30 Agustus 2020

Kuma Kuma Kuma Bear - Bab 101

Bab 101 – Kuma-san Membangun Kuma House di Kota Pesisir

Sambil menahan rasa malu, akhirnya aku selesai membuat patung batu Kumayuru dan Kumakyuu, kemudian kami memutuskan kembali ke kota.

「Atla-san, bagaimana dengan lahan yang kita bicarakan?」

「Aku sudah mendapat beberapa pilihan, jadi kurasa kau hanya perlu memilih lahan yang paling kau sukai.」

「Itu dia masalahnya. Aku ingin membangun rumah di lokasi antara terowongan dan kota seperti yang tadi dikatakan Cliff, gak apa-apa?」

「Tidak masalah kok. Tapi kau ingin membangunnya sendiri? Kalau Yuna… mungkin kau memang bisa melakukannya?」

Atla-san, yang telah melihatku membuat patung Kuma, tampak percaya tak percaya.

「Otakmu tidak akan sanggup bila terlalu serius memikirkan semua kegilaan yang dia lakukan. Sebuah rumah berbentuk Kuma dibangun di kotaku hanya dalam sehari, seketika seluruh kota menjadi heboh dibuatnya.」

「Rumah berbentuk Kuma?」

「Semua rumah yang dibangunnya berbentuk Kuma. Omong-omong, rumahnya di ibu kota juga berbentuk Kuma.」

「Dia bahkan memiliki rumah di ibu kota?! Dan berbentuk Kuma juga?! 」

Yah, aku membuat banyak rumah hanya demi Gerbang Perpindahan sih.

「Cliff.」

「Apa?」

「Boleh aku membangun rumahku di mana pun? Kalau kau punya masukan, akan kudengar.」

「Tidak ada. Yang tadi kujabarkan hanyalah contoh. Aku belum memutuskan di lokasi mana suatu bangunan akan dibangun, jadi kau bebas membangun rumahmu di mana pun yang kau inginkan.」

Atas izin dari Cliff dan Atla-san, sekarang aku bisa membangun Kuma House.
Aku memutuskan untuk tidak naik kereta kuda dan melepas kepergian mereka.
Pada akhinya, aku menggumam, 『Apa gunanya aku ikut bersama mereka?』
Kedua belah pihak berkata bahwa mereka membutuhkan kehadiranku.
Sepertinya mereka membutuhkanku karena masing-masing pihak tidak mengetahui kepribadian pihak lain.
Bahkan Cliff berkata,

「Hanya dengan kehadiranmu di sini, pihak lain akan mudah memercayai kami.」

Para kakek juga berkata,

「Sepertinya Nona memercayainya, jadi kami rasa kami juga bisa memercayai Cliff-sama.」

Sebenarnya aku kurang puas dengan jawaban mereka itu.

Cliff sekarang akan pergi ke Guild Petualang bersama para kakek untuk membahas terowongan lebih lanjut. Mylene-san dan Jeremo-san akan pergi ke Guild Komersial untuk membahas urusan Guild Komersial.
Aku ditinggalkan di sini sendirian, karena aku akan membangun rumah di lokasi yang telah kutargetkan sebelumnya.
Aku ingin membangun Kuma House di lokasi pantai berpasir yang sekarang berada di hadapanku ini.
Pemandangan di lokasi ini begitu indah.
Lokasi ini cocok untuk tidur siang santai di bawah payung yang terpasang di balkon atau atap.
Kurasa kau juga bisa menikmati pemandangan langit penuh bintang dari sini.
Saat aku masih di Jepang, tidak pernah terbayangkan olehku bahwa suatu hari nanti aku akan membangun rumah di tepi pantai seperti ini.
Demi membangun Kuma House dambaanku itu, pertama-tama aku harus menyiapkan lahannya. Selain itu, aku juga ingin membuatnya di lokasi yang agak tinggi. Tapi aku tidak tahu seberapa banyak kekuatan sihir yang kuperlukan. Oleh karena itu, aku sudah memutuskan langkah pertama yang harus kulakukan. Aku membuat ruang ganti sederhana menggunakan sihir tanah, lalu berganti pakaian menjadi Kuma Putih. Aku tidak berencana untuk menggunakan sihir besar-besaran, tapi berhubung aku hanya akan menggunakan sihir, lebih baik aku mengenakan Kuma Putih agar tidak terlalu lelah. Hal ini sudah terbukti ampuh saat aku membuat terowongan.
Setelah berganti menjadi Kuma Putih, aku mulai menebang pepohonan yang ada di depanku dan menyiapkan lahannya.
Aku menebang pohon menggunakan sihir angin dan mencabut akarnya menggunakan sihir tanah. Kayunya kupotong dan kusimpan ke dalam Box Kuma.
Akhirnya lahan dengan panjang 100 meter dan lebar 100 meter telah bersih dan rata.

「Ini terlalu luas gak ya?」

Aku sedikit terlalu bersemangat dalam meratakan lahan, alhasil lahan ini menjadi seluas halaman sekolah.
Yah, tidak perlu terlalu dipikirkan. Meskipun aku tidak memanfaatkan semua lahan ini, itu tidak akan menjadi masalah.
Kemudian aku menimbun lebih banyak tanah di atas lahan itu untuk membuat semacam bukit. Aku ingin Kuma House yang ini dibangun di atas bukit. Ukurannya akan jauh lebih besar dibanding Kuma House di Crimonia.
Alasanku membuatnya lebih besar adalah karena aku berencana mengajak Morin-san, Karin-san, anak-anak yang bekerja di toko, anak-anak yang merawat Pepetok, serta bu ketua panti asuhan berlibur ke sini pada musim panas. Atas alasan tersebut, akan lebih baik jika mereka menginap di Kuma House daripada di penginapan. Dengan begitu, kami tidak akan mengganggu tamu-tamu lain di penginapan.

Pada saat itulah aku menyadari sesuatu.
Berapa banyak anak yang diasuh di panti asuhan?
Kurasa akhir-akhir ini jumlahnya bertambah.
Seingatku, awalnya ada sekitar 30 anak. Aku ingat waktu itu aku memberikan sekitar 30 helai bulu Wolf, tapi aku tidak ingat jumlah pastinya. Sejak saat itu, jumlah anak berangsur-angsur bertambah secara misterius, dan sekarang aku sudah tidak tahu lagi berapa jumlahnya.
Tapi seharusnya tidak bertambah dua kali lipat, 'kan?
Pada saat-saat seperti inilah Kumaphone berperan penting.
Aku pun menghubungi Fina menggunakan Kumaphone.

『Yuna-oneechan?』

「Fina, aku ingin menanyakan sesuatu padamu. Gak apa-apa kutanya sekarang?」

『Ya, tidak masalah.』

「Berapa jumlah anak yang ada di panti asuhan?」

『Jumlah anak? Kalau tidak salah, seharusnya ada sekitar 60 anak.』

Apa?! Tanpa kusadari, ternyata jumlahnya sudah bertambah menjadi dua kali lipat.
Yah, memang bu ketua dan Liz yang merawat mereka, tapi apakah mereka tidak kewalahan?
Apalagi aku juga meminta Liz untuk mengelola peternakan Pepetok.
Hmm~, sepertinya aku harus membahas soal penambahan personel dengan mereka. Kalau mereka berdua sampai jatuh sakit, panti asuhan akan berada dalam masalah besar.

「Terima kasih, Fina.」

Aku menutup Kumaphone.
Enam puluh anak ya. Lebih banyak dari perkiraanku.
Meskipun kubagi 2, jumlahnya masih 30. Sempat terlintas di benakku untuk tidak membawa mereka ke laut, tapi aku tidak tega begitu mengingat betapa kerasnya anak-anak itu bekerja.

Aku memutuskan untuk membangun rumah besar, jadi aku memanggil Kumayuru dan Kumakyuu.
Fondasinya kubuat dengan sihir tanah, dan kayu yang kudapat saat meratakan tanah kuproses lebih lanjut dengan sihir angin. Kayu yang selesai kuproses kemudian diangkut oleh Kumayuru dan Kumakyuu, lalu ditegakkan menjadi pilar. Aku menancapkan pilar-pilar itu menggunakan sihir tanah.
Aku sama sekali tidak memiliki keterampilan sebagai tukang kayu.
Metodeku dalam membangun rumah ini hanyalah memproses kayu dengan sihir angin, meminta Kumayuru dan Kumakyuu mengangkut kayu tersebut, lalu menancapkannya dengan sihir tanah.
Setelah fondasinya selesai, kemudian aku hanya perlu membuatnya sesuai imajinasiku dengan menggunakan sihir tanah.
Bentuknya kubuat berdasarkan Kuma demi meningkatkan kekuatan bangunan.
Setelah itu aku membuat setiap ruangan dengan bantuan dari Kumayuru dan Kumakyuu.

Ilustrasi Novel Kuma Kuma Kuma Bear Arc 4 Bab 101 Bahasa Indonesia

Lantai dasar akan berisi ruang makan besar, dapur, serta ruang santai. Lantai dua kujadikan tempat kamar tidur. Aku membuat 6 kamar tidur yang masing-masing bisa menampung 6 orang sekaligus. Tempat tidurnya kubuat bertingkat tiga agar kamar memiliki lebih banyak ruang. Dengan begitu, lantai ini bisa menampung 36 orang. Seharusnya tidak akan masalah meskipun anak-anak dibagi menjadi dua kelompok.
Hal ini tidak akan menjadi masalah bila jumlah anak tidak akan bertambah di masa depan, tapi dengan karakter bu ketua yang seperti itu, dia pasti akan langsung menampung anak yatim piatu yang baru dia temukan. Soal itu lebih baik kupikirkan nanti saja saat jumlahnya benar-benar bertambah.
Aku membuat kamar pribadiku dan kamar tamu di lantai tiga. Kamar pribadiku kubuat besar dan kutambahkan balkon. Pemandangan laut yang bisa terlihat dari balkon benar-benar indah. Aku juga tak lupa memasang Gerbang Perpindahan Kuma di dalam kamar pribadiku.
Pemandian Kuma kubuat di lantai empat. Aku membuatnya sedemikian rupa sehingga pemandangan laut bisa dinikmati dari pemandian ini. Aku juga tak lupa memisahkan pemandian laki-laki dan perempuan. Setelah membuat sejauh ini, aku menyadari sesuatu. Ini sih bukan rumah, tapi penginapan, 'kan?
Aku terlambat menyadarinya.

Setelah tata letak tiap ruangan selesai, kulanjutkan dengan memasang batu-batu sihir.
Aku memasang batu sihir cahaya di langit-langit disertai dengan sambungan sihirnya. Pemasangan batu sihir merupakan pekerjaan manual, jadi cukup memakan waktu. Setelah itu aku beranjak ke pemandian dan memasang batu sihir air serta batu sihir api untuk menyesuaikan suhu air.
Setelah batu sihir selesai kupasang di setiap ruangan, matahari sudah terbenam di lautan. Meski pembangunan rumah ini belum selesai sepenuhnya, aku memutuskan untuk kembali ke penginapan.

Saat aku kembali ke kota, seorang lelaki di gerbang masuk kota memandangiku dengan tatapan yang aneh. Aku tetap menunjukkan kartu Guild-ku lalu masuk ke dalam kota.
Dia bukanlah penjaga yang biasa kujumpai, jadi mungkin ini pertama kalinya dia melihatku?
Saat aku berjalan menuju penginapan, para penduduk juga memandangiku dengan tatapan yang aneh. Tapi tidak ada satu pun orang yang memanggilku.
Suasana kota ini terasa janggal.
Biasanya mereka akan memanggilku.
Apa yang terjadi?
Aku bergegas kembali ke penginapan.
Setibanya aku di penginapan, Cliff sedang makan.

「Cliff, suasana kota ini terasa aneh. Ada sesuatu yang terjadi?!」

「Ya, ada.」

Sudah kuduga, sepertinya memang ada sesuatu yang terjadi.

「Apa yang terjadi?!」

「Kuma hitam telah berubah menjadi Kuma putih.」

Begitu katanya dengan tatapan serius.
Di saat itulah aku baru menyadari pakaianku.

「Ternyata kau juga memiliki Kuma putih ya.」

Aku langsung berlari ke kamarku di lantai dua dan mengganti pakaianku menjadi Kuma Hitam.
Padahal hanya warnanya saja yang berubah, tapi aku merasa sangat malu.
Mungkin karena aku tidak terbiasa mengenakannya di depan umum, jadi entah kenapa aku merasa malu.
Selain itu, reaksi tatapan para penduduk yang jauh berbeda juga merupakan salah satu faktor. Bagi penduduk kota ini, 『Aku = Kuma Hitam』. Jadi mereka tampak kaget saat melihatku mengenakan Kuma Putih.

Aku pun kembali sambil bersikap seolah tidak terjadi apa-apa, lalu bertanya pada Cliff.

「Cuma Cliff? Mylene-san mana?」

「Dia belum kembali. Bagaimana dengan rumahmu?」

「Lumayan. Mungkin besok sudah selesai.」

「Aku mesti memberitahumu, sebuah rumah bukanlah sesuatu yang bisa diselesaikan dalam satu atau dua hari lho.」

Begitulah katanya. Aku mengabaikan perkataannya dan memesan makanan pada Deiga-san.

「Jadi, bagaimana dengan urusanmu, Cliff?」

「Perihal terowongan akan diumumkan besok. Pada saat yang sama, kami akan mulai merekrut pekerja untuk membersihkan lahan. Kami juga akan menentukan upahnya di saat yang sama. Soalnya jika terlalu rendah, tidak akan ada orang yang berminat mengerjakannya, tapi jika terlalu tinggi, keuangan kota ini akan terbebani.」

Tentu saja aku tidak memahami apa pun soal itu. Aku bahkan tidak tahu berapa upah pasarannya, jadi apa boleh buat.

「Tapi kota ini memiliki material dari Kraken, jadi soal itu seharusnya tidak akan menjadi masalah.」

「Kraken?」

「Kau sudah menyumbangkan semua material Kraken untuk kota ini, 'kan?」

「Soalnya aku gak butuh.」

「Kau… Memangnya kau kira seberapa besar nilai semua material itu?」

Dia sedikit tercengang, tapi mana mungkin aku mengetahui hal semacam itu.

「Kulit Kraken populer karena tahan air, dan giginya juga bernilai tinggi. Hanya itu saja sudah bisa membuatmu kaya raya lho.」

「Gak apa-apa, yang penting bisa membantu kebangkitan kota ini.」

「Kau benar-benar aneh.」

Dia menghela nafasnya, tapi tetap tersenyum.
Selagi aku menyantap hidangan dari Deiga-san, Mylene-san pun kembali.

「Ah, Yuna-chan, sedang makan toh. Cliff-sama mau mulai makan?」

「Aku sudah selesai.」

「Begitukah? Berarti saya yang terakhir?」

Mylene-san lalu memesan makanan pada Deiga-san yang ada di belakang.

「Jadi, bagaimana dengan urusanmu?」

「Sejak awal, Guild Komersial ini memiliki sedikit staf, tapi sekarang 4 orang termasuk Guildmaster-nya telah ditangkap. Jumlah stafnya benar-benar tidak cukup. Kalau mempertimbangkan masa depan, sumber daya manusianya benar-benar minim.」

「Kami juga menghadapi masalah yang sama. Walikota belum diputuskan, dan kami juga masih harus mengumpulkan orang-orang untuk membantunya.」

「Bagaimana dengan asisten walikota yang melarikan diri?」

「Sepertinya mereka semua memiliki hubungan keluarga dengan walikota.」

Ah, masalah klasik dalam urusan keluarga.
Generasi pertama mungkin sangat kompeten, tapi generasi kedua atau ketiga malah menjadi tidak kompeten.

「Ditambah lagi, mereka melarikan diri sambil membawa semua harta benda mereka.」

「Setidaknya kau masih memiliki sejumlah orang yang tersisa, sedangkan aku terjebak dalam situasi yang mengharuskanku untuk meminta bantuan pada ketiga tetua.」

「Susah ya.」

「Bagiku pribadi, akan sangat membantu bila Atla-san yang menjadi walikota. Tapi jika itu terjadi, Guild Petualang akan kehilangan pemimpinnya. Aku harus membicarakan hal ini dengan Guild Petualang di Crimonia.」

「Bagaimanapun, kita harus secepat mungkin mengirim beberapa orang dari Crimonia ke sini.」

「Pada saat yang sama, kita juga harus melatih sumber daya manusia di sini.」

Mereka berdua tampak benar-benar kewalahan.
Aku terus menyantap makananku sambil mendengarkan percakapan mereka, seolah-olah itu adalah urusan orang lain.

「Jadi, Cliff, aku ingin secepatnya kembali ke Crimonia, tapi kapan kau bisa kembali?」

「Besok masih ada hal yang perlu kulakukan, jadi aku akan kembali lusa.」

「Kalau begitu, saya juga. Kalau tidak segera kembali ke Crimonia, pekerjaan saya akan terhambat.」

「Aku juga begitu.」

Akhirnya diputuskan bahwa kami akan kembali lusa pada pagi hari.


<< Sebelumnya Berikutnya >>
Daftar Isi

2 komentar: