06 September 2020

Kuma Kuma Kuma Bear - Bab 102

Bab 102 – Kuma-san Melakukan Berbagai Hal Sebelum Kembali

Kami berencana untuk kembali ke Crimonia esok hari, jadi pagi ini aku memutuskan untuk berjalan-jalan di luar.
Aku pergi menuju pelabuhan untuk mencari Lanya-san dan Damon-san.
Aku sudah sampai di pelabuhan, tapi belum ada kapal yang kembali dari melaut.
Apa aku datang terlalu cepat?
Ada beberapa hal yang ingin kutanyakan soal makanan laut. Sebenarnya aku sempat ingin menanyakannya pada para kakek, tapi aku menahan diri karena mereka tampak begitu sibuk berbincang dengan Cliff.
Saat aku berjalan-jalan di pelabuhan sambil melihat laut, dari kejauhan kulihat satu demi satu kapal kembali menuju pelabuhan.
Sepertinya aku datang di waktu yang tepat.
Kapal-kapal besar dan kecil berlabuh satu demi satu.
Saat aku sedang memperhatikan para nelayan yang kembali, seseorang memanggilku.

「Nona Kuma, ada apa kok datang ke pelabuhan pagi-pagi begini?」

「Besok aku akan kembali ke Crimonia, jadi aku ingin berpamitan dengan Lanya-san dan Damon-san, dan juga membeli makanan laut.」

「Lho, sudah mau kembali ya?」

Nelayan itu tampak sedih.

「Tujuan kedatanganku ke kota ini sebenarnya cuma demi membeli ikan kok.」

「Begitu ya. Kalau begitu, sebagai rasa terima kasihku, silakan ambil ikan sebanyak yang Nona inginkan dari tangkapanku hari ini.」

Nelayan itu mulai mengatakan sesuatu di luar dugaan. Para nelayan lain di sekitarnya lalu mulai ikut bersikeras mengatakan bahwa aku harus mengambil ikan yang mereka tangkap.
Aku memang senang sih, tapi apakah tidak apa-apa seperti ini?

「Yuna-chan, ada apa?」

Lanya-san dan Damon-san pun muncul dari belakang para nelayan.

「Aku akan kembali ke Crimonia besok pagi, jadi aku datang untuk berpamitan dengan Lanya-san dan yang lainnya. Aku juga ke sini untuk membeli makanan laut segar.」

「Kalau begitu, ambil saja semua ikan yang kutangkap. Tentu saja, tidak usah dibayar. Yuna sudah berkali-kali menolong kami.」

Saat Damon-san mengatakan itu, suasana seketika menjadi heboh.

「Oi, Damon! Enak saja kau mengatakan itu padahal kau datang terlambat! Kami juga ingin Nona Kuma menerima ikan dari kami! Kau bukan satu-satunya orang yang dia selamatkan! Kami semua bersyukur karena bisa melaut lagi, dan ini adalah kesempatan bagi kami untuk membalas jasanya meskipun tidak seberapa.」

「Betul! Biasanya kami tidak bisa mendekatinya, karena para tetua bilang itu akan mengganggunya.」

Ternyata para kakek itu memberi perintah semacam itu ya.

「Tapi dia sudah menyelamatkan kami di gunung bersalju.」

「Itu tidak ada hubungannya!」

「Betul! Kau bukan satu-satunya orang yang berhutang budi!」

Entah mengapa, situasi ini menjadi tak terkendali.
Haruskah aku mengatakan sesuatu seperti 『Cukup! Jangan bertengkar karena diriku!』 dalam situasi semacam ini?

「Hmm~, kalian semua harap tenang. Kalau kalian punya ikan, aku akan membelinya dengan harga yang layak.」

「Kami tidak mungkin menerima uang dari Nona Kuma.」

「Betul! Kalau kami menerimanya, itu namanya bukan balas budi lagi.」

「Gak boleh begitu. Soal ini kalian harus tegas. Kalau gak begitu, aku akan merasa gak enak untuk datang membeli ikan di sini di masa mendatang.」

「Untuk Nona Kuma, aku tidak keberatan meskipun Nona tidak membayar selamanya.」

「Aku memiliki kedai makanan di Crimonia, jadi kalian jangan begini terus karena aku ingin membelinya secara teratur.」

「…Baiklah. Untuk berikutnya Nona bisa membayar, tapi untuk kali ini mohon terimalah.」

「Hmm~ oke. Kalau begitu, aku akan menerimanya untuk kali ini saja ya.」

Mereka pun akhirnya puas dengan jalan tengah yang kami ambil.

「Dan kalau ada terjadi sesuatu, silakan beri tahu kami. Kami para nelayan akan dengan senang hati mendengarkan permintaan apa pun dari Nona Kuma.」

Para nelayan di sekitarnya mengangguk.

「Kalau begitu, boleh aku minta satu hal?」

「Apa itu?」

「Saat ini Lord dari Crimonia sedang mendiskusikan masa depan kota dengan para kakek. Kuharap kalian gak membuat keributan atas keputusan yang mereka ambil nanti.」

「Sejak awal kami tidak ada niat menentang keputusan dari para tetua, apalagi kalau Nona penyelamat kota sudah meminta langsung. Kami pasti menuruti permintaan Nona itu.」

Para nelayan di sekitarku ikut mengangguk.
Dengan ini, meskipun seandainya akan ada diskusi lebih lanjut soal hubungan yang akan mereka jalin dengan kota Crimonia, semuanya akan berjalan lebih lancar.
Aku pun meninggalkan pelabuhan setelah menerima makanan laut segar dari mereka.
Tentu saja, aku meminta mereka untuk mematikan dan menguras darah ikan-ikan itu sebelum aku menyimpannya. Kalau tidak begitu, aku tidak akan bisa memasukkannya ke dalam Box Kuma.
Di saat seperti inilah aku merasa kurang puas karena aku tidak bisa menyimpan ikan yang masih hidup.
Paling tidak, ikan atau cumi-cumi masih bisa dibekukan, tapi aku belum pernah mendengar tentang kerang yang dibekukan. Kalau aku ingin menyimpannya ke dalam Box Kuma, semua kerang itu mesti dibuka supaya isinya bisa dimasukkan ke dalam Box Kuma.
Yah, kalau aku bisa memasukkan makhluk hidup ke dalam Box Kuma, aku akan memiliki kemampuan untuk melakukan hal-hal berbahaya, jadi apa boleh buat.
Kalau seandainya aku bisa memasukkan manusia ke dalam, itu mungkin seperti membuat mereka tidur dalam keadaan beku. Dan aku juga akan bisa mengalahkan monster tanpa harus membunuhnya. Kalau aku ingin membunuh monster tersebut, aku hanya perlu menjatuhkannya ke atas kumpulan pedang atau tombak yang terhunus. Kalau aku tidak membutuhkan materialnya, aku bisa menjatuhkannya ke kawah gunung berapi.
Kalau memasukkan makhluk hidup ke dalam Box Kuma membuat detak jantung mereka berhenti, maka Box Kuma akan menjadi senjata terkuat untuk menaklukkan monster.
Dengan pertimbangan seperti itu, sudah seharusnya aku memaklumi spesifikasi Box Kuma yang seperti ini.


Setelah meninggalkan pelabuhan, selanjutnya aku pergi menuju Kuma House ala penginapan.
Aku ingin melanjutkan pekerjaan yang kutinggalkan kemarin.
Sebelum memasuki Kuma House, aku memutuskan untuk membuat taman terlebih dahulu.
Pertama-tama, aku membuat area parkir untuk beberapa kereta kuda. Selanjutnya, aku membuat gudang dan kandang di sebelah Kuma House.
Setelah aku menentukan luas taman yang ingin kubuat, kubuat pagar setinggi 2 meter untuk mengelilinginya. Pintu gerbang masuknya kubuat dengan kayu yang kuproses dengan sihir angin. Sebagai sentuhan terakhir, kuletakkan patung anak beruang di bagian atas pintu gerbang sebagai ganti patung Shisa khas Okinawa. (Patung Shisa: Patung berbentuk singa khas Okinawa yang biasanya diletakkan di kedua sisi pintu gerbang sebagai simbol penjaga)
Kurasa ini sudah cukup untuk bagian luarnya.
Aku pun memasuki Kuma House dan melanjutkan sisa pekerjaan kemarin. Aku mulai dari lantai pertama. Aku menggunakan sihir angin untuk memproses kayu menjadi meja dan kursi yang cukup untuk sekitar 40 orang.
Di dapur, aku meletakkan piring dan cangkir yang telah kubuat menggunakan sihir tanah dan api ke rak piring. Jangan lupa garpu dan sendoknya juga.
Lantai pertama sudah selesai, sekarang saatnya naik ke lantai dua. Kalau masih ada peralatan yang terlewat, aku bisa berbelanja di lain kesempatan.
Lantai dua hanya memiliki kamar tidur. Di lantai ini tidak ada keperluan yang mendesak, jadi aku langsung naik ke lantai tiga. Kamar pribadiku ada di lantai tiga. Sebuah tempat tidur sudah lebih dari cukup untuk kamar ini. Tapi berhubung Kumayuru dan Kumakyuu juga akan tidur di sini, tempat tidurnya kubuat lebih besar. Untuk kamar tamu lainnya, aku menambahkan beberapa hal lain seperti meja dan kursi.
Kemudian aku naik ke lantai empat. Di lantai empat terdapat pemandian. Aku pun membuat sejumlah bangku dan ember. Kemudian aku membuat beberapa rak untuk tempat meletakkan pakaian di ruang ganti.
Ini mulai tampak seperti pemandian umum sederhana.
Haruskah aku melukis Gunung Fuji di dindingnya?

Akhirnya aku selesai membuat kebutuhan minimum untuk Kuma House ala penginapan ini. Bentuknya kubuat agak memanjang, jadi tampak seperti Kuma yang sedang berbaring. Pintu masuknya berada di bagian samping Kuma. (Kuma House ini dibuat berbaring di versi WN, tapi diganti menjadi berdiri di versi LN sesuai ilustrasi di bab sebelumnya)
Wajahnya menghadap lautan, jadi kau bisa tahu jelas bahwa ini adalah Kuma bila kau melihatnya dari depan.
Kuma House kelima akhirnya selesai kubangun.
Rumah pertama ada di Crimonia, rumah kedua ada di dalam gua dekat desa Pepetok, rumah ketiga untuk bepergian, dan rumah keempat ada di ibu kota. Jadi, inilah dia rumah kelima.
Aku membuat rumah tampak seperti Kuma karena itu akan memperkuat rumah tersebut. Ditambah lagi, berhubung aku membuatnya dengan kekuatan sihirku sendiri, rumah tersebut akan dilengkapi dengan sistem pencegahan kejahatan. Hanya orang-orang yang sudah kuberi izin yang bisa masuk ke Kuma House.
Jadi meskipun aku sedang pergi, tidak akan ada yang bisa menyusup ke Kuma House. Tapi sekalipun mereka berhasil menyusup, tidak ada benda berharga yang layak dicuri.

Kuma House sudah selesai, jadi aku memutuskan untuk kembali ke penginapan. Sekarang sudah saatnya makan siang.
Saat aku memasuki penginapan, Deiga-san menghampiriku.

「Deiga-san, aku minta makan!」

Aku meminta makanan, dan duduk di meja yang biasa kutempati.

「Nona, benarkah itu?」

Deiga-san menepuk meja dengan kuat.

「Apanya?」

Aku memiringkan kepalaku karena bingung.
Aku tidak mengerti apa yang dia bicarakan.

「Soal semuanya. Kudengar Nona pergi ke Crimonia dan membawa kembali Lord dan Guildmaster dari Guild Komersial. Terlebih lagi, sepertinya mereka adalah 2 orang yang sedang menginap di sini, 'kan?!」

「Soal itu toh. Cliff adalah Lord dan Mylene-san adalah Guildmaster Guild Komersial.」

「Kenapa aku tidak diberi tahu?! Kalau aku tahu bahwa mereka adalah Lord dan Guildmaster, aku akan menyajikan makanan yang lebih enak.」

「Cliff dan Mylene-san bilang masakanmu enak kok.」

「Tapi mereka berdua sudah repot-repot datang ke kota ini. Kalau gara-gara masakanku…」

「Gak usah khawatir. Masakanmu sudah cukup enak.」

Aku berusaha meyakinkannya.

「Benarkah begitu?」

「Kalau rasanya gak enak, kami gak akan memakannya.」

「Baguslah kalau begitu. Baiklah, sekarang aku akan membuatkan makanan yang enak untuk Nona.」

Deiga-san lalu pergi ke dapur dengan wajah ceria.
Dari ruang belakang, aku bisa mencium aroma yang sedap.
Tidak lama kemudian, hidangan hangat dengan uap yang masih mengepul berjejer di atas meja. Kelihatannya enak.

「Oh iya, benarkah Nona juga membuat terowongan?」

「Kau sudah mendengarnya?」

「Ya, sesaat sebelum Nona kembali.」

Aku tidak tahu kenapa bisa menyebar secepat ini, tapi memang cepat atau lambat mereka pasti akan mengetahui bahwa aku yang membuatnya.

「Kalau Nona sanggup mengalahkan Kraken, berarti juga sanggup membuat terowongan ya?」

「Sebenarnya cukup merepotkan, tapi aku membuatnya demi Anzu.」

「Demi Anzu?」

「Beberapa hari lalu, aku bertanya pada Anzu apakah dia berminat datang ke Crimonia. Aku memintanya untuk bekerja di tokoku di Crimonia.」

「Di Crimonia…」

「Dia menolak karena jaraknya terlalu jauh. Tapi kalau aku membuat terowongan, jaraknya menjadi lebih dekat, 'kan? Sekarang dia bersedia datang ke Crimonia atau enggak ya?」

「Berarti Nona membuat terowongan karena ingin membawa Anzu ke Crimonia?」

「Awalnya, aku hanya ingin rute untuk pendistribusian makanan laut ke Crimonia, jadi sempat terlintas ide untuk membuat terowongan. Kemudian perkataan Anzu membuatku semakin yakin untuk membuat terowongan. Dan kebetulan juga ada wacana soal Mireera yang ingin bergabung dengan Crimonia.」

「Nona bilang ingin mempekerjakannya di Crimonia, tapi di toko macam apa?」

「Aku akan membuatnya terlebih dahulu. Aku sudah memiliki toko roti dan camilan, jadi aku akan membuat toko Anzu di sebelahnya.」

「Semudah itu mengatakan akan membuatnya… Tahukah Nona seberapa besar biaya yang diperlukan untuk membuatnya?」

「Tenang saja, semua biayanya akan kutanggung. Anzu cuma perlu memasak saja. Tentu saja aku akan menggajinya, dan aku juga akan memberinya hari libur supaya dia bisa pulang ke kota Mireera kapan pun dia mau.」

「Apa keuntungan yang bisa Nona dapat dengan memberikan persyaratan sebaik itu?」

「Aku bisa menikmati hidangan laut yang Anzu pelajari dari Deiga-san. Itu saja sudah lebih dari cukup, 'kan? Sejujurnya aku ingin Deiga-san yang datang, tapi gak mungkin, 'kan?」

「Nona tidak bercanda, 'kan?」

Dia bertanya dengan serius, jadi aku juga menjawab dengan serius.

「Aku gak bercanda, tapi tetap saja aku gak akan membawanya secara paksa. Kalau dia gak berminat, aku gak akan memaksa.」

Kalau dia memasak dengan rasa enggan, hasilnya pasti tidak akan enak. Aku ingin dia memasak dengan hati yang senang.

「…Anzu! Ke sini sebentar!」

Dia berteriak ke arah ruang belakang.

「Ada apa, pak?」

Anzu menonjolkan kepalanya dari ruang belakang.

「Kau ingin pergi ke Crimonia?」

「Meskipun aku ingin ke sana, tempat itu bukanlah tempat yang mudah untuk didatangi. Aku juga akan sedih kalau meninggalkan bapak dan ibu.」

「Bagaimana kalau Crimonia menjadi lebih dekat? Bisa ditempuh dalam beberapa hari?」

「Kalau begitu, aku ingin pergi.」

Aku senang mendengar jawabannya.

「Jadi, sepertinya Nona ini sudah membuat terowongan menuju Crimonia.」

「Apa yang bapak bicarakan? Mana mungkin terowongan dibuat hanya dalam beberapa hari.」

Anzu tertawa sambil menepuk punggung Deiga-san.

「Tadinya aku juga berpikir begitu, tapi para tetua sudah membuat pengumuman resmi tentang terowongan itu, serta tentang Nona yang membuatnya.」

「Serius?」

「Ya, dan alasan dia membuatnya karena dia ingin membawamu ke Crimonia.」

「Bapak bercanda, 'kan?」

「Memang bukan hanya itu saja. Alasan pertama adalah dia ingin pendistribusian makanan laut ke Crimonia. Alasan kedua adalah karena Atla-san dan para tetua ingin bergabung dengan Crimonia. Alasan ketiga adalah kalau dia membuat terowongan, dia berharap kau bersedia datang ke Crimonia karena jaraknya menjadi lebih dekat.」

「Aku termasuk di antara alasan yang sangat penting itu?」

「Itu sudah termasuk penting, 'kan?」

「…Bapak.」

Anzu memandangi wajah Deiga-san.

「Apakah Nona sudah cukup puas dengan putriku? Kalau berminat, aku juga bisa memperkenalkan koki lain pada Nona.」

「Kalau Anzu gak bersedia, aku ingin kau memperkenalkannya padaku. Tapi aku suka masakan Deiga-san, jadi akan jauh lebih baik kalau yang mempelajarinya langsung darimu, yaitu Anzu, bersedia datang.」

「…Anzu, putuskan ini sendiri. Ini adalah hidupmu. Aku tahu kau ingin punya toko sendiri.」

「Ba-bapak…」

「Kau gak perlu terburu-buru memutuskannya. Saat ini terowongan itu belum dibuka untuk umum, jadi gak ada artinya kau datang ke sana sekarang, sementara ikan belum bisa didistribusikan.」

「Baiklah, aku mengerti. Aku akan memikirkannya lagi.」

Anzu lalu kembali ke ruang belakang.

「Ah~, aku tak menyangka kalau dia akan pergi sebelum menikah.」

「Dia belum memutuskan untuk pergi ke Crimonia, 'kan?」

「Dia pasti akan pergi. Dia memang menyembunyikannya, tapi aku tahu kalau dia sangat kegirangan. Meskipun hanya sebagai salah satu alasannya, aku senang sekali saat diberi tahu bahwa Nona membuat terowongan demi masakanku. Kalau aku mendapat ajakan seperti itu, aku pasti akan dengan senang hati pergi ke sana. Jadi aku yakin putriku juga akan melakukan hal yang sama.」

「Bagaimana kalau seluruh keluarga kalian ikut pergi juga? Aku bisa membuat sebuah penginapan, dan kalian sekeluarga bisa menjalankannya.」

Ya, kurasa itu ide yang bagus.

「Aku senang atas tawaran tersebut, tapi aku harus menolaknya. Aku lahir dan besar di sini. Aku berencana untuk tinggal di sini sampai ajalku tiba.」

「Kalau Anzu pergi ke Crimonia, datanglah untuk bersenang-senang, oke? Aku akan menyambut kalian dengan hangat.」

「Ya, kami akan mengandalkan Nona saat kami datang nanti.」

Sekarang aku hanya berharap agar Anzu bersedia datang.


<< Sebelumnya Berikutnya >>
Daftar Isi

1 komentar: