19 Juli 2020

Kuma Kuma Kuma Bear - Bab 95

Bab 95 – Kuma-san Membuat Terowongan

Keesokan harinya, sehabis sarapan, aku kembali ke kamarku dan mengingat-ingat perkataan Anzu.
Kalau jaraknya dekat, dia bersedia pergi ke Crimonia. Tapi untuk saat ini, kau harus pergi melalui jalur pinggir pantai bila ingin ke Crimonia. Alternatif lainnya adalah dengan melintasi pegunungan. Kedua cara tersebut memakan banyak waktu dan juga tidak aman.

Aku juga ingin mendapat pasokan rutin makanan laut.
Kalau seperti itu, pilihan terbaik adalah dengan membuat terowongan.
Dengan adanya terowongan, jarak ke Crimonia bisa dipersingkat, Anzu akan bersedia datang ke Crimonia, serta makanan laut bisa terdistribusi.
Tapi membuat terowongan memiliki sejumlah kesulitan.
Meski aku bisa menggali, bukan berarti aku bisa membuat terowongan.
Ada yang namanya perbedaan ketinggian.
Kalau aku hanya menggali secara horizontal dari sini, bisa saja lubang galianku akan berujung di tengah gunung. Atau jika dataran di sisi ini lebih rendah, bisa-bisa aku akan terus menggali entah sampai mana.
Aku tidak akan bisa membuat terowongan bila aku tidak tahu perbedaan ketinggian di kedua sisi.
Aku pun membuka petaku untuk mengira-ngira jaraknya.

「Hm?」

Tampilan petaku telah berubah.
Tampilan peta yang tadinya 2D, kini telah menjadi 3D.
Saat aku mencoba mengoperasikannya, perbedaan ketinggiannya bisa terlihat.
Apakah versi petaku sudah meningkat karena mengalahkan Kraken?
Aku memeriksa apakah ada skill baru yang kudapatkan, tapi sepertinya tidak ada.
Aku melihat peta itu lagi.
Aku bisa dengan mudah memahami betapa tingginya pegunungan itu.
Lanya-san benar-benar gegabah karena berpikiran untuk mendaki gunung setinggi itu.
Aku tak akan sudi mendaki gunung itu tanpa ditemani para Kuma-ku.
Peta 3D ini benar-benar berguna untuk membuat terowongan.

Aku mengamati peta demi mencari lokasi yang cocok untuk membuat terowongan.
Lokasinya harus dekat dengan jalan lintas, serta ujung terowongan juga harus dekat dengan Crimonia.
Saat aku baru saja menentukan 2 titik yang cocok sebagai kedua ujung terowongan, seseorang mengetuk pintu kamarku.

「Siapa?」

「Ini Sei. Yuna-san, boleh kuganggu sebentar?」

Saat aku membuka pintu, ada Sei di sana.

「Ada apa?」

「Maaf sudah mengganggu waktu istirahatmu. Guildmaster ada perlu denganmu, jadi bisakah kau datang ke Guild Petualang?」

「Apa yang dia perlukan?」

Aku akan menolaknya kalau merepotkan.

「Mungkin dia ingin membahas tentang kondisi kota.」

Tentang kondisi kota?
Rinciannya akan dijelaskan langsung oleh Atla-san, jadi sulit bagiku untuk menolaknya, oleh karena itu aku pun pergi ke Guild Petualang.
Setibanya di Guild, aku langsung dipandu menuju ruang belakang.
Saat aku memasuki ruangan tersebut, ada Atla-san, kakek Kuro, serta 2 orang kakek lain yang tidak kukenal.

「Yuna, silakan duduk.」

「Anu, ada perlu apa denganku?」

Aku bertanya sambil duduk di kursi terdekat.

「Kami ingin meminta bantuanmu.」

「Bantuanku?」

Aku bertanya lagi untuk memastikan.

「Kurasa tidak perlu sampai ke tingkat Raja, tapi bisakah kau menjadi perantara kota ini dan Lord kota Crimonia?」

「Perantara?」

「Akhir-akhir ini sudah begitu banyak hal yang terjadi, 'kan? Walikota melarikan diri, skandal Guild Komersial, serta kemunculan Kraken. Kalau situasi terus begini, akan ada berbagai masalah yang muncul di masa depan. Jadi, bisakah kau membicarakan soal ini dengan Lord Crimonia?」

「Dengan kata lain, kalian ingin bergabung dengan negeri itu?」

「Ya, benar.」

「Penduduk lain sudah tahu tentang hal sepenting ini?」

「Mereka belum tahu. Tapi mereka sudah menyerahkan masa depan kota ini pada kami.」

Jawab kakek Kuro.

「Kami bertiga adalah perwakilan kota ini. Sebenarnya ada lima orang, tapi dua orang sudah melarikan diri.」

「Jadi, setelah melalui diskusi, kami memutuskan untuk bergabung dengan negeri itu. Setelah mempertimbangkan masa depan anak-anak di kota ini, kami rasa kondisi saat ini tidak kondusif.」

「Lalu, saat kami membahas ingin bergabung ke daerah mana, kami pikir Crimonia yang merupakan kota asal Yuna mungkin pilihan yang tepat.」

「Tapi masih ada kota-kota lain yang memiliki hubungan dagang dengan kalian, 'kan? Bukankah itu lebih dekat?」

「Aku tidak tahu tentang kondisi keseluruhan negeri mereka, tapi Lord di kota-kota itu mengecewakan. Mereka hanya memikirkan kepentingan mereka sendiri. Sebelum para perampok muncul, kami sempat meminta bantuan mereka untuk mengalahkan Kraken, tapi mereka meminta imbalan dengan jumlah yang begitu besar.」

「Hal itu kemudian menimbulkan masalah baru. Seharusnya kami bisa segera mencegah masalah muncul di Guild Komersial, tapi karena mereka beralasan bahwa mereka mengumpulkan uang untuk biaya penaklukan Kraken, kami pun tidak bisa berbuat apa-apa. Kalau para Lord tidak meminta imbalan sebesar itu, mungkin bajingan di Guild Komersial itu tidak akan melakukan hal seperti itu.」

「Mungkin semua itu salah kami juga.」

Ketiga kakek itu tampak lesu.

Aku penasaran kenapa kakek Kuro bersedia mengikuti instruksi dari Guild Komersial, ternyata itu toh alasannya.
Kalau mereka diberi tahu bahwa uang yang terkumpul akan digunakan untuk penaklukan Kraken, mau tak mau mereka terpaksa mematuhinya ya?

「Jadi kami harap Yuna bisa menyampaikan hal ini pada Lord Crimonia.」

「Tentu saja kami akan membayar pajak. Jadi kami harap kota ini bisa mendapat bantuan saat darurat.」

Para kakek itu menundukkan kepala mereka.

「Aku memahami keinginan kalian, tapi aku gak bisa menjamin.」

「Tidak apa-apa. Jadi, bersediakah kau melakukannya?」

「Baiklah. Kalau cuma menyampaikannya, aku bisa.」

「Itu sudah lebih dari cukup. Tolong berikan ini pada Lord di Crimonia, semua rinciannya sudah tertulis di sini.」

Kuterima surat tersebut, lalu bangkit dari kursiku.
Lebih cepat aku berangkat, lebih baik.

「Kau mau berangkat saat ini juga?」

「Ada sesuatu yang harus segera kukerjakan. Ah, jangan lupa soal lahan pesananku ya.」

「Aku akan menyiapkannya saat Yuna kembali.」

Sebuah vila (Kuma House) di lahan yang agak membukit.
Sepertinya bagus juga.

Aku meninggalkan Guild Petualang dan kembali menuju penginapan, lalu melapor keluar penginapan pada Deiga-san.

「Mendadak ya.」

「Ada sedikit urusan, jadi aku mesti segera kembali ke Crimonia.」

「Begitu ya. Berhubung kami sudah bebas menangkap ikan, kupikir aku bisa memasakkan hidangan lezat untukmu.」

Dia tampak sedih, tapi aku justru lebih sedih karena tidak bisa menikmati masakannya.

「Bagaimana dengan berasmu? Perlu kusimpan di sini?」

「Gak, aku akan menyimpannya sendiri.」

Dia membawaku ke gudang penginapan.
Di sana ada sebuah tong kayu yang berisi beras.

「Gak apa-apa kuambil semuanya?」

「Ya, semua ini pemberian para penduduk untuk Nona.」

Aku pun memasukkan seluruh tong ke Box Kuma.
Dengan ini, persediaan pribadiku akan aman untuk sementara waktu.
Saat meninggalkan penginapan, aku sempat berpikir untuk berpamitan dengan Lanya-san dan yang lainnya, tapi kuputuskan untuk pergi diam-diam karena aku akan segera kembali ke sini.

Aku keluar dari kota, lalu memanggil Kumayuru.
Kemudian aku menunggangi Kumayuru sambil memperhatikan peta.
Aku pergi menuju titik yang sudah kutentukan sebelumnya saat di penginapan tadi.
Kami berlari menyusuri jalan lintas, lalu memasuki hutan di pertengahan jalan.
Pohon-pohon di sekitar sini akan kuproses lain waktu saja, untuk sekarang aku cepat-cepat menuju titik awal penggalian terowongan.
Ada titik lain yang bisa kupilih, tapi kuputuskan memilih titik ini saja.

Selanjutnya, aku membuat ruang ganti instan dan mengganti pakaianku menjadi kostum Kuma putih.
Aku tidak berani memperlihatkan pakaian dalamku di alam terbuka, meskipun aku tahu tidak ada orang di sekitar sini.
Alasanku berganti pakaian menjadi Kuma putih adalah karena aku akan banyak menggunakan sihir.
Jadi kali ini aku tidak boleh lupa untuk mengganti pakaianku.
Aku tidak ingin tumbang lagi akibat penggunaan kekuatan sihir yang berlebihan.

Aku memastikan lokasinya dengan melihat peta.
Akan ada perbedaan ketinggian di kedua ujungnya, jadi aku mesti membuat terowongan dengan sudut kemiringan yang cukup landai agar mudah dilewati kereta kuda.
Sulit bagiku untuk melakukan pekerjaan mendetail sambil menunggangi Kumayuru, jadi aku turun dari kumayuru dan menggali terowongan dengan berjalan kaki.
Kalau mempertimbangkan ukuran kereta kuda, mungkin sebesar ini sudah cukup. Pertama-tama, aku menentukan ukuran terowongan. Setelah ukurannya ditentukan, selanjutnya tinggal menggali saja. Saat memasuki terowongan lebih dalam, aku membuat Kuma Light untuk menerangi bagian dalam terowongan yang mulai menggelap.
Aku terus berjalan sambil menggali. Dindingnya kubuat kokoh agar tidak mudah runtuh, dan jalan yang bergelombang kubuat menjadi mulus. Ternyata pekerjaan ini sangat merepotkan. Menggalinya memang mudah, tapi proses memperkuat dinding dan memuluskan jalan sangat memakan waktu dan usaha.
Yah, memang merepotkan, tapi kekuatan sihirku hampir tidak berkurang, jadi aku terus menggali terowongan dengan kecepatan berjalan kaki.
Aku terus menggali sambil terkadang memeriksa arah dan perbedaan ketinggian.
Saat memeriksa peta setelah menggali beberapa kilometer, sepertinya aku sudah hampir tiba di sisi lain pegunungan.
Beberapa menit kemudian, terowongan pun selesai.
Akhirnya aku keluar.

Matahari mulai terbenam saat aku keluar, hari sudah menggelap.
Sepertinya aku terpaksa bermalam di sini.
Aku membuat area datar di daerah sekitar ujung terowongan, lalu aku mengeluarkan Kuma House untuk bepergian.
Meski aku baru membuat terowongan yang menembus pegunungan, kostum Kuma-ku masih tampak putih bersih.
Kostum Kuma memang luar biasa.
Aku pun memasuki Kuma House dan segera menyiapkan makan malam. Hidangan makan malam kali ini adalah ikan dan nasi.
Sebelum mandi dan tidur, aku menghubungi Fina.
Aku memberi tahu bahwa aku akan kembali besok dan akan ada oleh-oleh, jadi aku membuat janji untuk makan siang bersama di panti asuhan.

Kemudian aku mandi, lalu tidur cepat demi mengistirahatkan tubuh (mental) yang lelah karena membuat terowongan.
Keesokan paginya, aku segera berangkat menuju kota Crimonia.
Aku menyapa para prajurit yang berjaga di gerbang, lalu masuk ke dalam kota.

Aku tiba tepat waktu sesuai janjiku dengan Fina.
Setibanya di panti asuhan, anak-anak yang sedang bermain di luar langsung mengerumuniku.
Sepertinya anak yang tidak kukenal semakin bertambah, tapi kuputuskan untuk tidak memikirkannya.
Selama mereka semua saling berhubungan baik, tidak ada yang perlu kukomentari.
Saat aku beranjak memasuki panti asuhan, bu ketua dan Fina menyambutku.

「Yuna-oneechan, sudah pulang.」

「Aku pulang. Ada sesuatu yang terjadi?」

Yah, kalau memang ada sesuatu yang terjadi, dia mungkin akan menghubungiku melalui Kumaphone. Tapi dia tidak mengungkit apa pun tadi malam. Dan suasana yang tenang ini juga menandakan bahwa tidak ada masalah yang terjadi.

「Tidak ada masalah. Toko baik-baik saja, hubungan ayah dan ibu saya juga baik-baik saja.」

Baguslah kalau begitu.
Mungkin Fina bisa mendapat adik baru dalam waktu dekat.

「Bu Ketua, ini ada oleh-oleh. Untuk makan siang bersama anak-anak.」

Dari Box Kuma, kukeluarkan sejumlah besar hidangan laut yang kuterima saat pesta tempo hari.

「Ini ikan? Kamu membawa makanan yang tidak biasa. Sekarang masih agak pagi, tapi mari kita panggil anak-anak untuk makan siang.」

「Saya akan memanggil mereka.」

Fina lalu keluar dari ruangan.

「Bu Ketua bisa mengolah ikan?」

「Saya hanya pernah mengolah beberapa jenis ikan sungai.」

Yah, ikan sungai adalah bahan makanan mahal, jadi biasanya panti asuhan tidak akan berkesempatan memakannya.
Kalau begini, aku mesti berhasil mengajak Anzu datang ke Crimonia, bagaimanapun caranya.
Setelah makan siang bersama anak-anak di panti asuhan, aku pun berangkat menuju kediaman Lord untuk menemui Cliff.





Skill baru kali ini kuakui terlalu oportunistis.
Aku pribadi sebenarnya tidak suka kalau suatu skill yang dibutuhkan tiba-tiba muncul begini, tapi kali ini aku membutuhkan peta 3D untuk membuat terowongan, jadi aku terpaksa meningkatkan versi peta.

Aku sudah memikirkan cara lain untuk membuat terowongan dengan skill yang ada, sambil tetap mempertimbangkan perbedaan ketinggian di kedua ujungnya.

  1. Menggali asal-asalan. (terobos paksa)
  2. Sihir tanah Kuma juga memiliki kemampuan mengukur perbedaan ketinggian.
  3. Menyuruh masing-masing Kuma untuk mengambil posisi di kedua titik ujung terowongan, lalu menggali dengan berpedoman dari posisi mereka.
  4. Menggunakan Worm yang terbuat dari sihir tanah. (aku sudah kehabisan ide)


Akhirnya, kurasa cara paling efisien adalah dengan menggunakan peta 3D.
Skill ini memang terlalu mendadak datangnya, tapi tolong abaikan untuk kali ini.


<< Sebelumnya Berikutnya >>
Daftar Isi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar