berserakan. Oleh karena itu, kalian akan dipisahkan menjadi dua kelompok. Satu kelompok akan kembali ke ibu kota sementara satu kelompok lagi akan mengurus mayat Goblin.」

「Benar-benar tidak ada monster lagi?」

「Tidak ada. Untuk apa aku bohong? Imbalan kalian adalah batu sihir dari Goblin tersebut. Setelah kalian mengeluarkan batu sihirnya, pastikan kalian musnahkan mayatnya. Kelompok yang kembali ke ibu kota tidak akan mendapat imbalan. Terserah kalian ingin melakukan apa.」

Setelah mendapat penjelasan dari Sanya-san, hampir semua petualang dengan rank D atau lebih tinggi memutuskan untuk kembali.
Para petualang rank rendah yang tergiur dengan 5.000 batu sihir Goblin memutuskan untuk melanjutkan perjalanan.
Sanya-san sang Guildmaster memutuskan untuk ikut bersama kelompok petualang rank rendah demi memeriksa langsung lokasi kejadian.

「Cliff, terima kasih ya.」

「Tidak usah sungkan. Seharusnya aku yang berterima kasih padamu.」

「Kalau begitu, aku akan kembali duluan.」

「Kau tidak mau pergi bersamaku?」

「Aku bisa sampai dalam beberapa jam dengan menunggangi Kuma.」

「Begitu ya. Kau memang hebat.」

Aku pun memanggil Kumayuru dan bergegas kembali ke ibu kota.


<< Sebelumnya Daftar Isi Berikutnya >>

Tidak ada komentar:

Posting Komentar