13 Mei 2020

Kuma Kuma Kuma Bear - Bab 86

Bab 86 – Kuma-san Menjelajahi Kota

Setelah perutku yang lapar diisi dengan hidangan yang lezat, aku meminta untuk diantarkan ke kamarku.
Berhubung ada banyak kamar kosong, aku bisa mendapat kamar single terbesar seharga kamar biasa.
Aku duduk di atas tempat tidur yang agak terlalu besar bagiku, lalu kugunakan Kumaphone untuk mengabari Fina di Crimonia bahwa aku sudah tiba di Mireera.
Fina merasa lega begitu tahu bahwa aku tiba di kota dengan selamat.
Aku tidak ingin membuat Fina khawatir, jadi aku tidak memberitahu tentang Kraken atau situasi kota padanya.
Tapi aku tetap mengatakan padanya bahwa aku tidak akan kembali ke Crimonia untuk sementara waktu.

Saat aku bangun tidur keesokan paginya, kulihat ada bakpao besar berwarna hitam dan putih di atas tempat tidurku.
Setelah mengamatinya jelas-jelas, ternyata itu adalah Kumayuru dan Kumakyuu yang sedang tidur dan membulat di atas tempat tidur.
Aku baru ingat kalau tadi malam aku memanggil mereka demi pencegahan tindak kejahatan.
Gadis berusia 15 tahun tidur sendirian. Langkah-langkah pengamanan seperti itu kurasa penting dilakukan.
Tapi para Kuma ini tidur begitu nyenyak, bisakah mereka membangunkanku jika ada seseorang yang datang?
Aku memercayai kalian.
Aku pun mengelus lembut para Kuma yang sedang tidur.
Mereka menguap kecil dan langsung kembali membulat.
Kukembalikan mereka ke sarung tanganku lalu aku beranjak dari tempat tidur.
Aku berganti pakaian dari Kuma putih menjadi Kuma hitam, kemudian pergi menuju ruang makan di lantai dasar.

「Cepat juga kau bangun. Sarapan sudah siap.」

Si kekar menghidangkan sarapan.
Makanannya begitu enak sampai aku tidak bisa menduga kalau ini dimasak oleh si kekar berotot.
Istri si kekar dan anak-anak yang mirip sang istri juga bekerja di penginapan ini.
Anak laki-lakinya yang lebih tua dariku, bekerja sebagai nelayan dan membantu di penginapan.
Sang anak laki-laki sepertinya bertugas menangkap ikan untuk disajikan di penginapan, tapi sekarang dia tidak bisa melaut dan akhirnya hanya membantu di penginapan.
Anak perempuannya kira-kira seusia denganku (tapi dia lebih tinggi dariku), dan dia membantu bersih-bersih, mencuci, serta menyiapkan makanan.
Saat melihat anak-anaknya, aku bersyukur karena mereka tidak mirip si kekar.
Terima kasih yang sebesar-besarnya pada gen sang istri.
Selagi aku menikmati sarapan lezat dengan santai, Lanya-san pun tiba.

「Pagi, Yuna-chan. Tidurmu nyenyak?」

「Selamat pagi. Aku bisa tidur nyenyak karena kau sudah merekomendasikan penginapan yang bagus.」

Aku pun keluar dari penginapan setelah menghabiskan sarapanku.

「Jadi, mau pergi ke mana dulu?」

「Bagaimana kalau ke laut dulu? Aku juga ingin melihat kalau ada tempat yang menjual ikan.」

Tapi sekarang tidak ada pasar yang buka.

「Yang mengurus soal jual beli ikan adalah Guild Komersial, jadi kau mesti pergi ke sana kalau ingin membeli ikan. Tapi harganya tidak masuk akal.」

Yah, tidak ada pilihan lain, soalnya ikan hanya bisa didapat di perairan dangkal.
Aku punya uang, jadi sebenarnya aku bisa saja membelinya, tapi rasanya aku tidak ingin membelinya di Guild Komersial setelah mendengar perkataan Lanya-san.

「Aku juga ingin pergi ke Guild Petualang.」

Aku tidak akan melawan Kraken, tapi aku menginginkan informasi tentang para perampok.
Kalau aku mengalahkan para perampok itu, maka jalan pesisir akan bisa dilewati lagi. Alhasil, logistik minimum bisa mengalir masuk ke kota, sehingga tidak akan ada lagi orang yang nekat mencoba melewati gunung seperti Lanya-san.

「Omong-omong, di mana Damon-san?」

「Damon pergi membagi-bagikan bahan makanan yang Yuna-chan berikan.」

「Gak ada masalah? Cukupkah untuk kalian?」

「Tidak akan ada masalah untuk sementara waktu. Soalnya kami juga saling bertukar bahan makanan meskipun hanya sedikit.」

「Kalau gak cukup, beri tahu aku ya.」

Setelah berjalan beberapa saat, aku bisa melihat pantai.
Lautan luas membentang di horizon.
Laut yang biru dan luas serta langit yang biru. Laut yang tenang dan tidak akan ada yang mengira kalau ada Kraken di sana.
Saat mengarahkan pandanganku ke arah kiri, kulihat banyak kapal nelayan yang berlabuh.
Kalau tidak ada Kraken, kurasa kebanyakan kapal nelayan tersebut akan berada di laut lepas saat ini.

「Kapal Lanya-san ada di sana juga?」

「Ya, tapi aku tidak bisa menggerakkannya sekarang tanpa izin dari Guild Komersial.」

「Di mana kira-kira posisi kemunculan Kraken?」

Aku menunjuk ke arah laut yang terlihat.
Sulit kupercaya bahwa di laut yang luas dan tenang ini ada Kraken yang menunggu.

「Aku tidak tahu posisi tepatnya. Semua kapal yang beranjak dari pantai selalu diserang. Kadang orang yang menangkap ikan di dekat pantai juga diserang, jadi aku tidak bisa memastikan posisi kemunculannya.」

Saat ini aku tidak memiliki metode untuk mengalahkan Kraken.
Aku tidak memiliki metode untuk bertarung di laut.
Aku tidak bisa terbang di udara maupun menyelam di lautan.
Di dalam game, ada item khusus event yang membuatmu bisa bernafas di dalam air. Jadi kau tidak akan mati meskipun jatuh dari kapal, dan kau juga bisa menyerang dengan leluasa.
Kalau saja dia bersedia naik ke daratan, aku bisa membakarnya dan menjadikannya cumi-cumi panggang raksasa.
Yah, tidak ada gunanya aku mengharapkan hal yang mustahil.
Bahkan Perlengkapan Kuma yang serba guna ini juga tidak bisa berperan aktif di lautan.
Aku hanya bisa berdoa semoga petualang rank S atau pasukan nasional akan mengatasinya.

「Dengan suasana yang setenang ini, gak kusangka ada Kraken di dekat sini.」

Kami berjalan di sepanjang pantai dan menjelajahi daerah tersebut.
Aku bisa melihat anak-anak yang ada di pantai berpasir.
Mungkin mereka sedang mencari kerang.
Aku jadi ingin menyantap sup miso dengan kerang.
Aku rindu dengan masakan Jepang.
Aku sangat-sangat berharap seseorang bisa mengalahkan Kraken itu.
Kalau aku menyediakan uang imbalan, akankah ada petualang rank S yang datang mengalahkannya?
Sambil memikirkan hal tersebut, kami terus berjalan.
Di ujung pantai berpasir, aku bisa melihat tebing.

「Perampok akan muncul di ujung tebing itu, jadi berhati-hatilah kalau kau pergi ke sana.」

Begitulah nasihat dari Lanya-san.
Apakah mereka akan menyerangku jika aku berjalan ke sana sendirian?
Kalau memang begitu, seharusnya akan lebih mudah karena aku tidak perlu repot-repot mencari mereka.

Setelah puas melihat-lihat laut, dia pun memanduku ke toko peralatan dan toko senjata.
Akhirnya, setelah diberi tahu tentang lokasi Guild Komersial dan Guild Petualang, aku pun berpisah dengan Lanya-san.
Aku memutuskan untuk pergi ke Guild Petualang sendirian.
Aku tidak pergi bersama Lanya-san karena aku sudah belajar dari pengalaman sebelumnya.
Selalu ada yang terjadi saat aku mendatangi Guild Petualang untuk pertama kalinya. (Terutama karena pakaianku)
Tak mungkin aku membawa Lanya-san ke tempat seperti itu.

Itulah sebabnya aku datang sendirian ke bangunan Guild Petualang yang tidak terlalu besar ini.
Tampaknya lebih kecil dari Guild Petualang di Crimonia.
Aku pun memasuki Guild sambil bersiap-siap untuk menerima tantangan dari petualang lain.
Saat aku masuk, pandangan para petualang… tidak ada yang mengarah padaku.

「Gak ada orang di sini…」

「Wah, tidak sopan. Aku di sini lho.」

Aku menoleh ke arah suara itu berasal, ternyata ada seseorang yang cabul di sana.
Dada besar yang dipamerkan. Pinggang yang tidak tertutupi sehingga kulitnya terlihat jelas, serta rok yang begitu pendek.
Seorang wanita sedang duduk di kursi sambil meminum alkohol.

Ilustrasi Novel Kuma Kuma Kuma Bear Arc 4 Bab 86 Bahasa Indonesia

「Wah, ada keperluan apa Kuma imut ini datang ke Guild Petualang?」

「Ini Guild Petualang, 'kan?」

Apakah aku tanpa sengaja memasuki tempat khusus untuk orang dewasa?

「Benar kok.」

Sepertinya ini memang Guild Petualang.

「Lalu kenapa ada orang cabul di Guild ini?」

「Wah, tidak sopan. Ini pakaian kasualku. Para lelaki senang melihatnya.」

Begitu katanya sambil memamerkan dadanya.
Itu adalah teknik yang tidak bisa dilakukan oleh diriku yang berdada rata ini.
Tapi aku pasti akan bisa melakukannya beberapa tahun lagi.

「Katamu lelaki senang melihatnya, tapi gak ada satu pun petualang di sini.」

「Tentu saja tidak ada. Apakah Kuma-san belum mendengar tentang permasalahan kota ini?」

「Aku tahu soal masalah Kraken dan perampok, dan petualang rank tinggi sudah melarikan diri bersama beberapa penduduk, tapi kudengar masih ada petualang rank rendah yang tersisa di kota ini.」

「Itu memang benar, tapi semua petualang yang tersisa ada di Guild Komersial.」

「Petualang ada di Guild Komersial?」

「Meskipun rank mereka rendah, mereka bisa berburu monster dan binatang dengan rank rendah. Mereka pindah ke sana karena Guild Komersial bersedia membeli buruan mereka dengan harga yang tinggi.」

Oh begitu, kalau mereka menjual langsung ke Guild Komersial tanpa harus melalui Guild Petualang, mereka akan mendapat lebih banyak uang.
Dengan kata lain, para petualang lebih memilih uang daripada dada besar.
Tapi aku tidak akan mengatakan itu padanya.

「Kenapa Guild Petualang gak membelinya dengan harga yang tinggi juga?」

「Wah, maksudmu aku harus melakukan hal yang sama seperti orang-orang itu?」

Wanita itu menatapku tajam.
Aku langsung merasa ciut karena tatapan tajamnya.

「Fufu, aku bercanda. Jangan gugup begitu. Jadi kenapa Kuma-san datang ke Guild Petualang?」

「Aku datang untuk mencari informasi tentang Kraken serta perampok yang muncul di sepanjang pesisir.」

「Wah, lalu apa yang akan kau lakukan setelah mendapat informasi soal itu? Apakah mungkin Nona Kuma ingin mengalahkannya?」

「Aku gak bisa mengalahkan Kraken, tapi mungkin aku bisa mengalahkan para perampok tergantung pada informasi yang kudapat.」

Setelah aku memberikan jawaban, wanita itu tiba-tiba tertawa.

「Fufu, ahahahahahaha… Sudah lama aku tidak tertawa seperti ini. Nona Kuma mengalahkan para perampok? Di antara para perampok itu ada beberapa yang menyukai gadis kecil sepertimu lho. Kau tahu apa yang akan terjadi kalau seandainya kau tertangkap?」

「Aku bisa kok kalau cuma sekadar mengalahkan perampok.」

「Wah, begitukah? Kalau begitu aku tidak akan mengatakan apa-apa lagi. Seandainya kau tertangkap, jangan harap ada bantuan yang datang.」

Wanita itu berkata dengan jengkel.

「Kalau begitu, keluarkan kartu Guild-mu.」

Wanita itu beranjak ke konter Guild.

「Kau siapa?」

「Ah, sepertinya aku belum memperkenalkan diri ya? Aku Atla, Guildmaster di Guild Petualang kota ini.」

Ternyata wanita cabul ini adalah Guildmaster.
Apakah mereka kekurangan orang yang kompeten?
Aku pun menyerahkan kartu Guild-ku pada Atla-san.

「Apakah gak ada staf yang lain?」

「Dengan situasi kota yang seperti sekarang ini, Guild Petualang menjadi sangat sibuk.」

Bukankah tadi kau minum alkohol dengan santainya?

「Orang-orang yang bisa bertarung mesti menangkap buruan di gunung, sementara orang-orang yang cukup kuat pergi ke kota terdekat untuk bernegosiasi soal pengerahan pasukan petualang. Yang lainnya menguliti monster dan binatang buruan, lalu mendistribusikan makanan.」

「Mendistribusikan makanan?」

「Ya, soalnya kami kekurangan makanan. Ada banyak penduduk yang membutuhkan makanan. Kami tidak bisa membiarkan mereka tewas kelaparan. Kami akan melakukan apa pun yang kami bisa.」

Meskipun penampilannya begini, ternyata dia adalah Guildmaster hebat yang bekerja keras demi penduduk kota ini.
Tapi kurasa seharusnya itu sudah menjadi tugas seorang walikota.

「Apa yang sedang dilakukan oleh walikota?」

「Dia tidak melakukan apa pun. Dia sudah melarikan diri dengan membawa semua hartanya. Jadi sekarang kota ini dikendalikan oleh Guild Komersial.」

Walikota, tidak boleh begitu.
Apakah dia tidak bisa dihukum karena tidak berada di bawah naungan suatu negara?
Tidak ada gunanya memikirkan hal itu lagi karena aku tidak mengerti soal politik dunia ini.
Atla-san meletakkan kartu Guild yang dia terima dariku ke atas pelat kristal lalu mulai mengoperasikannya.

「Petualang rank D…」

Atla-san membacakan rank petualangku.

「Ini…」

Sambil menyipitkan matanya, dia membaca huruf-huruf yang muncul di pelat kristal.

「…Pahlawan.」

Kata itu terlontar dari mulut Atla-san.

「Monster… Pembasmian… Tiger… Black… Persentase keberhasilan pekerjaan 100%…」

Dia menggumam dengan suara yang sulit terdengar. Berdasarkan potongan kata yang bisa kudengar, sepertinya dia sedang melihat daftar monster yang pernah kukalahkan.
Atla-san terus melihat huruf-huruf yang tertera di pelat kristal, lalu dia mematung.

「Ada apa?」

「Ah, maafkan aku. Otakku tidak sanggup memahami isi dari kartu Guild-mu.」

「Isi kartu Guild?」

「Pahlawan Elfanica, pembasmian Tiger Wolf, pembasmian Black Viper, persentase keberhasilan 100%, rekomendasi dari Guildmaster ibu kota Elfanica. Yang terakhir, ada juga stempel Yang Mulia Raja Elfanica yang dicap pada kartu Guild-mu.」

「Apa-apaan itu pahlawan Elfanica? Rekomendasi dari Guildmaster? Stempel Yang Mulia Raja? Ini pertama kalinya aku mendengar soal itu.」

「Pahlawan Elfanica… gelar yang diberikan pada seseorang yang pencapaiannya telah diakui oleh Guildmaster dan Yang Mulia Raja Kerajaan Elfanica. Apa yang sudah kau lakukan?」

Sepertinya mereka tidak menuliskan apa yang telah kuperbuat.

「Aku cuma membasmi sedikit monster.」

「Membasmi sedikit monster… Kau mengerti betapa hebatnya hal ini?」

Aku sama sekali tak mengerti. Aku berada di dunia ini baru beberapa bulan, jadi aku belum menguasai akal sehat di dunia ini.

「Dan stempel Raja. Apa yang sudah kau lakukan hingga mendapat stempel ini?」

「Apa itu stempel Raja?」

「Stempel yang diberikan Raja pada para petualang dan pengusaha yang memiliki tingkat kredibilitas paling tinggi. Stempel itu diberikan pada orang-orang yang bekerja keras demi negara dan telah membuat pencapaian yang luar biasa. Kau tidak salah menuliskan umurmu, 'kan?」

「Aku ini memang gadis 15 tahun lho.」

Aku tidak tahu bahwa mereka menulis dan memberikan stempel seperti itu pada kartu Guild-ku. Kuharap mereka tidak melakukan hal semacam itu tanpa sepengetahuanku.
Apakah ini akan membuat heboh setiap kali aku mengunjungi Guild baru?

「Itu bisa dihapus?」

「A-apa katamu?! Tidak mungkin aku bisa menghapusnya, 'kan? Itu adalah stempel Raja lho.」

「Tapi kalau membuat heboh seperti ini, rasanya malah merepotkan.」

「Kalau begitu, seharusnya tidak apa-apa. Gelar pahlawan Elfanica dan segel Raja hanya bisa dilihat oleh Guildmaster, jadi tidak akan ada yang bisa melihatnya kalau kau menggunakannya secara normal. Kalau kau mendapat masalah di Guild, kau pasti akan mendapat perlakuan khusus bila kau menunjukkan kartumu pada Guildmaster.」

Mungkin seperti sarung stempel spesial yang sering muncul dalam drama sejarah?

「Tapi gak ada gunanya kalau Guildmaster tersebut membocorkan informasiku, 'kan?」

「Tidak akan ada masalah karena di rekomendasi Guildmaster ibu kota kerajaan sudah tertulis larangan membocorkannya. Orang yang membocorkannya akan mendapat hukuman berat.」

Sepertinya mereka berusaha menutupinya dengan sebaik mungkin.
Kalau ini bisa membantuku saat mendapat masalah, aku akan menerimanya dengan senang hati dan menggunakannya sebagai pengganti sarung stempel spesial.

「Petualang kuat akan selalu diterima di sini. Sekali lagi, izinkan aku menyambutmu di sini.」

Dia mengulurkan tangannya, dan aku pun menjabat tangannya dengan sarung tangan boneka Kuma.

「Jadi, aku harus bertanya langsung pada sang Pahlawan, bisakah kau mengalahkan Kraken?」

「Gak bisa. Aku gak punya metode untuk mengalahkannya. Aku gak bisa menyerang di lautan.」

Aku mengatakan dengan jelas bahwa itu adalah hal yang mustahil.

「Ternyata memang mustahil ya?」

Dia tampak kecewa.
Kuharap dia tidak menganggap bahwa seorang gadis 15 tahun sepertiku ini bisa mengalahkan Kraken begitu saja.

「Tapi aku bisa berbuat sesuatu soal perampok.」

「Terima kasih. Itu saja pun akan sangat membantu.」


<< Sebelumnya Berikutnya >>
Daftar Isi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar