01 Maret 2020

Kuma Kuma Kuma Bear - Bab 71

Bab 71 – Kuma-san Kembali ke Crimonia Demi Telur

Stok telurku sudah habis.
Ini benar-benar gawat.

Aku tidak bisa menyantap telur mata sapi atau pun telur orak-arik.
Aku juga tidak bisa membuat puding atau pun roti lapis telur.
Aku mesti segera mengisi ulang stok telurku.
Oleh sebab itu,

「Fina, aku akan kembali ke Crimonia. Fina mau ikut?」

「Huehe?」

Fina menjawab dengan suara aneh.

「Telur kita sudah habis, jadi aku akan pergi ke panti asuhan.」

「Yuna-oneechan mau pulang?」

Cukup menggunakan Gerbang Perpindahan saja sih.

「Benar. Kalau kau masih mau berjalan-jalan di ibu kota, ya silakan saja. Apa yang ingin kau lakukan?」

「Saya akan pulang juga. Boleh saya berpamitan dulu dengan Noa-sama?」

「Ah, gak perlu. Kita akan kembali ke sini hari ini juga kok.」

「……?」

Fina sedikit memiringkan kepalanya.

「Berarti kita akan berangkat ke Crimonia hari ini, lalu kembali ke ibu kota hari ini juga?」

「Benar.」

Kurasa percakapan kami tidak menyambung.

「Kalau urusan kita cepat selesai, mungkin kita bisa kembali sore ini juga.」

「Yuna-oneechan, saya tidak tega pada para Kuma-san. Saya tidak butuh telur, jadi tolong jangan memaksa para Kuma-san terlalu keras.」

「……?」

Kali ini giliranku yang memiringkan kepala.

「Kita akan menggunakan Gerbang Perpindahan, bukan menunggangi Kuma.」

「Gerbang Perpindahan?」

Sekarang kembali giliran Fina yang memiringkan kepalanya.
Ah, aku lupa memberi tahu Fina.

「Maaf. Fina selalu bersamaku, jadi kukira aku sudah memberi tahumu soal ini. Ada Gerbang Perpindahan Kuma yang bisa kita pakai, jadi kita bisa kembali ke Crimonia dalam sekejap.」

「…Saya tidak mengerti apa maksud Yuna-oneechan.」

Sudah kuduga.
Pasti kau akan heran kalau ada seseorang yang tiba-tiba mengatakan bahwa kau bisa berpindah tempat dalam sekejap dengan menggunakan semacam gerbang, 'kan?
Kalau ada orang yang mengatakan itu di dunia asalku, aku pasti akan berpikir kalau orang itu sakit jiwa.
Aku bahkan tidak tahu apakah di dunia ini memang ada sihir yang bisa memindahkan sesuatu dalam sekejap. Kalau memang tidak ada sihir seperti itu, wajar saja Fina tidak akan mengerti.

「Hmm. Fina, aku hanya sekedar bertanya. Di negeri ini, adakah sihir atau cara lainnya untuk berpindah dari satu titik ke titik lainnya dalam sekejap?」

「……」

「Misalnya sihir untuk berpindah dari ibu kota ke Crimonia dalam sekejap?」

「Saya belum pernah mendengarnya.」

Begitu toh~
Hmm, apakah sebaiknya aku tetap memberi tahu Fina soal Gerbang Perpindahan?
Fina bukanlah anak yang gemar membocorkan hal seperti itu.
Yah, meskipun orang lain mengetahuinya, cuma akulah yang bisa menggunakan gerbang tersebut, dan aku memasang semua gerbang di dalam Kuma House, jadi seharusnya tidak akan ada masalah.

「Fina, kau tahu kalau aku memercayaimu, 'kan?」

「Hmm, ya?」

Dia memiringkan kepalanya namun tetap mengiyakan.
Aku pun mengajaknya ke gudang tempat Gerbang Perpindahan Kuma berada.

「Kalau saya tidak salah ingat, benda seperti ini ada juga di gudang di Crimonia.」

Dia sudah tidak asing lagi dengan gerbang yang ada di Crimonia, tapi ternyata aku belum pernah menjelaskannya pada Fina.
Kami selalu bersama sudah sekian lama, dan aku selama ini mengira kalau aku sudah menjelaskan tentang gerbang itu padanya.

「Gerbang ini dan gerbang yang di Crimonia saling terhubung.」

「Yuna-oneechan, tidak semudah itu untuk membodohi saya. Kalau saya bisa pergi ke kota tempat ibu saya berada hanya dengan melewati gerbang ini, tidak akan ada orang yang kesusahan karena melakukan perjalanan jauh.」

Tepat sekali.

「Nanti kau pasti akan paham.」

Sambil menggenggam tangan Fina, aku membuka Gerbang Perpindahan Kuma.
Sekejap kemudian, kami tiba di gudang Kuma House di Crimonia.

「Yuna-oneechan?」

「Jangan bilang siapa-siapa ya? Ah, kalau aku gak ada di sini, kau gak akan bisa memakainya.」

Setelah keluar dari gudang, terpampanglah pemandangan kota Crimonia yang sudah kami rindukan.

「Di saat seperti ini, seharusnya Tilmina-san sedang berada di panti asuhan. Ayo kita ke sana.」

Kami berdua pun pergi menuju panti asuhan.

「Kuma-oneechan!」

Setibanya di panti asuhan, anak-anak yang sedang bermain di luar sontak berlari mendatangi kami.
Mereka adalah anak-anak yang dengan seenaknya kunamai Grup Anak Kecil.
Yah, soalnya mereka semua masih di bawah 6 tahun dan belum bisa melakukan pekerjaan apa pun.
Meski masih sekecil ini, anak-anak yang lebih tua dengan hebatnya membantu merawat anak-anak yang lebih muda.
Setelah satu anak menyadari kedatangan kami, anak lainnya juga berlomba-lomba menghampiri kami.
Jumlah anak yang mengerumuniku semakin bertambah.
Apa ini hanya perasaanku saja, atau jumlah anak-anak di sini memang bertambah banyak?

「Bagaimana kabar kalian semua?」

「Baik-baik saja!」

「Kami rajin membantu pekerjaan!」

Aku mesti mengelus kepala mereka semua.

「Tilmina-san ada di sini?」

「Ya, dia sedang bersama Bu Ketua.」

Setelah meminta mereka untuk melanjutkan bermain, aku pun beranjak masuk ke panti asuhan.
Saat masuk, kulihat bu ketua, Tilmina-san, dan Liz sedang meminum teh.

「Ibu!」

「Fina dan Yuna-chan sudah pulang?」

「Kami akan segera kembali ke ibu kota. Kami ke sini untuk meminta telur.」

「Telur?」

「Ada stok telur?」

「Semua telur di sini adalah milik Yuna-chan, jadi akan selalu ada stok kalau kau menginginkannya.」

「Boleh aku minta telur sebanyak mungkin, tapi jangan sampai menyulitkan Guild Komersial?」

「Kapan kau akan kembali ke ibu kota?」

「Hari ini.」

「Cepat sekali.」

「Kalau telurnya ada besok, aku gak masalah kalau mesti berangkat besok.」

「Begitu ya. Butuh berapa banyak?」

「Seratus, dua ratus, sebanyak yang kau bisa.」

「Kalau begitu, tidak apa-apa kalau kami berikan besok saja? Kalau hari ini, kau bisa mendapat 100 butir. Tapi kalau menunggu sampai besok, kami bisa menyediakan lebih banyak.」

「Oke. Fina, kita berangkat besok saja, jadi kau bisa bersama Tilmina-san hari ini. Setelah itu kau boleh-boleh saja tetap tinggal di sini.」

「Tidak, saya juga ingin kembali ke ibu kota, soalnya saya belum berpamitan dengan Noa-sama.」

「Kalau begitu, besok kita akan berkumpul di panti asuhan. Ah, ada yang perlu kumintai tolong pada Tilmina-san dan lainnya.」

「Ada apa?」

「Bulan depan mungkin akan ada orang yang datang menjual kentang, jadi tolong belikan untukku ya? Untuk membayarnya, silakan gunakan uang hasil penjualan telur.」

「Kentang? Kalau tidak salah, perutmu bisa sakit kalau memakannya, 'kan?」

Ternyata di sini pun sama saja, ya?

「Gak akan ada masalah selama kau gak memakan tunasnya atau bagian yang sudah berubah warna keunguan.」

「Begitukah?」

「Lain kali kita akan mencobanya bersama-sama, jadi tolong belikan ya?」

「Baiklah.」

Aku pun menerima stok telur untuk hari ini, lalu meninggalkan panti asuhan.
Selagi berjalan-jalan di Crimonia, aku menyadari bahwa pandangan yang kudapat di sini jauh lebih sedikit dibanding saat di ibu kota.
Kadang hanya ada anak-anak yang berkata, 「Ada Kuma-san!」

「Ketemu!」

Seseorang yang tiba-tiba muncul di hadapanku dengan tatapan layaknya hewan buas yang memburu mangsanya, adalah Mylene-san.

「Aku sudah mencari-carimu, Yuna-chan.」

「Lalu, ada perlu apa?」

「Anu, makanan apa itu?!」

「Makanan?」

「Makanan yang kamu berikan padaku sebelum berangkat ke ibu kota!」

「Oh, maksudmu puding.」

Oh iya, aku baru ingat kalau waktu itu aku memberikan puding padanya.

「Ya, itu! Makanan enak macam apa itu?!」

「Yang lebih penting, bagaimana kau bisa tahu kalau aku ada di sini?」

「Dengan penampilanmu yang seperti itu, siapa yang tidak tahu. Aku segera mencari-carimu setelah mendengar beberapa staf Guild Komersial berkata bahwa mereka melihatmu. Nah, sekarang berikan aku makanan itu lagi!」

Dia memegang pundakku dengan kuat.

「Mylene-san, kepribadianmu berubah lho.」

「Demi makanan itu, wajar kalau kepribadianku berubah!」

「Aku akan memberikannya padamu, jadi lepaskan aku!」

Setelah kubilang begitu, barulah dia bersedia melepaskanku.

「Jangan bohong ya? Kalau kamu bohong, aku akan mengutukmu!」

Aku pun mengeluarkan 4 porsi puding dari Box Kuma.

「Cuma ini yang kumiliki sekarang.」

「Terima kasih!」

Dia menerima puding dariku dengan senang hati.
Mylene-san pun langsung memasukkan pudingnya ke dalam tas item agar tidak terjatuh.

「Hei, Yuna-chan, kamu berminat membuka toko? Ini pasti akan laku!」

「Makanan ini menggunakan telur. Bagaimana harga telur sekarang?」

「Harganya sudah turun drastis, soalnya ada pasokan 200-300 butir setiap harinya.」

Mungkin sudah saatnya aku membuka toko.
Pepetok yang kami ternakkan saat ini ada 400 ekor.
Aku berharap bisa mencapai 1.000 ekor.
Berapa orang lagi yang dibutuhkan untuk mengurus sebanyak itu?
Sepertinya mustahil kalau hanya mengandalkan anak-anak panti asuhan.
Yah, mari kita pikirkan lagi di lain waktu.

「Kalau begitu, boleh aku memesan lokasi toko padamu? Lokasinya di dekat panti asuhan, bangunannya luas, dan halaman depannya cukup luas untuk menampung banyak orang.」

「Permintaanmu banyak ya.」

「Kalau aku membuka toko, aku akan mempekerjakan anak-anak panti asuhan. Jadi semakin dekat lokasinya dengan panti asuhan, semakin bagus. Dan ini hanya perkiraan pribadiku saja, tapi kurasa tokoku bakal populer. Kalau halamannya gak cukup luas untuk menampung orang yang berkerumun di depan tokoku, penduduk sekitar bisa terganggu.」

「Aku mengerti. Aku akan mencari lokasi yang cocok.」

「Aku gak butuh sekarang, jadi kau gak perlu terburu-buru. Lagi pula aku akan kembali ke ibu kota besok.」

Aku berpisah dari Mylene-san, lalu kembali ke Kuma House.
Kemudian aku langsung membuat puding menggunakan 100 butir telur yang baru kuterima.
Sepertinya sisa waktuku hari ini akan kuhabiskan hanya untuk membuat puding.


<< Sebelumnya Daftar Isi Berikutnya >>

Tidak ada komentar:

Posting Komentar