26 Februari 2020

Kuma Kuma Kuma Bear - Bab 70

Bab 70 – Kuma-san Menemui Raja

Aku kembali ke ibu kota seorang diri dan langsung pergi ke kediaman Noa untuk menjemput Fina.
Suasana ibu kota masih lumayan kacau.
Pembawa pesan paling cepat akan tiba besok, mungkin setelah itu suasana akan mereda.

Setibanya di kediaman, Suririna-san yang tempo hari kubantu membuat taman bunga memanduku ke ruang tamu.
Setelah menunggu sebentar, tak lama kemudian aku mendengar suara langkah orang yang berlari, lalu pintu pun terbuka lebar.

「Yuna-oneechan!」

「Yuna-san!」

Fina dan Noa sama-sama memasuki ruangan.

「Kalian berdua baik-baik saja?」

「Yuna-oneechan sendiri baik-baik saja?」

「Yuna-san, bagaimana kabar ayahandaku?」

「Baik-baik saja. Semua monster sudah dibasmi, dan sudah kupastikan Cliff baik-baik saja. Kurasa dia akan tiba di sini dalam beberapa hari.」

「Benarkah?」

Akhirnya Noa bisa tersenyum kembali.

「Noa, terima kasih ya karena sudah menjaga Fina.」

「Sudah sewajarnya, dia 'kan sahabatku.」

「Noa-sama…」

Fina senang mendengarnya.



Keesokan harinya, pembawa pesan tiba di ibu kota. Setelah itu, para prajurit dan petualang berangsur-angsur kembali dan mulai membahas tentang party petualang rank A misterius.
Tak lama kemudian, Cliff pun tiba.

Beberapa hari kemudian Sanya-san si Guildmaster kembali, dan aku diperintahkan untuk datang ke Guild.

「Selamat datang, Yuna-chan.」

「Jadi, ada perlu apa?」

「Mm, kita mendapat sedikit masalah.」

Dia berbicara tanpa berani menatap mataku.

「Raja ingin bertemu dengan Yuna-chan, atau lebih tepatnya, party petualang rank A karangan kita.」

「Raja ingin… Boleh kutolak?」

「Itu… Beliau bilang bahwa beliau ingin bertemu bagaimanapun caranya. Beliau terus menanyakan identitasmu. Ah, tentu saja aku tidak membocorkan identitasmu, Yuna-chan.」

Raja = Merepotkan.
Rumus itu langsung muncul di kepalaku.

「Sanya-san, terima kasih atas bantuanmu selama ini. Aku akan pergi mengembara, jadi tolong jangan cari aku lagi.」

Aku pun melontarkan sebuah kalimat klasik.

「Tunggu dulu! Kalau kamu melarikan diri, kamu akan menjadi buronan! Kalau kamu kabur, aku akan memberi tahu namamu pada beliau!」

「Kau mengancamku?」

「Aku hanya ingin mencari jalan tengah. Yuna-chan tidak ingin orang lain tahu tentang perbuatanmu, 'kan?」

「Iya.」

「Kalau begitu, bagaimana kalau kamu menceritakannya hanya pada Raja? Aku akan meminta Yang Mulia untuk tidak membocorkannya pada orang lain.」

「Kau bisa melakukannya?」

Dia adalah pemimpin negeri ini.
Apakah dia bersedia menyanggupinya?
Terlebih lagi, itu artinya dia mesti bertemu dengan seorang petualang yang tidak dikenalnya tanpa pengawalan.

「Beliau adalah orang yang memegang janjinya, jadi tidak akan masalah bila kita bisa membuat beliau berjanji.」

「Dan kalau dia gak mau?」

「Kemungkinan terburuk, mungkin akan ada perayaan besar-besaran untuk mengangkatmu sebagai pahlawan atau memberimu suatu medali. Mungkin kamu juga mesti berdiri di sebelah Yang Mulia dan berjabat tangan dengannya saat merayakan festival ulang tahun.」

「Hmm, sejauh mana aku harus pergi supaya sampai di negeri lain? Kalau bisa, sebuah negeri sejauh mungkin sehingga gak bisa dijangkau pengaruh dari negeri ini.」

「Yuna-chan, maukah kamu memberiku 1 hari saja? Kalau Yang Mulia bersedia berjanji, maukah kamu menemui beliau? Kalau masih di tahap itu, belum terlambat bagimu untuk melarikan diri, 'kan?」

Memang sih, aku cuma perlu melarikan diri kalau ada tanda-tanda sang Raja hendak mengangkatku sebagai pahlawan.
Dengan berat hati kuterima tawaran Sanya-san lalu pergi meninggalkan Guild.
Setelah itu aku kembali ke Kuma House dan menghabiskan waktu dengan santai, lalu Sanya-san datang pada malam harinya.

「Maaf karena aku datang selarut ini.」

「Gak masalah. Jadi, kau sudah berbicara dengan Raja?」

「Ya, Yang Mulia bersedia menemuimu seorang diri.」

「Benar-benar hanya Raja seorang? Dia itu Raja, lho. Apa yang akan terjadi seandainya aku adalah seorang pembunuh?」

「Aku juga akan ikut bersamamu untuk berjaga-jaga. Tampaknya Yang Mulia sungguh-sungguh ingin berjumpa dan berterima kasih pada orang yang telah membasmi semua monster itu, jadi beliau bersedia menyanggupi semua permintaanku.」

Kalau dia sudah seniat itu, aku tidak bisa menolak lagi.

「Kalau begitu, kapan aku harus menemuinya?」

「Besok pagi aku akan datang ke sini untuk menjemputmu.」

Sekarang saatnya aku menanyakan hal yang paling penting.

「Boleh aku ke sana dengan pakaian seperti ini? Kalau gak boleh, aku akan pergi dari ibu kota malam ini juga.」

Kalau aku tidak memakai kostum Kuma, aku tidak akan bisa melarikan diri di saat genting.

「Tidak apa-apa. Aku sudah menanyakan Yang Mulia apakah beliau masih ingin menemuimu meskipun pakaianmu aneh, dan beliau menjawab tidak masalah.」


Meski mentalku masih belum siap, hari penentuan pun tiba.
Aku sudah berdoa semoga Sanya-san tidak jadi datang, tapi doaku ternyata tidak terjawab, dia benar-benar datang untuk menjemputku.
Kuminta Fina untuk menjaga rumah selagi aku pergi ke kastil bersama Sanya-san.
Setelah kami memasuki kastil, muncullah seseorang yang saat ini tidak ingin kujumpai.

「Wah, ada Yuna-chan. Ada keperluan apa sehingga kamu datang ke sini bersama Guildmaster?」

Kami bertemu dengan Ellelaura-san yang sedang mondar-mandir di kastil.
Memang ada kemungkinan kalau aku bisa bertemu dengan Ellelaura-san, berhubung dia bekerja di kastil.
Tapi bisa bertemu dengannya di kastil seluas ini, kenapa harus di saat-saat buruk seperti ini?

「Ellelaura-sama, selamat pagi. Aku dan Yuna-chan ada sedikit urusan di kastil.」

「Wah, begitukah? Kalian hendak ke mana? Aku akan ikut menemani kalian.」

「Tidak perlu, itu…」

「Wah, jangan malu-malu. Waktuku sedang kosong, kok.」

「Bagaimana dengan pekerjaanmu?」

「Para bawahanku sangat mumpuni, jadi tidak masalah.」

Sanya-san tampak kewalahan.
Tentu saja aku juga kewalahan.
Melihat wajah kami yang kewalahan, Ellelaura-san tiba-tiba tertawa.

「Fufu, maafkan aku. Jangan cemberut begitu. Aku sudah mendengar cerita tentang pembasmian monster dari Cliff. Tentu saja aku tidak akan menceritakannya pada orang lain, tidak perlu khawatir. Sekarang kalian akan pergi menemui Raja, 'kan?」

「Ellelaura-sama, kepribadianmu benar-benar buruk.」

「Siapa suruh Yuna-chan tidak mau mengatakan apa pun padaku.」

「Aku gak punya pilihan lain, Ellelaura-san. Soalnya kau berhubungan dengan kastil.」

「Tapi itu bukan berarti kamu harus membungkam Cliff, 'kan? Susah sekali lho membuatnya berbicara.」

Cliff sudah berusaha sebaik mungkin ya?
Aku tidak bisa marah kalau memang begitu ceritanya.
Tapi, bagaimana wanita ini berhasil membuatnya berbicara?

「Kalau Ellelaura-sama sudah mendengar ceritanya, bagaimana kalau kita bertiga pergi bersama?」

「Ya, aku akan ikut. Aku juga punya cerita yang kudengar dari Cliff.」

Kami yang sekarang sudah bertiga pun pergi menuju ruang pertemuan Raja.
Penjaga kerajaan berdiri di depan pintu masuk.
Tampaknya para penjaga sudah diberi tahu sebelumnya, karena mereka langsung membimbing kami masuk begitu melihat Guildmaster.

「Kalian akhirnya datang.」

Begitu kami masuk, aku melihat seorang pria paruh baya yang cukup gagah.
Apakah pria ini adalah sang Raja?
Tapi tidak ada mahkota di kepalanya.

「Ada Ellelaura juga?」

「Soalnya petualang yang membasmi monster tersebut merupakan kenalan saya juga.」

Ellelaura-san lalu melirik ke arahku.
Menyadari hal tersebut, tatapan sang Raja pun beralih padaku.

「Kudengar kalau kau akan membawa party petualang rank A? Lalu siapa gadis yang berpakaian aneh ini?」

「Mohon ampuni saya, Yang Mulia. Tidak ada yang namanya party petualang rank A. Yang membantai semua monster tersebut adalah gadis ini seorang. Saya pikir tidak akan ada yang memercayai bahwa gadis ini yang melakukannya, jadi saya mengarang cerita tentang party petualang rank A.」

「Aku tidak punya waktu untuk mendengarkan leluconmu. Kapan petualang yang kau maksud akan datang?」

Sang Raja mulai emosi.
Reaksinya memang wajar.
Bagaimanapun, dia pasti akan marah jika tiba-tiba diberitahu bahwa yang membantai semua monster itu bukanlah sebuah party petualang rank A, melainkan seorang gadis berpenampilan aneh.

「Inilah kenapa saya tidak ingin Yang Mulia bertemu dengannya. Yang Mulia, inilah fakta yang sebenarnya, Yang Mulia hanya perlu memercayainya. Sebagai seorang Guildmaster, saya bersedia menjaminnya.」

「Saya juga bersedia menjaminnya.」

「Kau juga?」

「Soalnya dia sudah menyelamatkan Cliff. Tidak ada bukti yang lebih kuat dari ini.」

Sang Raja lalu menatapku.

「Benar-benar kau yang sudah membantai semua monster itu? Buka tudungmu dan bicaralah.」

Aku terlalu gugup karena menghadap sang Raja, sampai-sampai aku lupa membuka hoodie-ku.
Aku pun membukanya dan memberikan salam.

「Saya Yuna, petualang.」

「Kau hanya anak-anak! Kau benar-benar sudah membantai lebih dari 10.000 ekor monster seorang diri?」

Aku memang pendek, tapi usiaku sudah 15 tahun!

「Memang saya yang sudah melakukannya. Kalau Yang Mulia ingin bukti, saya bisa memberikannya.」

「Kau memiliki buktinya?」

「Saya memiliki mayat Worm dan Wyvern yang telah saya kalahkan.」

「Gadis ini memiliki tas item peninggalan dari zaman kuno.」

「Dia memiliki benda seperti itu?」

「Saya bisa menjaminnya.」

Soal peninggalan zaman kuno adalah sesuatu yang sudah kami diskusikan sebelum datang ke sini.
Box Kuma-ku merupakan benda istimewa, dan tas item biasa tidak akan bisa menampung sesuatu yang ukurannya sebesar Worm.
Kabarnya hanya tas item peninggalan zaman kuno yang memiliki daya tampung sebesar itu.
Itulah sebabnya kuputuskan untuk menyebut Box Kuma-ku sebagai peninggalan zaman kuno.

「Kalau kau tiba-tiba mengatakan itu, aku tidak mungkin memercayainya. Namun, kalau kalian berani menjaminnya, mungkin memang benar adanya.」

Sang Raja kembali menatapku.

「Aku akan menyampaikan rasa terima kasihku. Terima kasih karena telah menyelamatkan nyawa penduduk dan prajurit negeri ini.」

「Tidak usah sungkan. Membasmi semua monster tersebut hanyalah sesuatu yang saya lakukan sambil lewat.」

「…Sambil lewat?」

Duh, aku malah membocorkan motif asliku.

「Benar. Yuna-chan membasmi semua monster itu demi putri saya.」

Ellelaura-san tersenyum dan memelukku.
Setelah itu, dia mulai bercerita tentang betapa konyolnya alasan pembasmian monster itu berdasarkan yang didengarnya dari Cliff.

「Seorang gadis kecil hampir menangis, dan itu menjadi alasanmu untuk membasmi semua monster itu?」

「Wah, bukankah alasan itu sudah cukup? Berjuang demi orang yang ingin kita lindungi.」

「Aku tahu. Tapi kalau ia mendengarnya, kurasa orang yang merencanakan semua ini pastilah meronta di dalam kuburnya.」

「「Merencanakan?」」

Aku dan Guildmaster serentak bertanya.

「Benar. Berhubung kalian terlibat dalam masalah ini, aku akan menceritakannya.」

Sang Raja bercerita bahwa serangan monster kali ini merupakan rencana dari seseorang yang ingin balas dendam.
Di dunia ini ada sihir untuk mengendalikan monster?
Di dalam game memang ada cara menjinakkan monster untuk menjadi rekanmu sih.
Tapi setelah mendengarkan cerita dari sang Raja, sepertinya tidak seperti itu.
Aku tidak tahu ada sihir yang bisa memakan nyawamu.
Apakah itu semacam sihir terlarang di dunia ini?
Selagi memikirkan hal tersebut, tiba-tiba terdengar keributan dari luar ruangan.

「Putri Flora, tidak boleh. Di dalam sedang ada tamu.」

Pintu sedikit terbuka dan aku bisa mendengar suara sayup-sayup.

「Tidak! Aku mau melihat Kuma-san!」

「Saya mohon!」

「Tidaak!」

「Ada apa?」

「Anu… Sepertinya Putri Flora ingin menemui Kuma-san.」

Saat seorang penjaga membuka pintu dan memberikan penjelasan, Putri Flora memanfaatkan tubuhnya yang mungil untuk menyelinap masuk.

「Kuma-san!」

Putri Flora langsung memelukku.

「Jumpa lagi!」

Dia tersenyum bahagia sambil terus menggosok-gosokkan kepalanya di perutku.

「Lah, kau sudah mengenal Flora?」

「Saat saya menemaninya berjalan-jalan di kastil, kami bertemu dengan Putri Flora.」

Ellelaura-san membantuku menjawab pertanyaannya.

「Apa jangan-jangan buku bergambar Kuma itu…」

「Yang Mulia sudah melihatnya? Yuna-chan yang membuat buku bergambar itu. Bagus, 'kan?」

「Aku tidak tahu mengapa, tapi gambarnya benar-benar imut. Saat aku menanyakan siapa yang membuatnya, Flora hanya menjawab "Kuma-san". Sekarang aku tahu sebabnya.」

Dia terus memandangiku.
Ya, aku seekor Kuma, terus kenapa?

「Kuma-san, ayo main!」

「Mmm, bagaimana ya.」

Aku melirik mereka semua satu per satu.

「Tidak masalah.」

Sang Raja memberikan izin.
Guuu~
Detik itu juga, terdengar bunyi perut yang kosong.

「Putri Flora sudah lapar?」

「Iya.」

Waktu makan siang masih agak lama lagi.
Di dalam Box Kuma masih ada stok puding.
Kurasa kalau hanya memakan itu, seharusnya tidak akan ada masalah.
Akan tetapi, bolehkah aku memberikannya begitu saja pada seorang Tuan Putri?

「Anu, boleh saya memberikan makanan untuk Tuan Putri?」

「Silakan.」

Tidak apa-apa memberikan izin begitu mudahnya?
Kalau aku memberikan racun, apa yang akan dilakukannya?

「Yang Mulia sudah membolehkan, tapi apakah benar-benar tidak apa-apa? Bagaimana kalau ada racun di dalamnya?」

「Lah, memangnya kau akan memberikan sesuatu yang beracun padanya?」

「Tidak sih. Tapi sebagai seorang Raja, saya rasa Yang Mulia mesti sedikit lebih berhati-hati.」

「Ellelaura dan Sanya merupakan orang yang kupercaya. Aku tidak perlu khawatir.」

「Bagaimana kalau kita pergi ke kamarmu, Putri?」

「Iya.」

「Kau cukup menyantapnya di sini saja, dengan begitu semua kecurigaan akan ikut menghilang.」

Argumennya memang benar, tapi aku tidak ingin mengeluarkan puding di depan sang Raja.
Tapi rasanya sudah terlambat untuk tidak mengeluarkannya sekarang.
Aku pun mengeluarkan seporsi puding dan sebuah sendok dari Box Kuma.

「Putri Flora, silakan coba ini.」

「Apa ini?」

「Ini adalah kudapan yang dingin, manis, dan enak.」

Putri Flora lalu menggenggam sendok dengan tangan mungilnya dan memasukkan satu suapan ke dalam mulutnya.
Saat itu juga, senyum di wajah Putri Flora merekah bak sekuntum bunga yang mekar.
Putri Flora terus menyendokkan puding ke dalam mulutnya tanpa henti.
Tampaknya dia menyukainya.

「Enakkah?」

「Ya!」

Dia mengangguk.
Senyumnya sungguh manis.
Aku jadi ingin mengelus kepalanya, tapi tidak mungkin aku mengelus kepala Tuan Putri di hadapan sang Raja.
Yah, meski sebenarnya tidak ada orang yang akan menyalahkanku.

「Lah, apakah memang seenak itu?」

Sepertinya dia penasaran dengan puding yang sedang dilahap putrinya.

「Yuna-chan, aku juga ingin mencobanya lagi.」

Ellelaura-san menatapku dengan nafsu membara.

「Ellelaura-sama sudah pernah mencobanya?」

Tanya Sanya-san.
Tapi matanya hanya berfokus pada puding.
Oh, apa mungkin dia juga ingin mencobanya?

「Ya, aku sudah pernah mencobanya. Rasanya dingin, manis, dan sangat enak.」

Mata mereka silih berganti menatapku dan puding.

「Hmm, kalian mau?」

「Ya, dengan senang hati.」

「Terima kasih, Yuna-chan.」

「Aku boleh minta juga?」

Untuk sekarang, kukeluarkan 3 porsi puding.
Stokku cuma tersisa 5 porsi puding lagi.
Fina juga sangat ingin menyantapnya, jadi sepertinya aku harus menyempatkan waktu untuk kembali ke Crimonia.

「Lah, apa-apaan ini?」

「Ya~! Enak!」

「Wah, benar-benar enak!」

Baguslah kalau mereka bertiga puas.
Di saat itu juga, aku bisa merasakan sebuah tatapan yang tertuju padaku.
Putri Flora sedang menatapku dengan sorotan mata yang tajam.
Dia memandangiku dan mangkuknya yang sudah kosong.

「Ini yang terakhir. Kalau kau makan terlalu banyak, kau tidak akan bisa makan siang.」

「Ya!」

Aku memberinya peringatan sebelum memberikannya 1 porsi lagi.

「Lah, aku tidak tahu ada makanan seenak ini yang dijual di sekitar kastil.」

「Saya juga tidak tahu.」

「Wajar saja kalian tidak tahu. Soalnya ini adalah makanan hasil penemuan Yuna-chan.」

Ellelaura-san mencoba memberikan penjelasan, padahal sebenarnya bukan aku penemunya.
Tapi aku juga tidak bisa mengatakan bahwa pengetahuanku itu berasal dari dunia asalku.

「Benarkah? Tapi ini benar-benar enak.」

「Benar.」

「Kalau para koki kita mengetahui resepnya, bisakah mereka membuatnya juga?」

「Ya, mungkin mereka bisa membuatnya.」

Tapi aku tidak ingin memberitahukan resepnya.

「Tidak boleh! Yuna-chan ingin mencoba membangun usaha dengan hidangan ini, supaya anak-anak di panti asuhan bisa mendapat penghasilan.」

「Apa maksudmu?」

Ellelaura-san mulai berbicara tentang hal yang kulakukan di Crimonia, sesuai dengan yang dia dengar dari Cliff.
Tentang diriku yang mengurus panti asuhan dan beternak Pepetok untuk diambil telurnya, yang kemudian menjadi bahan dasar membuat puding.
Serta tentang diriku yang berpikir ingin membantu mereka dengan membuka restoran bila ada anak-anak yang tertarik di bidang kuliner.

「Kenapa kau tahu semua hal itu dengan begitu rinci?」

「Tentu saja karena surat-surat dari Cliff. Dia banyak menulis tentangmu sampai hampir membuatku cemburu. Surat yang tempo hari kau bawa juga menceritakan tentang itu.」

Siapa pun, tolong segera buat UU Perlindungan Informasi Pribadi!

「Kalau begitu, aku tidak akan menanyakan resepnya padamu. Namun, aku dan Putri akan senang sekali seandainya kau bersedia membawakannya sesekali.」

「Ya, baiklah kalau begitu.」

「Ellelaura, aturlah supaya Yuna bisa memasuki kastil kapan pun ia mau.」

「Ya, saya mengerti.」

Sepertinya kartu Guild-ku akan berfungsi sebagai tiket untuk memasuki kastil kapan pun aku mau supaya aku bisa leluasa membawakan puding pada mereka.
Apakah tidak apa-apa seperti ini?


<< Sebelumnya Daftar Isi Berikutnya >>

Tidak ada komentar:

Posting Komentar