12 April 2020

Kuma Kuma Kuma Bear - Bab 77

Bab 77 – Kuma-san Memikirkan Nama untuk Toko

Tahap demi tahap persiapan pembukaan toko berjalan dengan lancar.
Hanya tersisa satu masalah lagi.
Nama tokonya masih belum diputuskan.
Saat aku mendiskusikannya dengan Morin-san,

「Ini toko Yuna-chan, jadi Yuna-chan saja yang memutuskannya.」

Begitu katanya.
Tapi aku benar-benar tidak pandai memberikan nama.
Bahkan aku sampai harus menggunakan nama asliku untuk karakter game, karena aku tidak yakin bisa memikirkan nama lain yang lebih bagus.
Itulah sebabnya kuputuskan untuk meminta masukan dari semua kenalanku.
Besok aku akan menggelar pesta pencicipan bersama semua orang yang sudah banyak membantuku.
Orang-orang yang ikut berpartisipasi adalah staf toko Morin-san, Karin-san, dan 6 anak yang membantu di toko. Mylene-san dan Helen-san. Tilmina-san dan Fina, sepasang ibu dan anak yang selalu membantuku. Liz yang selalu mengurus anak-anak. Elena dari penginapan. Serta Noa yang baru kembali dari ibu kota. Totalnya ada 15 orang.

Lalu aku langsung meminta masukan untuk nama toko.

「Toko Roti Kuma」

「Warung Kuma-san」

「Toko Piza Kuma」

「Kuma-san dan Puding」

「Toko Makanan Kuma-san」

「Kuma-san…」

「Kuma…」

Nama "Kuma" terus-menerus muncul dari masukan mereka.

「Hmm, kenapa semua namanya mengandung "Kuma"?」

「Karena…」

「Itu…」

「Soalnya…」

Mata mereka semua tertuju padaku.
Ya, aku paham sih.
Tapi bukan aku lho yang bekerja di sana.

「Oh iya, saya sudah memikirkan soal seragam untuk staf toko, tapi…」

「Seragam?」

Mylene-san tiba-tiba membahas hal itu.

「Apakah kamu tidak melihatnya di ibu kota? Pakaian yang dikenakan untuk staf yang melayani pelanggan.」

Ah, yang semacam celemek itu ya?
Saat aku mengunjungi sebuah restoran besar, semua staf di sana memakai pakaian yang sama.
Memang benar-benar cantik.
Restoran cepat saji serta restoran mewah di Jepang juga memiliki seragam.
Untuk seragam di dunia lain, bagaimana kalau seperti kostum maid atau butler?
Kurasa akan terlihat cocok untuk anak-anak.

「Seragam ya? Boleh juga.」

Begitulah jawabku sambil membayangkan kostum maid.

「Ya 'kan? Saya sudah membuatkan satu setel untuk dicoba.」

Mylene-san lalu mengeluarkan satu setel "pakaian" dari tas item-nya.
Dia bilang dia akan mengeluarkan seragam, tapi kenapa yang dikeluarkannya tampak seperti bulu binatang?
Kemudian Mylene-san pun membentangkan bulu tersebut.

「Kuma?」

「Ya. Kalau soal toko Yuna-chan, berarti harus Kuma, 'kan?」

Itu adalah kostum Kuma.

「Mill-chan, ya? Ingin mencobanya?」

Mana mungkin dia mau mencoba memakai sesuatu yang tampak begitu memalukan.
Sudah pasti dia akan menolaknya.

「Bolehkah?」

Tanyanya dengan raut wajah yang ceria.

「Enaknya.」

「Curang!」

「Aku juga mau memakainya!」

Anak-anak lain mulai heboh setelah mereka melihat kostum itu.
Mill yang menerima kostum tersebut tampak sumringah, sementara ekspresi anak-anak lain tampak begitu iri.
Bahkan ekspresi Fina dan Noa juga begitu.
Di saat itu juga Mill mulai mengganti pakaiannya.
Meskipun anak laki-laki yang ada di sini usianya lebih kecil, apakah gadis seusianya tidak malu untuk membuka pakaiannya di hadapan orang lain? Mungkin karena dia tinggal di panti asuhan, dia menganggap semua anak lain sebagai saudaranya.
Nanti aku tidak boleh lupa untuk membuat ruang ganti terpisah untuk laki-laki dan perempuan.
Anak perempuan harus lebih menjaga diri.

「Bagaimana?」

Ilustrasi Novel Kuma Kuma Kuma Bear Arc 4 Bab 77 Bahasa Indonesia

Mill yang sudah berkostum Kuma lalu memutar badannya dengan gembira.
Kenapa kau malah sebahagia itu?!
Memang imut sih, tapi…
Aku tidak tahu harus berkata apa.

「Sangat cocok denganmu.」

「Enaknya.」

「Imut.」

「Meskipun terbuat dari bulu Wolf, tampaknya sudah cukup berhasil.」

「Kami akan memakai ini saat bekerja di toko?」

「Ya, selama Yuna-chan bersedia mengizinkan.」

「Yuna-oneechan, aku juga mau memakainya!」

「Aku juga!」

「Aku juga!」

Waduh, bahkan anak laki-laki pun ingin memakainya juga?
Anak-anak tampak begitu bahagia, dan bukan aku yang akan memakainya saat bekerja, jadi kusetujui saja permintaan mereka.

「Tunggu, aku harus memakainya juga?」

Karin-san memperhatikan seragam yang sedang Mill kenakan.

「Untuk anak-anak memang terlihat imut, tapi aku…」

「Menurut saya akan cocok juga untuk Karin-san.」

「Mylene-san bisa bilang begitu karena bukan Mylene-san yang akan memakainya.」

「Saya sudah 20-an tahun, tapi Karin-san masih 17 tahun, 'kan? Masih sangat cocok.」

Ternyata Karin-san lebih tua dariku.
Rasanya aku agak senang mengetahuinya.
Sudah 17 tahun ya? Di Jepang, 17 tahun setara dengan anak SMA tahun ke-2. Aku memang bukan Mylene-san, tapi menurutku kostum semacam ini masih wajar dipakai oleh anak SMA.

「Aku tidak bisa melayani pelanggan dengan pakaian memalukan seperti itu.」

Teganya dirimu menyebut pakaian memalukan di hadapan orang lain yang akan memakainya.

「Aku akan membuat roti saja bersama ibuku di dapur.」

「Kita gak mungkin membiarkan anak-anak melayani pelanggan tanpa pengawasan. Itulah sebabnya Karin-san mesti menjadi manajer lapangan.」

「Tapi…」

「Untuk berjaga-jaga, kau bisa bergantian dengan staf toko lain kecuali Morin-san.」

「Uuu…」

Cuma begitu saja dia sudah seenggan itu, bagaimana lagi kalau sepertiku yang berjalan di tengah Crimonia dan ibu kota dengan pakaian seperti ini?
Terlebih lagi, aku juga memakai kostum Kuma-san saat menemui Raja.

「Seragamnya sudah diputuskan menjadi kostum Kuma, berarti namanya harus Kuma juga, 'kan?」

「Sebelum itu, aku ada pertanyaan.」

「Apa itu?」

「Kalau sarung tangan mungkin akan mengganggu saat bekerja, tapi apakah kau akan membuat sepatunya?」

「Oh, benar juga. Kalau begitu saya akan membuatnya juga. Dan Yuna-chan, bisakah saya memintamu untuk menyumbang bahannya? Biaya produksinya akan kami tanggung sendiri.」

Akhir-akhir ini aku belum menjual bulu Wolf, jadi aku masih punya banyak. Kalaupun seandainya bulu yang sekarang kumiliki tidak cukup, aku masih punya 5.000 mayat Wolf dari kawanan monster waktu itu yang belum sempat dikuliti.

「Oke. Aku ingin pesan banyak sebagai cadangan, jadi tolong buatkan tiga setel per orang.」

「Sebanyak itu?」

「Kalau ada tambahan tenaga kerja, mereka bisa langsung memakainya kalau seragam cadangan sudah tersedia. Tinggi anak-anak panti asuhan kira-kira sama.」

「Saya bisa membuat sebanyak yang kamu inginkan selama kamu memasok bulu Wolf-nya, tapi untuk berikutnya saya akan menarik biaya produksinya.」

Akhirnya seragamnya sudah diputuskan, meskipun berbeda jauh dari yang awalnya kubayangkan. Langkah selanjutnya hanyalah menentukan nama tokonya.

「Bagaimana dengan nama tokonya?」

Kami pun kembali memikirkan nama untuk toko.
Setelah berdiskusi panjang, akhirnya sudah diputuskan.

Nama yang terpilih adalah 『Kedai Santai Kuma-san』.

Semua pramusaji akan memakai kostum Kuma.
Hanya Karin-san yang berusaha menentangnya, tapi tidak ada yang mengacuhkannya.
Yah, bukan aku yang akan bekerja di situ, jadi aku tidak peduli.


<< Sebelumnya Berikutnya >>
Daftar Isi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar