23 Agustus 2020

Kuma Kuma Kuma Bear - Bab 100

Bab 100 – Kuma-san Membuat Patung Batu

Kami melahap makan siang yang telah disiapkan oleh Atla-san.
Hanya hidangan ikan sederhana, tapi Cliff menyantapnya tanpa mengeluh. Lucu sekali melihat wajah cemas Atla-san yang memperhatikan reaksi Cliff saat menyantap hidangan tersebut.

「Saya sudah menyiapkan kereta kuda di luar, jadi mari kita berangkat menuju terowongan.」

Begitu katanya setelah kami semua selesai makan siang.
Sepertinya Atla-san telah sibuk bersiap-siap saat kami sedang makan.
Saat kami keluar, sebuah kereta kuda beratap sudah tersedia.

「Cliff-sama, Mylene-san, mungkin ukurannya terlalu kecil bagi Anda, tapi silakan naik.」

Memang sih, ukurannya lebih kecil bila dibandingkan dengan kereta kuda bangsawan milik Gran-san yang kulihat di ibu kota.
Tapi tidak ada bangsawan di Mireera, jadi mungkin inilah kereta kuda terbaik yang bisa mereka persiapkan.
Cliff memaklumi hal itu dan tidak mengeluh sedikit pun.

「Aku tidak keberatan. Tidak usah khawatir.」

Kereta kuda itu dapat menampung 6 orang, 3 orang di satu sisi akan duduk berhadapan dengan 3 orang di sisi lainnya.
Ada Cliff, Mylene-san, Atla-san, serta tiga kakek-kakek.
Jeremo-san beranjak mengambil tempat duduk di kursi juru kemudi.
Jadi aku mesti duduk di mana?
Jangan-jangan, di atap?!
Ternyata perkiraanku salah, sepertinya Jeremo-san dan Atla-san akan duduk di kursi juru kemudi.
Dengan Jeremo-san yang memegang kemudi, kereta kuda pun mulai melaju.

「Nona, terima kasih ya.」

Kakek Kuro, yang duduk di hadapanku, mengucapkan terima kasih padaku.

「Sudah repot-repot membawakan Lord Crimonia dari jauh.」

「Kami tidak tahu harus bagaimana lagi supaya bisa membalas semua jasa Nona.」

「Ditambah lagi, sampai membuat terowongan demi kami.」

Ketiga kakek-kakek berterima kasih padaku.
Aku merasa agak risi kalau mereka mengatakannya langsung di hadapanku seperti ini.

「Terowongan itu kubuat cuma karena iseng, jadi kalian gak perlu terlalu memikirkannya.」

「Kau membuatnya cuma karena iseng? Kau… Para tukang yang ahli membuat terowongan pasti akan murka kalau mendengar perkataanmu.」

Cliff yang duduk di sampingku merespon perkataanku.
Aku memang berkata seperti itu, tapi kurasa aku membuatnya dengan teliti. Tapi memang benar bahwa aku sempat muak di tengah jalan karena pekerjaan yang terlalu monoton, jadi aku membuatnya sambil bersenandung.
Hal yang paling kuperhatikan saat membuatnya adalah perbedaan ketinggian, kekuatan dinding, serta aliran air tanah di sekitar terowongan. Tentu saja tujuan awalku adalah membuat ruang yang cukup untuk dilewati dua kereta kuda secara bersamaan, tapi sialnya aku lupa bahwa ada kereta kuda yang berukuran besar.

Kereta kuda melaju perlahan, dan akhirnya kami tiba di dekat ujung terowongan.
Cliff meminta supaya kereta kuda berhenti, lalu kami semua turun dari kereta kuda.

「Kita akan berjalan kaki mulai dari sini.」

Entah kenapa, Cliff memimpin di depan.
Meskipun cuma kami bertiga yang tahu lokasinya, tapi tidak seharusnya seorang bangsawan berjalan memimpin rombongan di dalam hutan, 'kan?
Untuk berjaga-jaga, aku menggunakan sihir deteksi untuk memeriksa area tersebut dan memastikan tidak ada monster maupun manusia lain di sepanjang jalan.
Tapi terowongan tujuan kami tidak terlalu jauh sih dari lokasi berhentinya kereta kuda.
Saat kami tiba di terowongan, Atla-san dan yang lainnya menarik napas dalam-dalam.

「Apakah terowongan ini terhubung dengan kota Crimonia?」

Atla-san bertanya sambil melihat ke dalam terowongan.

「Lebih tepatnya, terowongan ini mengarah ke jalan menuju kota Crimonia.」

「Gelap gulita ya.」

「Kami berencana untuk memasang batu sihir cahaya dan angin di dalamnya. Tentu saja kami yang akan membayar semua biayanya, jadi kalian tidak perlu khawatir.」

Saat Cliff mulai mengungkit tentang batu sihir, raut wajah kelima perwakilan dari Mireera tampak mengeruh. Cliff menyadari hal itu lalu mencoba meyakinkan mereka.

「Apakah tidak apa-apa? Yah, meskipun seandainya Anda meminta kami untuk membayarnya, saat ini kota kami tidak memiliki dana sebanyak itu.」

「Tenang saja, lagi pula kami akan memungut biaya untuk penggunaan terowongan.」

「Biaya tarif ya?」

「Dengan terowongan ini, kalian bisa menjual hasil laut dari kota ini ke Crimonia, dan orang dari Crimonia akan datang membelinya ke sini. Selain itu, orang-orang juga akan mengunjungi kota ini untuk melihat pemandangan lautan. Dengan begitu, pendapatan kita akan semakin meningkat.」

「Melihat pemandangan laut?」

Sepertinya para penduduk Mireera tidak terlalu memahami perasaan orang yang khusus datang hanya demi melihat laut.
Yah, para penduduk lokal yang tinggal di tempat wisata biasanya tidak akan memahami perasaan orang yang datang dari jauh untuk melihat tempat tersebut.

「Orang-orang yang lahir dan besar di kota ini mungkin tidak memahaminya, tapi bagi orang-orang yang belum pernah melihat laut, hanya melihatnya saja merupakan pengalaman yang berharga.」

「Begitukah?」

Para kakek memiringkan kepala mereka, tampaknya masih belum yakin.

「Apakah kalian ingin melihat Crimonia?」

「Saya ingin.」

「Itu…」

「Saya ingin pergi ke sana.」

「Begitulah rasanya. Jadi kalian harus mempersiapkan mental, karena banyak orang yang akan datang mengunjungi kota ini. Saat itu terjadi, kota yang tenang ini mungkin akan menjadi bising. Beberapa berandalan mungkin juga akan datang. Kalian mungkin akan mendapatkan banyak hal, tapi jangan lupa bahwa kalian juga harus bersiap untuk kehilangan hal lainnya. Oleh sebab itu, aku akan berusaha sebaik mungkin supaya kalian tidak menyesal memilihku, tapi kalian juga harus berusaha sekeras mungkin demi kota ini.」

「Cliff-sama…」

「Setelah terowongan ini selesai, orang akan berdatangan. Sebelum itu terjadi, kalian mesti menambah jumlah prajurit penjaga dan menyewa para petualang untuk memperkuat keamanan. Tentu saja, aku juga akan meminjamkan sejumlah orang. Kurasa uang yang didapat dari tarif terowongan sanggup menutup sebagian pengeluaran tersebut.」

「Apakah benar-benar akan ada sebanyak itu orang yang datang ke sini?」

「Kujamin! Aku akan mempromosikannya. Aku juga akan berada dalam masalah bila tidak ada yang menggunakan terowongan ini.」

Wajah para kakek tampak seolah masih tidak percaya.
Aku sendiri juga setuju dengan pemikiran Cliff.
Meskipun terowongan ini kubuat tanpa berpikir panjang, tapi sekarang aku baru menyadari bahwa ada kemungkinan hal itu dapat menimbulkan masalah bagi kota ini.

「Untuk sekarang, aku akan memberi tahu kalian apa yang kupikirkan kemarin. Soal bisa atau tidaknya rencana itu kita lakukan, kita akan mendiskusikannya terlebih dahulu sebelum memutuskannya.」

「Siap.」

Para kakek mengangguk.
Apakah tidak apa-apa mengiyakannya secepat itu?
Aku menjadi khawatir saat melihat para kakek bersikap seperti ini.

「Pertama, kita akan memperluas kota hingga mencapai lokasi terowongan ini.」

「Memperluas kota?」

「Gerbang masuk kota tidak jauh dari sini. Kita hanya perlu menebang pepohonan di sekitar sini dan membuat pangkalan militer. Dengan begitu, kita dapat menjaga terowongan sekaligus memeriksa orang-orang yang datang dari jalan pesisir pada saat bersamaan. Tidak ada gunanya membuat dua pos penjagaan di dua lokasi yang berdekatan.」

「Apa yang akan kita lakukan setelah kita menebang semua pohon dan memperluas kota? Toh saat ini kami tidak memiliki masalah kekurangan lahan.」

「Berapa banyak penginapan yang ada di kota ini? Jika ada puluhan atau bahkan ratusan kereta kuda yang datang, adakah tempat untuk memarkirkannya? Adakah tempat untuk mereka makan? Adakah lahan bagi mereka yang ingin membelinya? Lahan kosong itu bisa dimanfaatkan dengan berbagai cara. Bahkan itu pun mungkin tidak akan cukup.」

「Apakah orang yang datang benar-benar akan sebanyak itu?」

Kakek, harus berapa kali kau menanyakan pertanyaan itu?

「Sudah pasti! Aku yakin kota ini tidak akan setenang ini lagi. Jika kalian ingin protes, proteslah pada si Kuma yang telah membuat terowongan ini.」

Kenapa kau malah mengalihkannya padaku?

「Tapi jika kita mempertimbangkan masa depan, menurutku hal ini bukanlah hal yang buruk.」

Sepertinya di dalam benak Cliff sudah tergambar masa depan bagi Crimonia dan Mireera. Kurasa visi yang dia bayangkan merupakan masa depan yang akan membawa kedua kota menuju arah yang gemilang.

「Begitu ya.」

Atla-san mengangguk setelah mendengar perkataan Cliff.

「Anda benar. Semua orang harus terus bergerak maju. Tidak boleh berpikiran kolot seperti kami yang sudah tua ini.」

「Bagaimanapun, pasti akan ada baik dan buruknya. Kami harus bersyukur bahwa setidaknya kami masih diberi pilihan.」

Saat itu juga, mereka semua menatapku.

「Berikutnya, soal lalu lintas terowongan. Lebarnya cukup untuk dilewati dua kereta kuda sekaligus, tapi untuk sekarang kita harus membuatnya hanya satu arah, bergantian setiap hari. Aku berencana untuk mengatur arahnya sesuai tanggal ganjil dan genap. Soalnya jika dibuat dua arah dan ada sebuah kereta kuda berukuran besar yang lewat, lalu lintas terowongan akan terhambat. Pengelolaan hal tersebut akan menjadi tanggung jawab kalian juga.」

Atla-san dan semua perwakilan lainnya mengangguk.

「Yah, itu masih jauh di masa depan. Pertama-tama, kita mesti memasang batu sihir sebelum hal lain bisa dikerjakan.」

Pembicaraan terus berlanjut.
Cliff menyatakan proposalnya satu demi satu. Kemudian pembicaraan, atau lebih tepatnya penjelasan sepihak oleh Cliff, akhirnya selesai.
Lalu kakek Kuro mendatangiku, diikuti oleh dua kakek lainnya.

「Nona, terima kasih ya. Nona sudah membuat terowongan yang begitu indah, kami tidak tahu bagaimana lagi kami bisa membalasnya.」

「Nona sudah mengalahkan para perampok serta menaklukkan Kraken, hal itu sudah sangat membuatku bersyukur. Dan sekarang Nona bahkan membuat terowongan seindah ini untuk kota kami.」

「Kami tidak mungkin bisa membalas semua jasa Nona.」

Waduh, padahal aku membuat terowongan ini hanya agar makanan laut bisa dikirim ke tempat tinggalku di Crimonia.
Yah, aku senang, para kakek juga senang. Berarti tidak ada yang perlu dipermasalahkan.

「Oleh karena itu, aku punya satu permintaan lagi untuk Nona. Bisakah Nona membuat sebuah patung Kuma di ujung terowongan ini?」

「Patung Kuma?」

「Tidak apa-apa jika sama persis dengan patung Kuma di tempat Nona menaklukkan Kraken. Itu akan menjadi tanda penghargaan pada orang yang telah membuat terowongan ini. Aku tidak akan hidup selamanya. Tapi, para penduduk kota di masa depan tidak boleh melupakannya. Jadi bisakah Nona membuatnya untuk kami?」

Eh, maksudnya aku harus membuat patung diriku (Kuma) sendiri?
Tingkah memalukan macam apa ini?

「Benar juga, ide yang bagus.」

Cliff yang mendengarkan pembicaraan kami, ikut menimpali.
Terlebih lagi, dia mengatakan itu sambil tersenyum lebar, pasti dia menganggap ini adalah hal yang lucu.

「Aku ingin kau membuat patung Yuna (Kuma) di ujung yang satunya juga. Ah, bukan. Patung Kuma (Yuna), tolong ya.」

Kedengarannya sama saja, tapi itu cuma imajinasiku saja, 'kan?

「Kalian bercanda, 'kan?」

Para kakek tampak serius. Suasana seperti ini membuatku tidak bisa menolaknya.

「Dan terowongan ini juga membutuhkan nama. Kau yang membuatnya, jadi aku akan memberi nama yang cocok.」

Cliff menyeringai lebar.
Perasaanku jadi tidak enak.

「Bagaimana kalau Terowongan Kuma?」

「…………」

Aku hanya bisa menganga, kehabisan kata-kata.

「Nama yang bagus.」

「Indah.」

「Dengan nama ini, kami tidak akan melupakan rasa terima kasih kami pada Nona.」

「Nama ini akan tetap lestari dari generasi ke generasi.」

「Dengan begitu, para penduduk kota di masa depan tidak akan melupakan hal ini.」

Mereka semua setuju dengan nama Terowongan Kuma.

「Hentikan––––––!」

Aku berteriak, tapi tak ada yang menghiraukan.

Pada akhirnya aku memutuskan untuk membuat patung dua belahan jiwaku, yaitu Kumayuru dan Kumakyuu.
Penghinaan macam apa ini?
Aku merasa sangat malu sampai tidak berani menikah. Tapi aku tidak ada rencana menikah sih.





Terima kasih, berkat kalian semua, kita berhasil mencapai bab 100.
Terima kasih untuk semua orang yang sudah membaca dari awal, serta yang baru saja mulai membaca.
Kumohon bantuan dari kalian semua untuk seterusnya.


<< Sebelumnya Berikutnya >>
Daftar Isi

1 komentar: